Tesis Andys
Tesis Andys
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister pada
Program Studi Pendidikan Seni Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo
Oleh:
ANDYS BARLIANTA ADITHAMA
G2P121004
TESIS
Oleh:
ix
x
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. karena atas
karunia dan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang
Seni Musik di SMP Negeri 1 Kendari”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar magister (S2) pada Program Studi Pendidikan Seni, Program
Setiap usaha untuk mencapai suatu kesuksesan akan mengalami hambatan dan
tantangan, demikian pula yang dialami penulis dalam penyusunan Tesis ini. Namun
dengan tekad, kemauan dan kerja keras yang dibarengi dengan adanya dorongan dan doa
dari orang tua, istri, rekan-rekan, dan bimbingan dari Bapak dan Ibu dosen, maka semua
Untuk itu dengan segala kerendahan hati yang paling dalam, penulis
sedalam-dalamnya pada semua pihak. yang terhormat Prof. Albert, S.Pd., M.A., Ph.D.
selaku pembimbing I, dan yang terhormat Dr. Sahlan, M.Pd. selaku pembimbing II,
yang meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan arahan yang sangat
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Karyadi, S.E. dan
Ibunda Dra. Sri Suryana Dinar, M.Hum. atas limpahan cinta, kasih dan sayang, doa restu,
penulis dapat menyelesaikan studi. Terima kasih kepada ayah dan ibu atas segala nasihat
sederhana begitu bermakna dalam segalanya. Nasihat yang engkau tanamkan kepadaku
xii
dengan keberhasilan tanpa melupakan arti kegagalan. Maafkan aku yang terkadang hanya
bisa mengeluh tanpa pernah bisa memberikan sesuatu yang baik untuk senyumanmu.
Hanya doa yang bisa kupanjatkan untukmu karena jasamu tidak terbalas, hanya tangisku
sebagai saksi atas rasa cintaku kepadamu, terima kasih telah menjadi orang tua yang
membanggakan, semoga aku bisa menjadi pribadi yang kalian banggakan pula, semoga
aku bisa membuat bapak dan ibu tersenyum dengan keberhasilan menjadi keberhasilan
Tak lupa ucapan terima kasih untuk keluarga kecilku, istriku tercinta Hartina
Hadrawi, S.Pd.,M.Pd. dan Anak gadisku tersayang Andina Phialsa Hasriditama atas
limpahan cinta, kasih dan sayang, doa dan dukungan selama menyelesaikan studi di
Pendidikan Seni. Dengan mencintaimu walau hanya sederhana aku percaya semua akan
menjadi istimewa.
Ucapan terima kasih pula penulis tunjukkan pada semua pihak yang telah
memberikan dorongan, bimbingan dan kemudahan serta bantuan moral maupun materi
secara langsung maupun tidak langsung selama studi sehingga penulis menyelesaikan
tugas akhir ini, tanpa mengurangi rasa hormat dengan kerendahan hati penulis
1. Prof. Dr. Muhammad Zamrun F, S.Si. Selaku Rektor Universitas Halu Oleo.
2. Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Halu Oleo.
3. Dr. Irianto Ibrahim, S.Pd.,M.Pd. Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Seni,
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Karyawan Universitas Halu Oleo, Khususnya
xii
i
5. Terima kasih kepada Ibu Megawati Hasanuddin, S.Pd., M,Pd. dan Ibu Neneng dan
seluruh staf Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Halu Oleo yang telah banyak
membantu penulis dalam bentuk Administrasi dan juga nasihat serta dorongan agar
6. Untuk saudara-saudariku tersayang Drg. Arfina Eka Priana, S.K.G. dan Arloncy
Oktafian Agung yang telah memberikan dorongan moril maupun finansial. Serta
seluruh keluargaku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
7. Kepada seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Seni khususnya Ang. 2021
La Sahur, Kismon, Ikbal, Karlina, beserta teman-teman lainnya yang tidak sempat
penulis tuliskan, kalianlah yang terbaik yang selalu menemani dan saling memberi
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu kiranya
dapat memaafkan segala kekhilafan dan kesalahan selama ini, serta bantuan dan
dorongan dari semua pihak tak dapat dibalas, hanyalah do’a yang senantiasa terpatri
semoga segala kebaikan dari semua pihak dibalas setimpal oleh Yang Maha Kuasa.
Amin.....
Penulis
xi
v
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN..............................................................................................i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.........................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
ABSTRAK..........................................................................................................xi
ABSTRACK.........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................10
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................11
1.6 Batasan Operasional....................................................................................12
xv
2.8.1 Unsur-unsur Pokok Musik...........................................................................35
2.9 Pembelajaran Musik........................................................................................41
2.9.1 Tujuan Pembelajaran....................................................................................42
2.9.2 Metode Pembelajaran Musik.......................................................................43
2.10 Perkusi..............................................................................................................44
2.10.1 Pengertian Perkusi......................................................................................44
2.10.2 Perkusi Menggunakan Bahan Bekas/sampah..........................................45
2.11 Alat-alat Musik Perkusi..................................................................................46
2.11.1 Alat Musik Perkusi Bernada......................................................................47
2.11.2 Alat Musik Perkusi tak Bernada...............................................................50
2.12 Model Analisis Data Menurut Miles and Hiberman.....................................51
2.13 SMP Negeri 1 Kendari.....................................................................................58
2.13.1 Gambaran Umum SMP Negeri 1 Kendari...............................................58
2.13.2 Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kendari........................................................60
2.14 Penelitian yang Relevan..................................................................................61
2.15 Kerangka Berpikir...........................................................................................65
BAB V PENUTUP.......................................................................................................102
5.1 Simpulan................................................................................................................102
5.2 Saran......................................................................................................................103
ii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................104
LAMPIRAN
ABSTRAK
Andys Barlianta Adithama (G2P1121004), Pemanfaatan Limbah Daur Ulang
Paralon Sebagai Sarana Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Kendari.
Program Studi Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Halu Oleo.
Pembimbing I, Albert, S.Pd., M.A., Ph.D. dan Pembimbing I. Dr. Sahlan,
S,Pd.,M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan alat musik
limbah daur ulang paralon sebagai sarana pembelajaran seni musik, serta
mendeskripsikan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran seni budaya di
SMP Negeri 1 Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan
dan lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.5
SMP Negeri 1 Kendari. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, dengan langkah-
langkah: 1) Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema tema dan polanya serta
membuang yang tidak diperlukan. 2) Penyajian data, adalah menampilkan atau
menyajikan data agar memiliki visibilitas yang lebih jelas . 3) Penarikan
kesimpulan dan verifikasi, Berdasarkan data yang telah dianalisis, dapat
disimpulkan bahwa: (2) Penilaian praktik pemanfaatan limbah daur ulang
paralon yang telah dipraktikkan oleh peserta didik menunjukkan bahwa terdapat
1 kelompok yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik, 3 kelompok
mendapat kategori yang baik, dan 2 kelompok lainnya mendapat kategori cukup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 34 siswa yang melakukan praktik secara
kelompok, terdapat peningkatan dan peserta didik sangat terbantu dengan
penggunaan alat musik yang didaur ulang dari limbah paralon sebagai sarana
pembelajaran di sekolah.
iii
ABSTRACT
Andys Barlianta Adithama (G2P1121004), Utilization of Recycled Paralon
Waste as a Means of Learning Music Arts at SMP Negeri 1 Kendari. Art
Education Study Program, Postgraduate, Halu Oleo University. Supervisor I,
Albert, S.Pd., M.A., Ph.D. and Advisor II. Dr. Sahlan, S,Pd.,M.Pd.
This research aims to describe the use of recycled paralon waste musical
instruments as a means of learning the art of music, as well as describing the
learning outcomes of students in learning arts and culture at SMP Negeri 1
Kendari. The method used in this research is descriptive qualitative. This type of
research includes library and field research. The data source in this research is
students in class VIII.5 of SMP Negeri 1 Kendari. The data collection techniques
used in this research are observation, interview and documentation techniques.
The data analysis technique uses the Miles and Huberman model, with the
following steps: 1) Data reduction means summarizing, selecting the main
things, focusing on the important things, looking for themes and patterns and
discarding what is not needed. 2) Data presentation, is displaying or presenting
data so that it has clearer visibility. 3) Drawing conclusions and verification.
Based on the data that has been analyzed, it can be concluded that: (2)
Assessment of the practice of utilizing recycled paralon waste that has been
practiced by students shows that there is 1 group that got a score in the very
good category, 3 groups got the category good, and the other 2 groups received
the adequate category. So it can be concluded that of the 34 students who
practiced in groups, there was an increase and students were greatly helped by
the use of musical instruments recycled from paralon waste as a learning tool at
school.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
adalah pendidikan seni budaya. Sebagaimana yang dinyatakan Suhaya (2016: 3).
