Pola Makan Status Nutris Pola Belajar
Pola Makan Status Nutris Pola Belajar
SKRIPSI
iv
ABSTRACT
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Hubungan Pola
Makan dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah
Dasar”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dra. Ida Nurhayati, M. Kes selaku Ketua Jurusan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan sekaligus sebagai
dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu,
memberi arahan, bimbingan, dan motivasi dengan penuh
kesabaran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.
3. Dr. Ir. Zuraidah Nasution, M.kes selaku penguji I yang telah
banyak memberikan masukan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes selaku penguji II yang juga
telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orangtua tercinta Ir. Torkis Situmorang dan Elisawati
Sirait, SST yang senantiasa memberikan dukungan, baik moral
maupun moril serta doa yang tulus selama ini yang tidak
terbalaskan.
6. Kakak-adik tercinta Patricia Christin Priscila Situmorang,
Theresia Akwila Anastasya Situmorang, Grace Alice Angelia
Situmorang dan seluruh keluarga besar yang turut memberikan
doa serta dukungan.
vi
7. Rekan-rekan Mahasiswa/i D-IV Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan yang tidak dapat
disebutkan namanya satu-persatu.
8. Seluruh dosen dan pegawai yang bekerja di Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan
penyempurnaan penulisan skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
4. Hubungan Pola Makan Terhadap Status Gizi ..................... 10
D. Status Gizi ............................................................................... 10
1. Defenisi Status Gizi ............................................................ 10
2. Faktor yang Memengaruhi Status Gizi ................................ 11
3. Cara Mengukur Status Gizi ................................................. 11
4. Klasifikasi Status Gizi.......................................................... 12
E. Penelitian Relevan .................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 15
A. Strartegi Penentuan Judul Penelitian ...................................... 15
1. Menentukan Topik .............................................................. 15
2. Definisi Topik ...................................................................... 15
3. Membaca Artikel Penelitian ................................................ 16
4. Menentukan Judul dan Rumusan Masalah ......................... 20
B. Strategi Pencarian Literature .................................................. 21
1. Protokol Pencarian Literature ............................................. 21
2. Database Pencarian Literature Review............................... 21
3. Kata Kunci .......................................................................... 21
C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Menurut PICOS .......................... 22
D. Seleksi Artikel dan Penilaian Kualitas ..................................... 26
1. Hasil Seleksi Artikel ............................................................ 26
2. Daftar Hasil Pencarian Artikel ............................................. 27
3. Hasil Penilaian Kualitas Artikel ........................................... 29
E. Analisis Data ........................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 35
A. Hasil ........................................................................................ 35
1. Karateristik Artikel ............................................................... 48
2. Hubungan Pola Makan dengan Prestasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar .................................................................... 49
3. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar .................................................................... 49
4. Hubungan Pola Makan dan Status Gizi dengan Prestasi
Belajar Pada Anak Sekolah Dasar ...................................... 50
ix
B. Pembahasan ........................................................................... 50
1. Hubungan Pola Makan dengan Prestasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar .................................................................... 50
2. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar .................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 54
A. Kesimpulan ............................................................................. 54
B. Saran ...................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56
Lampiran .................................................................................................. 60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. EC ................................................................................... 60
Lampiran 2. Surat Pernyataan ............................................................ 61
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ...................................................... 62
Lampiran 4. Bukti Bimbingan .............................................................. 63
Lampiran 5. Hasil Screnshoot Artikel setiap Database ....................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi yang baik sangat memengaruhi daya konsentrasi dan
kecerdasan anak dalam menerima dan menyerap setiap ilmu yang
didapat di sekolah. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam
perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi penting karena anak sekolah
sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat
diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa mendatang (Ningsih
Dkk., 2016).
Keadaan gizi anak akan memengaruhi kemampuan anak dalam
mengikuti pelajaran di sekolah dan akan memengaruhi prestasi belajar,
karena salah satu cara menilai kualitas seorang anak adalah dengan
melihat prestasi belajarnya di sekolah. Masalah gizi pada anak akan
mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan
sehingga anak sering absen serta mengalami kesulitan mengikuti dan
memahami pelajaran (Handayani, 2016).
Penelitian Nadharatunna’im Dkk, pada tahun 2014 didapatkan
bahwa murid yang berstatus gizi kurang dan berstatus gizi lebih dengan
prestasi belajar kurang berjumlah 13 orang (29,5%) dan yang berprestasi
belajar baik dengan status gizi kurang dan berstatus gizi lebih berjumlah 6
orang (13,6%), sedangkan murid dengan status gizi cukup dengan
prestasi belajar kurang berjumlah 7 orang (15,9%) dan prestasi belajar
baik dengan status gizi cukup berjumlah 18 orang (40,9%).
Hasil penelitian Maulana, Dkk (2015), tentang hubungan antara
kebiasaan sarapan pagi dengan anak SD di sekolah SDN 1 Karangasem
Surakarta menemukan 50% dari 80 anak melakukan sarapan pagi, 36
anak (45%) mendapatkan prestasi belajar baik, dan anak yang
mendapatkan prestasi belajar kurang baik sebanyak 4 (5%) anak. Anak
yang tidak selalu melakukan sarapan pagi sebanyak 40 (50%) dimana 29
anak (36,5%) mendapatkan prestasi belajar baik, sedangkan anak yang
1
mendapatkan prestasi belajar kurang sebanyak 11 (13,75%) anak (Iqbal,
2015).
Masalah gizi pada anak perlu mendapatkan perhatian khusus
karena pengaruhnya yang besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tubuh serta dampaknya pada masalah gizi saat dewasa.
Asupan gizi yang baik dapat menjadikan anak mempunyai indeks masa
tubuh (IMT) yang baik. Bila konsumsi gizi kurang dari kecukupan maka
seseorang akan mengalami gizi kurang, sebaliknya jika konsumsi melebihi
kecukupan akan menderita gizi lebih dan obesitas (Supariasa, 2014).
Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pokok
bagi setiap orang. Makanan mengandung unsur zat gizi yang sangat
diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan mengkonsumsi
makanan yang teratur anak akan dapat mencapai prestasi yang gemilang,
kebugaran, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu
kekurangan gizi pada anak dapat memberikan dampak yang tidak baik
dalam proses tumbuh kembang anak yang akan menghambat proses
pencapaian prestasi (Proverawati Dkk, 2009).
Perilaku makan yang dibiasakan oleh orangtua merupakan tonggak
utama terjadinya permasalahan gizi (Supariasa, 2014). Perilaku makan
anak di sekolah juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekolah, karena di
lingkungan sekolah anak mudah terpapar makanan jajanan kaki lima dan
anak mempunyai kemampuan membeli disebabkan harganya yang
murah, menarik, dan bervariasi (Supiati Dkk., 2014).
Menurut Kementerian Kesehatan mayoritas anak memiliki perilaku
makan yang buruk seperti mengonsumsi makanan asin sebanyak 24,5%,
mengonsumsi makanan dan minuman manis sebanyak 65,2%, kurangnya
mengonsumsi sayur sebanyak 93,6% dan kurangnya konsumsi buah-
buahan 62,1% serta melewatkan sarapan 60% (Kementerian Kesehatan
RI, 2013).
Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar disamping faktor lain, seperti faktor keluarga,
lingkungan, motivasi, serta sarana dan prasarana yang didapatkan
2
disekolah. Anak usia sekolah tidak termasuk kedalam kelompok yang
memiliki resiko kematian tinggi. Meskipun demikian, masalah gizi berupa
gizi kurang dan gizi lebih perlu mendapatkan perhatian demi tercapainya
tujuan pembangunan millenium development goals (MDGs), yaitu pada
masalah penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, serta pendidikan
dasar untuk semua (Tazkya Dkk., 2015).
