Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA (PKM)

PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA


“PSIKOEDUKASI : KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”
Dosen Pengampu : Ibu Shela C. Pello, S.KM., M.Kes

KELOMPOK 5

1. Agnes Monica P. Dei (2207020079)


2. Anastasya Y. F. Way (2207020099)
3. Archangela G. S. Doni (2207020095)
4. Felicia Lavista Yoviaal (2207020063)
5. Gabriella E. M. Ludji (2207020021)
6. Ignasius S. M. Parera (2207020141)
7. Maria Maya Lopez (2207020069)
8. Mario C. W. Minggus (2207020133)
9. Theresa A. G. Nau (2207020051)
10.Yantri Fangidae (2207020067)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023/2024
1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan
bimbingan serta, perlindungan-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan proposal ini dengan baik
sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.
Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban dari kelompok kami dalam menjalankan
kegiatan UTS PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA sekaligus sebagai pemenuhan tugas yang diberikan
dosen mata kuliah, serta sebagai bukti arsip terlaksanakannya kegiatan kami. Kelompok sadar bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kelompok sangat mengharpkan saran dan
masukan yang membangun bagi kelengkapan laporan ini.

Kupang, 7 Oktober 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Tujuan Kegiatan..................................................................................................5
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................................................5

BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 Persiapan..........................................................................................................6-7
2.2 Pelaksanaan.....................................................................................................7-9
2.3 Kendala................................................................................................................9
2.4 Evaluasi................................................................................................................9
2.5 Refleksi.................................................................................................................9
2.6 Hasil Kegiatan...................................................................................................10

BAB III : SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan............................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11

LAMPIRAN
4.1 Dokumentasi Kegiatan.................................................................................12-13
4.2 Dokumen Terkait Lainnya..........................................................................13-15
4.3 Materi............................................................................................................16-18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Dengan
adanya komunikasi, sebuah hubungan dapat terbentuk atau terjalin. Menurut Aristoteles,
komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga masyarakat dalam berperan serta
dalam demokrasi. Di dalam sebuah organisasi, komunikasi tentunya sangat dibutuhkan sebagai
jembatan penghubung antara pemimpin organisasi dan anggotanya ataupun hubungan antara
sesame anggota organisasi. Menurut David Cherrington Organisasi adalah sistem sosial yang
mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan
sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu. Untuk mencapai
sebuah tujuan atau cita-cita bersama di dalam organisasi, perlu dilakukannya rapat atau
pergumulan di dalam suatu organisasi. Sebuah rapat dapat berjalan dengan baik jika tidak ada
komunikasi di dalamnya. Oleh karena itu, komunikasi yang baik sangat dibutuhkan di dalam
sebuah organisasi, agar segala kegiatan organisasi dalam berjalan dengan baik dan lancar.
Di dalam sebuah organisasi tentunya terdapat berbagai macam perbedaan lintas budaya
baik perbedaan dari segi pikiran atau pendapat, kepribadian, perbedaan latar belakang keluarga
ataupun asal daerah, suku, budaya ataupun perbedaan agama, yang mana semua hal tersebut
harus menjadi pertimbangan setiap anggota organisasi dalam menentukan suatu keputusan
bersama guna mencapai tujuan atau cita-cita organisasi.
Berkaitan dengan peran komunikasi di dalam organisasi inilah, kelompok kami
memutuskan untuk melakukan kegiatan psikoedukasi terhadap siswa siswi SMA Negeri 3
Kota Kupang yang merupakan anggota organisasi MPK dan OSIS. Berdasarkan informasi
yang diperoleh selama sesi tanya-jawab dalam kegiatan psikoedukasi ini, kelompok kami
menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi di
dalam organisasi diantaranya adalah rasa taku atau rasa segan memulai percakapan dengan
anggota oranisasi yang merupakan kakak kelas, adanya perbedaan pendapt di dalam organisasi
yang membuat sulit untuk menentukan keputusan akhir yang akan diambil, adanya kendala
pada saluran komunikasi yang membuat terjadinya miskomunikasi dan individu yang menutup
diri dari berbagai masukan atau pendapat dalam suatu organisasi.
Kegiatan pikoedukasi yang berjudul “Komunikasi dalam Organisasi” ini dibuat dengan
maksud dan tujuan untuk memberikan edukasi terhadap para partisipan yang merupakan
anggota organisasi MPK dan OSIS terkait betapa pentingnya komunikasi yang baik di dalam
organisasi selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk menjawab keresahan terkait
permasalahan dalam organisasi yang dialami oleh anggota-angggota organisasi melalui sesi
tanya jawab yang dilakukan setelah pemaparan materi.

