Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

TERM OF REFFERENCE

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS DETAIL ENGINEERING DESIGN


(DED) BANGUNAN MCK KOMUNAL DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK PENGELOLA MCK
DI KOTA PEKALONGAN

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil studi Kajian Program MCK Komunal dan Air Bersih di Delapan Kelurahan
Kota Pekalongan yang dilakukan oleh BINTARI pada bulan September 2022 sampai dengan
November 2022 ditemukan sebagian besar wilayah atau di delapan kelurahan wilyah
dampingan AF Pekalongan masih memiliki masalah dengan intensitas banjir dan genangan rob
yang menimbulkan sebagian wilayahnya tergenang permanen atau periodik. Hal ini
diperparah dengan pola perilaku masyarakat, pola kejadian rob, kepadatan pemukiman,
tingkat pemahaman dan keterbatasan akses air bersih yang layak untuk didapatkan oleh
penduduk.

Hasil lain Kajian Program MCK Komunal dan Air Bersih teridentifikasi korelasi antara perilaku
BABS dengan banyaknya kejadian penyakit terutama penyakit kulit dan juga infeksi saluran
pencernaan. Timbulnya penyakit ini dikarenakan kualitas air yang digunakan dan dinikmati
penduduk berada dibawah standar baku mutu untuk digunakan mandi, cuci, dan kakus. Salah
satu faktor alternative solusi menurunkan tingkat bebas BABS dan mencapai predikat ODF
adalah dengan pembangunan dan memberikan kemudahan akses sarana prasarana sanitasi
berupa MCK/Septik tank komunal dan akses air bersih. Pada area kajian ditemukan 4
kelurahan (Panjang Wetan, Degayu, Krapyak, dan Padukuhan Kraton) yang teridentifikasi
melakukan BABS dan Kelurahan Panjang Wetan menjadi wilayah dengan praktik BABS
tertinggi dimana sekitar 180 KK masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS).
Sedangkan 4 kelurahan lainnya (Panjang Baru, Bandengan, Kandang Panjang, dan
Pasirkratonkramat) teridentifikasi sudah tidak terdapat praktik buang air besar sembarangan
(BABS).

Hasil kajian menemukan kondisi yang bertolak belakang antara tingkat kesadaran perilaku
BABS dan tingginya penyakit yang disebarluaskan melalui air dengan keberadaan MCK
Komunal yang ada di delapan kelurahan. Di delapan kelurahan dampingan program AF
Pekalongan ditemukan masih berjalan atau dimanfaatkan MCK Komunal, namun demikian
masih memerlukan rehabilitasi dan renovasi. Hal ini menggambarkan rendahnya kesadaran
dan perilaku swadaya Masyarakat.

Dari 77 unit MCK Komunal yang ada di delapan kelurahan pada wilayah studi sebanyak 49 unit
MCK Komunal masih digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, 25 unit MCK Komunal
tidak digunakan, dan 3 unit MCK Komunal tidak teridentifikasi. Hasil tersebut tersaji pada
Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Kondisi Fungsional MCK Komunal di Wilayah Studi

Temuan lapang tersebut serta masukan beberapa pihak terhadap keberadaan MCK Komunal
eksisting dan pembangunan MCK Komunal yang baru memerlukan penyesuaian dengan
kondisi topografi, geografis dan kelayakan teknis sehingga dapat menjadi MCK adaptif. MCK
Komunal adaptif ini didesain untuk dapat bertahan dalam jangka panjang dan menyesuaikan
terhadap kondisi lingkungan yang ada, dapat memberikan ruang aktivitas dan interaksi
penduduk, ramah lingkungan, ramah difabel serta multifungsi sebagaimana ruang publik yang
bisa digunakan masyarakat secara bersama-sama seperti area taman, bermain, pos jaga,
tempat berkumpul dan shelter bencana. Berdasarkan kondisi, kebutuhan, dan keberlanjutan
diperlukan perencanaan pembangunan (Detail Engeneering Design) MCK yang adaptif serta
ramah terhadap kelompok rentan

