Anda di halaman 1dari 7

INFEKSI VIRUS PADA TUMBUH 3.

Infeksi rekuren
a. HSV pada ganglion dorsalis
KEMBANG ANAK menjadi aktif kembali dan
mencapai kulit → gejala klinis
HERPESVIRIDAE
b. Penyebab: trauma fisik
• Nukleokapsid ikosahedral, 162
(demam, infeksi, kurang tidur,
kapsomer hubungan seksual dan
• Envelop (+) diameter 120-200 nm, sebagainya) dan trauma psikis
virion telanjang diameter 100 nm. (gangguan emosional,
Tegumen (+) menstruasi)
• Genom dsDNA, BM 125-229 kbp,
berbentuk linear
• Herpesviridae terdiri atas 3 subfamili
1. Alphaherpesvirinae
(HSV-1, HSV-2, VZV)
2. Betaherpesvirinae
(CMV, HHV-6, HHV-7,
Simian herpes B) Manifestasi Klinis
3. Gammaherpesvirinae 1. Infeksi primer
(EBV dan HHV-8) a. Demam, malaise, anoreksia
b. Limfadenopati regional
HERPES SIMPLEKS VIRUS(HSV) c. Ruam berupa vesikel
• dsDNA virus, nukleokapsid ikosahedral berkelompok di atas kulit yang
• 2 tipe HSV mengalami inflamasi &
1. HSV-1 menyebar melalui kontak eritematosus
melibatkan air liur d. Isi vesikel jernih → seropurulen
2. HSV-2 ditularkan secara seksual → krusta
atau melalui jalan lahir e. Sembuh tanpa sikatrik
2. Fase laten: tanpa gejala
Patogenesis 3. Infeksi rekuren
1. Infeksi primer a. Gejala lebih ringan
a. HSV menimbulkan infeksi bila b. Gejala prodromal lokal sebelum
menembus kulit atau mukosa timbul vesikel berupa panas,
yang luka → multiplikasi gatal dan nyeri
b. Virus memasuki ujung saraf
setempat dan dibawa melalui Diagnosis Laboratorium
akson retrogard ke akar ganglia • Bahan berasal dari: cairan vesikel, swab
dorsalis → bermultiplikasi → /kerokan ulkus pada mulut, mata,
infeksi laten genital, saliva, CSF, dan darah
c. Tempat predileksi HSV-1 di • Deteksi langsung dgn mikroskop
daerah pinggang ke atas Tempat elektron (tidak rutin dilakukan)
predileksi HSV-2 di daerah • Pewarnaan Giemsa → sel TZANCK
pinggang ke bawah, terutama di (multinucleatid giant cells)
daerah genital • Kultur virus → Biakan sel ginjal kelinci,
2. Fase laten ginjal kera, amnion manusia, embrio
HSV tidak aktif pada ganglion dorsalis ayam (Virus hanya dapat dideteksi
dalam 3 hari)
• Serologi → Netralisasi, RIA, ELISA
Pengobatan Manifestasi Klinis
• Asiklovir, valsiklovir, pensiklovir, dan a. Varisela
famsiklovir • Masa inkubasi 14-21 hari
• Vaksin HSV harus menggunakan virus • Gejala awal demam dan lesu →
mati yang bebas asam nukleat , DNA timbul ruam pada punggung,
virus bersifat onkogen bagi yg kemudian muka, anggota
divaksinasi badan, mukosa pipi, faring
• Makula, papula, vesikel, dan