4
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan yang didapat dari terselengarakannya kegiatan ini, antara lain sebagai berikut :
1. Menambah wawasan setiap anggota organisasi MPK dan OSIS SMA Negeri 3 Kota
Kupang mengenai komunikasi dalam organisasi.
2. Menambah wawasan partisipan terkait cara untuk berkomunikasi dengan efektif.
3. Menambah wawasan partisipan terkait cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.

1.3 Manfaat Kegiatan


Kegiatan psikoedukasi tentang komunikasi dalam organisasi ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Kegiatan psikoedukasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
memperkaya ilmu pengetahuan para partisipan terkait pentingnya menjaga komunikasi
yang baik di dalam sebuah organisasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anggota Organisasi
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan setiap anggota
organisasi untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan pimpinan,
pimpinan dengan anggota atau sesama anggota di dalam organisasi.
b. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi acuan atau inspirasi bagi mahasiswa lain
yang hendak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Persiapan
Terdapat beberapa tahapan persiapan, antara lain dengan sebagai berikut :
1. Pertemuan Pertama
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Agustus 2023. Membahas beberapa agenda diantaranya
tentang :
 Konsep acara : Penyuluhan atau sosialisasi.
 Sumber Dana : Anggota kelompok mengumpulkan 2 ribu setiap hari mulai
dari hari Senin, 4 September 2023.
 Penentuan target dari kegiatan, yaitu anggota organisasi di SMA.
2. Pertemuan Kedua
Hari/Tanggal : Jumat, 1 September 2023. Dengan hasil pembahasan yaitu, setiap
anggota harus mengumpulka uang Rp. 40.000 (dicicil dalam 3 minggu terakhir).
3. Pertemuan Ketiga
Hari/Tanggal : Jumat, 15 September 2023. Dengan hasil pembahasan, yaitu
penyusunan proposal kegiatan dan pembentukan kepanitiaan.
a. Kepanitiaan
 Ketua Panitia : Mario C. W. Minggus
 Sekretaris : Anastasya Y. F. Way
 Bendahara : Theresa A. G. Nau
 Koordinator Umum : Felicia Lavista Yoovial
 Sie Acara : Agnes Monica P. Dei, Yantri Fanggidae
 Sie Perlengkapan : Maria Maya Lopes, Archangela G. S Doni
 Sie Humdok : Gabriella E. M Ludji, Ignasius S. Mayus Parera
b. Tugas masing-masing kepanitiaan
 Ketua Panitia : Memantau dan mengamati jalannya sebuah
kegiatan.
 Sekretaris : Mencatat semua rangkaian kegiatan yang
berlangsung seperti rapat pertemua dan lain-lain.
 Bendahara : Mengumpulkan dana dari setiap anggota.
 Koordinat Umum : Mengawasi pekerjaan setiap seksi.
 Sie Acara : Membuat rundown acara yang akan
dilaksanakan, setelah itu diskusikan bersama.
 Sie Perlengkapan : Membuat list perlengkapan yang akan di
perlukan selama acara dan mengamankan
seluruh rangkaian kegiatan pada saat kegiatan.
 Sie Humdok : Mendokumentasikan segala macam bentuk
persiapan dan kegiatan dilaksanakan.

