Anda di halaman 1dari 135

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5733129, Faksimile (021) 5721244, Laman litbang.kemdikbud.go.id

Nomor
1457/H.H4/PG.00.02/2022
:
27 Maret 2022
Lampiran : Satu berkas
Hal : POS Asesmen Nasional Tahun 2022

Yang Terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

di Seluruh Indonesia
Dengan hormat, dalam rangka pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2022, Badan Standar, Kur
Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan P
Operasional Standar (POS) untuk acuan pelaksanaan AN Tahun 2022, melalui Peraturan Kepala B
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor: 013/H/PG.00/2022 tanggal 24 Maret 2022, sebagaiman

Mohon perkenan Saudara untuk meneruskan informasi ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/K
Kementerian Agama, dan Satuan Pendidikan dalam kewenangan Saudara.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Badan
Anindito Aditomo Ph.D.
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek
2. Inspektur Jenderal Kemendikbud
3. Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikbud

4. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek


5. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek
6. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
8. Direktur KSKK Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama
9. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendis, Kementerian Agama
10. Direktur Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen, Kementerian Agama
11. Direktur Pendidikan Katholik, Ditjen Bimas Katholik, Kementerian Agama
12. Direktur Pendidikan Hindu, Ditjen Bimas Hindu, Kementerian Agama
13. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan seluruh Indonesia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKA
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721245, 5721244,
Laman litbang.kemdikbud.go.id

SALINAN
PERATURAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PEND
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 0 13/ H/PG.00/ 2022
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PEND
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan, Keb
Riset, dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional, perlu menetapkan Peraturan Kep
Standar, KririRulum, dan Asesmen Pendidikan tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2022;
Mengingat

Tahuri 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No


3.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pe
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lem
Republik Indonesia Nomor 6676);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Pera
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Tam
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
5. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendi
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
156);
6. Keputusan Presiden Nomor 52/TPA Tahun 2021 tentang Pengangkatan Peja
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Perididikan dan Kebuda
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologl Nomor 17
tentang Asesmen Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 202l Nomor 8
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Nomor
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 963).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PE
TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL
2022.

Pasal 1
1. Prosedur Operasi Standar Asesmen Nasiorial yang selanjutriya disebut POS AN adalah ketentuan yang m
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional.
2. Asesmen Nasional yang selanjutnya disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemeri
pemetaan mutu sistem pendidikan pada tlngkat satuan pendidikan dasar dan meriengah dengan m
instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
3. Asesmen Kompetensi Minimum yang selanjutnya disingkat AKM adalah pengukuran kompetens
dalam Literasi Membaca dan Literasi Matematika (Numerasi).
4. Literasi Membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleR
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebaga
Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
5. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia
6. Survei Karakter adalah pengukuran terhadap sikap, kebiasaan, nilai-nilai (james) berdasarkan ena
Pelajar Pancasila.
7. Survei Lingkungan Belajar adalah pengukuran kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menun
pembelajaran pada satuan pendidikan.
8. Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disingkat ANBK adalah asesmen yang
komputer secara daririg dan semidaring sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal.
9. Pelaksana Asesmen Nasional adalah lembaga yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan ke
Asesmen Nasional pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan sekolah Indone
negeri.
10. Satuan Pendidikan adalah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Lua
(SDLB), Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK), Program Paket A/ PKPPS Ula, Adi Widya Pasraman
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah {MTs),
Program Paket B/ PKPPS Wustha, Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
(SMPTK), Madyama Widya Pasraman (MWP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Seko
Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Program Paket C/ PKPPS Ulya, Sekolah Menengah Agam
(SMAK), Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), U
Pasraman (UWP), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SM
Aliyah Kejuruan (MAK), Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri.
11. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
12. Tim Teknis ANBK adalah petugas di provinsi dan kabupaten/kota yang diberi kewenangan sebagai
teknis dalam melakukan verifikasi dan pendampingan satuan pendidikan sebagai pelaksana Asesme
13. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis aplikasi pelaksan
Nasional di ruang asesmen.
14. Teknisi adalah petugas pengelola sarana komputer dan jaringan di satuan pendidiRan.
15. Pengawas adalah pendidik/tenaga kependidikan yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan m
kelancaran pelaksanaan Asesmen Nasional dl ruang asesmen di satuan pendidikan.
16. Bahan Asesmen Nasional adalah instrumen berupa seperangkat butir-butir soal yang digunakan untuk
nasional dalam bentuk digital yang harus dijaga keamanannya, kerahasiaannya dan ketepatari waktun
digunakan saat asesmen.
17. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia y
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Pre
menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
18. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahari daerah ya
pelaRsanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
19. Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut Dapodik adalah pangkalan data pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pend
Kebudayaan, Riset, dan Teknologl.
20. Education Management Information System yang selanjutnya disebut EMIS
adalah pangkalan data pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama.
-s-
21.
Daftar Nominasi Sementara yang selanjutnya disingkat DNS adalah daftar peserta didik yang telah didafta
disampling untuk diverifikasi oleh satuan pendidikan.
22. Daftar Nominasi Tetap yang selanjutnya disingkat DNT adalah daftar peserta didik yang telah diverifikasi da
peserta AN.
23. Sekolah Indonesia Luar Negeri yang selanjutnya disingkat SILN adalah satuan pendidikan yang didirikan oleh
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dimana sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah kerja K
Republik Indonesia ataupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia di bawah bimbingan Atase Pendidikan,
Riset, dan Teknologi.
24. Satuan Pendidikan Kerjasama yang selanjutnya disingkat SPK adalah satuan pendidikan yang di
atau dikelola atas dasar kerja sanna antara Lembaga Pendidikan Asing yang terakreditasi / diakui d
atau lembaga pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan non formal yang sesuai dengan ketentuan perundan
25. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
26. Kementerlan adalah kementerlan yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendldlk£tn, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Pasal 2
(1) POS AN ini disusun sebagai acuan bagi Kementerian, Kementerian Agama, Kementerian Dalam
Pemerintah Daerah, dan Satuan Pendidikan dalam melaksanakan AN.
(2) POS AN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

-6-
Pasal 3
Ruang lingkup POS AN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. kepesertaan asesmen nasional;
b. pelaksana asesmen nasional;
c. penyiapan instrumen asesmen nasional;
d. pelaksanaan dan penyiapan teknls AN peserta didik;
e. pelaksanaan survei llngkungan belajar untuk kepala satuan pendidikan dan
pendidik
f. pengolahan dan pelaporan hasil asesmen nasional;
g. pemantauan dan evaluasi;
h. biaya pelaksanaan asesmen nasional;
i. prosedur penanganan masalah dam tindak lanjut;
j. sanksi; dan
k. kendala dalam pelaksanaan AN.

Pasal 4
Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Maret
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN
ASESMEN PENDIDIKAN,

TTD.
ANINDITO ADITOMO
N ANSYAH
NIP 198210152009121003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5733129, Faksimile (021) 5721244, Laman litbang.kemdikbud.go.id

:
1457/H.H4/PG.00.02/2022 27 Maret 2022
iran : Satu berkas
: POS Asesmen Nasional Tahun 2022

Terhormat:
pala Dinas Pendidikan Provinsi
pala Kantor Wilayah Kementerian Agama

uruh Indonesia
an hormat, dalam rangka pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2022, Badan Standar, Kurikulum, dan
men Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan Prosedur
sional Standar (POS) untuk acuan pelaksanaan AN Tahun 2022, melalui Peraturan Kepala Badan Standar,
ulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor: 013/H/PG.00/2022 tanggal 24 Maret 2022, sebagaimana terlampir.

n perkenan Saudara untuk meneruskan informasi ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor
nterian Agama, dan Satuan Pendidikan dalam kewenangan Saudara.

erhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.


Kepala Badan
Anindito Aditomo Ph.D.
usan:
ekretaris Jenderal, Kemendikbudristek
spektur Jenderal Kemendikbud
irektur Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikbud

irektur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek


irektur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek
irektur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
ekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
irektur KSKK Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama
irektur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendis, Kementerian Agama
irektur Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen, Kementerian Agama
irektur Pendidikan Katholik, Ditjen Bimas Katholik, Kementerian Agama
irektur Pendidikan Hindu, Ditjen Bimas Hindu, Kementerian Agama
epala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan seluruh Indonesia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721245, 5721244,
Laman litbang.kemdikbud.go.id

PERATURAN
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 0 13/ H/PG.00/ 2022
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

g : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,


Teknologi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan
KririRulum, dan Asesmen Pendidikan tentang Prosedur Operasional Standar
garaan Asesmen Nasional Tahun 2022;
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 430 1);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahuri 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6676);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
5. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
156);
6. Keputusan Presiden Nomor 52/TPA Tahun 2021 tentang Pengangkatan Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Perididikan dan Kebudayaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologl Nomor 17 Tahun 2021
tentang Asesmen Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 202l Nomor 832);
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 963).
MEMUTUSKAN :
n : PERATURAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
G PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN

Pasal 1
edur Operasi Standar Asesmen Nasiorial yang selanjutriya disebut POS AN adalah ketentuan yang mengatur
nggaraan dan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional.
men Nasional yang selanjutnya disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk
an mutu sistem pendidikan pada tlngkat satuan pendidikan dasar dan meriengah dengan menggunakan
en asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
men Kompetensi Minimum yang selanjutnya disingkat AKM adalah pengukuran kompetensi peserta didik
Literasi Membaca dan Literasi Matematika (Numerasi).
asi Membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleRsikan
i jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
ia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
merasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan
h sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
ei Karakter adalah pengukuran terhadap sikap, kebiasaan, nilai-nilai (james) berdasarkan enam aspek Profil
Pancasila.
ei Lingkungan Belajar adalah pengukuran kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang
ajaran pada satuan pendidikan.
men Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disingkat ANBK adalah asesmen yang menggunakan
er secara daririg dan semidaring sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal.
ksana Asesmen Nasional adalah lembaga yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan kebijakan teknis
n Nasional pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan sekolah Indonesia di luar

uan Pendidikan adalah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Luar Biasa
), Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK), Program Paket A/ PKPPS Ula, Adi Widya Pasraman (AWP),
Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah {MTs),
m Paket B/ PKPPS Wustha, Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen
m Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
K), Madyama Widya Pasraman (MWP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Program Paket C/ PKPPS Ulya, Sekolah Menengah Agama Katolik
K), Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), Utama Widya
an (UWP), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah
Kejuruan (MAK), Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri.
jang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Teknis ANBK adalah petugas di provinsi dan kabupaten/kota yang diberi kewenangan sebagai petugas
dalam melakukan verifikasi dan pendampingan satuan pendidikan sebagai pelaksana Asesmen Nasional.
ktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis aplikasi pelaksanaan Asesmen
al di ruang asesmen.
nisi adalah petugas pengelola sarana komputer dan jaringan di satuan pendidiRan.
gawas adalah pendidik/tenaga kependidikan yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan menjamin
ran pelaksanaan Asesmen Nasional dl ruang asesmen di satuan pendidikan.
an Asesmen Nasional adalah instrumen berupa seperangkat butir-butir soal yang digunakan untuk asesmen
l dalam bentuk digital yang harus dijaga keamanannya, kerahasiaannya dan ketepatari waktunya untuk
an saat asesmen.
merintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang
ang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
merintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahari daerah yang memimpin
anaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
okok Pendidikan yang selanjutnya disebut Dapodik adalah pangkalan
data pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan,
yaan, Riset, dan Teknologl.
tion Management Information System yang selanjutnya disebut EMIS

pangkalan data pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama.


nasi Sementara yang selanjutnya disingkat DNS adalah daftar peserta didik yang telah didaftarkan dan
uk diverifikasi oleh satuan pendidikan.
minasi Tetap yang selanjutnya disingkat DNT adalah daftar peserta didik yang telah diverifikasi dan diberi nomor

donesia Luar Negeri yang selanjutnya disingkat SILN adalah satuan pendidikan yang didirikan oleh Kementerian
ebudayaan, Riset, dan Teknologi dimana sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah kerja Kedutaan Besar
onesia ataupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia di bawah bimbingan Atase Pendidikan, Kebudayaan,
nologi.
endidikan Kerjasama yang selanjutnya disingkat SPK adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan
atas dasar kerja sanna antara Lembaga Pendidikan Asing yang terakreditasi / diakui di negaranya
pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan non formal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
dalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
ah kementerlan yang menyelenggarakan urusan

di bidang pendldlk£tn, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Pasal 2
OS AN ini disusun sebagai acuan bagi Kementerian, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri,
intah Daerah, dan Satuan Pendidikan dalam melaksanakan AN.
OS AN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam
iran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

-6-
Pasal 3
g lingkup POS AN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
epesertaan asesmen nasional;
laksana asesmen nasional;
enyiapan instrumen asesmen nasional;
laksanaan dan penyiapan teknls AN peserta didik;
elaksanaan survei llngkungan belajar untuk kepala satuan pendidikan dan
dik
engolahan dan pelaporan hasil asesmen nasional;
emantauan dan evaluasi;
aya pelaksanaan asesmen nasional;
rosedur penanganan masalah dam tindak lanjut;
anksi; dan
ndala dalam pelaksanaan AN.

Pasal 4
ran Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Maret
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN
ASESMEN PENDIDIKAN,

TTD.
ANINDITO ADITOMO
ANSYAH
98210152009121003
m, dan
ur
Standar,
ampir.