Angka anak-anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia
ternyata masih tinggi bila dibandingkan angka ambang batas yang
ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO). Kementerian kesehatan
(Kemenkes) RI pada tahun 2016 mengungkapkan tingginya angka
kekurangan gizi di Indonesia menurut WHO 10% IMT/U di kategori
pertama, sedangkan kategori kedua kekurangan gizi (TB/U), angkanya
masih 27,5% dan ambang batas menurut WHO adalah 20%. Pada
kategori ini bukan hanya berakibat pada pendeknya ukuran badan anak-
anak tapi juga berdampak pada kecerdasan anak, tidak optimal sekolah,
dan rawan terkena penyakit tidak menular. Adapun kategori yang ketiga
kekurangan gizi (BB/TB) di Indonesia angka kekurangan gizi secara
nasional mencapai 11% yang terdiri dari kurus dan sangat kurus,
sedangkan ambang batas WHO adalah 5%.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan prevalensi status gizi pada anak usia 5-12 tahun
berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh/Umur (IMT/U) adalah 9.2%,
terdiri dari 2,4% sangat kurus dan 6,8% kurus. Prevalensi sangat kurus
paling rendah terjadi di Bali (1,2%) dan paling tinggi di Nusa Tenggara
Timur (4,6%). Pada tingkat nasional, masalah gemuk pada anak umur 5-
12 tahun masih tinggi yaitu 20%, terdiri dari gemuk 15,3% dan sangat
gemuk (obesitas) 15,3%. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara
Timur (3,7%) dan tertinggi di Papua (15,3%).
Faktor yang memengaruhi pola makan dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu faktor terkait makanan, faktor personal berkaitan dengan
pengambilan keputusan pemilihan dan konsumsi makanan, dan faktor
3
sosial ekonomi. Pengetahuan merupakan faktor intern yang memengaruhi
perilaku jajanan (Shepherd, R & Sparks, P. 1999).
Anak sekolah belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat
sehingga berakibat buruk pada kesehatannya sendiri (Suci, 2009).
Kebiasaan jajan ini dipengaruhi oleh faktor terkait makanan, karakteristik
personal (pengetahuan tentang jajanan, kecerdasan, persepsi, dan
emosi), dan faktor lingkungan (Ariandani, 2011).
Status gizi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal antara lain: tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
dan budaya. Sedangkan faktor internal yang memengaruhi status gizi
antara lain: usia dan kondisi fisik. Gizi secara langsung dipengaruhi oleh
konsumsi makanan dan penyakit. Seseorang mendapat makanan yang
cukup baik tetapi sering diserang diare atau demam, akhirnya dapat
menderita gizi kurang. Jika makanan tidak cukup baik maka kondisi fisik
dan daya tahan tubuh (imunity) dapat melemah, sehingga mudah diserang
penyakit, kurang nafsu makan dan akhirnya mudah terkena gizi kurang
(Soekirman, 2002).
Berdasarakan hal tersebut sangatlah penting untuk melihat
hubungan pola makan dan status gizi terhadap prestasi belajar pada anak
sekolah dasar, dengan harapan dapat mengambil kesimpulan dan
meningkatkan pengetahuan bagi orangtua, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul skripsi “Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan
Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar “.
B. Rumusan Masalah
“Adakah hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi
belajar pada anak sekolah dasar?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi
belajar pada anak sekolah dasar.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji pola makan pada anak sekolah dasar.
b. Mengkaji status gizi pada anak sekolah dasar.
c. Menelaah hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi
belajar pada anak sekolah dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi belajar pada
anak sekolah dasar melalui studi literature review.
2. Bagi Institusi
Usulan skripsi dapat digunakan oleh Politeknik Kesehatan untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan prodi
dalam menentukan topik skripsi yang dapat diambil oleh mahasiswa
dan literatur yang dipakai bisa dikembangkan ke karya ilmiah lain.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
3. Langkah-Langkah Literature Review
Menulis literature review memiliki beberapa tahapan/langkah.
Polit & Hungler dalam Carnwell (2001) membagi tahapannya menjadi
5, yaitu:
1. Mendefinisikan ruang lingkup topik yang akan ditelaah.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang relevan.
3. Menelaah literatur.
4. Menulis review.
5. Mengaplikasikan literatur pada studi yang akan dilakukan.
Ramdhani, Amin & Ramdhani. (2014) menjelaskan empat tahapan
dalam membuat literature review, yaitu:
1. Memilih topik yang akan ditelaah.
2. Melacak dan memilih artikel yang cocok/relevan.
3. Melakukan analisis dan sintesis literatur.
4. Mengorganisasi penulisan review.
B. Prestasi Belajar
1. Defenisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah
melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat
ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah
bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan
pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan
pembelajaran yang maksimal (Mulyasa, 2005).
7
otak dan ketidakmampuan otak untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal, otak membutuhkan zat-zat gizi yang cukup dan
seimbang. Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat
hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar seorang anak
(Ghayidayasmin, 2010).
b. Ulangan Umum
Ulangan umum yang digunakan untuk mengukur kinerja
akademik atau prestasi belajar pada periode akhir pelaksanaan
program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir
semester atau akhir tahun ajaran sebagai gabungan dari ulangan
harian, dan ulangan tengah semester. Hasilnya dijadikan bahan
laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu
naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
C. Pola Makan
1. Defenisi Pola Makan
Menurut Depkes RI (2009), pengertian pola makan adalah suatu
cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
gambaran informasi meliputi mempertahankan kesehatan, status
nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
8
2. Komponen Pola makan
Menurut Sulistyoningsih (2011), ada 3 komponen pola makan
diantaranya yaitu:
1. Jenis makan, yaitu sejenis makanan pokok yang dimakan setiap
hari terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayuran dan buah yang dikonsumsi setiap hari.
2. Frekuensi makan, yaitu berapa kali makan dalam sehari meliputi
makan pagi, makan siang, makan malam, makan seligan dan
makanan jajanan.
3. Jumlah makan, yaitu banyaknya makanan yang dimakan dalam
setiap orang atau setiap individu dalam kelompok.
9
6. Kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap
kebiasaan makan. Contohnya orang yang sakit lebih memilih
menahan lapar daripada makan.
D. Status Gizi
1. Defenisi Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan
kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup. Untuk itu program
perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi
pangan, agar terjadi perbaikan status gizi masyarakat (Almatsier S,
2016).
10
Status gizi juga merupakan salah satu faktor yang dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar disamping faktor lain, seperti
faktor keluarga, lingkungan, motivasi, serta sarana dan prasarana yang
didapatkan disekolah. Anak usia sekolah tidak termasuk kedalam
kelompok yang memiliki resiko kematian tinggi. Meskipun demikian,
masalah gizi berupa gizi kurang dan gizi lebih perlu mendapatkan
perhatian demi tercapainya tujuan pembangunan millenium
development goals (MDGs), yaitu pada masalah penanggulangan
kemiskinan dan kelaparan, serta pendidikan dasar untuk semua
(Tazkya Dkk., 2015).
Adapun kategori dari status gizi yang akan diteliti diantaranya
sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas.
BB (Kg)
IMT =
TB (𝑚)2
11
Keterangan :
IMT : Indeks Massa Tubuh
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan (dalam satuan meter)
𝐍𝐈𝐒 − 𝐍𝐌𝐁𝐑
Z- Score (jika NIS <NMBR) =
𝐍𝐌𝐁𝐑 − 𝐍𝐒𝐁𝐑 (−𝟏 𝐒𝐃)
𝐍𝐈𝐒−𝐍𝐌𝐁𝐑
Z –Score (jika NIS > NMBR) =
𝐍𝐒𝐁𝐑 (+𝐒𝐃)−𝐍𝐌𝐁𝐑
Keterangan :
NIS : Nilai Individual Subjek (IMT Anak)
NMBR : Nilai median buku rujukan
NSBR : Nilai simpang buku rujukan (-1SD median)
12
E. Penelitian Relevan
Penelitian-penelitian terdahulu yang peneliti jadikan sebagai acuan
dalam melaksanakan penulisan ini. Dari penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan, terdapat persamaan pada penelitian ini yaitu membahas
tentang Prestasi Siswa, Status Gizi dan Pola Makan. Namun terdapat
perbedaan baik dalam metode penelitian maupun pembahasan hasil,
antara lain sebagai berikut :
13
3. Kaitan antara gizi dan fisik aktivitas dalam meningkatkan prestasi
akademik
Artikel ini ditulis oleh Fiona M. Asigbee, dkk pada tahun 2018.
