Anda di halaman 1dari 10

NASKAH SIARAN PEMBINAAN BAHASA INDONESIA

DI LPP TVRI RIAU-KEPRI

ACARA : Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia


TOPIK : Praktik Baik Literasi di Perpustakaan dan
Komunitas Literasi
PROGRAM : Dialog Khusus Bahasa Indonesia
HARI/TANGGAL : Rabu, 5 Juli 2023
WAKTU : Pukul 15.00—16.00
DURASI : 60 menit
PENGARAH ACARA :
PENULIS NASKAH : Fitriandi, S.Pd., M.Pd.
PEMBAWA ACARA : (A) Muhamad Rizal, S.IP.
NARASUMBER : 1. Mimi Nazir (NS 1)
2. Fitriandi, S.Pd., M.Pd. (NS 2)

OPERATOR :

01. SIG. TUNE

02. Muhamad Rizal, S.IP.


Pemirsa yang berbahagia, selamat berjumpa kembali dengan saya (Muhamad Rizal,
S.IP.) pada acara Siaran Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui LPP TVRI Riau-
Kepri dalam Program Dialog Khusus. Acara ini terselenggara berkat kerja sama kami: LPP
TVRI Riau-Kepri dengan Balai Bahasa Provinsi Riau. Siaran Pembinaan Bahasa dan Sastra
Indonesia ini insyaallah akan terus dapat pemirsa ikuti sebulan sekali, setiap hari Rabu
minggu kedua pada pukul 09.00 s.d. 10.00.

Saudara pemirsa, seperti yang telah kita ketahui, literasi sangat penting dalam
pembangunan bangsa. Indeks literasi menjadi acuan kemajuanb suatu bangsa. Maka, kita
harus mengembangkan literasi terutama bagi generasi muda sebagai penerus generasi
bangsa.

Banyak pihak yang telah berusaha menggiatkan literasi baik dari pemerintah
maupun perorngan atau pun mandiri.

1
Pemirsa yang berbahagia, sesuai dengan topik pembicaraan, pada kesempatan kali
ini kami ingin mengajak Anda untuk mengetahui melihat giat literasi atau bisa kita sebut
praktik literasi oleh pemerintah maupun masyarakat melalui perbincangan kami. Untuk
itu, telah hadir di studio Ibu Mimi Nazir (Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi
Riau) dan Bapak Fitriandi (Anggota KKLP Literasi di Balai Bahasa Provinsi Riau) yang
juga menjadi pengurus Rumah Baca Cahaya Athaya Gemilang, Kab. Kampar) sebagai
narasumber kita sore ini.

Selamat sore, Buk Mimi Nazir. Apa kabar?.

03. Mimi Nazir

Selamat sore, Bung Rizal. Selamat sore, pemirsa. Alhamdulillah, baik.

04. Muhamad Rizal, S.IP.


Selamat sore, Bapak Fitriandi. Apa kabar?.

05. Bapak Fitriandi

Selamat sore, Bung Rizal. Selamat sore, pemirsa. Alhamdulillah, baik juga.

06. Muhamad Rizal, S.IP.

Baiklah, pertama saya ke Mimi Nazir dulu. Sebelum kita memulai perbincangan ini,
ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud literasi.

07. Mimi Nazir

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami


informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya,
definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi
literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini, istilah Literasi sudah
mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik
kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.

08. Muhamad Rizal, S.IP.

Menurut beberapa sumber yang saya baca, indeks literasi di Riau masih rendah?
Menurut Ibu, benarkah itu?

09. Mimi Nazir

2
Indeks Literasi Provinsi Riau dalam gemar membaca adalah 55,03 persen. Ini termasuk ke
dalam kategori sedang.

10. Muhamad Rizal, S.IP.


Sebelum dilanjutkan kita ingin tahu pembagian literasi dasar, Pak Fitriandi?

11. Fitriandi

Enam literasi dasar yaitu:

1. Literasi baca dan tulis Mengutip dari Gerakan Literasi Nasional Kementerian
Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), literasi baca dan tulis adalah kemampuan
untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat dan
menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.

2. Literasi numerasi Literasi numerasi merupakan kemampuan untuk menggunakan


berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk
memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-
hari.