Kantor
SALINAN
BAB I
KEPESERTAAN ASESMEN NASIONAL

A. Lingkup Satuan Pendidikan Peserta Asesmen Nasional


1. AN diikuti oleh Satuan Pendidikan, Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), serta Sekolah Indonesi
(SILN) yang terdaftar dalam Dapodik atau EMIS dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPS
2. Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang melaksanakan Asesme
pada tahun 2022 mencakup semua Satuan Pendidikan pada wilayah yang diperbolehkan melak
pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berdasarkan penetapan pemerintah, pada periode w
bersih dan pelaksanaan AN sesuai dengan jadwal pelaksanaan AN sebagaimana dimaksud dalam BA
2.
B. Lingkup Peserta Asesmen Nasional pada Satuan Pendidikan
1. Peserta Asesmen Nasional dari setiap satuan pendidikan terdiri atas:
a. Kepala satuan pendidikan;
b. Seluruh Pendidik;
c. Peserta didik yang terpilih sebagai sampel pada satuan pendidikan; dan
d. Peserta didik di SILN yang terpilih sebagai sampel hanya pada sekolah induk.
2. Peserta didik mengikuti AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
3. Seluruh Pendidik dan Kepala satuan pendidikan mengikuti Survei Lingkungan Belajar t
pada satuan pendidikan yang peserta didiknya tidak mengikuti AN.
4. Pendidik yang mengajar pada satu atau lebih dari satu satuan Pendidikan, dengan me
berbeda, mengisi Survei Lingkungan Belajar untuk setiap satuan pendidikan tempat yang bers
mengajar.
5. Kepala satuan pendidikan yang menjabat pada satu atau lebih dari satu satuan pendidikan, d
memiliki NPSN berbeda, mengisi Survei Lingkungan Belajar untuk setiap satuan pendidikan
yang
bersangkutan bertugas.
C. Persyaratan Peserta Didik
1. Peserta didik yang terdaftar dalam pangkalan Dapodik atau EMIS yang memiliki Nomor Induk S
Nasional (NISN) valid.
2. Peserta didik masih aktif belajar pada satuan pendidikan:
a. jenjang SD/MI/Paket A/PKPPS Ula dan yang sederajat kelas 5 pada saat pelaksanaan AN;
b. jenjang SMP/MTs/Paket B/PKPPS Wustha dan yang sederajat kelas 8 pada saat pelaksanaan AN; at
c. jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya dan yang sederajat kelas 11 pada saat pelaksanaa
3. Peserta didik AN pada SLB adalah peserta didik tunarungu dan tunadaksa yang tida
ketunaan tambahan dan hambatan bahasa/membaca serta dapat mengerjakan AN secara mandiri.
4. Peserta didik AN pada sekolah inklusi adalah peserta didik tunarungu dan tunadaksa yang tid
ketunaan tambahan dan hambatan bahasa/membaca serta dapat mengerjakan AN secara mandiri
5. Peserta didik yang memiliki hambatan bahasa/membaca pada satuan pendidikan umum atau sa
pendidikan luar biasa tidak mengikuti AN.
6. Peserta didik pada jenjang SD/MI/Paket A/PKPPS Ula sederajat yang memiliki laporan penilai
belajar mulai semester ganjil kelas 1 sampai dengan semester genap kelas 4.
7. Peserta didik pada jenjang SMP/MTs/Paket B/PKPPS Wustha sederajat yang memiliki laporan
hasil belajar semester ganjil dan genap kelas 7.
8. Peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya sederajat yang memilik
penilaian hasil belajar semester ganjil dan genap kelas 10.
D. Persyaratan Pendidik
1. Pendidik yang berstatus sebagai aparatur sipil negara dan non aparatur sipil negara.
2. Terdaftar pada sistem Dapodik atau EMIS.
3. Aktif mengajar pada satuan pendidikan.
E. Persyaratan Kepala Satuan Pendidikan
1. Kepala Satuan Pendidikan yang berstatus sebagai aparatur sipil negara dan nonaparatur sipil n
2. Terdaftar pada sistem Dapodik atau EMIS.
3. Aktif menjabat sebagai kepala satuan pendidikan pada satuan pendidikan.
F. Pemilihan Peserta Didik
1. Peserta didik yang mengikuti AN adalah peserta didik yang terpilih secara acak (random) di set
pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian.
2. Jumlah peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan ditentukan seb
a. Jenjang SD/MI dan yang sederajat maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
b. Jenjang SMP/MTs dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
c. Jenjang SMA/MA/SMK/MAK dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
d. Jenjang SDLB maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
e. Jenjang SMPLB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
f. Jenjang SMALB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
g. Jenjang Paket A/PKPPSUla maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang;
h. Jenjang Paket B/PKPPS Wustha maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang; dan
i. Jenjang Paket C/PKPPS Ulya maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
3. Tidak ada penggantian peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pe
setelah Daftar Nominasi Tetap (DNT) diterbitkan.
G. Pendaftaran Peserta Asesmen Nasional
1. Pengelola data di setiap satuan pendidikan mendata peserta didik, pendidik, dan kepala
pendidikan yang ada di satuan pendidikannya masing-masing.
2. Peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan yang
berkewarganegaraan Indonesia (WNI) di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), Satuan Pendidika
(SPK), dan Program Pendidikan
Kesetaraan di luar negeri didaftarkan sebagai calon peserta Asesmen Nasional.
3. Satuan pendidikan dalam binaan Kementerian mendata peserta AN (peserta didik, pen
kepala satuan pendidikan) ke pangkalan data Dapodik.
4. Satuan pendidikan dalam binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
peserta (peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan) ke pangkalan data EMIS.
5. Satuan pendidikan dalam binaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen,
Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kem
Agama mendata peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan ke pangkalan data
6. Pengelola data di setiap satuan pendidikan melakukan proses verifikasi dan validasi peser
berdasarkan NISN pada sistem verval PD yang disediakan pusat yang membidangi fungsi penge
dan teknologi informasi Kementerian.
7. Pengelola data di setiap satuan pendidikan mendaftarkan peserta didik yang memiliki NISN
8. Pendaftaran peserta didik melalui mekanisme tarik data dari laman
pd.data.kemdikbud.go.id ke laman pendataan AN.
9. Proses sampling peserta utama dan candangan dilakukan secara otomatis dengan m
ditetapkan oleh Kementerian pada laman pendataan asesmen oleh pengelola data kabupaten/
provinsi sesuai kewenangannya.
10. DNS selanjutnya dicetak oleh pengelola data kabupaten/kota atau provinsi sesuai k
dan diberikan ke satuan pendidikan untuk diverifikasi.
11. DNT dicetak oleh pengelola data provinsi untuk diberikan kepada satuan pendidikan melalui d
pendidikan kabupaten/kota.
12. Proses sampling, proses cetak DNS dan DNT untuk SILN dan Program Pendidikan Keseta
luar negeri dilakukan oleh pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementeria
13. Pengelola data satuan pendidikan melakukan tarik data peserta yang telah ditetapkan da
pendataan AN ke laman manajemen AN untuk dilakukan penempatan sesi, lokasi tes, cetak
peserta,
dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tes.
BAB II
PELAKSANA ASESMEN NASIONAL
Pelaksanaan AN merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
perwakilan RI di luar negeri.
A. Pelaksana Tingkat Pusat
1. Asesmen Nasional Tingkat Pusat terdiri atas unsur-unsur:
a. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Rise
Teknologi;
b. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Keme
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
c. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekno
d. Direktorat Jenderal Guru dan Tenga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Rise
Teknologi;
e. Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
f. Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
g. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;
h. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;
i. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;
j. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;
k. Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri; dan
l. Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal
Kementerian Luar Negeri.
2. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Pusat memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai beriku
a. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
1) menyusun dan menetapkan kerangka kerja AN;
2) merencanakan, mengoordinasikan persiapan, dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan dae
3) menyiapkan sistem aplikasi AN;
4) menyusun dan menetapkan POS AN;
5) menyusun petunjuk teknis pelaksanaan AN.
6) menetapkan jadwal pelaksanaan AN;
7) menyiapkan dan menetapkan bahan AN;
8) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
9) menyusun materi sosialisasi bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, kab
dan satuan pendidikan;
10) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
11) melakukan pelatihan tim teknis ANBK tingkat provinsi;
12) melakukan koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk
pelaksanaan AN;
13) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis provinsi menggun
aplikasi AN;
14) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan AN;
15) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
16) melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengolahan hasil AN:
17) melakukan pengolahan hasil AN;
18) merekomendasikan tindak lanjut peningkatan mutu pendidikan berdasarkan hasil AN;
19) melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan tindak lanjut h
pelaporan; dan
20) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan A
Menteri.
b. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1) mensosialisasikan AN ke dinas pendidikan provinsi, dinas
pendidikan kabupaten/kota, dan Atase Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri;
2) melakukan koordinasi persiapan dan pelaksanaan AN dengan Lembaga Penjamin M
Pendidikan (LPMP), dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupatan/kota;
3) melakukan verifikasi dan validasi sarana TIK satuan pendidikan dan pemetaan sekolah
jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan program kesetaraan berdasarkan data isia
4) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN jenjang pendidikan SD, SMP, SM
program kesetaraan;
5) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
6) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
7) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sis
pendidikan; dan
8) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap dinas pendidikan provinsi d
pendidikan kabupaten/kota.
c. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
Teknologi;
1) mensosialisasikan AN ke dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/k
2) melakukan koordinasi persiapan dan pelaksanaan AN dengan dinas pendidikan prov
3) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN jenjang pendidikan SMK;
4) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
5) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
6) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sis
pendidikan; dan
7) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap dinas pendidikan provinsi;
d. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebuda
dan Teknologi;
1) menyelenggarakan koordinasi, sosialisasi, dan pembinaan
pendidik dalam penyiapan, pelaksanaan serta tindak lanjut AN;
2) melaksanakan pembinaan pendidik dalam penyiapan, pelaksanaan serta tindak lanju
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah; dan
3) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
e. Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
2) menyiapkan infrastruktur berupa perangkat keras dan perangkat lunak di data center Kemente
3) menyiapkan sumber daya manusia pendukung untuk pendampingan persiapan dan pelaksa
4) melakukan pengumpulan data, pengolahan dan penyusunan evaluasi sistem pendidika
f. Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1) melakukan pemantauan dalam penyiapan dan pelaksanaan AN;
2) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
3) melakukan evaluasi pelaksanaan AN; dan
4) melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AN
g. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;
1) mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan d
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
4) melakukan koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pe
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
8) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
9) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian A
Kantor Kementerian Agama; dan
10) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan
perbaikan pelaksanaan AN kepada Kementerian.
h. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;
1) mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
4) melakukan koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pe
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
8) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
9) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian A
Kantor Kementerian Agama; dan
10) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kepada
i. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;
1) mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
4) melakukan koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pe
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
8) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
9) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian A
Kantor Kementerian Agama; dan
10) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan
perbaikan pelaksanaan AN kepada Kementerian.
j. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;
1) mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
4) melakukan koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet unt
pelaksanaan AN;
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
8) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sis
pendidikan;
9) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian Ag
Kantor Kementerian Agama; dan
10) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan
Kementerian.
k. Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
Melakukan koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan AN.
l. Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar
1) mensosialisasikan AN ke SILN di wilayahnya;
2) mengoordinasikan pendataan AN di wilayahnya;
3) mendata, dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri-menumpang)
infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan;
4) menetapkan SILN pelaksana AN, dengan prosedur sebagai berikut:
a) melakukan pendataan SILN;
b) menetapkan SILN pelaksana AN;
5) melakukan pelatihan proktor SILN di wilayahnya;
6) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
7) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
8) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
9) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan ke
wilayahnya;
10) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
11) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kep
Kementerian.
B. Pelaksana Tingkat Provinsi
1. Pelaksana AN Tingkat Provinsi terdiri dari unsur:
a. LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini da
Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas);
b. Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Cabang Dinas Pendidikan Provinsi; dan
c. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (bidang yang menangani pendidikan madrasah, pen
keagamaan, dan pendidikan diniyah pada pondok pesantren).
2. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
a. LPMP dan BP PAUD dan Dikmas
1) melakukan sosialisasi kebijakan pelaksanaan AN di wilayahnya;
2) melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional dengan Dinas Pendidikan Pro
wilayah Kementerian Agama, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupa
wilayahnya;
3) melakukan pendampingan pelaksanaan AN di wilayahnya;
4) melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan terkait verifikasi kesiapan infrastruktur pelaksana
wilayahnya;
5) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan AN di wilayahnya
POS AN;
6) melaporkan pelaksanaan AN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Direktorat Jenderal
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah;
7) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahny
8) melakukan pendampingan penyusunan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN seba
dari evaluasi sistem
pendidikan di wilayahnya.
b. Dinas Pendidikan Provinsi
1) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke cabang dinas pendidikan provinsi
pendidikan kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
2) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wi
bersama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, dinas pendidikan kabupaten
Kementerian Agama kabupaten/kota, Satuan Pendidikan, dan Unit Pelaksana Teknis Kementeri
3) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahny
kewenangannya;
4) mendata dan memverifikasi Satuan Pendidikan pelaksana (mandiri/menumpan
daring/semi daring) berdasarkan infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidika
kewenangannya;
5) menetapkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang men
satuan pendidikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satu
pendidikan, yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan p
pelaksana AN;
6) menetapkan moda asesmen satuan pendidikan pelaksana AN sesuai dengan kew
yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaks
7) melakukan pelatihan tim teknis provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wi
8) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada saat pe
pelaksanaan AN;
9) menetapkan pendidik atau tenaga kependidikan sebagai pengawas pelaksanaan
pendidikan secara silang;
10) melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam persiapan dan pelaksan
11) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewen
menggunakan sistem aplikasi AN;
12) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis kota kabupaten
menggunakan sistem aplikasi AN;
13) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan
kepada tim teknis pusat;
14) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan Asesmen
wilayahnya sesuai dengan POS AN;
15) memastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan protokol
yang sudah ditetapkan;
16) mengeluarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan pri
sumber daya antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan ya
ditumpangi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
17) mengelola anggaran persiapan dan pelaksanaan AN yang bersumber dari dan AP
18) melakukan desiminasi hasil AN kepada satuan pendidikan sebagai bagian dari ev
pendidikan di wilayahnya;
19) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sis
pendidikan di wilayahnya;
20) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap satuan pendidikan ses
kewenangannya sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan di wilayahnya;
21) menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pelaksanaan
provinsi yang berasal dari dana Pusat Asesmen Pendidikan kepada Pusat Asesmen Pendidikan;
22) melaporkan hasil AN kepada kepala daerah masing-masing; dan
23) melaporkan hasil pelaksanaan AN tingkat provinsi untuk disampaikan kepada D
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.
c. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
1) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
2) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wila
bersama dengan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor kem
kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian;
3) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahny
kewenangannya;
4) mendata dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana
(mandiri/menumpang dan daring/semi daring) berdasarkan
infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai kewenangannya;
5) menetapkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang
ke satuan pendidikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan loka
pendidikan, yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satu
pelaksana AN;
6) menetapkan moda asesmen satuan pendidikan pelaksana AN sesuai dengan
yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pe
7) melakukan pelatihan tim teknis provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan d
8) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada sa
dan pelaksanaan AN;
9) menetapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidik
silang;
10) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan ke
menggunakan sistem aplikasi AN;
11) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis kota kabup
menggunakan sistem aplikasi AN;
12) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis p
13) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
14) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan AN d
sesuai dengan POS AN;
15) memastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan proto
yang sudah ditetapkan;
16) mengeluarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan
berbagi sumber daya antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pe
yang ditumpangi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
17) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan
wilayahnya;
18) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evalua
pendidikan di wilayahnya; dan
19) melaporkan hasil pelaksanaan AN tingkat provinsi untuk
disampaikan kepada Kemenag.
C. Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota
1. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur:
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
2. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai b
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
1) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke satuan pendidikan di wilayahnya;
2) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya b
dengan dinas pendidikan provinsi, kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, dan satuan pend
3) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai
kewenangannya;
4) mendata dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan
daring/semidaring) berdasarkan infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai
kewenangannya;
5) menetapkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang
pendidikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan pendidikan,
dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
6) melakukan pelatihan tim teknis kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
7) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada saat persiapan d
pelaksanaan AN;
8) menetapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidikan secara sila
9) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
10) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan me
sistem aplikasi AN;
11) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis provinsi;
12) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan
pelaksanaan AN di wilayahnya sesuai dengan POS AN;
13) memastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan
ditetapkan;
14) mengeluarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip berbagi
antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang ditumpangi sesuai deng
ketentuan yang berlaku;
15) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilaya
16) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pend
wilayahnya;
17) melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap satuan pendidikan sesuai dengan ke
18) melaporkan hasil AN kepada kepala daerah masing-masing; dan
19) melaporkan hasil pelaksanaan AN tingkat kabupaten/kota untuk disampaikan kepada Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
1) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke satuan pendidikan di wilayahny
2) melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya bers
wilayah kemenag provinsi, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, d
pendidikan;
3) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai kew
4) mendata dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan da
daring) berdasarkan infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai kewenanga
5) mengusulkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang
pendidikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan pendidikan, yang
dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
6) melakukan pelatihan tim teknis kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahny
7) melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan
internet pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;
8) menetapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidik
silang;
9) melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
10) menyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan ke
menggunakan sistem aplikasi AN;
11) meneruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis k
kemenag provinsi;
12) melakukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan Ases
di wilayahnya sesuai dengan POS AN;
13) memastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan
sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan;
14) mengeluarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip ber
daya antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang ditumpangi se
ketentuan yang berlaku;
15) melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahny
16) menyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pen
wilayahnya; dan
17) melaporkan hasil pelaksanaan Asesmen Nasional tingkat kabupaten/kota untuk disam
kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
D. Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan
1. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dibentuk oleh masing-masing satuan pe
2. Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab seba
a. melakukan sosialisasi kepada pendidik, peserta didik, orang tua atau wali peserta didik, dan masyar
tentang kebijakan AN dan teknis pelaksanaan AN;
b. merencanakan pelaksanaan AN di satuan pendidikan masing-masing;
c. melakukan verifikasi data calon peserta AN dan melaporkan ke pelaksana tingkat kabupa
atau provinsi sesuai dengan kewenangannya;
d. melaksanakan simulasi/uji coba pelaksanaan AN sesuai jadwal yang
ditetapkan Pelaksana Tingkat Pusat;
e. menetapkan tempat dan/atau ruang asesmen (tempat dan/atau ruang asesmen da
ditetapkan di lokasi satuan pendidikan pelaksana atau tempat lain yang memenuhi per
sarana dan prasarana serta persyaratan lain untuk pelaksanaan AN) dengan mempertim
protokol kesehatan;
f. mengusulkan jumlah sesi per hari kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau
g. mengikuti simulasi AN bagi satuan pendidikan dengan status mandiri sesuai dengan jadwal
ditetapkan;
h. mengikuti gladi bersih AN dan dapat mengikutsertakan peserta didik yang terpilih se
sampel sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;
i. memastikan peserta didik yang mengikuti AN merupakan peserta yang telah ditetap
Kementerian;
j. memastikan peserta sebagaimana yang dimaksud pada huruf h hadir tepat waktu serta men
jadwal pelaksanaan AN;
k. menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Panduan Penyelenggaraan P
PAUD Dikdasmen di masa Pandemi Covid-19;
l. menyampaikan informasi tentang keikutsertaan peserta didik dalam AN kepada orang tu
peserta didik;
m. mengatur proses kegiatan belajar mengajar pada saat pelaksanaan AN untuk peserta didik y
menjadi sampel AN;
n. melakukan penggantian peserta utama dengan peserta cadangan jika peserta utama berh
mengikuti asesmen, jumlah maksimal peserta AN utama yang dapat digantikan adalah sejum
AN cadangan (5 orang), selambat-lambatnya 15 menit sebelum pelaksanaan AN pad
hari pertama;
o. menyiapkan peserta didik yang terpilih untuk mengikuti seluruh pelaksanaan AN sel
p. memastikan seluruh pendidik dan kepala satuan pendidikan mengisi survei lingkungan
secara mandiri sesuai jadwal yang ditetapkan;
q. menetapkan proktor dan teknisi serta memastikan telah mengikuti pelatihan;
r. menerapkan dan memastikan protokol kesehatan dilaksanakan di satuan pendidikan
s. mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan untuk
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau
kantor kementerian agama untuk satuan pendidikan di bawah pembinaan Kemente
dalam penerapan berbagi sumber daya antara sekolah menumpang dan ditumpangi pada
AN;
t. menyiapkan serta membiayai perpindahan peserta AN bagi peserta AN yang menumpang ke
pendidikan lain;
u. melaksanakan AN dan memastikan kesesuaian pelaksanaannya dengan POS AN;
v. melaporkan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada dinas pendidikan ko
kabupaten/provinsi/kantor kemenag/kanwil kemenag sesuai dengan kewenangan menggun
aplikasi AN;
w. mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS AN;
x. membuat berita acara pelaksanaan AN di satuan pendidikan;
y. menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan AN;
z. menjalankan tata tertib pelaksanaan AN;
aa. membiayai persiapan dan pelaksanaan AN di satuan pendidikan; bb. menyusun program tin
hasil AN; dan
cc. menyampaikan laporan pelaksanaan AN kepada Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota ata
sesuai dengan kewenangannya, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Pe
setempat.