Perubahan perilaku sosial menjadi kunci awal dalam upaya stop BABS dimulai penyadaran
hingga pembentukan kelembagaan. Dari sisi kelembagaan dan pendanaan MCK Komunal yang
ditemukan dilapangan, beberapa MCK Komunal tidak dijalankan dengan baik karena
lemahnya kelembagaan dalam mengelola dan merawat bangunan MCK. Iuran sebagai sumber
pendanaan untuk operasional MCK Komunal juga sering terhambat akibat kesadaran
pengguna untuk membayar iuran yang relatif rendah. Akan tetapi, di beberapa MCK Komunal
di wilayah studi memiliki kelembagaan dan pendanaan yang kuat sehingga dapat dijadikan
sebagai percontohan dalam pengelolaan MCK Komunal kedepannya. Ke depan kelembagaan
dan pendanaan dalam program baru MCK adaptif yang akan dibangun membutuhkan inovasi
seperti penggabungan kelembagaan pamsimas dan MCK, sharing fasilitas, dll.

Untuk meningkatkan kesadaran secara kolektif serta menjaga kepemilikan barang publik maka
pemilihan lokasi MCK yang strategis merupakan hal penting, untuk itu pemilihan lahan milik
pemerintah dan lokasi-lokasi prasarana umum menjadi prioritas pilihan.

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup kegiatan ini adalah:
1. Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) MCK Komunal Adaptif
a. Konsultasi desain konstruksi adaptif bangunan MCK dirancang dengan mengukur
perkiraan kenaikan rob selama minimal 10 tahun ke depan. Ketinggian ini dipengaruhi
beberapa faktor seperti kenaikan permukaan air laut akibat global warming serta
faktor aman dari limpasan banjir. Struktur dari MCK sendiri perlu dirancang untuk
tahan terhadap air payau sehingga tidak mudah berkarat. Penggunaan material yang
sesuai dan kuat akan meningkatkan reliabilitas pemanfaatan jangka panjang. Struktur
bawah perlu memiliki pondasi yang mencukupi dan dalam sehingga MCK tidak terjadi
konsolidasi sendiri.
b. Konsultasi desain dan rancangan arsitektural yang sesuai dengan kearifan lokal dan
kebutuhan masyarakat. Selain itu, MCK perlu di desain sesuai dengan harapan warga
yang nyaman. Hal ini akan meningkatkan kesadaran dalam menjaga dan merawat MCK
sebagai sarana kepemilikan bersama.
c. Pendampingan perencanaan bangunan fisik MCK yang ramah terhadap kelompok
rentan maupun perempuan (lanjut usia, anak-anak, ibu hamil serta kaum
berkebutuhan khusus).
d. Pengelolaan limbah yang tepat dengan teknologi yang sesuai akan memberikan
manfaat tambahan ke lingkungan. Konsep ramah lingkungan diterapkan dengan
mengolah black water dengan biofilter di mana effluent nya bisa digunakan untuk
penyiraman tanaman, atau lainnya
e. Desain MCK Komunal mengikuti SNI 03-2399-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan
Bangunan MCK Umum. Kriteria lahan yang layak dan cocok untuk dijadikan sebagai
lokasi pembangunan MCK Komunal adalah:
• Tidak terendam banjir atau genangan rob.
• Lokasi lahan tidak jauh dari pemukiman penduduk (maksimal 100 meter dari calon
pengguna MCK Komunal)
• Terdapat akses jalan yang mudah dilalui oleh calon pengguna (baik anak-anak,
lansia dan difabel)
• Akses air bersih dan listrik yang mudah.

