Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

Pemantapan Kemampuan Profesional

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA


DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KARTU
HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 01 WAY LIMAU
SEMESTER 2

DISUSUN OLEH:
FENA MELINDA SEPTIANI
NIM 859545282

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : FENA MELINDA SEPTIANI


NIM : 859545282
Program Studi : S1 PGSD
Judul Penelitian : UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA S ISWA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PERMAINAN KARTU HURUF PADA
SISWA KELAS I SDN 01 WAY LMAU
SEMESTER 2

Kepala SDN 01 Way Limau, Mahasiswa,

Erwin Suwanto S.Pd Fena Melinda Septiani


NIM 859545282

Supervisor 1

M. Rizal, S.Pd., M.Pd

iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Way kanan, 01 Mei 2023

Yang membuat pernyataan,

Fena Melinda Septiani

NIM 859545282

iv
KATA PENGANTAR

Sebagai rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena atas rahmat dan petunjuk yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyajikan Laporan Hasil perbaikan pembelajaran ini. Sebagaimana diketahui
bahwa penulisan Laporan ini merupakan salah satu tugas persyaratan mutlak
mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), yang mana tugas
tersebut haruslah dipenuhi oleh setiap Mahasiswa Program Stara I (satu)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S-I PGSD) Universitas Terbuka Semester Akhir.
Didalam penyusunan PKP ini penulis merasa sangat perlu untuk
mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak M. Rizal, S.Pd.,M.Pd, selaku Tutor sekaligus Supervisor I yang telah
membimbing, mengoreksi, dan memberikan penilaian kepada penulis dalam
menyusun laporan ini.
2. Erwin Suwanto, S.Pd selaku Kepala sekolah yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan Perbaikan Pembelajaran dan Penyusunan Laporan.
3. Teman sejawat yang telah berkenan menjadi observer dalam pelaksanaan
PTK.
4. Semua pihak yang telah memberikan secara ikhlas saran dan pendapatnya
selama penulis melaksanakan kegiatan sampai penyelesaian penyusunan
laporan Hasil Perbaikan Pembelajaran.
Penulis berharap sepenuhnya, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini
dapat diterima oleh tim penilai mata kuliah, yang akhirnya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan dan memberikan penilaian mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PDGK 4501.

Way Kanan, 01 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

Membaca sebagai keterampilan dasar membaca siswa dan alat bagi siswa
untuk mengetahui makna dari isi mata pelajaran yang dipelajarinya di sekolah.
Semakin cepat siswa dapat membaca makin besar peluang untuk memahami isi
makna mata pelajaran di sekolah. Sebagai ketermpilan yang mendasari
keterampilan berikutnya maka keterampilan membaca harus benar-benar
diperhatikan oleh guru. Pembelajaran membaca di sekolah diajarkan melalui
pelajaran bahasa indonesia. Pembelajaran membaca di kelas I dan II itu
merupakan pembelajaran membaca tahap awal. (Rahayu, 2012).

Pembelajaran membaca dapat memberikan pengalaman pada peserta didik


yaitu dengan melibatkan langsung peserta didik pada proses pembelajaran seperti
permainan bahasa dan juga pemakaian media yang dapat melibatkan siswa. Untuk
itu guru perlu menyediakan pembelajaran yang menarik yang dapat menimbulkan
daya tarik bagi siswa untuk giat secara aktif dan kreatif. Hal yang sama juga
disampaikan oleh Arsyad (2014), bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru serta
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar (Ari Musodah, 2014).

Permainan kartu huruf adalah kartu permainan yang khusus dibuat untuk
permainan anak. Secara fisik, kartu ini mempunyai sisi depan dan belakang.
Bagian depan biasanya bertulisan judul bab, istilah, gambar, atau pernyataan yang
perlu diingat. Sementara pada sisi belakang, tertera mind map, deinisi, keterangan
gambar, jawaban atau uraian, (Tilong, 2014:27). Menurut Suyanto (2005:176),
mengungkapkan bahwa kegiatan bahasa dalam pengenalan huruf dapat dilakukan
dengan bermain kartu huruf, adapun menurut Yustisia (2013:52) mengatakan
strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan membaca yang
dimiliki anak yaitu dengan bermain kartu huruf atau kata, dengan bermain tebak-
tebakan menyebutkan kata melalui awalan atau akhiran huruf tertentu.

