Action Plan Kepala Sekolah Bu Evawati v3
Action Plan Kepala Sekolah Bu Evawati v3
DISUSUN OLEH :
EVAWATI ORIZA, S.Pd.
NIP. 196404141984102004
Angkatan 59
ACTION PLAN
Disusun Oleh :
EVAWATI ORIZA, S.Pd.
NIP. 196404141984102004
Angkatan 59
Pembimbing I Pembimbing II
(………………………..) (………………………..)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
(………………………………………….)
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
Evawati Oriza,SPd
iii
DAFTAR ISI
BAB. I PENDAHULUAN....................................................................... 1
C. Pemecahan Masalah....................................................................... 15
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ada beberapa permasalahan yang bisa ditemukan,
antara lain adakah pengaruh yang signifikan dalam penerapan
pembelajaran dengan pendekatan TPACK terhadap kemampuan
numerasi peserta didik? apakah kemampuan pemecahan masalah
matematika peserta didik yang diajarkan dengan pendekatan
TPACK dapat meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik ?
2
c. Hasil Action Plan ini dapat menambah literatur yang ada di
perpustakaan, dan menjadi informasi yang dapat digunakan
oleh dewan guru, staf karyawan dan peserta didik.
d. Action Plan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan maupun informasi berkaitan dengan peningkatan
kemampuan numerasi peserta didik yang sesuai untuk
diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan yang dapat
memberikan dampak positif bagi peningkatan etos kerja guru
di sekolahnya. Dengan demikian kepala sekolah mempunyai
informasi yang relevan dan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang kongkrit sehubungan
dengan peningkatan kualitas pendidikan di lembaga tersebut.
C. RUANG LINGKUP
3
menjelaskan suatu masalah untuk memecahkan masalah. Secara garis
besar Bahasa menjelaskan dan matematika itu membuktikan. Konsep
tersebut dapat dituangkan dalam permasalahan dalam kontekstual.
Kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan peserta didik
mengumpulkan berbagai informasi kemudian membuahkan
pemahaman, atau perbaikan perbaikan terhadap permasalahan secara
mendalam, tetap menerima dan berpikir terbuka terhadap informasi
apapun, kemudian melakukan analisis masalah sampai tingkat yang
lebih detail atau tidak bisa begitu saja percaya terhadap informasi
informasi dari luar (Nugroho et al., 2018; Szabo et al., 2020). Menurut
Zamroni dan Mahfudz (2018), terdapat empat cara untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, yaitu dengan:(1) Menggunakan model
pembelajaran; (2) Memberikan tugas mengkritisi buku atau bacaan; (3)
Pemberian soal soal berupa cerita; dan (4) Dengan pemberian masalah
atau pertanyaan awal. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan numerasi peserta didik
dapat dilihat kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan
permasalahan.
4
proses pemecahan masalah sesuai prinsip prinsip cara kerja otak yang
teratur dalam memanfaatkan teknologi secara efisien sesuai dengan
perkembangan zaman.
A. Profil Organisasi
Nama : SDN Pinang Ranti 04 Pagi
NPSN : 20104202
Alamat : Jl. SMA Negeri 48
Desa/Kelurahan : PINANG RANTI
Kecamatan/Kota (LN) : KEC. MAKASAR
Kab.-Kota/Negara (LN) : KOTA JAKARTA TIMUR
Propinsi/Luar Negeri (LN) : PROV. DKI JAKARTA
Status Sekolah : NEGERI
Bentuk Pendidikan : SD
5
5. Menjalin peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan pendidikan.
6. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik
pendidikan.
