Anda di halaman 1dari 28

PERATURAN SENAT MAHASISWA

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NOMOR 17 TAHUN 2023

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN SENAT MAHASISWA SEKOLAH VOKASI


UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 16 TAHUN 2022

TENTANG

PEMILIHAN UMUM RAYA MAHASISWA SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA SENAT MAHASISWA SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Menimbang: a. bahwa Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas


Diponegoro merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan
mahasiswa sebagaimana diamanatkan dalam Pedoman Pokok
Organisasi Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro;

b. bahwa Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas


Diponegoro diselenggarakan secara demokratis dan beradab melalui
partisipasi mahasiswa aktif Sekolah Vokasi berdasarkan asas langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil untuk memilih Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa Sekolah Vokasi dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa Sekolah Vokasi serta Anggota Senat Mahasiswa Sekolah
Vokasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro tentang Pemilihan Umum Raya
Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Mengingat: 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. SK Mendikbud RI No.155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi


Perguruan Tinggi;
3. Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 4 Tahun 2014
Tentang Organisasi Kemahasiswaan Universitas Diponegoro;
4. Garis-garis Besar Haluan Kegiatan (GBHK) Lembaga Kemahasiswaan
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro;
5. Pedoman Pokok Organisasi (PPO) Lembaga Kemahasiswaan Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN SENAT MAHASISWA SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS


DIPONEGORO NOMOR 16 TAHUN 2022 TENTANG PERUBAHAN
ATAS PERATURAN SENAT MAHASISWA SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 15 TAHUN 2022 TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA MAHASISWA SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO.
BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Organisasi Kemahasiswaan sekolah vokasi universitas diponegoro yang


selanjutnya disebut Ormawa SV Undip adalah sebuah konsep dasaR kegiatan
kelembagaan di SekolahVokai Universitas Diponegoro.
(2) Senat Mahasiswa sekolah vokasi yang selanjutnya disebut SMSV UNDIP adalah
Lembaga legislatif di sekolah vokasi universitas diponegoro.
(3) Badan Eksekutif Mahasiswa sekolah vokasi universitas diponegoro yang
selanjutnya disebut BEM SV UNDIP adalah organisasi eksekutif di Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
(4) Unit Pelaksana Kegitan sekolah vokasi universitas diponegoro yang selanjutnya
disebut UPK SV UNDIP adalah Lembaga mahasiswa yang bersifat otonom di
Sekolah Vokasi yang menyelenggarakan Kegiatan-kegiatan yang spesifik di
bidangnya.
(5) himpunan Mahasiwa Program STUDY sekolah vokasi universitas diponegoro yang
selanjutnya disebut HMPS SV UNDIP merupakan lembaga kemahasiwaan tertinggi
ditingkatan Program Studi yang menampung aspirasi mahasiswa dibidang
pengembangan penalaran, keahlian, dan keilmuan masing-masing.
(6) Pemilihan Umum Raya Sekolah Vokasi yang selanjutnya disebut PEMIRA SV
adalah serangkaian proses kegiatan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV,
serta anggota SM SV.
(7) Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya Sekolah Vokasi yang selanjutnya
disingkat KPPR SV adalah Komisi penyelenggara Pemira SV yang ditetapkan oleh
SM SV yang bertugas dan bertanggung jawabatas terselenggaranya PEMIRA SV.
(8) Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Pemira Sekolah Vokasi yang selanjutnya
disingkat BPPRSV adalah badan yang berfungsi mengawasi penyelenggaraan
PEMIRASV di tingkat Sekolah Vokasi yang ditetapkan oleh SM SV.
(9) Panitia Pemugutan Suara Sekolah Vokasi yang selanjutnya disebut PPS-SV adalah
panitia yang dibentuk oleh panlih Pemira SV yang bertugas melaksanakan teknis
pelaksanaan PEMIRA SV.
(10) Tempat Pemugutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah media atau sarana
untuk dilaksanakannya pemungutan suara.
(11) Tim Yudisial adalah badan yang dibentuk oleh SM SV dan diketahui oleh Wakil
Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV yang bertugas menyelesaikan
sengketa dan memberikan sanksi terkait pemira SV atas pelanggaran yang
dilakukan oleh Panlih Pemira SV, Panwas Pemira SV, PPS-SV, dan peserta Pemira
SV.
(12) Calon anggota smsv adalah mahasiswa aktif Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro yang didelegasikan untuk menjadi senator SM SV yang berasal dari
ORMAWA SV Undip yang
(13) meliputi UPK SV Undip dan HMPS SV Undip.
(14) Pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang selanjutnya disebut Paslon
adalah peserta PEMIRA SV yang telah memenuhi verifikasi persyaratan.
(15) verifikasi adalah tahap pemeriksaan dan penetapan yang dilakukan oleh KPPR SV
untuk menyeleksi bakal calon berdasarkan syaratsyarat yang ditetapkan dalam
Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro tentang
Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
(16) Tim ses adalah sekelompok mahasiswa yang mendaftarkan diri kepada KPPR SV
untuk membantu dalam usaha pemenangan paslon Ketua dan Wakil Ketua BEM
SV.
(17) Pemilih adalah mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang masih aktif kuliah, jenjang
D4, dan dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu
Identitas lainnya yang menunjukkan status sebagai mahasiswa SV Undip.
(18) DanaKampanye adalah biaya yang disediakan untuk keperluan memperkenalkan
calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang diperoleh dari dana pribadi dan/atau
sumber lainnya.
(19) Kampanye PEMIRASV yang selanjutnya disebut kampanye adalah setiap kegiatan
dalam rangka meyakinkan para pemilih terhadap paslon.
(20) Masa kampanye adalah masa berlakunya kampanye yang ditetapkan oleh KPPR SV.
(21) Masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan kampanye.
(22) Pelanggaran PEMIRA SV yang selanjutnya disebut pelanggaran adalah segala
bentuk perkataan maupun perbuatan yang melanggar segala aturan mengenai
PEMIRA SV.
(23) Sangsi adalah tindakan yang diberikan oleh lembaga yang berwenang yaitu Tim
Yudisial berupa hukuman atas pelanggaran yang dilakukan.
(24) Saksi penghitungan suara adalah pihak yang ditunjuk oleh peserta pemira untuk
mengawasi pelaksanaan penghitungan suara hasil pemira.
(25) Aklamasi merupakan jalur Pilihan Ketua dan Wakil ketua BEM SV melalui
persetujuan secara lisan dari seluruh peserta Musyawarah Mahasiswa SV
terhadap usulan calon yang selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh pihak Dekanat
Sekolah Vokasi.