VARISELA-ZOSTER VIRUS (VZV) krusta dapat terlihat pada satu
Penyebab 2 penyakit yaitu: waktu
a. Varisela (cacar air) → akibat kontak b. Herpes Zoster
pertama → penyakit ringan, sangat • Nyeri hebat di kulit atau
menular, ditandai adanya erupsi mukosa yang dilalui saraf
vesikular pada kulit, dan selaput lendir sensorik dan ganglia
→ terasa gatal • Vesikel → erupsi biasanya pada
b. Herpes Zoster (shingles) → akibat satu sisi dan sesuai distribusi
pengaktifan kembali virus varisella- dermatom (umum daerah
zoster bentuk laten pada ganglia torakal dan lumbal)
sensorik → terasa nyeri • Sering di daerah punggung,
kepala, leher
Patogenesis
a. Varisela = Chickenpox Diagnosis Laboratorium
1. Virus masuk melalui selaput • Bahan → kerokan atau usapan dasar
lendir saluran napas bagian atas vesikel
2. Multiplikasi di darah → Viremia • Isolasi virus → cairan vesikel dibiakkan
→ menetap di kulit pada sel manusia selama 3-7 hari
3. Pembengkakan sel epitel, • Deteksi:
degenerasi balon, akumulasi a. Mikroskop Elektron → adanya
cairan jaringan → gelembung sel raksasa berinti ganda
(vesikel) b. Antigen virus varisela-zoster
4. Badan inklusi eosiofilik c. DNA virus
ditemukan pada inti sel yang d. Titer antibodi → ikatan
terinfeksi komplemen, Nt,
b. Herpes Zoster imunofluoresensi tak langsung,
1. VZV bisa menetap lama di EIA
ganglion akar dorsal (latency)
2. Penurunan imunitas → Pengobatan & Pencegahan
memudahkan multiplikasi virus • Varisela pada anak normal → penyakit
di ganglion → timbul ringan & tidak perlu pengobatan
peradangan dan nyeri yang • Varisela pada neonatus &
hebat imunokompromis → perlu diobati
3. Virus berjalan melalui saraf
• Vidarabin, Asiklovir (pilihan), Interferon
menuju kulit dan memicu
lekosit
pembentukan vesikel
• Penderita varisella akan kebal seumur
4. Penyebaran lesi pada kulit
hidup terhadap varisella, namun herpes
berkaitan erat dengan daerah
zoster dapat terjadi pada penderita
inervasi dari ganglion akar
varisella
dorsal
POX VIRUS • WHO 1967 → kampanye eradikasi cacar
• Virus terbesar dan paling kompleks di seluruh dunia
• Famili pox virus memiliki morfologi dan • WHO 1977 → dunia bebas cacar, kasus
antigen nukleoprotein yang sama terakhir Somalia 1977
• Alasan cacar dapat dieradikasi:
Klasifikasi Pox Virus ✓ Inang hanya manusia
Famili Poxviridae → 2 subfamili ✓ Hanya terdapat satu tipe dari
• Chordopoxvirinae → menginfeksi smallpox
mamalia & burung → 8 genus ✓ Vaksin mudah dibuat, stabil dan
• Entomopoxvirinae → hanya aman
menginfeksi serangga → 3 genus ✓ Dpt langsung diberi oleh petugas
lapangan