6
4. Pertemuan Keempat
Hari/Tanggal : Jumat, 22 September 2023. Dengan agenda pembelian alat dan bahan
untuk kegiatan.
a. Rincian Pengeluaran
Nama Barang Harga Satuan Jumlah Total
Tumbler Air Rp. 8.500 30 Rp. 240.000
Print Our Brosur dan Rp. 1.000 60 Rp. 60.000
Prepost Tes
Konsumsi Partisipan Rp. 100.000 1/orang Rp. 100.000
Konsumsi Guru Rp. 10.000 5 Rp. 50.000
Pembungkus Rp. 5.000 1 Rp. 5.000
Total Rp. 450.000
5. Briefing Akhir
Brifieng dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan, tepatnya pada Hari/Tanggal Rabu,
04 Oktober 2023. Lokasi rumah Anastasya Way dengan pembahasan berupa
penugasaan dan catatan untuk kegiatan yang akan dilangsungkan, sebagai berikut :
 Mc : Agnes Monica Putri Dei
 Pimpin Doa : Archangela G.S Doni
 Pemateri : Theresa A.G Nau
 Ice Breaking : Felicia Lavista Yoviaal
6. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Rabu, 04 Oktober 2023
Tempat : SMA NEGERI 3 KOTA KUPANG
Pukul : 08.00 – 10.30 WITA
Judul Kegiatan : Komunikasi dalam Organisasi
Perlengkapan yang Disediakan oleh Panitia
 Lembar Pre Test dan Post Test
 Konsumsi berupa kue dan air minum
 Guru diberikan konsumsi
 Cinderamata
 Brosur
 Absen Peserta

2.2 Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan psikoedukasi ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Oktober 2023 yang
bertempat di SMA Negeri 3 Kota Kupang. Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta siswa-
siswi MPK/OSIS SMA Negeri 3. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA yang dibuka
oleh MC dan diawali dengan doa, dan dilanjutkan dengan pengenalan anggota panitia,
selanjutnya pembagian pre test sebagai test awal sebelum memasuki materi dengan
tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal partisipan. Setelah itu panitia yang
bertugas memberikan pembekalan materi dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
dengan
7
partisipan. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan post test sebagai bentuk
pengujian kepada partisipan bahwa paham dan mengerti apa yang disampaikan.
Dilanjutkan dengan pembagian konsumsi dan ice breaking berupa fun game lalu
dilanjutkan dengan sesi dokumentasi.
2. Teknis Pelaksanaan
Acara dilakukan berdasarkan susunan acara yang telah dibuat, sebagai berikut :

Rundown Acara
”Psikoedukasi : Komunikasi dalam Organisasi”
Waktu Nama Acara Deskripsi Penanggung
Jawab
08 : 15 - 08 : 30 Pembukaan Kegiatan dibuka dengan doa. Panitia
08 : 30 - 08 : 45 Kata sambutan dan Pemberian kata sambutan Panitia
Pengenalan sekaligus pengenalan panitia
08 : 45 - 09 : 00 Pre-test Tes awal sebelum memasuki
materi dengan tujuan mengetahui
pengetahuan awal partisipan.
09 : 00 - 09 : 30 Pembekalan Sesi pemberian materi oleh Panitia
Materi panitia yang bertugas. Materi
nya antara lain sebagai berikut :
 Pengertian Komunikasi
dalam Organisasi.
 Jenis jenis Komunikasi
dalam Organisasi.
 Komunikasi dalam
Budaya Organisasi.
 Pentingnya Komunikasi
dalam Organisasi.
 Komunikasi yang Efektif
dalam organisasi.
 Pengelolaan Konflik
dalam Komunikasi
09 : 30 - 09 : 45 Post-test Test yang diberikan setelah
penyampaian materi berakhir
sebagai bentuk pengujian kepada
partisipan bahwa paham dan
mengerti apa yang di sampaikan.
09 : 45 - 10 : 00 Ice Breaking Fun game. Panitia
10 : 00 - 10 : 15 Dokumentasi Pengambilan foto bersama Panitia
sebagai bukti nyata bahwa
kegiatan telah dilaksanakan.
10 : 15 - 10 : 30 Penutupan Pemberian cindramata sebagai Panitia
bentuk ucapan terimakasih dan
di tutup dengan doa bersama

