Anda di halaman 1dari 50

PELANGGARAN ETIKA

PADA PRAKTEK SEHARI HARI


(ps 17 KODEKI 12)
IPE KESEHATAN UNPAD
7/13/2014
DOKTER SEBAGAI
HARAPAN BANGSA
MAHASISWA
KEDOKTERAN

DOKTER
DOKTER
SPESIALIS
TEST MASUK FK UKMPPD
METAMORFOSIS STR
INTERNSHIP
SEORANG DOKTER SIP

MAHASISWA AKADEMIK PROFESI


FK

SUMPAH DOKTER
ETIKA KODEKI
UU PRAKTEK KEDOK DOKTER
MORAL UU RS
PP RSP
AKHLAK KUHP
UU LEM KONSUMEN
HUKUM
DOKTER
SPESIALIS
STR
DOKTER SIP
SUBSPESIALIS
NILAI
LUHUR
PENYELENGGARAAN
PRAKTIK KEDOKTERAN

Pendidikan &
Pembinaan Pelatihan

Sertifikasi
Pengawasan
Registrasi

Pemantauan
Lisensi

Etik & Moral


yang Tinggi KESELAMATAN PASEN
DAN PERLINDUNGAN
HUKUM

.Ps1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan
dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
Undang Undang RepublikIndonesia
Nomor29 Tahun 2004 tentangPraktikKedokteran
LINGKARAN
FILOSOFI
ETIKA ETIKA DAN
MORAL
NILAI NILAI SALAH
PADA BENAR
MANUSIA

MORAL

BAIK
BURUK
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN AGAMA
PENGETAHUAN SOSIAL BUDAYA
KEYAKINAN

PERKEMBANGAN
PERUBAHAN ILMU PENGETAHUAN
KESADARAN MORAL
POLA PIKIR DAN TEKNOLOGI
KESADARN ETIKA
AGAMA
ASUHAN, PENDIDIKAN,LINGKUNGAN
PENGALAMAN, PENGETAHUAN

MORAL DAN ETIK SEBAGAI KATA HATI

MASALAH RANGSANGAN

KEMAUAN BERPERILAKU
SESUAI ETIKA

PILIHAN

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERENAL

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK

TINDAKAN ETIK
Mengapa diperlukan nilai nilai ?

Knowledge Skills
Competence Competence

Attitudinal
Aspect or Behavioral
Competence

Clinical (and ethical)


Problem Solving/decision making

Clinical Competence
NILAI LUHUR......
MEMAKNAI
SUMPAH DOKTER
HARUS ADA
TAAT BERAGAMA MENGAMALKAN KODE
ETIK KEDOKTERAN

NILAI
MEMBANGUN LUHUR KETERAMPILAN
RASA KEBERSAMAAN INTERPERSONAL
DOKTER YANG MEMADAI

PEDULI YANG BERKOMUNIKASI


MERUPAKAN KEBAIKAN SECARA EFEKTIF

RASA EMPATI
DIHARAPKAN ADA
YANG TINGGI
Agama

▪ Bertujuan untuk
menghasilkan manusia
yang jujur, adil, berbudi
pekerti, etis, saling,
menghargai, disiplin,
harmonis
dan,produktif, baik
personal maupun
sosial.
MEMAKNAI SUMPAH DOKTER
Semenjak anda menjadi dokter sudah berapa kali Apakah anda tahu Undang undang
anda membaca sumpah dokter ? praktek kedokteran ?
2, 3% 14, 23%
5, 8%