Dengan pendidikan seni, perilaku peserta didik dapat terbentuk ke arah yang lebih
baik karena seni dapat mengenalkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat kepada peserta didik. Konsep pendidikan seni ada dua macam yang
pertama yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi
artistik dan kedua yaitu konsep pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan
pendidikan. Dalam pendidikan seni terdiri dari beberapa cabang yang terangkum
dalam kurikulum seni budaya yaitu: seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni
teater.
1
2
yaitu seni Perkusi. Perkusi digolongkan ke dalam jenis musik yang dimainkan
Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alat perkusi adalah alat
perkusi barang bekas. Alat perkusi barang bekas ini antara lain berasal dari
peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun
ember plastik. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan
bangunan seperti kaleng bekas, cat rumah, paralon, atau drum bekas aspal jalan.
Sebenarnya semua benda bisa dijadikan alat musik. Perkusi dari barang bekas ini
pada umumnya dari peralatan rumah tangga, karena merupakan barang bekas,
berarti yang digunakan adalah peralatan yang sudah pernah terpakai dan sudah
berubah fungsi. Tapi tidak semua perkusi barang bekas ini kondisinya rusak.
Untuk menyetel nada perkusi barang bekas ini juga unik. Biasanya alat perkusi
barang bekas ini diberi tambahan seperti tempelan lakban di sekeliling peralatan
agar nada yang terbentuk lebih nyaring. Atau untuk memukul peralatan perkusi
barang bekas digunakan alat tambahan lain seperti stik atau tongkat.
dan penegakan hukum”. Peran siswa dalam hal sikap, perilaku, pengetahuan, dan
limbah sampah serta menghasilkan suatu karya seni yang bermanfaat bagi sekolah
pada khususnya.
Salah satu masalah terbesar yang ada di Indonesia adalah Limbah Paralon.
Paralon adalah pipa yang terbuat dari plastik dan memiliki sifat yang tahan lama
dan tidak gampang dirusak. Pipa Paralon juga tidak berkarat atau membusuk.
Oleh karena itu, pipa paralon ini paling sering digunakan dalam sistem
harus ada solusi terhadap penanganan dan pengelolaan sampah Anorganik ini.
pengembangan siswa agar meningkatkan motivasi belajar yang lebih kreatif dan
inovatif di bidang seni musik. Dalam bukunya Rohidi (2016: 39-41) Secara umum
dapat dikatakan bahwa kreativitaslah yang paling utama muncul melalui seni dan
bangsa di dunia ini. Kreativitas itu dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menghasilkan hal baru atau ide baru yang belum pernah ada sebelumnya. Proses
untuk menghasilkan hal baru tersebut berasal dari proses imaginatif dari
efektif. Agar pemanfaatan limbah dapat dilaksanakan secara efektif, maka harus
terdapat panduan dari guru yang mengajar dalam membentuk inovasi siswa dalam
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna (Kustandi dan
Sutjipto, 2018: 8). Sarana adalah sebuah perangkatan peralatan, bahan, perabot
yang secara langsung digunakan dalam sebuah kegiatan atau aktivitas. Sarana
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar
Penggunaan sarana, media, dan bahan ajar yang tepat adalah solusi
peningkatan prestasi siswa, dan memberikan nilai positif bagi sekolah terutama
dibandingkan dengan membeli alat musik, dan peserta didik dapat langsung
mendengarkan bunyi musik dalam satu oktaf. Sedangkan kekurangan dari limbah
daur ulang paralon ini adalah hanya terdiri dari satu oktaf, jadi ada beberapa lagu
yang tidak dapat dimainkan menggunakan alat musik ini. Jenis musik yang dapat
pentatonik.
Tangga nada pentatonik adalah tangga nada yang menggunakan lima nada
pokok pada tiap oktafnya dan berasal dari tangga nada mayor. Terdapat dua jenis
tangga nada pentatonik, yaitu pelog dan slendro. Keduanya memiliki susunan
jarak nada dan ciri yang berbeda. Perbedaan tangga nada pentatonik pelog dan
hal ini dapat meminimalisir sampah yang berasal dari kegiatan yang dilakukan
harus berfikir agar limbah (plastik) tersebut dapat diminimalisir. Seperti yang
lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan
sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang
sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan
setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang
sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. Penelitian ini kemudian
penting untuk dikaji melihat fenomena dan fakta yang terjadi di lapangan dengan
Samratulangi, No. 111, Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara. SMP Negeri 1 Kendari merupakan salah satu SMP Negeri pertama
yang berada di Sulawesi Tenggara yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1996.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kendari saat ini adalah Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri 1 Kendari menerima hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional
Ruang belajar untuk proses belajar mengajar terdapat 29 kelas setiap ruang
kelas memiliki masing-masing satu white board, satu meja dan kursi guru,
masing-masing satu meja dengan kursi untuk setiap siswa. Untuk semua ruangan
yang berada dilantai satu memiliki satu unit air conditioner (AC), sedangkan
untuk ruangan kelas yang berada di lantai dua hanya menggunakan kipas angin.
SMP Negeri 1 Kendari, terdiri dari ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala
Sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang bimbingan konseling (BK), unit
komputer, musholah, kantin, kamar mandi siswa dan guru, ruang osis.
kreatif, menantang, dan memotivasi siswa. Oleh sebab itu, maka diangkat sebuah
sekolah sebagai tempat penelitian didasari oleh yang pertama penghargaan yang
diperoleh SMP Negeri 1 Kendari sebagai sekolah adiwiyata yaitu sekolah yang
kebermaknaan belajar dimana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan
termotivasi untuk belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu (curiosity) terhadap
keterbatasan keterampilan alat musik yang dimiliki oleh tenaga pendidik (guru)
membutuhkan media yang berkaitan dengan alat musik. Dan beberapa guru masih
tanpa disertai sarana pembelajaran. Sehingga suasana belajar pun menjadi kurang
efektif, dan tanpa disadari kurang adanya minat untuk mengikuti pembelajaran. Di
sisi lain terjadinya rasa bosan (jenuh) pada siswa selama proses pembelajaran
yang dengan sengaja mereka ekspresikan dalam bentuk kegiatan di luar rencana
teman sebangkunya dan lain-lain. Jika dilihat dari hasil keseluruhannya kurang
adanya ketercapain tujuan pembelajaran dan bahkan mungkin sama sekali tidak
9
tercapainya tujuan dari pembelajaran yang diharapkan. Karena jika dilihat dari
karakteristik siswa sekolah menengah itu sendiri, khususnya siswa kelas VIII.5
SMP Negeri 1 Kendari yang tingkat kemampuan kognitif, serta pola pikir yang
masih konkrit dan masih memiliki imajinasi yang tinggi, sehingga benar-benar
1. Bagaimana pemanfaatan alat musik limbah daur ulang paralon sebagai sarana
seni khususnya seni musik, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan
Dengan demikian, hasil belajar siswa khususnya pembelajaran seni musik dapat
a. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan dalam
b. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini siswa dapat menjadikan bahan
diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan referensi bagi pembaca, dan
11
ulang paralon sebagai sarana pembelajaran seni musik dalam mata pelajaran Seni
digunakan adalah kurikulum 2013. Berikut ini ditampilkan silabus yang memuat
kompetensi dasar seni musik kelas VIII pada mata pelajaran Seni Budaya
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Kendari
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : VIII / (Genap)
Standar Kompetensi : 1. Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya
(KI)
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
( toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
12
Dalam penelitian ini, perlu diungkapkan batasan istilah seperti berikut ini.
1. Limbah Daur Ulang Paralon adalah sisa dari suatu aktivitas manusia yang
berfungsi sebagai media pengaliran suatu zat cair, uap, atau gas dimana
3. Seni Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
alam untuk pembangunan, sampah untuk seni, dan lain-lain (Susilowati, 2006:
59). Pemanfaatan adalah suatu kegiatan, proses, cara atau perbuatan menjadikan
suatu yang ada menjadi bermanfaat. Istilah pemanfaatan berasal dari kata dasar
manfaat yang berarti faedah, yang mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti
dalam hal ini adalah memanfaatkan sampah keras untuk alat musik perkusi, secara
tidak langsung memberikan arti, bahwa tidak selamanya sampah itu tidak
berguna. Pemanfaatan ini mengajarkan kita sebagai manusia, agar tidak menyia-
nyiakan barang atau benda, karena barang atau benda tersebut bisa kita
Sepertihalnya, panci bekas, ember bekas, kaleng cat bekas, dan lain-lain. Sampah
merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya
14
khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan
tanpa apa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah
bukit sampah seperti yang sering kita lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah
tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap,
sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit.
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan atau materi berkelebihan atau ditolak atau
buangan. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994: 17). Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam
Ecolink, 1996). Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh
pemiliknya atau pemakai semula. (Tandjung, 1982: 12) Sampah adalah sumber
daya yang tidak siap pakai. (Radyastuti, 1996: 28). Sampah dibedakan menjadi
Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dan lain-lain yang tidak
atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
Contoh: Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dan lain-lain.