8
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 04 Oktober 2023
Tempat : SMA NEGERI 3 KOTA
KUPANG Pukul : 08.00 – 10.30 WITA

4. Jenis Kegiatan
Judul Kegiatan : Komunikasi dalam Organisasi
Jenis Kegiatan : Psikoedukasi

5. Peserta
Peserta dalam kegiatanini adalah siswa-siswi osis SMA Negeri 3 Kota Kupang yang
berjumlah 31 orang.

2.3 Kendala
Terlepas dari keberlangsungan acara yang berjalan dengan sukses, tentunya terdapat berbagai
kendala yang dialami di dalamnya baik kendala yang bersifat ringan maupun kendala yang
bersifat berat. Oleh kerena itu, kendala yang dialami di dalam kegiatan pengabdian masyarakat
ini yaitu :
1. Beberapa partisipan yang berhalangan hadir dikarenakan adanya ulangan yang
dilakukan pada hari pelaksanaan kegiatan ini.
2. Beberapa partisipan tidak dapat mengikuti kegiatan hingga akhir karena adanya
mata presentasi di kelas dan mata pelajaran yang harus diikuti dan tidak dapat
ditinggalkan.
3. Kekurangan snack dikarenakan jumlah partisipan melebihi dari yang di sediakan
panitia.
4. Kertas prepost test yang lupa di gunting bagi dua, dan lupa membawa gunting
sehingga harus di robek secara manual.

2.4 Evaluasi
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh kelompok kami berjalan dengan
baik, lancer dan menyenangkan. Selain dapat memahami hal-hal terkait komunikasi dalam
organisasi, partisipan juga diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal terkait kendala dalam
organisasi yang mereka alami dan setiap pertanyaan yang diberikan oleh partisipan dapat
dijawab dengan baik oleh anggota kelompok kami dan diyakini dapat menambah pemahaman
partisipan terkait pemecahan konflik yang dialami di dalam berorganisasi.

2.5 Refleksi
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik, setiap panitia melaksanakan tugas yang telah
ditentukan dengan baik pula. Selain itu, pada sesi tanya jawab, setiap panitia berusaha untuk
saling membantu dalam memberikan jawaban. Respon partisipan selama keberlangsungan
acara juga baik, banyak pertanyaan terkait materi yang diberikan menandakan bahwa
pasrtisipan memiliki antusiasme yang besar kepada kegiatan ini.

