Perma Pemira SV 2023
Perma Pemira SV 2023
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NOMOR 17 TAHUN 2023
TENTANG
TENTANG
UNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO
MEMUTUSKAN
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
(1) Langsung, yaitu setiap pemilih yang mempunyai hak pilih dapat memberikan
suaranya secara langsung dan tidak dapat diwakilkan oleh oranglain pada saat
pelaksanaan PEMIRA SV.
(2) Umum, yaitu penyelenggaraan PEMIRA SV dilaksanakan secara umum dan
serempak di SekolahVokasi dengan memberi kesempatan kepada seluruh
mahasiswa Sekolah Vokasi untuk terlibat didalamnya.
(3) Bebas, yaitu setiap mahasiswa Sekolah Vokasi mempunyai kebebasan
menyalurkan aspirasi politiknya dalam PEMIRASV tanpa tekanan dari pihak
manapun.
(4) Rahasia, yaitu setiap mahasiswa Sekolah Vokasi yang mempunyai hak pilih
dijamin kerahasiaannya dalam menyalurkan aspirasi politiknya dalam PEMIRA
SV.
(5) Jujur, yaitu setiap penyelenggara PEMIRA SV, Pemilih, Peserta PEMIRA SV, serta
semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan ini.
(6) Adil, yaitu penyelenggaraan PEMIRA SV dilandasi oleh semangat keadilan untuk
memberi kesempatan yang sama dan propOsional terhadap semua komponen
mahasiswa Sekolah Vokasi yang terlibat dan ikut serta dalam PEMIRA SV.
Pasal 3
Pelaksanaan PEMIRA SV
Pasal 4
Peserta PEMIRA SV adalah Calon Ketua dan Wakil BEM SV, serta Calon Anggota SM SV.
Pasal 5
Pasal 6
Pemilihan Anggota SM SV
(1) Pemilihan Anggota SM SV dilakukan dengan sistem delegasi, melalui HMPS SV
dan UPK SV Undip yang telah terverifikasi oleh KPPR SV.
(2) Jumlah kuota kursi untuk Anggota SM SV pada tiap HMPS minimal 3 (tiga) kursi
dan tiap UPK SV Undip minimal 1 (satu) kursi.
Pasal 7
(1) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan secara langsung dan terbuka
ditiap-tiap Program Studi se-Sekolah Vokasi.
(2) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan dengan sistem proporsional
(one man one vote), ditetapkan berdasarkan hasil akumulasi keseluruhan suara
pemilih pada tiap-tiap Program Studi.
Pasal 8
(1) Daerah pemilihan ketua dan wakil BEM SV adalah Program Studi se-Sekolah
Vokasi yang dilakukan secara online dan dilaksanakan sesuai dengan domisili
pemilih.
(2) Mekanisme pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM SV selanjutnya diatur
berdasarkan peraturan juknis Pemira SV.
BAB V
PENYELENGGARA PEMIRA
Pasal 9
Pasal 10
Keanggotaan KPPR SV
(1) KPPR SV terdiri dari 4 (empat) orang KPPR Inti dan KPPR Anggota yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
(2) KPPR Inti merupakan pimpinan KPPR SV yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara yang telah melalui uji kelayakan dan ditetapkan oleh
SM SV.
(3) KPPR Anggota merupakan mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang dibentuk oleh
KPPR Inti dan disetujui oleh SM SV dengan jumlah yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
(4) Tata kerja KPPR SV disusun dan ditetapkan oleh KPPR SV dengan berpedoman
pada Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro tentang
Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Pasal 11
(1) Open recruitment calon KPPR Inti PEMIRA SV dilakukan oleh SMSV.
(2) Uji kelayakan calon KPPR Inti PEMIRA SV ditentukan oleh SMSV.
(3) Pemilihan 4 (empat) orang KPPR Inti ditetapkan oleh SMSV dengan mengeluarkan
Surat Keputusan SMSV.
(4) Empat orang KPPR Inti PEMIRA SV yang selanjutnya diterapkan oleh SMSV
dengan Surat Keputusan KPPR Pemira SV berhak memilih KPPR anggota PEMIRA
SV lainnya.
(5) Struktur inti KPPR Pemira SV ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat oleh
4 (empat) orang KPPR Inti yang kemudian ditetapkan oleh SMSV.
Pasal 12
Pasal 13
(1) Panitia Pemungutan Suara Sekolah Vokasi atau PPS-SV merupakan kepanitiaan
dalam pelaksanaan teknis PEMIRA SV.
(2) Anggota PPS-SV adalah mahasiswa yang terpilih melalui sistem open recruitment
yang diselenggarakan oleh KPPR SV.
(3) Jumlah susunan kepanitiaan dan sistem open recruitment ditetapkan dengan
keputusan KPPR SV.
Pasal 14
(1) Open recruitment calon Panitia Pengawas Pemira Sekolah Vokasi atau BPPR SV
dilakukan oleh SM SV.
(2) Anggota BPPR SV adalah mahasiswa aktif Sekolah Vokasi Undip yang sedang
menempuh minimal semester 3 (tiga) dan maksimal semester 5 (lima).