E. Pelaksana di Luar Negeri


Asesmen Nasional di luar negeri dilaksanakan oleh Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri.
-7-
BAB I
KEPESERTAAN ASESMEN NASIONAL

n Pendidikan Peserta Asesmen Nasional


Satuan Pendidikan, Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), serta Sekolah Indonesia Luar Negeri
r dalam Dapodik atau EMIS dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang valid.
kan sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang melaksanakan Asesmen Nasional
encakup semua Satuan Pendidikan pada wilayah yang diperbolehkan melaksanakan
muka (PTM) terbatas berdasarkan penetapan pemerintah, pada periode waktu gladi
an AN sesuai dengan jadwal pelaksanaan AN sebagaimana dimaksud dalam BAB XII angka
ta Asesmen Nasional pada Satuan Pendidikan
Nasional dari setiap satuan pendidikan terdiri atas:
ndidikan;
ng terpilih sebagai sampel pada satuan pendidikan; dan
LN yang terpilih sebagai sampel hanya pada sekolah induk.
ngikuti AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
k dan Kepala satuan pendidikan mengikuti Survei Lingkungan Belajar termasuk
dikan yang peserta didiknya tidak mengikuti AN.
mengajar pada satu atau lebih dari satu satuan Pendidikan, dengan memiliki NPSN
rvei Lingkungan Belajar untuk setiap satuan pendidikan tempat yang bersangkutan
endidikan yang menjabat pada satu atau lebih dari satu satuan pendidikan, dengan
beda, mengisi Survei Lingkungan Belajar untuk setiap satuan pendidikan tempat
as.
eserta Didik
ng terdaftar dalam pangkalan Dapodik atau EMIS yang memiliki Nomor Induk Sekolah
d.
ih aktif belajar pada satuan pendidikan:
aket A/PKPPS Ula dan yang sederajat kelas 5 pada saat pelaksanaan AN;
/Paket B/PKPPS Wustha dan yang sederajat kelas 8 pada saat pelaksanaan AN; atau
SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya dan yang sederajat kelas 11 pada saat pelaksanaan AN.
AN pada SLB adalah peserta didik tunarungu dan tunadaksa yang tidak memiliki
dan hambatan bahasa/membaca serta dapat mengerjakan AN secara mandiri.
pada sekolah inklusi adalah peserta didik tunarungu dan tunadaksa yang tidak memiliki
dan hambatan bahasa/membaca serta dapat mengerjakan AN secara mandiri
ng memiliki hambatan bahasa/membaca pada satuan pendidikan umum atau satuan
a tidak mengikuti AN.
da jenjang SD/MI/Paket A/PKPPS Ula sederajat yang memiliki laporan penilaian hasil
ter ganjil kelas 1 sampai dengan semester genap kelas 4.
da jenjang SMP/MTs/Paket B/PKPPS Wustha sederajat yang memiliki laporan penilaian
er ganjil dan genap kelas 7.
ada jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya sederajat yang memiliki laporan
ar semester ganjil dan genap kelas 10.
endidik
erstatus sebagai aparatur sipil negara dan non aparatur sipil negara.
stem Dapodik atau EMIS.
da satuan pendidikan.
epala Satuan Pendidikan
endidikan yang berstatus sebagai aparatur sipil negara dan nonaparatur sipil negara.
stem Dapodik atau EMIS.
sebagai kepala satuan pendidikan pada satuan pendidikan.
erta Didik
g mengikuti AN adalah peserta didik yang terpilih secara acak (random) di setiap satuan
metode yang ditetapkan oleh Kementerian.
dik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan ditentukan sebagai berikut:
an yang sederajat maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
Ts dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
/SMK/MAK dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
ksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
aksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
aksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
KPPSUla maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang;
PKPPS Wustha maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang; dan
/PKPPS Ulya maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
antian peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan
minasi Tetap (DNT) diterbitkan.
eserta Asesmen Nasional
di setiap satuan pendidikan mendata peserta didik, pendidik, dan kepala satuan
ada di satuan pendidikannya masing-masing.
pendidik, dan kepala satuan pendidikan yang
n Indonesia (WNI) di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), Satuan Pendidikan Kerjasama
m Pendidikan
luar negeri didaftarkan sebagai calon peserta Asesmen Nasional.
idikan dalam binaan Kementerian mendata peserta AN (peserta didik, pendidik, dan
endidikan) ke pangkalan data Dapodik.
idikan dalam binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mendata
didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan) ke pangkalan data EMIS.
didikan dalam binaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Direktorat
gan Masyarakat Katolik, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian
peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan ke pangkalan data Dapodik.
ta di setiap satuan pendidikan melakukan proses verifikasi dan validasi peserta didik
SN pada sistem verval PD yang disediakan pusat yang membidangi fungsi pengelolaan data
formasi Kementerian.
ta di setiap satuan pendidikan mendaftarkan peserta didik yang memiliki NISN valid.
peserta didik melalui mekanisme tarik data dari laman
kbud.go.id ke laman pendataan AN.
pling peserta utama dan candangan dilakukan secara otomatis dengan metode yang
Kementerian pada laman pendataan asesmen oleh pengelola data kabupaten/kota atau
ewenangannya.
utnya dicetak oleh pengelola data kabupaten/kota atau provinsi sesuai kewenangan
e satuan pendidikan untuk diverifikasi.
oleh pengelola data provinsi untuk diberikan kepada satuan pendidikan melalui dinas
paten/kota.
ling, proses cetak DNS dan DNT untuk SILN dan Program Pendidikan Kesetaraan di
lakukan oleh pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian.
ta satuan pendidikan melakukan tarik data peserta yang telah ditetapkan dari laman
ke laman manajemen AN untuk dilakukan penempatan sesi, lokasi tes, cetak kartu login
berkaitan dengan pelaksanaan tes.
BAB II
PELAKSANA ASESMEN NASIONAL
erupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
negeri.
at Pusat
Tingkat Pusat terdiri atas unsur-unsur:
urikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
l Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian
aan, Riset, dan Teknologi;
al Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
al Guru dan Tenga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
ral, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
eral, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
al Pendidikan Islam, Kementerian Agama;
al Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;
ral Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;
ral Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;
al Pembinaan Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri; dan
n dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal
eri.
sesmen Nasional Tingkat Pusat memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
ar, Kurikulum, dan Asesmen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
dan menetapkan kerangka kerja AN;
akan, mengoordinasikan persiapan, dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
n sistem aplikasi AN;
dan menetapkan POS AN;
petunjuk teknis pelaksanaan AN.
an jadwal pelaksanaan AN;
n dan menetapkan bahan AN;
kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
materi sosialisasi bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota,
idikan;
sosialisasi pelaksanaan AN;
pelatihan tim teknis ANBK tingkat provinsi;
koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang

ikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis provinsi menggunakan sistem
dan mengevaluasi pelaksanaan AN;
n pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
koordinasi dengan instansi terkait dalam pengolahan hasil AN:
pengolahan hasil AN;
ndasikan tindak lanjut peningkatan mutu pendidikan berdasarkan hasil AN;
koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan tindak lanjut hasil
n penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kepada
nderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian
udayaan, Riset, dan Teknologi;
sasikan AN ke dinas pendidikan provinsi, dinas
paten/kota, dan Atase Pendidikan, Kebudayaan,
knologi atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri;
an koordinasi persiapan dan pelaksanaan AN dengan Lembaga Penjamin Mutu
LPMP), dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupatan/kota;
an verifikasi dan validasi sarana TIK satuan pendidikan dan pemetaan sekolah menumpang
dikan SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan program kesetaraan berdasarkan data isian Dapodik;
an pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, SLB dan
taraan;
kan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
an desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
un program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
an
an pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap dinas pendidikan provinsi dan dinas
abupaten/kota.
t Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
alisasikan AN ke dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota;
an koordinasi persiapan dan pelaksanaan AN dengan dinas pendidikan provinsi;
an pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN jenjang pendidikan SMK;
kan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
an desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
un program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
an
an pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap dinas pendidikan provinsi;
t Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
i;
nggarakan koordinasi, sosialisasi, dan pembinaan
m penyiapan, pelaksanaan serta tindak lanjut AN;
mbinaan pendidik dalam penyiapan, pelaksanaan serta tindak lanjut AN pada
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah; dan
ram tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
ariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
infrastruktur berupa perangkat keras dan perangkat lunak di data center Kementerian;
r daya manusia pendukung untuk pendampingan persiapan dan pelaksanaan AN; dan
n pengumpulan data, pengolahan dan penyusunan evaluasi sistem pendidikan.
orat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1) melakukan pemantauan dalam penyiapan dan pelaksanaan AN;
2) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
3) melakukan evaluasi pelaksanaan AN; dan
an tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AN.
g. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;
kan persiapan dan pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pelaksanaan AN;
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
ram tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
mpingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian Agama dan
Kantor Kementerian Agama; dan
0) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan
perbaikan pelaksanaan AN kepada Kementerian.
ktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;
oordinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pelaksanaan AN;
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
am tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
mpingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian Agama dan
Kantor Kementerian Agama; dan
enggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kepada Kementerian.
ktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;
oordinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
2) memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
3) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang pelaksanaan AN;
5) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
6) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
7) melakukan evaluasi pelaksanaan AN;
am tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;
mpingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian Agama dan
Kantor Kementerian Agama; dan
0) melaporkan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan
perbaikan pelaksanaan AN kepada Kementerian.
t Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;
dinasikan persiapan dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;
au kesiapan pelaksanaan AN di daerah;
an sosialisasi pelaksanaan AN;
an koordinasi dengan instansi atau penyedia layanan listrik dan internet untuk menunjang
AN;
an pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
kan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
an evaluasi pelaksanaan AN;
un program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
an pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap kantor wilayah Kementerian Agama dan
nterian Agama; dan
kan penyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kepada
t Jenderal Pembinaan Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
oordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan AN.
endidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri;
ialisasikan AN ke SILN di wilayahnya;
rdinasikan pendataan AN di wilayahnya;
a, dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri-menumpang) berdasarkan
yang dimiliki setiap satuan pendidikan;
pkan SILN pelaksana AN, dengan prosedur sebagai berikut:
n pendataan SILN;
kan SILN pelaksana AN;
kan pelatihan proktor SILN di wilayahnya;
kan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
kan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
ikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
kan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan ke SILN di
am tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan; dan
enyelenggaraan dan menyampaikan usulan perbaikan pelaksanaan AN kepada
at Provinsi
kat Provinsi terdiri dari unsur:
enjamin Mutu Pendidikan) dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
dan Dikmas);
n Provinsi dan/atau Cabang Dinas Pendidikan Provinsi; dan
ementerian Agama Provinsi (bidang yang menangani pendidikan madrasah, pendidikan
ndidikan diniyah pada pondok pesantren).
en Nasional Tingkat Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
D dan Dikmas
lisasi kebijakan pelaksanaan AN di wilayahnya;
dinasi persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional dengan Dinas Pendidikan Provinsi, kantor
Agama, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di

ampingan pelaksanaan AN di wilayahnya;


