Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RISET OPRASIONAL
METODE TRANSPORTASI
(METODE POJOK KIRI ATAS – POJOK KANAN BAWAH)

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD SYARWAN HAMID ( 105721112321 )

JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas terstruktur pembuatan makalah dengan
judul “ METODE POJOK KIRI ATAS – POJOK KANAN BAWAH ” pada mata kuliah Program Linear.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telahmembantu
dalam penyusunan makalah Dualitas ini Sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini yang
perlu diperbaiki, baik dalam segi tata bahasa, penyusunan kalimat, maupun isi. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Penyusun berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi penyusun pada khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian pojok kiri atas-pojok kanan bawah (NWC)....................................................................5
B. METODE NORTH WEST CORNER (NWC)..........................................................................................7
CONTOH SOAL :.......................................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
Kesimpulan............................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode Transportasi North West Corner (NWC) adalah pengalokasian pengiriman
sejumlah barang (satu jenis barang) yang berasal dari sejumlah sumber pengiriman menuju
sejumlah tujuan pengiriman yang memberikan biaya pengiriman total terendah. Barang yang
akan dikirim dari setiap sumber pengiriman dan jumlah permintaan yang diminta oleh setiap
tujuan pengiriman, serta biaya pengiriman dari setiap sumber menuju setiap tujuan adalah
berbeda.Tujuan dari metode ini adalah menentukan pola pengiriman yang paling baik dari
beberapa sumber (supply) ke beberapa tujuan (demand) sehingga meminimalkan total biaya
produksi dan transportasi. Dalam NWC diasumsikan tiap lokasi pabrik dan gudang diurutkan
dari sisi kiri ke kanan dan dari atas ke bawah dalam peta. Cara penghitungan biaya transportasi
dengan menggunakan metode NWC sesuai dengan namanya dimualai dari sisi kiri atas ( Barat
Laut dalam peta), kemudian bergerak ke kiri atau ke bawah sesuai dengan kapasitas produksi
pabrik atau permintaan Gudang.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pojok kiri atas – pojok kanan bawah
2. Bagaimana cara penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah dengan
metode transportasi pojok kiri atas-pojok kanan bawah

C. Tujuan
1. Memahami metode pojok kiri atas – pojok kanan bawah
2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah dengan
metode transportasi pojok kiri atas-pojok kanan bawah (NWC)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pojok kiri atas-pojok kanan bawah (NWC)


Pojok kiri atas-pojok kanan bawah (NWC) adalah perbedaan antara asset lancer perusahaan ,
seperti uang tunai, piutang dan persediaan bahan baku dan barang jadi, dan kewajiban saat ini,
seperti kewajiban akun hutang. Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk
tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan dengan
permintaan tertentu , pada biaya transpor minimum. Karena hanya ada satu macam barang, suatu
tempat tujuan dapat memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber. Asumsi dasar model ini
adalah bahwa biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang
dikirimkan. Definisi unit yang dikirimkan sangat tergantung pada jenis produk yang diangkut, satuan
penawaran dan permintaan akan barang yang diangkut harus konsisten.

Metode transportasi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah dunia bisnis lainnya
seperti :

- Masalah periklanan

5
- Pembelanjaan modal (capital financing)

- Alokasi dana untuk investasi - Analisis lokasi

- Scheduling produksi – Perencanaan

Kontributor pengembang teknik-teknik transportasi :

1. F.L Hitchcock (1941) “The Distribution of a product from several sources to Numerous Localities”
2. T.C Koopmans (1949) “Optimum Utilization of the transportation system”
3. G.B Dantziq (1951)

Model
n

∑ aj
i−1

transportasi dapat dirumuskan sebagai berikut:


n n

∑❑ ∑ cij X ij
i=1 j=1

Dengan syarat :
n

∑ X ij = Si (penawaran , I = 1,2,3…..,m)
j=1

∑ X ij = Dj ( penawaran ,j = 1,2,3…..,m)
i=1

Semua X ij ≥ 0

TABEL TRANSPORTASI

KE

TUJUAN

Penawaran
1 2 … n (supply)

DARI
C 11 C 12 C 1n
1 X 11 X 12 … X1n a1

C 21 C 22 C2n

6
2 X 21 X 22 .… X2n a2
SUMBER

… …. …. …. …. ….

C m1 C m2 C mm
M X m1 X m2 …. X mm am

Permintaan b1 b2 … bn
(Demand)

KETERANGAN :

Xij = unit yang dikirim dari sumber i ke tujuan j


Cij = biaya perunit dari sumber i ke tujuan j
ai = kapasitas penawaran (supply) dari sumber i
bi = kapasitas permintaan (demand) dari tujuan j
i = 1,2…….m j = 1,2…….n

B. METODE NORTH WEST CORNER (NWC)


Metode ini adalah yang paling sederhana diantara metode Aproksimasi Vogel ataupun Least
Cost.
Langkah-langkahnya adalah:
1. Mulai pada pojok barat laut tabel dan alokasikan sebanyak mungkin pada X11 tanpa
menyimpang dari kendala penawaran atau permintaan (artinya X11 ditetapkan sama dengan
yang terkecil diantara nilai S1 dan D1)
2. Ini akan menghabiskan penawaran pada sumber 1 dan atau permintaan pada tujuan 1.
Akibatnya, tidak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke kolom atau baris yang telah
dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu dihilangkan. Kemudian alokasikan sebanyak
mungkin kekotak didekatnya pada baris atau kolom yang tak dihilangkan. Jika baik kolom
maupun baris telah dihabiskan pindahlah secara diagonal kekotak berikutnya.
7
3. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan keperluan
permintaan telah dipenuhi.
MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM
Dua metode yang digunakan untuk mencari solusi optimum adalah
1. Stepping- Stone 2
2. Modified Distribution
Metode Stepping Stone
Metode Stepping Stone adalah proses evaluasi variabel non basis yang memungkinkan
terjadinya perbaikan solusi dan kemudian mengalokasikan kembali .

