Modul Respirasi Kel 2 Final
Modul Respirasi Kel 2 Final
Tumbuhan
1
MODUL AJAR Modul Respirasi
A. INFORMASI UMUM Tumbuhan
i
5. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana kalian mendapatkan makanan untuk sarapan?
2. Tahukah kalian semua makhluk hidup membutuhkan energi? Modul Respirasi
3. Bagaimana tumbuhan menghasilkan energi? Tumbuhan
ii
KATA PENGANTAR
Modul Respirasi
Alhamdulillah penyusun panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa
Tumbuhan
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu tanpa pemilihan berdasarkan jenjang
pendidikan. Cara ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya pengulangan topik berdasarkan
jenjang pendidikan.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kelebihan
modul ini, bisa melihat keterpaduan ilmu biologi pada materi respirasi tumbuhan. Pembahasan yang
akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian dan ketuntasan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan, untuk
itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan modul
ini memberikan manfaat.
iii
Modul Respirasi
DAFTAR ISI Tumbuhan
MODUL AJAR..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
MIND MAP........................................................................................................................v
A. Respirasi Tumbuhan.......................................................................................................1
B. Proses Respirasi Tumbuhan............................................................................................3
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Respirasi................................................................10
SOAL EVALUASI.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
iv
MIND MAP Modul Respirasi
Tumbuhan
v
A.
Modul Respirasi
Tumbuhan
vi
B. Respirasi Tumbuhan
Modul Respirasi
Respirasi adalah proses pelepasan energi kimia, molekul-molekul organik dalam sel pada
Tumbuhan
mitokondria. Pada proses fotosintesis terjadi pembentukan gula dari molekul CO2 dan H2O dengan
bantuan cahaya matahari. Pelepasan energi kimia dalam respirasi ini terjadi melalui dua proses
penting, yaitu berlangsung antara lain: Proses oksidasi, disini terjadi pelepasan hidrogen atau
hidrogenase dimana pada proses aerobik penerima elektron terakhir adalah O2, disini O2 sebagai
adaptor, proses perombakan molekul dimana akbat dari oksidatif ikatan karbon dari molekul
dirombak sehingga akhirnya hanya tinggal satu karbondioksida (Dermawan, 1983).
Respirasi bukanlah proses pertukaran gas sederhana saja tetapi merupakan keseluruhan
proses reaksi oksidasi, yaitu senyawa organik dioksidasi menjadi karbohidrat. Sedangkan oksigen
yang diserap direduksi membentuk karbondioksida. Substrat respirasi, yaitu pati, fruktosa, sukrosa,
atau gula lain, lemak, asam organik bukan protein pada keadaan tertentu. Sedangkan respirasi
aerobic adalah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen bebas dari udara dan air. Semua
sel aktif terus menerus melakukan respirasi menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
dalam volume yang sama. Proses keseluruhan merupakan reaksi oksidasi, yaitu senyawa dioksidasi
menjadi karbondioksida sedangkan oksigen yang diserap direduksi menjadi air. Jika karohidrat
seperti sukrosa, fruktosa, atau merupakan substrat respirasi dan oksidasi secara sempurna, maka
volume oksigen yang diambil berimbang dengan karbondioksida yang dilepaskan. Nisbah
karbondioksida terhadap oksigen disebut kuosien respirasi (RQ) dimana untuk karbohidrat
mendekati satu (Lehninger,1982).
Respirasi juga merupakan aspek alamiah dari metabolism sel yang meliputi proses-proses
oksidasi bahan organik bersaa dengan terjadinya reaksi molekul oksigen membentuk air dan
pembebasan energi dalam bentuk posfat berenergi tinggi atau yang disebut ATP. Proses respirasi
terjadi dapat dilihat dengan adanya pembebasan CO2, pembentukan air, dan penyusunan bahan
kering dari jaringan yang melakukan respirasi (Suwarsono, 1997).