NB:
Eradikasi adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan tindakan atau usaha yang
bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan
atau memusnahkan sesuatu yang tidak
diinginkan, seperti penyakit, hama, atau
masalah lainnya

VIRUS VARIOLA = SMALLPOX = CACAR PARAINFLUENZA VIRUS


• dsDNA linear virus • ssRNA virus
• Bentuk oval, dgn struktur yg kompleks • Famili paramyxoviridae, genus
• Ukuran ± 230 x 270 nm Paramyxovirus, spesies parainfluenza
• Tidak memiliki bentuk ikosahedral atau virus
heliks • Menyebabkan spektrum penyakit
• Bagian luar partikel mengandung pernapasan dari gejala saluran
lekukan, envelop (+), 2 badan lateral (+) pernapasan bagian atas pada anak-anak
& inti yang sehat hingga pneumonia berat
pada orang yang mengalami
Manifestasi Klinis imunosupresi
• Masa inkubasi sekitar 12 hari
• Gejala awal: demam, lesu Patogenesis
• Muncul ruam papula, vesikula, pustula, • Penularan melalui droplet
plaque • Replikasi terjadi pada sel-sel epitel
• Variola mayor → ruam parah pernapasan
• Variola minor → ringan, pd orang yang • Paling sering melibatkan saluran
telah divaksinasi pernapasan bagian bawah yang lebih
besar diameternya, menyebabkan croup
Pengendalian Variola (laringotrakeobronkitis)
• Edward Jenner (1798) → vaksinasi • Infeksi ulang dapat terjadi dan
dengan virus vaksinia hidup → kematian cenderung menyebabkan penyakit
 25% → 1% saluran napas atas yang lebih ringan
• Variasi antigenik tidak progresif (tidak yang menyebabkan terperangkapnya
seperti virus influenza) udara dan hiperinflasi
• Imunitas mukosa paling penting untuk • Udara yang diserap di distal dari saluran
melawan infeksi. Sel T CD8 penting udara yang obstruksi menyebabkan
dalam pembersihan virus beberapa area atelektasis
• Penyakit ini disebabkan oleh kerentanan
Manifestasi Klinis saluran napas kecil pada anak-anak yang
• Penyakit saluran pernapasan atas (anak sangat muda terhadap peradangan dan
di bawah 5 tahun) obstruksi (resistensi terhadap aliran
• Otitis media udara berbanding terbalik dengan
• Croup radius), serta imunopatologi →
• Bronchiolitis (infant dibawah 6 bulan) pembentukan kompleks imun
• Pneumonia berat pada imunosupresi • Bentuk yang paling parah dialami oleh
bayi ketika antibodi spesifik yang
Diagnosis diturunkan dari ibu berada pada tingkat
• Standard → Isolasi virus dengan kultur tinggi
jaringan dan imunofluoresensi • Perburukan penyakit terlihat pada anak-
• Tes berbasis PCR lebih cepat dan dapat anak yang divaksinasi dengan vaksin
membedakan jenis virus percobaan yang tidak aktif pada tahun
1960-an

Manifestasi Klinis
RESPIRATORY SYNCYTIAL VIRUS (RSV) • Young children: pneumonia dan
• ssRNA virus bronchiolitis
• Penyebab utama infeksi saluran • Older children: common cold berat
pernapasan bawah pada anak
(bronkiolitis) Diagnosis
• Infeksi nosokomial (infeksi muncul saat • Serologi hanya berguna secara
seseorang sedang dirawat di fasilitas epidemiologis
perawatan kesehatan) yang penting • Kultur sel: aspirasi nasofaring
• Dapat bertahan hingga 24 jam pada memberikan sampel terbaik dengan
sekret pasien yang mengendap pada tingkat isolasi virus yang tinggi. setelah
permukaan yang tidak berpori dan itu harus diinokulasi ke dalam cell line
sekitar satu jam pada permukaan yang sesegera mungkin
berpori (jaringan, kain, kulit) • Infeksi ditandai dengan penampilan
syncytial yang khas, efek sitopatik
Patogenesis terlihat sekitar hari ke 3 -7
• Masa inkubasi antara 2 – 8 hari • Rapid test: tes antibodi
• Inokulasi melalui hidung dan mata, imunofluoresensi (IFAT), PCR dan
dengan infeksi terbatas pada saluran immunoassay enzim
pernapasan
• Infiltrasi limfositik pada daerah Pencegahan
bronkiolus dengan edema dinding dan • Imunisasi aktif tidak tersedia
jaringan diikuti oleh proliferasi dan • Antibodi monoklonal RSV mengurangi
nekrosis epitel bronkiolus → bronkiolitis morbiditas pada bayi dengan risiko RSV
• Epitel yang terlepas dan mukus parah
menghalangi lumen saluran napas kecil • Pengendalian infeksi di rumah sakit
MUMPS VIRUS Pencegahan
• ssRNA virus Vaksinasi lebih dari 95% efektif dan diberikan
• Infeksi virus umum akut pada anak-anak pada usia 12-15 bulan dan prasekolah sebagai
dan remaja menyebabkan bagian dari MMR (Measles, Mumps, Rubella)
pembengkakan dan nyeri tekan kelenjar
parotis dan jarang epididimo-orkitis