Kartu huruf merupakan media atau alat dalam mencapai suatu


keberhasilan dalam suatu tujuan yang ditetapkan oleh seorang guru atau pendidik.
Menurut Hamali (2014: 12), bahwa media pembelajaran adalah metode atau
teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran. Selanjutnya menurut
Suyanto (2014) mengungkapkan bahwa, pada dasarnya pendidikan Anak lebih
menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar yang mengandung arti setiap
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Melalui bermain, banyak konsep
dasar dari pengetahuan dapat diperoleh, seperti konsep dasar warna, ukuran,
bentuk, dan arah yang merupakan dasar dari perkembangan bahasa(Ari Musodah,
2014). Jika seorang anak sudah merasa tertarik dengan pembelajaran maka proses
pembelajaran akan terasa menyenangkan dan materi dapat diterima oleh siswa
dengan senang hati. Akhirnya siswa akan lebih mudah memahami materi yang
telah diajarkan oleh gurunya. Guru juga akan mudah dalam menyampaikan materi
yang akan diajarkan kepada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SDN 01 Way Limau


masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa membaca yakni 14 orang sudah
mampu mengenal huruf dan sudah dapat membaca sedangkan 5 orang lainnya
sudah dapat mengenal huruf namun belum bisa membaca. Meskipun sesuai
usianya harus sudah bisa membaca. Kondisi tersebut disebabkan karena minat
membaca yang masih rendah.
Berdasarkan analisis permasalahan yang terjadi pada siswa kelas 1 di SD Negeri
01 Way Limau, penulis merasa perlu untuk memperbaiki pola
pembelajaran,kualitas dan mutu pendidikan di SD terutama dalam hal kemampuan
membaca dengan cara menggunakan media yang dianggap mampu memecahkan
masalah di atas karena media ini merupakan media kartu huruf yang menarik dan
warna warni, sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca yang dapat
memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di SD Negeri 01 Way Limau.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk
melakauan Penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PERMAINAN KARTU HURUF PADA S ISWA KELAS I
SDN 01 WAY LIMAU SEMESTER 2“.

iii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Membaca
1. Pengertian membaca

Membaca yaitu suatu aktivitas maupun cara kognitif yang mencoba demi
mendapatkan beragam penjelasan yang diperoleh bermakna arikel. Keadaan
ini bermaksud membaca yaitu cara bekerja demi mengetahui kandungan teks
yang dibaca. Untuk alasan itu, membaca tidak semata sekedar memandang
gabungan huruf yang menebak membentuk kata, kelompok kata, kalimat,
paragraf, dan wacana saja (Dalman, 2014). Membaca adalah proses yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan dan makna kata-kata secara individual (Tarigan, 2015).

Menurut Spodek dan Saracho menyatakan bahwa membaca merupakan


proses memproleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh
pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak yaitu langsung dan
tidak langsung. Langsung yaitu menghubungkan dari tulisan dengan
maknanya. Sedangkan tidak langsung berarti pembaca mengidentifikasi bunyi
dalam kata dan menghubungkan dngan maknanya.

2. Aspek-aspek Membaca

Menurut (Yogyakarta : Ombak, 2017) Ada beberapa aspek yang terlibat


dalam proses membaca, yakni:

a. aspek sensori yaitu, kemampuan untuk memahami symbol-simbol tertulis


b. aspek perseptual yaitu, kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang
dilihat sebagai symbol
c. aspek skemata yaitu, kemampuan menghubungkan informasi tertulis
dengan struktur pengetahuan yang telah ada
d. aspek berpikir yaitu, kemampuan membuat jawaban materi yang telah
dibaca
e. aspek efektif yaitu, yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap kegiatan membaca.