Namun, sampah tidak juga diklaim sebagai barang tidak berguna. Zaman sekarang
logam, besi, kaleng, plastik, kertas, karet, botol, dan dijadikan barang yang dapat
digunakan kembali.
a. Pengelolaan Sampah
menjadi barang yang lebih berguna (daur ulang sampah organik menjadi kompos).
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan
buangan, Sebagian besar sampah yang berasal dari aktivitas manusia dapat
bahan makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik (hasil dari
bersifat organik tidak begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak
oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam.
berfungsi sebagai media pengaliran suatu zat cair, uap, atau gas dimana berbentuk
batang silinder berongga. Limbah paralon juga dikenal sebagai limbah pipa PVC
atau Polyvinyl Chloride yang terbuat dari proses polimerisasi. Limbah paralon
dengan jenis ini masuk ke dalam urutan ketiga dalam jenis limbah pipa yang
1. Limbah paralon SDR 41. Limbah paralon ini merupakan jenis pipa PVC
jenis ini memiliki ketebalan terbaik untuk mengalirkan limbah cair bertekanan
2. Limbah paralon JIS. Limbah paralon JIS atau Japanese Industrial Standard
merupakan salah satu jenis PVC yang paling banyak beredar di pasaran karena
3. Limbah paralon SNI. Limbah paralon SNI atau Standard Nasional Indonesia
berasal dari dalam negeri dengan panjang kurang lebih 4 meter hingga 6 meter
per batangnya. Pada umumnya limbah paralon ini mudah diaplikasikan dengan
disambung. Jenis dari limbah paralon SNI terbagi menjadi 4 jenis yaitu limbah
paralon SNI S 6.3 (batas tekanan 16 bar) , SNI S 10 (batas tekanan 12.5 bar),
pembelajaran. Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak
perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara lansung digunakan dalam
pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak
perlengkapan.
perubahan dalam pendidikan. Mulai dari perubahan sarana dan prasarana belajar
siswa di sekolah dapat dicapai secara efisien. Perubahan juga terjadi pada metode
belajar siswa, dari metode konvensional sampai metode belajar siswa aktif,
ialah guru. Seorang guru yang profesional memiliki kewajiban untuk mengetahui
fasilitas apa saja yang diperlukan oleh seorang siswa dalam proses belajar, mulai
dari sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas yang menyenangkan,
meja kursi yang memadai, media belajar yang cukup dan dapat menunjang
maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik
sarana prasarana.
1. Perencanaan
semua barang yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar harus sesuai
3. Pengawasan Penggunaan
yang ada dikelasnya, maka tugas guru adalah melakukan pengawasan atau
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media juga
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad, media apabila
keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, teks, dan lingkungan
maupun audio visual, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat dan juga
dapat dibaca ,lebih lanjut dikatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat, serta perhatian siswa
adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. Dengan kata lain media
pembelajaran adalah alat bantu proses dalam belajar mengajar sehingga tujuan
belajar peserta didik berikut ini karakteristik beberapa jenis media yang biasanya
dipakai dalam kegiatan belajar mengajar yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya.
a. Media Grafis
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol, yang termasuk media grafis
b. Media Audio
Yaitu media yang hanya dapat di akses melalui organ pendengaran pesan
kata-kata atau bahasa latin) maupun non verbal, jenis media adiu yaitu radio, tape
recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara (Wina Sanjaya, 2016: 118).
banyak sekali di pakai dalam proyeksi diam, perbedaan nya jelas diantara
keduanya yaitu pada media grafis dapat secara langsung berintekrasi dengan
pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu
waktu
agar tidak terlalu verbalitas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya
pengalaman baru.
Berikut ini beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secra umum mengacu pada salah satu
atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
23
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip tau
generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik merlukan simbol
yang berbeda dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses
membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai
c. Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya
lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan
yang terbaik. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di manapun dan
utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu
sama efektifnya jika digunakan pada pada kelompok kecil atau perorangan.
Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang,
2.6 Kreativitas
24
Kurikulum 2013 sangat dituntut siswa agar dapat belajar aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu, siswa pada tahap sekolah dasar
Kreativitas berasal dari kata kreatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki
Hurlock menyatakan bahwa kreativitas adalah proses mental yang unik, suatu
berbeda dan orisinil. (Supriadi, 2005: 15). menambahkan bahwa kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
kecerdikan dari pikiran yang berbeda untuk menghasilkan suatu produk atau
lain. Semua hal tersebut dilakukan sebagai upaya menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda dari yang pernah ada untuk memecahakan suatu masalah serta
dilakukan dengan caranya sendiri agar seseorang merasa puas akan hasil yang
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan
kreativitas adalah suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan atau berupa suatu obyek tertentu serta mampu menerapkannya
caranya sendiri. Dalam menghasilkan gagasan maupun suatu produk yang baru
penelitian ini adalah suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagsan atau berupa karya nyata yang tidak terfikirkan oleh orang lain
dalam pemecahan masalah untuk menghasilkan karya yang orisinil dan relatif
berbeda.
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternatif atau arah
atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam
berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan
d. Elaborasi, adalah kemampuan untuk melakukan hal yang detail dari suatu
penguraian (elaborastion).
a. Kelancaran (fluency)
Kelancaran (fluency) ini dapat dilihat dari ini indikator sebgai berikut:
Ekspresif, yaitu memiliki kemauan yang kuat serta dorongan yang disertai
semangat yang tinggi untuk maju dan berhasil dengan berusaha sekuat tenaga
1. Arus gagasan spontan, dimana orang yang kreatif itu dipenuhi dengan
gagasan dan ide-ide baru dan segar, serta mampu mencari solusi dan alternatif
yang kurang berarti, tetapi banyak digunakan untuk mencari gagasan baru
b. Kelenturan
sifatnya futuristis
masalah dipahami.
gagasan atau ide-ide yang ada dalam pikiran anak dengan lancer.
c. Keaslian yaitu kemampuan untuk mnghasilan berbagai ide atau karya yang asli
hasil pemikiran sendiri. Hasil karya yang dihasilkan anak lebih unik dan
d. Elaborasi yaitu kemapuan untuk memperluas atau memperkaya ide yang ada
dalam pikiran anak dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan atau
keativitas anak menurut (Martini, 2006: 67). yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian
dan elaborasi.
dalam dua kategori, yaitu katagori kognitif dan katagori non kognitif. Ciri
Sedangkan ciri kategori non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian
29
kreatif. Kategori kognitif dan katagori non kognitif ini keduanya sangat berkaitan
dan sama pentingnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif
tidak akan menghasilkan suatu hasil apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan
dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologis yang sehat. Kreativitas tidak
hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat
resiko, 4) tidak mudah putus asa, 5) menghargai keindahan, 6) mau berbuat atau
berkarya, serta 7) menghargai diri sendiri dan orang lain (Sumanto, 2005: 39).
mempunyai kemampuan berpikir kritis, mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
tertarik pada kegiatan kegiatan kreatif, berani mengabil resiko, tidak mudah putus
asa, lentur (fleksibel), suka mengekspresikan diri dan bersikap natural (asli).
Dalam penelitian ini anak kreatif adalah anak yang mampu membuat hasil
karya dengan tekun, gagasan yang orisinil, fleksibel dalam berpikir dan merespon,
berani menambil resiko, serta tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah
dalam menciptakan ide ataupun karya baru yang orisinil. Dari ciri-ciri di atas,
mempengaruhi kreativitas.
Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk
dan kadar yang berbeda-beda. (Seto, 2016: 246). mengemukakan ada empat
strategi dalam pengembangan kreativitas yang sering disingkat dengan 4P, yaitu
a. Pribadi
menghargainya
a. Pendorong
Bakat kreatif anak akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari
lingkungannya, jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya sendiri untuk
b. Proses
Anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif untuk
sarana prasarana yang diperlukan. Proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu
selalu menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna, hal itu akan
d. Produk
yang bermakna adalah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana
kepada yang lain, misalnya dengan menunjukkan atau memamerkan hasil karya
anak.
unsur-unsur musik yaitu irama melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan
(2003: 288) musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai
suara ke dalam pola–pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Musik
adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada–nada, baik
vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi
32
dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional (Bahari,
2008: 55).
Pada saat ini musik juga sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia.
Bagi pencipta musik, musik menjadi suatu luapan emosi jiwa, dimana perasaan
mendengar musik yang sesuai dengan suasana hati maka harapannya agar bisa
yang baru. Setiap daerah dan budaya di dunia memiliki musik yang khusus
untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, ada juga musik
2006: 23).
