Anda di halaman 1dari 5

Antara KSO HKTS dengan [Badan Hukum/Perseorangan] Halaman 1 dari 5

SURAT PERJANJIAN SEWA


Antara

KONSORSIUM PT. HUTAMA KARYA (Persero) – PT. TIMAS SUPLINDO

Dengan
MERLINA SUSANTI
Nomor: 140/KSO.HKTS-CB.III/SP.SEWA-KENDARAAN/CAR/IX/2022

Pada hari ini Jumat,Tanggal 09 September 2022, pihak yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : Randy Riza Kurniawan


Jabatan : Project Manager, Konsorsium PT. Hutama Karya (Persero) – PT. Timas Suplindo
(KSO HKTS), Proyek Pembangunan Pengembangan Pipa CB III (Lomanis –
Tasikmalaya), Head Office Jl. Benyamin Sueb, Boutique Office Park No. B21,
Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat - 10630 .
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
II. Nama  MERLINA SUSANTI
Perseorangan, Selaku Pemilik Kendaraan Mobil Suzuki Carry Furtura R. 1686 GR
yang berkedudukan di Link Jelat RT. 03 Rw. 03 Kel. Pataruman Kec. Pataruman
banjar Jawa Barat
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya dalam PERJANJIAN SEWA ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri
disebut “PIHAK” dan secara besama-sama disebut “PARA PIHAK”.

Terlebih dahulu PARA PIHAK menerangkan hal-hal sebagai berikut:


1. BahwaPIHAK PERTAMA memerlukan kendaraan dalam rangka menunjang kegiatan
pelaksanaan Proyek Pembangunan Pengembangan Pipa CB III (Lomanis – Tasikmalaya).

2. Bahwa PIHAK PERTAMA melakukan Pengadaan Sewa Kendaraan Mobil Suzuki CARRY FURTURA
R. 1686 GR milik PIHAK KEDUA, yang akan dipergunakan oleh PIHAK PERTAMA dan/atau untuk
kepentingan PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA telah menyanggupi untuk menyediakan kendaraan tersebutdan mengikatkan diri
dalam PERJANJIAN SEWA ini dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut:

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK setuju untuk membuat Perjanjian sewa-menyewa
kendaraan yang selanjutnya disebut sebagai “PERJANJIAN SEWA” dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Antara KSO HKTS dengan [Badan Hukum/Perseorangan] Halaman 2 dari 5

PASAL 1
TARIF SEWA

Kedua belah pihak setuju atas tarif Sewa Kendaraan Mobi SUZUKI CARRI FURTURA termasuk pajak,
PPh psl. 23 yaitu sebesar : 2%
No. Uraian Unit Harga /Bulan Bulan Total
Mobil Suzuki 1 Unit 3 Bulan
1 Rp. 3.500.000 Rp. 10.500.000
Carry Furtura
PPh Psl. 23 4% Rp. 70.000 3 bulan Rp. 210.000
Jumlah Dibayar Rp. 10.290.000

Terbilang : Sepuluh Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah

PASAL 2
SPESIFIKASI & IDENTITAS KENDARAAN

PIHAK KEDUA menyediakan dan menyerahkan kendaraan kepada PIHAK PERTAMA dengan
spesifikasi dan identitas kendaraan sebagai berikut:
Unit Pertama:
A) Nomor Polisi : R. 1686 GR
B) Nama Pemilik STNK : SARTIYEM
C) Merek/Type : SUZUKI CARRY FURTURA
D) Jenis : Mobil Penumpang
E) Model : ST. WAGON
F) Tahun Pembuatan : 1991
G) Isi Silinder : 1360
H) Warna : Merah Metalik
I) Nomor Rangka : SL413110341
J) Nomor Mesin : G13CI10341
K) Kapasitas Mesin :
L) Warna TNKB : Hitam
M) Nomor BPKB : MOC353611

PASAL 3
JANGKA WAKTU SEWA DAN CARA PEMBAYARAN

1.1 PIHAK PERTAMA akan menyewa Kendaraan dengan spesifikasi dan data kendaraan seperti
tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini dari PIHAK KEDUA untuk jangka waktu sewa selama 3 Bulan
, terhitung sejak tanggal di tandatanganinya Surat PERJANJIAN SEWA Kendaraan ini Tanggal 9
September 2022 Sampai Tanggal 9 Desember 2022.

1.2 Pembayaran dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pembayaran senilai Rp3,430.000 Harga Sewa per bulan akan dibayarkan setiap
bulannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tagihan diterima dengan
lengkap beserta dokumen-dokumen pendukungnya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Antara KSO HKTS dengan [Badan Hukum/Perseorangan] Halaman 3 dari 5

2) PIHAK PERTAMA akan melakukan Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dengan cara
transfer ke Akun Rekening berikut:

