Pedoman Mutu Edit (1) 23 4
Pedoman Mutu Edit (1) 23 4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Juli
1) Data Geografis
Secara demografis UPTD Puskesmas Juli berada di lingkungan
Gampong Beunyot Kecamatan Juli yang terletak kurang lebih 10 km dari
pusat Kota Bireuen dengan luas wilayah 226,0 km2. Adapun batas-batas
wilayah kerja UPTD Puskesmas Juli adalah sebagai berikut:
- UTARA : Berbatas dengan Wilayah Kerja Puskesmas Juli-2
- SELATAN : Berbatas dengan Kabupaten Bener Meriah
- TIMUR : Berbatas dengan Kabupaten Peusangan
- BARAT : Berbatas dengan Kecamatan Jeumpa
Gambar 1. Peta UPTD Puskesmas Juli yang diambil dari Google Map
Tabel 1.1
Rekapitulasi Penduduk Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Juli
Tahun 2022
Jumlah Jumlah Penduduk
No Nama Desa Jumlah
KK Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5 6
1 Abeuk Budi 230 429 450 879
2 Mane Meujingki 71 127 146 273
3 SNB Peuraden 209 451 422 873
4 Pante Baro 306 543 571 1114
5 Balee Panah 304 748 779 1527
6 Beunyot 540 856 858 1714
7 Payacut 205 476 471 947
8 Teupin Mane 406 761 789 1550
9 SNB Dalam 135 268 261 529
10 Buket Mulia 156 300 309 609
11 Alue Rambong 121 235 270 505
12 Simpang Jaya 300 607 579 1186
13 Simpang Mulia 65 119 109 228
14 Krueng Simpo 327 672 656 1328
15 Ranto Panyang 164 313 304 617
16 Suka Tani 216 316 310 626
17 Pante Peusangan 73 166 180 346
Jumlah 3828 7387 7464 14851
Sumber data: Rekapitulasi Penduduk Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Juli
Tahun2022
Tabel 1.2
Jumlah Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah
1 2 3
1 Mobil Ambulance 2 Unit
2 Komputer 10 Unit
3 Laptop 7 Unit
4 Rumah Dinas 3 Unit
5 POSKESDES 10 Unit
6 PUSTU 2 unit
Sumber data: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
b) Data Ruangan
Tabel 1.3
Jumlah Ruang Kerja UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
No Nama Ruang Jumlah
1 2 3
1 Ruang Kepala Puskesmas 1
2 Ruang Tata Usaha 1
3 Ruang Bendahara 1
4 Ruang Kartu 1
5 Ruang Poli Gigi 1
6 Ruang KIA 1
7 Ruang KB 1
8 Ruang MTBS 1
9 Ruang Poli Umum 1
10 Ruang Apotik 1
11 Ruang Labolatorium 1
12 Ruang Imunisasi 1
13 Ruang UGD 1
14 Ruang TB/Kusta 1
15 Ruang KESWA 1
16 Ruang Instalasi Gizi 1
17 Ruang UKM 1
18 Ruang Obat 1
19 Gudang Barang 1
20 Kamar Mandi 6
21 Gedung Poned 1
22 Gedung Rawat Inap 1
Sumber data: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
No Nama Jumlah
1 2 3
1 Dokter Umum ( PNS ) 4 orang
2 Dokter Gigi ( PNS ) 1 orang
3 Perawat Gigi ( PNS) 3 orang
4 Bidan ( PNS/CPNS ) 27 orang
5 Bidan PTT 1 orang
6 Perawat ( PNS) 20 orang
7 SKM ( PNS ) 4 orang
8 Sanitasi 1 orang
9 Farmasi (Magang) 2 roang
10 TPG ( Tenaga Penyuluh Gizi ) 3 orang
11 Analis 2 orang
12 Asisten Apoteker 3 orang
13 Sopir 2 orang
14 Jaga Malam 2 orang
15 Cleaning Service 2 orang
Total 77 orang
Sumber data: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
Tabel 1.5
Data Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
No Nama Jumlah
1 2 3
1 Limbah Infeksus 5 Unit
2 Jamban Jongkok 9 Unit
3 Sumur 2 Unit
4 SPAL (Saluran Pembuangan 2 Unit dari pipa mengalir ke
Air Limbah) septik tank
5 Tong Sampah Tersedia disetiap ruangan
6 Safety Box Tersedia disetiap ruangan
Sumber data: Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Juli Tahun 2022
b. Visi
Menjadikan UPTD Puskesmas Juli sebagai pusat pelayanan kesehatan
dasar yang bermutu dan islami.
