BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama
BAB III Laporan Kasus Kelolaan Utama
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. MS
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Petani
No. RM : 0219xx
Pendidikan : SMP
Alamat : Buleleng
Penanggung Jawab
Nama : WP
Alamat : Buleleng
Hubungan : Istri
28
2. Data Subyektif dan obyektif
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
istrinya.
2. Masalah Keperawatan
Tabel 3.1
Analisis Data Asuhan Keperawatan
29
saat membicarakan tentang
istrinya
2 Pasien mengatakan Saat membicarakan tentang Risiko
masih merasa marah istrinya pasien mengepal Perilaku
atau dendam dengan tangan, pandangan tajam, , dan Kekerasan
istrinya yang dianggap tampak bermusuhan dengan
bahwa istrinya telah istrinya, kontak mata baik.
berselingkuh darinya. Pembicaraan keras dan cepat
Perilaku kekerasan
Waham curiga
a. Perilaku kekerasan
c. Waham
30
B. Diagnosis Keperawatan
orang lain
tentang istrinya
perilaku kekerasan.
C. Intervensi Keperawatan
31
2. Intervensi
Tabel 3.2
Intervensi Keperawatan
32
Lakukan kontrol eksternal
(pengekangan, seklusi)
Berikan penguatanatas
keberhasilan penerapan
strategi pengendalian marah
l. Edukasi
Jelaskan makna, fungsi
marah, frustasi, dan rspon
marah
Anjurkan meminta bantuan
perawat dan keluarga selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi marah
secara maladftif
Ajarkan metode memodulasi
pengalaman emosi yang kuat
(latihan asertif, relaksasi,
aktivitas penyaluran energy)
tambahan yaitu relaksasi otot progresif. Kegiatan akan dilakukan pada sore
hari pukul 16.00 wita. Strategi pelaksanaan perilaku kekerasan ada lima
antara lain: latihan fisik pertama (melatih nafas dalam), latihan fisik kedua
secara spiritual, dan latihan minum obat dengan teratur. Strategi pelaksanan
hari. Pada hari yang sama setelah strategi pelaksanaan diberikan, penulis
Relaksasi progresif ini akan diberikan kepada pasien sehari sekali selama
33
D. Implementasi
Tabel 3.3
Implementasi Keperawatan
34
Hari/tanggal : 6 April 2021 S: Pasien mengatakan jika marah pasien
jam : 10.00 WITA bisa sampai memukul istrinya. Pasien
DS: Pasien mengatakan “nama saya MS, mengatakan sangat menyesal
saya biasa dipanggil S., umur saya 40
tahun, rumah saya di Buleleng” O: Kontak mata pasien baik, pasien tampak
marah dan mengepalkan tangan ketika
Pasien mengatakan penyebab marahnya menyebutkan istrinya serta tampak
adalah karena istrinya berselingkuh. bermusuhan dengan istrinya. Pasien
memperagakan relaksasi nafas dalam
DO: Kontak mata baik yaitu pasien dan
perawat saling bertatapan mata, Pasien A:
dapat menyebutkan kembali nama - Strategi pelaksanaan pertama tercapai,
perawat dan menyebutkan penyebab masalah teratasi
marah. Pasien tampak marah dengan P:
menggepal tangan ketika menyebutkan Lanjut ke strategi pelaksanaan kedua yaitu
nama istrinya. mengontrol emosi dengan latihan fisik dua
(memukul bantal)
Diagnosis : Risiko perilaku kekerasan
Tindakakan :
1. Menyapa kembali Pasien dengan
ramah dan baik
2. Mengadakan kontak mata, sering dan
singkat secara bertahap
3. Menanyakan perasaan Pasien
4. Memotivasi pasien untuk mengikuti
perawatan di RSJ
5. Melatih cara mengontrol marah
dengan latihan fisik satu: nafas dalam
6. Memasukan ke jadwal pasien
Rencana Tindak lanjut :
1. Sapa kembali Pasien dengan ramah
dan baik
2. Adakan kontak mata, sering dan
singkat secara bertahap
3. Tanyakan perasaan Pasien
4. Evaluiasi kemampuan pasien
mengontrol marah dengan relaksasi
5. Latih cara mengontrol marah dengan
teknik memukul bantal
Hari/tanggal : 7 April 2021 S:
jam : 10.00 WITA - Pasien mengatakan perasaanya masih
Data baik
DS: Pasien mengatakan jika marah - Pasien mengatakan sudah mempraktekan
pasien bisa sampai memukul istrinya. nafas dalam
Pasien mengatakan sangat menyesal - Pasien mengatakan sudah memahami
cara mengontrol dengan teknik memukul
DO: Kontak mata pasien baik, pasien bantal
tampak marah dan mengepalkan tangan - Masih merasa kesal dengan istrinya
ketika menyebutkan istrinya serta tampak
bermusuhan dengan istrinya O:
- Pasien mau berjabatan tangan , ada kontak
Diagnosis : Risiko perilaku kekerasan mata pada saat diajak bicara.
Tindakan: - Pasien tampak kooperatif
1. Menyapa kembali Pasien dengan - Pasien tampak bisa mempraktikan cara
ramah dan baik nafas dalam dan memukul bantal
35
2. Mengadakan kontak mata, sering dan
singkat secara bertahap
3. Menanyakan perasaan Pasien A:
4. Mengevaluiasi kemampuan pasien - Strategi pelaksanaan kedua tercapai,
dalam melakukan nafas dalam masalah teratasi
5. Melatih pasien latihan fisik dua
(memukul bantal) P:
6. Memasukan ke jadwal harian pasien - Lanjutkan strategi pelaksanaa ketiga
(verbal)
Rencana Tindak Lanjut
1. Sapa kembali Pasien dengan ramah
dan baik
2. Adakan kontak mata, sering dan
singkat secara bertahap
3. Tanyakan perasaan Pasien
4. Evaluiasi kemampuan pasien dalam
melakukan nafas dalam dan latihan
memukul bantal
5. Latih cara mengontrol marah dengan
verbal
E. Evaluasi
Tabel 3.4
Evaluasi Keperawatan
36