Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
(Yatim F.2005:60)
b.Mioma uteri adalah tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos
(Sarwono,2011).
dominan dan dan lunak karena otot rahimnya dominan. (Marmi, 2015)
lebih di kenal dengan sebutan myom dalam bahasa medis di kenal atau di
yang struktur utamanya adalah otot dan di sertai jaringan ikat bertempat pada
rahim sehingga berbentuk padat karena jaringan dominan dan lunak karena
2. Etiologi
oleh kadar estrogen. Mioma sering bertambah besar selama kehamilan dan
http://repository.unimus.ac.id
mengecil setelah menopouse. Selama penderita masih mengalami siklus
pertumbuhanya sangat lambat. Mioma bisa di temukan satu tetapi bisa juga
Mioma uteri yang berasal dari sel otot polos miometrium, dan di bagi
miometrium normal dan interaksi kompleks dari hormon steroid seks dan
tekanan pada rongga perut,atau keluhan anemia karena kurang darah atau
nmyeri pada waktu berhubungan seksual, atau nyeri pada waktu bekerja.
Perempuan lainya yang mengidap mioma mengeluh susah hamil atau mudah
http://repository.unimus.ac.id
uterusnya, terutama pada penderita dengan obesitas. Keluhan penderita sangat
tergantung pula dari lokasi atau jenis mioma yang di derita. (Sarwono, 2011)
Secara garis besar gejala-gejala yang dapat terjadi bisa berupa, sebagai
berikut:
c. Nyeri, tekanan atau perasaan berat di daerah panggul selama atau di antara
2 siklus menstruasi
d. Sering berkemih
e. Perut membengkak
(Saraswati S,2010:50).
4. Gambaran Klinik
berikut:
menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa faktor yang terjadi
adenoma endometrium.
http://repository.unimus.ac.id
4) Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya serang
mempengaruhi:
menimbulkan infertilitas
5. Klasifikasi
http://repository.unimus.ac.id
Mioma uetri pada daerah korpus. Sesuai dengan lokasinya di bagi
bawah atau panggul ialah mioma sub serosum dan kehamilan mioma
intramural.
a. Anamnesis
spooting.
http://repository.unimus.ac.id
2) Teraba benjolan pada perut bagian bawah
varises.
6) Abortus spontan (resiko dua kali lipat pada wanita dengan mioma)
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes Laboratorium
http://repository.unimus.ac.id
2) Ultrasonografi
membantu.
bermakna.
tindakan pembedahan.
b. Terapi Pembedahan
http://repository.unimus.ac.id
Gynecologist (ACOG) dan American Society For Reproduktive Medicine
tuba.
histerektomi.
1) Miomektomi
laparaoslopi.
2) Histerektomi
http://repository.unimus.ac.id
Tindakan histerektomi pada pasien dengan mioma uteri merupakan
obstruksi pada traktus urinarius dan ukuran uterus sebesar usia kehamilan
12-14 minggu.
1. PengertianManajemenKebidanan
a. Langkah I: Pengkajian
http://repository.unimus.ac.id
lakukan pada pertemuan tatap muka. Pemeriksaan di lakukan dengan
1) Data Subyektif
a) Identitas klien
b) Keluhan utama
keadaan ibu.
http://repository.unimus.ac.id
(3)Riwayat kesehatan keluarga
uteri.
(4)Riwayat menstruasi
haid teratur atau tidak, banyaknya darah yang keluar saat haid,
lamanya haid di sertai nyeri atau tidak dan tanyakan tanggal haid
(5)Riwayat pernikahan
http://repository.unimus.ac.id
(a) Pola Nutrisi
(b)Pola Eleminasi
(d)Personal Hygiene
terjadinya infeksi.
http://repository.unimus.ac.id
(f) Riwayat Keluarga Berencana
lama penggunaan.
(g)Data Psikososial
dukungan keluarga.
d) Data Obyektif
meliputi:
a) Status Generalis
atau cukup/jelek.
http://repository.unimus.ac.id
(2) Kesadaran
delirium.
normal 100/80-120/80mmHg.
(4) Suhu
(5) Nadi
(6) Respirasi
b) Pemeriksaan Fisik
(1) Kepala
kelebatan, rontok/tidak.
http://repository.unimus.ac.id
(b)Muka : di kaji apakah ada kloasma/tidak, pucat/tidak, adakah
oedem.
atau tudak.
lidah stomatitis/tidak.
(2) Leher
kelenjar thyroid.
tidak.
(4) Ekstremitas
(5) Abdomen
(a) Inspeksi
http://repository.unimus.ac.id
(b)Palpasi
c) Pemeriksaan Penunjang
(1) USG
(2) Darah
yang benar atas data – data yang di kumpulkan. Data dasar yang sudah di
http://repository.unimus.ac.id
dengan lainya sehingga tergambar fakta. Sehingga menghasilkan
1) Diagnosa Kebidanan
2) Data Dasar
a) Data subyektif
b) Data Obyektif
(2) Kesadaran
Konjungtiva: anemis
http://repository.unimus.ac.id
(4) Vital sign
3) Masalah
perasaan cemas karena ada benjolan di bagian perut dan nyeri tekan.
4) Kebutuhan
aleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang
(Mufdillah 2012:117).
2012:121)
http://repository.unimus.ac.id
d. Langkah IV: Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
identifikasi atau di antisipasi. Pada langkah ini informasi atau data dasar
situasi ini bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang
http://repository.unimus.ac.id
adalah adanya kemajuan pada kondisi pasien setelah di lakukan tindakan.
1. Perizinan
Pda pasal 2 ayat (1) : Bidan dalam menjalankan Praktik Kebidanan, Bidan
kebidanan.
2. Kewenangan Bidan
a. Kewenangan normal
http://repository.unimus.ac.id
a) Penyuluhan dan konseling kesehatan reptoduksi perempuan
http://repository.unimus.ac.id
A. Patofisiologis Mioma Uteri
Herediter, pola
hidup,hormonal Mioma uetri
Tindakan pembedahan
Perdarahan Pembesaran uterus
(histerektomi)
http://repository.unimus.ac.id
B. Pathway Mioma Uteri
Etiologi
Mioma Uteri
Mioma Uteri Subserosa Mioma Uteri Intra mural Mioma Uteri Submukosa
Terapi
Hormonal Pembedahan
Indikasi
1. Pemakaian GnRH untuk
memperbaiki gejala-gejala klinis
1. Pendarahan uterus yang tidak
dan mengurangi ukuran mioma
respon terhadap terapi
2. Efek maksimal GnRH aginis baru
konservatif(hormonal)
terlihat setelah 3 bulan
2. Sangkaan adanya keganasan
3. Pemberian GnRH sebelum
3. Pertumbuhan mioma pada masa
pembedahanakan mengurangi
menopause
vaskularisasi pada tumor
4. Infertilitas karena gangguan pada
sehingga memudahkan tindakan
cavum uteri maupun karena oklusi
pembedahan
tuba
4. Terapi hormonal untuk
5. Nyeri dan penekanan yang sangat
mengurangi gejala pendarahan
mengganggu
uterus yang abnormal namun
6. Gangguan berkemih maupun
tidak dapat mengurangi ukiuran
obstruksi traktusurinarius
mioma
7. Anemia akibat perdarahan
Histerektomi Miomektomi
http://repository.unimus.ac.id