Musik yang merupakan kombinasi dari ritme, harmonik dan melodi sejak
keahlian menggunakan musik dan elemen musik oleh seorang terapis untuk
yang harus dikuasai oleh seorang terapis, namun elemen dasarnya adalah musik
33
itu sendiri. Seorang terapis diwajibkan menguasai setidaknya satu alat musik
perubahan perilaku sudah dimulai sejak zaman Phytagoras dan Plato (Djohan,
2006: 28). Phytagoras sudah memahami apa yang diketahui para ilmuwan saat ini
bahwa musik bisa mengubah perilaku. Phytagoras menganggap jagat raya sebagai
sebuah alat musik. Dia percaya adanya getaran kosmis yang bisa memasuki
manusia melalui pikiran. Orang yang selaras dengan getaran kosmis tersebut
musik juga berfungsi untuk sebagai hiburan. Musik dapat digunakan sebagai
musik latar, seperti digunakan di dalam suatu kegiatan, atau sebagai musik latar
disuatu tempat seperti klinik kecantikan, rumah sakit, tempat terapi dan lain-lain.
Digunakan ntuk memberi variasi, memberi tekanan, memberikan nuansa dan yang
tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang lebih
subyektif. Hal ini karena cita rasa musik selalu menjadi rasa yang disadari dan
dinikmati dengan perasaan (emosi). Pemilihan jenis musik yang tepat akan
Memanfaat berarti sesuatu yang dapat dinikmati langsung pada saat itu juga.
The heart of the matter in musik education is to help every child experience the
35
bahwa unsur pokok dalam pendidikan musik adalah untuk membantu setiap siswa
untuk mengalami ekspresi bunyi sesuai dengan kecakapan atau kemampuan yang
dimiliki siswa.
Pengalaman keindahan dan ekpresi musik baru dapat dirasakan jika seseorang
musik merupakan dasar untuk semua kegiatan bermusik. Penguasaan teori musik
proses yang cukup lama dan diperlukan latihan sebagai penunjangnya. Menurut
yang tersedia.”
melalui pendidikan formal maupun non formal. Unsur-unsur musik itu akan
terdapat dam musik itu sendiri. Adapun unsur-unsur musik tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Melodi
Menurut Turek (1988: 80-81) “A melody is, in the most general sense, a
succession of pitches in rhythm. Those pitches are usually organized into one or
36
more large units. Thus, pitch, rhythm and form are the essence of most melodies”.
Dapat diterjemahkan secara bebas bahwa melodi dalam pengertian umum dapat
diartikan sebagai rangkaian atau urutan dari nada-nada didalam irama. Nada-nada
tersebut biasanya tersusun dalam satu kesatuan yang lebih besar. Jadi nada, irama
dan bentuknya adalah unsur dasar dari melodi. Sedangkan menurut Jamalus
(1996: 16) melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur)
yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau
ide. Sedangkan menurut Ali (2006: 56) melodi adalah rangkaian nada-nada dalam
notasi yang dibunyikan secara berurutan. Dari ketiga penjelasan tersebut di atas
tertentu yang dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat
naik dan terdengar berurutan serta berirama dan menungkapkan suatu gagasan.
Apabila terdapat dalam sebuah lagu, maka lagu tersebut akan terasa indah dan
nikmat untuk didengar. Yang diharapkan dari pemahaman tentang melodi adalah
agar siswa dapat membayangkan bunyi nada-nada dalam musik. Bunyi yang
Menurut Harison (1983: 200) ”They must memorize the sound before they are
asked to produce it.” yang berarti siswa harus dapat menghafal bunyi musik lebih
dahulu sebelum siswa diminta untuk mengungkapkan musik itu, yaitu membaca
b. Irama/ritme
(Kristianto, 2007: 90). Sedangkan menurut Suwarto dkk (1996: 18) irama ialah
rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik dan tari. Irama dalam
musik terbentuk oleh bunyi dan diam dengan bermacam lama waktu yang
membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa nada dalam ayunan. Secara
tertentu baik yang berasosiasi dengan tempo atau sukat tertentu maupun tidak.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa irama/ ritme adalah pengaturan
bunyi dari suatu waktu tertentu yang dapat dirasakan dan didengar dengan
bermacam lama waktu yang membentuk pola irama. Bahkan Jamalus (1988: 22)
otot, syaraf, dan bagian tubuh yang bersentuhan dengan instrument, tetapi
Pemahaman unsur irama meliputi notasi irama, tanda diam dan birama.
Notasi irama, notasi adalah not, sama dengan lambang atau simbol bunyi
(Hariyadi, 1989: 11). Tanda birama, gunanya untuk menunjukkan birama mana
yang akan dipakai pada sebuah lagu dan menentukan nilai not pada tiap ruas
Pemahaman unsur irama ini jadi sangat penting bagi siswa karena
communicates ideas and feeling to us through its tones and rythms. This
berarti musik adalah suatu bentuk seni. Melalui musik kita dapat berkomunikasi
c. Harmoni
Harmoni Harmoni secara praktis merupakan susunan dua atau tiga buah
nada yang berbeda tinggi atau rendahnya yang dibunyikan secara bersamaan
(akord). Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Khodijat (1986: 32) bahwa
(1996: 26) harmoni dalam seni musik dapat diartikan sebagai susunan atau gerak
Menurut Jamalus (1988: 30) trinada atau akord adalah gabungan tiga buah
nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada terts atau nada ketiga nada
kwint atau nada kelima, dapat juga dikatakan terts tersusun. Sedangkan menurut
Mudjilah (2004: 56) istilah akord dapat terdiri dari empat buah nada atau bahkan
lebih, sedangkang akord yang hanya terdiri dari tiga buah nada disebut triad. Triad
39
disusun oleh tiga buah nada yang terdiri atas nada alas (root), nada ketiga (terts),
dan nada kelima (kuint). Terts dan kwint adalah istilah yang sering di jumpai
d. Bentuk/ Struktur
suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan lagu ini mencakup
bagian) yang diberi simbol AB. Bentuk biner ini dapat diperpanjang sehingga
menjadi bentuk AAB, ABB, AABB. Sedangkan bentuk yang lainnya adalah
bentuk terner sederhana (tiga bagian) yang diberi simbol ABA. Bentuk terner ini
e. Ekspresi
memainkannya hal itu biasa disebut ekspresi. Menurut Harry Suwarto dkk (1996:
22) ekspresi merupakan semacam ‘tema’ emosi dari sebuah lagu. Sedangkan
Menurut Jamalus (1988: 38) ekspresi dalam musik adalah unkapan pikiran dan
perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik dan warna nada dari
40
ekspresi yaitu:
1. Tempo
beat/ ketukan per menit (Kristianto, 2007: 114). Sedangkan menurut Soeharto
(1992: 34) tempo adalah cepat lambatnya suatu karya musik. Dari kedua
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tempo adalah cepat atau lambatnya
merupakan istilah resmi yang dipakai secara umum. Disamping itu terdapat
lama makin lambat dan accelerando artinya makin lama makin cepat.
2. Dinamik
menurut Jamalus (1988: 39) dinamik adalah keras lembutnya volume suara dalam
Latin. Secara garis besar dinamik dibagi menjadi dua macam yaitu keras dan
lunak.
lama makin keras dan decrescendo artinya makin lama makin lembut.
41
3. Warna Nada
melalui sumber bunyi yang berbeda-beda. Istilah untuk menunjukkan warna nada
adalah timbre. Faktor lain untuk menghasilkan warna nada pada instrument musik
sesuai dengan apa yang diinginkannya adalah cara memproduksinya. Dan warna
sporzando, arpeggio, glissando, dan vibrato. Perbedaan warna nada inilah yang
diberikan hanya beberapa saja, antara lain melodi, irama/ritme, harmoni dan
ekspresi. Hal ini mengingat bahwa tujuan pembelajaran musik di SMP hanya
musik.
menyatakan bahwa :
seni. Dari berkarya seni dimaksudkan agar siswa bisa berapresiasi terhadap
budaya daerah dan bisa menghargai orang lain 12 yang pada akhirnya mereka bisa
Seni mempunyai sifat unik dan memiliki karakteristik tertentu yang tidak
Metode atau strategi mengajar pun harus sesuai dengan tujuan kurikulum yang
43
Metode pembelajaran akan berhasil jika ditunjang oleh strategi pembelajaran yang
tepat. Menurut Uno (2007:3) bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan
didukung dengan strategi pembelajaran yang tepat pula. Keterkaitan metode dan
sebagai solusi dari kompetensi dasar ekspresi dan kreasi seni. Bertolak dari
dengan taraf perkembangan atau psikologis dari peserta didik (Setiawati, 2006:
2.10 Perkusi
2.10.1 Pengertian Perkusi
Perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan
suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun
yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi
biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu
permainan musik. Kata ini berasal dari istilah Latin percussio (yang berarti
perkusi merupakan alat bantu bermain musik pertama yang pernah diciptakan,
sementara suara manusia merupakan alat musik pertama yang digunakan manusia.
Instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu, dan batang kayu sangat
keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu untuk membuat
dilubangi agar menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih panjang (sebagai
teori musik dan orkestra, atau kelaziman dengan pengetahuan umum yang ada.
perkusi barang bekas ini antara lain berasal dari peralatan rumah tangga seperti
panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun ember plastik. Karena merupakan
barang bekas, berarti yang digunakan adalah peralatan yang sudah pernah terpakai
dan sudah berubah fungsi. Tapi tidak semua perkusi barang bekas ini kondisinya
rusak. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan
bangunan seperti kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan.
Untuk menyetel nada perkusi barang bekas ini juga unik. Biasanya alat
perkusi barang bekas ini diberi tambahan seperti tempelan lakban di sekeliling
peralatan agar nada yang terbentuk lebih nyaring. Atau untuk memukul peralatan
perkusi barang bekas digunakan alat tambahan lain seperti stik atau tongkat.
Sisi keunikan untuk mendapatkan nada atau suara perkusi barang bekas
yang menarik dan bagus, membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga keahlian
khusus dalam membuatnya. Salah satu cara menyetel nada perkusi barang bekas
yaitu dengan menempelkan lakban, kemudian diatur nada yang akan dihasilkan.
Perkusi barang bekas ini mempunyai banyak manfaat dan berguna antara lain:
46
Proses memakai perkusi dari barang bekas berarti ikut membantu menjaga
terpakai lagi.
Pemakaian peralatan seperti botol plastik dan kaleng bekas sebagai perkusi
Entah disadari atau tidak, Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa
Namun jika dicermati, akar budaya lebih khususnya akar musik yang ada di suku-
suku bangsa di Indonesia ini, mempunyai sifat yang sama. Yaitu bersifat perkusif,
maksudnya, keseluruhan musik hasil budaya suku bangsa tesebut adalah musik
perkusi.
Perkusif dalam hal ini bisa dilihat dari jenis instrument yang dimiliki oleh
masing-masing suku bangsa yang ada di Indonesia. Misal, Suku Jawa yang
perkusi bernada dan tak bernada. Contoh alat musik bernada yaitu, Marimba,
47
instrumen-instrumen perkusi yang tidak bernada ialah bass drum; the side drum;
the tenor drum; tamborine and castanets; the triangle, cymbals, dan gong.
dengan prinsip keyboard. Sehubungan dengan itu beberapa dari jenis ini dapat
secara serentak. Bunyi dihasilkan dengan cara memukulkan tongkat pad abilah-
dibandingkan dengan instrumen lain dari jenis ini. Deret bilah yang letaknya dekat
dengan pemain terletak lebih rendah dari deret yang lainnya. Deret bawah bernada
diatonis sementara deret atasnya adalah untuk nada-nada kromatis seperti tuts
hitam pada piano. Sementara bilah-bilah marimba terbuat dari kayu pilihan, bilah-
bilah instrumen lain yang mengacu ke keyboard piano, terbuat dari logam.
Sementara itu tangan kanan memegang tongkat dan dipukulkan pada bilah-bilah
yang dibuat dari bilah-bilah kayu (16—25 bilah) yang panjang dan besarnya tidak
Saron Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan
yang termasuk. keluarga balungan. Dalam satu set gamelan biasanya punya 4
saron, dan kesemuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan
nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih
kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.
Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau
menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras
peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati
yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu
ditabuh pelan.
logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya
bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga
kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi
temen (bambu yang berwarna putih). Pengertian calung selain sebagai alat musik
juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda
barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan
bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran,
Sulawesi Utara. Kolintang dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti
fiber paralel.
Kenong merupakan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa.
Kenong termasuk dalam golongan pencon, yang termasuk di dalamnya juga gong,
bonang, dan kethuk. bentuk Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan
50
yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar
namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada pangkon berupa kayu keras
yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang
Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring
dengan timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi
sela-sela antara kempul. Notasi setiap pencon dari kenong memiliki satu nada,
drum; the side drum; the tenor drum; tamborine and castanets; the triangle,
cymbals, dan gong. Keluarga instrumen drum atau drum set dimainkan dengan
cara memukulkan satu atau dua buah tongkat pada membran yang direntangkan
pada satu atau kedua ujung kelongsong. Sebagaimana keluarga seksi instrumen
lain drum juga memilki instrumen bas yauitu bass drum. Di samping keluarga
drum ada alat musik tak bernada lain yang mirip drum, semacam rebana, namun
berukuran kecil dan lebih tipis. Di seputar papan samping selongsongnya terdapat
beberapa pasang piringan kecil yang dipasangkan secara longgar sehingga jika
Alat tak bernada lain, yang sama sekali berbeda dengan keluarga drum
ialah castanet. Instrumen ini terdiri dari dua piringan cembung dari lempengan
kayu yang dihubungkan oleh seutas tali yang dicantolkan pada salah satu jari dan
51
jika telapak tangan ditutup maka kedua piringan tersebut akan berbunyi
bertepuk tangan.
Flamenco. Flamenco adalah kombinasi dari tiga jenis seni pertun jukan yaitu
tarian, permainan gitar, dan nyanyian khas Spanyol. Dalam orkestra instrumen ini
bersama instruimen lain untuk efek-efek tertentu. Cymbals yang terdiri dari
sepasang piringan logam yang besar, bunyinya lebih tumpul dari triangle namun
memiliki efek hentakan dan pantulan desing yang lebih kuat dan memancar.
Sementara itu, gong memiliki hentakan dengung dan desing lebih kuat, pancaran
paling berat yang dilakukan peneliti setelah data terkumpul adalah analisis data.
Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian, karena dari
analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal.
Kesulitan yang sering ditemui dalam analisis data adalah tidak adanya pedoman
52
baku atau tidak adanya aturan-aturan baku yang sistematis seperti halnya analisis
pertama adalah dalam memahami seting alamiah desain kualitatif dengan sumber
data berupa orang/informan atau teks. Aspek kedua adalah dalam hal memahami
mahasiswa juga kesulitan dalam hal memahami ciri desain kualitatif yang bersifat
efektif pada pengajaran mata kuliah ini agar mahasiswa memahami metode
mengenai analisis data kualitatif. Analisis bermakna analisa atau pemisahan atau
pemeriksaan yang teliti. Kaena itu secara sederhana dapat dipahami bahwa
analisis sebagai upaya menganalisa atau memeriksa secara teliti terhadap sesuatu.
membahas dan memahami data guna menemukan makna, tafsiran dan kesimpulan
tertentu dari keseluruhan data dalam penelitian. Analisis data dapat juga dimaknai
suatu susunan yang sistematis dan bermakna (Ibrahim, 2015). Pada proses analisis
53
data kualitatif, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka.
analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks
yang diperluas. Analisis dalam pandangan ini meliputi tiga alur kegiatan, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Milles dan Huberman,
2014).
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
dengan mudah, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis
melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk
dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Pendapat lain mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah proses mencari
dan menyusus secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya
Analisis dalam penelitian jenis apapun merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan
data kualitatif adalah proses mencari data dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari baik melalui hasil wawancara, catatan lapangan, maupun
yang diakhiri dengan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri
berulangulang sehingga dapat disimpulkan apakah dugaan itu dapat diterima atau
ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Analisis data kualitatif adalah upaya
mensintesiskan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari untuk memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut data kualitatif yang
55
bisa dipahami dengan mudah. Pada bagian analisis data diuraikan proses
catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.
data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa
yang dilaporkan.
sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara
memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan
tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus
penelitian. Di dalam penelitian lapangan bisa saja terjadi karena memperoleh data
yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Hal ini bisa dilakukan
karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah
didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data
yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat data itu akan
Huberman, 2014).
56
Begitu pula yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, analisis data
tentang data yang ada dan mengembangkan strategi untuk mengumpulkan data
baru. Analisis ini terdiri dari 3 hal utama: Reduksi Data, Penyajian Data dan
kegiatan yang saling terkait pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan
data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut
analisis.
1. Pengumpulan Data
dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan
reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang dilihat,
didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan
57
penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami. Catatan reflektif adalah
catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang
temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk
tahap berikutnya.
2. Reduksi Data
data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses
reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan
permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan
dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik
dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga
dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak
tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau
demikian peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam
kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data
memihak, tersekat-sekat daan tidak mendasar. Untuk display data harus disadari
4. Penarikan Kesimpulan
seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
mencari makna data yang terkumpul. Untuk itu perlu mencari pola, tema,
Kesimpulan yang diperoleh mula-mula bersifat tentatif, kabur dan diragukan akan
tetapi dengan bertambahnya data baik dari hasil wawancara maupun dari hasil
berlangsung.
Samratulangi, No. 111, Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara. SMP Negeri 1 Kendari merupakan salah satu SMP Negeri pertama
59
yang berada di Sulawesi Tenggara yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1996.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kendari saat ini adalah Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri 1 Kendari menerima hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional
Ruang belajar untuk proses belajar mengajar terdapat 29 kelas setiap ruang
kelas memiliki masing-masing satu white board, satu meja dan kursi guru,
masing-masing satu meja dengan kursi untuk setiap siswa. Untuk semua ruangan
yang berada dilantai satu memiliki satu unit air conditioner (AC), sedangkan
untuk ruangan kelas yang berada di lantai dua hanya menggunakan kipas angin.
