Anda di halaman 1dari 30

ed.

Gigi
ngan Il.K
erkemba
ejarah P
S
Dalam perjalanan sejarahnya il ked gigi à dimulai sejak
digunakannya kawat & lempeng emas (bangsa Phoenicians)
à (setelah tahun 2500 B.C).
Selanjutnya berkembang à gigi tiruan dari ukiran tulang.
Pfaff (1715-1767) à memperkenalkan Gold foil untuk
menambal gigi.
Secara ilmiah terbangun pd awal abad 19 à penemuan
amalgam & teori G.V.Black mengenai preparasi utk kavitas
dgn bahan tambal amalgam (1895).
I PROFESI
CIRI – CIR

1. Body of Knowledge (Keilmuan)


2. Ethycal Conduct (Etika Profesi)
3. Collegiatness (Kesejawatan)
4. Altruism (Kepentingan dan
Keselamatan Pasien)
5. Patient Safety
Penting ?

Lebih 50 % tuntutanà masalah


etika/komunikasi
olegal
us etik
Kas
Tuntutan meningkat
§Perawatan hasilnya mengecewakan
• Bagian gigi/mulut , semakin parah, contoh: parestesi
sementara/permanen
• Kelalaian: jarum patah & tertinggal

• Kasus kegawatdaruratan à m’ancam nyawa à kasus


yg sangat serius à implikasi hukum berat

• Supply induced demand à Cenderung intervensif alkes


baru dll
• “menakut-nakuti” pasien à “komunikasi EFEKTIF ?
(”harus segera OD”)

• “Device driven” (tanpa indikasi) à ct scan..dsb

• Simplifikasi prosedur: langsung tindakan dll

• Drg penderita HIV à tetap praktek

Langkah pencegahan penting !


Sumber Etika Kedokteran / KG

(Sumpah Hipokrates 460 – 377 SM)

Saya: Akan membaktikan hidup saya guna kepentingan


perikemanusiaan,
Akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan
profesi saya
Akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat
dan bersusila sesuai dengan martabat dan profesi.
Senantiasa menghargai sesama (guru, sejawat)
LAFAL SUMPAH/JANJI DOKTER GIGI INDONESIA

Demi Allah saya bersumpah/berjanji:


Bahwa saya akan;
- membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
- memelihara dgn sekuat tenaga martabat & profesi dokter gigi,
- menjalankan tugas saya dgn cara yg terhormat & bersusila
sesuai dgn martabat & profesi dokter gigi.
- merahasiakan segala sesuatu yg saya ketahui sehubgn dgn
profesi saya sbg dokter gigi.
- sekalipun diancam tidak akan mempergunakan pengetahuan
dokter gigi saya utk sesuatu yg bertentangan dgn
perikemanusiaan.
njutan Lafal Sumpah
La

Bahwa saya, akan;


- mengutamakan kesehatan pasien.
-dlm menunaikan kewajiban saya thd pasien, akan
berikhtiar dgn sungguh2 tanpa terpengaruh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, jender, politik,
kepartaian, & kedudukan sosial.
-senantiasa menghormati & berterima kasih pd guru2 saya.
-memperlakukan teman sejawat sbgm saya sendiri ingin
diperlakukan,
-Melakukan ikrar sumpah / janji dgn sungguh2 serta penuh
keinsyafan & tanggung jawab dgn mempertaruhkan
kehormatan diri saya.

Penjelasan: Bagi yang tidak mengucapkan sumpah, kata


sumpah diganti dengan janji.
O N A L ?
G I G I P ROF ES I
DOK T E R
PARADIGMA BARU PELAYANAN KED.GIGI

Pasien = fokus pelayanan


Memerlukanà kepuasan, keselamatan & kenyamanan.

Konsekuensi à DRG dituntut demokratis, menghargai


hak-hak pasien, terbuka, akuntabel & m’hatikan aspek
hukum.