BAB II

ASAS DAN PELAKSANAAN PEMIRA

Pasal 2

Penyelenggaraan PEMIRA SEKOLAH VOKASI didasarkan atas asasasas sebagai berikut:

(1) Langsung, yaitu setiap pemilih yang mempunyai hak pilih dapat memberikan
suaranya secara langsung dan tidak dapat diwakilkan oleh oranglain pada saat
pelaksanaan PEMIRA SV.
(2) Umum, yaitu penyelenggaraan PEMIRA SV dilaksanakan secara umum dan
serempak di SekolahVokasi dengan memberi kesempatan kepada seluruh
mahasiswa Sekolah Vokasi untuk terlibat didalamnya.
(3) Bebas, yaitu setiap mahasiswa Sekolah Vokasi mempunyai kebebasan
menyalurkan aspirasi politiknya dalam PEMIRASV tanpa tekanan dari pihak
manapun.
(4) Rahasia, yaitu setiap mahasiswa Sekolah Vokasi yang mempunyai hak pilih
dijamin kerahasiaannya dalam menyalurkan aspirasi politiknya dalam PEMIRA
SV.
(5) Jujur, yaitu setiap penyelenggara PEMIRA SV, Pemilih, Peserta PEMIRA SV, serta
semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan ini.
(6) Adil, yaitu penyelenggaraan PEMIRA SV dilandasi oleh semangat keadilan untuk
memberi kesempatan yang sama dan propOsional terhadap semua komponen
mahasiswa Sekolah Vokasi yang terlibat dan ikut serta dalam PEMIRA SV.

Pasal 3

Pelaksanaan PEMIRA SV

(1) PEMIRA SEKOLAH VOKASI dilaksanakan setiap setahun sekali.