SMP Negeri 1 Kendari, terdiri dari ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala
Sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang bimbingan konseling (BK), unit
komputer, musholah, kantin, kamar mandi siswa dan guru, ruang osis.
pendidik yang sudah memiliki sertifikasi pendidik yang sudah dapat dikatakan
memenuhi standar pendidikan. SMP Negeri 1 Kendari sebagai sekolah yang tidak
pramuka, pmr, osis, pancak silat, basket, bola voli, sepak bola, seni musik dan
Global.
Peduli Lingkungan.
Pendukung Pembelajaran.
61
penelitian, namun penulis masih merasa perlu untuk mengkaji ulang dengan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rena Yunita Jofiliandari (2022) yang berjudul
Siswa Kelas VIII.H SMP Negeri 2 Pamekasan” Teknik yang siswa gunakan
sebagian besar ialah teknik tempel/kolase dan teknik basah. Siswa memilih
menggunakan cat akrilik dalam teknik basah. Beberapa kelompok juga ada
yang memakai spidol dan pensil warna. Hasil yang diperoleh siswa memang
menunjukkan nilai kelompok dengan kategori baik, akan tetapi mereka juga
dibawa untuk tugas karya seni lukis mixed media belum lengkap, masih
kelompoknya, kerjasama dan komunikasi yang juga masih kurang. Selain itu,
hanya sekedar ditunjukkan contoh karya saja yang sudah jadi dan mereka
dengan pemanfaatan limbah plastik pada pembelajaran seni budaya kelas XII
karya pertama kategori penilaian sangat baik sebanyak 6 siswa, kategori baik
buruk sekali sebanyak 0 siswa. Sedangkan pada karya kedua kategori sangat
buruk dan buruk sekali sebanyak 0 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari
mengalami perubahan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Tari Nur Fatimah RY. (2021) yang berjudul
Hasil Semester Di Kelas Viii Smp Negeri 1 Barru, Sulawesi Selatan” Pada
dilakukan oleh kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Barru, siswa kelas VIII.1 dibagi
bahan dasar yang akan digunakan oleh masing-masing kelompok, setelah itu
setiap kelompok menentukan alat dan bahan pendukung yang akan digunakan
63
kerajinan tangan, kelompok satu menggunakan bahan dasar limbah dari kain
perca dan menghasilkan karya masker dan konektor hijab, kelompok dua
menggunakan bahan dasar limbah plastik dari toples bekas dan menghasilkan
lampion gantung, kelompok tiga menggunakan bahan dasar limbah kaleng dan
limbah paralon dan menghasilkan karya lampu hias, sedangkan kelompok lima
gantung.
berjumlah empat guru pendidikan jasmani yang mewakili dari SMAN SBI
pembelajaran dan kreativitas guru yang tidak dimunculkan dengan sarana dan
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Heri Suryanti (2006) yang berjudul
9.80%, yang memanfaatkan 90.20%. Dan media proyeksi diam yang tidak
6. Skripsi karya Yopi Nopita Sari pada tahun 2020 yang berjudul “Penggunakan
Media Audio dalam pembelajaran IPA yang aada di SDIT Al-Ahsan seluma”
hal tersebut disebabkan kurangnya alat audiovisual seperti media laptop dan
media infokus. Hanya ada tiga media leptop dan hanya satu infocal. Dalam
materi. Materi yang biasa digunakan dalam aplikasi media audiovisual adalah
penelitian yang diketahui bahwa SDN Baru 1 Pankalan Bun, media yang
tersedia untuk proses belajar mengajar bidang studi PaI masih kurang, media
gambar orang berwudlu, gambar keadaan alam, gambar orang sedang makan
dengan disertai tulisan do‟a makan dan lain-lain, guru PAI dalam proses
belajar mengajar dapat dikatan menggunakan media, selama itu ada, bagi
materi yang tidak ada medianya maka guru hanya menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab saja. Ini terlihat ketika guru mengajar di kelas 2
karena media yang tepat dan yang sesuai dengan materinya masih belum ada.
Berdasarkan kajian pustaka di atas, tidak ada kesamaan dengan judul yang
juga hasil yang dicapai. Tetapi penelitian diatas dianggap memiliki relevansi
Tenggara.
“kerangka berpikir ini adalah suatu model konseptual mengenai bagaimana teori
berhubungan itu dengan segala macam faktor yang telah atau sudah diidentifikasi
yakni sebagai masalah yang penting”. Oleh sebab itu, dengan adanya
66
Seni Musik pada mata pelajaran Seni Budaya khususnya bagi siswa kelas VIII.5
di SMP Negeri 1 Kendari dan umumnya bagi masyarakat SMP Negeri 1 Kendari.
Dari uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
Hasil Penelitian
Gambar Skema Kerangka Berpikir
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan
SMP Negeri 1 Kendari, menjadi sebuah media pembelajaran Seni Musik agar
lebih menekankan makna dari pada generalisasi, menurut Sugiyono (2011: 9).
mepelajari dokumen-dokumen.
memahami suatu fenomena mengenai hal-hal apa saja yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, perspepsi, tindakan, dan lain-lain, serta dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
67
68
secara detail terkait suatu fenomena dan fenomena yang dimaksud adalah proses
pemanfaatan limbah paralon dalam penilitian ini yang dilakukan oleh siswa kelas
VIII.5. Dalam penelitian kualitatif ini data desktiptif yang dihasilkan terkait
tentang proses, tingkah laku, dan hasil karya siswa dalam pemanfaatan alat musik
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial baik individu,
menggali data yang bersumber dari lokasi atau lapangan penelitian yang
berkenaan dengan harga dan promosi serta dampaknya terhadap volume penjualan
di perusahaan.
Samratulangi, No. 111, Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan yang dimulai
dari tengah semester genap yaitu bulan Mei sampai dengan Juni 2023.
69
Subjek yang diambil oleh peneliti dalam proses penelitian ini adalah siswa
kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Kendari, Jl. Samratulangi, No. 111, Kemaraya, Kec.
Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi digambarkan sebagai proses mengamati dan
lingkungan alami dan buatan manusia. Dengan kata lain, observasi dapat
digunakan untuk menilai atau mengukur hasil dan proses belajar seperti
70
aktivitas siswa yang diamati pada saat proses pembelajaran seni budaya
Kendari.
b. Wawancara
mata pelajaran Seni Budaya kelas VIII, staf sekolah, dan siswa. Adapun
umum sekolah sebagai objek penelitian, visi dan misi sekolah, dan nama
c. Dokumentasi
yang valid. Dokumen dapat berwujud perkataan manusia, foto atau hasil
karya. Jika didukung dengan foto yang direkam maka penelitian yang
dihasilkan saat observasi dan wawancara akan menjadi lebih akurat dan
bisa di yakini.
adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa daftar hasil nilai,
160) foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering
bahwa metode atau teknik pengolahan data kualitatif dapat dilakukan melalui tiga
cara, yakni: reduksi data, display data, dan diakhiri dengan menyusun
hipotesis/kesimpulan.
1. Reduksi data, dalam hal ini data yang diperoleh dilakukan pada sesuatu yang
2. Penyajian Data (display data) yaitu hasil wawancara yang didapat kemudian
disajikan dalam bentuk data dan juga hasil analisis dokumen yang telah
3. Menyusun hipotesis/kesimpulan, yang dalam hal ini agar hasil penelitian dapat
Beragam sumber data yang digunakan nantinya dalam triangulasi yaitu dari
Pipa paralon atau biasa dikenal sebagai pipa pvc adalah jenis pipa yang
terbuat dari material polivinil klorida (PVC). Paralon menggeser pipa besi karena
dianggap lebih ekonomis. Selain itu, pipa paralon juga anti karat dan anti asam
alkali. Oleh karena itu, pipa paralon banyak digunakan untuk produksi dan
sekitar.
berfungsi sebagai media pengaliran suatu zat cair, uap, atau gas dimana berbentuk
batang silinder berongga. Limbah paralon juga dikenal sebagai limbah pipa PVC
atau Polyvinyl Chloride yang terbuat dari proses polimerisasi. Limbah paralon
dengan jenis ini masuk ke dalam urutan ketiga dalam jenis limbah pipa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu benda yang sering
digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk di sekolah, pipa paralon yang telah
paralon yang banyak tentu menjadi sebuah masalah, karena sifatnya yang tidak
bisa terurai. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan limbah pipa paralon tersebut,
74
75
dibuatlah sebuah inovasi alat musik pipa paralon yang dapat digunakan sebagai
Dalam proses pembuatan alat musik ini ada beberapa aspek yang perlu
Alat Bahan
Gergaji Kayu
Palu Cat
Kuas Roda
Paku
Lem Pipa
B. Proses Pembuatan
1) Tahap pertama, persiapan bahan yang akan diolah menjadi alat musik :
2) Potong paralon sepanjang 102 cm, lakukan hal yang sama sampai paralon
berjumlah 13.
ukuran 124 cm, potongan keempat dibelokkan ke atas dengan ukuran 25 cm.
dengan erat.
ukuran 118 cm, potongan keempat dibelokkan ke atas dengan ukuran 25, hal
dengan erat.
dengan erat.
