Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Asesmen Nasional atau ANBK merupakan program evaluasi yang
diselenggarakan oleh Kemdikbud. Program evaluasi ini dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan
output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Berdasarkan data hasil rapot mutu pendidikan SD Negeri Kapuk 11
Pagi dan hasil Assesmen Nasional Berbasis Komputer ( ANBK ) tahun
ajaran 2022/2023 menunjukan bahwa nilai kemampuan numerasi peserta
didik hanya mencapai kompetensi minimum sehingga hal tersebut menjadi
prioritas yang perlu ditingkatkan pada tahun ajaran 2023 / 2024
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kemampuan
numerasi antara lain:
Kurangnya minat dan motivasi peserta didik terhadap matematika.
Pembelajaran yang kurang interaktif dan kurang menarik.
Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan
numerasi peserta didik di SD Negeri Kapuk 11 Pagi. Salah satu metode
yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan permainan
matematika, seperti permainan "Snow Ball Throwing".
Dengan mengimplementasikan permainan "Snow Ball Throwing" dalam
pembelajaran matematika di SD Negeri Kapuk 11 Pagi, diharapkan
peserta didik akan lebih termotivasi, terlibat aktif, dan memiliki
pengalaman praktis dalam mengaplikasikan konsep numerasi. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik
secara signifikan dan memberikan dampak positif dalam pembelajaran
matematika di sekolah.

1
B. Tujuan dan manfaat

Tujuan:

1. Meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik di SD Negeri


Kapuk 11 Pagi.
2. Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik terhadap
matematika.
3. Membuat pembelajaran matematika lebih interaktif,
menyenangkan, dan praktis.
4. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep
matematika melalui pengalaman praktis.

Manfaat:

1. Meningkatkan kemampuan numerasi: Dengan bermain permainan


"Snow Ball Throwing", peserta didik akan terlibat dalam aktivitas
yang melibatkan hitungan, pengukuran, dan pemahaman angka.
Hal ini akan membantu meningkatkan kemampuan numerasi
mereka.
2. Meningkatkan minat dan motivasi: Dengan menggunakan
permainan yang menyenangkan dan interaktif, peserta didik akan
lebih termotivasi untuk belajar matematika. Mereka akan merasa
lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3. Pembelajaran yang interaktif: Permainan "Snow Ball Throwing"
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar.
4. Pengalaman praktis: Dengan menggunakan permainan ini, peserta
didik akan mendapatkan pengalaman praktis dalam
mengaplikasikan konsep numerasi dalam situasi nyata.

2
5. Peningkatan keterampilan sosial: Melalui permainan yang
melibatkan kelompok kecil, peserta didik akan belajar bekerja
sama, berkomunikasi,dan berbagi ide dengan teman-teman
mereka. Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan sosial
mereka.
Dengan tujuan dan manfaat tersebut, diharapkan rencana tindakan ini
dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kemampuan
numerasi peserta didik di SD Negeri Kapuk 11 Pagi.

C. Ruang Lingkup
Peserta didik: Rencana ini ditujukan untuk seluruh peserta didik di SD
Negeri Kapuk 11 Pagi, terutama yang mengalami kesulitan dalam
kemampuan numerasi. Rencana ini dapat diadaptasi untuk berbagai
tingkat kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Mata pelajaran: Rencana ini terfokus pada pembelajaran matematika.
Permainan "Snow Ball Throwing" akan digunakan sebagai alat bantu
untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik.
Metode pembelajaran: Rencana ini mengusulkan penggunaan permainan
"Snow Ball Throwing" sebagai metode pembelajaran yang interaktif dan
menyenangkan. Selain itu, rencana ini juga dapat melibatkan metode
pembelajaran lainnya, seperti diskusi kelompok, pemecahan masalah, dan
kuis.
Durasi: Rencana ini dapat dilaksanakan dalam beberapa sesi
pembelajaran, tergantung pada kebutuhan dan kemajuan peserta didik.
Durasi per sesi pembelajaran dapat disesuaikan dengan jadwal dan waktu
yang tersedia.
Evaluasi: Rencana ini mencakup evaluasi formatif yang dilakukan selama
permainan "Snow Ball Throwing" untuk memberikan umpan balik
konstruktif kepada peserta didik. Selain itu, juga dilakukan evaluasi
sumatif melalui tes pra-dan pascapermainan untuk mengukur kemajuan
peserta didik dalam kemampuan numerasi.