(2) Pemungutan suara dilaksanakan secara setentak di seluruh Departemen/Program
Studi SE-Sekolah Vokasi
(3) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara PEMIRA SV ditetapkan dengan
keputusan KPPR SV dengan berkoordinasi dengan KPPR Universitas.
(4) Anggotaa SM SV ditentukan melalui jalur delegasi tiap HMPS SE-Sekolah
Vokasi minimal 3 (tiga) orang dan UPK SV Undip minimal 1 (satu) orang.
(5) SMSV berhak untuk mendelegasikan dan 3 (tiga) orang untuk didelegasikan ke
Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro sebagai anggota.
(6) Tahapan pemilihan anggota SM SV meliputi:
a. pengajuan bakal calon Anggoti SM SV yang ditunjuk melalui jalur delegasi
tiap HMPS se-Sekolah Vokasi dan UPK SV Undip;
b. verifikasi persyaratan bakal calon;
c. pengumuman hasil verifikasi;
d. petetapan hasil Pemira oleh KPPR SV paling lambat 14 empat belas hari
setelah pengumuman hasil verifikasi; dan
e. pengucapan sumpah janji Anggota SM SV
(7) Tahapan pemilihan Ketua dan Wakil BEM SV meliputi:
a. pemutakhiran daftar Pemilih;
b. pendaftaran bakal Paslon;
c. verifikasi persyaratan bakal Paslon oleh KPPR SV;
d. pengumuman hasil verifikasi dan penetapan paslon yang dilaksanakan
secara terbuka oleh KPPR SV;
e. penetapan nomor urut paslon oleh KPPR SV;
f. masa kampanye;
g. masa tenang;
h. pemungutan dan penghitungan suara;
i. pengumuman hasil PEMIRA SV yang dilaksanakan secara terbuka;
j. pengaduan dan penyelesaian sengketa hasil PEMIRA SV;
k. penetapan hasil PEMIRA SV oleh KPPR SV paling lambat 14 (empat belas)
hari setelah penghitungan suara; dan
l. pengucapan simpah janji Ketua dan Wakil Ketua BEM SV.
(8) KPPR SV wajib menolak bakal calon yang terbukti memalsukan dokumen
pencalonan.
(9) Nama bakal calon yang telah memenuhi persyaratan disusun dalam daftar calon
Ketua dan Wakil BEM SV dan daftar Anggota SM SV terpilih.
(10) Tatacara dan waktu pencalonan pasangan Ketua dan Wakil BEMSV dan anggota
SM SV diatur oleh KPPR SV.
BAB III

PESERTA PEMIRA SV DAN PERSYARATAN CALON KETUA DAN CALON WAKIL


KETUA BEM SV, SERTA ANGGOTA SENAT MAHASISWA SEKOLAH VOKASI

Pasal 4

Peserta PEMIRA SV adalah Calon Ketua dan Wakil BEM SV, serta Calon Anggota SM SV.

Pasal 5

(1) Calon Anggota smsv harus memenuhi persyaratan:


a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. mahasiswa Sekolah Vokasi UNDIP yang masih aktif dan terdaftar yang
dibuktikan dengan fotokopi KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) beserta
keterangan masih aktif kuliah yang dibuktikan dengan KRS (Kartu Rencana
Studi);
c. mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75;
d. mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang telah menempuh studi minimal
semester 3 (tiga) dan maksimal semester 5 (lima);
e. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;
f. tidak pernah mengonsumsi narkoba dalam bentuk apapun dan dibuktikan
dengan surat pernyataan Bebas Narkoba dan ditandatangani dengan
materai 10.000;
g. berpengalaman dalam kepanitiaan dilingkungan Undip;
h. telah menyelesaikan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
Tingkat PraDasar dan/atau Dasar;
i. telah menyelesaikan Training legislatif dasar Fakultas dan/atau
Universitas;
j. apabila calon anggota SM SV yang mendaftar belum mengikuti TLD-F atau
TL-U, maka diharuskan mengikuti TLD-F atau TL-U pada periode berjalan
yang dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan mengikuti TLD-F atau
TL-U pada periode berjalan dan ditandatangani di atas materai 10.000;
k. apabila calon anggota SMSV yang mendaftar hanya mengikuti LKMM-D,
maka yang bersangkutan wajib untuk mengikuti TLD-F atau TL-U pada
periode berjalan yang dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan
mengikuti TLD-F atau TL-U pada periode berjalan dan ditandatangani di
atas materai 10.000;
l. menyertakan Curriculum Vitae lengkap yang diatur oleh KPPR SV;
m. menyertakan surat pernyataan kesediaan menjadi Anggota SM SV;
n. bersedia untuk tidak menjadi pengurus di Lembaga kemahasiswaan
internal di lingkup Universitas Diponegoro saat menjadi anggota SM SV;
dan
o. bukan merupakan bagian dari Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum
Raya (KPPR) Sekolah Vokasi dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya
(BPPR) Sekolah Vokasi di tahun yang sama saat yang bersangkutan
mendaftar.
(2) Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV harus memenuhi persyaratan:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
b. mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75;
c. mahasiswa Sekolah VokasiUndip untuk Ketua BEM SV minimal semester 5
(lima) dan maksimal semester 7 (tujuh), dan Wakil Ketua BEM SV minimal
semester 3 (tiga) dan maksimal semester 7 (tujuh), masih aktif, dan
terdaftar, yang dibuktikan dengan KTM, KRS, dan KHS terakhir, beserta
keterangan masih aktif kuliah yang dikeluarkan oleh Sekolah Vokasi;
d. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana
berdasarkan putusan pidana yang telah mempunyai keputusan yang tetap;
e. tidak pernah mengonsumsi narkoba dalam bentuk apapun dan dibuktikan
dengan surat pernyataan Bebas Narkoba dan ditandatangani dengan
materai 10.000;
f. telah menyelesaikan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
Tingkat Dasar untuk Ketua BEM SV dan Wakil Ketua BEM SV;
g. berpengalaman sebagai pengurus salah satu atau lebih organisasi
kemahasiswaan baik, di BEM Undip, SM Undip maupun Sekolah Vokasi,
Unit Kegiatan Mahasiswa Undip, HMPS SV, dan UPK SV Undip ditunjukkan
dengan melampirkan sertifikat dan/atau surat keputusan yang diketahui
oleh Pejabat Bidang Kemahasiswaan;
h. mendapatkan dukungan dari minimal 10 (sepuluh) mahasiswa setiap
program studi D4 Sekolah Vokasi Undip yang masih aktif dibuktikan
dengan foto wajah dengan menunjukkan KTM yang dikirimkan secara
online;
i. menyertakan Curriculum Vitae lengkap yang diatur oleh KPPR SV;
j. menyertakan surat pernyataan kesediaan menjadi pasangan calon Ketua
dan Wakil Ketua BEM SV;
k. membuat makalah berupa penjabaran visi-misi dan program 100 hari kerja
dengan ketentuan yang akan diatur dan dipublikasikan oleh KPPR SV;
l. apabila hanya ada calon tunggal yang mendaftar hingga batas waktu yang
telah ditentukan, maka ketentuannya akan diatur oleh KPPR SV;
m. apabila tidak ada calon yang mendaftar menjadi calon Ketua dan Wakil
Ketua BEM SV, maka akan dilakukan mekanisme selanjutnya yang diatur
oleh SM SV serta melibatkan HMPS dan UPK SV Undip tahun
terselenggaranya KPPR SV;
n. surat pernyataan kesediaan menaati peraturan Pemira SV Undip 2023
dengan sanksi-sanksi yang berlaku dan ditandangani oleh calon Ketua dan
Wakil Ketua BEM SV diatas materai 10.000 (form surat pernyataan dapat
diunduh di media online); dan
o. bukan merupakan bagian dari KPPR Sekolah Vokasi dan BPPR Sekolah
Vokasi di tahun yang sama saat yang bersangkutan mendaftar.
BAB IV

DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI

Pasal 6

Pemilihan Anggota SM SV
(1) Pemilihan Anggota SM SV dilakukan dengan sistem delegasi, melalui HMPS SV
dan UPK SV Undip yang telah terverifikasi oleh KPPR SV.
(2) Jumlah kuota kursi untuk Anggota SM SV pada tiap HMPS minimal 3 (tiga) kursi
dan tiap UPK SV Undip minimal 1 (satu) kursi.

Pasal 7

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV

(1) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan secara langsung dan terbuka
ditiap-tiap Program Studi se-Sekolah Vokasi.
(2) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan dengan sistem proporsional
(one man one vote), ditetapkan berdasarkan hasil akumulasi keseluruhan suara
pemilih pada tiap-tiap Program Studi.

Pasal 8

Daerah Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV

(1) Daerah pemilihan ketua dan wakil BEM SV adalah Program Studi se-Sekolah
Vokasi yang dilakukan secara online dan dilaksanakan sesuai dengan domisili
pemilih.
(2) Mekanisme pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV selanjutnya diatur
berdasarkan peraturan juknis Pemira SV.
BAB V

PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 9

(1) Penyelenggara PEMIRA SV dan penanggungjawab penyelenggara PEMIRA SV


adalah KPPR SV.
(2) KPPR SV bertanggungjawab:
a. secara administratif kepada SM SV;
b. secara kelembagaan ke seluruh mahasiswa Sekolah Vokasi Undip.
(3) Dalam penyelenggaraan PEMIRA SV, KPPR SV bebas dari intervensi pihak
manapun terkait pelaksanaan tugas dan wewenang.
(4) Dalam hal penyelenggaraan PEMIRA SV, KPPR SV bekerja sama dan saling
berkoordinasi dengan KPPR Universitas.

Pasal 10

Keanggotaan KPPR SV

(1) KPPR SV terdiri dari 4 (empat) orang KPPR Inti dan KPPR Anggota yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
(2) KPPR Inti merupakan pimpinan KPPR SV yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara yang telah melalui uji kelayakan dan ditetapkan oleh
SM SV.
(3) KPPR Anggota merupakan mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang dibentuk oleh
KPPR Inti dan disetujui oleh SM SV dengan jumlah yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
(4) Tata kerja KPPR SV disusun dan ditetapkan oleh KPPR SV dengan berpedoman
pada Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro tentang
Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Pasal 11

Proses dan Kriteria KPPR SV

(1) Open recruitment calon KPPR Inti PEMIRA SV dilakukan oleh SMSV.
(2) Uji kelayakan calon KPPR Inti PEMIRA SV ditentukan oleh SMSV.
(3) Pemilihan 4 (empat) orang KPPR Inti ditetapkan oleh SMSV dengan mengeluarkan
Surat Keputusan SMSV.
(4) Empat orang KPPR Inti PEMIRA SV yang selanjutnya diterapkan oleh SMSV
dengan Surat Keputusan KPPR Pemira SV berhak memilih KPPR anggota PEMIRA
SV lainnya.
(5) Struktur inti KPPR Pemira SV ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat oleh
4 (empat) orang KPPR Inti yang kemudian ditetapkan oleh SMSV.