46, 77%
19, 32%
34, 57% Tahu Tidak Tahu

1 kali 2 kali 3 kali 4 kali

Apakah anda sudah pernah membaca Etik


Kedokteran ?
Apakah anda tahu Panduan etik dokter
spesialis anak ?
14, 20%

14,
23%
56, 80%
46, 77%

Pernah Tidak Pernah Tahu Tidak Tahu


MENGAMALKAN KODE ETIK
KEDOKTERAN
1. KEWAJIBAN UMUM
2. KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP PASIEN
3. KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP TEMAN
4. KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP DIRI
SENDIRI SEJAWAT
Panduan Etika dan Perilaku Dokter Spesialis
Anak Indonesia (PEP-DSAI)
1. Umum
2. Pandangan terhadap anak
3. Tumbuh kembang
4. Prinsip tatalaksana tugas
5. Pandangan terhadap pengobatan komplementer dan
alternatif
6. Hubungan dokter-pasien
7. Hubungan antar sejawat
8. Hubungan dokter dengan masyarakat
9. Kewajiban terhadap diri dan pengembangan profesi
10. Sanksi dan rehabilitasi
Kode Etik Kedokteran
Indonesia
▪ Disusun tahun 1969 dalam Musyawarah Kerja
Susila Kedokteran di Jakarta
▪ Berdasarkan Kode Etik Internasional 1968
▪ Pada Mukernas IDI 1993 dijadikan 17 fasal
▪ kewajiban umum dokter, 6 fsl
▪ Kewajiban dokter terhadap guru 1 fsl
▪ kewajiban Dr terhadap pasien , 5 fsl
▪ Kewajiban dr terhadap TS , 2 fsl
▪ Kewajiban dr terhadap diri sendiri, 2 fsl.
▪ Penutup , 1 fasal.
PRINSIP ETIK KEDOKTERAN

▪ BENEFICENCE (Tindakan berbuat baik)


▪ MAL EFFESIENCE (Tidak merugikan)
▪ AUTONOMY (Otonomi)
▪ JUSTICE (Keadilan)
▪ DILANDASKAN ATAS NORMA NORMA ETIK
YANG MENGATUR HUBUNGAN ANTARA
MANUSIA
Etika Klinis
(Jonsen, siegler & winslade, 2002)

1. Medical Indication
( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai … dari sisi
etik kaidah yang digunakan adalah beneficence dan
nonmaleficence )
2. Patient Preferrence
(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban
yang akan diterimanya … cerminan kaidah otonomi)
3. Quality of Life
(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki,
menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani … terkait
dengan beneficence, nonmaleficence & otonomi)
4. Contextual Features
(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi
pembuatan keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya
… kaidah terkait justice )

YL-BLOK 1- 2010
ETIKA

▪ KOMUNIKASI
▪ BICARA
▪ MENDENGARKAN
▪ SIKAP
▪ TINGKAH LAKU
▪ TINDAKAN
▪ PEDULI
▪ EMPATI
▪ PENGETAHUAN/ILMU
 Diperlukan
kemampuan dalam :
1. Cara berbicara,
2. Mendengar
3. Cara mengamati
4. Menjaga sikap selama
berkomunikasi
dengan pasien
(bahasa tubuh) agar
tidak mengganggu
komunikasi
kemampuan eseorang
secara efektif untuk
berinteraksi dengan orang
lain maupun dengan rekan
kerja,

mampu membangun
hubungan yang
harmonis dengan
memahami dan
merespon orang lain.

kecakapan atau
keterampilan untuk
berkomunikasi baik verbal
maupun non verbal.

keterampilan untuk
mengenali dan merespon
secara layak perasaan, sikap
dan perilaku, motivasi serta
keinginan orang lain.

KECERDASAN INTERPERSONAL
Manfaat Komunikasi Efektif
Komunikasi
terampil
Populer Perhatian
Sukses demokratis Mudah Pandai Tenggang rasa
Dalam bijaksana
bergaul memimpin
pergaulan

MANFAAT KEBERHASILAN KOMUNIKASI YANG


BAIK
EMPATI
Dalam hubungan tenaga
kesehatan-pasien EMPATI
merupakan hal yang PENTING
MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN
Dr Sabir Alwy SH,MH
Wk Ketua MKDKI
CONTOH KASUS
▪ Dokter X menerima seorang pasien laki-laki setengah baya,
berjalan tertatih-tatih dan terus batuk dihadapannya
▪ Pasien itu ditemani oleh anak perempuannya yang kurus. .
▪ Dokter tersebut enggan melakukan anamnesis dan langsung
memeriksa si pasien
▪ Ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter X
tidak menjawab, ia hanya menyarankan minum obat dengan
teratur dan memberikan resep
▪ Si anak bertanya lagi tentang cara minum obat, tetapi dokter
X menyarankan bertanya pada petugas apotek tempat
mengambil obat.
▪ Merasa diremehkan, sang ayah dan anaknya keluar dari kamar
dokter tanpa mengucapkan salam, wajah mereka tampak
tidak puas.
Kaidah Dasar Bioetik (KDB)
▪ a. Beneficence
Pada skenario kita dapat mengetahui bahwa dokter tidak
menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan dan tidak
memaksimalisasi/freferensi pasien. Pasien tidak merasa puas
dengan pelayanan dokter X.

