Akuntansi Perpajakan - 001 Kewajiban Perpajakan
Akuntansi Perpajakan - 001 Kewajiban Perpajakan
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS NAROTAMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya penulis bisa menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Seiring rasa syukur
dan bahagia, adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akuntansi
perpajakan. Dalam penyusunan makalah ini tentu penulis menemui beberapa hambatan,
namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
Makalah ini masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan atau tata
bahasa, dan kritik beserta saran yang membangun demi perbaikan tugas ini,, maka, penulis
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
mencatat dan merekam semua aktivitas perusahaan secara rapi dan teratur. Secara umum,
sistem pencatatan aktivitas suatu usaha dinamakan akuntansi, yaitu suatu sistem
Di Indonesia, pajak tidak dapat terlepas dari aktivitas bisnis. Dengan kata lain, pajak
dan bisnis saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti halnya dunia bisnis, dunia pajak
juga mengharuskan beberapa wajib pajak untuk melakukan sistem pencatatan suatu
aktivitas bisnis. Dalam pajak, sistem pencatatan tersebut lebih dikenal dengan nama
pembukuan. Pembukuan yang disusun secara rapi dan teratur dapat menghasilkan
informasi mengenai pajak yang terutang atas jumlah seluruh objek pajak yang diterima,
Dengan demikian, pembukuan atau akuntansi dapat memudahkan wajib pajak untuk
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, antara lain mempermudah wajib pajak
besarnya Penghasilan Kena Pajak (Dasar Pengenaan Pajak untuk PPN) dan menyajikan
informasi tentang posisi finansial dan hasil usaha untuk dianalisa oleh pengambil
kebijakan perusahaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
pencatatan.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang
yaitu:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan atau usaha atau
pekerjaan bebas dan peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari Rp
Direktur Jenderal Pajak jangka waktu 3 bulan pertama dari tahun pajak yang
bersangkutan.
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.
PENCATATAN
1. Syarat Pembukuan
berikut:
satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
c. Diselenggarakan dengan prinsip taat azas dengan stelsel akrual atau stelsel kas
d. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah,
Keuangan
e. Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku, harus mendapat
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan atau usaha pekerjaan bebas
yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata
c. Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus disimpan di tempat
tinggal Wajib Pajak atau tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
PENCATATAN
Pengisian SPT
dapat digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang, jumlah pajak yang
sudah dibayar sendiri atau melalui pemotongan dan atau pemungutan pihak lain,
penghasilan yang bukan objek pajak, penghasilan yang merupakan objek pajak, tetapi
telah dikenakan pajak bersifat final maupun tidak final. Pembukuan atau pencatatan
Prinsip taat azas adalah prinsip yang konsisten digunakan dalam metode
rugi. Prinsip taat azas dalam metode pembukuan misalnya dalam penerapan:
Desember
1. Stelsel Akrual
dalam arti penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada
waktu terutang. Jadi, tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan
kapan biaya itu dibayar secara tunai. Termasuk dalam pengertian stelsel
konstruksi dan metode lain yang dipakai dalam bidang usaha tertentu
didasarkan atas penghasilan yang diterima dan biaya yang dibayar secara
apabila benar- benar telah diterima secara tunai dalam suatu periode
tertentu serta biaya baru dianggap sebagai biaya apabila benar-benar telah
dibayar secara tunai dalam suatu periode tertentu. Stelsel kas biasanya
digunakan oleh perusahaan kecil orang pribadi atau perusahaan jasa,
Dalam stelsel kas murni, penghasilan dari penyerahan barang atau jasa
ditetapkan pada saat barang, jasa, dan biaya operasi lain dibayar. Dengan
pengeluaran kas.
Dengan demikian penggunaan stelsel kas untuk tujuan perpajakan dapat juga
dan melakukan pencatatan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak wajib
SELAIN RUPIAH
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
bumi
denomina satuan mata uang Dolar Amerika Serikat dan telah memperoleh
Izin tertulis dari Menteri Keuangan untuk menggunakan bahasa Inggris dan
satuan mata uang Dolar Amerika Serikat dapat diperoleh Wajib Pajak dengan
mengajukan surat permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah, paling lambat 3 (tiga)
bulan:
Inggris dan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat tersebut dimulai, atau
b. Sejak tanggal pendirian bagi Wajib Pajak baru untuk Bagian Tahun Pajak
atas permohonan Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan dari
Apabila jangka waktu telah lewat dan Kepala Kantor Wilayah belum
Wilayah atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian izin untuk
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat, berlaku
ketentuan konversi ke satuan mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai berikut :
menggunakan kurs:
sampai dengan huruf (e) maka selisih laba atau rugi tersebut
transaksi tersebut
sebenarnya.
Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu harus
pengakuan penghasilan dan biaya (metode kas atau akrual), metode penyusutan aktiva
tetap, dan metode penilaian persediaan. Namun, perubahan metode pembukuan masih
dimungkinkan dengan syarat telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak
yang logis dan dapat diterima serta akibat yang mungkin timbul dari perubahan
prinsip taat asas yang dapat meliputi perubahan metode dari kas ke akrual atau
pengakuan biaya itu sendiri, misalnya dalam metode pengakuan biaya yang berkenaan
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola
secara elektronik atau secara program online wajib disimpan selama 10 (sepuluh)
tahun di Indonesia, yaitu tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak Orang
Pribadi, atau di tempat kedudukan Wajib Pajak Orang Badan. Perubahan tahun buku
dan metode Pembukuan Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku,
K. SANKSI PIDANA
lainnya, atau
data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara program
penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan
denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
bayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang bayar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. file:///C:/Users/user/Downloads/downacademia.com_pembukuan-dan-pencatatan-
perpajakan-1.pdf
2. https://repository.unikom.ac.id/61986/1/PERTEMUAN%202.pdf
3. downacademia.com_pembukuan-dan-pencatatan-perpajakan-1.pdf