KLP 7 - Ca-Colorectal - Kelas 2b 2
KLP 7 - Ca-Colorectal - Kelas 2b 2
CA-COLORECTAL
a. (FKUI, 2012) yaitu kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis. penetrasi melalui
dinding usus kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.
d. Regional yaitu kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai
empat buah kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening, kanker telah mengadakan
metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi pada pasien dengan
kanker kolon.
C.Anatomi Dan Fisiologi
1.USUS BESAR
Usus besar atau kolon yang kira-kira 1,5meter panjangnya dan lebarnya 5-6 cm yang dimulai di
papila ilialis. Usus besar adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik atau
ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Usus besar dapat dibedakan dari usus halus dengan
ukurannya yang lebih besar dan adanya taenia coli dan appendices epiploicae. Taenia coli adalah
3 pita serat otot longitudinal pada bagian luar colon dan memendek daripada seluruh dinding usus
menyebabkan gambaran sakulasi (berlubang-lubang) atau berkerut.
Kolon mulai sebagai kantong yang mekar dan terdapat apendix vermiformis atau umbai cacing.
Apendix juga terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus lainnya, hanya lapisan
submukosanya berisi sejumlah besar jaringan limfe, yang dianggap mempunyai fungsi serupa
dengan tonsil.
Anus adalah saluran pencemaan makanan yang paling akhir serta yang
menghubungkan intestinum mayor (usus besar atau kolon) dengan dunia luar.
Letaknya di abdomen bawah bagian tengah di dasar pelvis setelah rektum.
Dinding otot anus diperkuat oleh 3 sfingter yakni:
1. Sfingter ani internus (tidak mengikuti keinginan)
2. Sfingter levator ani (tidak mengikuti keinginan)
3. Sfingter ani eksternus (mengikuti keinginan
D.ETIOLOGI
Walaupun penyebab kanker kolorektal tidak diketahui, studi menunjukkan insiden yang lebih besar dalam bidang pembangunan ekonomi yang
lebih tinggi.
Sembilan puluh lima persen dari karsinoma kolon adalah adenokarsinoma yang mengeluarkan musin,
suatu zat yang membantu dalam memperluas keganasan. Metastasis dapat terjadi pada hati, paru-paru,
tulang, atau sistem lympatic
a. Kebanyakan lesi usus besar merupakan adenokarsinoma yang agak berbeda.
b. Tumor cenderung tumbuh dengan lambat dan tidak menunjukkan gejala untuk waktu yang lama.
d. Tumor di kolon asendens biasanya besar saat diagnosis dan dapat dipalpasi pada pemeriksaan fisik.
H .PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoskopi. Pemeriksaan endoskopi perlu dikerjakan, baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
Gambaran yang khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pada endoskopi, dan untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan
biopsi.
2. Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan antara lain adalah: foto dada dan foto kolon (barium enema).Pemeriksaan dengan
enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan
pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini.
3. Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya metastasis
kanker kelenjar getah bening di abdomen dan di hati.
4. Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa tempat untuk pemeriksaan histopatologis guna menegakkan
diagnosis. Gambaran histopatologi karsinoma kolorektal ialah adenokarsinoma, dan perlu ditentukan differensiasi sel.
5. Laboratorium. Tidak ada petanda yang khas untuk karsinoma kolorektal, walaupun demikian setiap pasien yang mengalami perdarahan perlu
diperiksa Hb. Tumor marker (petanda tumor) yang biasa dipakai adalah CEA. Kadar CEA lebih dari 5 mg/ml biasanya ditemukan karsinoma
kolorektal yang sudah lanjut.
LANJUTAN...
6. Scan (misalnya, MRI. CZ: gallium) dan ultrasound: Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi
metastatik, dan evaluasi respons pada pengobatan.
7. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum): Dilakukan untuk diagnostik banding dan menggambarkanpengobatan dan
dapat dilakukan melalui sum-sum tulang, kulit, organ dan sebagainya.
8. Jumlah darah lengkap dengan diferensial dan trombosit: Dapat menunjukkan anemia, perubahan pada sel
darah merah dan sel darah putih: trombosit meningkat atau berkurang.
a) Penatalaksanaan keperawatan
1)Dukungan adaptasi dan kemandirian.
2)Meningkatkan kenyamanan.
3)Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.
4)Mencegah komplikasi.
5)Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
b)Penatalaksanaan medis
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalahsebagai berikut:
1)Pembedahan (Operasi)Pembedahan adalah tindakan primer untuk kebanyakan kanker kolon danrektal, pembedahan dapat bersifat kuratif atau paliatif. Kanker
yang terbatas padasatu sisi dapat diangkat dengan kolonoskop.
