Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUNTUNG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK) PELAKSANAAN


KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPONS PENYAKIT
PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPTD
PUSKESMAS TUNTUNG TAHUN 2024

I. Pendahuluan
Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi upaya preventif.
Berbagai upaya lintas sentor pun dikembangkan untuk menangani berbagai kesehatan terutama
dalam menghadapi perubahan pola epidemiologi penyakit, dari penyakit yang sebelumnya sudah
menghilang kinikembali muncul (reemerging disease), penyakit baru akibat mutasi misalnya
virus, dan beberapa penyakit endemis lain. Penyakit menular masih menjadi perhatian serius
dimana tingkat penularan yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan mortalitas, sedangkan
penyakit tidak menular cenderung meningkatkan mordibitas dan menurunkan kualitas hidup
seseorang.
Dalam sistem kesehatan nasional, upaya pemberantas penyakit dilakukan secara simultas
dan berjenjang. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan primer menjadi ujung tombok
dalam melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Pelakanaan kegiatan
program pengendalian dan Pemberantas penyakit (P2P) diaksanakan sesuai visi UPTD
Puskesmas Tuntung yaitu menjadikan Puskesmas Tuntung sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat yang bermutu di Kecamatan Pinogaluman.
Penyakit menular sering ditemukan dalam pelayanan puskesmas jaman dahulu meliputi
diare, ispa (bukan pneumonia), DBD, Campak, TB Paru, HIV, PTM (Penyakit Tidak Menular).
Kondisi lingkungan yang mendukung penularan disertai dengan upaya penjaringan yang belum
maksimal mengakibatkan tingginya angka morbilitas dan morbiditas. Angka kesakitan
(mobilitas) akibat penyakit tidak menular selama ini sudah ditangani sesuai dengan standar
pedoman yang berlaku akan tetapi upaya tersebut belum tertuang secara sistematis dalam satu
acuan. Berdasarkan paparan tersebut, maka dianggap perlu untuk membuat suatu kerangka acuan
yang meliputi rincian kegiatan pencegahan penyakit dalam upaya untuk menekan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit baik menular maupun tidak menular.
Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
a) Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
(1) Deteksi dini/skrining faktor risiko dan penyakit tidak menular prioritas di masyarakat dan
institusi. Deteksi dini/skrining pada kelompok usia 15 Tahun keatas termasuk lansia yang
dilakukan skrining dilaksanakan 12 kali dalam 1 tahun dan pelaksanaan skrining ganggun
indera fungsional dilaksanakan 3 kali dalam 1 tahun. Deteksi/Skrining PTM dilakukan di
Posbindu PTM keselurahan yang di wilayah kerja Puskesmas Tuntung. Kegiatan
dilaksanakan di 5 meja yaitu : Registrasi, wawancara, pengukuran, pemeriksaan dan edukasi.
(2) Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP
yang dilakukan Skrining perilaku merokok untuk Upaya Bebas Merokok pada usia 10-18
tahun di sekolah, dilaksanakan 4 kali dalam 1 tahun di 7 sekolah dasar dan 2 sekolah
menengah pertama yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tuntung. Terdapat bahan
pendukung kegiatan survey Upaya Bebas Merokok pada usia 10 sampai dengan 18 tahun di
sekolah berupa form survey, mouthpiece, sarung tangan, tissue alcohol, dan gown medis
disposable.