dinasi dengan dinas pendidikan terkait verifikasi kesiapan infrastruktur pelaksanaan AN di
onitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan AN di wilayahnya sesuai dengan
ksanaan AN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan
ndidikan Dasar, dan Menengah;
minasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya; dan
dampingan penyusunan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian
m
nya.
didikan Provinsi
kan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke cabang dinas pendidikan provinsi, dinas
kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
kan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya
gan Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor
Agama kabupaten/kota, Satuan Pendidikan, dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian;
ikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai
nya;
a dan memverifikasi Satuan Pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan
daring) berdasarkan infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai
nya;
pkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang ke
dikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan
yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan
;
pkan moda asesmen satuan pendidikan pelaksana AN sesuai dengan kewenangan
gkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
kan pelatihan tim teknis provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
kan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada saat persiapan dan
AN;
pkan pendidik atau tenaga kependidikan sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan
ecara silang;
kan pendampingan kepada satuan pendidikan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
esaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan
n sistem aplikasi AN;
esaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis kota kabupaten
n sistem aplikasi AN;
skan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan
knis pusat;
kan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional di
esuai dengan POS AN;
ikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan
tetapkan;
uarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip berbagi
a antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang
esuai dengan ketentuan yang berlaku;
ola anggaran persiapan dan pelaksanaan AN yang bersumber dari dan APBN;
kan desiminasi hasil AN kepada satuan pendidikan sebagai bagian dari evaluasi sistem
wilayahnya;
un program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
wilayahnya;
kan pendampingan tindak lanjut hasil AN terhadap satuan pendidikan sesuai dengan
nya sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan di wilayahnya;
mpaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pelaksanaan AN tingkat
berasal dari dana Pusat Asesmen Pendidikan kepada Pusat Asesmen Pendidikan;
rkan hasil AN kepada kepala daerah masing-masing; dan
rkan hasil pelaksanaan AN tingkat provinsi untuk disampaikan kepada Direktorat
didikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.
layah Kementerian Agama Provinsi
kan sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke Kantor Kementerian Agama
ota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
kan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya
gan dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor kemenag
ota, satuan pendidikan, dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian;
ikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai
nya;
a dan memverifikasi satuan pendidikan pelaksana
numpang dan daring/semi daring) berdasarkan
ktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai kewenangannya;
netapkan satuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang
n pendidikan lain sesuai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan
an, yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan
a AN;
netapkan moda asesmen satuan pendidikan pelaksana AN sesuai dengan kewenangan
tuangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
akukan pelatihan tim teknis provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
akukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada saat persiapan
ksanaan AN;
netapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidikan secara
nyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan
akan sistem aplikasi AN;
nyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh tim teknis kota kabupaten
akan sistem aplikasi AN;
neruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis pusat;
akukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
akukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan AN di wilayahnya
ngan POS AN;
mastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan
ah ditetapkan;
ngeluarkan ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip
sumber daya antara satuan pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan
mpangi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
akukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di
ya;
nyusun program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
an di wilayahnya; dan
aporkan hasil pelaksanaan AN tingkat provinsi untuk
kan kepada Kemenag.
at Kabupaten/Kota
n Nasional Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur:
Kabupaten/Kota; dan
an Agama Kabupaten/Kota.
n Nasional Tingkat Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
Kabupaten/Kota
ialisasi kebijakan dan teknis AN ke satuan pendidikan di wilayahnya;
dinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya bersama
kan provinsi, kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, dan satuan pendidikan;
tersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai
memverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan
berdasarkan infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai
tuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang ke satuan
ai dengan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan pendidikan, yang
urat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
tihan tim teknis kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
rdinasi dengan penyedia layanan listrik dan internet pada saat persiapan dan
endidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidikan secara silang;
ampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan menggunakan
masalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis provinsi;
onitoring dan evaluasi serta memastikan
ayahnya sesuai dengan POS AN;
sanaan AN di satuan pendidikan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah
ditetapkan;
uan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip berbagi sumber daya
n yang menumpang dan satuan pendidikan yang ditumpangi sesuai dengan ketentuan
ketentuan yang berlaku;
desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;
am tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di
wilayahnya;
ingan tindak lanjut hasil AN terhadap satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
18) melaporkan hasil AN kepada kepala daerah masing-masing; dan
pelaksanaan AN tingkat kabupaten/kota untuk disampaikan kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
n sosialisasi kebijakan dan teknis AN ke satuan pendidikan di wilayahnya;
nasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut AN di wilayahnya bersama kantor
nsi, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan satuan
pendidikan;
ediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya sesuai kewenangannya;
emverifikasi satuan pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan daring/semi
an infrastruktur yang dimiliki setiap satuan pendidikan sesuai kewenangannya;
tuan pendidikan pelaksana AN dan satuan pendidikan yang menumpang ke satuan
gan kewenangan berdasarkan jarak dan lokasi satuan pendidikan, yang dituangkan
surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana AN;
an pelatihan tim teknis kabupaten/kota dan satuan pendidikan di wilayahnya;
melakukan koordinasi dengan penyedia layanan listrik dan
internet pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;
netapkan pendidik sebagai pengawas pelaksanaan AN di satuan pendidikan secara
akukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;
nyelesaikan permasalahan teknis dari satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan
akan sistem aplikasi AN;
neruskan permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada tim teknis kanwil
provinsi;
akukan monitoring dan evaluasi serta memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional
hnya sesuai dengan POS AN;
mastikan pelaksanaan AN di satuan pendidikan berjalan
ngan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan;
ketentuan untuk memastikan kewajaran biaya dalam penerapan prinsip berbagi sumber
pendidikan yang menumpang dan satuan pendidikan yang ditumpangi sesuai dengan
u;
minasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;
am tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di
sil pelaksanaan Asesmen Nasional tingkat kabupaten/kota untuk disampaikan
ayah Kementerian Agama Provinsi.
at Satuan Pendidikan
n Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dibentuk oleh masing-masing satuan pendidikan.
n Nasional Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
asi kepada pendidik, peserta didik, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat lainnya
dan teknis pelaksanaan AN;
aksanaan AN di satuan pendidikan masing-masing;
kasi data calon peserta AN dan melaporkan ke pelaksana tingkat kabupaten/kota
i dengan kewenangannya;
mulasi/uji coba pelaksanaan AN sesuai jadwal yang
Tingkat Pusat;
kan tempat dan/atau ruang asesmen (tempat dan/atau ruang asesmen dapat
di lokasi satuan pendidikan pelaksana atau tempat lain yang memenuhi persyaratan
rasarana serta persyaratan lain untuk pelaksanaan AN) dengan mempertimbangkan
hatan;
lkan jumlah sesi per hari kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi;
i simulasi AN bagi satuan pendidikan dengan status mandiri sesuai dengan jadwal yang telah
i gladi bersih AN dan dapat mengikutsertakan peserta didik yang terpilih sebagai
ai dengan jadwal yang telah ditetapkan;
kan peserta didik yang mengikuti AN merupakan peserta yang telah ditetapkan oleh
kan peserta sebagaimana yang dimaksud pada huruf h hadir tepat waktu serta mengikuti seluruh
anaan AN;
kan protokol kesehatan sesuai dengan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
men di masa Pandemi Covid-19;
paikan informasi tentang keikutsertaan peserta didik dalam AN kepada orang tua/wali
proses kegiatan belajar mengajar pada saat pelaksanaan AN untuk peserta didik yang tidak
pel AN;
n penggantian peserta utama dengan peserta cadangan jika peserta utama berhalangan
esmen, jumlah maksimal peserta AN utama yang dapat digantikan adalah sejumlah peserta
(5 orang), selambat-lambatnya 15 menit sebelum pelaksanaan AN pada sesi 1 di
an peserta didik yang terpilih untuk mengikuti seluruh pelaksanaan AN selama dua hari;
an seluruh pendidik dan kepala satuan pendidikan mengisi survei lingkungan belajar
diri sesuai jadwal yang ditetapkan;
an proktor dan teknisi serta memastikan telah mengikuti pelatihan;
kan dan memastikan protokol kesehatan dilaksanakan di satuan pendidikannya:
i ketentuan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan untuk
dikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau
enterian agama untuk satuan pendidikan di bawah pembinaan Kementerian Agama
apan berbagi sumber daya antara sekolah menumpang dan ditumpangi pada pelaksanaan
an serta membiayai perpindahan peserta AN bagi peserta AN yang menumpang ke satuan
in;
akan AN dan memastikan kesesuaian pelaksanaannya dengan POS AN;
an permasalahan teknis yang tidak bisa diselesaikan kepada dinas pendidikan kota
rovinsi/kantor kemenag/kanwil kemenag sesuai dengan kewenangan menggunakan sistem
dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS AN;
berita acara pelaksanaan AN di satuan pendidikan;
n keamanan dan ketertiban pelaksanaan AN;
kan tata tertib pelaksanaan AN;
ai persiapan dan pelaksanaan AN di satuan pendidikan; bb. menyusun program tindak lanjut
aikan laporan pelaksanaan AN kepada Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi
an kewenangannya, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan RI

uar Negeri
di luar negeri dilaksanakan oleh Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
eral Kementerian Luar Negeri.
BAB III
PENYIAPAN INSTRUMEN ASESMEN NASIONAL

A. Instrumen Asesmen Nasional


1. Instrumen AN disiapkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan.
2. Instrumen AN disiapkan dalam bentuk soal digital dan merupakan dokumen negara yang
rahasia.
3. Instrumen Asesmen Nasional terdiri atas:
a. AKM mengukur hasil belajar kognitif peserta didik dalam Literasi Membaca dan Numerasi.
b. Survei Karakter mengukur hasil belajar non kognitif peserta didik; dan
c. Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas lingkungan belajar pada satuan pendidikan.
B. Bentuk Soal dan Komponen Asesmen Nasional
1. Bentuk soal Asesmen Nasional terdiri dari:
a. Bentuk soal objektif (Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Kompleks, Menjodohkan, dan Isian S
b. Bentuk soal non objektif (Uraian).
2. Komponen AKM terdiri atas konten, level kognitif, dan konteks dengan rincian sebagai berikut:

Aspek Literasi Membaca

Konten Teks Sastra/Fiksi dan Teks Informasi

Level Kognitif 1. Menemukan informasi


2. Menafsirkan dan mengintegrasikan
3. Mengevaluasi dan merefleksi
Konteks Personal, Sosial Budaya, Saintifik

3. Hasil belajar nonkognitif peserta didik yang diukur dalam Survei Karakter adalah sikap, kebiasaan
(values) pada enam aspek Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
berakhlak mulia; bernalar kritis; mandiri; kreatif; bergotong royong; dan berkebinekaan glob
4. Survei Lingkungan Belajar mengukur iklim keamanan, iklim inklusivitas
dan kebinekaan, dan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan.

BAB IV
PELAKSANAAN DAN PENYIAPAN TEKNIS AN PESERTA DIDIK

A. Moda Pelaksanaan Asesmen Nasional


Pelaksanaan AN menggunakan sistem ANBK secara daring atau semi daring.
B. Penerapan Berbagi Sumber Daya (Resource Sharing)
1. Dinas pendidikan dan Kementerian Agama sesuai kewenangannya menerapkan prinsip b
sumber daya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memetakan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan Asesmen Nasional dengan menerapkan
berbagi sumber daya;
b. mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, jumlah peserta asesmen, dan lokasi atau
Pendidikan yang akan melaksanakan;
c. dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan lintas jenjang pendidikan, antar sekolah d
antar Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat, antar Satuan
formal dan non-formal; dan
d. dapat menggunakan sumber daya milik perguruan tinggi dan/atau instansi/lembaga pemerinta
lainnya.
2. Penerapan berbagi sumber daya mengacu pada prinsip gotong royong dan
kewajaran dalam pembiayaan bersama.
C. Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Asesmen Nasional
1. Dinas pendidikan dan kantor wilayah kementerian agama sesuai dengan kewenangannya, melaku
verifikasi kesiapan satuan pendidikan pelaksana AN dengan mempertimbangkan:
a. ketersediaan sejumlah komputer sesuai kebutuhan;
b. ketersediaan sumber daya manusia proktor dan teknisi;
c. ketersediaan daya listrik dan jaringan internet yang memadai; dan
d. kelengkapan persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Pelaksana Tingkat Pusat;
2. Dinas pendidikan dan kantor wilayah kementerian agama sesuai dengan kewenangannya meneta
pelaksanaan AN di satuan pendidikan:
a. menggunakan moda daring atau semidaring.
b. secara mandiri atau mengikuti di tempat lain (menumpang).
D. Prosedur Pelaksanaan
Dalam Pelaksanaan AN di masa pandemi Covid-19 mengikuti protokol pencegahan penyebaran
1. Prosedur Pencegahan Penyebaran Covid-19
Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19 selama pelaksanaan
pendidikannya wajib:
a. membuat peta lokasi asesmen yang berisi ruang asesmen, ruang tunggu, alur masuk dan keluar
b. membuat peta tempat duduk peserta di ruang asesmen dengan mempertimbangkan jarak
minimum 1,5 (satu koma lima) meter dan tidak saling berhadapan atau menggunakan pen
peserta;
c. menerapkan penggunaan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker beda
menutupi hidung dan mulut sampai dagu. Masker kain digunakan setiap 4 (empat) jam atau sebelu
jam saat sudah lembab/basah;
d. menerapkan aturan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembe
(hand sanitizer);
e. menerapkan aturan jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan tidak melakukan kontak fis
bersalaman dan cium tangan;
f. menerapkan etika batuk/ bersin;
g. memastikan peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan dalam kondisi sehat dan jik
penyakit penyerta (komorbid), harus dalam kondisi terkontrol;
h. memastikan peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan tidak memiliki gejala COV
termasuk orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan;
i. melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan sebelum dan sesu
dan
j. melakukan pemantauan kesehatan warga satuan pendidikan: suhu tubuh dan menanyakan
gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.
2. Prosedur penanganan dalam hal terjadi temuan kasus konfirmasi COVID-19 di satuan
maka kepala satuan pendidikan melakukan hal sebagai berikut:
a. melaporkan kepada satuan tugas penanganan COVID-19, dinas
pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/ atau kantor Kementerian Agama ka
setempat;
b. memastikan penanganan warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi COVID-
lain:
1) memeriksakan warga satuan pendidikan terkonfirmasi COVID-19 ke fasilitas layanan keseha
2) apabila bergejala, harus mendapatkan perawatan medis sesuai dengan rekomendasi dar
tugas penanganan COVID-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan;
3) apabila tidak bergejala, harus melakukan isolasi atau karantina pada tempat yang
direkomendasikan oleh satuan tugas penanganan COVID-19 atau fasilitas pelayanan
dan/atau
4) memantau kondisi warga satuan pendidikan selama isolasi atau karantina
3. Prosedur pelaksanaan AN untuk peserta didik
a. Ruang AN untuk peserta didik
Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan menetapkan ruang AN dengan persyaratan sebagai berikut
1) Ruang asesmen aman dan layak untuk pelaksanaan AN;
2) Satuan pendidikan pelaksana AN menetapkan pembagian sesi untuk setiap peserta bes
komputer yang akan digunakan selama AN;
3) Penugasan proktor, pengawas, dan Teknisi:
a) setiap ruang AN (15 komputer) ditangani oleh 1 orang Proktor yang bertugas mengoperasika
untuk Proktor;
b) setiap ruangan diawasi oleh 1 (satu) pengawas; dan
c) setiap satuan pendidikan pelaksana AN ditangani minimal 1 (satu) orang Teknisi;
4) Di lokasi asesmen dipasang pengumuman yang bertuliskan:

“ASESMEN NASIONAL SEDANG BERLANGSUNG”


“SELAIN PESERTA, PENGAWAS, PROKTOR, DAN TEKNISI
ASESMEN NASIONAL DILARANG MASUK RUANG ASESMEN”

“DILARANG MEMBAWA PERANGKAT KOMUNIKASI


ELEKTRONIK, KAMERA, DAN SEJENISNYA KE DALAM RUANG
ASESMEN”

