(Karya Tulis Ilmiah) M.yafi Ray
(Karya Tulis Ilmiah) M.yafi Ray
Oleh :
M YAFI RAY
NISN : 0048743322
PEMBIMBING
YULFIDA S.pd
197105062005012006
MAN 1 PASAMAN
KABUPATEN PASAMAN
0
LEMBARAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
“PANDANGAN ISLAM TERHADAP TRADISI SIMINTU DI DESA
PARAMAN AMPALU KECAMATAN GUNUNG TULEH
KABUPATEN PASAMAN BARAT”
Karya tulis ini ditulis sebagai salah satu syarat kelulusan di MAN 1
Pasaman tahun pelajaran
Menyetujui,
Pembimbing
Yulfida S,pd
NIP. 197105062005012006
Penguji I Penguji II
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah yang merajai alam semesta dan seisinya
yang telah memberikan anuugerah terbesarnya penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul: “Pandangan islam terhadap tradisi Simuntu di desa
Paraman Ampalu kec.gunung tuleh kabupaten Pasaman Barat”serta shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada suri tauladan sepanjang zaman Nabi Muhammad
SAW beserta, para sahabat ,damn para pengkutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tidak
terlepas dari kemudahan yang selalu diberikan Allah SWT serta bantuan baik
secara material maupun spritual dari berbagai pihak yang selalu membimbing dan
mengarahkan penulis. Oleh karna itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
Kedua orang tua saya ayah tercinta Emrizal dan ibu Linda sari tercinta
yang telah mendidik, membesarkan, merawat dengan penuh kasih sayang
serta doa yang selalu dicurahkan disetiap langkah penulis yang telah
termotivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
Bapak Drs.Darwin,M.MPd selaku kepala Madrasah Aliyah Negri 1
Pasaman.
Ibu Yulfida,S.Pd selaku pembimbing karya ilmiah ini, yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bafi
penulis pribadi maupun orang lain.
2
Pasaman,22 januari 2023
M. Yafi Ray
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penelitian...........................................................................
D. Manfaat Penelitian.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori...................................................................................
B. Prosesi Tradisi Simuntu...............................................................
C. Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Tradisi Simuntu................
D. Tujuan Diadakannya Acara Simuntu...........................................
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................
3
ABSTRAK
4
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
ˬَّﺼ ِﻟِﺢ َﺭ ِﺿ َﻲﻠﻟﺍ ُﻪ َﻋ ْﻨُﻬْﻢ َﺗَﻮ ُّﻗُﻔﻢْﻬ َﻋ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ ِﻓْﻌ ٍﻞ َﺃْﻭ َﻗْﻮ ٍﻝﻱ ﻟﺍ َّﺴ َﻠِﻒﻟﺍ ﺎ َﻭ ِﻣ ْﻦ َﺃْﺧ َﻼِﻗِﻬْﻢ َﺃ
ِﻑ ْﺮ ُﻌ َﻷَّﻥﺍ ْﻟُﻌ ْﺮ َﻑ ِﻣ ْﻦ ُﺟ ْﻤ َﻠِﺔْ َﺣﻰَّﺘ َﻳْﻌ ِﺮ ُﻓﺍْﻮ ِﻣ ْﻴﺍَﺰ َﻧُﻪ ﻠَﻋ َﻰﺍ ْﻟ ﺎِﻜَﺘ ِﺏ ﻟﺍَﻭ ُّﺴ َّﻨِﺔ َﺃِﻭﻟﺍ،
ُﺧ ﺍِﺬ ْﻟَﻌ ْﻔَﻮ َﻭ ْﺃُﻣ ْﺮﺎ ِﺑ ْﻟُﻌ ْﺮ ِﻑ َﻭ َﺃْﻋ ِﺮ ْﺽ َﻋ ﺍِﻦ ْﻟﺎَﺠ ﻴِﻫِﻠ َﻦ) ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ:ِﺔَﻌ ْﻳِﺮ َّﺸ ﻟﺍ ﺎ َﻗ َﻝﻠﻟﺍ ُﻪ َﺗﺎَﻌﻰَﻟ،
ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ: 199
“Di antara budi pekerti kaum salaf yang shaleh, semoga Allah meridhai mereka, a
dalah penundaan mereka terhadap setiap perbuatan atau ucapan, sebelum mengeta
hui pertimbangannya menurut al-Qur’an dan hadits atau tradisi. Karena tradisi ter
masuk bagian dari syari’ah. Allah SWT berfirman: “Jadilah engkau pemaaf dan su
ruhlah orang mengerjakan yang ‘urf (tradisi yang baik), serta berpalinglah dari pa
da orang-orang yang bodoh.”. (QS. al-A’raf : 199).” (Al-Imam al-Sya’rani, Tanbi
h al-Mughtarrin, hlm 14).