Substrat awal respirasi adalah glukosa. Berasal dari senyawa polimer, seperti pati, fruktan,
disakarida. Senyawa organic lain dapat juga dipakai sebagai substrat seperti lipid, asam organic, dan
protein. Macam substrat yang dipakai dapat diketahui dengan mengukur jumlah O2 yang dipaki
dengan CO2 yang dilepaskan yang disebut dengan respirasi kuosien (Barry and badger, 1979).
Reaksi yang terjadi selama proses respirasi merupakan kebalikan dari reaksi yang terjadi
selama fotosintesis. Hasil akhir dari fotosintesis adalah glukosa, sedangkan pada respirasi adalah air.
Proses terjadinya respirasi terdiri dari tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus krebs dan transfer elektron
(Salissbury and Ross, 1995).
Glikolisis merupakan rangkaian perubahan glukosa menjadi asam piruvat. Glikolisis adalah
1
proses penguraian heksosa menjadi triosa yang terjadi di sitosol. Proses ini terjadi dari dua bagian,
yaitu penguraian substrat heksosa baik glukosa maupun fruktosa yang berasal
Moduldari pati dan sukrosa
Respirasi
maupun fruktosa menjadi fruktosa 1,6 biposfat (Dermawan, 1983). Tumbuhan
Siklus asam sitrat (siklus kreb) adalah asam piruvat yang dioksidasi menjadi CO2 dan air.
Bila cukup oksigen asam piruvat dapat ditransfer ke dalam mitokondria melalui pertukaran dengan
OH- pada membran dalam. Piruvat dalam teknisnya bukan merupakan bagian dari siklus asam sitrat.
Di dalam matriks asam piruvat pertama kali didekarboksilasi kemudian dioksidasi oleh kompleks
multi enzim piruvat dehidroginase. Enzim ini mengkatalisir rangkaian lima reaksi dimana satu mol
piruvat diubah menjadi Asetil CoA dengan adanya protein sulfur Coenzim A. Perubahan asam
piruvat menjadi Asetil CoA melalui siklus oksidasi asam piruvat (Burhan, 1987).
Sistem transfer electron merupakan polipeptida integral. Selain itu, ada beberapa electron
yang berada pada membrane dalam. Diantaranya adalah pada membran dalam kea rah ruang antar
sel terdapat protein yang terkait kuat pada membrane yang membawa elektron dari NADH dan
NADPH dari sitosol dank e arah matriks pada membran dalam juga terdapat pembawa elektron yang
terikat kuat (NADH dehidrogenase). Komponenkomponen ini dapat bebas bergabung pada
membran dalam yang bersifat alir, untuk melakukan peranan sebagai system transport elektron
(Dermawan, 1983).
Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses pertukaran gas di
paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi tidaklah demikian.Pernafasan lebih menunjuk
kepada proses pembongkaran atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel tubuh untuk
memperoleh energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama adalah karbohidrat.
Pembakaran membutuhkan oksigen (O2), terjadai di dalam setiap sel yang hidup. Energi
yang diperoleh berupa energi kimia (ATP)yang digunakan untuk berbagai aktivitas fisiologi dalam
tubuh. Di samping itu, pembakaran menghasilkan pula zat sisa berupa gas asam arang (CO2) dan
air.Bagaimana dengan organaisme yang hidup di lingkungan yang kurang oksigen(anaerob)?.Pada
organisme anaerob,pembongkaran zat sumber tenaga(glukosa)berlangsung tanpa melibatkan
oksigen.Pembongkaran semacam ini disebut respirasi anaerob.
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap melalui daun
(stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi aerob. Bila dalam keadaan anaerob
atau kurang oksigen,jaringan melakukan respirasi secara anaerob.Misal pada akar yang tergenang
air.Pada respirasi aerob, terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula(glukosa)secara sempurna,sehingga
menghasilkan energi jauh lebih besar(36ATP) daripada respirasi anaerob (2 ATP saja). Demikian
pula respirasi yang terjadi pada jazad renik(mikroorganisma).Sebagian mikroorgaanisme melakukan
respirasi aerobik(dengan zat asam), anerobik (tanpa zat asam) atau cara keduanya (aerobik
2
fakultatif).