6
D. Tugas Pokok Dan Fungsi Individu
7
E. Keadaan Tempat Kerja Saat Ini
8
Tabel 1.1
Musholah 1 Ruangan
Jumlah 18 Ruangan
Visi :
9
Misi :
10
BAB II PERMASALAHAN
11
sesuai dengan tugas tutor
untuk tiap tutor mapel
- Workshop CTL bagi
semua tutor mapel
-
Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan
numerasi
Kompetensi Satuan - Pengembangan diri
pada domain Pendidikan terkait numerasi
Geometri meningkatkan melalui PMM
kompetensi GTK - Pengembangan diri
dengan terkait pelibatan orang
mempelajari tua dalam penguatan
konten numerasi pembelajaran -
domain geometri numerasi
- Pengembangan diri
terkait peningkatan
kapasitas satuan
pendidikan secara
mandiri untuk
mengajar numerasi
secara efektif
- Workshop peningkatan
kompetensi bidang studi
sesuai dengan tugas
tutor untuk tiap tutor
mapel
- Workshop CTL bagi
semua tutor mapel
12
-
Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan
numerasi
Nilai Masalah
Masalah Urgency Seriouness Grwoth Total Peringkat
Masalah 1 4 3 4 11 1
Masalah 2 4 3 3 10 2
13
a. Lembar tes hasil belajar peserta didik
b. Lembar observasi pembelajaran
c. Rekaman Video Pembelajaran
Untuk metode analisis data, menurut Miles et al (2018) terdapat tiga
cara dalam menganalisis data kualitatif, antara lain
a. Reduksi data. Reduksi data adalah menyederhanakan bentuk data
melalui seleksi, pengelompokkan dan proses analisis data dari data
mentah menjadi sebuah informasi bermakna.
b. Penyajian Data. Menyajikan sebuah data dalam bentuk ukuran grafik
dan bagan. Berisi kumpulan informasi yang menggambarkan
kesimpulan.
c. Penarikan Kesimpulan. Kesimpulan harus dirumuskan berdasarkan
data yang ter- kumpul, dan sejalan dengan rumusan masalah dan
hipotesis yang dirumuskan terlebih dahulu.
14
BAB III RENCANA AKSI INOVASI
A. RENCANA KEGIATAN
B. KRITERIA KEBERHASILAN
15
D. JADWAL KEGIATAN
16
b. Melaksanaka
Penilaian n Plan Action
yang sudah
dibuat oleh
kepala
sekolah
diimplementa
sikan dalam
pembelajara
n oleh guru
kepada
peserta didik
3 Monitorin Hasil Februari 2023 - Maret Kepala
g/ Penilaian 2024 Sekolah
Evaluasi akan
a.Rekapit direkapitulasi
ulasi dan dijadikan
Pelaporan bahan
evaluasi
untuk
perbaikan
sekolah
17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan numerasi menjadi salah satu kompetensi dasar
yang diujikan dalam AKM. Sebagai bentuk penilaian proses dan hasil
belajar, AKM bertujuan untuk memberikan informasi terkait tingkat
kompetensi siswa. Seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan
berhitung agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dan
memberikan kontribusi yang positif. Contohnya di dunia kerja,
keterampilan berhitung, khususnya menafsirkan data sangat
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang berdasar pada
pengukuran dan pemahaman data.
Kemampuan numerasi juga dibutuhkan siswa dalam kegiatan
sehari-hari, contohnya menghitung berapa menit bus sampai dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tiba di suatu tempat, atau
menentukan pilihan buku mana yang kualitasnya baik namun
harganya terjangkau. Dalam bermasyarakat, kemampuan berhitung
juga dibutuhkan untuk memahami data statistik dan grafik dalam
berita, serta memahami informasi tentang pengeluaran pemerintah
dan kebijakan-kebijakan terkait yang diambil.
Dari contoh-contoh yang telah disebutkan, ternyata terlihat
bahwa kemampuan berhitung bagi siswa tidak hanya dibutuhkan
untuk menjawab soal di kertas ujian, tetapi juga diperlukan untuk
nantinya bisa beradaptasi di tingkat kehidupan selanjutnya seperti
dunia kerja atau dalam kehidupan bermasyarakat.
18
Setelah penulis melakukan studi literature terkait penerapan
pembelajaran berbasis TPACK, terdapat temuan antara lain :
19