2)Dengan polipektomi merupakan suatu prosedur yang baru dikembangkan untukmeminimalkan luasnya pembedahan pada beberapa kasus. Tujuan
pembedahandalam situasi ini adalah paliatif. Apabila kanker kolon sudah menyebar danmencakup struktur vital sekitar, operasi tidak dapat dilakukan.
3)Penyinaran (Radioterapi)Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi. Misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak
daerah yang ditumbuhi kanker kolon, merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusaksel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel
kanker, sel kulit, sel dindinglambung & usus, sel darah.
4.KemotherapyChemotherapy memakai obat antikanker yang kuat, dapat masuk ke dalamsirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar.
Obatchemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, padaumumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan
efekyang lebih bagus.
J. WOC
ASUHAN KEPERAWATAN
Tn. B berumur 58 tahun, datang ke RS MDjamil Padang tanggal 3 Maret 2023 dengan
keluhan BAB bercampur lendir serta darah merah terang. Tn. B. juga merasakan nyeri saat
KASUS
BAB hal itu sudah terjadi selama satu minggu terakhir. Skala nyeri yang dirasakan yaitu 8.
Tn. B mengeluh merasa mudah lelah dan merasa tidak memiliki nafsu makan, Tuan B. pun
selalu merasa kenyang, sehingga BB Tn. B turun 20% (BB awal 70 kg). Tn. B tampak
meringis kesakitan dan gelisah. Tn. B mengatakan bahwa perutnya sakit di bagian bawah.
Saat pemeriksaan fisik didapat data keadaan umum lemah, TD: 110/60 mmHg, N: 70
x/menit, Suhu 38°C, RR: 24x/menit, conjungtiva anemis, distensi abdomen, nyeri tekan di
abdomen. Uji laboratorium, hematokrit: 26%, Hemoglobin: 9 g/dL, dan leukosit
7.000/uL,Trombosit 253.000/uL Kolonoskopi menunjukkan dua tumor menengah di usus
besar melintang. Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi pengangkatan kanker
kolorektal. Kemudian Tn. B menyetujui operasi pengangkatan kanker kolorektal tersebut.
Setelah dilakukan operasi, Tn. B mengatakan gatal pada daerah yang di insisi, dan daerah
pembedahan tampak masih baru, memerah serta terfiksasi. Setelah pasca operasi Tn. B masih
tidak nafsu makan, Tn. B tampak lemah, bibir Tn. B tampak kering dan pucat. Tn. B tampak
seperti menahan nyeri dan ekspresi wajah Tn. B tampak cemberut.
A. Pengkajian
1. IDENTITAS
Indentitas pasien
Nama : Tn. B No.Rek.Medis : 1234
Umur : 58 Tahun
Agama : islam
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Status perkawinan : sudah kawin
Alamat : lubuk bergalung
Tanggal masuk : 3 maret 2023
Yang mengirim : istri
Cara masuk RS : dibawa oleh keluarga
Diagnosa medis : ca-colorectal
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. L umur: 54 tahun
Hub dengan pasien : istri pasien
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : lubuk bergalung
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)
Selama satu minggu ini BAB bercampur lendir serta darah merah terang, merasakan nyeri saat BAB, merasa
mudah lelah dan merasa tidak memiliki nafsu makan, serta merasa kenyang, konjungtiva anemis, distensi
abdomen, nyeri tekan di abdomen.
Alasan masuk rumah sakit
Tn. B merasakan nyeri saat BAB selama 1 minggu terakhir
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Melakukan operasi pengangkatan kanker kolorektal
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mengalami penyakit polip kolon, dan radang kronik kolon. Diet atau konsumsi diet yang
tidak baik, tinngi protein, tinggi lemak dan rendah serat
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya Riwayat kanker pada keluarga, diidentifikasi kanker menyerang tubuh atau organ termasuk
kanker kolorectal adalah diturunkaan sebagai sifat dominan.
.
3. POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN
Persepsi terhadap penyakit : pasien dan keluarga mengatakan memiliki harapan yang besar untuk sembuh.