3. Literasi sains Literasi sains merupakan kecakapan memahami fenomena alam dan
sosial di sekitar kita. Literasi sains merupakan kecakapan untuk mengambil
keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman,
sehat dan lebih baik. Penguasaan literasi sains menjadi penting untuk membantu
kita berpikir dengan kritis, menyelesaikan masalah dengan kreatif, bekerjasama
dengan orang lain, berkomunikasi dengan baik dan agar siap menghadapi
tantangan abad 21.

4. Literasi finansial Penguasaan terhadap literasi finansial perlu dilakukan. Literasi


finansial merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan
pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan dan motivasi dalam konteks
finansial. Literasi finansial juga perlu dikuasai agar dapat membuat keputusan
yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial. Baik individu maupun
sosial dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

5. Literasi digital Di zaman modernisasi, literasi digital ini penting dikuasai


masyarakat. Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media digital
dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan
berkomunikasi.

6. Literasi budaya Pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap


terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

3
12. Muhamad Rizal, S.IP.

Kita kembali kepada Buk Mimi. Faktor-faktor apa saja yang mendorong indeks
literasi masyarakat, Buk Mimi?

13. Mimi Nazir

Faktor-faktor yang mendorong indeks literasi masyarakat, antara lain faktor rasa ingin tahu
yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.

14. Muhamad Rizal, S.IP.

Hal-hal apa saja yang berperan dalam literasi baca tulis menurut Pak Fitriandi?

15. Bapak Fitriandi

Ada beberapa hal yang dapat mendorong menumbuhkan minat baca, diantaranya

a. Keluarga Pembinaan melalui jalur keluarga merupakan tanggung jawab orang tua
terhadap anak – anak bahkan terhadap semua anggota keluarga yang termasuk di
dalam lingkungan keluarga tersebut.Di lingkungan keluargalah pendidikan pertama
kali dilakukan. Oleh karena itu, peran keluarga dalam menumbuh kembangkan minat
baca masyarakat tidak 29 dapat dilupakan. Memberikan contoh langsung adalah cara
terbaik dalam menumbuhkan minat membaca dalam keluarga.

b.. Perpustakaan. Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi


dan ilmu pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang
diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai perpustakaan.
Pentingnya perpustakaan diorganisasikan dengan baik agar memudahkan pemakai
dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya, karena bahan-bahan yang ada
diperpustakaan itu sebenarnya adalah himpunan ilmu pengetahuan yang diperoleh
umat manusia dari masa ke masa.

c. Pemerintah. Peran pemerintah dalam mengembangkan minat baca masyarakat


adalah dengan mendukung dan menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan
tujuan tersebut. Selain itu, pemerintah perlu lebih memperhatikan perkembangan
organisasi kepenulisan di masyarakat, sekolah maupun berbagai universitas di
daerahnya, karena organis

16. Muhamad Rizal, S.IP.

4
Terima kasih, Pak Fitriandi. Baik. Kembali saya bertanya kepada Buk Mimi Nazir
(Kadis Perpsutakaan dan Arsip Riau), Apa saja usaha Dispersip Provinsi Riau dalam
meningkatkan indeks literasi masyarakat?

17. Ibu Mimi Nazir

Usaha Dispersip Provinsi Riau dalam meningkatkan indeks literasi masyarakat yaitu
mengadakan diskusi, membuka layanan membaca, dan bersinergi dengan berbagai elemen
masyarakat penggiat literasi seperti FTBM, GPMB dan lainnya.

18. Muhamad Rizal, S.IP.

Di samping perpustakaan kita juga mengenal yang namanya TBM atau Rumah Baca atau
juga Komunitas Literasi (menurut Badan dan Pengembangan Bahasa . Apa yang dimaksud
dengan TBM atau Rumah Baca atau juga Komunitas Literasi itu, Pak Fitriandi?

19. Bapak Fitriandi

Taman Bacaan Masyarakat adalah tempat yang sengaja di buat pemerintah, perorangan atau
swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbuhkan
minat baca kepada masyarakat yang berada di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Rumah Baca sama saja dengan TBM yang berupaya meningkatkan minat baca anak-anak.
Definisi komunitas penggerak literasi adalah komunitas yang bergerak dalam pemberdayaan
masyarakat melalui pembinaan, pembelajaran, dan penguatan aktivitas membaca dan
menulis.

20. Muhamad Rizal, S.IP.

Apa saja fungsi, tujuan dan manfaat TBM itu, Pak Fitriandi?