B.RumusanMasalah
5
C.TujuanPenelitian
D.ManfaatPenelitian
I. Tradisi bukan menjadi penghalang diagama islam selagi itu belum menyal
ahi aturan agama.
II. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada penulis dan pembaca menge
nai tradisi simuntu
E. Kajian Teori
6
F.MetodePenelitian
G.JenisPenelitian
H.PendekatanPenelitian
7
wawancara ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak sistematis, melompat-
lompat dari suatu peristiwa/topik ke peristiwa/topik yang lain ( Surahman,2016).
J. Kajian Pustaka
K.Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan tiga Langkah yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
L.Reduksi Data
M.Penyajian Data
N. Penarikan SimpulanatauVerifikasi
8
BAB II
PEMBAHASAN
A.Tradisi Simuntu
Dalam acara perayaan Idhul fitri dan Idhul adha khususnya di desa
Paraman Ampalu ada sebuah perayaan acara hiburan atau penghibur diantaranya
tradisi simuntu.tradisi simuntu di Paraman Ampalu adalah sebuah acara yang
mampu membuat penonton terpingkal-pingkal akibat tingkah lucunya, sungguh
menghibur hati terutama bagi anak-anak, biasanya Simuntu digunakan untuk
mencari sumbangan dan sumbangan itu diperuntukan bagi kepentingan
masyarakat seperti kegiatan keagamaan dan sosialmasyarakat
9
tertutup seluruh badan, hanya bagian tangan dan telapak kaki kelihatan. Dibagikan
wajah dipakaikan topeng dengan berbagai karakter.
Menurut tokoh adat di ParamanAmpalu Simuntu sudah ada sejak zaman
dahulu untuk mencari sumbangan bagi kegiatan kalangan anak muda.Simuntu ini
merupakan hiburan berbentuku postur manusia berbentuk raksasa(gargasi dalam
Bahasa mandahiling) berbadan tinggi dan besar berperut buncit bertaring tajam
berekor Panjang, namun tugas nya adalah sebagai penghibur masyarakat
kuhusunya anak anak dengan lucu dan jenaka dengan badan terbalut dengan bulu
bulu terbuat dari ijuk yang kasar dan Panjang dalam pagelaran tradisi ini
ditampilkan dengan iring iringan rombongan hiburan musik daerah atau
tradisional seperti gendang kulit,puput dan lain sebagainya yang bersifat jenaka
sebagai imbalannya simuntu tersebut diberi sumbangan oleh warga setempat
berbentuk saweran dan hasilnya dikumpulkan untuk dibagikan pada orang orang
yang membutuhkan pada hari raya tersebut contohnya diberikan pada anak yatim
dan fakir miskin hal ini sesuai dengan kaca mata agama dan social untuk saling
bantu membantu diantara sesama terlebihnya pada hari besar ( hari raya) semua
umat islam tidak boleh bersedih apalagi kelaparan pada saat hari raya.
Alkisah suatu ketika acara kesenian memerlukan biaya yang cukup besar.
