Makalah Penjas Adaptif
Makalah Penjas Adaptif
Oleh:
Budi Santoso
231308020
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu dan
inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
dengan judul “MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF“
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pembelajaran Pendidikan Jasmani.........................................................................................5
B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Jasmani Adaptif..................................................................6
C. PERMAINAN SEDERHANA PENJAS ADAPTIF...........................................................................7
KESIMPULAN.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak Berkebutuhan Khusus atau Children With Special Needs merupakan anak yang
mengalami gangguan secara fisik, mental, emosional, intelektual, sosial dan atau indranya
mengalami gangguan yang sedemikian rupa sehingga untuk mengembangkan potensinya
secara optimal membutuhkan Pendidikan Khusus atau Special Education.
Seperti sudah disebutkan diatas, salah satu bentuk anak berkebutuhan khusus ialah anak
yang berkelainan emosional. Kelainan emosional merupakan salah satu kelainan yang sering
dijumpai di masyarakat. Individu dengan kelainan emosional dikenal sebagai seseorang yang
mungkin mempunyai tipe kelainan yang misterius dan yang tidak dapat diselesaikan.
Kelainan emosional lebih menjelaskan tentang seseorang yang secara kronis memiliki
masalah yang menonjol dalam kehidupan sehari-hari dan bertingkah laku kurang wajar.
Istilah modifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwodarninto adalah
Pengubahan. Sedangkan Menurut Yoyo Bahagia, dkk.(2000 : 1) Modifikasi merupakan salah
satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pelajaran mencerminkan DAP. Oleh
karena itu, DAP termasuk didalamnya “Body Scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu
dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pengajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang profesional
sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan jasmani adaptif?
2. Apa tujuan dan manfaat pendidikan jasmani adaptif?
3. Apa contoh permainan sederhana yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani adaptif ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikam jasmani adaptif.
2. Unttuk mengetahui tujuan dan manfaat pendidikan jasmani adaptif.
3. Untuk mengetahui contoh modifikasi pendidikan jasmani adaptif.
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas
jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Suherman (2009) dan Budi, et al. (2019) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani
adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap,
tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan
cita-cita kemanusiaan. Lebih lanjut menurut Barrow dalam Abduljabar (2011) menerangkan
bahwa:
Pendidikan Jasmani dapat didefinsikan sebagai ”pendidikan tentang dan melalui gerak insani
ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga
(sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai…individu yang
terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan
bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kontribusi Penjas hanya akan bermakna ketika
pengalaman-pengalaman dalam Penjas berhubungan dengan proses kehidupan sesorang
secara utuh. Manakala pengalaman Penjas tidak memberikan kontribusi pada pengalaman
kependidikan lainnya, maka pasti terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program penjas
(Budi et al., 2020; Nur et al., 2020; Suhartoyo et al., 2019).
Tujuan membantu siswa untuk melindungi dirinya sendiri dari kondisi apapun,
memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam aktivitas
olahraga dan jasmani. Manfaat pendidikan jasmani adaptif memberikan perkembangan
maksimal pada tubuh, manfaat bagi kesegaran jasmani, mengatur emosional , manfaat sos ial,
manfaat kecerdasan. Prof Arma Abdoellah, M.Se. Dalam buku berjudul “Pendidikan Jasmani
Adaptif” memerinci tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak ABK sebagai berikut:
Tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak berkebutuhan khusus juga bersifat holistik,
seperti tujuan penjasorkes untuk anak-anak normal pada umumnya, yaitu mencakup tujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, keterampilan gerak, sosial,
dan intelektual. Di samping itu, proses pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai
dan sikap positif terhadap keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik maupun mentalnya
sehingga mereka mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya diri dan
harga diri.
Adapun contoh permainan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus adalah Pada
permaianan sepakbola bagi kebanyakan anak berkebutuhan khusus tidak terlalu banyak
memerlukan penyesuaian, hanya ukuran lapangan yang harus dimodifikasi karena siswa
berkebutuhan khusus memiliki tingkat kekuatan atau kemampuan fisik yang lemah sehingga
mudah kecapean. Bagi anak tunanetra ada beberapa penyesuaian yang dilakukan diantaranya
bola dan gawang yang harus mengeluarkan bunyi agar bisa dikenali oleh mereka. Lapangan
yang diperkecil serta tidak ada aturan bola keluar.
Peraturan atletik pada umumnya saat start di lakukan biasanya wasit membunyikan
pistol atau peluit sebagai tanda dimulainya pertandingan tersebut. Tetapi bagi siswa
tunarunggu hal tersebut tidaklah sesuai dengan keterbatasan mereka, maka diperlukan sedikit
penyesuaian diantaranya dengan mengganti peluit atau pistol dengan alat yang dapat
memberikan dilihat mereka contohnya seperti bendera. Jadi pada saat pertandingan dimulai
wasit mengibaskan bendera sebagai tandanya.
Modifikasi aturan permainan tersebut akan membawa pengaruh besar terhadap
kelangsungan pembelajaran bagi anak berkbutuhan khusus (ABK). Seorang guru harus pandai
dalam memilah dan memilih materi pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan anak yang
dihadapi.
KESIMPULAN