Studi Kelayakan Apotek
Studi Kelayakan Apotek
DISUSUN OLEH :
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal penting bagi tubuh dan tidak perlu diragukan lagi.
Kesehatan sangat penting dan menjadi harta manusia yang paling berharga. Tidak ada
kesehatan bisa dikatakan tidak ada kesempatan untuk menikmati kehidupan. Alasan
pentingnya kesehatan bagi tubuh Kesehatan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan
oleh tubuh. Tanpa kesehatan, manusia tidak bisa beraktivitas dan bekerja. Saat sakit,
baru sangat terasa arti penting kesehatan bagi seseorang. Bahkan tidak perlu sakit
yang keras, sakit flu yang terbilang sakit ringan saja sudah sangat mengganggu. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan yang dimiliki.
Menjaga kesehatan tubuh bisa dilakukan dengan upaya kesehatan. Upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam
meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan menyediakan sebuah sarana yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat, berupa
pelayanan kefarmasian yang memungkinkan pasien untuk lebih memahami
pengobatan yang efektif dan efesien. Salah satu realisasi pembangunan dibidang
farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan
kesehatan salah satunya adalah apotek.
Menurut PP 51 tahun 2009 apotek didefinisikan merupakan suatu tempat atau
terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai standar
dan etika kefarmasian. Hal ini semakin menegaskan berubahnya paradigma farmasi
dari yang berorientasi obat (drug oriented) menjadi berorientasi pasien (patient
oriented) sehingga diperlukan perubahan dalam praktek pelayanan kefarmasian di
apotek saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu instansi yang memiliki dua fungsi, yang pertama
sebagai pelayanan kesehatan (non profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit
pelayanan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dari fungsi yang pertama
ini, maka apoteker harus dalam wajah yang sosial, penuh nilai etika dan moral.
Sedangkan fungsinya yang kedua sebagai instansi bisnis, apotek selayaknya untuk
mendapatkan keuntungan (profit) mengingat investasi yang ditanam pada pendirian
operasionalnya juga tidak sedikit. Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang
semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial
yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu
baik dan terjamin keabsahannya.
Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat.
Selain memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk menertibkan peredaran
obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah study kelayakan pendirian Apotek Zam
Zam ini yang diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek
tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan
juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan
keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan semata melainkan juga
memiliki fungsi sosoial di masyarakat.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat)
dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat
mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada
konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan
dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Sehingga dapat di kelola dengan baik,
maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping menguasai ilmu
kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing)
dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-
mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik
dan terjamin keabsahannya. Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan
umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang
memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal
pendirian Apotek yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga
akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga
yang terjangkau.
2. Tujuan Pendirian Apotik
Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut :
a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
c. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai
dengan kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta pembekalan farmasi
lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorentasi kepada
kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompentensi profesi
farmasi.
d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai tempat
pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
e. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
f. Dapat tercapainya pengobatan yang tepat dana rasional dari ospek farmasi
berdasarkan bukti ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
g. Memperkenalkan profesi apoteker yang bertanggung jawab kepada masyarakat
h. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan
i. Memperoleh profit untuk mempertahankan eksistensi apotek dan apoteker.
3. Visi dan Misi
a. Visi
“Ikhtiar menuju sehat”
b. Misi
1) Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, islamik,
terpercaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen dengan mengutamakan
pada patient oriented dan menerapakan pharmaceutical care, serta
menguntungkan bagi apotek itu sendiri.
2) Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang
bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
3) Melakukan pelayanan kesehatan terpadu (health care provider).
4) Menyediakan pelayanan konseling terutama pada pasien yang mengkonsumsi
obat keras dan antibiotik agar tercapai efek terapi yang diinginkan serta pasien
terhindar dari kesalahan penggunaan obat..
5) Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
6) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.
B. RANCANGAN APOTEK
1. Nama dan Lokasi Apotek
Nama Apotik yang akan didirikan ada Apotek Zam Zam yang yang berada di
Desa Gambuhan Rt 2 Rw 3, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
2. Denah Lokasi
U
Ap
Jarak Apotek Zam-Zam ke Apotek terdekat yaitu Apotek Ben Sehat yaitu 2,5 KM.
3. Sarana Kesehatan Sekitar Apotek
kit
Bu
ri
Da
Sarana kesehatan lain disekitar apotek adalah Apotek Ben Sehat
4. Alat dan Perbekalan Farmasi yang di Butuhkan
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
a. Bangunan, Seluas 5x 3 meter terdiri dari :
1) Tempat Pelayanan Pasien
2) Tempat Konsultasi Pasien
3) Wastafel Cuci Tangan
4) Tempat Racik Obat
5) WC
b. Kelengkapan bangunan apotek.
1) Sumber air dari PDAM
2) Sumber penerangan
3) Alat pemadam
4) Ventilasi
5) Kipas Angin
6) Sanitasi
7) Etalase
8) Papan nama APA
9) Billboard nama apotek
a. Perlengkapan kerja
1) Alat pengolahan/peracikan :
Timbangan Miligram dan anak timbangan
Timbangan Gram dan anak timbangan
Beker glas 100 ml
Pengaduk
Corong
Stamper + Mortir + Sudip
2) Wadah :
Pot/botol
Kertas perkamen
Plastik Klip dan kantong plastik
Etiket (biru dan putih)
3) Tempat penyimpanan :
Lemari/rak obat
Etalase
Lemari narkotika
Lemari psikotropika
Kulkas
4) Perlengkapan Administrasi
Formulir Pelayanan Informasi Obat
Buku Catatan Konseling
Formulir Catatan Pengobatan Pasien
Formulir Monitoring Efek Samping Obat
Formulir Home Pharmacy Care
Blanko Pesanan Obat (Surat SP)
Blanko Kartu Stok Obat
Blanko Salinan Resep
Blanko Faktur dan Blanko Nota Penjualan
Buku Pencatatan Obat Narkotik
Buku Pesanan Obat Narkotik
Form Laporan Obat Narkotik
5) Kelengkapan buku pedoman :
Buku standar yang wajib :
Farmakope Indonesia edisi terakhir
Kumpulan peraturan perundang-undangan
Buku lainnya :
IMMS, ISO edisi terbaru
Pharmakologi dan terapi
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Apotek Zam Zam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan penanganan
administrasi secara teratur memerlukan personil-personil yang dapat menguasai
bidangnya masing-masing, sehingga diharapkan dapat bekerja secara maksimal.