Pasal 12

Tugas dan Wewenang KPPR SV

(1) Tugas KPPR SV:


a. menjaga harkat martabat KPPR SV sebagai penyelenggara Pemira yang
merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang
diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;
b. berkoordinasi dengan SM SV dalam pelaksanaan PEMIRA SV;
c. bekerjasama dengan KPPR Universitas dalam pelaksanaan Pemira di
tingkat fakultas;
d. bertanggungjawab atas pelaksanaan PEMIRA SV di tiap Program Studi;
e. merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan PEMIRA SV untuk
memilih anggota SM SV, Ketua, dan Wakil BEM SV;
f. membuat tahapan-tahapan pelaksanaan PEMIRA SV;
g. menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk tiap tiap
tahapan berdasarkan peraturan pemira yang berlaku;
h. menyampaikan laporan periodik mengenai pelaksanaan tahapan
penyelenggaraan PEMIRA SV kepada BPPR SV dan SM SV;
i. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan PEMIRA SV dan/atau yang
berkaitan dengan tugas/wewenang KPPR SV kepada seluruh mahasiswa
Sekolah Vokasi Undip;
j. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan PEMIRA SV kepada
seluruh mahasiswa Sekolah Vokasi Undip;
k. memperlakukan peserta pemira dan pasangan calon secara adil;
l. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data dari dekanat dan
menetapkannya sebagai daftar pemilih, kemudian dikonfirmasi kepada
daftar pemilih tetap dari tiap Program Studi;
m. mengoordinasikan kegiatan PEMIRA SV di TPS;
n. melakukan verifikasi terhadap calon-calon Anggota SM SV dan pasangan
calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV;
o. mengeluarkan surat ketetapan terhadap calon anggota SM SV dan calon
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV untuk dapat mengikuti PEMIRA SV;
p. menentukan jumlah surat suara pada setiap daerah pemilihan dan
memenuhi kekurangan suara;
q. menetapkan mekanisme pemberian dan pemungutan suara dengan
memperhatikan peraturan PEMIRA SV;
r. mengumpulkan dan mengatur logistik PEMIRA SV;
s. menetapkan hasil PEMIRA SV;
t. melakukan evaluasi atas pelaksanaan PEMIRA SV;
u. menindaklanjuti putusan BPPR SV atas temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaran atau sengketa Pemira.
(2) Wewenang KPPR Sekolah Vokasi:
a. menyusun dan menetapkan agenda kerja KPPR SV;
b. menetapkan standarisasi teknis pelaksanaan, kebutuhan pengadaan, dan
pendistribusian perlengkapan pemira SV
c. mengumumkan hasil perolehan suara kepada seluruh mahasiswa Sekolah
Vokasi Undip;
d. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi administratif
kepada anggota KPPR SV yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan PEMIRA SV yang
sedang berlangsung untuk dilaporkan ke BPPR SV.

Pasal 13

Panitia Pemungutan Suara Sekolah Vokasi

(1) Panitia Pemungutan Suara Sekolah Vokasi atau PPS-SV merupakan kepanitiaan
dalam pelaksanaan teknis PEMIRA SV.
(2) Anggota PPS-SV adalah mahasiswa yang terpilih melalui sistem open recruitment
yang diselenggarakan oleh KPPR SV.
(3) Jumlah susunan kepanitiaan dan sistem open recruitment ditetapkan dengan
keputusan KPPR SV.

Pasal 14

Tugas dan Wewenang Panitia Pemungutan Suara Sekolah Vokasi

(1) PPS-SV bertugas untuk membantu KPPR SV dalam menjalankan tugasnya.


(2) Tugas dan wewenang PPS-SV yang lain diatur lebih lanjut dalam peraturan teknis
yang ditentukan oleh KPPR SV.
Pasal 15

BPPR Sekolah Vokasi

(1) Open recruitment calon Panitia Pengawas Pemira Sekolah Vokasi atau BPPR SV
dilakukan oleh SM SV.
(2) Anggota BPPR SV adalah mahasiswa aktif Sekolah Vokasi Undip yang sedang
menempuh minimal semester 3 (tiga) dan maksimal semester 5 (lima).
(3) Tugas dan kewajiban BPPR SV adalah:
a. mengawasi semua tahapan PEMIRA SV dan komponen-komponen yang
terlibat di dalamnya serta melaporkan hasil pengawasan resmi tersebut;
b. dalam hal penanganan terhadap KPPR SV, BPPR SV melaporkan hasil
pengawasan resmi kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV;
c. dalam hal pengawasan terhadap peserta PEMIRA SV, BPPR SV melaporkan
hasil pengawasan resmi kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV;
d. dalam hal pengaduan, BPPR SV berhak menentukan prosedur resmi
pengaduan yang dilaporkan kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV.
(4) Apabila BPPR tidak menjalankan tugas, maka tanggung jawab selanjutnya
dikembalikan kepada penanggungjawab Pemira SV.