9
2.6 Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan pre-test dan post-test, diketahui hasil sebagai
berikut :
 Berdasarkan pertanyaan pertama yang diberikan, diketahui hasil pretest menyatakan
80,64% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 19,35%
partisipan masih belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi
diberikan, diperoleh hasil bahwa 100% partisipan sudah mengerti tentang komunikasi
dalam organisasi.
 Berdasarkan pertanyaan kedua yang diberikan, diketahui hasil pretest menyatakan
32,25% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 67,74%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 100% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisasi.
 Berdasarkan pertanyaan ketiga yang diberikan, diketahui hasil pretest menyatakan
29,03% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 70,96%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 96,77% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisasi dan 3,22% partisipan masih belum memahami
tentang komunikasi dalam organisasi.
 Berdasarkan pertanyaan keempat yang diberikan, diketahui hasil pretest menyatakan
41,93% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 58,06%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 87,09% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisasi dan 12,90% partisipan masih belum memahami
tentang topik tersebut.
 Berdasarkan pertanyaan kelima yang diberikan diketahui hasil pretest menyatakan
54,83% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 45,16%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 93,54% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisasi dan 6,45% partisipan masih belum memahami
tentang komunikasi dalam organisasi.
 Berdasarkan pertanyaan keenam yang diberikan diketahui hasil pretest menyatakan
58,06% partisipan mengerti komunikasi dalam organisasi dan 41,93% partisipan masih
belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi diberikan, diperoleh hasil
bahwa 100% partisipan sudah lebih memahami atau mengerti tentang topik tersebut.
 Berdasarkan pertanyaan ketujuh yang diberikan diketahui hasil pretest menyatakan
41,93% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 58,06%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 93,54% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisasi dan 6,45% partisipan masih belum memahami
tentang topik tersebut.
 Berdasarkan pertanyaan kedelapan yang diberikan diketahui hasil pretest menyatakan
25,80% partisipan mengerti tentang komunikasi dalam organisasi dan 74,19%
partisipan belum mengerti tentang topik tersebut. Namun setelah materi dijelaskan,
diperoleh hasil post-test yaitu 96,77% partisipan telah lebih mengerti atau memahami
tentang komunikasi dalam organisai dan 3,22% partisipan masih belum memahami
10
tentang topik tersebut.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan edukasi terkait komunikasi dalam
organisasi ini berjalan dengan baik dan lancer. Meskipun dalam pelaksanaannya menemui
beberapa kendala, namun semua kendala dapat teratasi dengan baik dan tidak mengganggu
keberlangsungan kegiatan ini.

3.2 Saran
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sudah seharusnya dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya oleh para pelaksana kegiatan agar dapat memperoleh hasil yang baik. Oleh karena itu,
dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya harus dapat dipersiapkan
dengan sebaik mungkin agar keberlangsungan kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan lancar.

12
LAMPIRAN

 Dokumentasi Kegiatan
1. Pemaparan Materi dan Tanya Jawab

2. Games

13
3. Foto Panitia + Partisipan

 Dokumen Terkait Lainnya


1. Presensi Kegiatan
a. Absen Panitia Absen Peserta

2. Surat Untuk Sekolah

14
3. Uji Hasil
a. Pre-test

b. Post-test

15
4. Flayer

16
17
MATERI PSIKOEDUKASI : “KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”

1. Pengertian Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau “common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan
makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba
berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan orang lainnya. Kendala utama dalam
berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek yang
sama. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang mana di dalam kehidupannya
harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Komunikasi merupakan elemen penting dalam
organisasi. Karena tanpa adanya komunikasi segala sesuatunya pasti tidak akan berjalan baik.
Kemungkinan besar akan terjadi Miss Komunikasi dengan rekan kerja atau atasan yang
dampaknya cukup besar bagi individu maupun organisasi.

2. Jenis Jenis Komunikasi dalam Organisasi


Terdapat dua jenis komunikasi yang sering terjadi di dalam suatu organisasi antara lain yaitu
sebagai berikut.
a. Komunikasi Formal : Ini adalah komunikasi yang diatur dan struktural,
seringkali mengikuti hirarki organisasi dan prosedur yang ditentukan. Ini
termasuk pertemuan resmi, memo, laporan, dan komunikasi tertulis lainnya.
b. Komunikasi Informal : Komunikasi ini terjadi di luar saluran resmi dan
seringkali melibatkan percakapan sehari-hari antara anggota organisasi. Ini
termasuk percakapan di koridor, email pribadi, atau obrolan santai di kantin.

