Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

GAMBARAN HASIL REAKTIF HIV AIDS METODE RAPID TEST


DAN CLIA PADA BULAN JUNI 2021 DI UDD PMI KAB.
BOJONEGORO

KARINA DIAN PRATAMA

19003002

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI BANK DARAH

STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO


TAHUN 2021

GAMBARAN HASIL REAKTIF HIV AIDS METODE RAPID TEST


DAN CLIA PADA BULAN JUNI 2021 DI UDD PMI KAB.
BOJONEGORO

Disusun Oleh :

Karina Dian Pratama

19003002

Telah disetujui untuk diujikan

Pada Tanggal 27 Agustus 2021

Susunan Dewan Pembimbing

Pembimbing Lapangan / CI Pembimbing Institusi


Asep Saefudin, A.P.TTD., A.Md.Kes., S.H Fatia Rizki Nuraini, M.

GAMBARAN HASIL REAKTIF HIV AIDS METODE RAPID TEST


DAN CLIA PADA BULAN JUNI 2021 DI UDD PMI KAB.
BOJONEGORO

Disusun Oleh :

Karina Dian Pratama

19003002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 27 Agustus 2021

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Pembimbing

Pembimbing Lapangan / CI Pembimbing Institusi

Asep Saefudin, A.P.TTD., A.Md.Kes., S.H Fatia Rizki Nurdiana, M.Si

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Teknologi Bank Darah

STIKES Rajekwesi Bojonegoro


Nina Difla Muflikhah,S.Si.,M.Sc

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Skrining sifilis adalah metode pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
keberadaan bakteri penyebab sifilis. Dalam mendeteksi bakteri tersebut, dokter
memeriksa keberadaan antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi
sifilis. Skrining dilakukan sebelum gejala sifilis nampak jelas pada seseorang.
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
infeksi HIV pada tubuh pasien. Dengan terdeteksinya HIV, selain bermanfaat bagi
dirinya sendiri, individu tersebut juga bisa lebih berhati-hati agar tidak
menyebarkan HIV kepada orang lain.
Tes HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes menunjukkan
hasil positif, hal tersebut menandakan bahwa virus hepatitis B terdeteksi di dalam
tubuh Anda.
Cek hepatitis C (Anti-HCV) adalah pemeriksaan medis untuk mendeteksi
virus hepatitis C (HCV/Hepatitis C Virus) dalam tubuh. Infeksi virus hepatitis C
ini merupakan penyebab utama penyakit hepatitis C yang menimbulkan
peradangan pada organ hati. Dalam beberapa kasus, sebagian pengidapnya juga
bisa mengalami penyakit liver kronis, yaitu bahan kanker hati.
II. TUJUAN

CLIA RAPID

Untuk mendeteksi adanya antibody Untuk mendeteksi adanya antibody non


spesifik terhadap infeksi Treponema spesifik terhadap infeksi Treponema
Pallidum ( Sifilis ) dalam serum pasien Pallidum ( Sifilis ) dalam serum pasien

Untuk mengetahui keberadaan suatu Untuk mendeteksi adanya HBsAg


antigen dengan antibody untuk ( Antibody Virus Hepatitis B ) pada
mengukur kadar antigen/ antibody tsb serum/plasma/ darah pasien
dengan menggunakan alat
spektrofotometer/ CLIA

Untuk mengetahui keberadaan suatu Untuk penetapan kualitatif antibody


antigen dengan antibody untuk terhadap virus Hepatitis C atau Anti
mengukur kadar antigen/ antibody tsb HCV di dalam serum sbg penunjuk
dengan menggunakan alat adanya infeksi Hepatitis C.
spektrofotometer/ CLIA

Untuk mendeteksi antibody terhadap Untuk menetapkan kualitatif antibody


HIV type 1 ( Kelompok M-O) atau type 2 terhadap HIV didalam serum sebagai
dalam serum atau plasma manusia secara penunjuk adanya infeksi HIV AIDS
kualitatif.

III. MANFAAT
1. Untuk mengetahui gambaran hasil reaktif HIV AIDS dengan
menggunakan metode CLIA / Rapid test pada pendonor di Bulan Juni
2021.
2. Untuk mengetahui metode CLIA dan Rapid test pada pemeriksaan
IMLTD.
3. Dapat membedakan pemeriksaan IMLTD dengan metode CLIA dan
Rapid Test.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional


di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu mempunyai
tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu
kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan
kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 34 PMI Daerah (tingkat provinsi)
dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Palang
Merah Indonesia tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu.
Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan
tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk
keselamatan jiwanya.