Sumbangan tokohadat saja tidak mencukupi. Mau diminta kepada masayarakat
nagari, tidak ada yang mau menjalankannya. Ketika itulah ide untuk membuat
simuntu ditemukan.Simuntu diarak keliling kampung dia tidak bersuara,dia tidak
pula meminta, Tetapi di kedua tangannya terpegang tangguk kosong. Bila merasa
senang dengan kehadiran simuntu yang bisa melenggang lenggok di jalan sambil
diiringi alunan music tradisional, maka berilah sesuatu ke dalam tangguk yang dia
pegang setiap acara di nagari Paraman Ampalu ini warga selalu menantikan
Simuntu ke rumahnya, rupanya kehadiran simuntu dapat menggugah hati
masyarakat di Paraman Ampalu ,Jarang rumah yang didatangi tidak memberikan
sumbangan. Sehingga modal untuk acara sosial dan keagamaan tersebut berlebih
sejak saat itulah tradisi simuntu ini terus dilestarikan sampai saat sekarang ini
untuk membantu penghimpunan dana bagi masyarakat di nigari Paraman
Ampalu.penghimpunan dana tersebut sering diberikan untuk kebutuhan social
kepemudaan dan keagamaan.
10
Dalam tinjauan islam tradisi disebut juga al'urf, yang maknanya adalah
perkara yang baik dalam alquran surah al araf 199
“Di antara budi pekerti kaum salaf yang shaleh, semoga Allah meridhai
mereka, adalah penundaan mereka terhadap setiap perbuatan atau ucapan,
sebelum mengetahui pertimbangannya menurut al-Qur’an dan hadits atau tradisi.
Karena tradisi termasuk bagian dari syari’ah. Allah SWT berfirman: ““Jadilah
engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ‘urf (tradisi yang baik),
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”. (QS. al-A’raf : 199).” (Al-
Imam al-Sya’rani, Tanbih al-Mughtarrin, hlm 14).
Lebih dari itu, ulama bumi Aceh ini perihal kalimat ma’ruf, cukup energik.
Karena mengaitkanya dengan humanisme, yaitu perbuatan-perbuatan yang
bersifat ketaatan, mendekatkan diri pada Allah SWT, serta berbuat kebajikan
kepada manusia (bersifat kemanusiaan). Oleh karenanya tidak heran, berkaitan
11
dengan ayat ini Ja’far ash-Shodiq mengatakan, sebagai mana dikutip oleh Hasby
Ashidiqie dalam tafsirnya:
َلْيَس فى اْلُقْر آِن آَيٌة َأْج َم َع ِلَم َك اِر ِم األْخ َالِق ِم ْنهأ
12
BAB III
A. Kesimpulan
B.Saran
13
DAPTAR PUSTAKA
Azzara, M. A., Erianjoni, E., & Mardhiah, D. (2018). Perubahan Fungsi Zikwan,
A. B. (2018).Dokumentasi dan Analisis Fungsi Arakan Si Muntu di Nagari
Koto Malintang,
Sanoppan, A. R., Kadir, E., & Sy, H. (2022). Pertunjukan Simuntu dan Tari
Kreasi Karya Yeni Eliza dalam Sepekan Kesenian Tradisi di Nagari
Andaleh Baruh Bukik. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni,
5(1), 43-56.
Hakim, N. (2017). Konflik Antara Al-‘Urf (Hukum Adat) dan Hukum Islam Di
Indonesia. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(2).
14
LAMPIRAN
15
Gambar Simuntu Paraman Ampalu
16
Gambar Simuntu Paraman Ampalu
17
Gambar Wawancara
18
Saya : Assalamualaikum,pak maaf mengganggu waktunya saya m.yafi
ray siswa dari MAN 1 Pasaman ingin meminta waktu bapak untuk sedikit
berbincang mengenai tradisi simuntu di paraman ampalu ini sebagai tugas akhir
saya mengenai pandangan islam terhadap tradisi simuntu di paraman ampalu.
Saya : seperti yang kita ketahui tradisi simuntu ini sudah lama di
paraman ampalu kan pak?
Narasumber : iyaa…. tradisi simuntu ini sudah ada sejak zaman dahulu untuk
mencari sumbangan bagi kegiatan kalangan anak muda.
19
yang didatangi tidak memberikan sumbangan. Sehingga modal untuk acara sosial
dan keagamaan tersebut berlebih sejak saat itulah tradisi simuntu ini terus
dilestarikan sampai saat sekarang ini untuk membantu penghimpunan dana bagi
masyarakat di nagari Paraman Ampalu.penghimpunan dana tersebut sering
diberikan untuk kebutuhan sosial kepemudaan dan keagamaan.
Nama :Muhardi
Umur : 56 tahun
20
21