Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF


Dosen Mata Kuliah : Yandika Refrian. S.Pd, M.Or dan m.n Jauhari, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Budi Santoso
231308020

JURUSAN REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ADIBUANA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu dan
inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
dengan judul “MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF“

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada


Dosen Mata Kuliah M.Nurrohman Jauhari,S.Pd,M.Pd dan Yandika Fefrian Rosmi,S.Pd,M.Or
yang telah membimbing saya.

Tulunggaunng , 18 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pembelajaran Pendidikan Jasmani.........................................................................................5
B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Jasmani Adaptif..................................................................6
C. PERMAINAN SEDERHANA PENJAS ADAPTIF...........................................................................7
KESIMPULAN.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak Berkebutuhan Khusus atau Children With Special Needs merupakan anak yang
mengalami gangguan secara fisik, mental, emosional, intelektual, sosial dan atau indranya
mengalami gangguan yang sedemikian rupa sehingga untuk mengembangkan potensinya
secara optimal membutuhkan Pendidikan Khusus atau Special Education.
Seperti sudah disebutkan diatas, salah satu bentuk anak berkebutuhan khusus ialah anak
yang berkelainan emosional. Kelainan emosional merupakan salah satu kelainan yang sering
dijumpai di masyarakat. Individu dengan kelainan emosional dikenal sebagai seseorang yang
mungkin mempunyai tipe kelainan yang misterius dan yang tidak dapat diselesaikan.
Kelainan emosional lebih menjelaskan tentang seseorang yang secara kronis memiliki
masalah yang menonjol dalam kehidupan sehari-hari dan bertingkah laku kurang wajar.
Istilah modifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwodarninto adalah
Pengubahan. Sedangkan Menurut Yoyo Bahagia, dkk.(2000 : 1) Modifikasi merupakan salah
satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pelajaran mencerminkan DAP. Oleh
karena itu, DAP termasuk didalamnya “Body Scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu
dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pengajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang profesional
sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan jasmani adaptif?
2. Apa tujuan dan manfaat pendidikan jasmani adaptif?
3. Apa contoh permainan sederhana yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani adaptif ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikam jasmani adaptif.
2. Unttuk mengetahui tujuan dan manfaat pendidikan jasmani adaptif.
3. Untuk mengetahui contoh modifikasi pendidikan jasmani adaptif.
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas
jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Suherman (2009) dan Budi, et al. (2019) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani
adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap,
tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan
cita-cita kemanusiaan. Lebih lanjut menurut Barrow dalam Abduljabar (2011) menerangkan
bahwa:

Pendidikan Jasmani dapat didefinsikan sebagai ”pendidikan tentang dan melalui gerak insani
ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga
(sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai…individu yang
terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan
bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kontribusi Penjas hanya akan bermakna ketika
pengalaman-pengalaman dalam Penjas berhubungan dengan proses kehidupan sesorang
secara utuh. Manakala pengalaman Penjas tidak memberikan kontribusi pada pengalaman
kependidikan lainnya, maka pasti terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program penjas
(Budi et al., 2020; Nur et al., 2020; Suhartoyo et al., 2019).

Kebermaknaan pada proses pembelajaran penjas akan terwujud apabila guru


memahami tentang tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan jasmani, dan
mengaplikasikannya kepada siswa dalam pembelajaran. Bucher dalam Suherman (2009)
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan jasamni mencakup empat aspek yaitu:

1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan


aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari beberapaorgan
tubuh seseorang (physical fitness).
2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful).
3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan
menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke
dalam lingkungannya.
4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Dalam rangka membantu terlaksananya proses pembelajaran penjas, terutama dalam
pembelajaran olahraga permainan walaupun dengan fasilitas pembelajaran yang kurang
mendukung, namun proses pembelajaran tetap harus diberikan dan dilaksanakan sesuai
kurikulum. Pembelajaran penjas yang efektif terermin apabila siswa dapat terlibat aktif
selama pembelajaran dan siswa dapat memperoleh pengalaman sukses serta memuaskan
dalam setiap kegiatan belajar (Budi, Hidayat, et al., 2019).

Program pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan kepada siswa hendaknya


memperhatikan tingkat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan siswa, sehingga
pembelajaran efektif dan pengalaman sukses dapat diperoleh oleh siswa (Budi, 2015; Sayfei
et al., 2020). Mengenai hal tersebut Bahagia & Suherman (2000) menjelaskan bahwa:

Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hakekatnya mencerminkan karakteristik


program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu:”Developmentaly Appropriate Practice” (DAP),
artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak
dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut
harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajarnya.