Palang Merah Indonesia Kabupaten Bojonegoro berdiri pada 3 November 1979


yang terletak di jalan Sawunggaling No.7, Kadipaten, Kec. Bojonegoro, Kabupaten
Bojonegoro. Dengan surat keputusan Pengurus Besar Palang Merah Indonesia No,
516/S.KP/P.B. PMI Kabupaten Bojonegoro memiliki Laboratoriun penyadapan darah,
Laboratorium IMLTD, Laboratorium komponen darah, Laboratorium Crossmatch.
BAB III

LAPORAN KEGIATAN

I. METODE PEMERIKSAAN

CLIA RAPID

Metode CLIA adalah sebuah Rapid test adalah metode


tipe immunoassay yang pemeriksaan / tes secara
merupakan sebuah tes cepat didapatkan hasilnya.
biokimia yang mengukur Pemeriksaan ini
konsentrasi suatu substansi menggunakan alat catridge
dalam cairan, biasanya untuk melihat adanya
berupa serum darah atau air antibodi yang ada dalam
seni dengan melihat reaksi tubuh ketika ada infeksi
antibodi terhadap virus
antigennya

II. ALAT DAN BAHAN

CLIA RAPID

1. Mikropipet 1. Mikropipet 50µL


2. Sumur plates mikrotitrasi 2. Rotator
dan tutup 3. Kartu tes
3. Serum Sample 4. Stir drop
4. Sel Test 5. Botol dispensing (3
5. Sel Control mL)
6. Pengencer
6. Jarum
7. Serum Kontrol Negatif
7. Serum sampel
8. Serum Kontrol Positif
8. Antigen
9. Serum kontrol positif
10. Serum kontrol negatif

III. CARA KERJA


A. CARA KERJA METODE CLIA

Metode Kualitatif

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Dipakai APD.

c. Perkenalan dengan pasien dan pemberian identitas pasien.

d. Dipastikan setiap komponen berada pada suhu kamar.

e. Pereaksi atau reagen dikocok terlebih dahulu.

f. Dibuat kontrol positif dan negatif terlebih dahulu.


Kemudian dilakukan pengujian sampel.
g. Setiap sampel membutuhkan 3 sumur plates mikrotitrasi.

h. Ditambahkan 190 µL pengencer ke sumur 1.

i. Ditambahkan 10 µL serum ke sumur 1.

j. Digunakan mikropipet , campurkan isi sumur 1 dan


pindahkan 25 µL ke sumur 2 dan 3.
k. Pastikan sel uji dan sel kontrol benar-benar tersuspensi
ulang. Ditambahkan 75 µL sel kontrol ke sumur 2.
Tambahkan 75 µL sel uji ke sumur 3.
l. Ditepuk wadah dengan lembut untuk mencampur isinya secara
menyeluruh.

m. Diinkubasi selama 45-60 menit pada suhu kamar.

n. Peringatan! Jauhkan plates dari panas, sinar matahari


langsung dan sumber getaran.
o. Dibaca hasilnya. Hasil stabil selama 24 jam jika plates
ditutup dan perhatikan tindakan pencegahan.
p. *Hasil positif dilanjutkan dengan metode semikuantitatif.

Metode Semi Kuantitatif

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Setiap sampel membutuhkan 8 sumur plates mikrotitrasi. Beri label


dari huruf A sampai H.
c. Ditambahkan 25 µL pengencer ke sumur B sampai H.

d. Dipindahkan 25 µL serum yang telah diencerkan 1:20 dari uji


skrining ke sumur A dan B.

e. Diambil 25 µL serum yang telah diencerkan dari sumur B dan


diencerkan serial dari sumur B ke H dalam 25 µL aliquot, buang 25
µL serum yang telah diencerkan dari sumur H.
f. Pastikan sel uji benar-benar tersuspensi ulang. Ditambahkan 75 µL
sel uji untuk sumur A sampai H. Ini akan memberi pengenceran
serum 1/80 di sumur A sampai 1/10240 di sumur H.
g. Dikocok wadah dengan lembut untuk mencampur isinya dengan saksama.

h. Diinkubasi selama 45-60 menit pada suhu kamar. Peringatan!


Jauhkan plates dari panas, sinar matahari langsung dan sumber
getaran.
i. Dibaca hasilnya. Hasil stabil selama 24 jam. Jika plates tertutup dan
perhatikan tindakan pencegahan.
HASIL SEL UJI SEL KONTROL
Positif Kuat Pola sel penuh yang menutupi Tidak ada aglutinasi yang padat

dasar sumur
Positif Lemah Pola sel mencakup kira-kira 1/3 Tidak ada aglutinasi yang padat

dari dasar sumur


Tidak Pasti Pola sel menunjukkan pusat yang Tidak ada aglutinasi yang padat

terbuka
Negatif Sel menetap dibagian bawah yang Tidak ada aglutinasi yang padat
padat, biasanya dengan pusat
kecil yang jelas
Nonspesifik Reaksi positif Reaksi positif

B. CARA KERJA METODE RAPID TEST

Metode Kualitatif

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Dipakai APD.

c. Perkenalan dengan pasien dan pemberian identitas pasien.

d. Dipastikan setiap komponen berada pada suhu kamar.

e. Pereaksi atau reagen dikocok terlebih dahulu.

f. Dibuat kontrol positif dan negatif terlebih dahulu.


Kemudian dilakukan pengujian sampel.
g. Dipegang pipet di antara ibu jari dan telunjuk. Masukkan
tip ke dalam spesimen. kemudian lepaskan tekanan jari
untuk menarik sampel agar tidak terbawa elemen seluler
apapun.

h. Dipegang pipet di atas lingkaran kartu uji dan teteskan


satu tetes (50µL) ke atas kartu. Penting untuk menjaga
pipet tetap dalam posisi vertikal sambil mengeluarkan
sampel yang akan diuji.
i. Digunakan bagian ujung datar dari pengaduk, sebarkan
sampel sampai menutupi lingkaran uji.
j. Dipasang jarum pada botol plastik, ambil antigen yang
cukup (kocok dengan baik) untuk jumlah tes yang
dilakukan. menjaga jarum pada posisi vertikal, biarkan
satu tetes jatuh pada setiap sampel uji. Jangan diaduk.
k. Diputar kartu tes RPR secara manual atau gunakan rotator
selama 8 menit pada 100 putaran/menit.
l. Kemudian dilihat perubahan yang terjadi.

m. *Hasil positif dilanjutkan dengan metode semikuantitatif.

Metode Semi Kuantitatif

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Diteteskan satu tetes saline 0,85% pada lingkaran 1 sampai 5,


dari kartu uji dengan menggunakan pipet sekali pakai. Jangan
menyebarkan saline.
c. Digunakan pipet volume, teteskan 50 µL sampel pada lingkaran no 1 .

d. Dengan menggunakan pipet, disiapkan pengencer dua kali lipat


dengan menarik campuran ke atas dan ke bawah 5 atau 6 kali.
Hindari pembentukan gelembung. Pindahkan 50 µL dari
lingkaran nomor 1 sampai 5 yang mewakili pengenceran berikut:
Lingkaran 1 2 3 4 5
Pegenceran 1:2 1:4 1:8 1:16 1:32

e. Ulangi langkah 3-5 seperti pada metode kualitatif.

f. Kemudian dilihat perubahan yang terjadi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. INTERPRETASI HASIL

1. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN METODE RAPID TEST

 Pada akhir 8 pemutaran, hasil positif akan menampilkan


karakteristik aglutinasi mulai dari sedikit (reaktif lemah) hingga
intens (reaktif kuat).
 Hasil reaktif yang sangat lemah ditandai dengan aglutinat kecil di
sekitar pinggiran daerah uji.
 Hasil negatif tidak menunjukkan reaksi dan menunjukkan
penampilan makroskopik halus dan bahkan tampak jelas.
 Spesimen tes positif harus dilanjutkan pada penelitian serologis
lebih lanjut (yaitu TPHA, FTA, dan ABS) karena seperti halnya
prosedur pengujian serologis lainnya, diagnostik sifilis tidak boleh
dilakukan pada hasil reaktif tunggal.
 Untuk metode semi dan catat lingkaran terakhir yang menunjukkan hasil
positif.