3
Lingkungan: Rencana ini dapat dilaksanakan di ruang kelas dengan
pengaturan yang sesuai untuk permainan "Snow Ball Throwing".
Diperlukan juga persiapan yang memadai untuk memastikan keamanan
dan kenyamanan peserta didik selama bermain.
Kolaborasi: Rencana ini melibatkan kerjasama antara guru matematika,
kepala sekolah, dan staf pendidikan lainnya untuk memastikan kelancaran
implementasi dan pemantauan rencana tindakan ini.
Ruang lingkup ini memberikan batasan dan fokus dalam implementasi
rencana tindakan peningkatan kemampuan numerasi melalui permainan
"Snow Ball Throwing" di SD Negeri Kapuk 11 Pagi

D. Profil Organisasi
VISI
Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertakwa, berpendidikan
tuntas, berkualitas, serta berprestasi dilandasi profil pelajar Pancasila.
MISI
1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Mewujudkan akses yang merata dan berkeadilan
3. Mewujudkan pembelajaran yang bermutu
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana belajar
5. Meningkatkan prestasi belajar akademik dan non akademik

4
BAB II
PERMASALAHAN

A. Identifikasi Masalah
Rendahnya pemahaman konsep: Peserta didik mungkin mengalami
kesulitan dalam memahami konsep-konsep dasar matematika, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mereka
mungkin kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep ini dalam situasi
nyata.

SKOR PERUBAHAN SKOR SKOR


NO MASALAH CAPAIAN DEFINISI CAPAIAN
2023 DARI TAHUN LALU 2022
Proporsi peserta didik Peserta didik hanya memiliki
dengan kemampuan kemampuan dasar
numerasi jauh di bawah Jauh di matematika yang terbatas:
A.2 6,67% Turun 37,72% 10,71%
kompetensi minimum bawah penguasaan konsep yang
parsial dan keterampilan
komputasi yang terbatas.

Kurangnya keterampilan berhitung: Peserta didik mungkin memiliki


keterampilan berhitung yang lemah, termasuk menghitung dengan
cepat dan akurat, menguasai tabel perkalian, dan memahami hubungan
antara angka-angka.
Kurangnya pemahaman tentang pemecahan masalah: Peserta didik
mungkin kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep matematika
untuk memecahkan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam merumuskan masalah,
mengidentifikasi informasi yang relevan, dan menemukan solusi yang
tepat.
Kurangnya minat dan motivasi: Peserta didik mungkin kurang tertarik
atau termotivasi dalam belajar matematika. Mereka mungkin

5
menganggap matematika sebagai subjek yang sulit, membosankan,
atau tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang efektif: Metode
pembelajaran yang digunakan mungkin tidak efektif dalam membantu
peserta didik memahami konsep-konsep matematika. Mereka mungkin
tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran atau tidak
memiliki kesempatan untuk berlatih dan menerapkan konsep-konsep
tersebut.

B. Analisis Masalah
1. Rendahnya pemahaman konsep: Penurunan kemampuan numerasi
mungkin disebabkan oleh rendahnya pemahaman konsep dasar
matematika. tentang operasi matematika dasar seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2. Kurangnya keterampilan berhitung: Kemampuan berhitung yang lemah
dapat menjadi faktor utama dalam penurunan kemampuan numerasi.
3. Kurangnya pemahaman tentang pemecahan masalah: Pemecahan
masalah merupakan aspek penting dalam kemampuan numerasi.
4. Kurangnya minat dan motivasi: Minat dan motivasi yang rendah
terhadap
matematika dapat mempengaruhi kemampuan numerasi peserta didik.
5. Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang efektif: Metode
pembelajaran yang tidak efektif dapat menyebabkan penurunan
kemampuan numerasi.
6. Kurangnya penerapan praktis:
7. Kurangnya dukungan dan sumber daya: Kurangnya dukungan dari
guru,
sekolah, dan keluarga dalam pengembangan kemampuan numerasi
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan kemampuan
numerasi.
C. Gagasan Inovasi Rencana Aksi

6
Gagasan inovasi yang akan saya lakukan adalah memakai permain
permainan Game Matematika yaitu "Snow Ball Throwing": Penggunaan
Math Game "Snow Ball Throwing": Mengembangkan dan menerapkan
permainan matematika interaktif yang disebut "Snow Ball Throwing"
sebagai bagian dari pembelajaran matematika. Permainan ini melibatkan
peserta didik dalam aktivitas fisik yang menyenangkan sambil
mempraktikkan keterampilan numerasi. Peserta didik akan melemparkan
bola salju dengan angka ke target yang memiliki jawaban matematika
yang sesuai. Ini akan meningkatkan pemahaman konsep matematika,
keterampilan berhitung, dan pemecahan masalah.

7
BAB III
RENCANA AKSI INOVASI

A. Rencana Kegiatan
Rencana tindakan kami meliputi tahap persiapan, implementasi,
evaluasi, dan tindak lanjut. Kami akan mempersiapkan semua
sumber daya yang diperlukan, termasuk perangkat lunak
permainan dan bahan ajar yang relevan. Selama tahap
implementasi, kami akan memastikan bahwa semua siswa terlibat
aktif dalam permainan ini, dengan memperhatikan kebutuhan
individu mereka.