Hasil respirasi diperlukan untuk kelangsungan hidup sel dan tumbuhan atau pemeliharaan
Modul Respirasi
Tumbuhan
sel, yaitu member energy pada tumbuhan hidup dan mengganti bagian-bagian sel yang rusak disebut
respirasi pemeliharaan dan hasil respirasi untuk pertumbuhan, yaitu membentuk sel-sel baru dan
diferensiasi. Pada sel-sel atau jaringan yang mengalami pertumbuhan, maka respirasi yang terjadi
dalam sel ini adalah respirasi pemeliharaan ditambah dengan respirasi pertumbuhan. Respirasi dapat
diukur dengan kuantitatif dengan cara menangkap CO2 yang dibebaskan dengan Ba(OH)2 dan
BaCO3 yang ditimbang, ditangkap dengan NaOH kemudian dititrasi dengan infared gas (Salisbury,
1995).
C. Proses Respirasi
Gambar:Bagian-bagianmitokondria
Oleh sebab itu,pembentukan ATP yang digerakkan oleh energi hasil oksidasi dan
perbedaan proton antara ruang antar membran dengan membran sebelah dalam
mitokondria disebut fosfotilasi oksidatif.Teori pembentukan ATP oleh gradient
proton ini dicetuskan oleh Piter Mitchell yang dikenalkan dengan teori
3
Chemiosmotik. Teori ini mendapatkan hadiah nobel tahun 1987.
Modul Respirasi
Tumbuhan
4
Modul Respirasi
Tumbuhan
Gambar:KompartemantasisistemenzimdaurKrebsdalammitokondria
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya sama dengan hewan, namun juga ada
kekhasannya. Proses respirasi pada dasarnya adalah proses pembongkaran zat
makanan sumber energi (umumnya glukosa) untuk memperoleh energi kimiaberupa
ATP.Namun demikian, zat sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk glukosa,
melainkan masih dalam bentuk cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa atau
amilum. Karena itu zat tersebut harus terlebih dahulu di bongkar secara hidrolitik.
Demikian pula bila zat cangan makanan yang hendak dibongkar adalah lipida (lemak)
atau protein. Proses pembongkaran ( degradasi ) adalah sbb :
Sukrosa Karbohidrase
Amilum Glukosa
Lipase
Lipida Gliserol +Asamlemak
Proteinase
Protein Asam–asamamino
5
Karbohidrat pemecah amilum terdiri dari beberapa macam enzim,diantaranya:
Modul Respirasi
1) Fosforilase,memecah ujung-ujung rantai gula pada amilum,menghasilkan
Tumbuhan
glukosa-1-fosfat (G-1P). Proses pemecahan ini disebut fosforolisis
2) Amilase,enzim pemecah rantai gula dalam amilum,menghasilkan potongan–
potongan rantai gula yang terdiri dari 2 unit glukosa, disebut maltosa.
3) Enzim pemotong percabangan rantai gula
4) Transglukosilase, enzim pemindah sisa rantai cabang ke bagian rantai gula
yanglain, dan membentuknya menjadi rantai yang lurus (linier)
5) Maltase, pemotong gula maltosa (disakarida) menjadi unit-unit
glukosapenyusunnya.
Setelah tersedia glukosa didalamsel, selanjutnya glukosa siap dibongkar.