 Jika pengenceran tertinggi (1:32) masih menunjukkan reaktivitas


kuat, lanjutkan dengan seri pengenceran dua kali lipat lebih lanjut
sampai titer titik akhir dapat ditentukan.

2. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN METODE CLIA


 Reaksi positif yang kuat dapat menunjukkan beberapa lipatan di
tepi sel tikar. Ketika sumur uji menunjukkan hasil positif, kontrol
juga harus diamati. Sel-sel kontrol harus menetap dengan
kompak. Mereka tidak digunakan sebagai pembanding untuk pola
serum non reaktif karena sel kontrol akan memberikan pola yang
lebih kompak dari sel uji. Aglutinasi dalam sumur kontrol juga
menunjukkan adanya aglutinin non spesifik dalam sampel, maka
tes harus dilaporkan INVALID. Serum yang memberikan hasil
tersebut dapat diserap dengan menggunakan Sel Kontrol seperti
yang diperinci di bagian penyerapan nonspesifik.
 Reaksi yang meragukan dengan sel uji harus dilaporkan sebagai
INDETERMINATE. Hasil ini dapat menunjukkan tingkat
antibodi yang rendah pada sifilis primer awal atau frambusia.
Sampel ini harus diuji ulang terlebih dahulu dengan uji kualitatif,
kemudian sampel harus diuji di kemudian hari untuk menentukan
apakah ada titer yang naik atau tidak. Dianjurkan juga untuk
melakukan tes reagin dan/atau tes konfirmasi lain (FTA-ABS)
untuk melengkapi profil serum tes.

II. ANALISIS DATA

PENDONOR HASIL METODE GOLONGA UMUR JENIS


TEST TEST N DARAH KELAMIN

F5857476A REAKTI RAPID B(+) 27 TH LAKI LAKI


F TEST

F5857653A REAKTI RAPID AB ( + ) 38 TH LAKI LAKI


F TEST

F5856734A REAKTI CLIA O(+) 51 TH LAKI LAKI


F

F5605810A REAKTI CLIA O(+) 43 TH PEREMPUAN


F
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan praktek kerja lapangan dengan judul
Gambaran hasil Reaktif HIV AIDS pada bulan Juni 2021 di UDD PMI Kab.
Bojonegoro adalah sebagai berikut.
Skrining sifilis adalah metode pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendeteksi keberadaan bakteri penyebab sifilis. Tes HIV adalah prosedur
pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV pada tubuh
pasien. Tes HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan
sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Cek hepatitis
C (Anti-HCV) adalah pemeriksaan medis untuk mendeteksi virus hepatitis C
(HCV/Hepatitis C Virus) dalam tubuh.
Metode CLIA adalah sebuah tipe immunoassay yang merupakan sebuah
tes biokimia yang mengukur konsentrasi suatu substansi dalam cairan, biasanya
berupa serum darah atau air seni dengan melihat reaksi antibodi terhadap
antigennya. Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat didapatkan
hasilnya. Pemeriksaan ini menggunakan alat catridge untuk melihat adanya
antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi virus.
Dari Data yang saya peroleh, dapat disimpulkan bahwa Hasil Reaktif
HIV AIDS pada bulan Juni 2021 di UDD PMI Kab. Bojonegoro cukup tergolong
rendah. Ada 4 hasil reaktif HIV AIDS pada bulan Juni 2021.
LAMPIRAN

