Anda di halaman 1dari 2

PENJAHIT

Males deh dari tadi dengarin mereka aja. Emang kamu ga bisa lihat hasil karya ku ya? Emang sih
profesi kami kurang keren, bisa aja, tapi jasa-jasa kami hebat ho. Perkenal kan saya si Tukang Jahit.
Masalah tugas, pekerjaan kami juga malia lho. Bayangkan setiap hari, kaki kami menginjak mesin,
untuk menyatukan benang-benang menjadikannya kain. Trus, menyatukan kain-kain menjadikannya
baju Kami jahit, baru bisa deh kamu pake sekarang Nah... semua baju orang yang ada di tempat ini,
penjahitlah yang mengerjakannya...

Ga mungkin kan kamu datang kesini pake Goni Plastik. Eh, asal kalian tau ya, goni juga aku yang
menjahitnya. Ga mau juga pake gon? Bokh... emang ga mali ya? mau pake apa coba? Ohhh mau pake
bukung-buking ya...? Hh, hari gini pake bulung-bulung, kam se u pai..... Udah dech. Sekarang baru
kamu ngerti kan betapa berartinya Tukang tukang jahit di hatimu? Gitu donk....

DOKTER

Atu, atu buka nanna...... Dus, dua, neus neus! Itulah cara saya sebagai seorang Dokter untuk merayu
anak-

Anak agar mau disuntik. Amang tahe...dasar manusia, tidak tau trima kasih ya. Giliran sakit bagi-bagi.
Giliran sukses, sok nya minta ampun. Awas ya! Malam Bapak, malam Ibu, malam semu. Sehat sema
kan Syukurlah. Walaupun sejujurnya saya lebih senang bila anda sakit. Oia, perkenalkan aku Ibu
Dokter yang baik hati. Dari tadi aku

Dengar mereka semua bicarakan Jasa. Ah... Jasa. Masalah itu juga aku punya. Coba kita renungkan.
Dari

Sekian profesi yang ada siapa coba yang paling berjasa, Dokter kan?

Segala penyakit dapat aku sembuhkan, mulai dari penyakit rendahan seperti panu, kurup, meneret
bisa kusikat habis hingga penyakit orang kaya seperti Kanker. Tumor, bisa kusembuhkan. Apalagi
coba? Babkan kemarin ada pasien yang nyawanya hampir melayangpun bisa kuselamatkan. Jadi
kesimpulannya, aku pun berjasa. Dan hidup mati seseorangpun ada di tangan dokter. Akuilah itu

25. POLISI

Siap... Horas! Salam perdamaian, perkenalkan aku seorang polisi! Kenapa? Takut....? Tenang, terung
Aku seorang polisi yang baik hati. Aku mewakili teman-temanku meminta maaf jika selama ini ada
dari antara kami yang jahat pada anda semua. Sebenarnya kami itu baik, jujur, dan yang paling
penting Ber-ja-sa. Kenapa? Ya, karena tugas kami adalah menjaga ketertiban lalu lintas, bahkan
menangkap teroris. Mulia kan? Coba kalau polisi tak ada, maka Rampok akan meraja lela.

26. PENDETA

Eh tahe, dari tadi cuman berantam melalu. Gak cape apa? Sesama parbada dilarang saling
menghujat. Sudalah Saudara kasih. Hendaknyalah kita saling mengasihi, saling menyayangi. Naso
dibereng do namasa maeng??? Gempa dimana-mana, ancaman teroris. Kita harus ingat bumi ini
milik Tuhan, juga segala sinya. Dan segala profesi serta jabatan yang ada, bersumber dari Tuhan.
Jangan sekali-kali bertinggi hati. Kita harus saling mengasihi, jangan bercakap sombong, jangan
membunuh, jangan bersaksi dusta, jangan mencuri, jangan dan jangan kalau tidak terpaksa. Tirulah
seperti saya, Pendeta. Orangnya alim, sopan dan tugasnya pun sungguh Muli. Amin saudaraku....?
Tapasada ma rohata, tapaunduk ma dirint

Amsal 8:32-36

Oleh sebab itu, hai anak-anak dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara
jalan- jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikan.
Berbahgialah orang yang mendengarkan Aku yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga
pintu gerbangku Karena siapa yang mendapatkan Aku, mendapatkan hidup. Dan Tuhan akan
berkenan akan dia. Tetapi, siapa tidak mendapatkan Aku, merugikan dirinya, semua orang yang
membenci Aku, mencintai maut.

Berbahgialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Anda mungkin juga menyukai