Desain Penelitian ini menggunakan studi longitudinal. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ada hubungan yang kuat antara gizi sehat dan
prestasi akademik, dan kinerja rata-rata dalam populasi. Dengan
demikian, hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang
mendukung antara kesehatan siswa dan prestasi akademik.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Menentukan Topik
Penentuan topik dilakukan dengan prinsip ada kebaharuan
(novelty), tidak replikasi penelitian sebelumnya, asli (originality)
sedang trend dan sesuai dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni
peneliti. Peneliti menekuni bidang gizi masyarakat dan setelah diskusi
dengan dosen pembimbing, penelitian menentukan topik penelitian
adalah Malnutrisi pada Anak Sekolah Dasar.
2. Definisi Topik
Langkah kedua setelah menentukan topik, peneliti akan
mendefinisikan topik penelitian yang diambil dari beberapa referensi
yaitu:
15
kelamin, aktivitas tubuh dalam sehari, berat badan, dan lainnya
(Netty Thamaria, 2017).
1 Perbedaan Sumy Dwi Jurnal Ilmu 2017 cross Data responden tidak
Prestasi Antono Kesehatan sectional obesitas dan obesitas
Belajar (SINTA S4, berdistribusi normal.
Antara Siswa Portal Garuda) Berdasarkan hasil
Obesitas Dan tersebut diperoleh
Tidak kesimpulan terdapat
Obesitas perbedaan yang
Pada Siswa signifikan antara
Sekolah prestasi belajar siswa
Dasar Di obesitas dan non
Kota Kediri obesitas yaitu: hasil
belajar siswa obesitas
16
lebih rendah (mean =
68,32) dibandingkan
mahasiswa yang tidak
obesitas (mean =
77,41).
17
TB/U dengan kategori
sangat pendek dan
tinggi memiliki prestasi
belajar yang cukup
sebesar 100% dan
siswa pendek memiliki
prestasi belajar kurang
dan baik 50%.
Sedangkan status gizi
siswa baru masuk
sekolah di SDN
065011 terdapat siswa
dengan TB/U kategori
sangat pendek 100%
memiliki prestasi
belajar cukup. Kategori
pendek dan prestasi
belajar kurang 8,3%,
cukup 83,3%, dan baik
8,3%.
3. Studi Pattaneeya International 2019 literature Siswa yang
Literatur : Prangthip, Journal of review mengonsumsi
faktor nutrisi Yee Mon Adolescent makanan seimbang
yang Soe, Jean Medicine and tampil lebih baik dalam
memengaruhi Faulan Health ujian, juga
prestasi Signar (SCIMAGO) menunjukkan perilaku
akademik yang lebih baik
pada anak sebagai hadir di
usia sekolah sekolah dan
menyelesaikan tugas
yang diberikan lebih
teliti dibandingkan
dengan mereka yang
tidak konsumsi
makanan yang
seimbang.
18
4. Hubungan Syafira comprehensive 2019 cross Hasil penelitian
Status Gizi Ummu child and sectional menunjukkan
Anak Usia Rahmatillah adolescent mayoritas peserta
Sekolah dan and Sigit nursing memiliki tingkat
Prestasi Mulyono (SCIMAGO) kebugaran yang buruk
Akademiknya (86,9%), dan 46%
dan memiliki akademis
Tingkat yang rendah prestasi.
Kebugaran Namun status gizinya
Fisik mayoritas peserta
normal (78,8%).
Pada analisis hasil
tidak ditemukan
hubungan yang
signifikan antara status
gizi dan kebugaran
jasmani (p = 0,787> a
= 0,05).
Namun, ada yang
signifikan hubungan
antara status gizi dan
akademik anak
prestasi (p = 0,03 <a =
0,05).
5. Makanan Muhasidah International 2019 cross Hasil penelitian
Sehat Muhasidah, Journal of sectional menunjukkan bahwa
dengan Nasrullah Scientific and konsumsi jajanan anak
Prestasi Nasrullah,M Technology yang sehat hampir
Belajar Anak Yusuf M, Research sama dengan anak
Di SD Kota Ningsih Jaya, (SCIMAGO) yang mengkonsumsi
Makassar Naharia makanan tidak sehat,
Laubo, Sri konsumsi jajanan anak
Angriani, dari rumah atau di
Hasriany rumah, sehat, namun
Hasriany, sangat sedikit anak
Imam yang melaksanakan
Shofwan, M bekal. Prestasi Belajar
Chairul dari Rumah pada anak
19
Basrun adalah sangat
Umanailo, dipengaruhi oleh
Nuzulia Nur makanan yang
Farida dikonsumsi anak di
sekolah, dan terdapat
hubungan konsumsi
jajanan sehat, dengan
prestasi belajar pada
anak di kota
Makassar.
b) Rumusan masalah
Setelah menentukan judul, ditemukan rumusan masalah
penelitian “Bagaimana hubungan pola makan dan status gizi
dengan prestasi belajar anak sekolah dasar?”.
20
B. Strategi Pencarian Literature
3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword (AND OR
NOT OR AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan
artikel atau jurnal yang digunakan.
Kata kunci yang digunakan mengikuti topik penelitian. Untuk
artikel bahasa Indonesia menggunakan kata kunci, “Hubungan Pola
makan DAN status gizi DAN prestasi belajar anak sekolah dasar”,
21
serta “Hubungan pola makan DAN obesitas ATAU status gizi dengan
prestasi anak sekolah dasar”. Sedangkan untuk pencarian bahasa
inggris digunakan kata kunci; “Relationship between diet AND
nutritional status AND learning achievement of primary school children”
serta “Relationship between diet AND obesity OR nutritional status with
zachievement of primary school children”.
22
Berikut ini penulis menguraikan secara rinci kriteria-kriteria sebagai
berikut:
1) Kriteria Inklusi yang dicari dalam database
a. Population/problem, populasi yang akan dianalisis sesuai dengan
topik yang sudah ditentukan dalam literature review yaitu usia anak
sekolah dasar sekitar 5 - 13 tahun yang mengalami masalah gizi
ganda berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
b. Sampel, subjek penelitian yang merupakan bagian dari populasi
yaitu anak sekolah dasar yang mengalami masalah gizi ganda
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
c. Intervention, suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus
perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang
penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan
dalam literature review. Dalam artikel yang akan di review ada
perlakuan (Eksperimen) dan Observasional yang dilakukan sesuai
dengan judul peneliti yaitu Hubungan pola makan dan status gizi
dengan prestasi belajar Anak Sekolah Dasar.
d. Comparation, Intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan
sebagai pembanding. Dalam artikel yang digunakan tidak ada
pembanding.
e. Outcome yaitu hasil atau iuran yang diperoleh pada studi terdahulu
yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature
review. Outcome yang digunakan sesuai dengan artikel yang
ditelaah berupa artikel yang menjelaskan tentang hasil tiap variabel
yang sesuai dengan topik penelitian tanpa adanya intervensi yang
diberikan.
f. Study design, desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang
akan di review yaitu Cross Sectional, Quasi Experimental dan
Longitudinal Study.
g. Full text, tersedianya artikel dengan lengkap dan tidak berbayar.
23
h. Indeks, jurnal yang bereputasi Internasional seperti Scopus. Jurnal
yang bereputasi Nasional seperti SINTA 1, 2, 3 dan 4 serta
teridentifikasi di Portal Garuda.
i. Bahasa, Indonesia dan Inggris.
j. Tahun terbit, mulai tahun 2015-2020.