Pasal 16

Tim

Yudisial

(1) Tim Yudisial dibentuk oleh SM SV atas persetujuan Wakil Dekan I Akademik dan
Kemahasiswaan serta dalam melakukan penyelesaian sengketa yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Pemira di Sekolah Vokasi dapat mendengarkan masukan
dari KPPR SV, BPPR SV, SM SV, dan BEM SV.
(2) Anggota Tim Yudisial maksimal berjumlah 11 (sebelas) orang yang dipimpin oleh
1 (satu) orang ketua yang dipilih berdasarkan kesepakatan anggota Tim Yudisial.
(3) Tugas dan Wewenang Tim Yudisial:
a. Tim Yudisial bertugas menyelenggarakan sidang yang berkaitan dengan
sengketa Pemira yang dilaporkan oleh BPPR SV selambat-lambatnya 3
(tiga) hari setelah pengaduan;
b. Tim Yudisial berwenang menyelesaikan sengketa dan menjatuhkan sanksi
Pemira berdasarkan laporan dan pengaduan dari pihak-pihak terkait.

Pasal 17

Masa Kerja

(1) Masa kerja KPPR SV berakhir sampai dengan 2 (dua) minggu setelah pelantikan
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dan Anggota SM SV.
(2) Masa kerja PPS-SV berakhir sampai dengan dibubarkan oleh KPPR SV.
(3) Masa kerja BPPR SV berakhir sampai 2 (dua) minggu setelah penetapan hasil
PEMIRA SV.
(4) Masa kerja Tim Yudisial berakhir sampai 2 (dua) minggu setelah penetapan hasil.

BAB VI

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Pasal 18

(1) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang masih aktif dan terdaftar
mempunyai hak memilih, yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) Universitas Diponegoro atau Kartu Identitas lainnya yang
menunjukkan sebagai mahasiswa aktif Universitas Diponegoro.
(2) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip mempunyai hak untuk dipilih sebagai
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV Undip dengan syarat yang sudah ditetapkan.
(3) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang mempunyai hak untuk dipilih
sebagai anggota SM SV dengan syarat yang sudah ditetapkan.
BAB VII

KAMPANYE PEMIRA

Pasal 19

Pelaksanaan Kampanye Pemira Mahasiswa Sekolah Vokasi

(1) Dalam penyelenggaraan PEMIRA SV, dilakukan kampanye PEMIRA SV.


(2) Dalam kampanye PEMIRA SV sebagaimana dimaksud ayat (1), mahasiswa
mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk menghadirinya tanpa paksaan dari
pihak manapun.
(3) Pelaksanaan kampanye PEMIRA SV dilakukan sejak selesainya pengumuman
daftar calon tetap Ketua dan Wakil Ketua BEM SV Undip sesuai dengan keputusan
KPPR SV.
(4) Tema kampanye adalah visi, misi, dan program yang disampaikan oleh calon
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV.
(5) Tata cara dan waktu kampanye diatur oleh KPPR SV.
(6) Dalam pelaksanaan kampanye PEMIRA SV, calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV
wajib mengikuti seluruh rangkaian kampanye.

Pasal 20

Larangan dalam Kampanye Pemira

(1) Dalam kampanye dilarang:


a. melakukan kampanye negatif dengan menghina seseorang, agama, suku,
ras, ideologi, golongan atau paslon lainnya;
b. menghasut dan mengadu domba kelompok-kelompok mahasiswa;
c. mengganggu ketertiban umum dan merugikan kelompok-
kelompok mahasiswa;
d. mengancam atau menggunakan kekerasan kepada seseorang atau
kontestan PEMIRA SV lainnya.
(2) Pelanggaran atas ketentuan mengenai kampanye sebagimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (1) pada pelaksanaan PEMIRA SV akan mengakibatkan pemberian
sanksi.