21. Bapak Fitriandi

Fungsi taman bacaan masyarakat adalah :


1. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang
kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan
kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
3. Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi
kepustakaan.

5
4. Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan
akademik Iainnya.
5. Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif
untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang
menarik dan bermanfaat.
Tujuan TBM adalah (1) Sebagai sarana pembelajaran masyarakat (2) sarana hiburan
(rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan–bahan bacaan
dan merupakan sumber informasi lain sehingga warga masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan kehidupan mereka (3) sarana informasi
berupa buku, multi media lain, atau bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar
dan masyarakat setempat.
Manfaat TBM adalah:
1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.
2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik
5. Membantu pengembangan kecakapan membaca
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan
8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
22. Muhamad Rizal, S.IP.

Adakah perbedaan perpustakaan dengan Taman Baca Masyarakat (TBM), Buk Mimi
Nazir?

23. Mimi Nazir

Perpustakaan sendiri merupakan suatu instansi resmi dari pemerintah yang ada
anggarannya secara khusus. Berbeda dengan TBM, adalah suatu lembaga non formal
in formal, dikelola dengan dana swadaya dan biasanya tidak diberlakukan peraturan –
peraturan khusus seperti diperpustakaan. Sebagai contoh mungkin untuk masuk ke
perpustakaan harus dalam keadaan rapih, sopan, formal, tidak boleh berisik dan tidak
sedikit perpustakaan yang terkesan kaku. Lain halnya dengan TBM, lembaga ini
memang bisa dikatakan adalah lembaga swasta, karena penanganannya tidak harus
dilakukan oleh pegawai negeri atau seseorang yang ahli dalam bidang perpustakaan,
siapapun yang mau bisa mendirikan dan mengelola TBM.
Setidaknya TBM didalam lingkup masyarakat yang kecil sudah mulai mampu
mengenalkan masyarakat terhadap bahan bacaan yang masyarakat awam
mengidentikkan TBM sebagai suatu perpustakaan.

24. Muhamad Rizal, S.IP.

Trus, Siapa sasaran TBM, Fitriandi?

6
25. Fitriandi

Sasaran TBM adalah masyarakat di sekitar TBM seperti anak-anak, pelajar, ibu
rumah tangga, mahasiswa dan lain-lain

26. Muhamad Rizal, S.IP.

Ooooo. Lalu, bagaimana syarat pendirian TBM, Pak Fitriandi

27. Bapak Fitriandi

Mengacu pada pengalaman dan aktivitas yang dijalani Rumah Baca Cahaya Athaya
Gemilang selama ini, berikut 8 tips yang bisa dan patut menjadi perhatian terkait dengan
pendirian taman bacaan masyarakat.
1. Lakukan riset dan studi kelayakan demografi.
Mendirikan TBM, tentu tidak boleh gegabah. Karena faktanya sekarang, ada TBM yang
beroperasi tapi pembacanya tidak ada. Atau sebaliknya, pembacanya sangat banyak tapi
TBM-nya tidak ada. Untuk itu, sebelum memutuskan mendirikan TBM langkah pertama
yang harus dilakukan adalah melakukan "riset sederhana dan studi kelayakan demografi"
terhadap anak-anak dan masyarakat di daerah tempat TBM akan didirikan.
Riset dan studi kelayakan pada dasarnya untuk mengetahui: a) apakah ada anak-anak dalam
jumlah yang banyak sebagai calon pembaca di daerah tersebut, b) apakah masyarakat
khususnya para orang tua mendukung di daerah tersebut, dan c) apakah keberadaan TBM
bisa membuat perubahan pada masyarakat tersebut?
2. Membangun fasilitas TBM berupa tempat baca dan rak buku, nama TBM.
Jika point 1 jawabnya "ada", maka berikutnya perlu dibangun fasilitas TBM berupa tempat
baca dan rak buku. Lokasinya bisa di teras rumah, halaman rumah, garasi atau lokasi yang
disepakati. Fasilitas ini adalah infrastruktur penting untuk sebuah TBM. Oleh karena itu,
harus dibangun terlebih dulu dengan optimal. Mengenai biaya dan fasilitasnya sih relative,
bisa sederhana bisa mewah tergantung kepada pendiri/pengelola TBM. Jangan lupa berikan
label "Nama TBM" sebagai promosi dan branding untuk TBM.
3. Mengurus Perizinan Resmi Operasional TBM.
Izin TBM jangan dianggap sepele. Biar tidak masalah di belakang, sebaiknya izin TBM harus
dibuat. Izin TBM biasanya dikeluarkan oleh Pemda Tingkat II, Bupati atau Walikota. Namun
dalam realisasinya bisa dimandatkan kepada Camat. Untuk perizinan diperlukan syarat
diantaranya status tanah lokasi TBM, pernyataan dukungan warga masyarakat, dan surat
keterangan dari RT/RW/Kepala Desa. Intinya, bila dokumen lengkap maka perizinan
seharusnya bisa diperoleh.
4. Pastikan Koleksi Buku Bacaan Tersedia.
Jika sudah tersedia tempat baca dan rak buku serta izin TBM, hal yang paling mutlak harus
disiapkan segera mungkin adalak koleksi buku bacaan untuk TBM. Artinya, TBM hanya bisa
beroperasi bila ada bukunya. Maka koleksi buku bacaan dipastikan harus tersedia.