Beberapa hal penting perlu disebutkan dalam kaitannya dengan penyusunan jalur stepping
stone
1. Arah yang diambil, baik searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam adalah tidak
penting dalam membuat jalur tertutup
2. Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong
3. Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi (dimana terjadi perubahan arah), kecuali pada kotak
kosong yang sedang dievaluasi
4. Namun, baik kotak terisi maupun kosong dapat dilewati dalam penyusunan jalur tertutup.
5. Suatu jalur dapat melewati dirinya
6. Sebuah penambahan dan sebuah pengurangan yang sama besar harus kelihatan pada setiap
baris dan kolom pada jalur itu.
Tujuan dari jalur ini adalah untuk mempertahankan kendala penawaran dan permintaan sambil
dilakukan alokasi ulang barang kesuatu kotak kosong.
Metode MODI (Modified Distribution)
Solusi dengan menggunakan metode ini adalah suatu metode stepping stone yang didasarkan
pada rumusan dual. Berbeda dengan stepping stone dalam hal bahwa dengan MODI tidak perlu
menentukan jalur tertutup variabel non basis. Sebagai gantinya nilai-nilai Cij ditentukan secara
serentak dan hanya jalur tertutup untuk entering variabel yang diidentifikasikan.Ini
menghilangkan tugas yang melelahkan dari identifikasi semua jalur stepping stone.
Dalam metode MODI suatu nilai Ui dirancang untuk setiap baris i dan suatu nilai Vj, dirancang
untuk setiap kolom j pada tabel transportasi. Untuk setiap variabel basis (yaitu kotak yang
ditempati), Xij mengikuti hubungan seperti :

8
Ui + Vj = Cij
Dimana Cij adalah biaya transport per unit

Metode MODI dapat diringkas dalam langkah-langkah :


1. Tentukan nilai-nilai Ui untuk setiap baris dan nilai-nilai Vj untuk setiap kolom dengan
menggunakan hubungan Cij = Ui + Vj untuk semua variabel basis dan tetapkan nilai nol untuk
U1.
2. Hitung perubahan biaya, Cij, untuk setiap variabel non basis dengan menggunakan rumus Cij
= Cij – Ui – Vj
3. Jika terdapat nilai Cij negatif, solusi belum optimal. Pilih variabel Xij dengan nilai Cij negatif
terbesar sebagai entering variable.
4. Alokasikan barang ke entering variable Xij sesuai proses stepping stone. Kembali kelangkah 1

CONTOH SOAL :
PT Gunadarma mempunyai 3 pabrik. Hasil produksinya di distribusikan ke -3 daerah, yaitu
Makassar, Bandung dan Surabaya. Dengan jumlah permintaan tiap-tiap daerah yaitu,40,25 dan
30. Dimana kapasitas masing-masing pabrik adalah 50 untuk pabrik A, 25 untuk pabrik B dan 25
untuk pabrik C.
Biaya transportasi per unit:

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA
Pabrik
A 12 8 3
B 5 4 7
C 9 8 10

9
Penyelesaiaan:
MENENTUKAN BIAYA TRANSPORTASINYA?
Sesuai Namanya, North West Corner, penyelesaiaan akan selalu dimulai dari pojok kiri atas.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan pennyelesaiaan berikut ini

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

Langkah pertama, penuhi permintaan kota Makassar[40] dengan kapasitas Pabrik A[50].(berarti
pabrik A masih ada sisa 1O).

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

10
Permintaan kota Makassar telah terpenuhi, maka dari itu kota Makassar kita arsir sebagai
penanda bahwa kota Makassar tidak akan di masukkan ke dalam perhitungan selanjutnya.
Lanjutkan dengan memenuhi permintaan kota Makassar[25],ambil sisa kapasitas pabrik A[10].

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

Kemudian kekurangannya dipenuhi dari pabrik B[15], dan pabrik B masih ada sisah sebesar[10]

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

Selanjutnya adalah kota bandung, penuhi sisah kapasitas pabrik B [10].

11
Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

Kekurangannya diambil dari pabrik C [20] sehingga kapasitas pabrik C sekarang adalah [5] [20-
25]

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100

12
Nah sekarang permintaan semua kota telah terpenuhi,namun pabrik C maish sisah [5]
alokasikan ke DUMMY.

Wilayah
MAKASSAR BANDUNG SURABAYA DUMMY KAPASITAS
Pabrik (SUPPLY)
12 8 3 0 50
A
5 4 7 0 25
B
9 8 10 0 25
C
PERMINTAAN
(DEMAND) 40 25 30 5 100
Langkah terakhir,hitung biaya transportasi
[40x12] + [10x8] + [15x4] + [10x7] + [20x10] + [5x0] = 890

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode North West Corner (NWC) merupakan salah satu Teknik solusi dalam transportasi.
Metode ini didasarkan pada aturan atau pengalokasian normative dari persediaan da
kebutuhan sumber dalam suatu matriks transportasi tanpa perhitungan besar-besaran
ekonomis. Penyelesaian pengiriman barang PT. GUNADARMA dengan menggunakan metode
awal North West Corner (NWC) menghasilkan biaya transportasi minimal dengan biaya minimal
Rp 890

13

Anda mungkin juga menyukai