Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Keperawatan Gawat Darurat


Peran Dan Fungsi Keperawatan Gawat Darurat

Dosen Pengampu :
Lale Wisnu Andrayani, M.Kep

Oleh :

Kelompok 1

Baiq Candri Wulan Tunjung Tilah


Bintang Al-Harits
Eva Dwi Rahayu
Ghina Aulia Syafiatun
Keysha Ariana Maharani
Tiwi Andriana
Zulhan Jauhari

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran Fungsi Keperawatan
Gawat Darurat” . Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar SAW kepada
keluarga, sahabat, hingga kepada umanya sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari kesulitan dan kendala, namun berkat
dukungan bimbingan saran dan penulis banyak mendapat bantuan baik materil maupun moril dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada semua pihak yang telah
ada dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Mataram, 20 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. 2


Daftar Isi ........................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
I. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN .......................................................................... 6
A. Definisi Peran Dan Fungsi Perawat................................................................................ 6
B. Peran Perawat .................................................................................................................. 6
C. Fungsi perawat ................................................................................................................. 7
II. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT .......................................................................... 8
A. Definisi Keperawatan Gawat Darurat ............................................................................ 8
B. Karakteristik Keperawatan Gawat Darurat .................................................................... 8
C. Tujuan Keperawatan Gawat Darurat .......................... Error! Bookmark not defined.
D. Lingkup Keperawatan Gawat Darurat ...................... Error! Bookmark not defined.
E. Kemampuan Minimal Perawat IGD ........................... Error! Bookmark not defined.
III. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT .............................. 11
A. Peran Dan Fungsi Perawat Dalam Lingkup Gawat Darurat ....................................... 11
B. Peran Dan fungsi Perawat Spesialisasi Kegawatdaruratan ......................................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
B. Saran................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA…………...……………………………………………...…………....15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan


keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak
yaitu perawat dan klien. Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang
memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan kepada klien
untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat
dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klien, manfaat tersebut antara lain dapat
meningkatkan kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam
proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-langkah
proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam
melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan asuhan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan
kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses
keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai dengan masalah yang
dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat
itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau
menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu
mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien.
Keperawatan gawat darurat adalah jenis perawatan yang diberikan kepada pasien
dalam keadaan darurat yang membutuhkan tindakan segera untuk keselamatan jiwa
pasien (Janes, 2021: P.1). Kondisi klinis yang mendesak harus segera dilakukan tindakan
untuk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah kecacatan pasien (Permenkes RI No.
47, 2018). Perawatan medis darurat membutuhkan layanan dari fasilitas kesehatan
pemerintah dan swasta untuk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah kecacatan dan
kematian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja peran dan fungsi perawat ?
2. Apa yang dimaksud dengan keperawatan gawat darurat?
3. Bagaimana peran dan fungsi perawat dalam ruang lingkup kegawatdaruratan ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja peran dan fungsi perawat
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keperawatan gawat darurat
3. Untuk mengetahui bagaimana peran dalam ruang lingkup kegawatdaruratan
BAB II
PEMBAHASAN

I. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT


A. Definisi Peran Dan Fungsi Perawat
Sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan
Praktik perawat, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat,
baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Praktik keperawatan harus senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat juga
dituntut melakukan peran dan fungsi sebagaimana yang diharapkan oleh profesi
dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan.
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sIstem (Kusnanto,
2013) Dalam melakukan peran, seseorang diharapkan memiliki pemahaman
dasar yang diperlukan mengenai prinsip, dalam menjalankan tanggungjawab
secara efisien dan efektif dalam suatu sistem tertentu (Bastable, 2012). Pera n
perawat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi
keperawatan dan bersifat konstan. Dalam menjalankan perannya, perawat akan
melaksanakan berbagai fungsi diantaranya fungsi independent, fungsi dependen,
dan fungsi interdependen