Pembongkaran terjadi dalam beberapa tahap, tergantung ketersediaan O2. Tahapan
pembongkaran dalam keadaan O2 cukup (aerobik)adalah seperti pada gambar
berikut :
Tahapan:
6
Pada glikolisis terjadi 1 tahapan oksidasi substrat, yakni fosfo-gliseraldehida
Modul
(PGAL) oleh enzim dehidrogenase dan dengan bantuan ko-enzim NADRespirasi
+
menjadi
Tumbuhan
asam di-fosfo-gliserat (dPGA) dan dihasilkan NADH2.Selain itu juga terjadi 2 kali
pembentukan ATP tingkat substrat, yaitu oleh kerja enzim kinase pada saat :
Glu(1mol,6-C) Keterangan:
ATP Glu = glukosa
ADP Fr=Fruktosa
Glu-6P DHAP=dihidroksiaceton fosfat PGL =
ATP fosfogliseraldehida
ADP d-PGA=Asam-difosfo-gliserat PEP= fosfo-
Fr-6P enol-piruvat
7
Pada kondisi cukup O2, maka asam piruvat akan dibongkar atau dioksidasi lebih
Modul
lanjut. Dengan enzim NAD+- dehidrogenase kompleks, asam piruvat Respirasi
akan dioksidasi
Tumbuhan
dan dipecah (dekarboksilasi) menjadi Asam Acetil - CoA(senyawa 2-C) dan
dilepaskan CO2.
NAD+ NADH2
PIRUVAT---------------------------------Acetil–CoA+CO2
Dehidrogenase–kompleks
Oksida
Fosforilasitkt
substrat Oksidasi
8
Bila kondisi O2 cukup (aerobik),asamAcetil-CoAakan dibakar lebih lanjut dalam daur
Krebs atau daur Asam Tri Karboksilat(TCAcycle).Pada daur Modul Respirasi
ini akan terjadi
Tumbuhan
serangkaian konversi zat antara daur Krebs. Pada beberapa tahapan konversi zat-zat
antara, akanterjadi proses oksidasi yang dikatalisis oleh enzim dehidrogenase dengan
ko-enzim dalam bentuk teroksidasi, yaitu NAD+atau FAD+. Rangkaian tahapan reaksi
perubahan (konversi) zat-zat antara daur Krebs dapat disimak pada gambar berikut.
Oksidasi terjadi terhadap zat antara:1)isositrat,
2) asamketo-glutarat,
3) suksinat,dan
4) asammalat
Pada tiap oksidasi substrat dihasilkan NADH2, kecuali oksidasi suksinat yang
menghasilkan FADH2. Selain itu, NADH2 yang terbentuk pada saat oksidasi PGAL
menjadi dPGA akan ditranspor ke Mitokondria, untuk selanjutnya masuk pada rantai
transfer elektron pada membran mitokondria.
Pada dasarnya peristiwa yang terjadi pada rantai transferelektron adalah
peristiwa oksidasi – reduksi (Redoks). Dalam proses ini terjadi transferelektron(e) dan
proton (H+).Pada bagian akhir rantai transferelektron,elektron dan proton tersebut
akan diterima oleh O2 sebagai aceptor elektron dan proton, dan terbentuklah
H2O.Adanya gradien proton antara ruang antar membran dengan membran yang
menghadap matriks mitokondria, akan menghasilkan energi untuk menggabungkan
ADP + Pi menjadi ATP, dengan bantuan ATP-Ase. Peristiwa pembentukan ATP
dengan energi hasil oksidasipada rantai transpor elektron disebut Fosforilasi
Oksidasi.