3. Komponen Komunikasi dalam Organisasi


Terdapat beberapa komponen penting yang di butuhkan untuk membangun komunikasi di
dalam suatu organisasi, antara lain yaitu sebagai berikut.
a. Komunikator (Sender), komunikator adalah individu atau kelompok yang memulai
atau menginisiasi proses komunikasi. Mereka adalah sumber pesan dan bertanggung
jawab atas penyampaian informasi atau pesan kepada penerima. Komunikator bisa
berupa manajer, atasan, karyawan, atau pihak lain yang terlibat dalam pertukaran
informasi dalam organisasi.
b. Pesan (Message), pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh
komunikator kepada penerima. Pesan ini dapat berupa informasi terstruktur, instruksi,
gagasan, atau pesan emosional. Pesan harus jelas, relevan, dan sesuai dengan tujuan
komunikasi.
c. Saluran (Channel), saluran adalah media atau cara yang digunakan untuk mengirimkan
pesan dari komunikator kepada penerima. Saluran dapat berupa komunikasi lisan
(misalnya, wawancara, rapat), komunikasi tertulis (surat, email), atau saluran
elektronik (telepon, video konferensi). Pemilihan saluran yang tepat penting untuk
memastikan pesan disampaikan dengan efektif.

18
d. Penerima (Receiver), penerima adalah individu atau kelompok yang menerima pesan
dari komunikator. Tugas penerima adalah memahami pesan, menafsirkan informasi,
dan merespons pesan jika diperlukan. Penerima dapat menjadi rekan sejawat, bawahan,
atau siapa pun yang berada dalam jangkauan komunikasi.
e. Feedback (Balikan), adalah tanggapan atau respon yang diberikan oleh penerima
kepada komunikator. Ini adalah bagian penting dari komunikasi karena memungkinkan
komunikator untuk memahami sejauh mana pesan telah dipahami atau berhasil
disampaikan. Feedback dapat berupa pertanyaan, konfirmasi, atau respon lain yang
membantu mengklarifikasi atau melengkapi komunikasi.
f. Efek (Effect), adalah dampak atau hasil yang dihasilkan oleh komunikasi. Dalam
konteks organisasi, efek dapat meliputi pemahaman yang lebih baik, pengambilan
keputusan, perubahan perilaku, atau pencapaian tujuan komunikasi. Memantau efek
komunikasi adalah penting untuk menilai keberhasilan proses komunikasi dan
melakukan perbaikan jika diperlukan.

4. Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi dalam organisasi memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam
mencapai berbagai tujuan organisasi. Berikut beberapa alasan mengapa komunikasi sangat
penting dalam konteks organisasi :
a. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik, komunikasi yang efektif memberikan
manajer dan karyawan akses ke informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
yang baik. Informasi yang tepat dan tepat waktu membantu dalam merumuskan
strategi, mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan yang sesuai.
b. Koordinasi dan Kolaborasi, komunikasi yang baik memungkinkan departemen dan
individu berkolaborasi secara efisien. Ini membantu dalam mengkoordinasikan
aktivitas organisasi, meminimalkan tumpang tindih, dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya.
c. Pengembangan Budaya Organisasi, komunikasi adalah salah satu alat utama dalam
membentuk budaya organisasi. Cara komunikasi dilakukan dan norma yang ada dalam
organisasi mempengaruhi cara anggota organisasi berinteraksi, bekerja sama, dan
merespon tantangan.
d. Peningkatan Produktivitas dan Kinerja, dengan komunikasi yang efektif, instruksi dan
tujuan organisasi dapat disampaikan dengan jelas. Ini membantu dalam meningkatkan
produktivitas dan kinerja karyawan karena mereka memahami tugas dan tanggung
jawab mereka.
e. Pemecahan Masalah dan Manajemen Konflik, komunikasi memungkinkan organisasi
untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi. Dalam hal konflik,
komunikasi yang baik dapat membantu untuk mengatasi perbedaan pendapat dan
menyelesaikan masalah dengan damai.
f. Peningkatan Keterlibatan Karyawan, karyawan yang merasa diakui, didengarkan, dan
memiliki akses ke informasi yang relevan lebih cenderung merasa termotivasi dan
terlibat dalam pekerjaan mereka. Komunikasi yang efektif membantu dalam
mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan karyawan.
g. Pengurangan Ketidakpastian, informasi yang disampaikan melalui komunikasi
membantu dalam mengurangi ketidakpastian. Ketidakpastian dapat menciptakan
kecemasan dan ketidakpastian, tetapi dengan komunikasi yang baik, karyawan dapat
19
merasa lebih yakin dan nyaman.
h. Pengelolaan Reputasi, komunikasi internal dan eksternal berperan dalam mengelola
reputasi organisasi. Pemberitaan yang positif dan konsisten, baik di dalam maupun di
luar organisasi, dapat mempengaruhi citra dan reputasi organisasi.
i. Pencapaian Tujuan Organisasi. keseluruhan, komunikasi yang efektif adalah alat
penting dalam mencapai tujuan organisasi. Ini memastikan bahwa semua anggota
organisasi memahami visi, misi, dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