Apotek Zam Zam memberikan pelayanan setiap hari Senin-Sabtu. Pembagian jam
kerja terdiri dari 2 shift setiap harinya. Pembagian shift kerja karyawan berdasarkan
kesepakatan bersama, dibuat fleksibel sesuai kebutuhan dan kepentingan personel.
Pembagian shift tersebut sebagai berikut :
Shiff I : 07.00 – 14.00 WIB
Shiff 2 : 14.00 – 21.00 WIB
Karyawan apotek Abdul Azis terdiri dari :
a. Apoteker pengelola apotek : 1orang
b. Asisten Apoteker : 1 orang
c. Kasir/Keuangan : 1 orang
Adapun tugas dari masing-masing personel (SDM) di apotek Abdul Azis yaitu :
1) Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta
mengawasi seluruh kegiatan di apotek.
Mengatur job diskripsi karyawan serta mengevaluasi karyawan.
Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek.
Membina hubungan baik dengan karyawan, PBF, dokter, dan tenaga kesehatan
lainnya.
Melakukan penyusunan protap standar operasional apotek.
Melakukan pengadaan dan penatalaksanaan obat dan alat kesehatan.
Memberikan pelayanan tentang KIE (Konseling-Edukasi-Informasi) dan
konsultasi obat dan alat kesehatan.
Membuat laporan rutin penggunaan obat narkotik dan psikotropika.
Membuat laporan keuangan apotek dan laporan pajak.
Melakukan pembelian ke PBF.
Membuat laporan ke instansi pemerintah.
Mengawasi ketersediaan perbekalan farmasi di Apotek.
Membuat SOP dan mensosialisasikanya.
Mengatur Keuwangan Apotek.
2) Asisten Apoteker (AA)
Melakukan pelayanan kefarmasian.
Melakukan administrasi pembelian.
Melakukan pemantauan barang-barang menjelang ED dan proses retur barang
tersebut.
Melakukan pengarsipan resep.
Melakukan pengarsipan copy faktur.
Melakukan pengarsipan OWA.
Melakukan pengarsipan obat narkotika dan psikotropika.
Melakukan penataan barang.
Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date.
3) Kasir/ Keuangan
Mencatat pembelian tunai dan kredit.
Mencatat penjualan tunai dan kredit.
Membukukan penagihan penjualan dan kredit.
Membantu tugas asisten apoteker.
Membukukan faktur pembelian dan faktur penjualan.
Bertanggung jawab terhadap masuk keluarnya uang apotek.
Mencatat jumlah pendapatan apotek setiap hari.
Modal Rp
Awal 100.000.000
No Keperluan Jumlah
1 Sewa Tanah dan Bangunan Rp 15.000.000
2 Rak kaca etalase kecil Rp 2.000.000
3 Rak kaca etalase besar Rp 3.000.000
4 Meja kerja Rp 250.000
5 Meja Racik Rp 250.000
6 Lemari Narkotik Rp 400.000
7 Komputer 1 unit Rp 1.500.000
8 Peralatan Administrasi Rp 500.000
9 Peralatan meracik Rp 2.500.000
10 Kulkas Rp 1.500.000
11 Kipas Angin Rp 200.000
12 Plang Nama Apotek Rp 1.300.000
13 Buku Wajib Apotek Rp 200.000
Biaya Oprasional (Perbekalan
14 Farmasi) Rp 60.000.000
Total Rp 88.600.000
Sisa Modal/Modal cadangan Rp 11.400.000
b. Tenaga Personalia dan Biaya Perawatan
1) Tenaga Personalia
3) Biaya Tetap
Harga rata-
No Sumber Per hari Per Bulan Per Tahun rata Jumlah
1 Resep 10 300 3600 Rp 30.000 Rp 108.000.000
2 Obat Bebas Rp 1.500.000 Rp 45.000.000 Rp 540.000.000 - Rp 540.000.000
Total Rp 54.000.000 Rp 648.000.000
ETALASE
BANGUNAN APOTEK
TOILET
INSTALASI KELISTRIKAN
PENERANGAN
MEJA RACIK
LEMARI PENDINGIN
ALAT PEMADAM KEBAKAAN
]
APOTEK ZAM ZAM Hal No : 1 – 12
Alamat : Jln raya Moga-Guci Rt 2 Rw 4
Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari,
Kabupaten Pemalang.
Judul : Standar Operasional Prosedur No.SOP : 02
Pelayanan Kefarmasian dan teknis
lainnya di Apotek Zam Zam Periode : 2022-2027
7. SOP Pemesanan Barang (obat keras, obat bebas, dan alkes) (oleh Apoteker)
1 2
3
5
5
4
5
3 meter 9
U
Keterangan :
Bukit Kukusan
Pasar Karangsari
DAFTAR TENAGA KERJA APOTEK ZAM ZAM