Patogenesis INFLUENZA VIRUS


• Penularan secara droplet atau kontak Tiga virus influenza yang berbeda
langsung 1. Influenza A (varian 16 HA dan 9 NA
• Paling menular sebelum parotitis telah diidentifikasi)
• Masa inkubasi 2-4 minggu • Contoh subtipe: H1N1 (swine
• Selama inkubasi, virus berkembang biak flu), H5N1 (avian flu), Sindrom
di saluran pernapasan bagian atas influenza yang khas dan dapat
dengan konsekuensi viremia dan memicu pandemi
lokalisasi ke jaringan kelenjar dan saraf 2. Influenza B menyebabkan sindrom
• Kelenjar parotis menunjukkan edema influenza yang khas tetapi tidak
interstisial dan eksudat serofibrinosa menyebabkan pandemi
dengan infiltrasi sel mononuklear 3. Influenza C (tidak memiliki struktur
• Kasus orkitis ditambah dengan adanya neuraminidase) menyebabkan common
perdarahan interstisial, infiltrasi cold like syndrome dan tidak terjadi
polimorfonuklear dan area infark lokal epidemi
karena vascular compromise
Patogenesis
Manifestasi Klinis • Sangat menular
• Demam prodromal (ringan), nyeri • Masa inkubasi pendek (1-2 hari) dapat
kepala dan anoreksia dengan cepat menyebabkan epidemi
• Nyeri telinga dan bengkak pada dan pandemi
ipsilateral parotis • Virus memasuki sel epitel pernapasan,
• Kelenjar membengkak selama 2-3 hari bereplikasi dan melepaskan progeny
• Pembengkakan dapat mengangkat daun (keturunan) → sel mati
telinga ke atas dan ke luar • Pelepasan virus dapat dimulai dalam 24
• Konfirmasi laboratorium diperlukan jam setelah infeksi → penyakit muncul
untuk tujuan epidemiologis atau saat 24 jam kemudian
penyakit tidak khas • Terdapat peradangan difus pada trakea
• Leukositosis dapat terlihat terutama dan bronkus dengan trakeobronkitis
dengan meningitis, orkitis, atau ulseratif dan nekrotikans pada kasus
pankreatitis yang parah
• Serum amilase meningkat pada parotitis • Pneumonia virus primer jarang terjadi
atau pankreatitis tetapi parah ketika terjadi
• Serologi: paling reliabel ditentukan • Superinfeksi bakteri sering terjadi,
menggunakan ELISA untuk IgM difasilitasi oleh kerusakan pada
• Isolasi virus: ada dalam air liur dari 2 mukosiliar, dan defek yang diinduksi
hari sebelum timbulnya gejala hingga 5 virus pada fungsi limfosit dan leukosit
hari setelah onset • Viral level turun dengan cepat setelah
48 jam sakit, menjadi tidak terdeteksi
dalam 5-10 hari
Manifestasi Klinis CORONAVIRUS
• Inkubasi 1-2 hari diikuti dengan • Virus ssRNA
timbulnya gejala secara tiba-tiba. • Envelope (+), berbentuk bulat atau oval
Demam, menggigil, sakit kepala, dengan diameter 50-200
malaise, mialgia, sakit mata, anoreksia, • Terdiri dari struktur
batuk kering, sakit tenggorokan, dan ✓ Spike glycoprotein
sekret hidung ✓ Envelope
• Insiden tertinggi pada anak-anak, yang ✓ Protein membran
mungkin diikuti dengan croup ✓ RNA dan protein nukleocapsid
✓ Hemaglutininesterase dimer
Diagnosis (HE)
• Dalam konteks wabah, diagnosis • Merupakan kelompok besar virus yang
influenza dapat dibuat dengan terdiri dari banyak spesies yang dapat