B. Kemampuan Membaca

1. Pengertian kemampuan membaca

Kemampuan membaca berasal dari kata “mampu” yang artinya “bisa,


sanggup”. Menurut Najib Khalid al-Amir kemampuan adalah” objek yang
sungguh-sungguh tercapai dilakukan dengan seseorang. Lenner
mengemukakan pendapatnya. Kemampuan membaca yaitu patokan bagi
mengontrol bermacammacam kelompok belajar. Apabila peserta didik dengan
umur sekolah permulaan tidak cepat mempuyai kemampuan membaca,
kemudian dia hendak menghadapi jumlah masalah saat menyimak beragam
bidang studi dengan kelas-kelas berikutnya. Sebab akibat itu, peserta didik
perlu belajar membaca supaya dia tercapai membaca sebagai belajar.

Menurut Burns, dkk kemampuan membaca sesuatu yang harus ada dalam
masyarakat terpelajar. Namun, anak-anak yang tidak memahami pentingnya
belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca
merupakan usaha yang terus-menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya
nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat lagi belajar,
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari
kegiatan belajar membaca. Terdapat aspek berbeda bagi peserta didik saat
membaca tidak memperhatikan tanda baca dan intonasi, sehingga memangkas
hikmah pada bacaan tersebut. Maka dibutuhkan upaya meningkatkan kualitas
proses pemebelajaran mengingat motivasi dan prestasi peserta didik
merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh seorang pendidik. Salah satu
cara yang bisa dilakukan dengan metode kartu huruf.

iii
C. Media Kartu Huruf

1. Pengertian Media Kartu Huruf

Media merupakan suatu cara yang diperguanakan untuk mencapai tujuan


yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dan strategi yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka
media itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.

Kartu huruf merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk


belajar secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari
media pelajaran maupun memecahkan persoalan. Dengan belajar aktif, peserta
didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya
mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta
didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar membaca dapat dimaksimalkan. Menurut Mel Silberman kartu huruf
adalah memilih dan memilah kartu. Hal ini merupakan kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, pengelolaan sifat, fakta
tentang suatu objek atau mengulas ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau
mengulang informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam membantu
mendiminamisir kelas yang kelelahan (PT. Rineka Cipta, 2006), h. 394.

Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid media kartu huruf merupakan
aktivitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengerjakan konsep,
karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda atau menilai informasi. Gerak
fisik didalamnya dapat membantu menggairahkan peserta didik yang merasa
penat Yudhi Munadi dan Farida Hamid, PAIKEM. (cet ke 2 th. 2010), h. 78.
Menurut bebarapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media
kartu huruf merupakan pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang
dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pembelajaran.

iv
Pembelajaran aktif media kartu huruf merupakan pembelajaran yang
menekankan keaktifan peserta didik, dimana dalam pembelajaran ini setiap
peserta didik diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang
akan dibahas, kemudian peserta didik mengelompokkan sesuai dengan kartu
indeks yang dimilikinya. Setelah itu peserta didik mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dan kategori kelompoknya.
Dengan menggunakan media kartu huruf, guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilator dan menjelaskan tentang media yang belum dimengerti siswa setelah
presentasi selesai. Guru harus bisa berusaha membuat suasana kelas
menyenangkan, dan memberikan respon positif yang dilakukan siswa. Selain
itu, guru juga dianjurkan harus selalu berusaha menumbuhkan rasa percaya
diri peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada pserta didik untuk
berani mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya.

2. Keunggulan dan Kelemahan Kartu Huruf


Keunggulan dan kelemahan kartu huruf Selvin Silberman, Active
learning, 101 cara belajar aktif, (Terjemahan Raissul Muttagen, Bandung:
Nusa Media, 2006), h. 16

No. Keunggulan Media Kartu Huruf Kelemahan Media Kartu Huruf

1. Guru mudah menguasai kelas 1. Adanya kemungkinan terjadi


penyimpangan peserta didik.
Seperti: Peserta didik tidak
mengerti bagaimana cara
Menggunakanya
2. Mudah dilaksanakan 2. Peserta didik perlu perhatian
lebih sehingga tidak keseluruha
n peserta didik dapat
diperhatikan dengan baik

v
3. Mudah mongorganisir kelas 3. Banyak menyita waktu terutama
dalam menyiapkan media
pembelajaran aktif dalam
pemilihan kartu
4 Guru mudah menerangkan dengan 4. Jika dalam penyajian media
baik kurang jelas seperti font, warna,
gambar, akan tidak menarik dan

.
cepat membosankan.