9
2x3NADH2=6x3ATP=18ATP
2x1FADH2=2x2ATP=4 ATP Modul Respirasi
2Fosforilasit substrat =2 ATP Tumbuhan
Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu basah atau tergenang
air, maka jaringan akar atau biji-biji yang terbenam didalamnya akan mengalami
kekurangan oksigen. Dalam keadaan seperti ini maka pada jaringan akan terjadi
respirasi anaerobik. Respirasi an-aerobik pada tubuh kita akan menghasilkan
timbunan asamlaktat yang menjadi tanda kelelahan otot. Pada tumbuhan, respirasi
an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan ethanol dari pada asam laktat.Namun
demikian, bahan sisa metabolisme tersebut dapat diubah kembali menjadi glukosa
atau dapat dimanfaatkan kembali. Secara ringkas ciri respirasi an-erobik adalah sbb :
an-aerobik
an-aerobik
10
Dari gambaran proses kimia pada respirasi an-aerobik diatas tampak bahwa:
Modul Respirasi
1) respirasi an-aerob merupakan pembongkaran glukosa yang tidaksempurna,
Tumbuhan
2) hanya menghasilkan 2ATP dari tiap mol glukosa yang dibongkar,
3) Entropi besar karena hasil pembongkarannya menghasilkan sampah yang berupa
senyawa yang masih menyimpan energi cukup besar,yaitu:
a) Ethanol+CO2,atau
b) Asam laktat
4) Sebagian energi terbuang dalam bentuk panas
Dengan demikian,respirasi aerob merupakan pembongkaran yang jauh lebih efisien,
karena :
1) dapat membongkar jauh lebih sempurna dengan zat sisa berupa molekul kecil,
yaitu CO2 dan H2O
2) Dapat menghasilkan 36 ATP dari setiap pembakaran 1 mol glukosa
3) Energi yang terbuang dalam bentuk panas sangat kecil
Pembongkaran glukosa sumber energi dalam suasana aerobik yang melibatkan proses-
proses glikolisis (di sitosol) dan daur Krebs (di matrik mitokondria) disebut peristiwa
pembakaran sempurna.Secara ringkas proses kimianya dapat digambarkan sbb :
aerobik
11
a. Adanya dua jenis substrat respirasi yang digunakan bersamaan
b. Perbedaan kelarutan dan difusi CO2 atau O2 Sekalipun RQ relatif lebih mudah diukur dan
Modul Respirasi
digunakan, namun indikator ini tidak dapat menggambarkan keadaan yang diharapkan, sebab
ada berbagai reaksi dalam sel yang tidak berkaitan langsung Tumbuhandengan respirasi. Sebagai
gambaran tanaman sekulen yang tergolong CAM, semua CO2 yang dihasilkan respirasi
dapat diikat menjadi asam organik pada malam hari, sehingga menyebabkan nilai RQnya
turun menjadi nol. Perbedaan kandungan gula akibat tidak berimbangnya laju fotosintasis
menyebabkan perbedaan laju respirasi. Sebagai contoh laju respirasi pada daun akan lebih
cepat pada saat menjelang matahari tenggelam dibanding dengan menjelang matahari terbit,
sebab pada saat menjelang matahari tenggelam kandungan gula yang dihasilkan melalui
proses fotosintesis lebih banyak. Selain itu, daun yang berada di bagian bawah atau yang
ternaungi biasanya respirasinya lebih lambat daripada daun yang berada di sebelah atas yang
terkena cahaya lebih banyak, dan bila hal ini tidak terjadi 5 maka daun disebelah bawah akan
cepat mati. Apabila substrat gula habis maka substrat protein dapat digunakan, tetapi
pertama-tama dihidrolisis terlebih dahulu menjadi asam amino (asam glutamat dan aspartat),
kemudian baru dirombak oleh reaksi glikolisis dan daur Krebs. Asam glutamat dan aspartat
pada daur Krebs masing-masing akan dirubah menjadi asam @ - ketoglutarat dan asam
oksaloasetat.
2. Umur jaringan dan tipe jaringan.
Jaringan muda dan dewasa respirasinya lebih kuat daripada jaringan tua, karena jaringan
tersebut lebih aktif sehingga lebih banyak memerlukan energi. Sebagai contoh, kecepatan
respirasi pada daun meningkat selama pertumbuhan, kemudian turun dan tetap saat
memasuki periode pemasakan (maturity).