7
Awalnya, koleksi buku bisa puluhan atau ratusan tapi sambil berjalan harus bisa mengoleksi
buku dalam jumlah ribuan. Kenapa harus ribuan buku? Agar anak-anak yang baca tidak
kehabisan buku bacaan alias selalu ada judul buku baru yang bisa dibaca. Gimana caranya
dapat buku? Tentu ada banyak cara, bisa dengan meminta ke rekan-rekan yang punya buku
alias donasi dari perorangan atau lembaga, bisa juga membeli sendiri buku yang diinginkan.
5. Tentukan Jam Baca dan Petugas Jaga TBM.
Sekalipun bersifat social, TBM tidak bisa dikelola sembarangan. Sebagai contoh,
TBM yang baik, menurut saya, harus punya jam baca. Artinya, ada waktu ternetu yang
ditetapkan untuk anak-anak membaca. Bukan sembarang waktu dan setiap hari bisa
membaca. Karena TBM bukan perpustakaan.
Dengan jam baca, anak-anak jadi punya jadwal khusus untuk ke TBM. Selain itu, TBM juga
harus punya "petugas jaga" yaitu orang yang secara khusus melayani anak-anak saat jam
bawa. Petugas jaga bisa dibilang sebagai orang yang "buka tutup warung TBM". Tentu,
petugas jaga juga harus dikasih honor agar punya tanggung jawab. Dan ingat, zaman now
memang tidak ada yang mau gratisan. Jika ada relawan pun, biasanya relawan berisifat
kadang-kadang tidak bisa hadir di setiap jam baca.
6. Buat Event Bulanan TBM Biar Menarik.
Event bulanan di TBM itu hanya produk marketing. Agar anak-anak selalu semangat
dan termotivasi untuk membaca di setiap jam baca. Seperti di Cahaya Athaya Gemilang,
event bulanan selalu digelar setiap bulan dengan menghadirkan "tamu dari luar" untuk
sharing dan unjuk keterampilan di depan anak-anak, di samping menjadi ajang penghargaan
untuk pembaca terbaik setiap bulannya dan "pesta rakyat" untuk anak-anak jajan gratis
tukang jajajan keliling yang lewat. Event bulanan biasanya bikin anak-anak tertarik dan
selalu ditunggu momentumnya.
7. Bekerjasama dengan Korporasi/Komunitas.
Patut diingat, TBM adalah pekerjaan sosial. Selain butuh komitmen dan waktu
khusus, TBM juga membutuhkan biaya operasional khususnya untuk membeli buku baru dan
kebutuhan TBM. Oleh karena itu, TBM harus menjalin kerjasama dengan pihka korporasi
atau komunitas yang peduli terhadap gerakan tradisi baca dan budaya literasi. Sebutlah,
mengajak CRS (Corporate Social Responsibilty) korporasi atau komunita. Agar mereka juga
bisa ikut serta membantu TBM, toh untuk kebaikan anak-anak generasi penerus bangsa agar
rajin membaca.
8. Promosikan Aktivitas TBM Kita.
Sekarang ini zaman milenial, zaman media sosial. Maka tidak ada salahnya, apapun
aktivitas yang dilakukan di TBM harus dipromosikan atau disebarluaskan melalui media
sosial. Hal ini penting agar kita bisa menunjukkan aktivitas TBM yang digemari anak-anak
dan berdampak langsung buat masyarakat. Promosikan tiap jejak kebaikan yang dibuat oleh
TBM, jangan mempromosikan berita bohong atau kebencian di media sosial. TBM itu ada
untuk kemaslahatan umat, maka buatlah orang lain tahu aktivitas yang ada di TBM.
Itulah 8 cara mendirikan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) versi Cahaya Athaya Gemilang.
Tentu, dasarnya bukan teori harus gini harus gitu. Tapi itu semua adalah tahapan yang
memang dilakukan oleh Cahaya Athaya Gemilang sejak awal didirikan hingga kini
beroperasi.

