MAKALAH KELOMPOK 5 Pajak & Retribusi Daerah
MAKALAH KELOMPOK 5 Pajak & Retribusi Daerah
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
H. KASYFUL ANWAR,SE,MSI,AK,CA
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. Saya dapat menyusun
makalah dengan judul “PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN” untuk memenuhi
mata kuliah Pajak & Retribusi Daerah.
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai tentang Pajak Hotel
dan Pajak Restoran, serta bagaimana cara kerjanya. Kami berharap informasi yang kami
dapatkan tidak hanya untuk kami melainkan untuk para pembaca sebagai ilmu untuk
menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya. Dari
lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang kami buat masih jauh
dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya kami mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................................iii
A. Pengertian ...........................................................................................................3
1. Pengertian Pajak Hotel ....................................................................................3
2. Pengertian Pajak Restoran ...............................................................................3
B. Dasar Hukum ......................................................................................................3
1. Dasar Hukum Pajak Hotel ...............................................................................3
2. Dasar Hukum Pajak Restoran...........................................................................4
C. Objek dan Bukan Objek Pajak Hotel dan Pajak Restoran ...........................4
1. Objek dan Bukan Objek Pajak Hotel ...............................................................4
2. Objek dan Bukan Objek Pajak Restoran .........................................................5
D. Tarif Pajak ..........................................................................................................5
1. Tarif Pajak Hotel ..............................................................................................5
2. Tarif Pajak Restoran ........................................................................................6
E. Pehitungan Pajak dan Contoh Perhitungan Pajak .........................................6
1. Pehitungan Pajak dan Contoh Perhitungan Pajak Hotel ..................................6
2. Pehitungan Pajak dan Contoh Perhitungan Pajak Restoran ............................7-9
F. Tata Cara Pembayaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran .............................9
A. Kesimpulan .........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan
daerah yang penting untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah pun memberikan perluasan
objek pajak daerah dan retribusi daerah, serta memberikan diskresi dalam penetapan
tarifnya. Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengertian pajak
daerah tertuang dalam UU N0. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD). Aturan ini menggantikan UU N0. 18 Tahun 1997
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 34 Tahun 2000.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, pajak daerah terbagi menjadi dua jenis, yaitu pajak provinsi dan
pajak kabupaten/kota. Pajak provinsi terdiri atas pajak kendaraan bermotor, bea balik
nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air
permukaan, dan pajak rokok. Adapun pajak kabupaten/kota terdiri atas pajak hotel,
pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral
bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet,
pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB P2), serta bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Pajak Hotel dipungut Pajak sebagai pembayaran atas pelayanan yang
disediakan oleh Hotel, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang
sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan. Pajak Restoran adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh restoran. Definisi restoran di sini adalah fasilitas
penyedia makanan dan/atau minuman yang dipungut bayaran.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pajak Hotel dan Pajak Restoran?
2. Apa dasar hukum Pajak Hotel dan Pajak Restoran?
3. Apa yang menjadi objek dan bukan objek dari Pajak Hotel dan Pajak
Restoran?
4. Berapa tarif Pajak Hotel dan Pajak Restoran?
5. Bagaimana perhitungan dan contoh perhitungan Pajak Hotel dan Restoran?
6. Bagaimana tata cara pembayaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
2. Untuk mengetahui dasar hukum Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
3. Untuk mengetahui objek dan bukan objek dari Pajak Hotel dan Pajak
Restoran.
4. Dapat mengetahui tarif Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
5. Dapat mengetahui bagaimana perhitungan dan contoh perhitungan Pajak
Hotel dan Pajak Restoran.
6. Dapat mengetahui tata cara pembayaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Pajak Hotel
Marihot Pahala (2010:299) mengatakan bahwa Pajak Hotel adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel. Adapula menurut Phaurela Artha
(2018:65) mengatakan bahwa Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang
disediakan oleh hotel dengan pembayaran.