Pembelajaran penjas yang diarahkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan


kemampuan siswa akan memberikan hasil positif bagi siswa, baik dalam perkembangan
kemampuan motorik maupun kepribadian siswa (Kusnandar et al., 2019; Listiandi et al.,
2020; Setiawan et al., 2020). Selain itu pembelajaran penjas yang didukung dengan inovasi
dan modifikasi pembelajaran yang tepat, terutama dengan memodifikasi olahraga permainan
dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap proses pembelajaran.

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Jasmani Adaptif

Tujuan membantu siswa untuk melindungi dirinya sendiri dari kondisi apapun,
memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam aktivitas
olahraga dan jasmani. Manfaat pendidikan jasmani adaptif memberikan perkembangan
maksimal pada tubuh, manfaat bagi kesegaran jasmani, mengatur emosional , manfaat sos ial,
manfaat kecerdasan. Prof Arma Abdoellah, M.Se. Dalam buku berjudul “Pendidikan Jasmani
Adaptif” memerinci tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak ABK sebagai berikut:

1. Untuk menolong siswa mengoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.


2. Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang
memperburuk keadaannya melalui penjas tersebut.

3. Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dala,


sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat reakreasi.

4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya

5. Untuk membantu siswa melakukan penyesuaiansosial dan mengembangkan perasaan


memiliki harga diri.

6. Untuk mencapai siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi terhadap


mekanika tubuh yang baik.

Tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak berkebutuhan khusus juga bersifat holistik,
seperti tujuan penjasorkes untuk anak-anak normal pada umumnya, yaitu mencakup tujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, keterampilan gerak, sosial,
dan intelektual. Di samping itu, proses pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai
dan sikap positif terhadap keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik maupun mentalnya
sehingga mereka mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya diri dan
harga diri.

C. PERMAINAN SEDERHANA PENJAS ADAPTIF

Adapun contoh permainan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus adalah Pada
permaianan sepakbola bagi kebanyakan anak berkebutuhan khusus tidak terlalu banyak
memerlukan penyesuaian, hanya ukuran lapangan yang harus dimodifikasi karena siswa
berkebutuhan khusus memiliki tingkat kekuatan atau kemampuan fisik yang lemah sehingga
mudah kecapean. Bagi anak tunanetra ada beberapa penyesuaian yang dilakukan diantaranya
bola dan gawang yang harus mengeluarkan bunyi agar bisa dikenali oleh mereka. Lapangan
yang diperkecil serta tidak ada aturan bola keluar.

Peraturan atletik pada umumnya saat start di lakukan biasanya wasit membunyikan
pistol atau peluit sebagai tanda dimulainya pertandingan tersebut. Tetapi bagi siswa
tunarunggu hal tersebut tidaklah sesuai dengan keterbatasan mereka, maka diperlukan sedikit
penyesuaian diantaranya dengan mengganti peluit atau pistol dengan alat yang dapat
memberikan dilihat mereka contohnya seperti bendera. Jadi pada saat pertandingan dimulai
wasit mengibaskan bendera sebagai tandanya.
Modifikasi aturan permainan tersebut akan membawa pengaruh besar terhadap
kelangsungan pembelajaran bagi anak berkbutuhan khusus (ABK). Seorang guru harus pandai
dalam memilah dan memilih materi pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan anak yang
dihadapi.
KESIMPULAN

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani adaptif merupakan salah satu faktor


pendukung dalam suksesnya pembelajaran penjas di sekolah luar biasa maupun inklusi.
Keterbatasan anak-anak didik berkebutuhan khusus menuntut guru untuk lebih kreatif dalam
memodifikasi pembelajaran penjas yang ada agar semua anak dapat mengikuti pembelajaran
dengan tenang dan senang.
Dengan materi yang sama seperti anak reguler dalam pembelajaran, perlakuan guru
untuk anak berkebutuhan khusus disamakan seperti siswa reguler namun ada modifikasi
tersendiri, agar anak berkebutuhan khusus tetap bisa mengikuti pembelajaran dengan materi
yang sama seperti anak reguler.
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2011). Pengertian pendidikan jasmani. Ilmu Pendidikan.
Bahagia, Y., & Suherman, A. (2000). Prinsip-Prinsipm Pengembangan dan Modifikasi
Cabang Olahraga. DEPDIKBUD.
Budi, D. R. (2015). Pengaruh Modifikasi Permainan Vobas dan Kebugaran Jasmani terhadap
Peningkatan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Penjas di SMP. Thesis.
http://repository.upi.edu/id/eprint/17605
Kusnandar, K., Purnamasari, D. U., Nurcahyo, P. J., & Darjito, E. (2019). Pengaruh
Permainan
Tradisional Banyumas Gol-Golan Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa
Sekolah Dasar Di Kabupaten Banyumas. Physical Activity Journal.
https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.1.1.1996
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. CV. Bintang
Warli
Artika.

Anda mungkin juga menyukai