5. Peserta didik lebih mudah 5. Ukuran kartu sangat terbatas jika


mengerti tentang materi yang digunakan untuk kelas atas
diajarkan dari pada yang
menggunakan metode ceramah
6. Peserta didik lebih antusiasi dalam
pembelajaran

7. Sosialisasi antara peserta didik


lebih
terbangun anrata peserta didik
dengan peserta didik lebih arab
8. Murah, dapat diakses oleh semua
kalangan, dapat digunakan
berdasarkan usia berapa saja,
tidak membutuhkan peralatan
yang khusus dan mudah di bawa
kemana-
mana

vi
vii
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan


Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai suatu
penyelidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas berupa hasil
yang bermanfaat sebagai masukan dalam proses pembelajaran
berdasarkan tindakan tertentu dalam suatu siklus.31
Penelitian tindakan kelas merupakan sarana penelitian
pembelajaran khususnya dan pendidikan pada umumnya yang hasilnya
akan memberikan masukan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Dengan demikian, penelitian ini merupakan suatu bentuk reflektif
melalui tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.32 Dalam
penelitian ini penyelesaian masalah yang akan digunakan yaitu
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu
penelitian yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan yang
terdapat di dalam kelas.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelas 1 SDN


01 Way Limau yang berjumlah 17 peserta didik. Objek dalam
penelitian ini adalah tindakan dalam penggunaan media kartu huruf
dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1
SDN 01 Way Limau.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi dan tes.
1. Observasi
Lembar observasi merupakan format atau data dari pengamat yang berisi
gejala-gejala atau kejadian berupa tingkah laku yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan peneliti dimulai dari hal-
hal atau aktivitas yang dilakukan guru hingga aktivitas yang dilakukan oleh
peserta didik selama proses belajar mengajar. Tujuan dari observasi dalam
penelitian ini supaya peneliti dapat mengetahui aktivitas guru dan peserta didik
terhadap pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf.
2. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lainnya yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
34
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes
berfungsi untuk mengukur hasil membaca pesrta didik yang diberikan adalah
post tes. Post tes dilakukan setelah proses belajar mengajar berlangsung
dengan menerapkan media kartu huruf yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan peserta didik selama belajar membaca dan ini
merupakan sebagai hasil membaca peserta didik. Adapun tes yang dimaksud
disini ialah untuk mengetes kecerdasan peserta didik dalam membaca
permulaan, dengan cara menunjuk peserta didik untuk menyebutkan huruf
abjad atau menghubungkan sebuah kata.

D. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
observasi dan tes. Adapun kegiatan yang akan diamati dalam pembelajaran
membaca permulaan adalah yang diikuti oleh anak dengan mendengarkan
arahan yang di sampaikan oleh peneliti. Kegiatan ini akan dilakukan berulang
kali sampaI mendapatkan hasil yang memuaskan pada hari-hari
berikutnya.yang kemudian dilihat bagaimana perkembangan membaca
iii
permulaan anak dalam kegiatan ini. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalahlembar observasi dan tes.
1. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunkan media kartu huruf. Lembar observasi terdiri
dari dua bagian, lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi untuk
aktivitas peserta didik. Lembar observasi tersebut berisi mengenai aktivias
yang dilakukan dari pihak guru (peneliti) maupun dari pihak peserta didik
(diteliti), yang disajikan berupa poin-poin mengenai aktivitas yang berlangsung
selama proses pembelajaran. Dalam observasi ini terdapat masing-masing yang
memiliki tugas tertentu, dimana guru mengamati peneliti sebagai guru,
sedangkan teman sejawat mengamati kegiatan peserta didik selama proses
pembelajaran dalam kelas. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar untuk mengamati penerapan media kartu huruf dalam
meningkatkan kemampuan membaca permulaan peserta didik.
2. Soal Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk
lisan dengan cara peneliti menunjuk semua peserta didik dan memberikan
media kartu huruf kepada peserta didik yang ditunjuk untuk menyebutkan
huruf abjad atau menghubungkan kata yang ada dipapan tulis atau papan
yang digunakan untuk melihat kemampuan membaca permulaan peserta didik
menggunakan media kartu huruf.

iv
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP


2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas,
identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah,
rumusan masalah)
3. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan siklus 2,
RPP Perbaikan siklus 3
4. Lembar observasi/pengamatan terisi
5. Jurnal pembimbingan dengan supervisor 2
6. Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk persiklus
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
Oleh: Fena Melinda Septiani

Nama Mata Pelajaran : Matematika, B Ind dan PPKN


Tema/Materi Pembelajaran : Diriku (Tema 1) / Pembelajaran 3
Tujuan Materi Pembelajaran : Untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca
A. TUJUAN
1. Dengan mendengarkan contoh dari guru, siswa dapat menyanyikan lagu “a-
b-c” dengan benar.
2. Setelah bernyanyi dan berlatih, siswa dapat memasangkan kartu nama
teman sesuai orangnyadengan tepat.
3. Dengan permainan kartu huruf, siswa dapat mencari dan menyebutkan
huruf vokal (a, i, u, e, o)yang hilang dari nama temannya.
4. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat membilang secara
urut bilangan 1 sampaidengan 10 dengan bantuan benda konkret.
5. Dengan melakukan permainan siswa dapat mengelompokkan benda
sesuai dengan bilangan 1sampai dengan 10.

Indikator Pembelajaran :
Matematika
3.1.1 Membilang secara urut bilangan 1
sampai dengan 10 denganbantuan benda
konkret
4.1.1 Mengelompokkan benda sesuai dengan
bilangan yang diberikan(1 sampai dengan 10)

Bahasa Indonesia
3.3.1 Menunjukkan huruf vokal dalam suatu kata
yang terkait denganaku dan teman baru
4.3.1 Melafalkan huruf vokal suatu kata yang
terkait dengan aku danteman baru
PPKn
1.2.1 Mematuhi sikap patuh aturan agama
yang dianut dalamkehidupan sehari-hari di
rumah.
2.2.1 Menjalankan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-haridi rumah

3
3.2.1 Menggali informasi hal-hal yang harus
dilakukan sehubungandengan aturan di rumah
4.2.1 Mempraktekan hal-hal yang harus
dilakukan sehubungandengan aturan di
rumah
Alokasi waktu : 1 Hari

A. PENDAHULUAN
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca do’aadalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap
saat dan menfaatnya bagitercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatantentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru menceritakan tentang
kisah masa kecil salahsatu tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum
membacakan buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan
mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku

 Kira-kira ini menceritakan tentang apa


 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini

B. KEGIATAN INTI

1. Guru menyampaikan kepada siswa mereka akan belajar mengenal


huruf.(Communicartion)
2. Siswa mengamati guru menulis huruf a-z pada selembar karton/kertas
berukuran lebar.Kertas/karton itu lalu ditempel di papan tulis.

4
3. Siswa diajak untuk bernyanyi lagu “a-b-c” sambil guru menunjukkan huruf

yang dimaksud padalembar kertas. (lihat buku siswa halaman 12)


 Lagu ini ditujukan untuk mengawali kegiatan di hari itu dan bukan bagian
dari kegiatanpembelajaran SBDP. Notasi berikut untuk membantu guru
menyanyikan lagu “a-b-c”.

Ayo Berlatih
1. Untuk membantu menguatkan siswa tentang konsep huruf, mereka berlatih
mengidentifikasi namatokoh di buku dengan melihat huruf-hurufnya. (lihat
buku siswa di halaman 13).
2. Siswa menyimak Guru mengenalkan konsep bilangan 1 sampai dengan 10.
3. Siswa mengamati gambar di buku siswa halaman 15.
4. Siswa bersama-sama menghitung banyaknya benda yang ada di gambar
dari bilangan 1 sampaidengan 10 secara berurutan.
5. Guru juga bisa menyediakan berbagai benda yang ada di kelas lalu meminta
siswa secara bergiliranmembilang banyaknya benda tersebut.
6. Untuk penguatan konsep bilangan 1 sampai dengan 10, minta siswa berlatih di
buku siswa halaman

5
16. Siswa membilang banyaknya benda yang ada di gambar lalu memasangkan
dengan gambar laindengan banyak benda yang sama. (Critical Thinking and
Problem Solving).