10) Setelah berbentuk L, paralon yang tadinya berukuran 125 cm, dipotong
ukuran 109 cm, hal tersebut menimbulkan suara dengan bernada Dis.
11) Paralon kelima, potong paralon sepanjang 111 cm, hubungkan paralon
dengan erat.
12) Setelah berbentuk L, paralon yang tadinya berukuran 111 cm, dipotong
13) Paralon keenam, potong paralon sepanjang 100 cm, hubungkan paralon
dengan erat.
14) Setelah berbentuk L, paralon yang tadinya berukuran 100 cm, dipotong
kiri, dengan ukuran 84 cm, hal tersebut menimbulkan suara dengan bernada
F.
79
dengan erat.
bernada Fis.
dengan erat.
serong kanan atas, dengan ukuran 64 cm, hal tersebut menimbulkan suara
dengan bernada G
dengan erat.
serong kanan atas, dengan ukuran 55 cm, hal tersebut menimbulkan suara
23) Paralon kedua belas , potong paralon sepanjang 41 cm, hubungkan paralon
24) Paralon kedua belas , potong paralon sepanjang 32 cm, hubungkan paralon
25) Setelah semua paralon terbentuk, diperlukan kayu sebagai penopang paralon
tersebut. Potong kayu sepanjang 102 cm, lakukan hal yang sama sampai
26) kayu pertama, potong kayu sepanjang 164 cm, hubungkan kayu tersebut
Lakukan hal sama sebanyak 13, bentang kayu sebagai penghubung satu
kayu dengan kayu lainnya. Setelah itu, letakkan paralon yang sudah
27) Tahap selanjutnya adalah proses dimana melapisi permukaan kayu dan
Adapun bahan dan kegunaannya dalam proses membuat alat musik paralon
Kawat besi bekas didapatkan dari kabel-kabel listrik yang tidak terpakai
lagi sehingga dapat menghasilkan kawat besi yang dapat digunakan untuk
barang bekas. Pipa paralon ini juga bisa didapatkan dari limbah rumah tangga,
3. Kayu
Bahan kayu bisa didapatkan dimana saja. Dalam pembuatan alat musik
yang terbuat dari paralon, kayu ini digunakan untuk menopang paralon agar dapat
4. Roda
Roda dapat didapatkan dari lemari atau rak bekas. Fungsi roda dalam alat
musik ini adalah untuk memudahkan peneliti untuk memindahkan alat musik
1 alat musik paralon terdiri dari 13 nada (1 oktaf), berikut ukuran jarak
tiap bunyi:
nada pertama disebut dengan nada C memiliki tinggi 102 cm dan panjang 164 cm.
nada kedua disebut C# (cis) memiliki tinggi 102 cm dan panjang 155 cm.
nada keempat disebut D# (dis) memiliki tinggi 102 cm dan panjang 125 cm.
nada kelima disebut E memiliki tinggi 102 cm dan panjang 111 cm.
nada keenam disebut F memiliki tinggi 102 cm dan panjang 100 cm.
nada ketujuh disebut F# (fis) memiliki tinggi 102 cm dan panjang 95 cm.
nada kesembilan disebut G# (gis) memiliki tinggi 102 cm dan panjang 72 cm.
84
nada keseblas disebut A# (ais) memiliki tinggi 102 cm dan panjang 50 cm.
nada kedua belas disebut B memiliki tinggi 102 cm dan panjang 41 cm.
nada ketiga belas disebut C memiliki tinggi 102 cm dan panjang 32 cm.
Di antara ketiga belas nada di atas, terdapat tujuh nada pokok yaitu C, D,
E, F, G, A, B yang disebut juga sebagai tangga nada diatonis mayor dengan jarak
Gambar di atas merupakan contoh alat musik yang terbuat dari paralon.
Adapun jumlah ruas terdiri dari 13 jumlah ruas dan jika dihitung dari jumlah
paralon yang digunakan, alat musik tersebut mengunakan 5 paralon utuh jika
4.1 Pemanfaatan Alat Musik Limbah Daur Ulang Paralon dalam Kegiatan
Belajar Seni Musik Siswa Kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Kendari
Tujuan dari pemanfaatan limbah daur ulang paralon dalam belajar seni
khususnya dalam bentuk seni musik. Selain itu, melalui kegiatan ini siswa dapat
pula memiliki pemahaman mulai dari proses pembuatan, pemakaian alat dan
seni musik dan sedikit materi tentang limbah, sampah, paralon. Metode dalam
proses belajar yang dipakai antara lain ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
Dalam pembelajaran kelas VIII ini menggunakan kurikulum K13 yang standar
kegiatan belajar yang dapat melatih siswa untuk bisa menilai, menghargai, serta
melatih kepekaan estetisnya terhadap suatu karya seni. Untuk mencapai tujuan
a. Pertemuan Pertama
Hari pertama kegiatan pembelajaran dilakukan pada hari Selasa, tanggal
11 Mei 2023 di kelas VIII.5. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.20 WITA sampai
pukul 13.20 WITA (3 Jam Pelajaran). Pada saat pertemuan pertama ini siswa
dihadapkan dengan kegiatan yang terdiri dari aktivitas guru dalam memberikan
salam, mengondisikan kelas agar tenang, kemudian apersepsi siswa dan dilanjut
Sebagian besar siswa sudah cukup paham tentang sampah, limbah paralon.
Namun siswa masih belum cukup paham tentang manfaatnya dalam seni musik.
musik. Hal ini dilakukan supaya nantinya siswa paham tentang kegiatan yang
86
akan berlangsung nantinya dan mengetahui manfaat serta tujuan yang diperoleh
nantinya akan digunakan pada kegiatan pemanfaatan limbah daur ulang paralon
dalam pembelajaran seni musik. Di sini peneliti menggunakan media papan tulis
dan spidol dalam menjelaskan materi. Setelah beberapa menit selesai menjelaskan
87
materi, siswa diperbolehkan melontarkan pertanyaan apa saja terkait materi yang
belum jelas.
sebuah alat musik. Di bawah ini adalah beberapa contoh karya alat musik dengan
Alat musik tersebut menggunakan limbah paralon dengan cara dipukul. Alat
musik ketipung dengan banyak variasi juga bisa dibuat. Cara membuatnya juga
lebih mudah. Langkahnya cukup dengan memotong pipa air yang sudah
berbeda-beda nantinya.
Setelah memperlihatkan contoh alat musik yang terbuat dari daur ulang
bertanya terkait materi yang telah diberikan. Karena durasi pelajaran sudah
menanyakan kembali materi kepada siswa jika masih ada yang ingin ditanyakan.
Apabila sudah tidak ada pertanyaan, guru menutup pelajaran hari itu dengan
memberi salam penutup kepada seluruh siswa. Menurut pengamatan peneliti pada
pertemuan pertama ini menghasilkan kegiatan yang cukup berjalan lancar sesuai
oleh siswa dan mereka cukup antusias mengikuti pelajaran dengan memberikan
pertanyaan apabila ada materi yang belum paham dan ikut memberikan jawaban
b. Pertemuan Kedua
pertama yakni pada hari Kamis tanggal 18 Mei 2023, pukul 10.20 WITA sampai
pukul 13.20 WITA (3 Jam Pelajaran). Pertemuan kedua dilakukan sama seperti
dan kegiatan penutup. Peneliti seperti biasa memulai dengan memberikan salam
pembuka dan juga perkenalan, memberikan apresepsi kepada siswa kurang lebih
selama 10 menit tentang limbah daur ulang paralon. Setelah itu, dilanjutkan
siswa diizinkan untuk bertanya terlebih dulu apabila masih belum jelas terkait
Pembagian kelompok menggunakan kelompok yang sama pada saat tugas poster
sebelumnya. Agar siswa lebih paham pada tugas yang diberikan, setelah itu
peserta didik bersama anggota kelompoknya mulai mencari referensi terkait musik
jika masih ada yang ingin ditanyakan. Apabila sudah tidak ada pertanyaan, guru
menutup pelajaran hari itu dengan memberi salam penutup kepada seluruh siswa.
90
c. Pertemuan ketiga
Dilanjut pada pertemuan ketiga yakni tanggal 25 Mei 2023, pukul 10.20
berlangsung seperti biasa yang diisi oleh peneliti dengan melakukan salam
pembuka terlebih dahulu. Pertemuan kali ini yaitu siswa dengan absen genap,
kelas VIII.5 sudah cukup antusias dalam hal membunyikan dan pandai dalam
menentukan musik apa saja yang akan kelompok mereka tampilkan, meskipun
terdapat beberapa siswa yang masih kurang dalam kedua hal tersebut.
mereka dan membantu siswa seperti memberi pengarahan ketika mereka ada yang
kebingungan dalam menentukan musik dalam lagu yang dapat dihasilkan dari
ulang menjadi sebuah alat musik ditambahkan dengan bantuan alat musik lainnya
seperti pianika dan trhee angel, ini tertujuan untuk menambah keharmonisan
warna bunyi musik yang akan peserta didik tampilkan. Berikut contoh penampilan
dari salah satu kelompok peserta didik menggunakan alat musik dari hasil daur
91
ulang limbah paralon ditambahkan dengan alat musik lainnya seperti pianika dan
trhee angel.