Pasal 21

Pendanaan Kampanye

(1) Dana kampanye dari masing-masing peserta diperoleh dari sumber-sumber yang
halal dan dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Pendanaan kampanye tidak boleh bersumber dari:
a. pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik (Partai Politik, Anggota
Legislatif, dan pihak yang sedang mencalonkan diri sebagai pejabat politik);
b. produk-produk yang dilarang mensponsori kegiatan kampus yang telah
diatur dalam PPO LK SV Undip;
c. minuman keras, narkoba, dan psikotropika.
(3) Peserta Pemira wajib melaporkan sumber dana alokasi penggunaan dana
kampanye secara rinci dan disertai bukti yang relevan kepada KPPR SV.
(4) Dana kampanye pribadi pasangan calon maksimal Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah).
BAB VIII

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 22

Waktu Pemungutan dan Penghitungan

Pemungutan suara dalam PEMIRA SV dilaksanakan serentak secara online se-Sekolah


Vokasi pada tanggal yang telah ditetapkan oleh KPPR SV.

Pasal 23

Tempat Pemungutan Suara

Pemungutan suara dalam PEMIRA SV dilakukan secara online melalui platform SSO di
domisili pemilih masing-masing.

Pasal 24

Penghitungan Suara

(1) Penghitungan suara diadakan oleh PPS-SV ditempat yang telah ditentukan oleh
KPPR SV.
(2) Para saksi dan seluruh civitas akademika Sekolah Vokasi berhak hadir untuk
menyaksikan dan mengikuti jalannya penghitungan suara.
(3) Saksi dan mahasiswa lainnya yang menyaksikan jalannya penghitungan suara
dapat mengajukan keberatan apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
peraturan yang ada.
(4) Jika keberatan yang diajukan sebagaimana pada ayat (3) diterima, PPS-SV seketika
juga mengadakan perbaikan.
Pasal 25

(1) Pemungutan dan penghitungan suara dilakukan menggunakan sistem secara


daring yang telah disiapkan oleh KPPR.
(2) Pemungutan dan penghitungan suara yang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
wajib dapat digunakan oleh Pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemungutan dan penghitungan suara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam keputusan KPPR.

Pasal 26

(1) Setelah penghitungan suara, PPS-SV segera membuat berita acara dan Lembar
Hasil Perhitungan Suara yang ditandatangani oleh PPS-SV serta para saksi.
(2) PPS memberikan berita acara kepada para saksi dari pasangan calon yang hadir di
perhitungan suara.

Pasal 27

Hasil Perhitungan

Hasil perhitungan suara segera disampaikan dan diserahkan oleh PPS-SV kepada KPPR
SV.

Pasal 28

Keberatan yang diajukan oleh para saksi dari peserta PEMIRA SV terhadap jalannya
penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak menghalangi proses
PEMIRA SV.
Pasal 29

Format berita acara dan lembar hasil perhitungan suara sebagaimana dimaksud pada
Pasal 26 ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh KPPR SV.

Pasal 30

(1) Selama masa tenang dan pemungutan suara para peserta PEMIRA SV dilarang
untuk:
a. melakukan kampanye baik secara lisan maupun tertulis;
b. melakukan pemaksaan kepada mahasiswa dalam menggunakan hak
pilihnya;
c. melakukan hal-hal yang menghambat mahasiswa untuk menyalurkan
aspirasinya;
d. menghalangi KPPR SV dan PPS-SV dalam melaksanakan tugasnya;
e. melakukan kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara;
f. melakukan money politic.
(2) Pelanggaran pada Pasal 30 ayat (1) diatas akan dikenakan sanksi.

BAB IX

PENETAPAN HASIL PEMIRA MAHASISWA SEKOLAH VOKASI

Pasal 31

(1) Selama Pengesahan hasil perhitungan suara di tiap Program Studi untuk pasangan
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan oleh PPS-SV.
(2) Penetapan keseluruhan hasil PEMIRA SV dilakukan oleh KPPR SV.
(3) Mekanisme pengesahan penghitungan hasil suara calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV akan diatur lebih lanjut dalam peraturan KPPR SV.
BAB X

PENGUMUMAN HASIL PEMIRA DAN PEMBERITAHUAN KEPADA CALON TERPILIH

Pasal 32

(1) Waktu pengumuman hasil PEMIRA SV ditentukan oleh KPPR SV maksimal 7


(tujuh) hari setelah pemungutan suara.
(2) Pengumuman hasil PEMIRA SV dilakukan oleh KPPR SV.

BAB XI

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN/ATAU SUSULAN

Pasal 33

(1) Pemungutan suara ulang dan/atau susulan dilaksanakan apabila:


a. di suatu daerah pemilihan pada waktu ditetapkan tidak dapat
diselenggarakan Pemira atau penyelenggaraan pemungutan suara berhenti
akibat keadaan yang tidak memungkinkan yang mengakibatkan hasil
pemungutan suara tidak dapat digunakan atau perhitungan suara tidak
dapat dilakukan;
b. BPPR SV menemukan pelanggaran dari hasil sidang Tim Yudisial
memutuskan untuk dilaksanakannya pemungutan suara ulang maka KPPR
SV wajib melaksanakan keputusan Tim Yudisial.
(2) Batas waktu pemungutan suara susulan atau ulang:
a. pemungutan suara susulan sebagaimana dimaksud ayat (1) poin a.
dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari semenjak pelaksanaan PEMIRA
SV;
b. pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud ayat (1) poin b. dilakukan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari semenjak keputusan hasil sidang Tim
Yudisial ditetapkan.