2. Peningkatan kapasitas dan penyediaan air bersih (ToT terhadap Fasilitator dan local
champion/pengurus kelompok)
a. Pendampingan penyadaran komunitas atau masyarakat dalam pemanfaatan air bersih
secara efisien serta kesepakatan warga dalam memanfaatkan air bersih.
b. Pendampingan penyadaran komunitas atau masyarakat dalam pemanfaatan air hujan
(PAH).
c.Pendampingan pengelola dalam menyediakan air bersih dari PDAM.
3. Penguatan kelompok pengelola MCK Komunal Adaptif (ToT terhadap Fasilitator dan local
champion/pengurus kelompok)
a. Pendampingan kelompok dalam manajemen kelompok dan MCK
b. Pendampingan penguatan struktur kelompok
c. Pendampingan organisasi dan kerjasama dengan para pihak

III. TUJUAN
Tujuan penyusunan Detail Engineering Desain adalah untuk menyiapkan suatu Konsep
Perencanaan dan pengawasan Teknis Bangunan yang terarah serta sistematis dalam proses
tahapan pembangunan MCK Komunal, penyediaan air bersih dan penguatan kelompok di 8
Kelurahan yang menjadi wilayah program AF Pekalongan. Diharapkan dengan adanya DED
yang baik dapat digunakan sebagai acuan perencanaan dan pengawasan konstruksi yang
terukur.

IV. SUMBER DANA dan BESARAN ANGGARAN


Besar anggaran paket pekerjaan Jasa Konsultan DED dan pendampingan adalah Rp.
275.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah) bersumber dari Adaptation Fund (AF)
yang disalurkan melalui program KEMITRAAN

V. LINGKUP KEGIATAN (TEKNIS)


Lingkup Kegiatan dan Lingkup Tugas Konsultan DED dalam merencanakan Bangunan MCK
Komunal ini terdiri dari kriteria dibawah ini :

A. KRITERIA UMUM
Kriteria Umum, khususnya tentang Detail Engineering Desain Bangunan MCK Komunal,
yang harus sesuai dengan ketentuan/persyaratan sebagai bangunan fasilitas umum antara
lain :
- Persyaratan Arsitektur :
a. Menjamin terwujudnya arsitektur wujud bangunan yang harmonis/tidak
mengganggu dengan lingkungan sekitarnya.
b. Mewujudkan tertib bangunan MCK secara teknis aman terhadap keselamatan dan
kesehatan pemakai.
c. Menjamin beroperasinya bangunan MCK untuk dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
- Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan MCK yang dapat menahan beban yang timbul
akibat perilaku alam seperti banjir rob.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan akibat arus pendek
atauluka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
- Persyaratan Keadaan Darurat terhadap Bahaya/Bencana Alam :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan MCK
apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin pemakai MCK melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila
terjadikeadaan darurat.
- Persyaratan Instalasi Listrik dan Penangkal Petir :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan MCK sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan MCK dan penghuninya dari bahaya
akibat petir.
- Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin perencanaan bangunan MCK tidak mengganggu sarana sanitasi yang
sudah ada dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan MCK
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
pemakai bangunan MCK dan lingkungan.
- Persyaratan Ventilasi:
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup dalam menunjang aktifitas
di dalam bangunan MCK sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya sirkulasi tata udara secara baik.
- Persyaratan Pencahayaan:
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik alami maupun
buatan dalam menunjang aktifitas di dalam bangunan MCK sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik.

B. LINGKUP KERJA KONSULTAN DED


Penyusunan rencana detail sebagai data persiapan dokumen tender, antara lain:
a. Membuat gambar detail rencana arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal
plumbing (MEP) dan detail-detail lain yang disepakati.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c. Rincian jenis dan volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity/BQ)
d. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan bangunan MCK Komunal
(Engineering Estimate/EE, Bill of Quantity/BoQ) berdasarkan analisis harga satuan
terbaru di lokasi proyek + volume material yang dibutuhkan.
e. Analisa Harga Satuan terbaru + spesifikasi teknis
f. Menyusun Laporan Akhir Perencanaan
g. Membantu KEMITRAAN dalam persiapan proses tender serta pengawasan
pelaksanaan konstruksi pembangunan MCK Komunal