C.Ayo Mencoba
1. Setelah selesai berlatih, siswa diminta untuk membentuk beberapa
kelompok.(Gotong Royong)
2. Setiap kelompok mendapatkan kartu nama sesuai dengan nama-nama
siswa yang tergabung dikelompok tersebut.
3. Setiap anggota kelompok bekerjasama untuk memasang kartu nama pada
masing-masing siswa dikelompok tersebut degan tepat. (Gotong Royong)
4. Minta setiap siswa memperhatikan huruf-huruf “a, i, u, e, o” yang menyusun
nama mereka.

6
5. Minta setiap kelompok berdiri secara bergiliran sambil memegang kartu nama
masing-masing agar siswa di kelompok lain dapat memperhatikan huruf-huruf
“a, i, u, e, o” yang menyusun nama semuasiswa di kelas.
6. Guru lalu mengajak semua kelompok bermain kartu huruf penyusun nama.
Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu huruf a-z dan satu set kartu huruf
“a, i, u, e, o”. (Creativity and Innovation)
7. Guru menunjuk kelompok untuk maju ke depan kelas. Minta kelompok
tersebut memilih 2 nama siswa anggotanya untuk ditebak huruf “a, i, u, e, o”.
8. Beberapa siswa anggota kelompok tersebut berdiri berjajar. Mereka
mengalungkan huruf sesuai nama yang akan ditebak, tapi tanpa huruf “a, i, u,
e, o” (lihat buku siswa halaman 14).
9. Guru menunjuk kelompok lain untuk menebak huruf “a, i, u, e, o” yang hilang
dari nama tersebut.
10. Kelompok yang bertugas menebak harus mencari huruf “a, i, u, e, o” dari
kartu huruf “a, i, u, e, o” yang telah dibagikan dan menyebutkan huruf “a, i, u,
e, o” yang hilang dengan suara keras. Setelah itu, kartu huruf yang tadi
disebutkan dikalungkan ke leher teman yang sedang berdiri berjajar agar
menjadi nama siswa yang lengkap.
11. Setelah dua nama dari kelompok yang mendapat giliran maju telah selesai
ditebak, giliran kelompok yang menebak untuk maju ke depan kelas. Lalu
kelompok yang lain lagi akan menebak huruf “a, i, u, e, o” dari nama siswa
yang hilang. Begitu seterusnya hingga semua kelompok mendapat giliran
maju untuk bermain.
12. Setelah bermain kartu huruf, siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
13. Guru dan siswa bersama-sama menyanyikan lagu “a-b-c” dan menyebutkan
kembali huruf “a, i, u, e,o”.
14. Sebelum masuk ke kegiatan berikutnya, guru memancing siswa dengan
pertanyaan, ”Berapakelompok yang tadi bermain tebak huruf?”, “Masing-
masing kelompok terdiri dari berapa orang?”
15. Siswa ada yang menjawab (dengan jawaban yang beragam), ada juga siswa
yang diam.
16. Selesai berlatih, guru mengajak bermain sambil mengenal bilangan. (lihat buku
siswa halaman 17)
17. Minta siswa berdiri membentuk lingkaran, lalu guru menyampaikan aturan
permainan. Siswa akan berkumpul bersama teman yang banyaknya sesuai
dengan bilangan yang akan disebutkan oleh teman.
18. Guru memberi contoh, “Berkelompok lima-lima”. Siswa lalu segera mencari
teman untuk berkumpul membentuk kelompok yang banyak anggotanya ada
lima. Setelah berkelompok, siswa mengulangi instruksi permainan

