Roze Dan Sisi Lain Dunia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Roze dan Sisi Lain Dunia

Seorang gadis berumur 12 tahun baru saja keluar dari kelas nya, berjalan menyusuri koridor dan sampai di
ujungnya. Tepat saat itu hujan turun sangat deras, Roze yang tidak mempunyai payung atau mantel
kebingungan apa yang akan dia lakukan. Roze pun memutuskan untuk menunggu hujannya berhenti sambil
berjalan ke kantin sekolahnya. Di sana ia membeli segelas air untuk menghilangkan rasa hausnya dan duduk
di meja kantin.
Sekolah terasa sangat sepi di bagian ini, padahal di pintu depan masih banyak murid dan guru yang
menunggu hujan berhenti sama seperti dirinya. Roze melihat gelas air yang dibelinya barusan, mengamati
dan melihatnya dengan seksama. Sebetulnya Roze sendiri memilki riwayat gangguan penyakit jiwa saat dia
masih umur 5 tahun.
Roze memiliki riwayat penyakit ganguan jiwa akibat overdosis obat tidur terlalu banyak. Dahulu saat ibu
Roze pindah menjadi pembantu ke rumah yang lebih besar, ibunya mencoba meminta pertolongan kepada
adik ipar nya untuk menjaga Roze kecil selama dia pergi bekerja. Awalnya ibu Roze memang sudah
khawatir kepada adik ipar nya, Deffa. Dia khwatir Deffa yang pengangguran tidak akan mampu menjaga
anaknya dengan baik, tapi ibu Roze tidak mempunyai pilihan lain dia harus tetap bekerja atau jika tidak ia
dan Roze tidak akan makan. Akhirnya Roze pun dirawat oleh pamannya, Deffa itu selama 1 setengah tahun,
selama itu ternyata Deffa tidak pernah betul-betul merawat Roze dengan semestinya. Bahkan, pemakaian
obat tidur pun dipakai oleh Deffa agar Roze kecil tidak berisik. Hal itulah yang membuat Roze mengidap
penyakit gannguan jiwa, dia jadi suka bicara dan meraung sendiri hingga terkadang menjadi sangat marah
dan melempar seluruh mainannya. Sang ibu baru menyadari setelah Roze 5 tahun dan seketika itu dia
mengusir Deffa dan berkata jangan pernah menyentuh putri nya lagi. Ibu Roze tidak sanggup untuk
melaporkannya ke polisi sebab itu hanya akan memperumit keadaannya. Kejadian itu pun sudah diketahui
sepenuhnya oleh Roze sendiri, ibu nya mengatakan sebuah rahasia dalam keluarga haruslah diceritakan
sebelum menjadi perusak dari hubungan itu sendiri. Hingga sekarang walaupun penyakit jiwa yang Roze
idap telah sembuh namun ternyata itu mempengaruhi kepribadian Roze di masa remaja. Roze menjadi
pendiam dan tidak terlalu suka berbicara bersama orang, hanya beberapa orang tertentulah yang betul-betul
diajak nya bicara.

Roze menengok jam dinding di tembok kantin. Jamnya menunjukkan jam setengah 2 siang, dan Roze
merasa hujan sudah reda diluar sana. Dia hendak beranjak dari tempat duduk nya di kantin dan pergi, namun
tiba-tiba

Anda mungkin juga menyukai