B. Peran Perawat
1. Care Giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan; Sebagai pelaku/
pemberi asuhan keperawatan dapat memberikan pelayanan keperawatan
secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan
pendekatan proses keperawatan
2. Client Advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien. Sebagai
advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien
dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/ konseling klien;Berfungsi
untuk memberikan konseling kepada klien, keluarga dan masyarakat
tentang masalah kesehata sesuai prioritas.
4. Educator, sebagai pendidik klien ; Sebagai pendidik klien, membantu
klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang
terkait dengan keperawatan
5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk
dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam menentukan
rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan kesehatan klien.
6. Coordinator, sebagai coordinator agar dapat memanfaatkan sumber-
sumber dan potensi klien Perawat berfungsi untuk mengkoordinasi,
mengatur, mengembangkan, memberikan informasi untuk perkembangan
pelayanan kesehatan.
7. Change agent, Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam
cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan ketrampilan
klien/ keluarga agar menjadi sehat (Kustanto,2003).
8. Consultat, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan
masalah
C. Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen Tindakan keperawatan bersifat mandiri, berdasarkan
pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
2. Fungsi Dependen Perawat membantu dokter memberikan pelayanan
pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian
obat, dan melakukan suntikan
3. Fungsi Interdependen Tindakan perawat berdasar pada kerja sama
dengan tim perawatan atau tim kesehatan. Perawat berkolaborasi
mengupayakan kesembuhan pasien bersama tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertanggung jawab lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan
terutama untuk bidang keperawatannya
II. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Definisi Keperawatan Gawa Darurat
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawat daruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat

B. Karakteristik Keperawatan Gawat Darurat


Keperawatan gawat darurat bersifat cepat dan perlu tindakan yang tepat, serta
memerlukan pemikiran kritis tingkat tinggi. Perawat gawat darurat harus mengkaji pasien
meraka dengan cepat dan merencanakan intervensi sambil berkolaborasi dengan dokter
gawat darurat. Dan harus mengimplementasikan rencana pengobatan, mengevaluasi
efektivitas pengobatan, dan merevisi perencanaan dalam parameter waktu yang sangat
sempit. Hal tersebut merupakan tantangan besar bagi perawat, yang juga harus membuat
catatan perawatan yang akurat melalui pendokumentasian.
Di lingkungan gawat darurat, hidup dan mati seseorang ditentukan dalam hitungan
menit. Sifat gawat darurat kasus memfokuskan kontribusi keperawatan pada hasil yang
dicapai pasien, dan menekankan perlunya perawat mencatat kontribusi profesional mereka.
1. Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi: kondisi klien, jumlah klien dan
keluarga yang datang
2. Kecemasan tinggi/panik dari klien dan keluarga
3. Keterbatasan sumber daya dan waktu
4. Pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia,
dengan data dasar yang sangat terbatas
5. Jenis tindakan yang diberikan: tindakan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan
yang tinggi
6. Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan yang bekerja di
ruang gawat darurat
C. Tujuan Keperawatan Gawat Darurat
1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang lebih memadai
3. Menanggulangi korban bencana
4. Penderita Gawat Darurat
5. Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah
satu sistem/organ di bawah ini yaitu :
a. Susunan saraf pusat
b. Pernapasan
c. Kardiovaskuler
d. Hati
e. Ginjal
f. Pankreas
g. Penyebab Kegagalan Organ:
1) Trauma/cedera
2) Infeksi
3) Keracunan (poisoning)
4) Degenerasi (failure)
5) Asfiksia
6) Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer
and electrolit)
7) Dan lain-lain.
Kegagalan sistem susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernapasan dan
hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit),
sedangkan kegagalan sistem/organ yang lain dapat menyebabkan kematian
dalam waktu yang lebih lama.
D. Lingkup Keperawatan Gawat Darurat
1. Umum
a. Kesan perawat terhadap pasien saat datang
b. Sakit berat
c. Sakit sedang
d. Sakit ringan
2. Kesadaran (penilaian dengan GCS)
a. Alert/sadar lingkungan
b. Verbal/menjawab pertanyaan
c. Pain/nyeri
d. Unresponsive/tidak bereaksiss
3. Primer ( Basic Life Support)
a. ABC (Airways, Breathing, Circulation) pada pasien tanpa penyakit jantung
maupun kecelakaan.
b. CAB (Circulation, Airways, Breathing) pada pasien yang mengalami cardiac
arrest.
4. Sekunder
a. Drug, Defibrilation
b. EKG dan Exposure
c. Fibrilator (dengan Defibrilation Cirulation Shock)
d. Gaughing (tanyakan penyebab cardiac arrest)
e. Human Mentation (memulihkan fungsi jiwa)