Rencana Kegiatan “ SNOWBALL THROWING “ (Time Schedule)


Pelaksanaan Rencana Aksi Inovasi
Output/ Target Waktu
No. Kegiatan PIC
Capaian Pelaksanaan
1 Persiapan Peserta didik 3 bulan Direnca
 Siapkan area bermain yang dapat nakan
cukup luas, seperti aula memahami
atau lapangan. kemampuan
 Tentukan pasangan siswa, numerasi
satu orang sebagai "pemilik dengan
bola salju" dan satu orang permainan
sebagai "pemain".
 Siapkan bola salju palsu
atau bola kecil yang dapat

8
dilempar.
2 Aturan Permainan Akan dicapai 3 bulan Akan
Pemain dan pemilik bola salju dilaksa
berdiri di jarak yang cukup nakan
jauh satu sama lain.
Pemain akan menjawab
pertanyaan matematika yang
diberikan oleh guru atau
pemilik bola salju.
Jika pemain menjawab
dengan benar, mereka akan
melempar bola salju palsu ke
arah pemilik bola salju.
Pemilik bola salju berusaha
menghindari bola salju
dengan cara menghindar atau
menangkapnya.
Jika pemilik bola salju berhasil
menghindar atau menangkap
bola salju, mereka akan
mendapatkan poin.
Setelah beberapa putaran,
peran antara pemain dan
pemilik bola salju dapat
ditukar.

9
3 Monitoring / Evaluasi Setelah Akan
Kepala sekolah dan guru selesai dilaksa
memonitoring / mengevaluasi pemberian nakan
peserta didik dalam materi
pelaksanaan kegiatan
pelatihan asesmen

4 Tindak lanjut Akan 7 s.d 11 Akan


Untuk menindaklanjuti hasil dilaksanakan Desember dilaksa
evaluasi, peserta didik akan 2023 nakan
dikelompokkan sesuai dengan
kemampuan. Bagi siswa yang
sudah menguasai materi akan
diberikan pengayaan dan
peserta didik yang belum
menguasai materi akan
diberikan remedial.

B. Kriteria Keberhasilan
Peserta didik mampu memahami literasi numerasi (domain bilangan,
aljabar, dan geometri)
C. Tim Efektif Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung jawab : Yulita Priyathi, S.Pd.
Ketua : Sarmauli Simarmata, S.Pd.
Sekretaris : Titik Subekti Setiawati, S.Pd
Anggota (Penelaah soal) :
1. M Bazuki Rachmad S.Pd
2. Umayati, S.Pd
3. Elvi Nilnal Muna, S.Pd
4. Yuniar Anggraini H, S.Pd
5. Oyon Haerini Saptiah, S.Pd

10
6. Devi Yuni Setyowati, S.Pd
7. Ica Violla, S.Pd
8. Suryeti, S.Pd.I
9. Muhammad Taufan Rahmansyah Putra, S.Pd
10.Sang Bayu Segoro, S.Pd.I
11.Fera Bina Fitri, S.Pd
12.Sahwal Maulana, S.Pd
D. Jadwal Kegiatan
NO TANGGAL MATERI KEGIATAN
1 2 s.d 4 Oktober 2023 Bilangan, Aljabar, Asesmen Diagnostik
Geometri
2 5 s.d 13 Oktober Bilangan Tugas Mandiri dan
2023 kelompok
3 16 Oktober s.d 3 Aljabar Tugas Mandiri dan
November 2023 kelompok
4 6 November s.d 1 Geometri Tugas Mandiri dan
Desember 2023 kelompok
5 4 s.d 6 Desember Bilangan, Aljabar, Asesmen Akhir (Tugas
2023 Geometri Mandiri)
6 7 s.d 11 Desember Pengayaan/ Remedial Tugas Mandiri
2023

11
BAB IV
PENUTUP

Dalam menghadapi masalah penurunan keterampilan numerasi di


SD Negeri Kapuk 11 Pagi, kami telah mengembangkan rencana tindakan
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika,
keterampilan perhitungan, kemampuan pemecahan masalah, serta minat
dan motivasi siswa. Kami percaya bahwa penggunaan permainan
matematika "Snow Ball Throwing" sebagai metode interaktif dan menarik
dapat membantu mencapai tujuan ini.
Kami menyadari bahwa tantangan yang dihadapi termasuk keterampilan
numerasi yang rendah, kurangnya minat dan motivasi, metode pengajaran
yang kurang menarik, serta penerapan konsep matematika yang terbatas
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kami yakin bahwa dengan
menggunakan permainan matematika yang interaktif dan menyenangkan,
kami dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan pemahaman
mereka, dan mengembangkan keterampilan numerasi yang kuat.
Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda dalam
mengimplementasikan rencana tindakan ini. Kami berharap dapat melihat
peningkatan yang signifikan dalam keterampilan numerasi siswa dan
semangat mereka dalam mempelajari matematika.

12

Anda mungkin juga menyukai