2) Kriteria ekslusi yang dicari dalam database adalah
a. Population/problem, populasi tidak sesuai dengan judul yang
sudah ditentukan dalam literature review yaitu anak balita, remaja,
orang dewasa dan lansia.
b. Sampel, yaitu diluar dari kriteria anak sekolah dasar yang
mengalami masalah gizi ganda seperti anak balita, Paud (Pra
Sekolah), remaja, orang dewasa dan lansia.
c. Study Design, tidak sesuai dengan desain penelitian yang
digunakan dalam literature review seperti Case Control, Cohort dan
Randomized Control Trial serta bentuk lain selain ketiga kriteria
inklusi.
d. Full text, yaitu tidak lengkap dan berbayar.
f. Indeks, jurnal Internasional yang predator serta jurnal nasional yang
belum bereputasi nasional oleh SINTA dan teridentifikasi di Portal
Garuda.
g. Bahasa, selain bahasa Indonesia dan Inggris.
h. Tahun terbit, yaitu sebelum tahun 2015.
24
Berikut tabel rangkuman analisis untuk artikel yang akan digunakan :
25
Indeks Jurnal 1. Nasional seperti: 1. Nasional :
Sinta 1, 2, 3 dan 4, Belum teridentifikasi
Teridentifikasi Portal oleh Sinta dan Portal
Garuda Garuda
2. Internasional : 2. Internasional :
Terindeks scopus Jurnal predator
Inggris
Tahun terbit Tahun 2015-2020 Sebelum tahun 2015
26
2. Daftar Hasil Pencarian Artikel
Dilakukan pencarian artikel berdasarkan kata kunci serta sesuai
dengan kriteria tahun terbit yang ditetapkan dan ditemukan artikel
sebanyak 414 artikel. Kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan
duplikasi, judul yang tidak relevan dengan topik, gratis akses dan full
text. Sehingga, jumlah artikel yang teridentifikasi dan layak untuk
diproses sebanyak 204 artikel, dimana 210 artikel tidak dapat
diteruskan karena tidak layak. Selanjutnya 204 artikel diseleksi
berdasarkan format PICOS dan beberapa kriteria eksklusi lainnya
seperti indeks jurnal dan bahasa. Sehingga, jumlah artikel yang
dikeluarkan sebanyak 166 artikel dan sisanya 19 artikel.
27
Gambar 1. Tahapan-tahapan pemilihan artikel
Hasil artikel n= 204 artikel: Google Dikeluarkan 185 artikel : Google Scholar
Scholar (n=38), PubMed (n=20), Portal (n=99), PubMed (n=23), Portal Garuda
Garuda (n=21), International Journal of (n=49), dan International Journal of
Adolescent Medicine and Health (n=11) Adolescent Medicine and Health (n=14),
karena tidak sesuai kriteria inklusi dan
ekslusi PICOS
28
3. Hasil Penilaian Kualitas Artikel
Penilaian kualitas artikel dilakukan menggunakan appraisal checklist yang terdiri dari 12 kriteria, dimana 15 artikel
dinilai kualitasnya masing-masing kriteria diberi nilai Ya dan Tidak.
Artikel yang mendapat dinilai >75% masuk dalam kriteria inklusi atau memenuhi kualitas dan dibawah <75% tidak
berkualitas dan harus dibuang karena akan memberikan validitas rendah. Pada lembaran lampiran terlihat hasil penilaian
15 artikel, dan memberikan hasil 10 artikel yang akan di analisis lebih lanjut.
29
Akademik Remaja
Santriwati di Islamic
Boarding School
3 Gambaran Status Gizi Ruth Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya 10/12= Memenuhi
Anak Baru Masuk Apriyanti, 83,3%
Sekolah Dasar dan Dkk, 2017
Prestasi Belajar Siswa
di Kecamatan Medan
Selayang Tahun Ajaran
2016/2017
4 Dampak Program A. M. Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya 10/12= Memenuhi
Pemberian Makan Metwally, 83,3%
Sekolah pada Dkk, 2020
Pertumbuhan,
Perkembangan dan
Prestasi Anak Sekolah
di Mesir
5 Hubungan Kebiasaan Akhmad Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 10/12= Memenuhi
Sarapan Pagi dengan Murjani, 83,3%
Prestasi Belajar pada Dkk, 2018
Siswa SDN 1 Batuah
Kecamatan Kusan Hilir
30
Kabupaten Tanah
Bumbu
6 Hubungan Frekuensi Nasrudin, Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 4/12= Tidak
Konsumsi Makanan Dkk, 2016 33,3% Memenuhi
Jajanan dengan Status
Gizi dan Prestasi
Belajar Anak Sekolah
Dasar Negeri
Malalayang Kota
Manado
7 Pengaruh Status Gizi, Aulia Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya 10/12= Memenuhi
Konsumsi Pangan dan Masruroh, 83,3%
Fasilitas Belajar 2016
terhadap Prestasi
Belajar Matematika
8 Kebiasaan Makan Pagi Sukimiarti, Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak 6/12 = Tidak
pada Anak Usia SD dan 2015 50 % memenuhi
Hubungannya dengan
Tingkat Kesehatan dan
Prestasi Belajar
31
9 Makanan Sehat dengan Muhasidah, Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya 10/12= Memenuhi
Prestasi Anak Sekolah Dkk, 2019 83,3%
di SD Kota Makassar
10 Hubungan antara Status Syafira Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya 10/12= Memenuhi
Gizi Anak Usia Sekolah Ummu 83,3%
dan Akademiknya Rahmatillah
Prestasi dan Tingkat
Kebugaran Fisik
11 Kebiasaan Sarapan Ringgo Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 10/12= Memenuhi
Pagi dengan Prestasi Alfarisi, 83,3%
Belajar Siswa SD Dkk, 2020
Negeri 01 Rajabasa
Bandar Lampung
12 Hubungan Status Gizi Chairanisa Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak 10/12= Memenuhi
dengan Prestasi Anwar, 83,3%
Akademik Siswa Dkk, 2018
Sekolah Dasar di
Kecamatan
Baiturrahman Kota
Banda Aceh Tahun
2017
32
13 Kaitan antara Gizi dan Fiona M. Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya 10/12= Memenuhi
Aktivitas Fisik Dalam Asigbee, 83,3%
Meningkatkan Prestasi 2018
Akademik
14 Korelasi Status Gizi Analia Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak 7/12= Tidak
dengan Prestasi Belajar Kunang, 58,3% Memenuhi
pada Siswa Sekolah 2017
Dasar
15 Hubungan Kebiasaan Fahimeh Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak 7/12= Tidak
Sarapan dan Status Gizi Soheilipour, 58,3% Memenuhi
dengan Kinerja Dkk, 2019
Akademik Siswa di
Sekolah Dasar Teheran,
Iran
33
Keterangan:
A = Teori terbaru
B = Kredibilitas Jurnal
C = desain penelitian sesuai tujuan
D = Populasi sesuai tujuan
E = Sampel sesuai tujuan
F = Perhitungan sampel sesuai kaidah
G = Variabel sesuai tujuan
H = Variabel perancu
I = Instrumen memiliki sensitivitas dan z
J = Kuisioner sesuai kaidah
K = Uji Validitas dan Reliabilitas
L = Analisis data sesuai dan tujua
E. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif, dimana dari 10 artikel
terpilih akan dikaji sesuai karakteristik studi, karakteristik responden dan
karakteristik temuan kemudian dilakukan pembahasan.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan penilaian kualitas artikel dengan menggunakan kriteria
Apparsial Checklist diperoleh 10 artikel yang relevan dengan topik peneliti.
Artikel yang memenuhi kriteria diterbitkan tersebut dari tahun 2015 hingga
tahun 2020. 10 artikel yang relevan dengan topik yang dibahas oleh
peneliti terdiri dari 6 artikel nasional yang terindeks SINTA dan
teridentifikasi Portal Garuda serta 4 artikel yang bereputasi internasional
terindeks Scopus. Design penelitian yang digunakan dari ke-10 artikel
tersebut menggunakan design penelitian Cross Sectional dan Quasi
Experimental. Distribusi karakteristik ke-10 artikel yang relevan dengan
topik dapat dilihat pada tabel 7.