8
"Terus terang, TBM memang pekerjaan sosial. Tapi tata cara mendirikan dan mengelolanya
harus profesional. Agar bisa diukur kemajuan dan dampaknya buat masyarakat.
Alhamdulillah, Cahaya Athaya Gemilang sudah on track dan akan terus menebar virus
membaca ke anak-anak".

28. Muhamad Rizal, S.IP.

Baik, Buk Mimi Nazir Umar dan Bapak Fitriandi. Kita sudah membicarakan banyak
hal yang terkait dengan usaha pengembangan minat baca . Masih adakah hal lain yang
ingin Bapak Umar dan Bapak Tahrizal sampaikan? Namun, kita rehat dulu sejenak, Buk
Mimi Nazir dan Bapak Fitriandi, kita beri kesempatan yang mau lewat ini.

Pemirsa yang berbahagia, jangan ubah saluran televisi Anda. Tetaplah di TVRI
Stasiun Riau-Kepri.

29. Muhamamad Rizal

Apa yang dimaksud dengan praktik baik literasi, Buk Mimi?

30. Mimi Nazir

Praktik Baik Literasi merupakan tulisan-tulisan berbagai praktik baik implementasi literasi,
baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat yang ditulis oleh para pegiat literasi.

31. Muhamad Rizal, S.IP.


Bahasan yang menarik sekali. Praktik baik apa saja yang dilakukan TBM Cahaya Athaya
Gemilang yang Bapak pimpin, Pak Fitriandi?

32. Bapak Fitriandi

Praktik baik literasi yang dilakukan TBM Cahaya Athaya Gemilang yang dilalukan
adalah:
a. Kegiatan membaca tambah menulis, belajar, dan bermain
b. Mengadakan kegiatan tambahan seperti lomba mewarnai, rangking 1, dan lain-
lain.
c. Memberikan penghargaan kepada pengunjung paling banyak berkunjung dan
membaca buku.
d. Mempublikasi semua kegiatan di TBM Cahaya Athaya Gemilang di media sosial
dan lain-lain

9
e. Mengadakan kegiatan penulisan dengan mengundang narsum
f. Mengadakan lapak baca di sekolah.
g. Bergabung dengan FTBM Riau
h. Bekerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta
i. Mengadakan wisata literasi
j. Dan lain-lain.

33. Muhamad Rizal, S.IP.

Apa bentuk Pembinaan Dispersip kepada TBM? (Buk Mimi Nazir)

34. Buk Mimi Nazirh

Pembinaan Dispersip Riau kepada TBM adalah:

1. Menyediakan ruang bagi TBM untuk menggunakan ruangan di Dispersip Riau untuk
melakukan kegiatan
2. Meminjamkan buku koleksi
3. Mengadakan pelatihan/diklat bagi TBM-TBM yang bergabung dalam FTBM Riau.

35. Muhamad Rizal, S.IP.

Apakah Ibuk Mimi Nazirh ada yang mau ditambahkan sebelum kita akhiri
perbincangan kita pada sore ini.

36. Mimi Nazir


Sebagai penutup (mungkin), saya ingin mengajak masyarakat untuk menyediakan
waktu untuk membaca.

37. Muhamad Rizal, S.IP.

Baiklah, pemirsa. Rupanya, waktu jualah yang akan memisahkan kita. Saya akhiri
perbincangan ini. Sampai jumpa di siaran berikutnya pada program pembinaan bahasa dan
sastra Indonesia bulan depan setiap hari Rabu minggu pertama dan tentunya dengan topik-
topik yang berbeda. Selamat sore dan terima kasih.

10

Anda mungkin juga menyukai