b) Pelayanan Imunisasi
(1) Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up,
ORI, BLF) di Posyandu/Sekolah/Pos Imunisasi lainnya. Pelayanan Imunisasi merupakan
kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap fasyankes untuk memastikan bahwa cakupan
imunisasi tinggi dan merata. Kegiatan pelayanan imunisasi dapat digunakan untuk
pemberian imunisasi bayi, baduta, BIAS ( dilaksanakan II tahap untuk sasaran Anak
Sekolah Dasar ), dan Outbreak Response Immunization (ORI) pada daerah yang
mengalami KLB PD3I, selain itu juga digunakan untuk untuk kegiatan pelacakan/
sweeping/ DOFU/ BLF/ imunisasi tambahan lainnya, termasuk untuk kegiatan penguatan
kapasitas masyarakat dan perangkat daerah melalui kegiatan sosialisasi penyelenggaraan
imunisasi antara lain imunisasi rutin lengkap.
(2) Investigasi kejadian kasus KIPI Kegiatan berupa kunjungan rumah terdapat kasus/
posyandu/RS/Fasyankes dalam rangka pelacakan kasus KIPI serius untuk mencari
penyebab kasus, kegiatan ini dilakukan oleh 2 petugas nakes yaitu Dokter/Surveilans/Pj.
Imunisasi
c) Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta program
pemberian obat pencegahan masal (POPM)
(1) Pemberian Obat Pencegah Massal (POPM) untuk pencegahan penyakit Filariasis dan
Kecacingan, dan pemantauan minum oralit dan Zink pada balita diare serta care seeking
Pneumonia, pemberian obat dilaksanakan untuk sasaran anak dalam pemberian obat
cacing yang dilakukan 2 kali dalam setahun dan pemantauan setelah Pemberian Obat
Pencegah Massal. Pemberian Obat Pencegahan Massal ( cacingan ) pada anak dengan
sasaran 1-12 tahun pada Anak Usia Sekolah Dasar, Posyandu, PAUD, TK. dan POPM
Kemoprofilaksis Kusta, pelaksanaan kemoprofilaksis meliputi penyuluhan, skrining dan
pemberian single dose Rifampisin - Pengamatan efek samping obat. Dilaksanakan pada
semua Puskesmas yang melaporkan adanya kasus kusta pada 5 tahun terakhir.
d) Penemuan kasus aktif penyakit menular
(1) Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, dan PD3I lainnya), Kegiatan penemuan/
pencarian kasus PD3I, dilakukan setiap minggu atau sesuai hasil evaluasi ataupun analisis
pelaporan bersama dengan masyarakat bidan, perawat, atau nakes lain dengan
memperhatikan pedoman/ ketentuan yang mengatur teknis penemuan kasus tiap jenis
penyakit. Sasaran kegiatan sesuai populasi yang beresiko menurut pedoman
(2) Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada populasi kunci, meningkatkan kegiatan
penjangkauan dan memberikan edukasi tentang manfaat Tes HIV. Kegiatan dilakukan
setiap 2 bulan sekali dalam 1 tahun di lokasi yang sama, dengan Petugas Dokter, Analis,
Promkes, Perawat dan PJ, HIV ataupun Surveilans
(3) Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan pendampingan minum obat bagi ODHIV. -
Sasaran kegiatan adalah ODIV yang tidak akses pengobatan minimal 1 bulan, ODIV
yang memiliki kesulitan untuk akses pengobatan. Di wilayah Puskesmas Tuntung tercatat
3 kasus HIV
(4) Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg, Kegiatan berupa kunjungan rumah dalam rangka
pemeriksaan RDT HBsAG dan RDT Anti HBs pada bayi yang lahir dari reaktif HBsAG
(5) Intensifikasi penemuan kasus Kusta Frambusia serta tatalaksana kontak kasus Kusta
Frambusia, untuk kegiatan ini dilakukan dengan penemuan kasus kusta di 7 Desa dan 9
Sekolah di wilayah kerja Puskesmas tuntung dan tatalaksana kontak kasus kusta.