“KAWASAN WAJIB MEMAKAI MASKER DAN MENERAPKAN


PROTOKOL KESEHATAN”

5) setiap ruang asesmen memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup; dan
6) ruang, perangkat komputer, kartu login peserta sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) h
pelaksanaan.
b. Pengawas, Proktor, dan Teknisi
1) Pengawas, proktor, dan teknisi harus menandatangani pakta integritas;
2) Pengawas, proktor, dan teknisi tidak diperkenankan membawa dan/atau menggunakan perangkat
elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang AN;
3) Pengawas berasal dari satuan pendidikan lainnya yang melaksanakan AN; dan
4) Proktor/teknisi dapat berasal dari satuan pendidikan lainnya yang melaksanakan AN bila satuan
belum memiliki sumber daya proktor/teknisi.
c. Tugas Pengawas
1) memastikan penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan AN dalam masa pandemi
2) memastikan peserta AN menempati tempat yang ditentukan;
3) memastikan peserta AN merupakan peserta yang terdaftar dan disetujui oleh Proktor;
4) membacakan tata tertib pelaksanaan AN;
5) memandu pengisian instrumen survei karakter dan survei lingkungan belajar khusus untuk pe
SD/MI/Paket A/PKPPS Ula dan yang sederajat;
6) menjelaskan istilah yang tidak dipahami oleh peserta pada survei karakter dan survei lingkungan bela
pada daftar istilah yang telah disiapkan.
7) memastikan peserta AN melakukan latihan menjawab soal;
8) mengawasi pelaksanaan AN di dalam ruang AN;
9) menjaga keamanan dan kenyamanan ruang AN;
10) mencatat perihal yang terjadi pada ruang AN ke dalam berita acara pelaksanaan; dan
11) membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan dan daftar
hadir ke Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan.
d. Tugas Proktor
1) mengunduh aplikasi ANBK pada laman yang telah ditentukan sebelum pelaksanaan A
2) melakukan instalasi aplikasi ANBK pada komputer proktor dan komputer klien untu
pada saat AN;
3) melakukan login ke dalam laman ANBK untuk pengelolaan data peserta AN;
4) memastikan peserta AN merupakan peserta yang terdaftar;
5) melakukan sinkronisasi apabila menggunakan moda semidaring sebelum pelaksanaan
6) melakukan pengaturan sesi AN bagi semua peserta melalui aplikasi ANBK;
7) mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam berita acara pelaksanaan;
8) membuat dan menyerahkan berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke pelaksana
satuan pendidikan yang sudah ditandatangani Proktor dan Pengawas.
e. Tugas Teknisi
1) menyiapkan sarana prasarana komputer yang akan digunakan untuk AN;
2) menyiapkan aplikasi ANBK pada komputer yang akan digunakan untuk asesmen; dan
3) melakukan perbaikan/penggantian alat yang mengalami kerusakan saat AN.
f. Tata Tertib Pengawas, Proktor, dan Teknisi
1) Di Ruang Pelaksana
a) Pengawas, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi pelaksanaan AN 45 (em
lima) menit sebelum AN dimulai;
b) Pengawas, proktor, dan teknisi menerima penjelasan dan pengarahan dari kepala
pendidikan atau pelaksana tingkat satuan pendidikan; dan
c) Pengawas, proktor, dan teknisi mengisi dan menandatangani pakta integritas.
2) Di Ruang Asesmen Nasional
Pengawas:
a) masuk ke dalam ruangan 20 (dua puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan AN;
b) memeriksa kesiapan ruang AN dan memastikan ruangan memenuhi protok
c) mempersilakan peserta untuk memasuki ruangan secara bergilir dan melet
bagian depan ruang AN, serta menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
d) membacakan tata tertib peserta AN;
e) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan sungguh-s
jujur;
f) mengumumkan token AN kepada peserta;
g) mempersilakan peserta untuk melakukan login ke dalam aplikasi ANBK da
mengerjakan soal;
h) membagikan kertas buram kepada peserta AN yang membutuhkan;
i) selama AN berlangsung, pengawas wajib:
(1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang AN;
(2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurang
(3) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang AN selain peserta;
(4) mematuhi tata tertib pengawas, di antaranya tidak merokok di ruan
tidak membawa dan/atau menggunakan alat atau piranti komunikasi dan/a
tidak mengobrol, dan tidak membaca;
(5) tidak memberi isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan apapun kepada pese
dengan jawaban dari soal AKM; dan
j) setelah waktu AN selesai, pengawas mempersilakan peserta AN untuk berhen
mengerjakan soal; dan
k) Pengawas ruang tidak diperkenankan membawa perangkat komunikasi elek
kamera, dan sejenisnya serta membawa bahan bacaan lain ke dalam ruang AN.
Proktor:
a) masuk ke dalam ruangan 30 (tiga puluh) menit sebelum waktu pelaksana
b) memeriksa kesiapan ruang AN dan peralatan komputer;
c) membagikan kartu login kepada setiap peserta pada awal sesi;
d) menjalankan aplikasi ANBK pada komputer proktor/server lokal;
e) memastikan komputer Proktor/server lokal sudah terkoneksi dengan internet;
f) menjalankan aplikasi ANBK pada komputer proktor/server lokal;
g) melakukan rilis token agar peserta bisa memasuki laman AN;
h) melakukan pengelolaan AN melalui aplikasi ANBK pada komputer proktor/serv
i) selama peserta melakukan AN, proktor harus tetap tinggal di dalam ruangan dan m
peserta jika ada peserta yang mengalami kendala teknis;
j) menutup aplikasi ANBK apabila asesmen telah berakhir;
k) mengunggah (upload) hasil pekerjaan peserta setiap sesi melalui server lokal apa
menggunakan moda semidaring; dan
l) mengecek kelengkapan data dari seluruh responden AN (peserta didik, pendid
satuan pendidikan) baik di satuan pendidikannya maupun satuan pendidikan yang
g. Tata Tertib Peserta Asesmen Nasional
Peserta didik:
1) memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit seb
dimulai;
2) memasuki ruang AN sesuai dengan sesi dan menempati tempat duduk yang telah dit
3) dilarang membawa catatan dan/atau menggunakan perangkat komunikasi elektron
optik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang AN;
4) mengumpulkan tas dan buku di bagian depan di dalam ruang AN;
5) mengisi daftar hadir;
6) masuk ke dalam (login) aplikasi ANBK dengan menggunakan username dan kat
(password) sesuai kartu login yang diterima dari Proktor;
7) melakukan latihan menjawab soal sebelum mengerjakan AN;
8) mulai mengerjakan soal asesmen setelah ada tanda waktu mulai;
9) selama AN berlangsung, hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dari peng
10) selama AN berlangsung, dilarang:
a) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b) bekerja sama dengan peserta lain;
BAB III
RUMEN ASESMEN NASIONAL

Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan.


oal digital dan merupakan dokumen negara yang bersifat

ta didik dalam Literasi Membaca dan Numerasi.


nitif peserta didik; dan
lingkungan belajar pada satuan pendidikan.
onal
lihan Ganda Kompleks, Menjodohkan, dan Isian Singkat).
gnitif, dan konteks dengan rincian sebagai berikut:

Numerasi

Bilangan, Aljabar, Geometri dan


Pengukuran, Data dan Ketidakpastian

1. Pemahaman
2. Aplikasi
3. Penalaran
Personal, Sosial Budaya, Saintifik

ukur dalam Survei Karakter adalah sikap, kebiasaan, nilai-nilai


aitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
kreatif; bergotong royong; dan berkebinekaan global.
engukur iklim keamanan, iklim inklusivitas
pembelajaran pada satuan pendidikan.

BAB IV
IAPAN TEKNIS AN PESERTA DIDIK

ra daring atau semi daring.


urce Sharing)
ma sesuai kewenangannya menerapkan prinsip berbagi
ut:
melaksanakan Asesmen Nasional dengan menerapkan prinsip
sedia, jumlah peserta asesmen, dan lokasi atau jarak Satuan
n dan lintas jenjang pendidikan, antar sekolah dan madrasah,
oleh pemerintah daerah dan masyarakat, antar Satuan Pendidikan
guruan tinggi dan/atau instansi/lembaga pemerintah/swasta atau
a prinsip gotong royong dan
a Asesmen Nasional
rian agama sesuai dengan kewenangannya, melakukan
ana AN dengan mempertimbangkan:
uhan;
an teknisi;
yang memadai; dan
tapkan oleh Pelaksana Tingkat Pusat;
rian agama sesuai dengan kewenangannya menetapkan status

(menumpang).
vid-19 mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid-19.
encegahan penyebaran Covid-19 selama pelaksanaan AN di satuan

uang asesmen, ruang tunggu, alur masuk dan keluar;


ruang asesmen dengan mempertimbangkan jarak antar peserta
idak saling berhadapan atau menggunakan penyekat antar
(tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang
kain digunakan setiap 4 (empat) jam atau sebelum 4 (empat)
bun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan
u koma lima) meter dan tidak melakukan kontak fisik seperti

epala satuan pendidikan dalam kondisi sehat dan jika mengidap


isi terkontrol;
pala satuan pendidikan tidak memiliki gejala COVID-19,
atuan pendidikan;
an lingkungan satuan pendidikan sebelum dan sesudah kegiatan;
atuan pendidikan: suhu tubuh dan menanyakan adanya
atau sesak nafas.
temuan kasus konfirmasi COVID-19 di satuan pendidikan,
hal sebagai berikut:
nan COVID-19, dinas
a provinsi, dan/ atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
satuan pendidikan yang terkonfirmasi COVID-19, antara
n terkonfirmasi COVID-19 ke fasilitas layanan kesehatan;
perawatan medis sesuai dengan rekomendasi dari satuan
pelayanan kesehatan;
kan isolasi atau karantina pada tempat yang
penanganan COVID-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan;
didikan selama isolasi atau karantina
didik
tapkan ruang AN dengan persyaratan sebagai berikut:
pelaksanaan AN;
etapkan pembagian sesi untuk setiap peserta beserta
AN;
nisi:
ni oleh 1 orang Proktor yang bertugas mengoperasikan aplikasi
ngawas; dan
N ditangani minimal 1 (satu) orang Teknisi;
an yang bertuliskan:

NAL SEDANG BERLANGSUNG”


PROKTOR, DAN TEKNISI
G MASUK RUANG ASESMEN”

PERANGKAT KOMUNIKASI
SEJENISNYA KE DALAM RUANG

I MASKER DAN MENERAPKAN

i pencahayaan dan ventilasi yang cukup; dan


peserta sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum
elaksanaan.
s, Proktor, dan Teknisi
isi harus menandatangani pakta integritas;
an membawa dan/atau menggunakan perangkat komunikasi
an sejenisnya ke dalam ruang AN;
pendidikan lainnya yang melaksanakan AN; dan
didikan lainnya yang melaksanakan AN bila satuan pendidikan
umber daya proktor/teknisi.
ugas Pengawas
hatan selama pelaksanaan AN dalam masa pandemi;
N menempati tempat yang ditentukan;
peserta yang terdaftar dan disetujui oleh Proktor;
tata tertib pelaksanaan AN;
r dan survei lingkungan belajar khusus untuk peserta jenjang
KPPS Ula dan yang sederajat;
a pada survei karakter dan survei lingkungan belajar merujuk
ilah yang telah disiapkan.
N melakukan latihan menjawab soal;
ksanaan AN di dalam ruang AN;
nan dan kenyamanan ruang AN;
ruang AN ke dalam berita acara pelaksanaan; dan
kan berita acara pelaksanaan dan daftar
a Tingkat Satuan Pendidikan.
aman yang telah ditentukan sebelum pelaksanaan AN;
K pada komputer proktor dan komputer klien untuk digunakan
ANBK untuk pengelolaan data peserta AN;
n peserta yang terdaftar;
menggunakan moda semidaring sebelum pelaksanaan AN;
bagi semua peserta melalui aplikasi ANBK;
uai dengan POS dalam berita acara pelaksanaan; dan
acara pelaksanaan dan daftar hadir ke pelaksana tingkat
ndatangani Proktor dan Pengawas.
mputer yang akan digunakan untuk AN;
mputer yang akan digunakan untuk asesmen; dan
an alat yang mengalami kerusakan saat AN.
Teknisi
harus hadir di lokasi pelaksanaan AN 45 (empat puluh
menerima penjelasan dan pengarahan dari kepala satuan
uan pendidikan; dan
engisi dan menandatangani pakta integritas.

dua puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan AN;


g AN dan memastikan ruangan memenuhi protokol kesehatan;
ntuk memasuki ruangan secara bergilir dan meletakkan tas di
menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
erta AN;
gingatkan peserta untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan
epada peserta;
ntuk melakukan login ke dalam aplikasi ANBK dan mulai
am kepada peserta AN yang membutuhkan;
gawas wajib:
ketenangan suasana sekitar ruang AN;
sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan;
k berwenang memasuki ruang AN selain peserta;
engawas, di antaranya tidak merokok di ruang AN,
enggunakan alat atau piranti komunikasi dan/atau kamera,
mbaca;
petunjuk, dan/atau bantuan apapun kepada peserta berkaitan
; dan
pengawas mempersilakan peserta AN untuk berhenti
erkenankan membawa perangkat komunikasi elektronik,
rta membawa bahan bacaan lain ke dalam ruang AN.
30 (tiga puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan AN;
AN dan peralatan komputer;
pada setiap peserta pada awal sesi;
BK pada komputer proktor/server lokal;
rver lokal sudah terkoneksi dengan internet;
a komputer proktor/server lokal;
bisa memasuki laman AN;
lalui aplikasi ANBK pada komputer proktor/server lokal;
oktor harus tetap tinggal di dalam ruangan dan memantau
ami kendala teknis;
smen telah berakhir;
rjaan peserta setiap sesi melalui server lokal apabila
ari seluruh responden AN (peserta didik, pendidik, kepala
endidikannya maupun satuan pendidikan yang menumpang.
al
masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum AN
an sesi dan menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
atau menggunakan perangkat komunikasi elektronik dan
nisnya ke dalam ruang AN;
gian depan di dalam ruang AN;
i ANBK dengan menggunakan username dan kata sandi
diterima dari Proktor;
sebelum mengerjakan AN;
etelah ada tanda waktu mulai;
dapat meninggalkan ruangan dengan izin dari pengawas ruang;
iapa pun;
c) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; dan
d) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peser
11) apabila terlambat hadir, dapat mengikuti AN setelah mendapat persetujuan dari Pe
Tingkat Satuan Pendidikan;
12) apabila peserta telah melakukan login, maka keikutsertaannya sebagai peserta tida
digantikan oleh orang lain; dan
13) setelah selesai mengikuti AN, peserta diharapkan untuk segera
pulang dan tidak berkerumun di lingkungan satuan pendidikan.

E. Waktu Pelaksanaan AN
1. AN dilaksanakan selama 2 (dua) hari untuk setiap peserta.
2. Alokasi waktu yang disediakan untuk setiap jenis AN masing-masing jenjang diatur sebagai ber

Jenjang Hari ke-1


SD, MI, Paket A, Latihan Soal
dan yang sederajat (15 menit)

Literasi Membaca
(75 menit)

Survei Karakter (30 menit)

● SMP, MTs, Paket Latihan Soal


B, dan yang (10 menit)
sederajat
● SMA, MA, SMK,
Paket C, dan Literasi Membaca
sederajat (90 menit)

Survei Karakter (30 menit)


3. Jadwal Asesmen Nasional untuk tiap jenjang pendidikan terdapat pada jadwal pelaksanaan A
sebagaimana dimaksud dalam BAB XII angka 2.

F. Spesifikasi Sarana ANBK


1. Jumlah sarana komputer yang harus disediakan oleh satuan pendidikan yang melaksanakan Ase
Nasional adalah sejumlah komputer dengan minimal perbandingan 1:3 (1 komputer dapat digu
maksimal 3 orang peserta secara bergiliran dalam 3 sesi asesmen).
2. Spesifikasi teknis sarana yang diperlukan satuan pendidikan untuk melaksanakan ANBK
pada petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan ANBK tahun 2022 yang ditetapkan oleh Pelaksan
Pusat.

G. Penyiapan Sistem ANBK di Satuan Pendidikan


1. Komputer, jaringan internet, dan instalasi aplikasi disiapkan paling lambat H-14.
2. Melaksanakan simulasi dan gladi bersih sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Tim Tek
pada Pelaksana Tingkat Pusat.
3. Mencetak Daftar Hadir dan Kartu Login untuk pelaksanaan AN pada H-
2 sampai dengan H-1.
H. Penetapan Tim Teknis ANBK
1. Pelaksana Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis ANBK Pusat, terdiri dari unsur Kementerian dan K
Agama.
2. Pelaksana Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis ANBK dan menyampaikan
Tingkat Pusat.
3. Kementerian Agama membentuk Tim Teknis ANBK Kantor Wilayah Kementerian Agama P
Tim Teknis Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota serta menyampaikan ke Pelaksana T
4. Tugas Tim Teknis ANBK adalah:
a. memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan atau pengaduan yang diterima
Pengawas, Proktor, Teknisi, atau Pelaksana satuan pendidikan;
b. menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap pertanyaan, permasalahan dan/atau
yang terkait dengan pelaksanaan AN; dan
c. berkoordinasi dengan Tim Pusat.
I. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas
1. Proktor merupakan pendidik atau tenaga kependidikan pada satuan pendidikan dengan kete
a. memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK);
b. pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai Proktor;
c. bersedia ditugaskan sebagai Proktor di satuan pendidikan pelaksana AN; dan
d. bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas.
2. Teknisi merupakan pendidik atau tenaga kependidikan pada satuan pendidikan dengan kete
a. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN pada labora
satuan pendidikan;
b. pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai Teknisi;
c. bersedia ditugaskan sebagai Teknisi di satuan pendidikan pelaksana AN; dan
d. bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas.
3. Pengawas adalah pendidik atau tenaga kependidikan pada satuan pendidikan dengan ket
a. memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerah
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi dengan baik; dan
c. bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas.
J. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas
1. Penetapan Proktor dan Teknisi
a. Satuan pendidikan dapat menetapkan Proktor dan Teknisi yang akan ditugaskan di satuan p
masing-masing.
b. Satuan pendidikan melaporkan proktor/teknisi yang telah ditunjuk kepada Dinas Pendidikan
atau Kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
c. Pelaksana Tingkat Provinsi menyampaikan penetapan Proktor/Teknisi kepada Pela
Pusat.
2. Penetapan Pengawas
a. Satuan pendidikan mengusulkan Pengawas yang akan ditugaskan di satuan pendidikan lainnya.
b. Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Provinsi Kemenag, Dinas
Pendidikan Kabupaten/kota, atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota
sesuai dengan kewenangannya menetapkan Pengawas pada setiap
satuan pendidikan.

K. Pelatihan Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional


1. Pelaksana Tingkat Pusat melakukan pelatihan teknis pelaksanaan AN kepada Tim Teknis
Provinsi atau Tim Teknis ANBK Kabupaten/Kota.
2. Tim Teknis ANBK Provinsi melakukan pelatihan teknis pelaksanaan AN untuk Tim Teknis
Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya.
3. Tim Teknis Kabupaten/kota melakukan pelatihan teknis pelaksanaan
AN kepada Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya.
BAB V
PELAKSANAAN SURVEI LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK
KEPALA SATUAN PENDIDIKAN DAN PENDIDIK

A. Persiapan Pelaksanaan1. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek menyiapkan aplikasi Survei Lingku
B. Prosedur Pengisian Survei Lingkungan Belajar untuk kepala satuan pendidikan dan pendidik:1. Kepala satuan pen
m menjawab soal; dan
epada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain.
gikuti AN setelah mendapat persetujuan dari Pelaksana
in, maka keikutsertaannya sebagai peserta tidak dapat
ta diharapkan untuk segera
n satuan pendidikan.

peserta.
is AN masing-masing jenjang diatur sebagai berikut:

Hari ke-2
Latihan Soal
(15 menit)

Numerasi
(75 menit)

Survei Lingkungan Belajar


(40 menit)

Latihan Soal
(10 menit)

Numerasi
(90 menit)

Survei Lingkungan Belajar


(30 menit)
pendidikan terdapat pada jadwal pelaksanaan AN

eh satuan pendidikan yang melaksanakan Asesmen


mal perbandingan 1:3 (1 komputer dapat digunakan oleh
esi asesmen).
uan pendidikan untuk melaksanakan ANBK mengacu
BK tahun 2022 yang ditetapkan oleh Pelaksana Tingkat

an
ikasi disiapkan paling lambat H-14.
ai dengan waktu yang ditetapkan oleh Tim Teknis ANBK

pelaksanaan AN pada H-
ANBK Pusat, terdiri dari unsur Kementerian dan Kementerian
membentuk Tim Teknis ANBK dan menyampaikan ke Pelaksana

ANBK Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan


n/kota serta menyampaikan ke Pelaksana Tingkat Pusat.
p pertanyaan atau pengaduan yang diterima dari
pendidikan;
hadap pertanyaan, permasalahan dan/atau pengaduan
dan Pengawas
endidikan pada satuan pendidikan dengan ketentuan:
komunikasi (TIK);
Proktor;
endidikan pelaksana AN; dan
ritas.
endidikan pada satuan pendidikan dengan ketentuan:
pengalaman dalam mengelola LAN pada laboratorium di
gai Teknisi;
endidikan pelaksana AN; dan
ritas.
endidikan pada satuan pendidikan dengan ketentuan:
nggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
gan baik; dan
itas.

dan Teknisi yang akan ditugaskan di satuan pendidikan


yang telah ditunjuk kepada Dinas Pendidikan Provinsi
a.
ikan penetapan Proktor/Teknisi kepada Pelaksana Tingkat

kan ditugaskan di satuan pendidikan lainnya.


si Kemenag, Dinas
bupaten/Kota
pkan Pengawas pada setiap

ional
eknis pelaksanaan AN kepada Tim Teknis ANBK
Kota.
teknis pelaksanaan AN untuk Tim Teknis
ewenangannya.
n teknis pelaksanaan
AB V
NGKUNGAN BELAJAR UNTUK
DIDIKAN DAN PENDIDIK

masi Kemdikbudristek menyiapkan aplikasi Survei Lingkungan Belajar.2. Data peserta Survei Lingkungan Belajar kepala satuan pendidikan d
pala satuan pendidikan dan pendidik:1. Kepala satuan pendidikan dan pendidik melakukan login ke laman Survei Lingkungan Belajar pada https://su
C. Waktu Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan
dan Pendidik
No Tanggal

1 1 – 10 Agustus 2022

2 11 – 20 Agustus
2022

3 22 – 31 Agustus
2022

BAB VI
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL ASESMEN NASIONAL

A. Mekanisme Pengumpulan Hasil ANBK


1. Pengawas ruang AN membuat berita acara pelaksanaan dan mengisi daftar hadir untuk diserah
kepala satuan pendidikan.
2. Proktor mengunggah berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke laman ANBK.
3. Khusus untuk pelaksanaan AN moda semidaring, proktor mengunggah hasil AN untuk setiap
pada setiap sesi ke peladen (server) pusat.
4. Respon peserta didik berupa data literasi membaca, numerasi, survei karakter, dan survei lin
belajar dikumpulkan, diverifikasi dan divalidasi oleh pusat yang membidangi fungsi asesmen p
Kementerian.
5. Respon pendidik dan kepala satuan pendidikan berupa data survei lingkungan belajar dik
diverifikasi dan divalidasi oleh pusat yang membidangi fungsi pengolahan data dan teknologi
Kementerian.
B. Pengolahan Hasil ANBK
1. Pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian melakukan penskoran d
2. Pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian melakukan analisis dat
sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan.
C. Pelaporan Hasil AN
1. Kategori pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil AKM Literasi Membaca dan N
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Perlu Intervensi Khusus, jika peserta didik hanya memiliki pengetahuan yang masih
belum memahami konsep dasar, dan belum memiliki kemampuan untuk membuat interpret
persoalan yang diberikan;
b. Dasar, jika peserta didik sudah memiliki pengetahuan dan konsep dasar, memahami permasal
diberikan, mampu membuat interpretasi sederhana, dan mampu menyelesaikan masalah yang
sederhana;
c. Cakap, jika peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan dan konsep dasar yang dimil
konteks yang beragam, mampu membuat interpretasi dari informasi yang implisit, menyel
masalah yang lebih kompleks, dan mampu membuat kesimpulan; atau
d. Mahir, jika peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa konsep untuk memecahkan mas
bernalar untuk memecahkan masalah kompleks serta non rutin.
2. Informasi yang dihasilkan dari AKM Literasi Membaca merupakan rata- rata skor literasi
persentase peserta didik yang memiliki tingkat literasi membaca minimum kategori Cakap.
3. Informasi yang dihasilkan dari AKM Numerasi merupakan rata-rata skor numerasi murid sert
peserta didik yang memiliki tingkat numerasi minimum kategori Cakap.
4. Informasi yang dihasilkan dari Survei Karakter merupakan rata-rata indeks karakter p
yang menggambarkan enam aspek dari profil pelajar Pancasila, yaitu:
a. beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
b. berkebinekaan global;
c. bergotong royong;
d. mandiri;
e. bernalar kritis; dan
f. kreatif.
5. Informasi yang dihasilkan dari Survei Lingkungan Belajar merupakan indeks satuan pendi
iklim keamanan, indeks inklusivitas dan kebinekaan, dan indeks kualitas pembelajaran.
6. Laporan hasil AN merupakan sebagian bahan untuk penyusunan evaluasi sistem pe
pada tingkat satuan pendidikan dan/atau
daerah (provinsi/kabupaten/kota).

BAB VII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AN dilakukan oleh Pelaksana Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabu
sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
2. Laporan hasil pemantauan oleh Pelaksana Tingkat Kota/Kabupaten disampaikan kepada pelak
provinsi.
3. Laporan hasil pemantauan oleh Pelaksana Tingkat Provinsi (LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi da
Wilayah Kementerian Agama) disampaikan kepada pelaksana tingkat Pusat.
4. Pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi menjadi bahan pertimbangan
perbaikan penyelenggaraan dan pelaksanaan AN pada masa mendatang.

BAB VIII
BIAYA PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL

1. Anggaran pelaksanaan AN meliputi biaya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut di ti


Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan.
2. Biaya persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut AN bersumber dari
a. Anggaran Satuan Pendidikan;
b. Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD);
c. Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN); dan/atau
d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-u
3. Biaya AN di Satuan Pendidikan dianggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekola
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
4. Biaya persiapan dan pelaksanaan AN Tingkat Pusat mencakup komponen sebagai berikut:
a. penyiapan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan POS AN;
b. penyiapan instrumen AN;
c. pendataan peserta AN;
d. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan AN;
e. sosialisasi AN ke daerah;
f. pelatihan tim teknis ANBK provinsi;
g. penyiapan infrastruktur ANBK pusat yang handal dan aman;
h. penyiapan sistem dan aplikasi ANBK di tingkat pusat;
i. monitoring dan evaluasi persiapan dan pelaksanaan AN;
j. pendampingan persiapan dan pelaksanaan AN;
k. pembiayaan persiapan dan pelaksanaan AN di daerah;
l. analisis hasil AN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan
m. publikasi hasil AN.
5. Biaya persiapan dan pelaksanaan AN Tingkat Provinsi mencakup komponen sebagai berikut:
a. manajemen pengelola kesekretariatan pada Pelaksana AN Tingkat Provinsi;
b. koordinasi persiapan sistem untuk ANBK termasuk dengan mekanisme
berbagi sumber daya, serta koordinasi dengan instansi terkait (penyedia layanan listrik, penyedia layan
dan lain-lain);
c. pendataan dan verifikasi satuan pendidikan pelaksana mandiri/menumpang da
daring/semi daring;
d. pengelolaan data peserta AN;
e. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan dinas pendidikan kabupaten
instansi terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan AN;
f. pelatihan Tim Teknisi dan Proktor/Teknisi ANBK;
g. pendampingan persiapan dan pelaksanaan AN di Pelaksana AN Tingkat Provinsi;
h. monitoring dan evaluasi persiapan dan pelaksanaan AN;
i. melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahny
j. menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari e
pendidikan; dan
k. penyusunan dan pengiriman laporan AN.
6. Biaya persiapan dan pelaksanaan AN Tingkat Kabupaten/Kota mencakup komponen sebagai b
a. manajemen pengelola kesekretariatan pada Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
b. koordinasi Persiapan sistem untuk ANBK termasuk dengan mekanisme berbagi sumber daya, se
dengan instansi terkait (penyedia layanan listrik, penyedia layanan internet, dan lain-lain) di ti
kota/kabupaten;
c. pendataan dan verifikasi satuan pendidikan pelaksana mandiri/menumpang da
daring/semidaring;
d. pengelolaan data peserta AN;
e. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan satuan pendidikan dan instansi
Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan AN;
f. pelatihan Tim Teknis dan Proktor/Teknisi ANBK;
g. pendampingan persiapan dan pelaksanaan AN di Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
h. monitoring dan evaluasi persiapan dan pelaksanaan AN;
i. melakukan desiminasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahny
j. menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari e
pendidikan; dan
k. penyusunan dan pengiriman laporan AN.
7. Biaya pelaksanaan AN Tingkat Satuan Pendidikan baik sekolah mandiri, menumpang maupun
mencakup komponen sebagai berikut:
a. pengisian dan pengiriman data calon peserta AN ke Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
b. penyiapan sistem ANBK termasuk dengan mekanisme berbagi sumber daya;
c. penerbitan kartu login;
d. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan AN;
e. penyiapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan AN;
f. pengawasan pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan; dan
g. penyusunan dan pengiriman laporan AN.
h. asistensi teknis dan pelaksanaan ANBK oleh Pengawas, Proktor dan Teknisi, antara lain:
1) Satuan Pendidikan yang mandiri menanggung honor pengawas, proktor, dan teknisi di satua
masing-masing; dan
2) Satuan Pendidikan yang menumpang menanggung honor pengawas, proktor, dan teknisi di satuan
yang ditumpangi;
i. biaya transportasi dan akomodasi peserta AN yang menumpang ke satuan pendidikan lain
ditanggung oleh satuan pendidikan yang menumpang;
j. biaya lain yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya bersama antara satuan pendi
menumpang dan satuan pendidikan ditumpangi menjadi tanggung jawab bersama s
dengan
kesepakatan dan peraturan perundang-undangan;