35
6) Analisa Data: responden dengan obesitas
Independent Samples nilai rata-rata mata pelajaran
T Test sebesar 68,32.
7) Instrumen: Kuesioner 2) Kesimpulan:
Terdapat perbedaan nilai rata-
rata prestasi belajar antara
siswa obesitas dan tidak
obesitas, nilai rata-rata
prestasi belajar pada siswa
yang mengalami obesitas lebih
rendah bila dibandingkan
dengan siswa yang tidak
obesitas.
2 Ruth Apriyanti, Untuk mengetahui 1) Waktu: 2016 1) Prevalensi status gizi
Zulhaida Lubis, gambaran status 2) Lokasi: berdasarkan IMT/U pada anak
Fitri Ardiani, gizi anak baru Medan, Sumatera baru masuk sekolah di
2017. masuk sekolah Utara Kecamatan Medan Selayang
Gambaran dasar dan 3) Desain Penelitian: sudah baik dengan kategori
Status Gizi prestasi belajar Bersifat deskriptif normal sebanyak 71,1%,
Anak Baru siswa di kuantitatif dengan kategori gemuk dan obesitas
Masuk Sekolah Kecamatan desain cross-sectional sebesar 13,3%, dan siswa
Dasar dan Medan Selayang 4) Sampel: sangat kurus dan kurus
Prestasi tahun ajaran SD Negeri 065011 di sebanyak 15,6%. Berdasarkan
Belajar Siswa 2016/2017 Kelurahan Asam hasil penelitian rata-rata Z
di Kecamatan Kumbang dan SDN score IMT/U siswa adalah -
Medan 066656 di Kelurahan 0,46 SD. Sedangkan, status
Selayang Padang Bulan gizi berdasarkan TB/U pada
Tahun Ajaran Selayang II anak baru masuk sekolah di
2016/2017 5) Jumlah Sampel: 149 Kecamatan Medan Selayang
orang sudah baik, dengan kategori
6) Analisa Data: normal 76,6%, untuk siswa
Independent Samples kategori stunting dengan
T Test kategori sangat pendek dan
7) Instrumen: pendek sebanyak 22,6% dan
Catatan lapangan, hanya terdapat 0,8% masuk
Data Puskesmas dan kategori tinggi.
sekolah 2) Prestasi belajar berdasarkan
status gizi IMT/U pada anak
36
baru masuk sekolah di SDN
066656 siswa yang memiliki
IMT/U dengan kategori kurus
dan prestasi kurang sebanyak
28,6%. Kategori normal dan
prestasi kurang 19,4%, cukup
71,4% dan tidak ada siswa
yang memiliki prestasi belajar
baik. siswa yang obesitas dan
prestasi kurang, cukup dan
baik memiliki presentase yang
sama yaitu 33,3%. Sedangkan
siswa baru masuk sekolah
dasar di SDN 065011 bahwa
terdapat siswa dengan IMT/U
dengan kategori sangat kurus
yang memiliki prestasi cukup
75%, dan baik 25%.
3) Prestasi belajar berdasarkan
status gizi TB/U pada anak
baru masuk sekolah di SDN
066656 bahwa terdapat siswa
yang memiliki TB/U dengan
kategori sangat pendek dan
tinggi memiliki prestasi belajar
yang cukup sebesar 100% dan
Siswa pendek memiliki
prestasi belajar kurang dan
baik 50%. Sedangkan Status
gizi siswa baru masuk sekolah
dasar di SDN 065011 terdapat
Siswa dengan TB/U kategori
sangat pendek 100% memiliki
prestasi belajar cukup.
Kategori pendek dan prestasi
belajar kurang 8,3%, cukup
83,3%, dan baik 8,3%.
37
3 Muhasidah, dkk Untuk mengetahui 1) Waktu: Juni-Agustus 1) Hasil:
2019. Makanan konsumsi makanan 2018 Ditemukan anak-anak
Sehat dengan sehat pada anak, 2) Lokasi: yang dominan makan
Belajar Anak gambaran Makassar, Sulawesi bakso sate/goreng
Prestasi di SD konsumsi makanan Selatan sebanyak 41 orang
Kota Makassar tersebut, gambaran 3) Desain Penelitian: (40,2%), dan makan
Sekolah prestasi belajar Desain deskriptif nasi kuning sebanyak
anak dengan baik, analitik dengan 40 orang (39,2%).
dan pembelajaran persilangan Cross- Sedangkan yang paling
konsumsi makanan sectional minuman kesayangan
sehat anak, 4) Sampel: anak dominan Air
dengan program Siswa kelas 4, 5 dan 6 minum dan air mineral,
prestasi anak-anak di Sekolah Dasar tapi masih ada 25 anak
di Sekolah Dasar Labuang Baji Kota yang suka minum es
Labuang Baji Kota Makassar berwarna. Di SD
Makassar. 5) Jumlah Sampel: 102 Labuang Wedge,
orang ditemukan bahwa anak
6) Analisa Data: itu adalah tubuh yang
Analisis univariat dan sehat sebanyak 60
bivariat orang (58,8%), dan
7) Instrumen: kuesioner anak tidak sehat
sebanyak 42 orang
(41,2%). Hasil
menunjukkan bahwa
anak yang pernah sakit
perut 1x lebih banyak
sebanyak 39 orang
(38,2%), anak yang
sakit perut 2-3x
sebanyak 12 orang
(11,8%), anak yang
tidak pernah sakit perut
sebanyak 40 orang
(39,2%), dan anak yang
sering sakit perut
setelah makan snack
Total 11 orang (10,8%).
Dan juga menemukan
38
bahwa anak yang
memiliki muntah 1x
sebanyak 39 orang
(38,2%), anak yang
muntah 2-3x sebanyak
12 orang (11,8%), anak
yang pernah muntah
sebanyak 40 orang
(39,2%), dan anak-anak
yang sering muntah
setelah makan
berjumlah 11 orang
(10,8%). Dari 102 anak
yang telah sampel
penelitian di SD
Labuang Baji ditemukan
bahwa anak berprestasi
baik sebanyak 45 orang
(44,1%), dan anak yang
prestasinya sebanyak
57 orang (55,9%).
Anak yang peringkat 1-
3 sebanyak 15 orang
(14,7%), anak Peringkat
4-10 sebanyak 30 orang
(29,4%), dan anak yang
tidak masuk 10 besar
sebanyak 57 orang
(55,9%).
2) Kesimpulan:
Terdapat hubungan
antara konsumsi
jajanan sehat, dengan
prestasi belajar pada
anak-anak di kota
Makassar.
39
4 Akhmad Murjani, Untuk mengetahui 1) Waktu: November 1) Hasil:
dkk 2018. hubungan antara 2018 Hasil statistik hubungan
Hubungan kebiasaan sarapan 2) Lokasi: sarapan pagi dengan
Kebiasaan dengan prestasi Kabupaten Tanah prestasi belajar
Sarapan Pagi belajar pada siswa Bumbu, Kalimantan menunjukkan bahwa,
dengan Prestasi di PT Selatan pada responden yang
Belajar pada SD Batuah 1 3) Desain Penelitian: memiliki kebiasaan
Siswa SDN 1 Kecamatan Kusan Penelitian sarapan pagi dan
Batuah Hilir Kabupaten observasional analitik prestasi belajar baik
Kecamatan Tanah Bumbu. dengan sebanyak 6 responden,
Kusan Hilir pendekatan potong responden yang
Kabupaten lintang (Cross- memiliki kebiasaan
Tanah Bumbu sectional) sarapan pagi cukup dan
4) Sampel: prestasi belajar baik
Seluruh siswa kelas 3, sebanyak 24
4 dan 5 SDN 1 Batuah responden, responden
Kecamatan Kusan yang memiliki
Hilir kebiasaan sarapan pagi
5) Jumlah Sampel: 156 baik dan prestasi
orang belajar cukup sebanyak
6) Analisa Data: 1 responden,
Analisis univariat dan responden yang
bivariat memiliki kebiasaan
7) Instrumen: kuesioner sarapan pagi cukup dan
prestasi belajar cukup
sebanyak 7 responden,
responden yang
memiliki kebiasaan
sarapan pagi kurang
dan prestasi belajar
baik sebanyak 9
responden, dan
responden yang
memiliki kebiasaan
sarapan pagi kurang
dan prestasi belajar
cukup sebanyak 14
responden. Artinya
40
bahwa responden yang
memiliki kebiasaan
sarapan pagi kategori
baik sangat kecil hanya
7 orang, selebihnya
masih kategori kurang
dan cukup.