Sikap yg diharapkan à profesional, mempunyai


kompetensi akademik-profesional yg memadai & etis.
UU Praktek Kedokteran No. 29 / 2004
mengarah pencapaian mutu pelayanan DRG

Konsep dasar :
q
§ melindungi masyarakat,
§ membimbing dan membina dokter,
§ memberdayakan Institusi Pendidikan & Profesi
§.
PRAKTIK DOKTER GIGI YANG BAIK
(GOOD DENTIST PRACTICE)

3 PILAR : • Kebenaran ilmiah


• Sarat teknologi
• Excellence/kecakap
1.Kompetensi Profesional (Prof’l Competence) an
• Teliti, hati2
• Peduli, etis

2. Hubungan:
Profesional
Pasien NAKES
TRUST

3. Etika profesi à tampilan profesi MARTABAT


PROFESI

* Sum ber : Purwadianto A, Sem inar P2JK, Batam April 2010


KOMPETENSI DISIPLIN ETIK

PROFESIONAL
(PDGI)

Standar Profesi
PENDDK
PEM ERIN TAH
(KG)
Profesionalisme KKI
AFDOKGI Etika

Standar Pendidikan STR


•Kom petensi
• Ipteks
•Etika - Sertif. Kompetensi MKDKI
•Jurisprudensi - Sumpah & Etik

UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


Konsensus + Komitmen + Kolaborasi
Link - Match , Sinergi - Harmonisasi

YANKES YANG BERMUTU


FDI International “The dentist should act in
Principles of a manner which will
Ethics for the enhance the prestige and
Dental reputation of the
Profession: profession”
ETI KA :
ILM U TENTANG
APA YANG
BAIK/BURUK DA
N TENTANG HAK
&
KEW AJIBAN M O
RAL
(L A N D A S A N K R I
TIS UNTUK
BERTINDAK DI
BIDANG
KESEHATAN)
HUBUNGAN
NAKES-PASIEN

Awalnya ditentukan profesi berdasarkan etika


profesi

Prinsip bioetika :
—Autonomy, beneficence, non maleficence,
justice
—Veracity, fidelity, privacy, confidentiality
—Saling percaya
HUBUNGAN
NAKES-PASIEN

VIRTUE BASED ETHICS


—PRINSIP à Keutamaan MORAL (menghargai harkat dan
martabat manusia)

—Bukan hanya Sekedar KEWAJIBAN & PERATURAN, tetapi juga


“BAGAIMANA SIKAP SEBAIKNYA”

—Empathy, Compassion, Perhatian, Keramahan, Kemanusiaan, Saling


percaya, Itikad baik, dll

—Hubungan à Tumbuh, bertujuan MENSEJAHTERAKAN pasien


—Komunikasi baik
HUBUNGAN
NAKES-PASIEN

PARTNERSHIP
—Pasien & Dokter à pada pihak yang sama
—Pihak lawannya à “Penyakit”
—Pasien & Dokter bekerjasama, bahu membahu,
melawan penyakit menuju “kesembuhan” atau
“comfortness”

—Artinya: Jujur, terbuka, jelas, saling memahami,


keputusan bersama, dll
ENT UKAN U
A M EN GIGI IT
A GAIM AN DO KT ER
B OR ANG
ATA NS E
PERBU

B U R U K?
A IK AT AU / tid a k ?
B Di sip li n
a r
Melangg eb agai Drg
u ka n s
g a n d a lak tika &
ap a ya n g a ran e
U sa ha p e la n g
e ba s d ari
agar terb fesi ?
is ip lin pro
d
KEWENANGAN

— DIBERIKAN AUTHORITY (SESUAI KOMPETENSI)