7
“Berkelompok lima-lima”.
19. Setelah menjelaskan, guru akan menunjuk salah satu siswa untuk memberikan
aba-aba. Siswa tersebut akan menerima instruksi dari guru.
20. Kemudian siswa yang ditunjuk memberi aba-aba,”Berkelompok tiga-tiga”,
“Berkelompok tujuh- tujuh”, begitu seterusnya sampai semua bilangan 1
sampai dengan 10 diberikan. Ingatkan siswa untuk mengulangi instruksi
permainan setelah berkelompok

C. PENUTUP

1. Kegiatan ditutup dengan diskusi mengenai kegiatan hari ini. Siswa


menceritakan perasaan dankesulitannya saat bermain kartu huruf dan kelompok
banyaknya benda.
2. Sebelum pulang, guru melontarkan pertanyaan yang memantik pemikiran siswa.
 “Tadi pagi saat hendak ke sekolah, kalian memberi salam dan berpamitan
dengan orang tua. Ketika nanti pulang, apa yang sebaiknya kalian lakukan
sebelum masuk ke dalam rumah?”“Mengapa hal itu harus dilakukan?”
 Jawaban siswa akan beragam, namun guru menyimpulkan dan menekankan
kepada siswa pentingnya memberi salam terlebih dulu saat hendak masuk
rumah.
3. Guru memberi salam penutup. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada
guru saat pulang.
4. Setelah pulang ke rumah, siswa memberi salam saat masuk ke dalam rumahnya
dan bercerita kepada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan di kelas pada
hari itu.

Sumber/media pelatihan :
 Diri anak, Lingkungan keluarga, dan Lingkungan sekolah.
 Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 1
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017Rev.2017).
 Software Pengajaran kelas 1
 Gambar dari Google.com
 Video dari youtobe.com.
 Kotak bekas pasta gigi, sabun, dan lainnya yang mempunyai bentuk dasar
segi empat
 Alat mewarnai atau benda lain yang bisa digunakan untuk menghias

8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 2

Sekolah : SD Cipta Cendikia


Kelas/Semester : I/I
Tema : Diriku
Subtema : Tubuhku
Pembelajaran ke 4
Hari/tanggal : Kamis 2 Agustus 2018
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi *)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi

9
3.3. Mengenal lambang bunyi vokal 3.3.4. Menunjukkan huruf vokal dalam suatu kata yang terkait dengan tubuhku
dan konsonan dalam kata 3.3.5. Menunjukkan huruf konsonan dalam suatu kata yang terkait dengan tubuhku
bahasa Indonesia atau bahasa 3.3.6. Menyusun huruf vokal dan konsonan menjadi kata yang bermakna yang terkait
daerah dengan tubuhku.
4.3. Melafalkan bunyi vokal dan 4.3.4. Melafalkan huruf vokal suatu kata yang terkait dengan tubuhku
konsonan dalam kata bahasa 4.3.5. Melafalkan huruf konsonan suatu kata yang terkait dengan tubuhku.
Indonesia atau bahasa daerah 4.3.6. Menggunakan huruf vokal dan konsonan menjadi kata yang bermakna dalam
kalimat yang terkait dengan dengan tubuhku

 Bahasa Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca nyaring, siswa dapat melafalkan huruf vokal dan konsonan.
2. Setelah membaca nyaring, siswa dapat membaca kata tentang anggota tubuh.
3. Dengan berlatih, siswa dapat menulis lambang bilangan sesuai nama dan banyaknya kumpulan objek yang
diberikan.

D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran meliputi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan dengan perincian sebagai berikut :
 Sikap : Bekerjasama dalam permainan kelompok.
 Pengetahuan
a. Menyusun bilangan dari bilangan terkecil.
b. Menullis bilangan.
 Keterampilan : Membaca nama-nama anggota tubuh

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Strategi : Cooperative Learning

Teknik : Example non Exemple

10
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru memberikan salam pembuka di awal pelajaran.
 Guru mengajak siswa berdoa sebelum melakukan kegiatan.
 Guru menanamkan nilai bahwa berdoa kepada Tuhan sebelum melakukan kegiatan bertujuan
agar kegiatan hari inibermanfaat dan berlangsung dengan baik. Siswa berdoa berdasarkan keyakinan
masing-masing.
 Guru memimpin doa sebelum kegiatan.
 Setelah berdoa, kegiatan pun dimulai.
 Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
 Guru mengajak siswa untuk melakukan yel-yel
 Guru menanyakan siapa yang tidak masuk hari ini.