(3) Tugas dan kewajiban BPPR SV adalah:
a. mengawasi semua tahapan PEMIRA SV dan komponen-komponen yang
terlibat di dalamnya serta melaporkan hasil pengawasan resmi tersebut;
b. dalam hal penanganan terhadap KPPR SV, BPPR SV melaporkan hasil
pengawasan resmi kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV;
c. dalam hal pengawasan terhadap peserta PEMIRA SV, BPPR SV melaporkan
hasil pengawasan resmi kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV;
d. dalam hal pengaduan, BPPR SV berhak menentukan prosedur resmi
pengaduan yang dilaporkan kepada Tim Yudisial dan diketahui oleh SM SV.
(4) Apabila BPPR tidak menjalankan tugas, maka tanggung jawab selanjutnya
dikembalikan kepada penanggungjawab Pemira SV.
Pasal 16
Tim
Yudisial
(1) Tim Yudisial dibentuk oleh SM SV atas persetujuan Wakil Dekan I Akademik dan
Kemahasiswaan serta dalam melakukan penyelesaian sengketa yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Pemira di Sekolah Vokasi dapat mendengarkan masukan
dari KPPR SV, BPPR SV, SM SV, dan BEM SV.
(2) Anggota Tim Yudisial maksimal berjumlah 11 (sebelas) orang yang dipimpin oleh
1 (satu) orang ketua yang dipilih berdasarkan kesepakatan anggota Tim Yudisial.
(3) Tugas dan Wewenang Tim Yudisial:
a. Tim Yudisial bertugas menyelenggarakan sidang yang berkaitan dengan
sengketa Pemira yang dilaporkan oleh BPPR SV selambat-lambatnya 3
(tiga) hari setelah pengaduan;
b. Tim Yudisial berwenang menyelesaikan sengketa dan menjatuhkan sanksi
Pemira berdasarkan laporan dan pengaduan dari pihak-pihak terkait.
Pasal 17
Masa Kerja
(1) Masa kerja KPPR SV berakhir sampai dengan 2 (dua) minggu setelah pelantikan
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dan Anggota SM SV.
(2) Masa kerja PPS-SV berakhir sampai dengan dibubarkan oleh KPPR SV.
(3) Masa kerja BPPR SV berakhir sampai 2 (dua) minggu setelah penetapan hasil
PEMIRA SV.
(4) Masa kerja Tim Yudisial berakhir sampai 2 (dua) minggu setelah penetapan hasil.
BAB VI
Pasal 18
(1) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang masih aktif dan terdaftar
mempunyai hak memilih, yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) Universitas Diponegoro atau Kartu Identitas lainnya yang
menunjukkan sebagai mahasiswa aktif Universitas Diponegoro.
(2) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip mempunyai hak untuk dipilih sebagai
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV Undip dengan syarat yang sudah ditetapkan.
(3) Setiap Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang mempunyai hak untuk dipilih
sebagai anggota SM SV dengan syarat yang sudah ditetapkan.
BAB VII
KAMPANYE PEMIRA
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pendanaan Kampanye
(1) Dana kampanye dari masing-masing peserta diperoleh dari sumber-sumber yang
halal dan dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Pendanaan kampanye tidak boleh bersumber dari:
a. pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik (Partai Politik, Anggota
Legislatif, dan pihak yang sedang mencalonkan diri sebagai pejabat politik);
b. produk-produk yang dilarang mensponsori kegiatan kampus yang telah
diatur dalam PPO LK SV Undip;
c. minuman keras, narkoba, dan psikotropika.
(3) Peserta Pemira wajib melaporkan sumber dana alokasi penggunaan dana
kampanye secara rinci dan disertai bukti yang relevan kepada KPPR SV.
(4) Dana kampanye pribadi pasangan calon maksimal Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah).
BAB VIII
Pasal 22
Pasal 23
Pemungutan suara dalam PEMIRA SV dilakukan secara online melalui platform SSO di
domisili pemilih masing-masing.
Pasal 24
Penghitungan Suara
(1) Penghitungan suara diadakan oleh PPS-SV ditempat yang telah ditentukan oleh
KPPR SV.
(2) Para saksi dan seluruh civitas akademika Sekolah Vokasi berhak hadir untuk
menyaksikan dan mengikuti jalannya penghitungan suara.
(3) Saksi dan mahasiswa lainnya yang menyaksikan jalannya penghitungan suara
dapat mengajukan keberatan apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
peraturan yang ada.
(4) Jika keberatan yang diajukan sebagaimana pada ayat (3) diterima, PPS-SV seketika
juga mengadakan perbaikan.
Pasal 25
Pasal 26
(1) Setelah penghitungan suara, PPS-SV segera membuat berita acara dan Lembar
Hasil Perhitungan Suara yang ditandatangani oleh PPS-SV serta para saksi.
(2) PPS memberikan berita acara kepada para saksi dari pasangan calon yang hadir di
perhitungan suara.