▪ b. Non maleficence
Pada skenario tersebut dokter X dalam mengobati pasien tidak
profesional dan menghindari misrepresentasi dari pasien.

▪ c. Autonomy
Dokter X tidak memanfaatkan autonomy pasien dan tidak
melaksanakan informed consent dengan baik, dokter tersebut
langsung memeriksa pasiennya tanpa menganamnesis terlebih
dahulu.
Pelanggaran
Pasal 12 ayat 1:
▪ “Hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi yang dapat
dicapai atas kesehatan fisik dan mental” tidak mencakup area
pelayanan kesehatan.

Pasal 2
▪ Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya
sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.

Pasal 10
▪ Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan
semua ilmu dan keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalam hal
ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan.
Maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada
dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
bentuk-bentuk pelanggaran

▪ Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan yang tidak


memiliki kompetensi
▪ Menjalankan praktik kedokteran dalam kondisi tingkat kesehatan
fisik ataupun mental sedemikian rupa sehingga tidak kompeten dan
dapat membahayakan pasien.
▪ Melakukan pemeriksaan atau pengobatan berlebihan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pasien.
▪ Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai
(adequate information) kepada pasien atau keluarganya dalam
melakukan praktik kedokteran
▪ Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau
keluarga dekat atau wali atau pengampunya.
▪ Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekam medik,
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan atau etika
profesi.
Adapun bentuk-bentuk pelanggaran

▪ Melakukan penelitian dalam praktik kedokteran


dengan menggunakan manusia sebagai subjek
penelitian, tanpa memperoleh persetujuan etik (ethical
clearance) dari lembaga yang diakui pemerintah. .
▪ Membuka rahasia kedokteran, sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan atau etika
profesi
▪ Menggunakan gelar akademik atau sebutan profesi
yang bukan haknya.
▪ Menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk atau meminta
pemeriksaan atau memberikan resep obat/alat kesehatan.
▪ Berpraktik dengan menggunakan Surat Tanda Registrasi (STR)
atau Surat Ijin Praktik (SIP) dan/atau sertifikat kompetensi
yang tidak sah.
Beberapa penyebab terjadinya pelaggaran
Etika

▪ Ketidak tahuan
▪ Arogansi dokter
▪ Menganggap enteng pekerjaan dokter
▪ Melupakan makna dari sumpah dokter
▪ Belum pernah membaca kode etik dokter
▪ Pasen terlalu banyak
▪ Tidak mempunyai rasa empati
▪ Lupa bahwa dia adalah seorang dokter
▪ Uang merupakan tujuan utama
▪ dll
“Pelanggaran Etika Kedokteran dalam Hubungan dengan
Pelanggaran Disiplin dan Hukum”
(dr. A.Anwari H.Kertahusada., Sp.KFR.,MARS.,MHKES.,SH. )

66,4 % Pelanggaran Etika &


(75 kasus)
Disiplin Kedokteran

▪ Terdapat hubungan antara antara pelanggaran etika kedokteran dengan


pelanggaran disiplin kedokteran atau hukum.
▪ Dari 136 kasus atau 219 responden yang diadukan ke MKDKI pada tahun
2006-2012 terbukti 66,4% (75 kasus) atau 62,8% (93 responden)
melanggar etika kedokteran dan melanggar disiplin kedokteran.
▪ Dokter yang patuh dan taat  terlindungi atau terhindar 58,34 kali dari
risiko pengaduan dan dakwaan malpraktik medis
▪ Komunikasi tidak efektif  pemicu utama gugatan
▪ Persoalan : komunikasi dengan pasien, ingkar janji, penelantaran,
pembiayaan, standar pelayanan, kasus RT, kompetensi & iklan
DASAR GUGATAN
• HASIL PENGOBATAN TIDAK SESUAI DGN • PENANGANAN OLEH TENAGA KESEHATAN
YANG DIHARAPKAN YANG TIDAK KOMPETEN,
• CEDERA/PENYAKIT/KOMPLIKASI YANG • SALAH DIAGNOSA,
DIKAITKAN DENGAN KELALAIAN • TERLAMBAT DIAGNOSA,
• KURANG MENDAPAT INFORMASI ADEKUAT • SALAH TERAPI,
(KESENJANGAN INFORMASI) • KURANG PROFESIONAL,
• - Dokter tidak pernah memberikan • TELAH TERJADI KELALAIAN,
informasi • PERBUATAN MELAWAN HUKUM ,
• - Informasi yg berbeda/bertentangan antar • MELAKSANAKAN TINDAKAN TANPA IZIN
dokter • TUNTUTAN : - GANTI RUGI, REHABILITASI,
PIDANA
• - Tiap spesialis menyatakan tidak ada
masalah, tapi pasien makin jelek
• - Keterangan dokter lain yg menjelekkan
sejawatnya dpt memicu tuntutan
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

1. NORMA MORAL 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM


- MASALAH MORAL ~ STD PROFESI
(KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN: 2. PELANGGARAN → 2. PELANGGARAN
DILEMA NORMA LANGGAR STANDAR NORMA HUKUM
INTERNAL PROFESI (BENAR – SALAH)
(BAIK - BURUK) (BENAR - SALAH)
3. DAMPAK 3. KUALITAS PROFESI 3. PENYELESAIAN
- KUALITAS MORAL (LAYANAN, PERILAKU) KONFLIK/
- KEHORMATAN - KEHORMATAN KEDAMAIAN
PROFESI PROFESI
4. LINGKUP 4. KOMPETENSI 4. PERATURAN HK TTG
- PERILAKU ETIK YANMEDIK YAN KEDOKTERAN
PERILAKU PROF

YL-BLOK 1- 2010
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

5. BENTUK: KODE 5. ATURAN DISIPLIN 5. UU, PP, PERMEN,


ETIK PROFESI KEDOKTERAN KEPPRES DLL
6. DISUSUN: ORG. 6. KOMPILASI OLEH KKI 6. NEGARA (DPR +
PROFESI PEMERINTAH)
7. SANKSI 7. SANKSI 7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI ~ TEGURAN - - PID: DENDA/
- NASEHAT/ RE-EDUKASI PENJARA
TEGURAN ~ CABUT STR /SIP - PDT:
- PENGUCILAN GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8. YANG MEMERIKSA 8. MKDKI: 8.PENGADILAN:
- MKEK - DOKTER -NEGERI
- MKEKG - DOKTER GIGI -TUN
- ANGG PROFESI - SARJANA HUKUM ANGGOTA: HAKIM

YL-BLOK 1- 2010
Pasal 66 UU 29/2004
Pasal 75 ayat 1
Pasal 76
Pasal 79 UU 29/2004

KUHP
Pasal 359 , Pasal 360 ayat 1
, Pasal 360 ayat 2
SIFAT MENDASAR YG MELEKAT SECARA MUTLAK
PADA DIRI SEORANG DOKTER YANG BAIK DAN
BIJAKSANA

▪ SIFAT KETUHANAN
▪ KEMURNIAN NIAT
▪ KELUHURAN BUDI
▪ KERENDAHAN HATI
▪ KESUNGGUHAN KERJA
▪ INTEGRITAS ILMIAH DAN SOSIAL
▪ KESEJAWATAN YANG TIDAK DIRAGUKAN
Uu praktek
Sumpah Kode etik kedokteran
dokter kedokteran No 29 thn
2004

NILAI NILAI
LUHUR
SEORANG
DOKTER

MENCEGAH DAN MENGHINDARI PELANGGARAN ETIKA , DISIPLIN DAN HUKUM


Dokter

Dokter

Dokter
Pabila kau bisa tersenyum dan bersyukur...
... engkau beruntung, karena
sebagian besar dari manusia bisa
melakukannya, tetapi tidak mau
49
JadilaH
profesional
Yang
beretika

Anda mungkin juga menyukai