e) Penemuan Kasus Aktfi TBC
(1) Penemuan kasus aktif TBC, investasi kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC.
Kegiatan berupa penemuan kasus aktif TBC melalui skrining di tempat-tempat khusus
berisiko, investasi kontak TBC dengan kunjungan ke penduduk yang mengalami kontak
serumah dan atau kontak erat dengan penderita TBC yaitu kunjungan ke tempat tinggal
penderita TBC yang tidak patuh dalam melakukan pengobatan sesuai standar untuk edukasi
dan motivasi agar pasien kembali melanjutkan pengobatan.
(2) kunjungan rumah untuk terapi pencegahan TBC, pemantauan minum obat TBC, kegiatan
berupa kunjungan yang dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan untuk melakukan
pemantauan pengobatan bagi penerima TPT dan OAT. Pemantauan minum obat TBC,
pemantauan pengobatan bagi penerima TPT dan OAT. Pemantauan yang dilakukan
mengenai keluhan yang terjadi, hambatan dalam pengobatan, dukungan pendampingan
minum obat (MO), kepatuhan minum obat dilihat dari sisa obat yang tersedia di rumah
penerima pengobatan tersebut
f) Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector
(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan
PSN)
(1) Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar Leptospirosis, Kegiatan turun lapangan oleh
petugas kesehatan puskesmas dalam rangka melakukan kegiatan survei vektor malaria, DBD,
dan reservoar leptospirosis
(2) Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS),
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN, Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) meliputi
pelaksanaan PSN oleh petugas Puskesmas dan kader (kader jumantik) ke rumah-rumah warga
serta tempat umum (antara lain sekolah, pasar, kantor) yang ada di wilayah kerja puskesmas
g) Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum
(TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
(1) Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengelolaan
Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes. Kegiatan ini merupakan kunjungan lapangan
dalam rangka pengawasan kualitas kesehatan lingkungan terhadap sarana Tempat dan
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengolahan Pangan, Sarana Air Minum. Dengan acuan
kunjungan Inspeksi kesling pada tempat pengelolaan pangan 6 Sampel di wilayah kerja,
Tempat Fasilitas Umum 20 Sampel di wilyah kerja, Sarana Air minum 3 di sesuaikan
dengan jumlah depot air minum di wilayah kerja Puskesmas Tuntung.
(2) Surveilans kualitas air minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT), Pengambilan
sampel dan pemeriksaan uji kualitas air minum rumah tangga dengan bantuan
laboratorium (BBTKL/BBLK/BPFK/Labkesda ataupun laboratorium lainnya yang dapat
memeriksakan uji kualitas air minum). Kegiatan berupa belanja jasa pemeriksaan
spesimen yang ditujukan bagi Puskesmas yang belum bisa memeriksa kualitas Air secara
mandiri dengan alat sanitarian kit (sudah termasuk untuk pengambilan dan pengiriman
spesimen). Kegiatan ini dilakukan dengan acuan 30 sampel di 15 rumah tangga di
masing-masing wilayah kerja Puskesmas Tuntung.
h) Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
(1)Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit
Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging. Kegiatan berupa verifikasi sinyal
KLB/Wabah, penemuan kasus dan pelacakan kontak, serta investigasi kasus termasuk dalam
KLB.

i) Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan


permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
(1) Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit menular, kegiatan ini
dilakukan dengan sasaran kader dan TP-PKK desa untuk meeratkan dan program
penyegaran kader dalam pencegahan penyakit menular dengan target reduksi, eliminasi,
dan eradaksi. Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan 1 Tahun dalam Setahun. Kegiatan
berupa FGD ( forum Grup Diskusi ) dengan melibatkan Kader, TP-PKK desa, dan aparat
desa yang berpengaruh
(2) Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini faktor risiko
penyakit tidak menular, Kegiatan ini untuk memberdayakan kader dalam mendeteksi dini
faktor risiko PTM yang dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya pembentukan
Posbindu PTM, pelatihan kader tentang Posbindu PTM, dan dilanjutkan monitoring
faktor risiko PTM tiap bulan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terbentuknya
Posbindu PTM, terlatihnya kader untuk melakukan pengukuran tekanan darah, lingkar
perut, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini dilakukan 1 kali dalam 1 Tahun.

Berdasasrkan data tersebut maka disusunlah kerangka acuan P2P UPTD Puskesmas
Tuntung tahun 2024 untuk meningkatkan cangkupan program yang disusun berdasarkan
RUK/RPK UPTD Puskesmas Tuntung Tahun 2024

II. Tujuan
a. TUJUAN UMUM
Tujuan Program pencegahan pengendalian penyakit ini adalah untuk pencegahan
pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular di masyarakat yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Tuntung
b. TUJUAN KHUSUS
i. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Surveilans
ii. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit TB Paru
iii. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit HIV dan Hepatitis
iv. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Rabies
v. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit DBD
vi. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Kecacingan
vii. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit PD3I
viii. Meningkatkan pengendalian dan Pemberantasan Penyakit PTM (Penyakit Tidak
Menular)
III. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang jenis Penyakit
Menular Tertentu yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaran
Surveilans Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB)
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaran Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular Terpadu
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/Menkes/SK/VII/1992 tentang
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 tahun 2010 tentang jenis-jenis Penyakit
Menular tertentu yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
14. Keputusan Bersama Mentri Kesehatan RI, Menteri Pertanian RI dan Menteri Dalam
Negeri RI No 279A/Menkes/SK/VIII/1978 Nomor 143 Tahun 1978 tenang
Peningkatan Pemberantas dan Penganggulangan Rabies
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/V/2009
tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB)
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor II Tahun 2019 tentang
Penanggulangan Kusta
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 tahun 2015 tentang Penanggulangan
Hepatitis
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak.
19. Permenkes 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
20. Peraturan bersama menkes & Mendagri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan KTR
21. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
22. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Deport
Air
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736 tahun 2010 tentang tata laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum Kualitas Air Minum
26. Permenkes nomor 374 tahun 2010 tentang Pengendalian Vektor
27. Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.06/A/31469/2023
tanggal 20Juli 2023 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2024
IV. Sasaran
NO KEGIATAN SASARAN
1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor a. Usia 15 Tahun ke atas
risiko dan Penyakit Tidak Menular termasuk lansia
prioritas di masyarakat termasuk lansia b. Penderita Gangguan Indera
dan skrining GIF Fungsional GIF
2 Pelaksanaan Follow Up Layanan a. Anak Usia Sekolah 10-15
Quitline Terintegrasi dengan Layanan Tahun
UBM di FKTP, pelaksanaan skrining
perilaku merokok di sekolah
3 Pelayanan Imunisasi (imunisasi a. Bayi umur 0 – 11 bln
bayi, baduta, WUS, antigen baru, b. Batita Umur 18 bln – 36 bln
BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, c. Balita
ORI, BLF, crash program, imunisasi d. Murid SD Kelas (1,2,5 dan 6)
tambahan lainnya, skrining status e. WUS dan Ibu Hamil ( Umur
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos kehamilan 16 – 32 mg)
Imunisasi Lainnya f. Masyarakat
4 Pemberian Obat Pencegah Masal a. Anak Usia 1-10 Tahun di sekolah dasar dan
(POPM) untuk pencegahan penyakit Desa wilayah kerja Puskesmas Tuntung
Filariasis dan Kecacingan, dan b. Penderita Kusta dan kontak erat dalam 5
pemantauan minum oralit dan Zink Tahun terakhir
pada balita diare serta care seeking
Pneumonia
5 Penemuan kasus PD3I (AFP, campak a. Masyarakat
rubela, dan PD3I lainnya)
6 Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS a. Penderita HIV dalam 1 Tahun Terakhir
pada populasi kunci b. Kontak erat dengan penderita HIV
c. Masyarakat
7 Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan a. Penderita yang terkonfirmasi positif HIV 1 bulan
pendampingan minum obat bagi terakhir dan belum melakukan pengobatan
ODHIV
8 Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg a. Bayi usia 9-12 bulan yang terkonfirmasi
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di positif Hbsag
masyarakat dan pemantauan ibu hamil b. Ibu hamil yang terkonfirmasi positif
reaktif HbsAg
9 Intensifikasi penemuan kasus Kusta a. Anak usia sekolah
Frambusia serta tatalaksana kontak b. Masyarakat
kasus Kusta Frambusia c. Penderita dan kontak erat yang terkonfirmasi
positif dalam 3 tahun terakhir
10 Pemantauan minum obat dan terapi a. Pasien TB Baru
pencegahan TBC
11 Penemuan kasus aktif, investigasi a. Penderita
kontak, dan pelacakan kasus mangkir b. Kontak erat
c. Masyarakat
12 Survei Vektor Malaria, DBD dan a. Penderita
Reservoar Leptospirosis b. Kontak erat
c. Masyarakat
13 Pengendalian vektor a. Desa wilayah kerja Puskesmas Tuntung
(pengasapan/fogging, penyemprotan b. Masyarakat
dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN
14 Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan a. Tempat umum
Fasilitas Umum, Sarana Tempat b. Tempat pengolahan makanan
Pengelolaan Pangan, Sarana Air c. Sarana air minum
Minum, d. Masyarakat
Fasyankes
15 Surveilans kualitas air minum di a. 15 rumah tangga (30 sampel)
tingkat rumah tangga (SKAMRT)
16 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan a. Masyarakat
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak b. 7 Desa Wilayah kerja
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging
17 Pemberdayaaan Kader penyakit menular Kader dan TP-PKK Desa
dan penyakit tidak menular
V. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakitmenular di Puskesmas Tuntung adalah :