BAB XII

KETENTUAN PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 34

Yang berwenang menyelesaikan sengketa PEMIRA SV dan memberikan sanksi adalah


Tim Yudisial, KPPR SV, dan SM SV dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam
peraturan KPPR SV.

Pasal 35

(1) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran ringan oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan kampanye lisan dan/atau tertulis selama masa tenang yang
dibuktikan dengan adanya tindakan persuasif, brosur, pamflet, dan media
sosial pada saat tersebut;
b. melakukan kampanye dengan memojokkan/ menghina calon ketua dan
wakil ketua lain yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR
SV dan bukti-bukti pendukung.
(2) Sanksi yang dijatuhkan untuk pelanggaran ringan adalah dilakukan peringatan
oleh KPPR SV sebanyak 1 (satu) kali dengan lisan dan/atau tertulis dan
dipublikasikan kepada mahasiswa. Apabila peringatan tidak ditaati, maka akan
dikenakan pemotongan sebanyak 10% (sepuluh persen) dari total perolehan
suara calon
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang bersangkutan di Program Studi Tempat
Kejadian Perkara (TKP).
(3) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran sedang oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan pemaksaan kepada pemilih untuk memilih salah satu paslon
PEMIRA SV yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV,
dan bukti-bukti pendukung;
b. melakukan sabotase atau intimidasi terhadap pelaksana pemira,
mahasiswa pemilih, dan peserta pemira yang dibuktikan dengan adanya
saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
c. melakukan kampanye dengan isu SARA yang dibuktikan dengan adanya
saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
d. menggunakan dana kampanye melebihi Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah)
yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-
bukti pendukung;
e. tidak mengikuti kampanye tanpa adanya keterangan yang telah ditetapkan
oleh KPPR SV.
(4) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran sedang adalah pemotongan
sebanyak 50% dari total perolehan suara calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV
yang bersangkutan di Departemen/ Program Studi Tempat Kejadian Perkara
(TKP).
(5) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran berat oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan money politic (dalam bentuk uang) kepada penyelenggara
mahasiswa maupun kepada pemilih yang dibuktikan dengan adanya saksi,
aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
b. melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap pelaksana
pemira, mahasiswa pemilih, dan peserta pemira yang dibuktikan dengan
adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
c. melakukan kecurangan-kecurangan dan manipulasi hasil pemira yang
dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti
pendukung.
(6) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran berat adalah penghapusan total
perolehan suara calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang bersangkutan di
Program Studi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pasal 36

KPPR SV akan diberi sanksi apabila:

(1) Secara kelembagaan:


a. berafiliasi atau memihak salah satu calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV;
b. tidak menyelenggarakan Pemira sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Secara personal:
Anggota KPPR SV melakukan manipulasi data dan/atau menerima suap yang
dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti
pendukung yang bersangkutan akan dikeluarkan dari keanggotaannya.

Pasal 37

PPS-SV akan diberi sanksi apabila:

(1) Secara kelembagaan:


a. berafiliasi atau memihak salah satu calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV;
b. tidak menyelenggarakan Pemira sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Secara personal:
Anggota PPS-SV melakukan manipulasi data dan/atau menerima suap yang
dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti
pendukung yang bersangkutan akan dikeluarkan dari keanggotaannya.
Pasal 38

Sanksi Untuk BPPR Sekolah Vokasi

BPPR SV akan diberikan sanksi dan teguran melalui sidang Tim Yudisial apabila tidak
melakukan pengawasan terhadap proses PEMIRA SV sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB XIII

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 39

Pelaksanaan Pemira dapat dilaksanakan tidak secara langsung atau melalui platform
online apabila memenuhi syarat:

a. adanya Kejadian Luar Biasa atau bencana nasional pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu.
b. adanya Surat Edaran dari pihak Rektorat dan Dekanat SV perihal kejadian
tertentu yang memungkinkan beralihnya kegiatan organisasi kemahasiswaan
secara daring.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 40

(1) Hal-hal yang belum diatur didalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan
petunjuk teknis PEMIRA SV.
(2) Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro No.14 Tahun 2021 Tentang Pemilihan Umum Raya
Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 41

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Microsoft Teams

Hari, Tanggal : Selasa, 26 September 2023

Pukul : 22.48 WIB

Ketua Senat Mahasiswa

Sekolah Vokasi

Universitas Diponegoro

Sofi Dian Pertiwi


NIM. 40040320650069

Anda mungkin juga menyukai