PENGGUNAAN :
Tembakau: ( √ ) Pipa ( √ )
1 bks/hari ( √ )
Alkohol : ( √ )ya,bir
Obat lain : Tidak ( √ )
Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna): tidak ada
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : tidak ada
Kepatuhan terhadap terapi pengobatan : patuh
Upaya adaptasi terhadap perubahan status kesehatan : mengurangi penggunaan tembakau dan bir
Penyesuaian gaya hidup terhadap perubahan status kesehatan : berusaha menyesuikan diri dengan
Kesehatan yang diderita dan melakukan pengobatan agar pasien bisa pulih
4. POLA NUTRISI/METABOLISME
BB : 70 kg TB: 163 cm
IMT: 26,34
Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : 10 kg
Pola Makan(dirumah)
Frekuensi : 3 x sehari
Makan Pagi : sarapan nasi goreng dan kopi
Makan Siang : nasi dan kopi
Makan Malam : nasi dan ikan
Pantangan/Alergi : tidak ada
Makanan yang disukai : makanan berlemak
Di rumah sakit
Jenis diet dan jumlah kalori : diet fighting foof
Nafsu Makan: Menurun ( √ )
Jumlah diet yang dihabiskan : dalam batas normal
Keluhan mual / muntah : ada, penggunaan NGT : (×) Tidak
Kesulitan menelan : (√) ya
Skring nutrisi
Indikator Penilaian Malnutrisi Skor
0 1 2 Nilai
Total skor 5
Intake cairan 24 jam (uraikaan intake oral, parenteral yang didapatkan pasien)
Intake cairan oral: makanan dan minuman
Intake cairan parenteral: infus dan obat
BAB bercampur lendir dan darah merah terang, nyeri di bagian bawah abdomen dengan skala nyeri 8, dan nyeri hilang timbul
Perubahan pada kulit
Keluhan pasien terkait masalah kulit (misalnya kering, gatal, adanya lesi) : kulit pasien kering
Yang dinilai 4 3 2 1
Aktivitas Jalan sendiri Jalan dengan bantuan Kursi roda Di tempat tidur
(√ )
Mobilitas Bebas bergerak Gerak terbatas (√ ) Sangat terbatas Tidak bergerak
Total skor 16
Kriteria penilaian :
Total skor
16 = resiko tinggi
Pengkajian adanya luka/ulcer : tidak ada
5. Pola eliminasi
Frekuensi : klien mengatakan dirumah BAB nya Frekuensi : setelah masuk rumah sakit BAB
bercampur lendir serta darah merah klien normal 1x/hari
terang dan merasakan nyeri
Kolostomi : ( √ ) tidak
BAK
Di rumah Di rumah sakit
( × ) overload peran
( × ) konflik peran
( √ ) perubahan peran
( × ) keraguan peran
( × ) transisi peran karena sakit
Jelaskan : Pasien mengalami penurunan peran karena masalah yang dideritanya
c. Identity/identitas diri
Jelaskan : Pasien kadang merasa kurang percaya diri dan tidak memiliki potensi karena penyakit yang dialam i
d. Self esteem/harga diri e. Self ideal/ideal diri
( × ) mengkritik diri sendiri dan orang lain ( × ) masa depan suram
( × ) merasa jadi orang penting ( × ) terserah pada nasib
( × ) menunda tugas ( × ) merasa tidak memiliki kemampuan
( × ) merusak diri ( × ) tidak memiliki harapan
( × ) menyangkal kemampuan pribadi ( × ) tidak ingin berusaha
( × ) rasa bersalah ( × ) tidak memiliki cita-cita
( × ) menyangkal kepuasan diri ( × ) merasa tidak berdaya
( × ) polarisasi pandangan hidup ( × ) enggan membicarakan masa depan
( × ) mencemooh diri Jelaskan : Tidak ada masalah pada idelal diri
( × ) mengecilkan diri
( × ) keluhan fisik
( × ) menyalahgunakan zat
Jelaskan : Tidak ada masalah pada harga diri
pasien
12.POLA KOPING-TOLERANSI STRES
a. Masalah selama di rumah sakit (penyakit, finansial, perawatan diri)
Pasien mengeluh nyeri pasca operasi
b.Kehilangan/perubahan besar di masa lalu: (×) tidak
c.Hal yang dilakukan saat ada masalah:
Melakukan pemeriksaan ke RS dan melakukan pembedahan/operasi ca-colorectal
d.Penggunaan obat untuk menghilangkan stress: Tidak
e.Keadaan emosi dalam sehari-hari: tegang
gambar
tanda vital Suhu :38 ℃ Lokasi : Axila
Nadi : 70 kali/menit Irama : regular Pulsasi : mudah diraba
TD : 110/60 Lokasi : arteri brachialis di lengan
RR : 24 kali/i Irama : pernapasan cepat atau pernapasan dalam
tinggi badan 165 cm
barat badan sebelum masuk RS: 70 kg rumah sakit : 65 kg
Lila 25 cm
Kepala : Tidak ada edema, pembengkakan, ketombe, dll
rambut Rambut klien tampak kotor
mata Konjungtiva anemis, pupil normal, sclera berwarna putih dan bersih
hidung Tidak ada lesi, simetris (normal)
mulut Mukosa mulut kering dan pucat, lidah pecah-pecah dan bau yang tidak enah
Telinga Telinga klien berwarna kemerahan dan pendengarannya normal
Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan distensi vega jugularis (JVP)
Trakea Trakea berada di tengah (normal)
JVP 5 cmH2O (normal)
Tiroid Ketika klien menelan, kelenjer tiroid klien ikut bergerak keatas (normal)
Nodus Limfe Sebesar biji jagung (normal)
Abdomen Distensi abdomen, adanya teraba massa, penurunan bising usus dan kembung dan nyeri
pada abdomen bawah dengan skala nyeri 8 dan nyerinya hilang timbul
Ekstremitas Kekuatan otot = Klien mampu melawan tahanan secara ringan (derajat 3)
Muskuloskeletal/Sendi Inspeksi = Kulit pasien pucat dan kering
Palpasi = Akral teraba hangat
Vaskular Perifer = Tidak ada
Integumen Inspeksi = Warna kulit pucat, tidak ada edema, dan tidak terdapat lesi, kulit tampak
kering
Palpasi = Turgor kulit kembali cepat
Neurologi Mata : nilai 4 (spontan membuka mata sendiri).