2024
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deteksi/penemuan dini/skrining √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
faktor risiko dan Penyakit Tidak
Menular prioritas di masyarakat
termasuk lansia dan skrining GIF
2 Pelaksanaan Follow Up Layanan √ √ √ √
Quitline Terintegrasi dengan
Layanan UBM di FKTP, pelaksanaan
skrining perilaku merokok di sekolah
3 Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI,
BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
4 Pemberian Obat Pencegah Masal √ √ √ √
(POPM) untuk pencegahan penyakit
Filariasis dan Kecacingan, dan
pemantauan minum oralit dan Zink
pada balita diare serta care seeking
Pneumonia
5 Penemuan kasus PD3I (AFP, campak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rubela, dan PD3I lainnya)
6 Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan √ √ √ √
IMS pada populasi kunci
7 Tracing Loss to Follow up (LTFU) √ √ √ √ √ √
dan pendampingan minum obat bagi
ODHIV
8 Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di
masyarakat dan pemantauan ibu hamil
reaktif HbsAg
9 Intensifikasi penemuan kasus Kusta √ √ √ √
Frambusia serta tatalaksana kontak
kasus Kusta Frambusia
10 Pemantauan minum obat dan terapi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pencegahan TBC
11 Penemuan kasus aktif, investigasi √ √ √ √
kontak, dan pelacakan kasus mangkir
12 Survei Vektor Malaria, DBD dan √ √ √ √
Reservoar Leptospirosis
13 Pengendalian vektor √ √ √ √
(pengasapan/fogging, penyemprotan
dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN
14 Inspeksi Kesling di Sarana Tempat √ √ √ √
dan Fasilitas Umum, Sarana Tempat
Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Minum, Fasyankes
15 Surveilans kualitas air minum di √
tingkat rumah tangga (SKAMRT)
16 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging
17 Pemberdayaaan Kader penyakit √
menular dan penyakit tidak menular

VI. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (output) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Puskesmas Tuntung Tahun 2024 sebesar Rp. 271.862.500- (Dus Ratus Tujuh
Puluh Satu Juta Delapan Ratus Enam Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah ) dengan
rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit 59.800.000,-
Tidak Menular prioritas di masyarakat
2 Pelayanan Imunisasi 45.700.000,-

3 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan 9.000.000,-


penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)

4 Penemuan kasus aktif penyakit menular 52.600.000,-

5 Penemuan kasus aktif TBC 37.200.000,-


Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan 8.400.000,-
6
pengendalian vector (pengasapan/fogging, penyemprotan
dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)
Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan 26.200.000,-
7
Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air
Minum (SAM), dan Fasyankes
8 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 16.800.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan 16.162.500,-
9
dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan
Lingkungan
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksaaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan peloaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
VIII. Pencacatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencacatan dengan mengunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sertiap
tanggal 5 bulan berjalan, eavaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulansekali sesuai
dengan jadwal monitoring dan evaluasi UPTD Puskesmas Tuntung.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Tuntung

NINING HARMAIN, S.Tr.Keb


NIP. 19760716 200604 2 004

Anda mungkin juga menyukai