E. Kemampuan Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)


1. Mengenal klasifikasi pasien berdasarkan triase
2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal jantung paru otak, kejang, koma,
perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul & kasus ortopedi.
3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan gawat darurat
4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan internal
5. Membuka & membebaskan jalan nafas (airway)
6. Memberikan ventilasi pulmoner & oksigenisasi (breathing)
7. Memberikan sirkulasi artificial dengan jalan kompresi jantung (circulation)
8. Menghentikan perdarahan, balut bidai, transportasi, pengenalan & penggunaan obat
resusitasi, membuat & membaca rekaman EKG.
III. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Peran Dan Fungsi Perawat Dalam Lingkup Gawat Darurat
Perawat gawat darurat memiliki berbagai tanggung jawab sebagai berikut
(Tscheschlog & Amy, 2015):

1. Menjadi advokat
Perawat sebagai advokat pasien memiliki banyak tanggung jawab seperti
melindungi hak pasien, membantu pasien mengambil keputusan dengan
memberikan pengajaran dan dukungan, bernegosiasi dengan tim perawatan
kesehatan lainnya atas nama pasien, memberi tahu pasien tentang rencana
perawatan, mengadvokasi kunjungan fleksibel di UGD, menghormati dan
mendukung keputusan pasien, melayani sebagai penghubung antara pasien,
keluarga pasien, dan anggota tim perawatan kesehatan lainnya, menghormati
nilai dan budaya pasien, serta bertindak demi kepentingan terbaik pasien.
2. Menerapkan clinical judgement
Clinical judgement perlu dilakukan oleh perawat gawat darurat dalam
lingkungan yang serba cepat dan penuh tekanan. Untuk melakukan clinical
judgement diperlukan keterampilan berpikir kritis yang dapat memungkinkan
perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien sehingga dapat mengambil
keputusan yang baik untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan
mana yang paling sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Mendemonstrasikan praktik caring
Praktik caring yang dimaksud adalah penggunaan lingkungan terapeutik dan
penuh kasih untuk fokus pada kebutuhan pasien. Meskipun perawatan
didasarkan pada standar dan protokol yang berlaku, hal ini juga harus
bersifat individual untuk setiap pasien. Praktik keperawatan caring ini
melibatkan perawat untuk menjaga lingkungan yang aman, berinteraksi dengan
pasien dan keluarganya secara penuh kasih dan hormat selama masa inap di
UGD, serta memberi dukungan pada keluarga saat pasien meninggal.
4. Berkolaborasi bersama tim multidisiplin

Kolaborasi dapat memungkinkan tim perawatan kesehatan untuk menggunakan


semua sumber daya yang tersedia untuk pasien agar hasilyang didapat
menjadi lebih optimal. Tim perawatan kesehatan ini bersifat multidisiplin yang
di mana setiap anggota menyumbangkan keahliannya, salah satunya perawat
gawat darurat yang mungkin akan sering menjadi koordinator tim kolaboratif
tersebut.
5. Mendemonstrasikan pemahaman tentang keragaman budaya

Bagian penting dari perawatan berkualitas tinggi adalah mengakui dan


menghormati keyakinan budaya pasien, sebab budaya menggambarkan
bagaimana cara seseorang hidup dan berperilaku dalam kelompok sosial. Oleh
karena itu, komponen-komponen budaya seperti agama, gaya hidup, susunan
keluarga, status ekonomi, usia, jenis kelamin, dan nilai-nilai pada pasien dapat
diintegrasikan ke dalam rencana perawatan.
6. Memberikan pengajaran kepada pasien dan keluarga

Sebagai edukator, perawat gawat darurat memiliki tanggung jawab untuk


memberi pengajaran pada pasien dan keluarganya tentang penyakit pasien,
pentingnya mengelola gangguan komorbiditas, tes diagnostik dan laboratorium,
prosedur bedah yang direncanakan, instruksi perawatan tertentu, obat-obatan
yang diresepkan, pencegahan penyakit dan cedera, serta instruksi perawatan di
rumah dan rencana tindak lanjut.