beberapa kriteria klinis saja menyebabkan penyakit dari yang ringan
• Kultur virus, virus dapat diisolasi dari sampai penyakit fatal seperti MERS
sputum, swab tenggorok, atau swab (Middle East Respiratory Syndrome) dan
hidung. Dikultur dalam cell line dan efek SARS (Severe Acute Respiratory
sitopatiknya terdeteksi dalam 3-5h Syndrome)
• Deteksi antigen virus: deteksi cepat • Umumnya bersifat zoonosis
dalam 1-2 hari dengan • Berdistribusi secara luas pada manusia,
imunofluoresensi atau ELISA. PCR mamalia dan burung
semakin banyak digunakan
• Serologi: akut dan konvalesen (jarak 10- Transmisi
20 hari) sampel menunjukkan kenaikan • Melalui droplet/percikan secret saluran
titer antibodi empat kali lipat nafas
• Melalui kontak → kontak erat, kontak
Pencegahan lingkungan tercemar
• Vaksin yang inaktif adalah tindakan
pengendalian utama Manifestasi Klinis
• Dipersiapkan setiap tahun yang • Gejala COVID-19
mengandung dua jenis strain A dan satu ✓ Demam, batuk kering, sesak
jenis strain B nafas dan rasa lelah
• Dua dosis diperlukan pada anak di ✓ Gejala lainnya yang juga dapat
bawah 9 tahun dijumpai adalah batuk
• Proteksi sekitar 70% dan bertahan berdahak, sakit kepala, hidung
selama 1 tahun tersumbat, pilek, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare atau
NB: mual dan muntah, hilang
Mialgia adalah istilah medis yang merujuk penciuman dan pembauan
kepada nyeri atau rasa sakit yang terjadi di otot • Komplikasi yang paling sering terjadi
atau otot-otot dalam tubuh seseorang adalah pneumonia (75%)
• Pada kasus berat akan mengalami Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS),
sepsis dan syok septik, gagal multiorgan,
termasuk gagal ginjal, hati, atau gagal
jantung akut hingga berakibat kemat
• Manifestasi klinis pada anak MONKEY POX (CACAR MONYET)
• Infeksi virus yang termasuk langka
• Penyakit ini secara umum memiliki
gejala yang sangat mirip dengan
Smallpox, bahkan secara klinis gejalanya
lebih ringan. Namun smallpox sudah
dieradikasi sejak tahun 1980 (sertifikasi
WHO)
• Hipotesis teori mengapa insidensi covid • Cacar monyet paling sering ditemukan
pada anak lebih rendah: Berhubungan di daerah Afrika Tengah dan Afrika
dengan keberadaan reseptor ACE2 dan Barat. Kini virus monkey pox juga
TMPRSS2 yang lebih rendah pada anak ditemukan di Singapura (2019)
dibanding pada usia dewasa
Perbedaan Monkeypox, Smallpox (Variola),
Diagnosis Laboratorium Chickenpox (Cacar/Varicela)
• Deteksi molekuler
✓ Real time PCR
✓ Sekuensing
• Spesimen
✓ Saluran nafas atas: nasofaring
atau orofaring
✓ Saluran nafas bawah: sputum,
BAL, aspirasi endotracheal
• Serologi
✓ Antibodi fase akut dan
konvalesen

Tatalaksana
• OTG/C19 gejala ringan → Isolasi
• Mandiri C19 sedang/ringan → rawat
inap

Pencegahan
• 5M (masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan, membatasi
mobilisasi) 3T (Testing, Tracing,
Treatment) dan vaksinasi
• Saat ini vaksin COVID-19 yang tersedia
untuk dan sudah diperbolehkan adalah
untuk anak > 12 tahun

Anda mungkin juga menyukai