2. Kegiatan Inti

1. Guru mengajak anak bernyanyi lagu “a-b-c” agar siswa mengingat kembali usunan huruf a-z.
2. Guru lalu memperlihatkan sebuah kertas/ karton berukuran besar. Kertas/karton itu bertuliskan
kata-kata tentanganggota tubuh. (lihat buku siswa di halaman 68)
3. Guru akan membacakan kata-kata yang tertulis di kertas/karton tersebut. Minta siswa menirukan
ucapan guru.
4. Guru membaca kata-kata di kertas/karton sambil menunjuk kata yang dimaksud. Guru juga
membaca kata yangdimaksud dengan cara mengeja huruf penyusun kata, per suku kata lalu per
huruf. Siswa menirukannya.
5. Guru mengulangi membaca nyaring ini sebanyak 3 kali. Guru lalu meminta beberapa siswa untuk maju

11
ke depan kelas.
6. Guru ingin mengetahui apakah para siswa masih ingat dengan nama bagian-bagain tubuh. Guru
meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas. Guru menyebutkan satu bagian tubuh dan
meminta siswa tersebut untuk menunjuk gambar bagian tubuh yang dimaksud serta membaca kartu nama
bagian tubuh tersebut. Setelah membaca kartu nama bagian tubuh, siswa juga menyebutkan huruf-
huruf penyusunnya.
7. Guru meminta siswa yang lain lagi untuk melakukan kegiatan yang sama dengan nama bagian tubuh
yang berbeda.
8. Guru kemudian meminta semua siswa untuk membaca nama bagian-bagian tubuh bersama-sama
beserta huruf-huruf penyusunnya.
9. Guru lalu memulai permainan. Gambar bagian-bagian tubuh tetap terpasang, tapi kartu namanya disimpan
terlebih dulu.
10. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu huruf
dari a sampai z.

11. Setiap kelompok diminta melihat buku siswa di halaman 62. Bersama teman kelompok, siswa
berlatih menyusun bagain tubuh. Setelah disusun, dilafalkan huruf-huruf penyusunnya dan
menceritakan tentang banyaknya anggota tubuh tersebut. Guru berkeliling dan mengamati kerja di
setiap kelompok. Saat waktu mengerjakan selesai, guru meminta setiap

12
3. Kegiatan penutup
1. Di akhir kegiatan, guru mengajak siswa bernyanyi Nama-Nama Jari.
2. Guru meminta siswa untuk menjawab berapa jari yang ditunjukan oleh guru.
3. Guru melakukan refleksi sebelum menutup kegiatan:
• Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan hari ini?
• Kegiatan apa yang paling kamu sukai? Mengapa?
• Kegiatan mana yang paling mudah/sulit? Mengapa?
4. Setelah refleksi, guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum pulang.
5. Guru memberi salam penutup. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru saat pulang.

G. Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

2. Penilaian pengetahuan

• Tes tertulis tentang konsep bilangan. (guru mengembangkan sendiri pertanyaan pada tes
tertulis)
3. Penilaian keterampilan

13
 Penilaian Unjuk kerja membaca nyaring

Nama Kriteria
No Siswa Menirukan ucapan guru Membaca kata per Membaca dengan suara Rapi dan Predikat

tentang kata penyusun tubuh suku kata dan huruf nyaring teratur
1
2

H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat:

• Kartu-kartu huruf dari a-z minimal sebanyak 3 set (atau disesuaikan dengan jumlah kelompok
yang dibentuk).
• Kartu-kartu huruf vocal minimal sebanyak 3 set (atau disesuaikan dengan jumlah kelompok
yang dibentuk).
• Kartu bilangan sebanyak 2 set.

• Karton/kertas berukuran besar yang bertuliskan kata-kata tentang anggota tubuh.

2. Bahan :–

Way Kanan, Juni 2023


Mengetahui
Kepala SDN 01 Way Limau Guru Kelas 3

Erwin Suwanto, S.Pd Fena Melinda Septiani

Anda mungkin juga menyukai