Status mental/GCS Motorik : nilai 5 (mata tertutup, di beri perintah untuk membuka mata
tidak bisa, maka di beri rangsangan nyeri di ujung jari).
Verbal : nilai 4 (pasien bingung menjawab pertanyaan)
Saraf cranial Normal (setelah dilakukan pemeriksaan ke dua belas nervus)
Reflek fisiologi Normal (bisep,trisep,patella)
Reflek patologis Normal (baginski, cadok, open hem, gordon)
DO:
· BB turun 20% (BB awal 70 kg) selama sakit
· Pasien tampak lemah
· Bibir klien tampak kering dan pucat
DATA MASALAH ETIOLOGI
Edukasi
· Jelaskan penyebab, perlode, dan pemicu nyeri
· Jelaskan strategi meredakan nyeri
· Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
· Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
· Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
· Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SLKI SIKI
(SDKI)
Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan intervensi Pemberian analgesic
Tindakan
fisik (prosedur operasi) keperawatan selama 1x24 jam,
Observasi
maka tingkat nyeri menurun · Identifikasi karakteristik nyeri (mis: pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
dengan kriteria hasil: durasi)
- Keluhan nyeri, menurun · Identifikasi Riwayat alergi obat
· Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis: narkotika, non-narkotik, atau NSAID) dengan
- Meringis, menurun tingkat keparahan nyeri
- Gelisah, menurun · Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
· Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
· Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
· Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar
dalam serum
· Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respons pasien
· Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
· Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
· Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi
N Hari/ No.Dx Impelementasi Hari/Tgl/ Evaluasi Tanda
o Tgl/Jam Kep Jam tangan dan
nama
terangan
1 Jum, at, 1 (Resiko Observasi Sabtu, 4 S:
53Maret Infeksi) Maret 2023
2023 · Meonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Klien mengatakan gatal
Terapeutik dan bengkak pada
· Membatasi jumlah pengunjung daerah yang diinsisi
· Memberikan perawatan kulit pada area edema sudah mulai berkurang
· Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak O:
dengan pasien dan lingkungan pasien tampak sudah
· Mempertahankan teknik aseptik pada pasien mulai bergerak, namun
berisiko tinggi kadang masih terlihat
n Edukasi meringis menahan
· Mnjelaskan tanda dan gejala infeksi nyeri pasca operasi
· Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka A:
operasi keluhan nyeri belum
· Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi sepenuhnya menurun
· Menganjurkan meningkatkan asupan cairan P:
intervensi dilanjutkan
· Membatasi jumlah
pengunjung
· Memberikan
perawatan kulit pada
area edema
N Hari/ No.Dx Impelementasi Hari/ Evaluasi Tanda
o Tgl/Jam Kep Tgl/Jam tangan
dan
nama
teranga
n
Kanker kolon adalah suatu kanker yang berada di colon. Kanker kolon merupakan penyakit yang bukan
sembarangan namun bukan pula penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kanker kolon adalah penyebab
kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru (ACS 1998). Penyakit ini termasuk
penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.
Kanker usus bila dideteksi dan ditangani dengan cepat maka peluang untuk sembuh total pun akan
semakin besar peluangnya. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kankerkolon.
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran pada usus
besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan
oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi kanker lainnya.
TERIMA
KASIH