Secara umum, Pajak Hotel adalah pajak yang dipungut sebagai pembayaran
atas pelayanan yang disediakan oleh Hotel, termasuk jasa penunjang sebagai
kelengkapan Hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan,
termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.
2. Pengertian Pajak Restoran
Marihot Pahala (2010:327) mengatakan bahwa Pajak restoran adalah pajak
atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Adapun menurut Phaureula Artha
(2018:67) mengatakan bahwa:
“Pajak restoran adalah pungutan daerah atas pelayanan yang disediakan
oleh restoran meliputi penjualan makanan dan/atau minuman yang
dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi ditempat pelayanan maupun di
tempat lain”.
Dari pengertian yang disebutkan oleh para ahli peneliti menyimpulkan bahwa
pajak restoran adalah pelayanan yang diberikan berupa makanan dan minuman
baik dikonsumsi secara langsung ditempat pelayanan maupun ditempat lain.
B. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum Pajak Hotel
3
Pemungutan Pajak Hotel pada saat ini didasari oleh hukum yang jelas dan
kuat, sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak terkait. Dasar hukum
pemungutan Pajak Hotel pada suatu kabupaten atau kota adalah sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Restribusi Daerah.
b. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Restribusi
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
d. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang Pajak Hotel.
e. Keputusan bupati/walikota yang mengatur tentang Pajak Hotel sebagai
aturan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Hotel pada
kabupaten/kota dimaksud.
4
a. Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan
pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang
sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas
olahraga dan hiburan.
b. Jasa penunjang yaitu fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotokopi,
pelayanan cuci, seterika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang
disediakan atau dikelola hotel.
Bukan Objek Pajak Hotel
Yang tidak termasuk Objek Pajak hotel adalah sebagai berikut:
a. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah.
b. Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya didasarkan atas izin
usahanya.
c. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan.
d. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
asuhan, dan panti sosial lainya yang sejenis.
e. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel
yang dapat dimanfaatkan oleh umum
Yang tidak temasuk objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan
oleh restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi batas tertentu yang
ditetapkan Peraturan Daerah.
D. Tarif Pajak
1. Tarif Pajak Hotel
5
Menurut Marihot Pahala (2010:305) tarif pajak hotel ditetapkan paling tinggi
sebesar 10% dan ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang
besangkutan. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah kabupaten/kota diberikan
keleluasan untuk menentukan tarif dengan kondisi masing-masing daerah asalkan
tidak melebihi dari 10%.
6
2) Tuan Hartanto Asep menginap di hotel Trejo dengan tarif kamar Rp.750.000
per malam. Masuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan keluar pada tanggal
2 januari 2014 sesuai dengan jam yang ditentukan pihak hotel. Saat
menginap Tuan Hartanto Asep menggunakan fasilitas yang ada dihotel
seperti laundry,makan di restoran hotel, karaoke, dan menggunakan jasa
telepon (service charge 10%) dengan rincian sebagai berikut:
Jasa Laundry Rp. 50.000
Jasa Makanan Rp 150.000
Jasa Karaoke (hiburan) Rp. 125.000
Jasa Telepon Rp. 35.000
Berapa jumlah yang harus dibayarkan tuan Hartanto termasuk pajak
terutang?
