Anda di halaman 1dari 2

I.

JENIS-JENIS ESAI

Esai Deskriptif

Esai deskriptif adalah salah satu jenis esai yang mendeskripsikan tentang subjek maupun objek (baik
seseorang maupun benda) yang menarik perhatian penulis untuk dibahas atau diteliti. Dalam
menulis esai deskriptif, subjek atau objek dalam esai bisa berupa pengalaman, rumah, hewan, dan
lain sebagainya. Tujuan dari esai deskriptif ini adalah untuk melihat sejauh mana seorang penulis
mampu mendeskripsikan sesuatu yang mudah dipahami oleh pembaca dan mendapatkan dengan
mudah pesan yang ingin disampaikan penulis.

Esai Argumentatif

Esai argumentatif adalah salah satu jenis esai yang berisikan opini pribadi dari seorang penulis
terhadap suatu topik atau permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan
masyarakat. Esai argumentatif biasanya bertujuan untuk menyakinkan pembaca terhadap
pandangan yang disampaikan penulis dan bisa menerima ide dari penulis. Dalam esai argumentatif,
umumnya penulis mengungkapkan kebenaran dari suatu ide agar pembaca, setelah membaca
esainya, dapat berpihak terhadap penulis dan mampu membuat suatu pendapat sesuai dengan isi
dari esai tersebut.

Esai Kritik

Esai kritik adalah salah satu jenis esai yang ditujukan untuk mengungkapkan suatu kritikan terhadap
suatu karya. Pada umumnya dalam esai kritik ini penulis memusatkan diri pada suatu urain tentang
seni misalnya musik, lukisan, film, teater dan karya kesusastraan lainnya. Esai kritik ditulis dengan
tujuan untuk membangkitkan kesadaran pembaca tentang perasaan atau pikiran penulis tentang
karya baik berupa karya seni atau karya sastra.

Esai Watak

Esai watak adalah salah satu jenis esai yang membahas tentang tipe atau watak seseorang dalam
suatu isu atau sebuah pembahasan kepada pembaca. Dalam jenis esai watak ini, seorang penulis
dapat menyisipkan cuplikan dari watak seseorang terhadap isu yang terkait dengan pembaca.
Cuplikan dalam esai watak ini tidak dijabarkan secara lengkap tentang biografi seorang tokoh
melainkan hanya sepenggal sifat atau watak tokoh terkait.

II. KARAKTERISTIK ESAI

A. Ciri-ciri Esai

Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa
dan ungkapan figur. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas,
yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. Selalu tidak utuh, artinya penulis
memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis,
Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan,
pengembangan sampai ke pengakhiran. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang
membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan
esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.

B. Karakter Esai

Esai sebenarnya (hampir) sama saja dengan opini. Sebab, definisi dari esai itu sendiri adalah
karangan prosa (bukan menggunakan kaidah puisi) yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Itu sebabnya, artikel di media massa itu bertaburan data-
data teknis, tapi lebih ke arah pemaparan sepintas lalu dan itu murni pendapat pribadi penulisnya
setelah membaca pendapat lain dari begitu banyak karya yang telah dibacanya. Opini juga adalah
pendapat si penulis terhadap suatu masalah. Jadi sama saja.

Format penulisan esai biasanya dimulai dari membeberkan fakta yang hendak dinilai menurut
pendapat kita. Itu sebabnya harus kuat di data dan bahan yang mendukung penulisan tersebut.
Kemudian menganalisis fakta tersebut menurut pengamatan kita. Jika perlu diberikan saran, ya kita
sampaikan saran kita. Jika perlu dikritisi, sampaikan juga alasan kita. Baru terakhir kesimpulan kita.
Bisa mendukung fakta tersebut, bisa juga menolaknya. Singkatnya demikian.

Untuk persiapan menulisnya, bisa menentukan tema apa yang akan kita tulis. Lalu mengumpulkan
bahan dan data untuk mendukung tulisan kita. Proses selanjutnya bisa langsung saja menulis. Tapi
tak ada salahnya juga jika kita membuat kerangka tulisan (outline) untuk tujuan agar tulisan kita
fokus. Tidak melebar ke mana-mana. Efefktif dan efisien sesuai keperluannya.

Daftar pustaka

1. http://adidarmawan168.blogspot.com/2013/09/pengertian-essai-dan-ciri-cirinya.html?m=1
2. https://www.zenius.net/blog/jenis-jenis-esai-dan-contohnya-materi-bahasa-indonesia
3. https://osolihin.wordpress.com/2012/08/13/karakteristik-esai/

Anda mungkin juga menyukai