B. Peran Dan Fungsi Perawat Spesialisasi Kegawatdaruratan

1. Pemberi pelayanan kesehatan


Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara langsung merawat pasien
dan keluarga yang membutuhkan intervensi keperawatan karena mengalami
berbagai masalah gangguan kesehatan. Masalah kesehatan tersebut dapat
berupa sakit akut, kritis, maupun cedera. Pada peran ini, perawat memberikan
asuhan dengan melakukan triase, memprioritaskan pasien, melakukan
resusitasi dan mengelola kondisi krisis (Nusdin, 2020).

2. Manajer klinis
Peran perawat sebagai manajer klinis atau administrator yaitu dapat mengelola
sumber daya keperawatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan kesehatan gawat darurat menjadi lebih baik dan optimal.
1. Peneliti
Perawat gawat darurat sebagai peneliti memiliki tugas untuk melakukan penelitian
di lingkup kesehatan terkait pelayanan keperawatan gawat darurat dan
melakukan evidance-based practice. Hasil penelitian diterapkan
sebagai tindakan atau intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami
oleh pasien (Nusdin, 2020).
2. Praktik kolaboratif
Perawat gawat darurat sebagai salah satu anggota dalam tim pelayanan kesehatan
yang bersifat multidisiplin memiliki peran untuk membangun kerja sama antar
profesi sehingga dapat melakukan praktik kolaboratif yang dapat mencapai tujuan
pelayanan kesehatan yang optimal.

Peran dan fungsi perawat gawat darurat tersebut tidak hanya dapat dilakukan di
unit gawat darurat, melainkan dapat juga dilakukan di lingkup masyarakat. Di
Indonesia, terdapat Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGTD) sebagai sistem penanganan gawat darurat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terkait kondisi gawat darurat. Pelaksanaan sistem
tersebut dapat berhasil apabila pelayanan keperawatan gawat darurat dapat ditingkatkan
dalam ruang lingkup masyarakat. Dalam hal ini, perawat gawat darurat dapat
ditugaskan pada bagian pelayanan primer atau perawat gawat darurat dua ambulans
gawat darurat. Dengan demikian, pemahaman masyarakat tentang penanganan kondisi
gawat darurat menjadi meningkat sehingga dapat memunculkan respons
penanggulangan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan


profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. Keperawatan
gawat darurat bersifat cepat dan perlu tindakan yang tepat, serta memerlukan pemikiran
kritis tingkat tinggi. Perawat gawat darurat harus mengkaji pasien meraka dengan cepat
dan merencanakan intervensi sambil berkolaborasi dengan dokter gawat darurat.

Peran dan fungsi perawat gawat darurat tersebut tidak hanya dapat dilakukan di
unit gawat darurat, melainkan dapat juga dilakukan di lingkup masyarakat. Di
Indonesia, terdapat Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGTD) sebagai sistem penanganan gawat darurat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terkait kondisi gawat darurat. Pelaksanaan sistem
tersebut dapat berhasil apabila pelayanan keperawatan gawat darurat dapat ditingkatkan
dalam ruang lingkup masyarakat. Dalam hal ini, perawat gawat darurat dapat
ditugaskan pada bagian pelayanan primer atau perawat gawat darurat dua ambulans
gawat darurat. Dengan demikian, pemahaman masyarakat tentang penanganan kondisi
gawat darurat menjadi meningkat sehingga dapat memunculkan respons
penanggulangan
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan agar dapat
mengerti, memahami dan dapat menjelaskan tentang Peran dan Fungsi Keperawatan
Gawat Darurat Mahasiswa diharapkan lebih banyak menggali kembali tentang Peran dan
Fungsi Keperawatan Gawat Darurat. Ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam
kehidupan masyarakat.
Mahasiswa tidak boleh mudah merasa puas dengan mendapatkan ilmu pengetahuan
dan wawasan dari hasil diskusi dan penjelasan dosen saja, selain itu mahasiswa harus lebih
aktif dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya secara mandiri dan tidak hanya
pada mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat saja tetapi mata kuliah lainnya, agar ilmu
pengetahuan dan wawasannya lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniati, A., Trisyani, Y., & Theresia, S. I. M. (2018). Keperawatan gawat darurat
dan bencana Sheehy. Singapore: Elsevier.

Nusdin. (2020). Keperawatan gawat darurat. Surabaya: CV. Jakad Media


Publishing.

Tscheschlog, B. A., & Amy, J. (2015). Emergency nursing made incredibly easy (2
nd edition). Philadelphia: Wolters Kluwer.

Anda mungkin juga menyukai