— KEWENANGAN MATERIEL:
- REGISTRASI,

—KEWENANGAN FORMAL:
—IZIN PRAKTIK
—KHUSUS RUMKIT : + CLINICAL PRIVILEGE
KTER GIGI
MORAL DO
G JAWAB
TANGGUN

Memberikan pelayanan yang terbaik

Pelayanan gigi mulut yang diperlukan di Indonesia


- Sesuai perkembangan Iptek
- Sesuai kebutuhan masyarakat
- Sesuai perkembangan global QUALI
TY – S
A FETY
?
Sifat : - Menyeluruh
- Berjenjang (premier, sekunder, tertier)
ETIKA KEDOKTERAN GIGI

Merupakan tuntunan moral bagi dokter gigi dalam


melaksanakan profesinya
Aturannya dibuat oleh Anggota (Kongres) dan
berlaku internal

BENTUK PELANGGARAN
TIDAK MENTAATI :
1. Kewajiban Umum
2. Kewajiban terhadap Pasien
3. Kewajiban terhadap teman sejawat
4. Kewajiban terhadap diri sendiri
an yang
eputus
mbu a tk
cara me ora l)?
aimana caram
a g
• B (diterima s e
etis

– Teori Etika: Deontologi, Teleologi, dll


– Kaidah Dasar Moral : Autonomy, Beneficence, Non
Maleficence, Justice
– Prima facie

• Bagaimana berperilaku profesi?


– Kode Etik Profesi
– Kode Etik Institusi Kesehatan
Prinsip Moral Dasar Hubungan

BENEFICENCE NON MALEFICENCE – do


no harm
supports science and Primum non nocere-
technology (akibat komplementer beneficence
baik > buruk) (jangan menyakiti)

ETIKA
AUTONOMY (self-
rule) : JUSTICE

supports empowerment of Fairness, Equal treatment


people (Self determination, Truth of equals, Unequal
telling, Confidentiality, Privacy) treatment of unequals
RISK ARISE FROM
MEDICAL RISK ARISE FROM
THE DISSEASE
PROCEDURES

? ?
NORMA KEPROFESIAN KEDOKTERAN / KEDOKTERAN GIGI

Aturan penerapan keilmuan

Aturan penerapan etika/


perilaku profesi

Aturan Hukum Kedokteran


PERBEDAAN
ETIKA PROFESI DISIPLIN PROFESI HUKUM
• Norma Hukum
§ Masalah Moral § Std Profesi / Perilaku- • Pelanggrn No
rma
Baik - Buruk Pelayanan • Hk ( Benar-Sa
§ Pelanggaran Std profesi • lah)
§ Dilemma Norma (Benar-Salah)

Kedamaian
- mencegah
Internal (etika § Kualitas Profesi •
profesi) (Pelayanan-Perilaku) - mengatasi ko
nflik)
si - Pe rd a ta - P id
§ Kehormatan Profe ana
§ KONSIL – Joint Comm
- Kualitas Moral - Anggota Profesi
• PENGADILA
N
- H a k im
§ MKEK – Oirg.Profesi
- Masy
- Pemerinth - Pe n g g u g a
Anggota Profes t/ Ja k sa
- Te rg u g a t /
§ Lingkup - sasaran: te rd a k w a
- Pasien / Klien
:
§ Lingkup - sasaran § Underskilled
§ Communication Probl
• Lingkup - s
asaran:
Diri sendiri - Sexual harrashment
- Dok te r
- Rum a h S a
k it
- Kelalaian
Rujukan:
• Undang-undang republik indonesia nomor 29 tahun 2004
Tentang Praktik kedokteran
• Undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan
• Permenkes RI tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
No.161/Menkes/PER/1/2010
• SK no: skep/034/PB PDGI/v/2008 tentang Kode Etik
Kedokteran Gigi Indonesia
• Beauchamp TL & Childress JF. Principles of Biomedical
Ethics. New York :Oxford University Press. 1994
• Purwadianto A, Bahan Seminar P2JK, Batam April 2010
• Veatch RM. Biomedical Ethics. New Jersey : Prentice
Hall,Inc. 2000

Anda mungkin juga menyukai