C. OUTPUT PERENCANAAN
Keluaran yang di harapkan dari konsultan DED adalah :
1. Laporan/Dokumen Perencanaan teknis DED meliputi Laporan Perkiraan Kuantitas
dan Estimasi Biaya, Dokumen untuk Tender/Pelelangan, dan Gambar Rencana.
2. Dokumen Tender/Pelelangan meliputi :
- Gambar Detail Perencanaan Lengkap dengan gambar 3D view bangunan Utama
(Album gambar)
- Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Rencana kerja penguatan kelompok pengelola MCK KOmunal di 8 Kelurahan
4. Rencana kerja pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan MCK Komunal

V. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan selama 150 ( seratus lima puluh) hari kalender sejak
kontrak/kesepakatan kerja ditanda tangani kedua belah pihak, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Penyusunan perencanaan teknis/Detail Engineering Design (DED) selama 30 (tiga
puluh) hari kalender
2. Pendampingan dan penguatan kelompok 30 (tiga puluh) hari kalender
3. Pengawasan konstruksi selama 90 (sembilan puluh) hari kalender (disesuaikan
mengikuti time schedule dari konsultan DED dan kontraktor pelaksana konstruksi
bangunan MCK Komunal)

VI. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


1. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuan, konsultan Perencanaan harus menyediakan Tenaga Ahli
yang memenuhi ketentuan sesuai peraturan dan kebutuhan lingkup kegiatan.
b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam DED pembangunan MCK
Komunal terdiri dari :
# Professional Staff
1) Team Leader (Ahli Bangunan Gedung/Arsitektur/Teknik Lingkungan/MEP) : 1 orang

4
# Tenaga Pendukung (Supporting Staff)
1) Surveyor : 2 orang
2) Drafter : 1 orang
3) Estimator : 1 orang
4) Administrasi/Operator Komputer : 1 orang
5) Community Development : 1 orang

c. PersyaratanTenaga Ahli
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 Tentang Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa
Konstruksi, adalah sebagai berikut:

1) Lampiran I Klasifikasi Perencanaan Arsitektur, kode AR 102, Subklasifikasi Jasa Desain


Arsitektural.
2) Lampiran II Kualifikasi Usaha Kecil, Subkualifikasi K1, Klasifikasi memiliki satu orang
tenaga ahli dengan SKA Ahli Muda; Kemampuan melaksanakan paket pekerjaan
maksimum Rp. 500 juta.

Tenaga Ahli/Professional, terdiri dari :


o Team Leader (Arstitektur/Teknik Sipil/Teknik Lingkungan) 1 Orang, memiliki sertifikat
SKA Ahli Muda dari asosiasi profesi yang telah diakreditasi oleh LPJK

2. Tenaga Pendukung terdiri dari :


o Surveyor : 2 (dua) orang, pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dibidang
konstruksi
o Drafter: 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dibidang konstruksi
o Civil Engineer/Estimator : 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun
dibidang konstruksi
o Administrasi/Operator Komputer: 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 2 (dua)
tahun.
o Community Development : 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun.

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana teknis/Detail


Engineering Desain (DED) pembangunan MCK Komunal berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, diantaranya :
1. Undang-undang No. 28 tahun 2002 tanggal 16 Desember 2002 tentang bangunan
Gedung.
2. SNI 03-2399-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
3. Peraturan Menteri LHK No. P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik
4. Peraturan Menteri PUPR No. 04/PRT/M/2017 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengolahan Air Limbah Domestik
5. Keputusan Menteri PU No. 468/KPTS/M/1998 Tentang Aksesibilitas pada bangunan
Umum
6. Permen PUPR No 28 Tahun 2016 Tentang Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai