Infeksi Virus Pada Tumbuh Kembang Anak
Infeksi Virus Pada Tumbuh Kembang Anak
Infeksi rekuren
a. HSV pada ganglion dorsalis
KEMBANG ANAK menjadi aktif kembali dan
mencapai kulit → gejala klinis
HERPESVIRIDAE
b. Penyebab: trauma fisik
• Nukleokapsid ikosahedral, 162
(demam, infeksi, kurang tidur,
kapsomer hubungan seksual dan
• Envelop (+) diameter 120-200 nm, sebagainya) dan trauma psikis
virion telanjang diameter 100 nm. (gangguan emosional,
Tegumen (+) menstruasi)
• Genom dsDNA, BM 125-229 kbp,
berbentuk linear
• Herpesviridae terdiri atas 3 subfamili
1. Alphaherpesvirinae
(HSV-1, HSV-2, VZV)
2. Betaherpesvirinae
(CMV, HHV-6, HHV-7,
Simian herpes B) Manifestasi Klinis
3. Gammaherpesvirinae 1. Infeksi primer
(EBV dan HHV-8) a. Demam, malaise, anoreksia
b. Limfadenopati regional
HERPES SIMPLEKS VIRUS(HSV) c. Ruam berupa vesikel
• dsDNA virus, nukleokapsid ikosahedral berkelompok di atas kulit yang
• 2 tipe HSV mengalami inflamasi &
1. HSV-1 menyebar melalui kontak eritematosus
melibatkan air liur d. Isi vesikel jernih → seropurulen
2. HSV-2 ditularkan secara seksual → krusta
atau melalui jalan lahir e. Sembuh tanpa sikatrik
2. Fase laten: tanpa gejala
Patogenesis 3. Infeksi rekuren
1. Infeksi primer a. Gejala lebih ringan
a. HSV menimbulkan infeksi bila b. Gejala prodromal lokal sebelum
menembus kulit atau mukosa timbul vesikel berupa panas,
yang luka → multiplikasi gatal dan nyeri
b. Virus memasuki ujung saraf
setempat dan dibawa melalui Diagnosis Laboratorium
akson retrogard ke akar ganglia • Bahan berasal dari: cairan vesikel, swab
dorsalis → bermultiplikasi → /kerokan ulkus pada mulut, mata,
infeksi laten genital, saliva, CSF, dan darah
c. Tempat predileksi HSV-1 di • Deteksi langsung dgn mikroskop
daerah pinggang ke atas Tempat elektron (tidak rutin dilakukan)
predileksi HSV-2 di daerah • Pewarnaan Giemsa → sel TZANCK
pinggang ke bawah, terutama di (multinucleatid giant cells)
daerah genital • Kultur virus → Biakan sel ginjal kelinci,
2. Fase laten ginjal kera, amnion manusia, embrio
HSV tidak aktif pada ganglion dorsalis ayam (Virus hanya dapat dideteksi
dalam 3 hari)
• Serologi → Netralisasi, RIA, ELISA
Pengobatan Manifestasi Klinis
• Asiklovir, valsiklovir, pensiklovir, dan a. Varisela
famsiklovir • Masa inkubasi 14-21 hari
• Vaksin HSV harus menggunakan virus • Gejala awal demam dan lesu →
mati yang bebas asam nukleat , DNA timbul ruam pada punggung,
virus bersifat onkogen bagi yg kemudian muka, anggota
divaksinasi badan, mukosa pipi, faring
• Makula, papula, vesikel, dan
VARISELA-ZOSTER VIRUS (VZV) krusta dapat terlihat pada satu
Penyebab 2 penyakit yaitu: waktu
a. Varisela (cacar air) → akibat kontak b. Herpes Zoster
pertama → penyakit ringan, sangat • Nyeri hebat di kulit atau
menular, ditandai adanya erupsi mukosa yang dilalui saraf
vesikular pada kulit, dan selaput lendir sensorik dan ganglia
→ terasa gatal • Vesikel → erupsi biasanya pada
b. Herpes Zoster (shingles) → akibat satu sisi dan sesuai distribusi
pengaktifan kembali virus varisella- dermatom (umum daerah
zoster bentuk laten pada ganglia torakal dan lumbal)
sensorik → terasa nyeri • Sering di daerah punggung,
kepala, leher
Patogenesis
a. Varisela = Chickenpox Diagnosis Laboratorium
1. Virus masuk melalui selaput • Bahan → kerokan atau usapan dasar
lendir saluran napas bagian atas vesikel
2. Multiplikasi di darah → Viremia • Isolasi virus → cairan vesikel dibiakkan
→ menetap di kulit pada sel manusia selama 3-7 hari
3. Pembengkakan sel epitel, • Deteksi:
degenerasi balon, akumulasi a. Mikroskop Elektron → adanya
cairan jaringan → gelembung sel raksasa berinti ganda
(vesikel) b. Antigen virus varisela-zoster
4. Badan inklusi eosiofilik c. DNA virus
ditemukan pada inti sel yang d. Titer antibodi → ikatan
terinfeksi komplemen, Nt,
b. Herpes Zoster imunofluoresensi tak langsung,
1. VZV bisa menetap lama di EIA
ganglion akar dorsal (latency)
2. Penurunan imunitas → Pengobatan & Pencegahan
memudahkan multiplikasi virus • Varisela pada anak normal → penyakit
di ganglion → timbul ringan & tidak perlu pengobatan
peradangan dan nyeri yang • Varisela pada neonatus &
hebat imunokompromis → perlu diobati
3. Virus berjalan melalui saraf
• Vidarabin, Asiklovir (pilihan), Interferon
menuju kulit dan memicu
lekosit
pembentukan vesikel
• Penderita varisella akan kebal seumur
4. Penyebaran lesi pada kulit
hidup terhadap varisella, namun herpes
berkaitan erat dengan daerah
zoster dapat terjadi pada penderita
inervasi dari ganglion akar
varisella
dorsal
POX VIRUS • WHO 1967 → kampanye eradikasi cacar
• Virus terbesar dan paling kompleks di seluruh dunia
• Famili pox virus memiliki morfologi dan • WHO 1977 → dunia bebas cacar, kasus
antigen nukleoprotein yang sama terakhir Somalia 1977
• Alasan cacar dapat dieradikasi:
Klasifikasi Pox Virus ✓ Inang hanya manusia
Famili Poxviridae → 2 subfamili ✓ Hanya terdapat satu tipe dari
• Chordopoxvirinae → menginfeksi smallpox
mamalia & burung → 8 genus ✓ Vaksin mudah dibuat, stabil dan
• Entomopoxvirinae → hanya aman
menginfeksi serangga → 3 genus ✓ Dpt langsung diberi oleh petugas
lapangan
NB:
Eradikasi adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan tindakan atau usaha yang
bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan
atau memusnahkan sesuatu yang tidak
diinginkan, seperti penyakit, hama, atau
masalah lainnya
Manifestasi Klinis
RESPIRATORY SYNCYTIAL VIRUS (RSV) • Young children: pneumonia dan
• ssRNA virus bronchiolitis
• Penyebab utama infeksi saluran • Older children: common cold berat
pernapasan bawah pada anak
(bronkiolitis) Diagnosis
• Infeksi nosokomial (infeksi muncul saat • Serologi hanya berguna secara
seseorang sedang dirawat di fasilitas epidemiologis
perawatan kesehatan) yang penting • Kultur sel: aspirasi nasofaring
• Dapat bertahan hingga 24 jam pada memberikan sampel terbaik dengan
sekret pasien yang mengendap pada tingkat isolasi virus yang tinggi. setelah
permukaan yang tidak berpori dan itu harus diinokulasi ke dalam cell line
sekitar satu jam pada permukaan yang sesegera mungkin
berpori (jaringan, kain, kulit) • Infeksi ditandai dengan penampilan
syncytial yang khas, efek sitopatik
Patogenesis terlihat sekitar hari ke 3 -7
• Masa inkubasi antara 2 – 8 hari • Rapid test: tes antibodi
• Inokulasi melalui hidung dan mata, imunofluoresensi (IFAT), PCR dan
dengan infeksi terbatas pada saluran immunoassay enzim
pernapasan
• Infiltrasi limfositik pada daerah Pencegahan
bronkiolus dengan edema dinding dan • Imunisasi aktif tidak tersedia
jaringan diikuti oleh proliferasi dan • Antibodi monoklonal RSV mengurangi
nekrosis epitel bronkiolus → bronkiolitis morbiditas pada bayi dengan risiko RSV
• Epitel yang terlepas dan mukus parah
menghalangi lumen saluran napas kecil • Pengendalian infeksi di rumah sakit
MUMPS VIRUS Pencegahan
• ssRNA virus Vaksinasi lebih dari 95% efektif dan diberikan
• Infeksi virus umum akut pada anak-anak pada usia 12-15 bulan dan prasekolah sebagai
dan remaja menyebabkan bagian dari MMR (Measles, Mumps, Rubella)
pembengkakan dan nyeri tekan kelenjar
parotis dan jarang epididimo-orkitis
Tatalaksana
• OTG/C19 gejala ringan → Isolasi
• Mandiri C19 sedang/ringan → rawat
inap
Pencegahan
• 5M (masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan, membatasi
mobilisasi) 3T (Testing, Tracing,
Treatment) dan vaksinasi
• Saat ini vaksin COVID-19 yang tersedia
untuk dan sudah diperbolehkan adalah
untuk anak > 12 tahun