c. Misi
1) Menyeleggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan islami di wilayah
kerja Puskesmas
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas
3) Memelihara dan meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas.
d. Struktur Organisasi
Terlampir.
e. Motto
“Pelayanan Kesehatan Yang Ikhlas, Santun dan Bertanggung Jawab”.
f. Tata Nilai
I: Inovatif (Dalam pengetahuan, keterampilan, sarana dan mutu selalu
berkembang untuk meningkatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat)
M: Mandiri (Dalam pengelolaan keuangan menuju kemandirian Puskesmas)
A: Adil (Dalam melayani tanpa membedakan status sosial)
N: Nyaman (Mengedepankan kenyamanan pasien / klien dengan senyum,
salam, sapa, sopan, dan santun).
2. Kebijakan Mutu
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas kami seluruh karyawan
berkomitmen untuk:
a. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan secara
terus menerus
b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan
c. Memberikan pelayanan ramah, tepat, akurat dan kemudahan mendapatkan
informasi
d. Menerapkan sistem manajemen mutu Puskesmas secara efektif dan efisien.
3. Proses Pelayanan
Adapun pelayanan / kegiatan yang dilakukan di UPTD Puskesmas Juli pada
tahun 2022 adalah:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan (kuratif dan
rehabilitatif) di Puskesmas induk
b. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan
kemampuan yang tersedia, yaitu:
1) Pelayanan Pendaftaran
2) Pelayanan UGD
3) Pelayanan Poli Klinik
4) Pelayanan MTBS/Anak
5) Pelayanan Imunisasi Bayi
6) Pelayanan Catin
7) Pelayanan Labolatorium
8) Pelayanan Poli Gigi
9) Pelayanan KIA
10) Pelayanan KB
11) Pelayanan TB dan Kusta
12) Pelayanan Klinik Keswa
13) Pelayanan Ruang Bersalin
14) Pelayanan Rujukan
15) Pelayanan Farmasi / Obat
16) Pelayanan Instalasi Gizi
c. Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horizontal dalam rangka
mendorong optimalisasi pelayanan dengan tetap mengoptimalkan pelayanan
rujukan vertikal
d. Mengoptimalkan pelayanan: secara tepat waktu, standar mutu, efisien dan
ramah tamah
e. Mengoptimalkan pelayanan UGD 24 jam
f. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
g. Meningkatkan pelayanan kesehtaan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas
Keliling
1) Mengoptimalkan peranan SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang
ada;
2) Mengoptimalkan pelayanan Puskesmas Keliling terutama pada dusun
yang kesulitan mengakses pelayanan kesehatan ke Puskesmas induk;
h. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder
1) Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan secara aktif
maupun pasif;
2) Membangun komunikasi dengan aparat dan lembaga tingkat desa dalam
rangka memperoleh dukungan untuk implementasi program kesehatan
ditingkat desa;
3) Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan Puskesmas
pada masyarakat melalui tokoh masyarakat;
i. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, yaitu:
Mengoptimalkan petugas jaga klinik sehat meliputi: Konsultasi gizi,
Konsultasi sanitasi, Konsultasi PHBS, Konsultasi medis, Konsultasi gigi dan
Konsultasi KIA dan KB
j. Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
k. Membangun komunikasi dan koordinasi dengan kader sebagai jaringan
program dan layanan kesehatan pada masyarakat
l. Mengoptimalkan pembinaan petugas Puskesmas ke Posyandu
m. Mengoptimalkan peran petugas penanggung jawab wilayah desa
n. Mengoptimalkan pelayanan pertolongan persalinan di Ruang PONED.
B. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggungjawab manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen sumberdaya,
proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang
meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) serta dokumen terkait. Serta dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan
pelayanan klinis Puskesmas Juli, dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan
keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab:
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk
pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses
pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan
dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
4. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi akreditasi
puskesmas.
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Julidalam
membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun upaya kesehatan perorangan, yang bertujuan untuk:
a. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan tanggung
jawab personil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan
prosedur umum kegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu;
b. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar
untuk memelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian mutu
dan proses perbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam memuaskan
pelanggan;
c. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan kepada
masyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan pelayanan secara
terus-menerus;
d. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas
terhadap apa yang diperlukan/dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan
siapa mereka bekerjadan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara
langsung atau melaporkan pekerjaannya;
e. Merupakan pedoman dalam bertindak dan pengambilan keputusan untuk
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas Juli.
Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah Buku
Standar Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas yang dikeluarkan oleh Dirjen
Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
1. Persyaratan Umum
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen Mutu akreditasi.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses verifikasi dan pengukuran terhadap
pelayanan guna menjamin dilaksanakannya pengendalian persyaratan, proses
serta verifikasi dan pengukuran terhadap proses maupun output guna menjamin
terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan Puskesmas Juli.
2. Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen melaksanakan pendokumentasian
Sistem Manajemen Mutu terhadap kebijakan mutu, sasaran mutu, dokumen-
dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar Akreditasi Puskesmas serta
prosedur yang diperlukan untuk memastikan efektifitas perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian proses serta rekaman mutu.
Secara umum level dokumentasi sistem mutu pada Puskesmas
JuliKabupaten Bireuen adalah sebagai berikut :
Dokumen level 1 :Kebijakan Mutu, Pedoman/Manual Mutu dan Sasaran
Mutu
Dokumen level 2 : Prosedur Kerja (SOP)
Dokumen level 3 : Instruksi Kerja
Dokumen level 4 : Rekaman Mutu, Formulir dan Dokumen Pendukung
b. Manual Mutu
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen menetapkan dan memelihara
Manual Mutu. Panduan Sistem Manajemen Mutu ini menetapkan dasar dan
pedoman dalam memberikan produk jasa pelayanan yang dapat diterima oleh
pelanggan Puskesmas Juli serta memuat ketentuan untuk menjaga proses
pemberian pelayanan tersebut agar selalu terkendali.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang
disusun di Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen meliputi:
a. Dokumen level 1 : Kebijakan, Pedoman/Manual
b. Dokumen level 2 : Standar Prosedur Operasional (SOP)
c. Dokumen level 3 : Instruksi/Uraian
d. Dokumen level 4 :Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Dokumen dan data pada Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen dapat berbentuk
data elektronik (kaset, CD, disket, flasdisk, dll) atau lembaran kertas (Formulir,
Kartu, Buku, dan lain-lain). Persetujuan penerbitan dokumen-dokumen dan data
dinyatakan sah bila telah ditinjau dan disetujui oleh unit terkait dan oleh Wakil
Manajemen Mutu dan dibuatkan permintaan pengesahan dari Kepala Puskesmas
Juli. Untuk menjamin agar dokumen yang dipergunakan adalah yang terbaru, maka
semua dokumen yang berlaku dicatat dalam “Buku Daftar Dokumen”.
Dokumen yang sudah tidak berlaku/kadaluwarsa dipisahkan dan ditarik dari
peredaran. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan unit/bagian yang
bersangkutan harus berada di unit/bagian kerja tersebut sehingga memudahkan
untuk dipedomani unit/bagian tersebut sebagai Dokumen Terkendali. Dokumen
Master atau Dokumen Induk tidak didistribusikan, atau hanya sebagai informasi dan
arsip, yang disimpan serta dipelihara oleh Pengendali Dokumen yang dalam hal ini
adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Apabila terdapat perubahan atau revisi
terhadap dokumen, maka harus dilaksanakan melalui peninjauan oleh manajemen
melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan setiap perubahan harus
dengan persetujuan unit terkait dan Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Juli.
A. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab
Kepala Puskesmas, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya,
Penanggungjawab Pelayanan Klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara lain:
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga
memudahkan pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan
dan pemusnahannya;
2) Rekaman menjadi bukti kesesuaian terhadap Sistem Manajemen Mutu;
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan pada
tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan;
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, ordner, komputer
atau tempat lain di almari arsip;
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Dokumen.
c. Pendistribusian
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu salinan
“Terkendali”dan Salinan “Tidak Terkendali”, pendistribusiannya dibawah
tanggung jawab Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Juli.
f. Perubahan
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Penanggungjawab Upaya, Penanggungjawan Pelayanan Klinis, temuan hasil
audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Keluhan
Pelanggan kepada Wakil Manajemen Mutu ataupun karena adanya perubahan
kebijakan manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada
lembar revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu dan
persetujuan ditandatangani oleh Wakil Manajemen Mutu sebagai bukti
persetujuan. Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah
digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan status
salinan terkendali ditarik dari peredarannya untuk dimusnahkan dan masternya
disimpan serta diberi cap dengan tulisan “KADALUWARSA”. Pengendali
dokumen tidak berkewajiban untuk memperbaiki Manual Mutu dengan status
salinan “Tidak Terkendali” apabila dikemudian hari terjadi revisi.
g. Tinjauan Dokumen
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Wakil
Manajemen Mutu Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen akan melakukan
peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas
dan kecocokan sistem mutu yang berkesinambungan dalam penerapannya
sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.
BAB III
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen bertanggung
jawab untuk menentukan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistem
Manajemen Mutu secara berkesinambungan. Melalui koordinasi dengan Kepala
Puskesmas Juli dilakukan penetapan tanggung jawab tim, penetapan kebijakan mutu,
sasaran mutu, penetapan uraian tugas, penunjukan Wakil Manajemen Mutu dan Tim
yang lainnya yang terkait, peninjauan terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu
secara periodik dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk pengelolaan
Sistem Manajemen Mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu sebagaimana ditetapkan oleh manajemen, mendifinisikan
komitmen terhadap mutu pada Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen. Manajemen akan
menjamin bahwa kebijakan mutu ini dipahami, diimplementasikan dan dipelihara
diseluruh tingkatan organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan ditinjau oleh
Manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk menjamin
relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi. Kebijakan mutu
didefinisikan pada halaman 3 (tiga) Manual Mutu ini. Selanjutnya kebijakan mutu,
terutama sasaran mutu diperbanyak dan ditempelkan (diletakkan) ditempat-tempat
yang strategis di dalam organisasi Puskesmas Juli.
D. PERENCANAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN KINERJA/ MUTU
a. Perencanaan Sistim Manajemen Mutu
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen menetapkan perencanaan mutu.
Perencanaan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa palayanan yang
dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk pelayanan sesuai Sistem
Manajemen Mutu.Penetapan perencanaan mutu didokumentasikan dalam format
yang disesuaikan dengan urutan proses organisasi, mencakup:
1) Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Prosedur
Kerja, Sistem Manajemen Mutu, dan Instruksi Kerja;
2) Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap proses yang
dilaksanakan.
b. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran
mutu.Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada standar
kinerja dan layanan yang ditetapkan,yang meliputi indikator pelayanan
manajemen, indikator pelayanan klinis dan indikator penyelenggaraan upaya
puskesmas yang diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh Puskesmas Juli
serta mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, yang diuraikan sebagai berikut:
UNIT
NO INDIKATOR MUTU TARGET
PELAYANAN
Persentase UKBM Aktif 100%
Jumlah Rumah Tangga Perilaku
100%
Hidup Bersih Sehat (PHBS)
1 Promkes
Persentase Kabupaten/ Kota
Kecamatan yang melaksanakan 80%
Pembinaan Posyandu Aktif
Balita yang ditimbang Berat Badan
80%
(D/S)
2 Kesehatan Gizi
Balita Gizi buruk yang mendapat
87%
pelayanan tata laksana gizi buruk
Rate infeksi HIV baru (insiden)
penduduk usia ≥ 15 tahun yang tidak 100%
3 Program HIV terinfeksi
Skrining Tripel Eliminasi Pada Ibu
100%
Hamil Eksklusi
4 Program Hepatitis Ibu hamil di skrinning Hepatitis B 100%
Penyelidikan Epidemiologi Kasus
100%
Penyakit Potensial Wabah
5 Program Surveilans
Respon Kejadian Luar Biasa < 24
100%
Jam
Pemeriksaan jentik berkala 95%
6 Program DBD Penyelidikan epidemiologi kasus
95%
DBD
7 Program Diare Cakupan Pelayanan Penderita Diare
100%
semua umur yang ditangani
Semua kasus gigitan HPR dilakukan
8 Program Rabies cuci luka dan pemberian VAR 100%
(Vaksin anti rabies)
9 Program ISPA Penemuan Kasus Pneumonia Balita 85%
oleh Petugas Ispa
10 Program Cacingan Pencapaian pemberian obat cacing
100%
usia 1 tahun – 12 tahun
Ibu Hamil Yang Mendapatkan
100%
Program Ibu Dan Pelayanan ANC Sesuai Standar
11
Anak (KIA) Pengawasan ibu hamil Resti/
80%
Komplikasi
Pemantaun Penerapan Kawasan
50%
12 Program PTM
Tanpa Rokok di Sekolah
Pelaksanaan Posbindu di
100%
Masyarakat
13 Kesling Pengawasan Desa Stop BABS 100%
14 Program Malaria ABER (Annual blood examination
100%
rate)
4. Indikator Mutu UKM Pengembangan
UNIT
NO INDIKATOR MUTU TARGET
PELAYANAN
E.
1 Kesehatan Lansia Deteksi Dini Lansia berisiko Tinggi 80%
Penjaringan kesehatan murid baru
80%
SD, SMP/SMA
2 Program UKS/PKPR
Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah
55%
(UKS)
Kesehatan Jiwa Pelayanan Orang dengan Gangguan
3 Jiwa (ODGJ) Berat sesuai standar 100%
(KESWA)
Kesehatan Kerja dan Supervisi Pembinaan GP2SP
4 Olahraga > 70%
(KESJAOR)
TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
Tanggung Jawab dan Wewenang
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Juli harus didukung oleh tata kelola
dan sinergitas serta komunikasi yang baik diantara Kepala Puskesmas, Wakil
Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Penanggungjawab
Pelayanan Klinis, meliputi:
a. Kepala Puskesmas
Tanggung jawab:
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Juli;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis
untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di dalam
proses pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses perbaikan mutu.
Wewenang :
1) Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang
terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
2) Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim Penyusun
Manual Mutu;
c. Kepala Puskesmas
Tanggung jawab:
Wewenang :
3) Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang
terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
4) Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim Penyusun
Manual Mutu;
Wewenang:
1) Memberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan upaya
perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program Manajemen
Risiko dan Keselamatan Pasien.
2) Meminta dilakukannya pertemuan di luar pertemuan terjadwal yang
telah disepakati dalam rangka bertujuan memastikan dan mencari
solusi perbaikan mutu bilamana dipandang perlu
3) dst
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen dalam rangka untuk mengevaluasi
kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran mutu
dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa rapat koordinasi,
memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting, breefing,
konseling, dokumen - dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain dengan
ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal ( Dokumen
Nomor:SOP / ADM / 195 / 2017 ) sebagai berikut;
JADWAL UNIT
NO. JENIS KEGIATAN KET.
PELAKSANAAN TERKAIT
1. Kegiatan apel pagi Setiap senin pagi
2. Pertemuan bidan koordinator dan bidan desa 3 bulan sekali
3. Pertemuan rutin program upaya UKM dan 1 bulan sekali
Admin
4. Pertemuan rutin pelayanan klinis 1 bulan sekali
5. Pertemuan triwulan Tim Audit Internal 3 bulan sekali
6. Pertemuan triwulan Tim Manajemen 3 bulan sekali
Risiko / PMKP
7. Pertemuan triwulan Tim Survei Kepuasan 3 bulan sekali
dan Komplain Pelanggan
8. Pertemuan triwulan Tim Manajemen Mutu 3 bulan sekali
9. Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) Juni,Desember
10. Lokakarya mini bulanan Minggu ke 4 setiap
bulan
11. Rapat Staf Jumat minggu ke 4
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen memiliki kebijakan untuk
selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan
peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah
untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu,
persyaratan layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu di Puskesmas Juli.
