Makalah KLMK 1 - Peran Dan Fungsi Perawat Gadar
Makalah KLMK 1 - Peran Dan Fungsi Perawat Gadar
Dosen Pengampu :
Lale Wisnu Andrayani, M.Kep
Oleh :
Kelompok 1
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran Fungsi Keperawatan
Gawat Darurat” . Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar SAW kepada
keluarga, sahabat, hingga kepada umanya sampai akhir zaman.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari kesulitan dan kendala, namun berkat
dukungan bimbingan saran dan penulis banyak mendapat bantuan baik materil maupun moril dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada semua pihak yang telah
ada dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja peran dan fungsi perawat
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keperawatan gawat darurat
3. Untuk mengetahui bagaimana peran dalam ruang lingkup kegawatdaruratan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Peran Perawat
1. Care Giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan; Sebagai pelaku/
pemberi asuhan keperawatan dapat memberikan pelayanan keperawatan
secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan
pendekatan proses keperawatan
2. Client Advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien. Sebagai
advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien
dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/ konseling klien;Berfungsi
untuk memberikan konseling kepada klien, keluarga dan masyarakat
tentang masalah kesehata sesuai prioritas.
4. Educator, sebagai pendidik klien ; Sebagai pendidik klien, membantu
klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang
terkait dengan keperawatan
5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk
dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam menentukan
rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan kesehatan klien.
6. Coordinator, sebagai coordinator agar dapat memanfaatkan sumber-
sumber dan potensi klien Perawat berfungsi untuk mengkoordinasi,
mengatur, mengembangkan, memberikan informasi untuk perkembangan
pelayanan kesehatan.
7. Change agent, Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam
cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan ketrampilan
klien/ keluarga agar menjadi sehat (Kustanto,2003).
8. Consultat, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan
masalah
C. Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen Tindakan keperawatan bersifat mandiri, berdasarkan
pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
2. Fungsi Dependen Perawat membantu dokter memberikan pelayanan
pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian
obat, dan melakukan suntikan
3. Fungsi Interdependen Tindakan perawat berdasar pada kerja sama
dengan tim perawatan atau tim kesehatan. Perawat berkolaborasi
mengupayakan kesembuhan pasien bersama tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertanggung jawab lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan
terutama untuk bidang keperawatannya
II. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. Definisi Keperawatan Gawa Darurat
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawat daruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat
1. Menjadi advokat
Perawat sebagai advokat pasien memiliki banyak tanggung jawab seperti
melindungi hak pasien, membantu pasien mengambil keputusan dengan
memberikan pengajaran dan dukungan, bernegosiasi dengan tim perawatan
kesehatan lainnya atas nama pasien, memberi tahu pasien tentang rencana
perawatan, mengadvokasi kunjungan fleksibel di UGD, menghormati dan
mendukung keputusan pasien, melayani sebagai penghubung antara pasien,
keluarga pasien, dan anggota tim perawatan kesehatan lainnya, menghormati
nilai dan budaya pasien, serta bertindak demi kepentingan terbaik pasien.
2. Menerapkan clinical judgement
Clinical judgement perlu dilakukan oleh perawat gawat darurat dalam
lingkungan yang serba cepat dan penuh tekanan. Untuk melakukan clinical
judgement diperlukan keterampilan berpikir kritis yang dapat memungkinkan
perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien sehingga dapat mengambil
keputusan yang baik untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan
mana yang paling sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Mendemonstrasikan praktik caring
Praktik caring yang dimaksud adalah penggunaan lingkungan terapeutik dan
penuh kasih untuk fokus pada kebutuhan pasien. Meskipun perawatan
didasarkan pada standar dan protokol yang berlaku, hal ini juga harus
bersifat individual untuk setiap pasien. Praktik keperawatan caring ini
melibatkan perawat untuk menjaga lingkungan yang aman, berinteraksi dengan
pasien dan keluarganya secara penuh kasih dan hormat selama masa inap di
UGD, serta memberi dukungan pada keluarga saat pasien meninggal.
4. Berkolaborasi bersama tim multidisiplin
2. Manajer klinis
Peran perawat sebagai manajer klinis atau administrator yaitu dapat mengelola
sumber daya keperawatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan kesehatan gawat darurat menjadi lebih baik dan optimal.
1. Peneliti
Perawat gawat darurat sebagai peneliti memiliki tugas untuk melakukan penelitian
di lingkup kesehatan terkait pelayanan keperawatan gawat darurat dan
melakukan evidance-based practice. Hasil penelitian diterapkan
sebagai tindakan atau intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami
oleh pasien (Nusdin, 2020).
2. Praktik kolaboratif
Perawat gawat darurat sebagai salah satu anggota dalam tim pelayanan kesehatan
yang bersifat multidisiplin memiliki peran untuk membangun kerja sama antar
profesi sehingga dapat melakukan praktik kolaboratif yang dapat mencapai tujuan
pelayanan kesehatan yang optimal.
Peran dan fungsi perawat gawat darurat tersebut tidak hanya dapat dilakukan di
unit gawat darurat, melainkan dapat juga dilakukan di lingkup masyarakat. Di
Indonesia, terdapat Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGTD) sebagai sistem penanganan gawat darurat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terkait kondisi gawat darurat. Pelaksanaan sistem
tersebut dapat berhasil apabila pelayanan keperawatan gawat darurat dapat ditingkatkan
dalam ruang lingkup masyarakat. Dalam hal ini, perawat gawat darurat dapat
ditugaskan pada bagian pelayanan primer atau perawat gawat darurat dua ambulans
gawat darurat. Dengan demikian, pemahaman masyarakat tentang penanganan kondisi
gawat darurat menjadi meningkat sehingga dapat memunculkan respons
penanggulangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran dan fungsi perawat gawat darurat tersebut tidak hanya dapat dilakukan di
unit gawat darurat, melainkan dapat juga dilakukan di lingkup masyarakat. Di
Indonesia, terdapat Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGTD) sebagai sistem penanganan gawat darurat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terkait kondisi gawat darurat. Pelaksanaan sistem
tersebut dapat berhasil apabila pelayanan keperawatan gawat darurat dapat ditingkatkan
dalam ruang lingkup masyarakat. Dalam hal ini, perawat gawat darurat dapat
ditugaskan pada bagian pelayanan primer atau perawat gawat darurat dua ambulans
gawat darurat. Dengan demikian, pemahaman masyarakat tentang penanganan kondisi
gawat darurat menjadi meningkat sehingga dapat memunculkan respons
penanggulangan
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan agar dapat
mengerti, memahami dan dapat menjelaskan tentang Peran dan Fungsi Keperawatan
Gawat Darurat Mahasiswa diharapkan lebih banyak menggali kembali tentang Peran dan
Fungsi Keperawatan Gawat Darurat. Ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam
kehidupan masyarakat.
Mahasiswa tidak boleh mudah merasa puas dengan mendapatkan ilmu pengetahuan
dan wawasan dari hasil diskusi dan penjelasan dosen saja, selain itu mahasiswa harus lebih
aktif dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya secara mandiri dan tidak hanya
pada mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat saja tetapi mata kuliah lainnya, agar ilmu
pengetahuan dan wawasannya lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniati, A., Trisyani, Y., & Theresia, S. I. M. (2018). Keperawatan gawat darurat
dan bencana Sheehy. Singapore: Elsevier.
Tscheschlog, B. A., & Amy, J. (2015). Emergency nursing made incredibly easy (2
nd edition). Philadelphia: Wolters Kluwer.