2) Kesimpulan:
Ada hubungan yang
signifikan antara
kebiasaan sarapan pagi
dengan prestasi belajar
pada siswa SDN 1
Batuah Kecamatan
Kusan Hilir Kabupaten
Tanah Bumbu
berdasarkan hasil uji
korelasi Spearman
Rank dengan p-value
0,002 < α (0,05)
sehingga Ha diterima.
5 A. M. Metwally, Untuk 1) Waktu: 2014- 2019 1) Hasil:
dkk 2020. mengevaluasi 2) Lokasi: Mesir Anak-anak yang
Dampak Program efek program 3) Desain Penelitian: memakan snack
Pemberian pemberian makan Quasi-experimental tambahan dari sekilah
Makan Sekolah sekolah pada dengan pemilihan memiliki skor yang jauh
pada pertumbuhan fisik, acak dan kontrol lebih tinggi (P<0,001)
Pertumbuhan, perkembangan khusus dengan dalam mengingat tes
Perkembangan kognitif, perilaku melihat kumulatif efek memori dan daripada
dan Prestasi psikososial, dan program pemberian kelompok kontrol.
Anak Sekolah di prestasi belajar makan sekolah pada Terlebih lagi, anak-anak
Mesir anak-anak sekolah. anak sekolah selama yang mendapat
lima tahun intervensi. makanan dari sekolah
4) Sampel: menyatakan lebih
Anak sekolah dasar tanggap terhadap
kelas 5 yang diberi rangsangan
makanan sekolah pendengaran
berupa snack yang dibandingkan kelompok
41
diperkaya zat gizi (pai kontrol dengan
manis) selama lima perbedaan yang sangat
tahun dan anak nyata (P<0,001). Selain
sekolah yang tidak itu, anak-anak dari
mendapat makanan intervensi program
sekolah sama sekali pemberian makan
dari 3 Provinsi di sekolah mendapat skor
Mesir yang lebih tinggi dalam
5) Jumlah Sampel: tes rentang angka di
1789 orang akhir hari sekolah,
6) Analisa Data: tetapi memiliki skor
Analisis regresi linier yang lebih rendah
berganda dalam rentang digit pagi
7) Instrumen: snack pai dan tes pengkodean
manis) dan kuesioner daripada rekan-rekan
mereka. Namun,
diamati bahwa
kelompok intervensi
mendapat secara
signifikan (P<0,001)
lebih tinggi skor dari
rekan-rekan mereka
dalam total masalah
psikososial dan semua
subskala kecuali
subskala eksternalisasi.
Prestasi akademik
ditemukan lebih tinggi
pada anak-anak yang
telah mengambil
makanan sekolah dari
pada mereka yang
tidak. Ini lebih jelas
dalam nilai ujian
matematika (P<0,001)
bukan daripada dalam
skor bahasa Arab.
2) Kesimpulan:
42
Program pemberian
makan sekolah
meningkatkan prestasi
akademik anak sekolah.
6 Ringgo Alfarisi, Untuk 1) Waktu: Juni 2019 1) Hasil:
2020. Kebiasaan mengetahui 2) Lokasi: Dengan jumlah sampel
Sarapan Pagi adakah hubungan Bandar Lampung, sebanyak 60
dengan Prestasi kebiasaan sarapan Lampung responden, responden
Belajar Siswa SD pagi 3) Desain Penelitian: dengan sarapan pagi
Negeri 01 dengan prestasi Penelitian kuantitatif tidak rutin didapatkan
Rajabasa Bandar belajar pada siswa- dengan pendekatan 12 siswa, dimana 8
Lampung siswi Sekolah cross sectional siswa (66,7%) prestasi
Dasar 4) Sampel: belajar dibawah rata-
Negeri 01 Siswa-siswi kelas 6 di rata dan 4 (33,3%)
Rajabasa di Sekolah Dasar Negeri siswa prestasi belajar
Bandar Lampung. 01 Rajabasa di diatas rata-rata.
Bandar Lampung Kemudian, responden
tahun ajaran 2019- yang sarapan pagi rutin
2020 didapatkan 48 siswa,
5) Jumlah Sampel: 60 dimana 6 siswa (12,5%)
orang prestasi belajar dibawah
6) Analisa Data: rata-rata, dan 42 siswa
Analisis bivariat yang (76,0%) prestasi belajar
digunakan adalah uji diatas rata-rata.
Chi Square Berdasarkan hasil uji
7) Instrumen: fisher exact test hasil
Metode wawancara penelitian menunjukkan
pada kebiasaan nilai p value sebesar
sarapan pagi dan 0,000 ( ≤ 0,05) yang
prestasi belajar berarti bahwa sarapan
menggunakan data pagi dengan rutin
nilai rata-rata raport mendukung dalam
siswa peningkatan prestasi
belajar siswa OR = 14.
2) Kesimpulan:
Terdapat hubungan
yang signifikan antara
kebiasaan sarapan pagi
43
dengan prestasi belajar
siswa-siswi SDN 01
Rajabasa Bandar
Lampung.
7 Chairanisa Untuk mengetahui 1) Waktu: 2017 1) Hasil:
Anwar, hubungan status 2) Lokasi: Banda Aceh, Hasil penelitian ini
Isatirradiyah, gizi dengan Aceh menunjukkan ada
2018. Hubungan prestasi akademik 3) Desain Penelitian: hubungan yang
Status Gizi siswa SD di Penelitian analitik signifikan antara status
dengan Prestasi Kecamatan dengan desain gizi dengan prestasi
Akademik Siswa Baiturrahman penelitian cross akademik anak dengan
Sekolah Dasar di Banda Aceh sectional p-value = 0,005 siswa
Kecamatan 4) Sampel: yang memiliki prestasi
Baiturrahman Seluruh siswa kelas 5, akademik baik lebih
Kota Banda Aceh SD Negeri 3 Peuniti banyak yang memiliki
Tahun 2017 Banda Aceh status gizi normal yaitu
5) Jumlah Sampel: 98 80.0% daripada siswa
orang yang memiliki status gizi
6) Analisa Data: tidak normal 46.8%.
Analisis bivariat (Chi 2) Kesimpulan:
Square) Ada hubungan yang
7) Instrumen: kuesioner signifikan antara status
gizi dengan prestasi
akademik anak.
8 Fiona M. Untuk mengetahui 1) Waktu: 1998-2007 1) Hasil:
Asigbee, dkk apakah aktivitas 2) Lokasi: Amerika Hasil skor IPA
2018. Kaitan fisik yang teratur Serikat menunjukkan bahwa
antara asupan dan asupan gizi 3) Desain Penelitian: 28,25% varian skor IPA
gizi dan aktivitas yang tepat Longitudinal Study dapat dijelaskan oleh
fisik dalam berpengaruh 4) Sampel: prediktor model (R2 =
meningkatkan secara signifikan Anak-anak dari 0,2825) dan PA, nutrisi,
prestasi terhadap sekolah negeri dan dan interaksi nutrisi dan
akademik prestasi akademik. swasta PA adalah prediktor
5) Jumlah Sampel: signifikan dari skor ilmu
9720 orang pengetahuan,
6) Analisa Data: sementara kontrol untuk
Analisis regresi linier SES, usia, dan jenis
7) Instrumen: kelamin (F (6, 84) =
44
kuesioner dan data 215.63, p <.01. Saat
sekunder memeriksa variabel
dalam model, nutrisi,
interaksi nutrisi dan PA,
SES dan jenis kelamin
semua secara signifikan
memprediksi skor sains
(Gizi, t = 10,71, p <
0,01; Nutrisi × Aktivitas,
t= 4,25, p < .01; SES, t
= 28,33, p < 0,01; jenis
kelamin, t = 4,36, p <
.01).