3. Suhu sampai batas - batas tertentu (10o C – 300 C) menyebabkan kecepatan respirasi
menjadi 2-2,5 kali lebih cepat untuk setiap kenaikan suhu 10o C. Secara kuantitatif dapat
dinyatakan bahwa: Q1O = Kecepatan pada (t + 1O)o C Kecepatan pada t o C Apabila
suhunya tinggi ( > 350C maka kecepatan respirasinya menurun, hal ini disebabkan oleh
rusaknya ensim yang mempengaruhi proses tersebut, terbatasnya O2 karena berkurangnya
kelarutan, dan lambatnya proses difusi.
4. Oksigen (O2 ).
Persediaan oksigen sangat mempengaruhi proses respirasi, tetapi peranannya tergantung
pada jenis tumbuhan. Pada umumnya, sistem udara antar sel dari 7 daun ke akar sangat
penting bagi tumbuhan berbatang hampa (rumput dan teki), sehingga lebih toleran terhadap
penggenangan. Perendaman dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan keracunan
hampir disemua tumbuhan, terutama bila tidak ada oksigen disekitar akar sehingga keadaan
ini menjadi anaerob. Diantara tanaman budidaya, hanya padi yang dikenal toleran terhadap
anoksia untuk jangka waktu yang lama. Pada tumbuhan bakau tropika seperti Rhizophora
mangle dan Avicennia nitida akarnya yang tumbuh tegak diatas air mengangkut oksigen ke
akar yang terendam. Jadi akar yang terendam bukanlah anoksik, tetapi hipoksik (berada pada
tingkat oksigen yang kurang). Beberapa spesies tanaman membentuk sistem akar serabut
yang banyak ketika batangnya terendam, dan akar tesebut membantu penyerapan garam
mineral dan air. Adaptasi morfologis lainnya dari akar terhadap hipoksia adalah
pembentukan jaringan aerenkima, yaitu jaringan yang terbentuk bila ada kerusakan dan
perombakan pada beberapa sel korteks dewasa, sehingga merupakan sebuah jaringan yang
banyak ruang udara. Aerenkima memungkinkan difusi oksigen yang lebih cepat dari pucuk
ke akar, yang akan membantu respirasi pada akar. Penyebab terbentuknya aerenkima
nampaknya adalah etilen, dan gas ini dihasilkan dalam keadaan tanaman mengalami stres,
tapi pada tanah 8 yang tergenang etilen tidak dapat cepat berdifusi keluar. Selain itu
kekurangan oksigen menyebabkan terhambatnya pengangkutan hormon sitokinin dari akar
muda ke batang. Kekurangan oksigen juga menyebabkan terhambatnya penyerapan nitrogen
sehingga menyebabkan lambatnya fotosintesis dan translokasi karbohidrat, sebab
12
kekurangan oksigen akan menurunkan permeabilitas akar terhadap air, dan akumulasi bahan
beracun yang disebabkan oleh mikroba di sekitar akar. Pasokan ATP menjadi terbatas karena
Modul Respirasi
pengangkutan elektron dan daur Krebs tidak dapat berfungsi tanpa oksigen. Selanjutnya
produk fermentasi, khususnya etanol, asam laktat, asam malat danTumbuhan
sedikit gliserol terhimpun
sampai jumlah tertentu. Respirasi aerob memerlukan adanya oksigen, tetapi apabila tidak ada
oksigen maka yang terjadi adalah respirasi anaerob atau fermentasi. Sebagai contoh biji
melakukan fermentasi selama imbibisi air sehingga biji dapat berkecambah
5. Karbon dioksida (CO2 ).
Apabila kandungan CO2 – nya tinggi (>0,03%) maka kecepatan respirasinya menurun, hal
ini disebabkan oleh terhambatnya difusi O2 akibat menutupnya stomata.
6. Luka dan rangsangan mekanik.
Pelukaan dan rangsangan mekanik seperti melengkungkan batang dapat meningkatkan
respirasi, sebab: 9 a. Terjadi peningkatan aktifitas ensim sehingga proses glikolisis dan
katabolisme oksidatif meningkat. b. Diperlukan lebih banyak energi untuk memperbaiki
bagian tanaman yang rusak yang diikuti oleh pembentukan kalus.