BAB IX
PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT
A. Jenis Pelanggaran
1. Jenis pelanggaran oleh pengawas/proktor ruang AN
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai tertidur dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta asesmen;
2) lalai membantu peserta asesmen mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas;
3) lalai memastikan sistem aplikasi asesmen berjalan dengan baik sesuai dengan semua prosedur
dilakukan secara tertib, konsisten, dan tepat waktu; dan/atau
4) lalai menangani kegaduhan pada ruang AN.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) lalai menangani gangguan pada aplikasi AN sehingga menimbulkan penundaan wak
30 menit.
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) lalai memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19;
2) merokok dalam ruang AN;
3) memberi petunjuk/referensi jawaban dan/atau membiarkan peserta AN menyontek atau m
kunci jawaban;
4) membantu peserta AN dalam menjawab soal AKM;
5) membaca naskah soal dan/atau bahan bacaan lain di ruang AN;
6) lalai menangani gangguan pada aplikasi AN sehingga mengharuskan pengulangan A
7) menggunakan untuk diri sendiri dan/atau membiarkan peserta AN membawa alat komunikasi (
dan/atau perangkat elektronik yang dapat merekam gambar;
8) membiarkan orang lain memasuki ruang AN saat AN berlangsung; dan/atau
9) membiarkan/menyuruh orang lain mengikuti AN mengatasnamakan peserta A
peserta cadangan.
2. Jenis Pelanggaran oleh Satuan Pendidikan
a. Pelanggaran sedang:
1) tidak menjalankan tugas dan ketentuan yang ditetapkan dalam POS AN.
b. Pelanggaran berat
1) lalai menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19;
2) memanipulasi data identitas peserta AN;
3) menyebarkan/memberikan kunci jawaban kepada peserta AN;
4) membiarkan peserta AN menyontek atau menggunakan kunci jawaban;
5) membiarkan/menyuruh peserta AN membawa alat komunikasi (HP), kamera, dan/atau peran
elektronik yang dapat merekam gambar;
6) membiarkan orang lain memasuki ruang asesmen saat AN berlangsung; dan/atau
7) membiarkan/menyuruh orang lain mengikuti AN mengatasnamakan peserta A
B. Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan pelanggaran
1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis yang memuat:
a. identitas diri pelapor;
b. pelaku pelanggaran;
c. bentuk pelanggaran;
d. tempat pelanggaran;
e. waktu pelanggaran;
f. bukti pelanggaran; dan
g. saksi pelanggaran.
Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya.
2. Laporan tertulis disampaikan ke Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan untuk ditindaklanjuti.
3. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kementerian dan/atau Kementerian Agama; dan
b. Pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian.
4. Bentuk investigasi:
a. analisis berdasarkan laporan;
b. analisis digital berdasarkan log yang berada pada server pusat; dan
c. peninjauan ke tempat kejadian perkara.
5. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Pelaksana Tingkat Pusat untuk ditindaklanjuti.
6. Rekomendasi
Rekomendasi tindak lanjut pelanggaran berat disampaikan oleh Pelaksana Tingkat Pusa
Menteri.
7. Penetapan Keputusan
Menteri menetapkan keputusan pelanggaran berdasarkan rekomendasi Pelaksana Tingkat Pusat.
8. Pelaksanaan Keputusan
Pelaksana Tingkat Pusat menindaklanjuti Keputusan Menteri mengenai pelanggaran.

BAB X
SANKSI
1. Pengawas/proktor yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut.
a. Pelanggaran ringan dan sedang diberikan sanksi oleh Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendi
teguran secara lisan/tertulis dan pemberhentian sebagai pengawas/proktor.
b. Pelanggaran berat diberikan sanksi oleh Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan berupa pemb
sebagai pengawas/proktor dan diberi sanksi administratif sesuai dengan ketentuan perundanga
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi atau yayasan penyelengga
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
2. Satuan Pendidikan yang melakukan pelanggaran sedang dan berat akan dikenakan sanksi
Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kemenag Provinsi,
Kemenag Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
3. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.

BAB XI
KENDALA DALAM PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL
A. Hambatan Teknis
1. Dalam hal kondisi khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis dalam pelaksanaan AN, satuan p
pelaksana dapat mengambil tindakan melalui koordinasi dengan Tim Teknis berdasarkan pro
ditetapkan oleh Pelaksana Tingkat Pusat.
2. Kondisi khusus tersebut antara lain: listrik padam, kerusakan peralatan atau sarana/prasarana
sistem, dan hambatan jaringan.
3. Bentuk tindakan dari penanganan kondisi khusus tersebut antara lain: perubahan jadwal p
asesmen atau bentuk lain yang diputuskan Pelaksana Tingkat Pusat dan Daerah.
4. Pelaksanaan AN yang tidak sesuai dengan POS AN dan kejadian-kejadian khusus serta tindakan
penanganannya dilaporkan oleh satuan pendidikan pelaksana dan dicatat dalam Berita Acara Pe
B. Kondisi Luar Biasa
1. Jika terjadi kondisi luar biasa yang mengancam keamanan dan keselamatan peserta
pelaksanaan AN di suatu satuan pendidikan atau wilayah dapat ditunda.
2. Kondisi luar biasa sebagaimana dimaksud pada butir nomor angka 1 antara lain bencana
hara, perang, kendala karena kondisi geografis, dan peristiwa lain di luar kendali penyelenggara AN.
3. Penundaan pelaksanaan AN sebagaimana dimaksud pada angka 1 berdasarkan pertimb
Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi sesuai dengan kewenangan serta persetujuan
Tingkat
Pusat.
an Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan

Pengisian Survei Lingkungan Belajar


Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik

Jenjang SMK/MAK/SMA/MA/Paket C/PKPPS - Ulya


secara mandiri

Jenjang SMP/MTs/Paket B/PKPPS - Wustha secara


mandiri

Jenjang SD/MI/Paket A/PKPPS - Ula secara mandiri

BAB VI
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL ASESMEN NASIONAL

engumpulan Hasil ANBK


AN membuat berita acara pelaksanaan dan mengisi daftar hadir untuk diserahkan kepada
dikan.
nggah berita acara pelaksanaan dan daftar hadir ke laman ANBK.
elaksanaan AN moda semidaring, proktor mengunggah hasil AN untuk setiap peserta AN
peladen (server) pusat.
didik berupa data literasi membaca, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan
n, diverifikasi dan divalidasi oleh pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan

k dan kepala satuan pendidikan berupa data survei lingkungan belajar dikumpulkan,
alidasi oleh pusat yang membidangi fungsi pengolahan data dan teknologi informasi
asil ANBK
embidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian melakukan penskoran data hasil AN.
embidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian melakukan analisis data hasil AN
evaluasi sistem pendidikan.
sil AN
aian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil AKM Literasi Membaca dan Numerasi
gai berikut:
si Khusus, jika peserta didik hanya memiliki pengetahuan yang masih terbatas,
onsep dasar, dan belum memiliki kemampuan untuk membuat interpretasi terhadap
rikan;
rta didik sudah memiliki pengetahuan dan konsep dasar, memahami permasalahan yang
membuat interpretasi sederhana, dan mampu menyelesaikan masalah yang
eserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan dan konsep dasar yang dimiliki dalam
eragam, mampu membuat interpretasi dari informasi yang implisit, menyelesaikan
ebih kompleks, dan mampu membuat kesimpulan; atau
eserta didik mampu mengintegrasikan beberapa konsep untuk memecahkan masalah, mampu
memecahkan masalah kompleks serta non rutin.
ang dihasilkan dari AKM Literasi Membaca merupakan rata- rata skor literasi murid serta
erta didik yang memiliki tingkat literasi membaca minimum kategori Cakap.
ng dihasilkan dari AKM Numerasi merupakan rata-rata skor numerasi murid serta persentase
ang memiliki tingkat numerasi minimum kategori Cakap.
ang dihasilkan dari Survei Karakter merupakan rata-rata indeks karakter peserta didik
barkan enam aspek dari profil pelajar Pancasila, yaitu:
a bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
an global;
yong;
is; dan
ang dihasilkan dari Survei Lingkungan Belajar merupakan indeks satuan pendidikan untuk
n, indeks inklusivitas dan kebinekaan, dan indeks kualitas pembelajaran.
asil AN merupakan sebagian bahan untuk penyusunan evaluasi sistem pendidikan
tuan pendidikan dan/atau
i/kabupaten/kota).

BAB VII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
aluasi pelaksanaan AN dilakukan oleh Pelaksana Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,
sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
antauan oleh Pelaksana Tingkat Kota/Kabupaten disampaikan kepada pelaksana tingkat
provinsi.
mantauan oleh Pelaksana Tingkat Provinsi (LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor
yah Kementerian Agama) disampaikan kepada pelaksana tingkat Pusat.
laporan hasil pemantauan dan evaluasi menjadi bahan pertimbangan
erbaikan penyelenggaraan dan pelaksanaan AN pada masa mendatang.

BAB VIII
BIAYA PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL

ksanaan AN meliputi biaya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut di tingkat Pusat,
n/Kota, dan Satuan Pendidikan.
, pelaksanaan dan tindak lanjut AN bersumber dari
Pendidikan;
ndapatan Belanja Daerah (APBD);
ndapatan Belanja Negara (APBN); dan/atau
ng sah dan tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Satuan Pendidikan dianggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau
l Pendidikan (BOP).
n dan pelaksanaan AN Tingkat Pusat mencakup komponen sebagai berikut:
turan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan POS AN;
men AN;
a AN;
dan sosialisasi kebijakan AN;
daerah;
nis ANBK provinsi;
ruktur ANBK pusat yang handal dan aman;
dan aplikasi ANBK di tingkat pusat;
valuasi persiapan dan pelaksanaan AN;
ersiapan dan pelaksanaan AN;
iapan dan pelaksanaan AN di daerah;
pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan
N.
dan pelaksanaan AN Tingkat Provinsi mencakup komponen sebagai berikut:
gelola kesekretariatan pada Pelaksana AN Tingkat Provinsi;
apan sistem untuk ANBK termasuk dengan mekanisme
a, serta koordinasi dengan instansi terkait (penyedia layanan listrik, penyedia layanan internet,
n verifikasi satuan pendidikan pelaksana mandiri/menumpang dan
peserta AN;
sialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota dan
provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan AN;
knisi dan Proktor/Teknisi ANBK;
ersiapan dan pelaksanaan AN di Pelaksana AN Tingkat Provinsi;
valuasi persiapan dan pelaksanaan AN;
minasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;
melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
pengiriman laporan AN.
n dan pelaksanaan AN Tingkat Kabupaten/Kota mencakup komponen sebagai berikut:
gelola kesekretariatan pada Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
apan sistem untuk ANBK termasuk dengan mekanisme berbagi sumber daya, serta koordinasi
ait (penyedia layanan listrik, penyedia layanan internet, dan lain-lain) di tingkat
n verifikasi satuan pendidikan pelaksana mandiri/menumpang dan
peserta AN;
ialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan satuan pendidikan dan instansi terkait di
tempat dalam rangka persiapan pelaksanaan AN;
knis dan Proktor/Teknisi ANBK;
ersiapan dan pelaksanaan AN di Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
valuasi persiapan dan pelaksanaan AN;
minasi hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;
melaksanakan program tindak lanjut berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem
pengiriman laporan AN.
aan AN Tingkat Satuan Pendidikan baik sekolah mandiri, menumpang maupun ditumpangi
n sebagai berikut:
ngiriman data calon peserta AN ke Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kota;
m ANBK termasuk dengan mekanisme berbagi sumber daya;
login;
alisasi dan koordinasi pelaksanaan AN;
a dan prasarana pendukung pelaksanaan AN;
ksanaan AN di Satuan Pendidikan; dan
pengiriman laporan AN.
dan pelaksanaan ANBK oleh Pengawas, Proktor dan Teknisi, antara lain:
kan yang mandiri menanggung honor pengawas, proktor, dan teknisi di satuan pendidikan
an yang menumpang menanggung honor pengawas, proktor, dan teknisi di satuan pendidikan
si dan akomodasi peserta AN yang menumpang ke satuan pendidikan lainnya
tuan pendidikan yang menumpang;
timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya bersama antara satuan pendidikan
satuan pendidikan ditumpangi menjadi tanggung jawab bersama sesuai
aturan perundang-undangan;

BAB IX
PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT
an
n oleh pengawas/proktor ruang AN
an meliputi:
n berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta asesmen;
peserta asesmen mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas;
n sistem aplikasi asesmen berjalan dengan baik sesuai dengan semua prosedur yang harus
tib, konsisten, dan tepat waktu; dan/atau
kegaduhan pada ruang AN.
ang meliputi:
ni gangguan pada aplikasi AN sehingga menimbulkan penundaan waktu AN di atas
at meliputi:
an penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19;
ruang AN;
njuk/referensi jawaban dan/atau membiarkan peserta AN menyontek atau menggunakan

rta AN dalam menjawab soal AKM;


h soal dan/atau bahan bacaan lain di ruang AN;
ni gangguan pada aplikasi AN sehingga mengharuskan pengulangan AN;
ntuk diri sendiri dan/atau membiarkan peserta AN membawa alat komunikasi ( HP), kamera,
at elektronik yang dapat merekam gambar;
ng lain memasuki ruang AN saat AN berlangsung; dan/atau
enyuruh orang lain mengikuti AN mengatasnamakan peserta AN selain
n oleh Satuan Pendidikan
ng:
an tugas dan ketentuan yang ditetapkan dalam POS AN.
t
an protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19;
ata identitas peserta AN;
memberikan kunci jawaban kepada peserta AN;
eserta AN menyontek atau menggunakan kunci jawaban;
enyuruh peserta AN membawa alat komunikasi (HP), kamera, dan/atau perangkat
at merekam gambar;
rang lain memasuki ruang asesmen saat AN berlangsung; dan/atau
enyuruh orang lain mengikuti AN mengatasnamakan peserta AN.
h dan prosedur tindak lanjut pengaduan pelanggaran
ampaikan laporan secara tertulis yang memuat:
apor;
ran;
ran;
ran;
an;
n; dan
n.
amin kerahasiaannya.
disampaikan ke Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan untuk ditindaklanjuti.
n secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
eral Kementerian dan/atau Kementerian Agama; dan
bidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian.
si:
kan laporan;
erdasarkan log yang berada pada server pusat; dan
mpat kejadian perkara.
asi
dibahas dalam rapat Pelaksana Tingkat Pusat untuk ditindaklanjuti.
ndak lanjut pelanggaran berat disampaikan oleh Pelaksana Tingkat Pusat kepada
putusan
kan keputusan pelanggaran berdasarkan rekomendasi Pelaksana Tingkat Pusat.
Keputusan
at Pusat menindaklanjuti Keputusan Menteri mengenai pelanggaran.

BAB X
SANKSI
or yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut.
gan dan sedang diberikan sanksi oleh Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan berupa
an/tertulis dan pemberhentian sebagai pengawas/proktor.
at diberikan sanksi oleh Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan berupa pemberhentian
proktor dan diberi sanksi administratif sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
ina Kepegawaian Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi atau yayasan penyelenggara
engan kewenangannya.
kan yang melakukan pelanggaran sedang dan berat akan dikenakan sanksi oleh Kepala
rovinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, dan Kantor
/Kota sesuai dengan kewenangannya.
nggaran harus dituangkan dalam berita acara.