2) Kesimpulan:
Ada hubungan yang
kuat antara asupan dan
aktivitas fisik yang
memadai, dan kinerja
rata-rata di dalamnya
populasi. Dengan
demikian, hasil dari
penelitian ini
menunjukkan adanya
hubungan yang
mendukung antara
kesehatan siswa dan
akademik prestasi.
9 Aulia Masruroh, Untuk mengetahui 1) Waktu: 2015 1) Hasil:
2016. Pengaruh pengaruh status 2) Lokasi: Jakarta Utara, Koefisien korelasi
Status Gizi, gizi, konsumsi DKI Jakarta sebesar 0.830 dan
Konsumsi pangan, dan 3) Desain Penelitian: koefisien determinasi
Pangan Dan fasilitas belajar cross-sectional study sebesar 68.9%, hal ini
Fasilitas Belajar secara bersama- pendekatan kuantitatif menunjukkan adanya
Terhadap sama terhadap dengan metode korelasi yang signifikan
Prestasi Belajar prestasi belajar penelitian survei dan memiliki pengaruh
Matematika matematika anak 4) Sampel: yang kuat terhadap
SDN 09 Pagi Siswa SDN 09 Pagi prestasi belajar
Jakarta Utara, Pademangan Barat matematika anak.
45
mengetahui Jakarta Utara 2) Kesimpulan:
pengaruh status 5) Jumlah Sampel: 40 a) Terdapat pengaruh
gizi terhadap orang yang signifikan
prestasi belajar 6) Analisa Data: antara status gizi
matematika anak, Analisis Regresi terhadap prestasi
mengetahui 7) Instrumen: kesioner belajar matematika
pengaruh anak.
konsumsi pangan b) Terdapat pengaruh
terhadap prestasi yang signifikan
belajar matematika antara konsumsi
anak, dan pangan terhadap
mengetahui prestasi belajar
pengaruh fasilitas matematika anak.
belajar terhadap
prestasi belajar
matematika anak.
10 Syafira Ummu Untuk menguji 1) Waktu: 2018 1) Hasil:
Rahmatillah & hubungan antara 2) Lokasi: Pandeglang, Status gizi masing-
Sigit Mulyono, status gizi anak Banten masing peserta dihitung
2019. Hubungan usia sekolah dan 3) Desain Penelitian: dengan menggunakan
antara Status prestasi akademik cross-sectional IMT/U. Rata-rata usia
Gizi Anak Usia dan tingkat 4) Sampel: anak di wilayah
Sekolah dan kebugaran jasmani Siswa kelas 4, 5, dan Kecamatan Banjar
Akademiknya gizi anak usia 6 di adalah 11,2 tahun.
Prestasi dan sekolah. tiga sekolah di Banjar, 78,8% peserta memiliki
Tingkat Pandeglang IMT/U normal, yang
Kebugaran Fisik 5) Jumlah Sampel: 137 diasumsikan
orang menunjukkan status gizi
6) Analisa Data: normal. Rata-rata berat
Analisis Bivariat badan peserta adalah
7) Instrumen: kuesioner 31,07 kg, dan tinggi
rata-rata 121,50 cm.
Terdapat 10,9% peserta
dengan IMT/U yang
rendah, menunjukkan
status gizi buruk. Hasil
tes kebugaran jasmani
menunjukkan bahwa
46
86,9% peserta tidak
sehat; lebih lanjut, 46%
dari peserta memiliki
prestasi akademik yang
buruk.
2) Kesimpulan:
Tidak ditemukan
hubungan yang
signifikan antara status
gizi dan kebugaran
jasmani. Namun, ada
hubungan yang
signifikan antara status
gizi dan prestasi
akademik anak.
47
1. Karateristik Artikel
Berdasarkan hasil pencarian dan penilaian kualitas artikel
diperoleh 10 artikel penelitian yang dianggap relevan dengan topik
peneliti. Distribusi karakteristik ke-10 artikel penelitian tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
48
Tabel 10. Distribusi Artikel Berdasarkan Instrumen Penelitian
49
4. Hubungan Pola Makan dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar
Pada Anak Sekolah Dasar
Hubungan pola makan dengan prestasi belajar pada anak
sekolah dasar disajikan dalam tabel 11 sebagai berikut:
B. Pembahasan
Setelah melakukan pengkajian data sampel penelitian
didapatkan gambaran umum dari penelitian-penelitian tersebut yakni
sebagai berikut :
50
Akhmad Murjani, dkk pada tahun 2018 yang mengungkapkan bahwa
kegiatan tersebut sangat penting bagi para siswa karena dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan serta berbagai aktivitas
dalam pendidikan. Sarapan pagi memberikan dampak baik bagi anak.
Anak yang memiliki kebiasaan sarapan maka anak itu akan lebih
mudah menyerap pelajaran yang diberikan oleh gurunya yang akan
berdampak pada prestasi belajarnya. Anak yang tidak sarapan akan
mengalami gangguan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian dari artikel yang
telah dianalisis pada penelitian Ringgo Alfarisi pada tahun 2020.
Penelitian lain oleh Ruslan,dkk pada tahun 2017 juga menyatakan
bahwa kurangnya keragaman pangan yang dikonsumsi anak juga
memengaruhi kinerja otak anak dalam belajar.
Berdasarkan artikel yang di telaah didapatkan banyak faktor
yang menyebabkan siswa tidak melakukan sarapan yaitu karena
keterlambatan bangun sehingga tidak sempat sarapan karena buru-
buru berangkat sekolah, tidak biasa sarapan, dan kurangnya
kemampuan finansial orangtua dalam menyediakan sarapan. Selain
itu, menurut penelitian Muhasidah, dkk pada tahun 2019 dan
penelitian Aulia Masruroh tahun 2016 pengaruh pemberian makanan
atau bekal serta jajanan yang dikonsumsi sangat memengaruhi
aktivitas belajar anak. Kemudian untuk artikel Fiona M. Asigbee, dkk
pada tahun 2018 yang terideks secara internasional menyatakan
siswa yang pola makannya tidak baik setiap pelajaran berlangsung
akan mudah merasa bosan, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi saat
dalam pelajaran. Penelitian ini menunjukkan pola makan memiliki nilai
p value = 0,005 yang mana artinya asupan makan berkaitan dengan
kesehatan siswa dan akademik prestasi.
Semua hasil penelitian diatas menemukan bahwa pola makan
menjadi salah satu faktor penyebab tinggi-rendahnya prestasi yang
dicapai anak di sekolah. Seperti dipaparkan dalam penelitian A. M.
Metwally, dkk pada tahun 2020 di Mesir yang melakukan evaluasi efek
51
pola makan terhadap prestasi akademik siswa dengan melakukan
program pemberian makan di sekolah setiap hari untuk melihat efek
pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, perilaku psikososial,
serta prestasi belajar dan evaluasi tersebut menjunjukkan pemberian
makan meningkatkan prestasi akademik anak di sekolah, dibuktikan
dengan hasil uji statistik dimana p < 0,05.
Namun, pada artikel yang telah ditelaah tidak mencantumkan
seberapa banyak frekuensi pola makan yang dilakukan responden
setiap harinya.
52
pelajaran sebesar 77,41 dan responden dengan status gizi obesitas
mempunyai nilai rata-rata mata pelajaran sebesar 68,32.