Gambar 03. Aktivitas pada saat praktek menggunakan alat musik paralon
(Sumber: Andys Barlianta A., 2023)
memberikan apreasiasi dan tak lupa motivasi terhadap peserta didik. Kemudian,
peserta didik diminta untuk kembali merapikan alat yang dibawa dan
ini, tidak lupa ditambahkan dengan motivasi, setelah itu peneliti mengakhiri
Keterangan: Masing-masing aspek memiliki nilai 1-10 poin, jika ditotal menjadi
100 poin.
Tabel 02. Rentang Nilai Kelompok Seni Musik
NO KATEGORI
RENTANG NILAI
.
2. 79 - 88 Baik (B)
3. 69 - 78 Cukup (C)
4. 59 - 68 Kurang (D)
paralon pada pembelajaran seni budaya kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Kendari
ulang paralon. Dari hasil praktik tersebut terdapat 1 kelompok yang mendapat
nilai dengan kategori sangat baik. Sedangkan 3 kelompok mendapat kategori yang
adanya penggunaan alat ini sebagai sarana pembelajaran di sekolah, contoh ketika
salah satu peserta didik tidak memiliki alat musik, dengan adanya alat ini, peserta
didik dapat menggunakan alat musik ini secara bergantian. Berikut daftar nilai
Anawulandudu 3 76
Bani Al Azham 2 92
Fanny Yunus 1 85
Meidina Salim 3 76
Muhammad Angkasa 4 85
Nasya Ananta 3 76
Roshan Zafransyah 5 85
Sahruny Rahmadany D. 2 92
anggota mendapat nilai 85, berdasarkan aspek penilaian. Terlihat peserta didik
95
maksimal dipembagian tugas dalam memainkan alat musik dan kelompok satu
dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Untuk kelompok dua mendapat nilai 92
sangat maksimal dalam hal teknik yang digunakan dalam menggunakan alat
musik kekompakan sesama anggota kelompok juga dapat dilihat pada saat tampil,
penguasaan panggung tiap individu juga sangat baik. Sedangkan kelompok tiga
mendapat nilai 76, kategori C (cukup). Kelompok tiga tidak mampu memainkan
alat musik paralon dengan baik, akan tetapi anggota kelompok tiga terlihat
kompak dan cukup kreatif, saat anggota kelompok menggunakan meja sebagai
sarana bermain musik. Sedangkan kelompok 4 dan 5 juga sama mendapat nilai 85,
hal tersebut berdasarkan aspek penilaian bermain musik. Kedua kelompok ini juga
keharmonisam bunyi antara satu alat musik dengan alat musik lainnya. Sedangkan
beberapa anggota kelompoknya tidak mengambil peran pada saat tampil, dan
4.2 Hasil Belajar Peserta Didik dalam Menggunakan Alat Musik dari
Limbah Daur Ulang Paralon pada Kegiatan Belajar Seni Musik Siswa
Kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Kendari
limbah daur ulang paralon sebagai sarana pembelajaran seni musik di SMP Negeri
96
Mombakani
Sulawesi Tenggara
1 1 3 3 3 2 1 3 21
Nomowingi Pewangu Ibio
4 5 6 56 5 6 5 4
Noale ale Kini Kuno
4 5 6 5 6 5. 6 5 4
Nolako Lako Mombakani
42 5 1 1 2 2 4 3 1
Ikita Ipamba Anasepu
3 1 2 1 2 1 3 2 1
Meronga Ronga Banggonano
98
Gambar di atas merupakan tangga nada yang digunakan oleh peserta didik
untuk melakukan praktik penggunaan alat musik yang terbuat dari limbah daur
ulang paralon. Adapun video dapat akses melalui link di bawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1LRG9l7sPk4lipwOkDouWBUymfcvDbkY/preview
https://drive.google.com/file/d/1HXQxEXYCEBNZzdl7CS_EfAmeYyZW8w3B/preview
https://drive.google.com/file/d/1DlXkIr81cDookjDn3PPSoUTHpG_FvGdS/preview
baku yang baru. Jadi bisa dikatakan mendaur ulang sama halnya seperti
Ramah lingkungan
Salah satu keunggulan utama dari membuat kreasi dari barang bekas
adalah membantu mengurangi limbah dan sampah. Dengan mendaur ulang barang
Membuat kreasi dari barang bekas juga berarti kita tidak perlu membeli
barang baru, sehingga dapat menghemat sumber daya alam seperti bahan baku,
Ekonomis
Membuat kreasi dari barang bekas dapat menjadi alternatif yang lebih
ekonomis daripada membeli barang baru. Barang bekas biasanya lebih murah atau
bahkan gratis, sehingga dapat menghemat biaya. Contoh ketika membuat alat
Kreasi dari barang bekas dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk
melakukan hal serupa. Ketika orang melihat hasil kreativitas kita dengan barang
bekas, mereka mungkin tertarik untuk ikut serta dalam upaya daur ulang dan
konservasi lingkungan.
Aktivitas membuat kreasi dari barang bekas dapat menjadi sarana edukasi
lingkungan.
100
Membuat kreasi dari barang bekas juga dapat menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan. Kita dapat menjual kreasi kita atau membuka usaha daur ulang yang
3. Hanya bisa digunakan pada lagu yang memiliki tangga nada 1 oktaf
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan dari kegiatan pemanfaatan
limbah daur ulang ini bisa disimpulkan bahwa proses kegiatan berlangsung
dengan cukup baik dan lancar. Penyampaian materi dapat dipahami dengan baik
oleh siswa. Pembagian kelompok untuk penugasan juga berjalan lancar dan tidak
memerlukan durasi yang lama sehingga waktu pembelajaran dapat selesai tepat
waktu.
ulang paralon. Hasil yang diperoleh siswa memang menunjukkan nilai kelompok
dengan kategori sangat baik, baik, dan cukup baik. Akan tetapi mereka juga
terdapat sejumlah siswa yang kurang aktif dalam membantu tugas kelompoknya,
kerjasama dan komunikasi yang juga masih kurang. Selain itu, lagu yang dapat
terbatasnya jumlah oktaf yang terdapat pada alat musik daur ulang limbah
paralon, maka tidak semua lagu dapat dimainkan dengan menggunakan alat musik
tersebut.
101
102
5.2 Saran
Bagi peserta didik SMP Negeri 1 Kendari khususnya siswa kelas VIII.5
dalam berkarya seni musik. Belajar menemukan ide/gagasan baru dalam berkarya
Bagi guru mata pelajaran Seni Musik diharapkan bisa lebih memotivasi
siswa dalam belajar khususnya dalam berkarya seni baik secara visual maupun
verbal dan dapat menyiapakan peralatan musik yang nyaman digunakan siswa
sebagai cadangan.
Sekolah juga memiliki alat musik dan ruang musik sendiri untuk menampilkan
hasil karya siswa untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bidang Seni
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni Wacana: Wacana Apresiasi dan Kreasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayati, N. 2013. The Impact Of The School Safety Zone on Passenger Car
Equivalent Values in Indonesian Urban Roals, Thesis, The University of
Leeds.
Jamalus, 1998. Musik dan praktek perkembangan buku sekolah pendidikan guru.
Jakarta: CV Titik Terang.
Radyastuti, 1996. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.
Saldana., Miles & Huberman. 2014. Qualitative Data Analysis. America: SAGE
Publications
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis dimulai dari SD Negeri
15 Baruga pada tahun 2002-2008 yang saat ini berganti nama menjadi SD Negeri
Kesenian Jakarta, Program Studi Seni Pertunjukan tahun 2015-2019. Saat ini
penulis sedang mengabdi di salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di
Kota Kendari yakni SMP Negeri 1 Kendari sebagai guru mata pelajaran Seni
Budaya.
Kendari, Agustus 2023
No. 111, Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. SMP
Negeri 1 Kendari merupakan salah satu SMP Negeri pertama yang berada di
Sulawesi Tenggara yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1996. Kepala Sekolah SMP
Negeri 1 Kendari saat ini adalah Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd. SMP Negeri 1
Ruang belajar untuk proses belajar mengajar terdapat 29 kelas setiap ruang
kelas memiliki masing-masing satu white board, satu meja dan kursi guru,
masing-masing satu meja dengan kursi untuk setiap siswa. Untuk semua ruangan
yang berada dilantai satu memiliki satu unit air conditioner (AC), sedangkan
untuk ruangan kelas yang berada di lantai dua hanya menggunakan kipas angin.
SMP Negeri 1 Kendari, terdiri dari ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala
Sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang bimbingan konseling (BK), unit
komputer, musholah, kantin, kamar mandi siswa dan guru, ruang osis. SMP