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
13
1. Apa peran oksigen dalam respirasi aerobik?
a. Ini adalah produk dari proses Modul Respirasi
b. digunakan sebagai reaktan dalam proses Tumbuhan
c. Tidak terlibat dalam proses
d. Ini menghambat prosesnya
3. Manakah berikut ini yang bukan merupakan bagian dari respirasi tumbuhan?
a. Glikolisisb .
b. Siklus Krebs
c. Rantai transpor elektron
d. siklus Calvin
5. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi laju respirasi tumbuhan
adalah?
a. Suhu
b. Intensitas cahayac
c. Ketersediaan oksigen
d. Konsentrasi karbon dioksida
14
a. Menghasilkan zat anorganik sebagai produk
b. Itu hanya dapat terjadi di sitoplasma Modul Respirasi
c. Membutuhkan oksigen sebagai reaktan Tumbuhan
d. Ini lebih efisien daripada respirasi aerobik
8. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari sistem pernapasan tumbuhan?
a. Stomata
b. Lentisel
c. Xilem
d. Floem
9. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi laju respirasi tumbuhan
adalah?
a. Suhu
b. Intensitas cahayac
c. Ketersediaan oksigen
d. Konsentrasi karbon dioksida
10. Berapa perolehan bersih molekul ATP yang dihasilkan dalam respirasi aerobik?
a. 2 molekul ATPb
b. 4 molekul ATP
c. 36-38 molekul ATP
d. 100 molekul ATP
Kunci Jawaban
1. B
2. B
3. D
4. C
5. B
6. B
7. B
8. D
15
9. B
10. C Modul Respirasi
Tumbuhan
B. ESSAY
1. Apa itu respirasi tumbuhan, dan bagaimana proses ini berbeda dari fotosintesis?
4. Apakah terdapat perbedaan dalam proses respirasi antara tumbuhan yang tumbuh di darat
dan tumbuhan yang hidup di air?
Jawaban
1. Respirasi tumbuhan adalah proses di mana tumbuhan mengambil oksigen dan melepaskan
karbon dioksida untuk menghasilkan energi. Ini berbeda dari fotosintesis, di mana tumbuhan
menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi
glukosa dan oksigen.
2. Respirasi tumbuhan penting dalam siklus kehidupan tumbuhan karena melalui proses ini,
tumbuhan mendapatkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
pemeliharaan sel-sel mereka.
3. Tumbuhan mengambil oksigen melalui stomata di daun dan melalui akar. Oksigen
digunakan dalam proses respirasi sel untuk mengurai glukosa dan menghasilkan energi,
sementara karbon dioksida dilepaskan sebagai produk sampingan.
4. Tumbuhan yang tumbuh di darat dan tumbuhan yang hidup di air mengalami respirasi, tetapi
ada perbedaan dalam bagaimana mereka mendapatkan oksigen. Tumbuhan darat mengambil
oksigen dari udara melalui stomata, sementara tumbuhan air mendapatkan oksigen dari air
sekitarnya.
5. Faktor-faktor eksternal seperti suhu, cahaya, dan kelembaban dapat memengaruhi tingkat
respirasi tumbuhan. Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan tingkat respirasi, sementara
kelembaban yang rendah dan kekurangan cahaya dapat menguranginya.
DAFTAR PUSTAKA
Edwards,GerryandDavidWalker.1983.C3,C4:Mechanismsandcellularand
environmentalregulation,ofphotosynthesis.BlackwellSci.Publ.
Melbourne.
16
Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell. 1999. Biology.
Addison- Wesley, Inc. California Modul Respirasi
Tumbuhan
Salisbury,Frank B. and Cleon W.Ross. 1985. Plant Physiology. Wadsworth
Publ.Comp. Inc. USA
Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benjamin/
Cummings Publ.Comp.Inc. California
Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3 rdEd.
Worth Publisher. US
17
Modul Respirasi
Tumbuhan
18