Status gizi akan memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang
dan kemampuan seseorang dalam menangkap pelajaran di sekolah,
sehingga seseorang yang memiliki status gizi baik akan memiliki daya
tangkap yang lebih baik dan dapat memperoleh prestasi yang baik
pula di sekolahnya. Sebaliknya jika seseorang memiliki status gizi
yang kurang atau lebih akan berdampak pada kecerdasan sehingga
kurang optimal dalam menangkap pelajaran di sekolah sehingga
prestasi belajar kurang baik. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil
penelitian Chairanisa Anwar, Isatirradiyah tahun 2018 siswa yang
memiliki prestasi akademik baik lebih banyak yang memiliki status gizi
normal yaitu 80.0% daripada siswa yang memiliki status gizi tidak
normal 46.8%. Selain itu, penelitian Syafira Ummu Rahmatillah & Sigit
Mulyono pada tahun 2019 ditemukan bahwa status gizi memiliki nilai p
value = 0,005 yang mana artinya status gizi merupakan salah satu
faktor yang berhubungan dengan prestasi akademik anak.
Keadaan gizi juga akan memengaruhi kemampuan anak dalam
mengikuti pelajaran di sekolah dan akan memengaruhi prestasi
belajar. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian dari artikel
yang telah dianalisis pada penelitian literature ini, seperti hasil
penelitian Aulia Masruroh pada tahun 2016 terdapat pengaruh yang
signifikan antara status gizi, konsumsi pangan,dan fasilitas belajar
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika anak.
Dari semua pembahasan hasil penelitian terkait hubungan status
gizi dengan prestasi akademik anak di sekolah yang telah dipaparkan
tersebut dapat dilihat bahwa status gizi kurang akan mengakibatkan
anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan sehingga anak
sering absen serta mengalami kesulitan mengikuti dan memahami
pelajaran. Sebaliknya, status gizi lebih akan membuat anak menjadi
lesu, malas bergerak, sulit konsentrasi dan mudah ngantuk di sekolah.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil literature review dari 10 artikel mengenai
hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi belajar pada anak
sekolah dasar yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu :
54
B. Saran
Diharapkan kedepannya tetap dilakukan pengkajian mendalam
terkait hubungan pola makan dan status gizi dengan prestasi belajar pada
anak sekolah dasar, dikarenakan penelitian ini masih banyak memiliki
kekurangan dan masih kurang akurat karena hanya melihat artikel
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
Neuman, W. Lawrence 2011. Social Research Methods. Qualitative and
Quantitative Approaches. Boston: Pearson.
Ningsih, Y. A., Suyanto, S., & Restuastuti, T. 2016. Gambaran Status Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Rangsang Kabupaten
Kepulauan Meranti (Doctoral dissertation, Riau University).
Nurmalina, R. 2011. Pencegahan dan Manajemen Obesitas. Bandung:
Kompas Gramedia.
Okoli, C. & Schabran, K. 2010. A Guide to Connducting a Systematic
Literature Review of Information System Research. Sprout:
Working papers on Information System, 10(26).
Okoli, C. and Schabram, K., 2011. A Guide to Conducting Literature
Review of Information System Research, Communications of the
Association for Information System, 37 (43), 879-910.
Proverawati, A. dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika. Cetakan I.
Ramdhani, A., Ramdhani, M. A., & Amin, A. S. 2014. Writing a Literature
Review Research Paper: A step-by-step approach. International
Journal of Basic and Applied Science, 3(1), 47-56.
Reset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018.
Shepherd, R & Sparks, P. 1999. Modelling food chioce. In: MacFie HJH,
Thomson DMH. Measurement of Food Preferences. Gaithersburg,
MD: Aspen.
Soekirman, 2002. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Suci, Euinike Sri Tyas. 2009. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah
Dasar di Jakarta. Psikobuana, Jakarta, Vol. 1, No. 1, 29-38.
Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supariasa. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC, 2014. h:5-18.
Supiati, DjauharI, RetnaSP. Perilaku makan dan kejadian obesitas anak di
SD Negeri Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Gizi Dan
Dietetik Indonesia, 2014;2(2):68-74.
57
Tazkya, A. & Rini, S. (2015) Hubungan antara Status Gizi dengan
Prestasi Belajar Siswa SDN 03 Pondok Cina Depok, Sari Pediatri
Vol 18 No 6. WHO, 2007.
Stefani, M., Khoirunnisa, F., & Wulandari, Z. 2020. Keterkaitan antara
Susu sebagai Pelengkap Sarapan terhadap Prestasi Belajar
Siswa Sekolah Dasar. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan
Aplikasinya, 3(2), 73-82.
Ratibi, H. F. A., Damayanti, A. Y., Darni, J., & Sari, D. D. 2019. Hubungan
antara overweight, kebiasaan sarapan dan pola tidur dengan
prestasi akademik remaja santriwati di Islamic boarding
school. Darussalam Nutrition Journal, 3(1), 30-41.
Asigbee, F. M., Whitney, S. D., & Peterson, C. E. 2018. The link between
nutrition and physical activity in increasing academic achievement.
Journal of School Health, 88(6), 407-415.
Burrows, T., Goldman, S., Olson, R. K., Byrne, B., & Coventry, W. L. 2017.
Associations between selected dietary behaviours and academic
achievement: A study of Australian school aged
children. Appetite, 116, 372-380.
Kunang, A. (2017). Korelasi Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(1).
Netty Thamaria. 2017. Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Edisi Tahun
2017.
Antono, S. D. 2017. Perbedaan Prestasi Belajar Antara Siswa Obesitas
Dan Tidak Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kota
Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 84-90.
Apriyanti, R. 2017. Gambaran Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah
Dasar dan Prestasi Belajar Siswa di Kecamatan Medan Selayang
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan
Epidemiologi.
58
Prangthip, P., Soe, Y. M., & Signar, J. F. 2019. Literature review:
nutritional factors influencing academic achievement in school age
children. International journal of adolescent medicine and
health, 1(ahead-of-print).
Soheilipour, F., & Salehiniya, H. 2019. Breakfast habits, nutritional status
and their relationship with academic performance in elementary
school students of Tehran, Iran. Medicine and pharmacy
reports, 92(1), 52.
Muhasidah, M., Nasrullah Nasrullah, M. Y. M., Jaya, N., Laubo, N.,
Angriani, S., Hasriany, H., ... & Farida, N. N. 2019. Healthy food
with children learning achievements at Makassar City Elementary
School. Int. J. Sci. Technol. Res, 8(10).
Murjani, A., Basid, A., & Hardiyanti, M. 2019. Hubungan Kebiasaan
Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SDN 1 Batuah
Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Jurnal
Kesehatan Indonesia, 9(1), 45-52.
Metwally, A. M., El-Sonbaty, M. M., El Etreby, L. A., El-Din, E. S., Hamid,
N. A., Hussien, H. A., ... & Monir, Z. M. 2020. Impact of National
Egyptian school feeding program on growth, development, and
school achievement of school children. World Journal of
Pediatrics, 1-8.
Alfarisi, R., Yuniastini, Y., Pinilih, A., & Jauhari, P. N. O. 2020. Kebiasaan
Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 01
Rajabasa Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
Husada, 11(1), 164-169.
Anwar, C., & Isatirradiyah, I. 2019. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi
Akademik Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Baiturrahman Kota
Banda Aceh Tahun 2017. Journal Of Healthcare Technology And
Medicine, 4(1), 42-50.
Masruroh, A. 2016. Pengaruh Status Gizi, Konsumsi Pangan dan Fasilitas
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(3).
59
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup
62
Lampiran 5. Hasil Screnshoot Artikel Setiap Database
• Pubmed
Keyword : Diet and nutritional status of elementary school children
64
• Portal GARUDA
Keyword : Prestasi Anak Sekolah Dasar
65
B. Langkah kedua :
Menyaring artikel atas dasar identifikasi , duplikasi judul, dan abstrak
• Google Scholar
Keyword : Hubungan "pola makan" DAN "status gizi" DAN
"prestasi belajar" pada "anak sekolah dasar"
• Pubmed
Keyword : Diet and nutritional status of elementary school children
66
• Portal GARUDA
Keyword : Prestasi Anak Sekolah Dasar
67