BAB XI
KENDALA DALAM PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL
is
si khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis dalam pelaksanaan AN, satuan pendidikan
ngambil tindakan melalui koordinasi dengan Tim Teknis berdasarkan prosedur yang
ksana Tingkat Pusat.
tersebut antara lain: listrik padam, kerusakan peralatan atau sarana/prasarana, kerusakan
n jaringan.
n dari penanganan kondisi khusus tersebut antara lain: perubahan jadwal pelaksanaan
ntuk lain yang diputuskan Pelaksana Tingkat Pusat dan Daerah.
yang tidak sesuai dengan POS AN dan kejadian-kejadian khusus serta tindakan
laporkan oleh satuan pendidikan pelaksana dan dicatat dalam Berita Acara Pelaksanaan.
asa
ndisi luar biasa yang mengancam keamanan dan keselamatan peserta AN maka
di suatu satuan pendidikan atau wilayah dapat ditunda.
asa sebagaimana dimaksud pada butir nomor angka 1 antara lain bencana alam, huru-
la karena kondisi geografis, dan peristiwa lain di luar kendali penyelenggara AN.
aksanaan AN sebagaimana dimaksud pada angka 1 berdasarkan pertimbangan
Kabupaten/Kota atau Provinsi sesuai dengan kewenangan serta persetujuan Pelaksana
BAB XII
DAFTAR SEKOLAH INDONESIA LUAR NEGERI DAN TEMPAT PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL
PENDIDIKAN KESETARAAN DI LUAR NEGERI, TANGGAL PENTING PELAKSANAAN ASESMEN NASION
2022, JADWAL PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2022, FORMAT PAKTA INTEGRITAS, D
SURAT PEMBERITAHUAN KEIKUTSERTAAN PESERTA DIDIK DALAM AN UNTUK ORANG TUA/WAL
DIDIK

1. Daftar Sekolah Indonesia Luar Negeri dan Tempat Pelaksanaan Asesmen


Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri.

No Nama Sekolah Alamat


Indonesia (SI)

1 S.I. Wassenaar Rijkstraatweg 679 2245 CB Wassenaar


Telp. 070-5178875

2 S.I. Cairo 13 Babel Str. Dokki PO Box 1661 Cairo-Egypt


Telp. 3372822

Prince Naif bin Abdul Aziz Hayy Ummul Hamam Gharby


PO Box 9434 Saudi Arabia
3 S.I. Riyadh

4 S.I. Jeddah c/o Konsulat Jenderal RI PO Box 10 Jeddah


21411 Saudi Arabia

100-Lower Kyimyindine Road Ahlone, Yangoon, Myanmar


Telp. 20988 600-602
5 S.I. Yangoon

6 S.I. Johor Bahru No. 46, Jln. Taat, 80100, Johor Bahru
Abdullah Arief Street, district Al-Rosyaifah, Makkah Al-
Mukarramah, Arab Saudi PO.Box.
7 S.I. Mekkah 3113.

8 S.I. Bangkok Petchburi Road Bangkok


Telp. 253135-40
S.I. Kuala Lumpur Lorong Tun Ismail 50480 Kuala Lumpur, Malaysia,
Telp. 603-292 7682
9

JL. Sulaman alamesra, Blok H Lot 47 Ground floor, Lorong plaza


Utama 1 Kota Kinabalu,
10 S.I. Kinabalu Sabah Malaysia

11 S.I. Singapura Siglap Road Singapura 455859


Telp. 4480722 Singapura

12 S.I. Tokyo 4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153 Telp. 03-3719-


1786, Jepang

13 S.I. Davao Davao City Street, Davao, Filipina


2. Tanggal Penting Pelaksanaan Asesmen Nasional Tahun 2022
a. Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik
ASESMEN NASIONAL UNTUK
AN ASESMEN NASIONAL TAHUN
KTA INTEGRITAS, DAN FORMAT
UK ORANG TUA/WALI PESERTA

men

Negara

Belanda

Mesir

Saudi Arabia

Saudi
Arabia

Myanmar

Malaysia
Saudi Arabia

Thailand
Malaysia

Malaysia

Singapura

Jepang

Filipina
No Tanggal

1 29 July 2022

2 Mulai 30 Juli 2022

2 1 – 10 Agustus 2022

4 8 Agustus 2022

5 Mulai 9 Agustus 2022

6 11 – 20 Agustus 2022

7 19 Agustus

8 Mulai 20 Agustus
Kegiatan
Penarikan Data Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik dari Dapodik Untuk
Peserta Survei Lingkungan Belajar
Jenjang SMK/MAK/SMA/MA/Paket C/PKPPS - Ulya

Pencetakan Kartu Login Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik dari Dapodik
Untuk Peserta Survei Lingkungan Belajar Jenjang SMK/MAK/SMA/MA/Paket
C/PKPPS -
Ulya

Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik


Jenjang SMK/MAK/SMA/MA/Paket C/PKPPS - Ulya secara
mandiri

Penarikan Data Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik


dari Dapodik Untuk Peserta Survei Lingkungan Belajar Jenjang SMP/MTs/Paket
B PKPPS - Wustha

Pencetakan Kartu Login Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik dari Dapodik
Untuk Peserta Survei Lingkungan
Belajar Jenjang SMP/MTs/Paket B PKPPS - Wustha

Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik


Jenjang SMP/MTs/Paket B
PKPPS - Wustha secara mandiri

Penarikan Data Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik


dari Dapodik Untuk Peserta Survei Lingkungan Belajar Jenjang Jenjang
SD/MI/Paket A PKPPS - Ula

Pencetakan Kartu Login Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik dari Dapodik
Untuk Peserta Survei Lingkungan
Belajar Jenjang SD/MI/Paket A PKPPS - Ula
No Tanggal Kegiatan
Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan P
Jenjang SD/MI/Paket A PKPPS -
9 22 – 31 Agustus 2022 Ula secara mandiri

b. Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk Peserta Didik


No Hari Tanggal
1 Jum’at - Minggu 29 – 31 Juli 2022
2 Senin – Kamis 1 – 4 Agustus 2022
3 Jum’at – Minggu 5 – 7 Agustus 2022

4 Senin – Kamis 8 – 11 Agustus 2022


5 Jum’at – Minggu 19 – 21 Agustus 2022

6 Senin – Kamis 22 – 25 Agustus 2022

7 Jum’at – Minggu 26 – 28 Agustus 2022

8 Senin – Kamis 29 Agustus – 1 Sept


2022

9 Sabtu – Minggu 3 – 4 Sept 2022


10 Jum’at – Minggu 9 – 11 Sept 2022

11 Senin – Kamis 12 – 15 Sept 2022

12 Jum’at – Minggu 16 – 18 Sept 2022

13 Senin – Kamis 19 – 22 Sept 2022

14 Sabtu – Minggu 24 – 25 Sept 2022

15 Jum’at – Minggu 23 – 25 Sept 2022


16 Senin – Kamis 26 – 29 Sept 2022

17 Jum’at - Minggu 30 Sept – 2 Okt 2022

18 Senin – Kamis 3 – 6 Okt 2022

19 Jum’at – Minggu 14 – 16 Okt 2022

20 Senin – Kamis 17 – 20 Okt 2022

21 Jum’at – Minggu 21 – 23 Okt 2022

22 Senin – Kamis 24 – 27 Okt 2022

23 Sabtu – Minggu 29 – 30 Okt 2022

24 Jum’at – Minggu 28 – 30 Okt 2022

25 Senin – Kamis 31 Okt – 3 Nov 2022

26 Sabtu – Minggu 5 – 6 Nov 2022


Kegiatan
i Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik
Paket A PKPPS -
diri

k Peserta Didik
Kegiatan
Sinkronisasi Simulasi AN Gelombang I
Simulasi AN Gelombang I
Sinkronisasi Simulasi AN Gelombang
II

Simulasi AN Gelombang II
Sinkronisasi Gladi Bersih AN Jenjang
SMK/MAK/SMA/MA/SMALB/Paket C

Gladi Bersih AN Jenjang


SMK/MAK/SMA/MA/SMALB/Paket C

Sinkronisasi AN Jenjang
SMK/MAK/SMA/MA/SMALB/Paket C

Pelaksanaan AN Jenjang
SMK/MAK/SMA/MA/SMALB/Paket C

Pelaksanaan AN Jenjang Paket C


Sinkronisasi Gladi Bersih AN Jenjang
SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Gladi Bersih AN Jenjang


SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Sinkronisasi AN Jenjang
SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Pelaksanaan AN Jenjang
SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Pelaksanaan AN Jenjang Paket B

Sinkronisasi Simulasi AN jenjang


SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang I
Simulasi AN jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang I

Sinkronisasi Simulasi AN jenjang


SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang II

Simulasi AN jenjang SD/MI/SDLB/


Paket A Gelombang II

Sinkronisasi Gladi Bersih AN Jenjang


SD/MI/SDLB/Paket A

Gladi Bersih AN Jenjang


SD/MI/SDLB/Paket A

Sinkronisasi AN Jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang I

Pelaksanaan AN Jenjang SD/MI


SDLB/ Paket A Gelombang I

Pelaksanaan AN Jenjang Paket A


Gelombang I

Sinkronisasi AN Jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang II

Pelaksanaan AN Jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A Gelombang II

Pelaksanaan AN Jenjang Paket A


Gelombang II
3. Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional Tahun 2022
a. Jadwal Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan
Pendidik
No Tanggal

1 1 – 10 Agustus 2022

2 11 – 20 Agustus 2022

3 22 – 31 Agustus 2022
an Asesmen Nasional Tahun 2022
gkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan

Kegiatan
Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik
Jenjang SMK/MAK/SMA/MA/Paket C/PKPPS - Ulya secara
mandiri

Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan


Pendidikan dan Pendidik Jenjang SMP/MTs/Paket B PKPPS - Wustha secara
mandiri

Pengisian Survei Lingkungan Belajar Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik


Jenjang SD/MI/Paket A
PKPPS - Ula secara mandiri
b. Jadwal SMK, MAK, SMA, MA, SMALB dan yang sederajat
Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen
Senin – Kamis, 29 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
Agustus – ● Literasi Membaca (90 menit)
1 September 2 10.40 – 12.50 ● Survei Karakter (30 menit)
2022
3 14.20 – 16.30

1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)


● Numerasi (90 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (30 menit)
3 14.20 – 16.30

c. Jadwal Paket C/ PKPPS Ulya


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen
Senin – Kamis, 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
29 Agustus – 2 10.40 – 12.50 ● Literasi Membaca (90 menit)
1 September 3 14.20 – 16.30 ● Survei Karakter (30 menit)
2022;
dan 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
Sabtu – Minggu, 3 – 4 ● Numerasi (90 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (30 menit)
September
2022 3 14.20 – 16.30

d. Jadwal SMP, MTs, SMPLB dan yang sederajat


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen
1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
● Literasi Membaca (90 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Karakter (30 menit)
3 14.20 – 16.30

Senin – Kamis, 19 – 22
September 2022 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
● Numerasi (90 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (30 menit)
3 14.20 – 16.30
Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2
e. Jadwal Paket B/PKPPS Wustha
Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen Pelaksana
Senin – Kamis, 19 – 22 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)
September 2022; dan ● Literasi Membaca (90 menit)
Sabtu – Minggu, 24 – 25 2 10.40 – 12.50 ● Survei Karakter (30 menit) Hari ke-1
September 2022
3 14.20 – 16.30

1 07.30 – 09.40 ● Latihan (10 menit)


● Numerasi (90 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (30 menit)
Hari ke-2
3 14.20 – 16.30

f. Jadwal SD, MI, SDLB dan yang sederajat Gelombang I


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen
1 07.30 – 09.30 ● Latihan (15 menit)
● Literasi Membaca (75 menit)
2 10.30 – 12.30 ● Survei Karakter (30 menit)
3 13.30 – 15.30
Senin – Kamis, 24 – 27
Oktober
2022 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (15 menit)
● Numerasi (75 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (40 menit)
3 13.50 – 16.00

g. Jadwal Paket A/ PKPPS Ula Gelombang I


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen Pelaksana
Senin – Kamis, 24 – 27 1 07.30 – 09.30 ● Latihan (15 menit)
Oktober ● Literasi Membaca (75 menit)
2022; 2 10.30 – 12.30 ● Survei Karakter (30 menit) Hari ke-1
dan Sabtu – Minggu, 29 –
30 Oktober 3 13.30 – 15.30
2022

1 07.30 – 09.40 ● Latihan (15 menit)


● Numerasi (75 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (40 menit)
Hari ke-2
3 13.50 – 16.00

h. Jadwal SD, MI, SDLB dan yang sederajat Gelombang II


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen Pelaksana
1 07.30 – 09.30 ● Latihan (15 menit)
● Literasi Membaca (75 menit)
2 10.30 – 12.30 ● Survei Karakter (30 menit) Hari ke-1
3 13.30 – 15.30
Senin – Kamis, 31
Oktober –
3 November 2022
Senin – Kamis, 31
Oktober –
3 November 2022 1 07.30 – 09.40 ● Latihan (15 menit)
● Numerasi (75 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (40 menit)
Hari ke-2
3 13.50 – 16.00

i. Jadwal Paket A/ PKPPS Ula Gelombang II


Hari/Tanggal Sesi Waktu Jenis Asesmen Pelaksana
Senin – Kamis, 31 Oktober 1 07.30 – 09.30 ● Latihan (15 menit)
– ● Literasi Membaca (75 menit)
3 November 2022; dan 2 10.30 – 12.30 ● Survei Karakter (30 menit) Hari ke-1
Sabtu – Minggu, 5 – 6
November 3 13.30 – 15.30
2022

1 07.30 – 09.40 ● Latihan (15 menit)


● Numerasi (75 menit)
2 10.40 – 12.50 ● Survei Lingkungan Belajar (40 menit)
Hari ke-2
3 13.50 – 16.00

Format Pakta Integritas


Catatan:
● Pihak yang perlu membuat Pakta Integritas adalah: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi,
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala
Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Satuan Pendidikan.
● Format Pakta Integritas untuk proktor, teknisi dan pengawas terdapat
dalam laman ANBK.
5. £’ormat Szzrat Pemberltahuazz Xelkutsertaazz Peserta Dldik dalam AN
uzztuk Orazzg ‘I’ua/Wa1i Peserta Didik
Yth. Orang Tua/Wali Siswa di Tempat
Dengan Hormat, sehubungan dengan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2022, perlu kam i
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Putra/putri Bapak/Ibu terpilih secara acak urituk menjadi peserta AN.
2. AN bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan, memberi umpan balik kepada penyelenggara
pendidikan, dan merancang tindak lanjut untuk perbaikan mutu sistem pendidikan.
3. Hasil AN tidak memiliki konsekuensi terhadap peserta didik yang menjadi peserta AN.
4. Hasil AN hanya akan menampilkan skor pada tingkat sekolah, bukan skor individu peserta dldik.
5. Peserta didik yang menjadi peserta AN tidak perlu melakukan persiapan atas latihan khusus yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil AN.
6. Sebagai peserta AN, putra/putri Bapak/lbu diharap mengikuti gladi bersih dan pelaksanaan AN pada
tanggal yang telah ditetapkan.
7. Pelaksanaan AN mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
8. Apabila putra/putri Bapak/lbu memiliki penyakit komordbid/penyerta atau tidak memiliki fasilitas
untuk melakukan perjalanan secara annan ke sekolah, mohon agar menginformasikan kepada
kami sebelum pelaksanaan AN.
.. .. .. ... ......... , .. . Agustus 2022
Kepala Sekolah

Salinan sesuai dengan aslinya, KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN


ASESMEN PENDIDIKAN
bbagian Tata Usaha
TTD.
ANINDITO ADITOMO
NIP 198210152009121003

MANSYA
H
Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1
Hari ke-2

Pelaksanaan

Hari ke-1

Hari ke-2

endidikan Provinsi, Kepala


ma Provinsi, Kepala Kantor
ldik dalam AN
2, perlu kam i

nyelenggara

N.
eserta dldik.
khusus yang

aan AN pada

memiliki fasilitas
kan kepada

RIKULUM, DAN

Anda mungkin juga menyukai