Makalah Pengembangan Kurikulum Pai Kel 2
Makalah Pengembangan Kurikulum Pai Kel 2
Disusun Kelompok 2 :
Andriyus Khotib : PI.01.221.4885
Doni Pratama : PI.01.221.4797
Mas’ud Fajar.f : PI.01.221.4675
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami
dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
diharapkan Pendidikan Islam berorientasi pada tercapainya tujuan hablum
minallah (hubungan dengan Allah), tujuan hablum minannas (hubungan
dengan manusia) dan tujuan hablum minal'alam (hubungan dengan alam).
Agar peserta didik dapat mencapai tujuan akhir pendidikan Islam
maka penyusunan rancangan program pendidikan yang dijabarkan dalam
kurikulum baik merancang keterkaitan ilmu agama dan umum maupun
merancang nilai-nilai Islami pada setiap pelajaran perlu mendapat
perhatian.
Sebagian besar, keberhasilan suatu kurikulum terletak pada guru
karena guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi
kurikulum. Dengan demikun, guni dituntut untuk meningkatkan
kemampuanya sesuai dengan perkembangan kurikulum, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam pengembangan kurikulum PAI?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui peran guru dalam pengembangan kurikulum PAI
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nurdin, syafruddin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum (Jakarta : Quantum
Teaching, 2005), h.74-75.
2
2. Adaptor
Peran guru sebagai adapter lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum akan
tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik, kebutuhan siswa
dan daerah. Dalam fase ini, guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan
kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
3. Developer
Gura memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum Guru bukan
saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan akan tetapi
juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana
mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya, guru
dapat menyususn kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah
serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa
4. Researcher
Peran guru sebagai peneliti kurikulum dilaksanakan sebagai bagian dari tugas
profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja
sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran sebagai peneliti, guru memiliki tanggung
jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum2.
Selain itu, peran guru dalam pengembangan kurikulum juga dapat dibedakan
antara yang bersifat sentralisasi, desentralisasi dan sentral desentral
1. Peran Guri dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentralisani
Sentralisasi atau sistem pengembangan kurikulum secara sentral (terpusat)
adalah keterlibatan pemerintah pusat dalam mengembangkan kurikulum
atau program pendidikan yang akan diterapkan pada semua jalur, jenjang
dan jenis pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional3.
Adanya sistem sentralisasi pengembangan kurikulum tersebut
mempunyai tujuan agar memperoleh bentuk kurikulum yang disusun oleh tim
2
Sanjaya, Wina, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009),
h.28-29.
3
Idi,Abdullah, Pengembangan Kurikulum (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2016), h.175.
3
khusus di tingkat pusat yang terdiri atas para ahli. Dalam pengembangan
kurikulum yang bersifat sentralisasi ini, guru tidak mempunyai peranan dalam
perancangan dan evaluasi kurikulum yang bersifat makro melainkan lebih
berperan dalam kurikulum mikro. Dalam kurikulum mikro, guru menyusun
kurikulum untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, satu catur wulan,
beberapa minggu atau beberapa hari (satuan pendidikan). Program tahunan,
semesteran, catur wulan dan satuan pelajaran memiliki komponen-komponen
yang sama yaitu tujuan. bahan pelajaran, metode, media pembelajaran dan
evaluasi, hanya keluasan dan kedalamannya yang berbeda.
Jadi, peran guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat
sentralisasi yaitu menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat, memilih dan
menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, bakat. minat dan tahap
perkembangan anak, memiliki metode dan media pembelajaran yang bervariasi
serta menyusun program dan alat evaluasi yang tepat. Meskipun kurikulum sudah
tersusun rapi, guru masih mempunyai peran untuk mengadakan penyempurnaan
dan penyesuaian- penyesuaian.
Pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi memiliki kelemahan dan
kelebihan yaitu
Kelemahan dalam pengembangan kurikulum yang bersifat
sentralisasi yaitu
a. Menyeragamkan kondisi yang berbeda-beda baik tahap perkembangan
intelek, alam dan sosial budaya. Hal ini dapat menghambat kreativitas,
memperlambat kemajuan sekolah yang sudah mapan dan menyeret
sekolah yang masih terbelakang.
b. Dalam penilaian hasil kurang objektif.
c. Memberikan gambaran hasil yang beragam dan menunjukkan adanya
perbedaan yang sangat ekstrim .
Kelebihan dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi
yaitu:
a) Mendukung terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
b) Tercapainya standar minimal penguasaan atau perkembangan anak
4
c) Mudah dikelola, dimonitor, dievaluasi, hemat biaya, waktu dan fasilitas
4
Dwiningrum,Siti Irene Astuti, Desentralisasi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan
(Yokyakarta : Pustaka Belajar, 2010), h .2-5.
5
3. Peran Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral
Desentral Pengembangan kurikulum yang bersifat sentral desentral
merupakan bentuk campuran untuk mengatasi kelemahan kurikulum
sentralisasi dan desentralisasi. Peranan guru dalam pengembangan
kurikulum ini jauh lebih besar yaitu:
a. Guru-guru turut berpartisipasi bukan hanya menjabarkan kurikulum induk
ke dalam program tahunan, semester, catur wulan maupun ke dalam satuan
pelajaran tetapi juga di dalam penyusunan kurikulum secara keseluruhan untuk
sekolahnya.
b. Guru-guru ikut andil dalam merumuskan setiap komponen dan unsur dari
kurikulum sehingga guru turut memiliki kurikulum dan terdorong untuk
mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam pengembangan
kurikulum5.
Jika guru-guru sejak awal penyusunan kurikulum telah diikutsertakan maka
guru-guru akan memahami dan menguasai kurikulum sehingga pelaksanaan
kurikulum di dalam kelas akan berjalan lancar. Jadi, guru tidak hanya berperan
sebagai pengguna melainkan sebagai perencana, pemikir, penyusun, pengembang,
pelaksana, dan evaluator kurikulum
5
http : //mayway3r.blogspot.co.id/2011/12/Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum. Html
Di akses Pada Tanggal 28006-2020.
6
BAB III
KESIMPULAN
- Peran guru sebagai adapter lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum akan
tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik, kebutuhan siswa
dan daerah. Dalam fase ini, guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan
kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
- Peran guru sebagai peneliti kurikulum dilaksanakan sebagar bagian dari tugas
profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja
sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran sebagai peneliti, guru memiliki tanggung
jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum
7
DAFTAR PUSTAKA