Pasal 27
Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan suara segera disampaikan dan diserahkan oleh PPS-SV kepada KPPR
SV.
Pasal 28
Keberatan yang diajukan oleh para saksi dari peserta PEMIRA SV terhadap jalannya
penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak menghalangi proses
PEMIRA SV.
Pasal 29
Format berita acara dan lembar hasil perhitungan suara sebagaimana dimaksud pada
Pasal 26 ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh KPPR SV.
Pasal 30
(1) Selama masa tenang dan pemungutan suara para peserta PEMIRA SV dilarang
untuk:
a. melakukan kampanye baik secara lisan maupun tertulis;
b. melakukan pemaksaan kepada mahasiswa dalam menggunakan hak
pilihnya;
c. melakukan hal-hal yang menghambat mahasiswa untuk menyalurkan
aspirasinya;
d. menghalangi KPPR SV dan PPS-SV dalam melaksanakan tugasnya;
e. melakukan kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara;
f. melakukan money politic.
(2) Pelanggaran pada Pasal 30 ayat (1) diatas akan dikenakan sanksi.
BAB IX
Pasal 31
(1) Selama Pengesahan hasil perhitungan suara di tiap Program Studi untuk pasangan
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV dilakukan oleh PPS-SV.
(2) Penetapan keseluruhan hasil PEMIRA SV dilakukan oleh KPPR SV.
(3) Mekanisme pengesahan penghitungan hasil suara calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV akan diatur lebih lanjut dalam peraturan KPPR SV.
BAB X
Pasal 32
BAB XI
Pasal 33
BAB XII
Pasal 34
Pasal 35
(1) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran ringan oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan kampanye lisan dan/atau tertulis selama masa tenang yang
dibuktikan dengan adanya tindakan persuasif, brosur, pamflet, dan media
sosial pada saat tersebut;
b. melakukan kampanye dengan memojokkan/ menghina calon ketua dan
wakil ketua lain yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR
SV dan bukti-bukti pendukung.
(2) Sanksi yang dijatuhkan untuk pelanggaran ringan adalah dilakukan peringatan
oleh KPPR SV sebanyak 1 (satu) kali dengan lisan dan/atau tertulis dan
dipublikasikan kepada mahasiswa. Apabila peringatan tidak ditaati, maka akan
dikenakan pemotongan sebanyak 10% (sepuluh persen) dari total perolehan
suara calon
Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang bersangkutan di Program Studi Tempat
Kejadian Perkara (TKP).
(3) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran sedang oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan pemaksaan kepada pemilih untuk memilih salah satu paslon
PEMIRA SV yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV,
dan bukti-bukti pendukung;
b. melakukan sabotase atau intimidasi terhadap pelaksana pemira,
mahasiswa pemilih, dan peserta pemira yang dibuktikan dengan adanya
saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
c. melakukan kampanye dengan isu SARA yang dibuktikan dengan adanya
saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
d. menggunakan dana kampanye melebihi Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah)
yang dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-
bukti pendukung;
e. tidak mengikuti kampanye tanpa adanya keterangan yang telah ditetapkan
oleh KPPR SV.
(4) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran sedang adalah pemotongan
sebanyak 50% dari total perolehan suara calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV
yang bersangkutan di Departemen/ Program Studi Tempat Kejadian Perkara
(TKP).
(5) Yang termasuk jenis-jenis pelanggaran berat oleh calon Ketua dan Wakil Ketua
BEM SV dalam peraturan ini adalah:
a. melakukan money politic (dalam bentuk uang) kepada penyelenggara
mahasiswa maupun kepada pemilih yang dibuktikan dengan adanya saksi,
aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
b. melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap pelaksana
pemira, mahasiswa pemilih, dan peserta pemira yang dibuktikan dengan
adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti pendukung;
c. melakukan kecurangan-kecurangan dan manipulasi hasil pemira yang
dibuktikan dengan adanya saksi, aduan, temuan BPPR SV, dan bukti-bukti
pendukung.
(6) Sanksi yang diberlakukan untuk pelanggaran berat adalah penghapusan total
perolehan suara calon Ketua dan Wakil Ketua BEM SV yang bersangkutan di
Program Studi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pasal 36
Pasal 37
BPPR SV akan diberikan sanksi dan teguran melalui sidang Tim Yudisial apabila tidak
melakukan pengawasan terhadap proses PEMIRA SV sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB XIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 39
Pelaksanaan Pemira dapat dilaksanakan tidak secara langsung atau melalui platform
online apabila memenuhi syarat:
a. adanya Kejadian Luar Biasa atau bencana nasional pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu.
b. adanya Surat Edaran dari pihak Rektorat dan Dekanat SV perihal kejadian
tertentu yang memungkinkan beralihnya kegiatan organisasi kemahasiswaan
secara daring.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
(1) Hal-hal yang belum diatur didalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan
petunjuk teknis PEMIRA SV.
(2) Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan Senat Mahasiswa Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro No.14 Tahun 2021 Tentang Pemilihan Umum Raya
Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 41
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro