Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JULI
Jalan Gayo km.10 Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 24250
Email: puskesmas.juli@bireuenkab.go.id

INDIKATOR KINERJA GIZI UPTD PUSKESMAS JULI


TAHUN 2022

TARGET Bulan
NO INDIKATOR
2022 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Capaian

1 Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ≤14,5% 0% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 7% 7% 7% 7% 7% 7%

Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada


2 <16% 5% 5% 4% 2% 3% 2% 2% 3% 3% 3% 3% 4% 3%
balita

3 Prevalensi wasting (Kurus dan gizi buruk) pada balita <7,8 3% 3% 2% 2% 1% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 1% 2%

4 Prevalensi anemia pada ibu hamil <42% 0% 4% 5% 4% 3% 3% 3% 3% 2% 2% 3% 2% 2.5%

Prevalensi berat badan kurang (kurang dan sangat


5 <15% 3% 3% 3% 2% 2% 2% 3% 2% 2% 2% 3% 2% 3%
kurang) pada balita

Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat


6 <4,6% 0% 5% 0% 22% 3% 11% 8% 10% 0% 5% 7% 0% 6%
badan < 2500 gram)

7 Cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah


8 92% 85% 76% 63% 67% 74% 81% 86% 85% 90% 91% 94% 92% 92%
(TTD) Minimal 90 tablet selama hamil

Cakupan bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu


9 79% 80% 86% 86% 72% 87% 69% 79% 69% 88% 76% 85% 73% 80%
Dini (IMD)

Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat


10 63% 54% 53% 49% 41% 32% 30% 30% 31% 36% 43% 47% 42% 42%
ASI eksklusif

Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI


11 55% - 59% - - - - - 38% - - - - 45%
eksklusif

Cakupan balita kurus yang mendapatkan makanan


12 85% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tambahan

13 Cakupan remaja putri yang mendapatkan TTD 52% 95% - 96% 96% 96% 96% - 97% 97% 97% 97% 97% 80%

14 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 100% 90% 100% 92% 92% 91% 92% 91% 98% 97% 97% 98% 98% 95%

15 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vit A 100% - 100% - - - - - 98% - - - - 99%

16 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam


17 84% - 35% - - - - - 30% - - - - 33%
beriodium
Cakupan balita di timbang yang naik berat badannya
18 82% 80% 76% 77% 78% 78% 77% 77% 76% 77% 75% 76% 76% 77%
(N/D)

19 Cakupan Balita mempunyai buku KIA/KMS (K/S) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

20 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%


Cakupan puskesmas yang melakukan surveilans gizi 4
21 100% - - 50% - - - - - 50% - - - 100%
kali dalam setahun
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JULI
Jalan Gayo km.10 KecamatanJuli Kabupaten Bireuen 24250
Email: puskesmas.juli@bireuenkab.go.id

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JULI
Jalan Gayo km.10 Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 24250
Email: puskesmas.juli@bireuenkab.go.id

ANALISIS PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM GIZI


BULAN JANUARI-JUNI TAHUN 2022

No Indikator Target Capaian Analisis Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut

Memberikan konseling gizi, pemberian asupan gizi tambahan dan


Ada 14 ibu hamil KEK. Pada saat catin, status gizi kurang. Asupan
1 Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ≤14,5% 4% obat anti mual dan vitamin. Edukasi dikelas ibu hamil tentang
makan kurang.
penguatan asupan makanan ibu hamil.

Prevalensi stunting (pendek dan sangat


2 <16% 3% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
pendek) pada balita

Prevalensi wasting (Kurus dan gizi buruk)


3 <7,8 2% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
pada balita

Sebanyak 7 ibu hamil yang anemia. Pada trimester I dan II bumil Edukasi di kelas ibu hamil tentang bahaya anemia pada ibu hamil.
4 Prevalensi anemia pada ibu hamil <42% 3%
mual muntah, sehingga bumil ada yang mengalami anemia. Pemantauan dan evaluasi konsumsi tablet Fe pada Ibu Hamil

Prevalensi berat badan kurang (kurang dan


5 <15% 2% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
sangat kurang) pada balita

Edukasi pada ibu hamil dengan resiko tentang asupan makanan yang
Persentase bayi dengan berat badan lahir Tingginya persentase bayi berat lahir rendah (BBLR). 10 bayi yang adekuat untuk pertumbuhan bayi dalam kandungan agar lahir
6 <4,6% 7%
rendah (berat badan < 2500 gram) BBLR. dengan berat badan normal, serta resiko bahaya pada bayi lahir
rendah

Cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan


7 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
tambahan
Edukasi dikelas ibu hamil pentingnya minum tablet tambah darah
Cakupan ibu hamil mendapat Tablet bagi ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Cakupan ibu hamil mendapat TTD 90 tablet masih rendah
8 Tambah Darah (TTD) Minimal 90 tablet 92% 74%
dikarenakan ibu hamil setiap habis minum TTD merasa mual.
selama hamil

Cakupan bayi baru lahir mendapat Inisiasi


9 79% 80% Cakupan IMD mencapai target Edukasi pada ibu hamil pentingnya IMD bagi bayi dan Ibu
Menyusu Dini (IMD)
Edukasi dikelas ibu hamil manfaat ASI untuk bayi dan ibu.
Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan yang Diberikan sufor atau makanan pendamping sebelum waktunya.
10 63% 43%
mendapat ASI eksklusif Pengetahuan ibu yang kurang.

Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat


11 55% 59% Mencapai Target meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
ASI eksklusif
Cakupan balita kurus yang mendapatkan
12 85% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
makanan tambahan

Cakupan remaja putri yang mendapatkan


13 52% 80% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
TTD

Cakupan balita yang ditimbang berat Kesibukan orangtua yang tidak sempat membawa anaknya ke
14 100% 93% Sweeping ke rumah balita yang tidak hadir ke posyandu oleh kader.
badannya (D/S) Posyandu

Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul


15 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
Vit A
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin
16 90% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
A
Cakupan rumah tangga mengkonsumsi
17 84% 35% Belum terbiasa masyarakat mengonsumsi garam beryodium Edukasi manfaat mengonsumsi garam beryodium.
garam beriodium

Cakupan balita di timbang yang naik berat


18 82% 77% Bayi balita ada yang sakit, sehinggah asupan makanan berkurang Pemberian PMT pemulihan bagi balita yang bermasalah gizi.
badannya (N/D)
Cakupan Balita mempunyai buku KIA/KMS
19 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
(K/S)
Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat
20 100% 100% Tidak ada kasus balita gizi buruk. -
perawatan

Mengetahui, Juli, 30 Juni 2022


Kepala UPTD Puskesmas Juli Pengelola Program Gizi

Muzakir, S.Farm, Apt NOVITA SARI, A.Md. Gz


NIP.19820210 200504 1 001 NIP. 19921017 201903 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JULI
Jalan Gayo km.10 KecamatanJuli Kabupaten Bireuen 24250
Email: puskesmas.juli@bireuenkab.go.id

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JULI
Jalan Gayo km.10 Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 24250
Email: puskesmas.juli@bireuenkab.go.id

ANALISIS PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM GIZI


BULAN JULI-DESEMBER TAHUN 2022

No Indikator Target Capaian Analisis Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut

Memberikan konseling gizi, pemberian asupan gizi tambahan dan


Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Ada 25 ibu hamil KEK pada tahun 2022. Pada saat catin, status
1 ≤14,5% 7% obat anti mual dan vitamin. Edukasi dikelas ibu hamil tentang
Kronik gizi kurang. Asupan makan kurang.
penguatan asupan makanan ibu hamil.

Prevalensi stunting (pendek dan sangat


2 <16% 3% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
pendek) pada balita

Prevalensi wasting (Kurus dan gizi


3 <7,8 2% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
buruk) pada balita

Sebanyak 9 ibu hamil yang anemia. Pada trimester I dan II


Edukasi di kelas ibu hamil tentang bahaya anemia pada ibu hamil.
4 Prevalensi anemia pada ibu hamil <42% 2.5% bumil mual muntah, sehingga bumil ada yang mengalami
Pemantauan dan evaluasi konsumsi tablet Fe pada Ibu Hamil
anemia.

Prevalensi berat badan kurang (kurang


5 <15% 2% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
dan sangat kurang) pada balita

Edukasi pada ibu hamil dengan resiko tentang asupan makanan yang
Persentase bayi dengan berat badan lahir Tingginya persentase bayi berat lahir rendah (BBLR). 19 bayi adekuat untuk pertumbuhan bayi dalam kandungan agar lahir
6 <4,6% 5%
rendah (berat badan < 2500 gram) yang BBLR di tahun 2022. dengan berat badan normal, serta resiko bahaya pada bayi lahir
rendah