Agenda kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen di UPT Puskesmas Juli sebagai
berikut:
Pembukaan
Sambutan Kapus
Pemaparan Hasil Audit Internal
Umpan balik /Survey Kepuasan Pelanggan
Capaian Kinerja Proses / hasil layanan
Evaluasi kegiatan manajemen resiko
Tindakan koreksi
Rencana tindak lanjut
Rencana perbaikan system manajemen mutu
Penutup
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen ( RTM ) berisi keputusan dan
tindakan yang berhubungan dengan :
1)Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya
2)Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan pelayanan
3)Kebutuhan sumber daya yang diperlukan
4)Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu
5)Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus
6)Menentukan parameter peningkatan pelayanan Puskesmas Juli, insfrastruktur
dan proses-prosesnya
7)Memperbaharui dan melaksanakan kajian - kajian terhadap ukuran - ukuran
indikator dari proses pelayanan Puskesmas Juli
8)Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan - perubahan,
kebijakan Puskesmas Juli dan penyediaan Sumber Daya Manusia
9)Menentukan tindakan - tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahan -
perubahan didalam undang - undang dan peraturan - peraturan yang
ditentukan
10) Menentukan tindakan - tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan
11) Menentukan tindakan - tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan
12) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap
resiko yang telah teridentifikasi.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTRUKTUR
1. Infrastruktur / sarana prasarana untuk meningkatkan mutu dan kinerja
dipastikan terpenuhi
2. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat medis maupun
fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap
dioperasikan.
3. Sarana dan prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan
ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku
4. Penanggung jawab unit/ upaya bertanggung jawab untuk memastikan
kecukupan dan kelengkapan sarana kerja dan kelayakan kondisi sarana kerja
pada bagian yang dipimpinnya.
5. Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan
terhadap pelayanan yang diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud berupa:
A.Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari;
1) Gedung puskesmas induk
2) Ruang pelayanan
Ruang Pendaftaran
UGD
Ruang pemeriksaan umum
Ruang KIA
Ruang persalinan
Ruang Nifas
Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Laboratorium
Ruang Obat
D. LINGKUNGAN KERJA
Pimpinan dan seluruh pegawai bertanggung jawab terhadap pengelolaan
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan
pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain :
1) Kegiatan keamanan:
Kegiatan inventarisasi aspek security dan potensi kerawanan dilakukan pada
setiap triwulan.
Dll ( sebutkan kegiatan yang lainnya )
2) Kegiatan kebersihan dan penghijauan:
1. Kegiatan gotong royong yang dilakukan setiap hari kamis mulai jam 08.00
s/d selesai
2. Kegiatan penanaman bunga dan penataan taman puskesmas dilakukan
bersamaan dengan kegiatan gotong royong.
3) Kegiatan penghematan:
1. Kegiatan pemantauan terhadap sumber atau jalur perpipaan setiap triwulan.
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap triwulan.
3. Dll (sebutkan kegiatan yang lainnya
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Kegiatan Pengadaan:
1) Unit Layanan Pengadaan ( ULP ) Kabupaten Bireuen:
Untuk keperluan barang
2) Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen:
Untuk pengadaan bahan obat-obatan, cairan dan reagensia serta perbekalan
kesehatan lainnya.
3) Dst
4) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen merencanakan dan melaksanakan
pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) pada keadaan kondisi yang
dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi :
1) Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Surat Keputusan Nomor 440 / 053 / 409.104.26 / SK / 2017 tentang
Peraturan, Kebijakan dan Prosedur yang digunakan sebagai acuan
dalam pengelolaan dan pelaksana UKM
- Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP / UKM / 248 / 2017
tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Puskesmas
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan sesuai
perencanaan (POA) masing – masing program
3) Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang cukup;
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur, poster dan lain
- lain yang mencukupi;
c. Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen dilakukan audit internal
secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan
dalam pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang
diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas / tim yang telah dibentuk dengan
keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan berdasarkan
prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar
Operasional Prosedur ( SOP ) audit internal Puskesmas Juli Kabupaten
Bireuen.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada
audite dan pengamatan secara langsung ( observasi ). Setiap temuan audit
dicatat dan didokumentasikan dalam Laporan Ketidaksesuaian dan
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi tindakan koreksi yang
dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan
audit yang tidak dapat terselesaikan kepada Wakil Manajemen Mutu
dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen
sebagai bahan masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ).
Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya
secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tanggung Jawab,
Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal ( Nomor Dokumen:
440/176/409.104.26/SK/2017 ).
d. Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Upaya:
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen menerapkan metode yang sesuai
untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu
pada layanan upaya. Metode - metode ini menunjukan kemampuan proses-
proses dalam mencapai hasil yang direncanakan. Jika hasil yang
direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan
dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk memastikan kesesuaian produk atau
layanan upaya.
i. Tindakan Koreksi :
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas Juli pada Upaya
Kesehatan Masyarakat ( UKM ) bertujuan untuk untuk mengurangi,
mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan upayaantara
lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan upayatidak akan terulang
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upaya
dilakukan secara benar
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang telah
dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan / produk dan Standar Operasional
Prosedur ( SOP ) yang tidak sesuai
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu
Puskesmas Juli
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian,
verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan
upaya;
8) Proses kerja layanan upaya yang buruk / tidak memenuhi persyaratan
dari personil dan sistem ( SOP )
9) Komplain dari pelanggan Puskesmas Juli atau pihak-pihak yang dapat
diidentifikasi secara jelas
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan upaya
12) Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Wakil
Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan perbaikan.
Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam Kebijakan dan Prosedur
Tindakan Koreksi ( Dokumen Nomor:SOP/ADM/223/2017 )
13) Keluhan dari pelanggan Puskesmas Juli (baik lisan maupun tertulis)
diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari
kotak saran, media informasi atau secara langsung dan dituangkan
dalam buku keluhan masyarakat pada tim survei dan keluhan
pelanggan selanjutnya dilaporkan ke Wakil Manajemen Mutu untuk
mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak lanjut keluhan
pelanggan.
j. Tindakan Pencegahan:
Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan
pencegahan dengan cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau
resiko-resiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian
pada mutu layanan upaya dengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen / syarat
2) Self assesment/ penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Wakil Manajemen Mutu
3) Koreksi oleh Auditor
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
Hak Pasien :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Puskesmas Juli;
2. Mendapat informasi atas
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan penyulit
sebagai akibat tindakan tersebut cara mengatasinya dan alternatif
lainnya
c. Upaya pencegahan agar tidak menderita penyakit yang sama
3. Meminta konsultasi medis
4. Menyampaikan pengaduan saran kritik dan keluhan berkait dengan
pelayanan
5. Memperoleh pelayanan yang bermutu aman nyaman adil jujur dan
manusiawi;
6. Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan, tujuan
tindakan, alternative tindakan, resiko, biaya dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
7. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
kecuali untuk kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan
masyarakat;
8. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
Kewajiban Pasien:
1.Membawa kartu identitas ( KTP / SIM / KK ) Untuk mengetahui alamat
dengan jelas.
2.Membawa kartu berobat
3.Membawa kartu JKN / KIS ( Bagi peserta BPJS )
4.Mengikuti alur pelayanan Puskesmas
5.Mentaati aturan pelayanam dan mematuhi nasihat serta petunjuk
pengobatan
6.Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga di Puskesmas
3) Pemeliharaan barang milik pelanggan
Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen melaksanakan pemeliharan
terhadap barang milik pelanggan pada pelayanan klinis, meliputi spesimen
atau dokumen rekam medik ( misalnya ) melalui pengamanan dokumen -
dokumen yang sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Dokumen Tata Cara
Pengelolaan Spesimen ( Dokumen Nomor : SOP / UKP / 332 / 2017 ) dan
Dokumen Tata Cara Pengamanan Dokumen Rekam Medik ( Dokumen
Nomo r: 440 / 082 / 409.104.26 / SK / 2017 ).
4) Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
Puskesmas Juli memastikan kelengkapan instrumen dan standar
implementasi dalam manajemen risiko dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien ( patientssafety ) telah menjadi isu global dalam
pelayanan kesehatan termasuk juga di puskesmas. Ada 5 ( lima ) isu penting
yang terkait dengan keselamatan pasien ( patiens safety) di bidang
kesehatan yang juga diadopsi oleh Puskesmas Juli yaitu: keselamatan pasien
( patiens safety ), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan
Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan
pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan kelanjutan pelayanan puskesmas.
Pelaksanaan Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Juli memiliki tujuan, meliputi:
1. Terciptannya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Juli;
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas Juli terhadap pasien dan
masyarakat;
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
Juli, dan,
4. Terlaksananya program - program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di Puskesmas Juli.