Jawaban :
Jasa sewa kamar Rp.1.500.000
Jasa Laundry Rp. 50.000
Jasa Makanan Rp 150.000
Jasa Karaoke (hiburan) Rp. 125.000
Jasa Telepon Rp. 35.000
Total Rp.1.860.000
Perhitungan Service Charge dan Pajak Hotel :
Service Charge = 10% x Nilai Jasa yang diserahkan
=10% x Rp.1.860.000
= Rp.186.000
DPP = Objek Pajak + Service Charge
= Rp.1.860.000 + Rp.186.000
= Rp.2.046.000
Pajak Hotel = 10% x DPP
= 10% x Rp.2.046.000
= Rp.204.600
Sehingga Jumlah yang akan dibayarkan Tuan Hartanto Asep adalah :
= DPP + Pajak Hotel
= Rp.2.046.000 + Rp.204.600
= Rp.2.250.600
7
2. Perhitungan Pajak Restoran
Besaran pokok Pajak Restoran dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan Pajak Restoran adalah
sesuai rumus berikut Marihot Pahala (2010:333):
2) Pak Kelik membeli Nasi Goreng satu porsi seharga Rp50.000 dengan segelas
Es Teh Manis seharga Rp15.000 serta Tahu Goreng dan Telur Dadar masing-
masing Rp5.000 dan Rp10.000 di Restoran AAA. Restoran AAA
memberlakukan biaya layanan (service charge) sebesar 5%. Restoran ini
berada di Jakarta dengan tarif PB1 (Pajak Pembangunan 1) yang ditetapkan
Pemda adalah 10%.
Maka, PB1 yang harus dibayarkan oleh Pak Kelik dan total uang yang harus
dikeluarkan untuk membeli makan dan minuman tersebut adalah?
Jawaban :
Biaya Layanan (Service Charge)
Nasi Goreng = Rp.50.000
Es Teh Manis = Rp.15.000
Tahu Goreng = Rp. 5.000
Telur Dadar = Rp.10.000
Total Harga = Rp.80.000
Service Charge = Tarif Biaya Layanan + Total Harga
= 5% x Rp.80.000
= Rp.4.000
8
Pajak Restoran/PB1
DPP = Total Harga + Biaya Layanan
= Rp.80.000 + Rp.4.000
= Rp.84.000
PB1 = DPP x Tarif Pajak Restoran
= Rp.84.000 x 10%
= Rp.8.400
Jumlah harga keseluruhan dari pembelian makanan dan minuman di Restoran
AAA tersebut adalah:
= DPP + PB1
= Rp.84.000 + Rp.8.400
= Rp.92.400
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pajak merupakan biaya wajib yang harus dibayarkan oleh setiap Warga Negara
Indonesia. Jenis pajak beraneka ragam, salah satu diantaranya adalah pajak hotel dan
pajak restoran. Jenis pajak ini ternyata sudah termasuk dalam dalam Peraturan
Pemerintah yang tertera di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pada umumnya, pajak ini berlaku hampir di
seluruh daerah provinsi, kabupaten atau kota yang tergabung di dalam Undang-
Undang tersebut.
Pajak Hotel, Restoran merupakan pajak yang bersifat self assessment, dimana Wajib
Pajak menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak terutang serta membayar
sendiri pajaknya sendiri.
Peran pajak Pajak Hotel dan Restoran cukup berpengaruh sebagai salah satu sumber
dari pajak daerah yang merupakan unsur dalam PAD sebagai penunjang pelaksanaan
pembangunan nasional. Di samping itu, Pajak Hotel dan Restoran juga berfungsi
untuk mengisi kas daerah yang tujuannya untuk menunjang dan mewujudkan
pelaksanaan otonomi daerah
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Icuk Rangga Bawono, dan Amin dara. 2020. Perpajakan Konsep, Aplikasi,
Contoh, dan Studi Kasus. Jakarta: Salemba Embat.
http://bakeuda.tegalkota.go.id/index.php/layanan/pajak-hotel-dan-restoran/12-
layanan#:~:text=Pajak%20Hotel%2C%20Restoran%20dan%20Hiburan%20merupakan
%20pajak%20yang%20bersifat%20self,serta%20membayar%20sendiri%20pajaknya
%20sendiri
https://www.pajakonline.com/cara-pembayaran-dan-pelaporan-pajak-restoran-pb1/
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1977/8/UNIKOM_EGI%20NUANSA
%20ADHA_10.BAB%20II.pdf
https://klikpajak.id/blog/pajak-restoran-pengertian-tarif-hitung-bayar-dan-lapor-pb1/
11