Cakupan ibu hamil KEK mendapat


7 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
makanan tambahan
Cakupan ibu hamil mendapat Tablet
8 Tambah Darah (TTD) Minimal 90 tablet 92% 92% Mencapai target Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
selama hamil
Cakupan bayi baru lahir mendapat
9 79% 80% Cakupan IMD mencapai target Edukasi pada ibu hamil pentingnya IMD bagi bayi dan Ibu
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan Diberikan sufor atau makanan pendamping sebelum waktunya.
10 63% 42% Edukasi dikelas ibu hamil manfaat ASI untuk bayi dan ibu.
yang mendapat ASI eksklusif Pengetahuan ibu yang kurang.
Cakupan bayi usia 6 bulan yang Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif, Edukasi dikelas ibu hamil manfaat ASI Eksklusif untuk bayi dan
11 55% 45%
mendapat ASI eksklusif kuranganya dukungan dari keluarga. ibu.
Cakupan balita kurus yang mendapatkan
12 85% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
makanan tambahan
Cakupan remaja putri yang
13 52% 80% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
mendapatkan TTD

Cakupan balita yang ditimbang berat Kesibukan orangtua yang tidak sempat membawa anaknya ke
14 100% 95% Sweeping ke rumah balita yang tidak hadir ke posyandu oleh kader.
badannya (D/S) Posyandu

Cakupan balita 6-59 bulan mendapat


15 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
kapsul Vit A
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul
16 90% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
vitamin A
Cakupan rumah tangga mengkonsumsi
17 84% 33% Belum terbiasa masyarakat mengonsumsi garam beryodium Edukasi manfaat mengonsumsi garam beryodium.
garam beriodium
Cakupan balita di timbang yang naik
18 82% 77% Dikarenakan bayi balita ada yang sakit, sehinggah asupan Pemberian PMT pemulihan bagi balita yang bermasalah gizi.
berat badannya (N/D)
makanan berkurang
Cakupan Balita mempunyai buku
19 100% 100% Capaian terpenuhi. Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas
KIA/KMS (K/S)
Cakupan Balita gizi buruk yang
20 100% 100% Tidak ada kasus balita gizi buruk. -
mendapat perawatan

Mengetahui, Juli, 30 Desember 2022


Kepala UPTD Puskesmas Juli Pengelola Program Gizi

Muzakir, S.Farm, Apt NOVITA SARI, A.Md. Gz


NIP.19820210 200504 1 001 NIP. 19921017 201903 2 004
INDIKATOR KINERJA GIZI UPTD PUSKESMAS JULI
TAHUN : 2022
TARGET
NO INDIKATOR CAPAIAN KETERANGAN KESENJANGAN
2022
1 Prevalensi ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis) ≤14,5% 7% TERCAPAI

2 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita <16% 3% TERCAPAI

3 Prevalensi wasting (Kurus dan gizi buruk) pada balita <7,8 2% TERCAPAI

4 Prevalensi anemia pada ibu hamil <42% 2% TERCAPAI


Prevalensi berat badan kurang (kurang dan sangat kurang) pada
5 <15% 3% TERCAPAI
balita
Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500
6 <4,6% 6% TIDAK TERCAPAI 1.4%
gram)
7 Cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan 100% 100% TERCAPAI
Cakupan ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal
8 92% 92% TERCAPAI
90 tablet selama hamil
9 Cakupan bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 79% 80% TERCAPAI

10 Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 63% 42% TIDAK TERCAPAI -21%

11 Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 55% 45% TIDAK TERCAPAI -10%

12 Cakupan balita kurus yang mendapatkan makanan tambahan 85% 100% TERCAPAI

13 Cakupan remaja putri yang mendapatkan TTD 52% 80% TERCAPAI

14 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 100% 95% TIDAK TERCAPAI -5%

15 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vit A 100% 100% TERCAPAI

16 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 90% 100% TERCAPAI

17 Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium 84% 65% TIDAK TERCAPAI -18%
18 Cakupan balita di timbang yang naik berat badannya (N/D) 82% 77% TIDAK TERCAPAI -5%

19 Cakupan Balita mempunyai buku KIA/KMS (K/S) 100% 100% TERCAPAI

20 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 0% TERCAPAI


Cakupan puskesmas yang melakukan surveilans gizi 4 kali dalam
21 100% 100% TERCAPAI
setahun
IDENTIFIKASI MASALAH GIZI
UPTD PUSKESMAS JULI TAHUN 2022

No Upaya Target Capaian Masalah

bayi dengan berat badan lahir rendah (berat 1,4% bayi dengan berat badan lahir
1 <4,6% 6%
badan < 2500 gram) rendah (BBLR)

Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan 21% bayi kurang 6 bulan tidak
2 63% 42%
Mendapat ASI Eksklusif mendapatkan ASI Ekslusif

Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat 10% bayi usia 6 bulan tidak
3 55% 45%
ASI eksklusif mendapatkan ASI Ekslusif
Cakupan balita yang ditimbang berat badannya
5% balita yang tidak ditimbang berat
4 (D/S) 100% 95%
badannya

Cakupan rumah tangga mengkonsumsi 18% rumah tangga yang tidak


5 84% 65%
garam beriodium mengkonsumsi garam beriodium

Cakupan balita di timbang yang naik berat


5% balita yang tidak naik berat
6 badannya (N/D) 82% 77%
badannya
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS MASALAH GIZI
UPTD PUSKESMAS JULI TAHUN 2022

No Masalah U S G Total

1,4% bayi dengan berat badan lahir rendah


1 4 4 3 11
(BBLR)

21% bayi kurang 6 bulan tidak mendapatkan


2 5 5 5 15
ASI Ekslusif

10% bayi usia 6 bulan tidak mendapatkan ASI


3 5 4 4 13
Ekslusif

4 5% balita yang tidak ditimbang berat badannya 5 5 4 14

18% rumah tangga yang tidak mengkonsumsi


5 3 3 4 10
garam beriodium

6 5% balita yang tidak naik berat badannya 5 4 4 13


FISHBONE

MANUSIA METODE

Keterbatasan
Petugas Gizi Pendekatan Keluarga Kurang

Kader belum memahami


materi Asi Eksklusif dengan
baik

Kurangnya
pengetahuan Belum ada program
Penyuluhan dan konseling khusus untuk membina
di posyandu dan di ibu-ibu menyusui
puskesmas belum dilakukan
Kurangnya pemahaman ibu tentang secara rutin dan optimal
pentingnya ASI Ekslklusif
Tingkat Pendidikan

Masih ada 21% balita kurang 6


bulan tidak mendapatkan asi
eksklusif (target 63%)

Kurangnya perhatian
untuk program pemberian
ASI Eksklusif Kurangnya Informasi
melalui media cetak Jarak kehamilan
atau elektronik Dukungan yang terlalu dekat
keluarga yang dengan
kurang sebelumnya

Belum memiliki leaflet


tentang asi eksklusif

Ibu bayi yang bekerja, sehingga


anak diberikan susu formula
Belum tersedia dana terkait program
peningkatan ASI eksklusif termasuk dana
dari BOK

DANA SARANA LINGKUNGAN


TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH

PENYEBAB PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH

Kurangnya pemahaman ibu tentang Memberikan informasi terkait pentingnya


pentingnya ASI Eksklusif memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan

Menyusun jadwal rutin untuk melakukan konseling Menyusun jadwal rutin untuk melakukan
konseling dan penyuluhan baik di posyandu
Penyuluhan dan konseling di posyandu dan penyuluhan baik di posyandu atau di puskesmas
Cakupan Bayi Usia Kurang dari dengan metode yang menarik atau di puskesmas dengan metode yang
1 dan di puskesmas belum dilakukan
6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif menarik serta mempersiapkan media seperti
secara rutin dan optimal
leaflet, lembar balik, poster dll dengan bahasa
yang mudah di pahami dan dimengerti
Melakukan koordinasi dengan lintas program dan
Belum ada program khusus untuk lintas sektor terkait penyusunan program untuk
membina ibu-ibu menyusui meningkatkan kesadaran ibu untuk memberikan ASI
eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
Hasil Analisis Deteksi Dini Lansia Berisiko Tinggi
Indikator Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

PERIKSA Rutin melakukan


INDENTIFIKASI PELAKSANAAN TINDAK LANJUT
NO KEGIATAN ANALISIS MASALAH PERENCANAAN (PLAN) HASILNYA konseling dan
MASALAH (DO) Terjadi peningkatan (ACTION)
(CHECK) penyuluhan di posyandu
pengetahuan pada
Deteksi Dini lansia Rendahnya kunjungan a. Pengolaan program merangkap ataupun di puskesmas,
1 a. Cari patner kerja Mencari Patner kerja ibu hamil dan ibu
beresiko tinggi lansia ke posyandu serta melakukan
menyusui terkait ASI
b. Melakukan pendekatan homevisit kerumah-
Eksklusif
b. Rendahnya dukungan dengankeluarga agar kurumah ibu bayi
social,beban stress dari caregiver, mendukung kesehatan (sasaran)
lansia

c. Membuat tempat
c. kerusakan kognitif lansia, pe;ayanan kesehatan lansia
yang mudah di jangkau

d. Melatih anggota keluarga


agar bisa merawat dan
d. tingkat ekonomi rendah
membantu lansia dalam
kegiatan sehari - hari

d. Melatih anggota keluarga


e. ketergantungan fungsi fisik
agar bisa merawat dan
seperti lansia memerlukan bantuan
membantu lansia dalam
dalam kegiatan sehari - hari
kegiatan sehari - hari
e. Mengajukan pengadaaan
f. Kuragnya stik lab sederhana alat stik pemeriksaan lab
sederhana dari desa

Anda mungkin juga menyukai