Anda di halaman 1dari 6

BAKTERI PATOGEN PENTING SELAMA asam delta aminolevulinat menjadi

porfirin
MASA PERTUMBUHAN ANAK
• Produksi indol dari triptofan dan deteksi
aktivitas β-galaktosidase (uji ONPG) juga
HAEMOPHILUS INFLUENZAE TYPE B (HIB)
berguna dalam membedakan
• Gram (-)
H.influenzae dari spesies Haemophilus
• Kokobasil atau batang berfilamen, lainnya
istilah deskriptif: pleomorphic
• Pili atau fimbriae bervariasi Cara Pengambilan Spesimen
• Kapsul dengan polisakarida(+) terdiri • Asal spesimen tergantung lokasi infeksi
dari polimer berulang dari 5 unit gula • Darah bakterimia
karbon, ribosa, dan ribitol fosfat • Cairan serebrospinal meningitis
• Kapsul terdiri dari lipo-oligosakarida • Spesimen lain: aspirasi cairan sinovial
(LOS) dan protein membran luar (OMP) (artritis septik), cairan perikardial, cairan
pleura, nanah, sputum, sekret purulen
dari mata yang terinfeksi
• Untuk sampel yang diambil dari saluran
pernapasan usap nasofaring atau
tenggorokan, hindari kontaminasi
mikroorganisme komensal
(Streptococcus γ hemolyticum)

Transportasi Spesimen
• Transportasi sampel secepat mungkin
sampai di Lab. Mikrobiologi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup
m.o. dalam sampel
Transmisi
• Sampel harus dibawa ke laboratorium
• Rute pernapasan (orang ke orang)
dalam media transportasi yang sesuai
• Kontak dekat dengan penderita infeksi
(berbahan dasar tioglikolat-hemin) atau
H. Influenzae merupakan faktor risiko
sampel harus disebarkan langsung ke
bagi dewasa dan anak (usia< 4 tahun)
media agar yang sesuai (khususnya
yang belum mempunyai kekebalan
spesimen konjungtiva)
• Imunisasi dasar dalam pencegahan • Viabilitas sebagian besar hemofilus
dengan vaksinasi HIB dengan kapsul mudah hilang akibat pengeringan,
polisakarida tipe B (dalam bentuk vaksin mereka tidak bertahan lebih dari
konjugasi HIB) beberapa hari dalam sampel
Identifikasi Laboratorium
NB:
• Tumbuh di agar coklat, berkilau dan Viabilitas adalah kemampuan suatu entitas atau
semitransparan organisme untuk bertahan hidup, berkembang,
• Diidentifikasi oleh kebutuhan faktor X dan melanjutkan fungsi-fungsi vitalnya dalam
(hemin atau porfirin lainnya) dan V lingkungan tertentu
(koenzim NAD) untuk pertumbuhan
pada agar darah
• Kebutuhan tes yang lebih sensitif untuk
faktor X adalah untuk menguji
kemampuan H.influenzae mengubah
BORDETELLA PERTUSSIS • Gejala klinis yaitu batuk 100 hari
• Gram (-) (persisten)
• Kokobasil, morfologi seperti
Haemophilus Transmisi
• Permukaannya menunjukkan protein Penularan terutama melalui droplet
seperti batang yang disebut filamentous
hemagglutinin (Fha) karena
kemampuannya untuk mengikat dan
mengaglutinasi eritrosit
• Mengandung pili permukaan
• Kapsul terdiri atas protein: pertactin
• Obligat aerob, tidak bergerak, tidak
membentuk spora
• Produk ekstraseluler: toksin pertusis
(PT), toksin adenilat siklase, tracheal
cytotoxin
Identifikasi Laboratorium
• Media biakan yang diperkaya dengan
Pertusis (Batuk Rejan)
darah: Bordet-Gengou, Regan-Lowe
• Di Indonesia imunisasi DPT(Difteri,
(agar charcoal-darah kuda)
Pertusis, Tetanus) untuk pencegahan
• Inkubasi di lingkungan lembab,
infeksi pertusis
pertumbuhan lambat (3-7 hari)
• Masa inkubasi (7-10 hari)
• Diidentifikasi dengan pewarnaan
a) Tahap 1 Catarrhal rhinorrhea 1-
imunofluoresensi
2 minggu, malaise, demam,
• Fermentasi dari glukosa dan laktosa
bersin, dan anoreksia
asam (+), gas (-)
b) Tahap 2 Paroksismal batuk terus
• Hemolisis darah (dalam medium)
menerus hingga 50 kali sehari
dikaitkan dengan virulensi B. pertussis
selama 2-4 minggu (batuk
• DNA Bordetella juga dapat dideteksi
rejan), muntah, apnea (bayi)
dengan PCR
c) Tahap 3 Pemulihan frekuensi
dan keparahan ↓ 3-4 minggu
Pengambilan dan Transportasi Spesimen
• Aspirasi nasofaring (NP)
Patogenesis
• Usap NP posterior
• Bakteri masuk melalui saluran
• Jika dikumpulkan dengan benar,
pernapasan, dengan tropisme pada
spesimen mengandung sel epitel
epitel bronkial bersilia
pernapasan bersilia dimana B. pertussis
• Perlekatan di mediasi oleh Fha, pili,
berada
pertactin, dan subunit pengikat PT
• Usap tenggorokan lebih sesuai untuk
• Setelah menempel, bakteri
diagnosis PCR infeksi B. pertussis
melumpuhkan silia kemudian secara
• Direkomendasikan kumpulkan dua
progresif menghancurkan sel-sel bersilia
spesimen swab NP, satu melalui setiap
• Mengakibatkan epitel tanpa silia, yang
lubang hidung
harusnya memindahkan benda asing
• Spesimen langsung ditempatkan di
menjauh dari saluran udara bagian
media transportasi yang sesuai: Asam
bawah
Casamino atau Amies dengan charcoal
• Kerusakan sel terutama disebabkan
oleh tracheal cytotoxin
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS pertama saat dipanaskan dan akan
• Batang yang ramping dan tahan asam menghilang dengan asam alkohol
kuat-alkohol • Merupakan parasit intraseluler
• Nonmotil, obligat aerob, tidak fakultatif, biasanya di dalam makrofag,
membentuk spora dan memiliki waktu pembelahan yang
• Dinding sel mengandung peptidoglikan, lambat, 15-20 jam
sama seperti Gram (+), mengandung N-
glycolylmuramic Patogenesis
• Menempel pada peptidoglikan: a) Tahap 1
polisakarida, protein, dan lipid; asam 1. Droplet nuklei terinhalasi
lemak rantai panjang yang disebut asam 2. Satu droplet inti
mikolat (>60% dari total massa dinding mengandung > 3 basil
sel) 3. Droplet sangat kecil
• Diselubungi oleh dinding yang tebal sehingga mereka dapat
• Pencegahan infeksi MTB dapat tetap berada di udara untuk
dilakukan dengan vaksinasi BCG (bacille waktu yang lama
Calmette-Guerin) 4. Setelah inti droplet dihirup,
• Tumbuh pada suhu 37°C tetapi tidak bakteri secara nonspesifik
pada suhu kamar difagosit oleh makrofag
• Pertumbuhan lebih baik dengan 5-10% alveolar. Namun, makrofag
CO2 tidak diaktifkan dan tidak
• Membutuhkan enrichment media atau dapat menghancurkan
media kompleks untuk pertumbuhan organisme intrasel
primer, seperti Lowenstein–Jensen 5. Droplet dihasilkan saat
• Koloni yang kering, kasar, berkilau berbicara, bernyanyi, batuk,
biasanya muncul setelah 3-6 minggu dan bersin
inkubasi b) Tahap 2
1. Dimulai 7-21 hari setelah
infeksi awal
2. MTB berkembang biak
dalam makrofag yang
belum aktif sampai
makrofag pecah
3. Makrofag lain mulai
ekstravasasi dari darah tepi
• Karena permukaan lipid hidrofobiknya,
4. Makrofag ini juga
M. tuberculosis sangat tahan terhadap
memfagositosis MTB, tetapi
pengeringan, desinfektan umum, asam
karena belum teraktivasi
dan alkali
tidak dapat menghancurkan
• Peka terhadap panas (thermolabil),
bakteri
termasuk pasteurisasi, dan droplet
c) Tahap 3
individu lebih mudah di-inaktivasi oleh
1. Limfosit mulai
sinar UV
menginfiltrasi → mengenali
• Karakteristik pewarnaan: tahan asam
antigen MTB → aktivasi sel
(metode pewarnaan Ziehl-Neelsen)
T dan pelepasan sitokin
• Setelah diwarnai, bakteri tahan asam
termasuk gamma interferon
akan mempertahankan zat warna
(IFN) → aktivasi makrofag
2. Makrofag yang diaktifkan e) Tahap 5
mampu menghancurkan 1. Pusat kaseosa dari tuberkel
MTB dapat mencair sehingga
3. Pembentukan tuberkel menjadi sangat baik untuk
dimulai. Pada bagian tengah pertumbuhan MTB, dan
ditandai adanya "nekrosis organisme mulai
kaseosa"= gambaran berkembang biak dengan
perkijuan cepat secara ekstraseluler
4. MTB tidak dapat 2. Jumlah antigen MTB yang
berkembang biak di dalam besar menyebabkan dinding
tuberkel karena pH rendah bronkus di dekatnya
dan lingkungan anoksik, menjadi nekrotik dan pecah
tetapi dapat bertahan untuk → pembentukan kavitas →
waktu yang lama memungkinkan MTB
5. Reaksi tuberkulin positif → menyebar ke bagian lain
pemeriksaan TB pada anak dari paru-paru
3. Hanya sebagian kecil dari
infeksi MTB yang
berkembang ke stadium
lanjut

CLOSTRIDIUM TETANI
• Gram (+)
d) Tahap 4
• Batang, ramping, membentuk spora
1. MTB menggunakan
terminal bundar yang khas seperti drum
makrofag yang tidak aktif
stick appearance
untuk bereplikasi, dan
• Spora tetap hidup di tanah atau kultur
mengakibatkan tuberkel
selama bertahun-tahun. Tahan terhadap
semakin besar
sebagian besar desinfektan dan suhu
2. Tuberkel yang berisi MTB,
mendidih (100ᵒC) selama beberapa
yang bertambah besar
menit
tersebut dapat pecah ke
• Berflagel dan motil, anaerobik obligat
dalam bronkus dan
• Menghasilkan: eksotoksin neurotoksik,
menyebar ke bagian lain
tetanospasmin atau toksin tetanus
dari paruparu
• Ditemukan di tanah dan di saluran usus
3. Tuberkel yang pecah juga
dan kotoran berbagai hewan
dapat menginvasi arteri
atau jalur suplai darah
Patogenesis
lainnya → penyebaran
• Basil tetanus berkembang biak secara
hematogen → tuberkulosis
lokal dan tidak merusak jaringan yang
ekstrapulmoner
berdekatan, tetapi mensintesis toksin
(tuberkulosis milier) →
tetanus
sistem genitourinari, tulang,
• Toksin tetanus berikatan dengan
sendi, kelenjar getah bening
terminal saraf perifer → diangkut dalam
dan peritoneum
akson dan melintasi persimpangan
sinaptik SSP → fiksasi ke gangliosida
pada ujung saraf motorik prasinaps Patogenesis
inhibitory dibawa ke akson melalui • Individu yang rentan basil difteri di
endositosis → menghambat pelepasan nasofaring
neurotransmiter penghambat (glycine • Organisme menghasilkan DT yang
dan asam γ-amino butyric) menghambat sintesis protein seluler
• Jika impuls saraf tidak dihambat dengan dan menyebabkan kerusakan jaringan
mekanisme penghambatan normal → lokal sehingga menimbulkan
kejang otot umum sebagai karakteristik pseudomembran
tetanus • Toksin yang dihasilkan di lokasi
membran diserap ke dalam aliran darah
dan kemudian menyebar ke jaringan
tubuh → bertanggung jawab atas
komplikasi utama miokarditis dan
neuritis dan dapat juga menyebabkan
trombositopenia dan proteinuria

Pengambilan dan Identifikasi Laboratorium


• Spesimen swab dari hidung dan
tenggorokan:
1. Diperoleh sebelum diberi obat
Pengambilan dan Identifikasi Spesimen antimikroba
• Media non-selektif agar Brucella + 5% 2. Dilakukan swab terhadap
darah domba, agar Columbia, agar Brain pseudomran
Heart Infussion (BHI) • Penempatan di media transportasi semi
• Koloni terisolasi disubkultur ke Cooked padat (cth: Amies)
Meat Medium, diinkubasi 24 jam • Sediaan yang diwarnai dengan
• Identifikasi berdasarkan pewarnaan pewarnaan gram
Gram • Pada agar darah: koloni kecil, granular,
• Morfologi koloni swarming, reaksi abu-abu, tepi tidak teratur, mungkin
indole: variabel, lokasi spora terminal, memiliki zona hemolisis kecil
berbentuk drum stick • Pada agar potasium tellurite: halo
coklat-hitam
• Metode modifikasi elek dijelaskan oleh
WHO
CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAE • PCR → mendeteksi gen DT (tax)
• Gram (+) • ELISA → mendeteksi DT dari isolat
• Berbentuk batang, aerobik dan C.diphtheriae
fakultatif • Uji strip imunokromatografi:
• Irregular swelling, club shape mendeteksi DT dalam hitungan jam dan
• Granul didistribusikan secara tidak sangat sensitive
teratur di dalam batang → pewarna
aniline
• Memproduksi diphtheria toxin (DT)
menonaktifkan faktor pemanjangan EF-
2 → terhentinya sintesis protein → efek • C.diphtheriae diwarnai dengan teknik
nekrotik dan neurotoksik Albert. Perhatikan susunan sel "huruf
• Dapat dicegah dengan vaksin DPT Cina" yang khas
STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE Pencegahan
• Gram (+) Imunisasi pada anak terhadap penyakit yang
• Kokus berpasangan (diplococcus) disebabkan oleh bakteri ini melalui pemberian
seperti lanset atau berupa rantai vaksin PCV7 (Pneumococcal Conjugate Vaccine 7
• Non motil, kapsul (+) Valent)
• Sebagai penyebab meningitis,
bakteremia/sepsis, pneumonia,
sinusitis, otitis media dan sejumlah
infeksi lain
• Menghasilkan pneumolisin yang
menyebabkan hemolisis alfa(hemolisis
tidak sempurna) pada agar darah
• Katalase (-), sensitif terhadap optochin,
dan lisis pada garam empedu

Patogenesis
• Menyebabkan invasive pneumococcal
disease dan lebih sering pada usia < 2
tahun atau usia > 65 tahun
• Kapsul merupakan faktor virulensi
paling penting, bersifat antifagositik dan
menjadi dasar pembagian serotype
pada bakteri ini
• Autolysin, suatu peptidoglikan
hydrolase terdapat pada dinding sel
bakteri yang akan menyebabkan lisis sel
bakteri dan pelepasan pneumolisin
• Pneumolisin merusak membran dan
menyebabkan lisis sel mamalia

Identifikasi Laboratorium
• Spesimen dapat berasal dari swab
nasofaring, darah, pus, sputum atau
cairan serebrospinal
• Pada agar darah tampak koloni alfa
hemolisis
• Pertumbuhan bakteri dihambat oleh
optochin dan mengalami lisis di garam
empedu
• Kapsul akan terlihat pada reaksi
Quellung

Anda mungkin juga menyukai