Daftar Pemeriksaan IMLTD Kantong Reaktif Rapid dari tanggal : 2021-06-10 sampai
dengan 2021-06-10
Total = 5 Kantong dengan rincian : HBsAg = 2 Kantong, HCV = 1 Kantong, HIV = 1 Kantong, Syphilis = 1 Kan
Gol
Jenis Periksa &R Ko Jenis Donor
No Tangg U
N Tangg Peme Met DG/ h nf.
Kanto al m JK
o al Test riksa ode MU Gol DS
ng HBs HC Aftap Dar ur Baru/
HIV Syp Dar /
Ag V ah Ulang
DP
No No No
n n n
Rea Rea Rea
Rea ktif, ktif, ktif, 10/06 09/06
F5855 ktif, 0.0 0.0 0.0 /2021 RAP /2021 O Bel 43 Laki
1 985A 2 00 00 00 10.19 sifa ID 11.40 DG (+) um th DS Baru Laki
No No No
n n n
Rea Rea Rea
ktif, ktif, Rea ktif, 10/06 09/06
F5857 0.0 0.0 ktif, 0.0 /2021 RAP /2021 B Sud 27 Laki
2 476A 00 00 2 00 11.18 sifa ID 12.00 DG (+) ah th DS Baru Laki
No No No
n n n
Rea Rea Rea
ktif, ktif, ktif, Rea 10/06 09/06
F5856 0.0 0.0 0.0 ktif, /2021 RAP /2021 A Sud 40 Laki
3 552A 00 00 00 2 11.18 sifa ID 10.30 DG (+) ah th DS Baru Laki
No No No
n n n
Rea Rea Rea
Rea ktif, ktif, ktif, 10/06 09/06
F5857 ktif, 0.0 0.0 0.0 /2021 RAP /2021 AB Sud 54 Laki
4 163A 2 00 00 00 11.19 sifa ID 15.42 DG (+) ah th DS Ulang Laki
No No No
n n n
Rea Rea Rea
ktif, Rea ktif, ktif, 10/06 09/06
F5858 0.0 ktif, 0.0 0.0 /2021 RAP /2021 O Sud 35 Pere
5 819A 00 2 00 00 11.30 sifa ID 13.30 DG (+) ah th DS Baru pua
HASIL DATA DARI UDD PMI Kab. BOJONEGORO
Daftar Pemeriksaan IMLTD Kantong Reaktif Elisa dari tanggal : 2021-06-14 sampai dengan 2021-06-14
Total = 4 Kantong dengan rincian : HBsAg = 3 Kantong, HCV = 0 Kantong,
Jenis Periksa
N No Tanggal Pemeriks
Metode
o Kantong Test a
HBsAg HCV HIV Syp
Non
Non Reaktif, Non Reaktif, Reaktif, 14/06/202
1 F5857856A Reaktif, 3.2 0.019 0.098 0.081 1 14.05 bagus rapid
Non
Non Reaktif, Non Reaktif, Reaktif, 14/06/202
2 F5858875A Reaktif, 3.2 0.048 0.087 0.0456 1 14.05 bagus rapid
Non Non
Reaktif, Non Reaktif, Reaktif, 14/06/202
3 F5857653A 0.000 0.084 Reaktif, 3.2 0.0465 1 14.05 bagus rapid
Non
Non Reaktif, Non Reaktif, Reaktif, 14/06/202
4 F5856052A Reaktif, 3.2 0.052 0.041 0.084 1 14.05 bagus rapid
Daftar Pemeriksaan IMLTD Kantong Reaktif Elisa dari tanggal : 2021-06-24 sampai dengan 2021-06-24
Total = 2 Kantong dengan rincian : HBsAg = 1 Kantong, HCV = 0 Kantong, HIV = 1 Kantong
Jenis Periksa Gol&Rh
No Tanggal Pemeriks Tanggal
No Metode DG/MU
Kantong HBsAg HCV HIV Syp Test a Aftap Darah

Non Non Non


F5856734 Reaktif, 24/06/2021 23/06/202
1 Reaktif, Reaktif, Reaktif, LELY clia DG O (+)
A 44.58 11.36 1 14.05
0.12 0.05 0.05
Non Non Non
F5810370 Reaktif, 24/06/2021 23/06/202
2 Reaktif, Reaktif, Reaktif, LELY clia DG B (+)
A 941.30 14.03 1 13.10
0.26 0.19 0.04

Daftar Pemeriksaan IMLTD Kantong Reaktif Elisa dari tanggal : 2021-06-28 sampai dengan 2021-06-28
Total = 1 Kantong dengan rincian : HBsAg = 0 Kantong, HCV = 0 Kantong

No Jenis Periksa Peme


No Tanggal Test Metode Tanggal Aft
Kantong riksa
HBsAg HCV HIV Syp
Non Reaktif, Non Reaktif, Reaktif, Non Reaktif, 28/06/2021
1 F5605810A 0.13 0.62 50.85 0.06 12.21 LELY clia ###########
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/442/2/BAB%20I.pdf

MODUL PRAKTIKUM IMUNOHEMATOLOGI( SEROLOGI GOLONGAN


DARAH)
LAPORAN HASIL REAKTIF DARI UDD PMI KAB. BOJONEGORO PADA BULAN
JUNI 2021

Anda mungkin juga menyukai