5. Pengelolaan Konflik dalam Komunikasi Berorganisasi


Pengelolaan konflik dalam komunikasi organisasi adalah suatu proses yang penting untuk
menjaga hubungan yang sehat dan produktif di dalam organisasi. Konflik adalah hal yang
tidak dapat dihindari, tetapi dengan pendekatan yang tepat, konflik dapat dielola dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah dan strategi untuk mengelola konflik dalam komunikasi
organisasi :
a. Pahami Sumber Konflik: Langkah pertama dalam mengelola konflik adalah memahami
sumber konflik. Apa yang menjadi pemicu konflik? Apakah itu perbedaan pendapat,
kebutuhan yang tidak terpenuhi, atau masalah interpersonal? Memahami akar
penyebab konflik adalah kunci untuk menentukan solusi yang tepat.
b. Fasilitasi Komunikasi Terbuka: Mendorong komunikasi terbuka antara pihak-pihak
yang terlibat dalam konflik sangat penting. Dalam situasi ini, peran pemimpin atau
manajer sangat penting. Mereka dapat membantu membuka saluran komunikasi,
mendengarkan semua pihak, dan memfasilitasi diskusi yang konstruktif.
c. Jaga Emosi dan Bahasa Tubuh: Dalam situasi konflik, emosi bisa meningkat. Penting
untuk menjaga emosi dan bahasa tubuh yang baik selama komunikasi. Hindari
berteriak atau menunjukkan bahasa tubuh yang mengancam. Bicarakan masalah
dengan tenang dan hormat.
d. Pendekatan Kolaboratif: Dalam pengelolaan konflik, lebih baik mendorong pendekatan
kolaboratif daripada kompetitif. Berarti pihak-pihak yang terlibat dalam konflik harus
bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak. Ini sering
melibatkan negosiasi dan kompromi.
e. Cari Solusi Bersama: Bekerja bersama untuk menemukan solusi adalah langkah
penting dalam pengelolaan konflik. Pihak-pihak yang terlibat harus fokus pada tujuan
yang sama, yaitu menyelesaikan konflik dengan cara yang menguntungkan semua
pihak.
f. Gunakan Bahasa Positif: Bahasa yang digunakan dalam komunikasi harus positif dan
membangun. Hindari bahasa yang menyalahkan atau mengkritik. Alihkan perhatian
kepada solusi dan bukan masalah.
g. Pertimbangkan Mediasi: Dalam beberapa kasus, mungkin perlu melibatkan seorang
mediator yang netral untuk membantu mengelola konflik. Mediator dapat membantu
memfasilitasi komunikasi dan membantu pihak-pihak yang terlibat dalam mencapai
kesepakatan.
h. Buat Aturan dan Prosedur: Organisasi dapat memiliki aturan dan prosedur yang jelas
untuk mengelola konflik. Ini dapat mencakup proses pengaduan, penyelesaian
sengketa, atau penanganan masalah internal.
i. Evaluasi Hasil dan Pembelajaran: Setelah konflik diatasi, penting untuk mengevaluasi
20
hasilnya. Apakah solusi yang diambil berhasil? Apakah ada pelajaran yang dapat
dipetik untuk menghindari konflik serupa di masa depan?

21

Anda mungkin juga menyukai