Nama Akun : MERLINA SUSANTI


Bank : BRI
No. Rekening : 0162-01-029802-50-2

PASAL 4
ASURANSI & PEMELIHARAAN

Untuk kepentingan PARA PIHAK, PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mengadakan dan menjamin
ketersediaan asuransi dan melakukan pemeliharaan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PIHAK KEDUA wajib menyediakan Asuransi Kendaraan All Risk untuk melindungi unit kendaraan
milik PIHAK KEDUA dari kerusakan yang disebabkan oleh sekurang-kurangnya namun tidak
terbatas kepada, sebagai berikut:
1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir/terperosok;
2) Perbuatan jahat;
3) Pencurian (termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan
kekerasan ataupun ancaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, 363 ayat (3), (4),
(5) dan Pasal 356 KUHP);
4) Kebakaran (termasuk kebakaran akibat benda lain yang berdekatan dengan tempat
peyimpanan unit kendaraan, kebakaran akibat sambaran petir, kerusakan karena air
atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk mencegah atau memadamkan kebarakan,
dimusnahkannya seluruh atau sebagian unit kendaraan atas perintah pihak berwenang
dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran).
2. Apabila selama digunakan oleh PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu PERJANJIAN SEWA ini
terjadi kerusakan-kerusakan sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) tersebut di atas, maka
PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA untuk diklaim kepada Pihak
Asuransi.
3. PIHAK PERTAMA akan menanggung biaya klaim PIHAK KEDUA kepada pihak Asuransi, dan PIHAK
KEDUA akan menyediakan unit Kendaraan pengganti selama proses Klaim dan perbaikan unit
kendaraan yang mengalamai kerusakan tersebut.
4. PIHAK KEDUA wajib melakukan pemeliharaan (ganti oli & service) unit kendaraan secara berkala
dalam jangka waktu PERJANJIAN SEWA ini setidak-tidaknya 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun
atau merujuk PIHAK PERTAMA untuk membawa unit kendaraan yang disewa oleh PIHAK
PERTAMA ke bengkel yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dengan biaya yang ditanggung
sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
5. Berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA terhadap kondisi ban yang sudah tidak memadai /tidak
aman untuk dikendarai, maka PIHAK KEDUA wajib untuk mengganti ban unit kendaraan
tersebut atau merujuk PIHAK PERTAMA untuk membawa unit kendaraan yang disewa oleh
PIHAK PERTAMA ke bengkel yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dengan biaya yang ditanggung
sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

P A S A L 5
K E A D A A N K A H A R

1. Suatu PIHAK dibebaskan dari kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN SEWA ini, jika kewajiban
tersebut tidak dapat dilaksanakan karena keadaan yang berada di luar kontrol yang wajar dari
PIHAK tersebut, tidak dapat dihindari meskipun dengan perencanaan yang baik dan tidak dapat
diatasi dengan upaya yang wajar(“Keadaan Kahar”).

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Antara KSO HKTS dengan [Badan Hukum/Perseorangan] Halaman 4 dari 5

2. Kejadian-kejadian berikut adalah Keadaan Kahar, yaitu: a) kerusuhan masal, perang saudara,
pemberontakan, perebutan kekuasaan, perang dengan negara lain atau terorisme; atau b)
gempa bumi, banjir, ledakan gunung berapi dan/atau bencana alam lainnya; atau c) sengketa
industrial atau pemogokan masal yang terjadi di tingkat nasional maupun daerah; atau d)
perubahan peraturan perundang-undangan nasional maupun daerah secara material.
3. Suatu PIHAK hanya akan dibebaskan dari kewajibannya berdasarjan PERJANJIAN ini dengan
alasan Keadaan Kahar jika: a) keadaan dimaksud berdampak langsung pada pelaksanaan
kewajiban PIHAK tersebut, dan b) tidak ada unsur kesengajaan dan/atau kelalaian yang
dilakukan oleh PIHAK tersebut.
4. Apabila terjadi Keadaan Kahar, suatu PIHAK wajib memberitahukan kepada PIHAK lainnya
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal terjadinya Keadaan Kahar
untuk mendapat persetujuan PIHAK lainnya disertai surat keterangan dari instansi yang
berwenang tentang kondisi tersebut.

PASAL 6
PERSELISIHAN DAN HUKUM YANG BERLAKU

1. Perselisihan antara PIHAK PERTAMAdan PIHAK KEDUA yang terjadi berdasarkan PERJANJIAN
SEWA ini, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara musyawarah diantara kedua
belah pihak dengan jangka waktu paling lama selama 30 (tiga puluh) hari.
2. Jika dalam jangka waktu yang diatur pada Pasal 6 ayat (1) tersebut di atas tidak tercapai
mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyeselesaikan dan memutuskan perselisihan
melalui Arbitrase sesuai dengan ketentuan dan prosedur penyelesaian perselisihan di Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berkedudukan di Jakarta.
3. Keputusan arbitrase (BANI) tersebut merupakan keputusan yang final dan mengikat bagi PARA
PIHAK. Masing-masing PIHAK tidak dapat mengajukan banding di Pengadilan manapun atas
keputusan arbitrase tersebut.
4. Untuk pelaksanaan PERJANJIAN SEWA ini diatur, diinterpretasikan, dan tunduk pada peraturan
perundang-undangan dan ketentuan hukum Republik Indonesia.

PASAL 7
KETENTUAN LAIN

1. Adendum
Setiap perubahan, modifikasi atau pengaturan lebih lanjut terhadap hal-hal yang tidak dan/atau
belum cukup diatur dalam PERJANJIAN SEWA ini harus disetujui secara tertulis oleh PARA PIHAK
serta dibuat dalam bentuk Adendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN SEWA ini.

2. Pengalihan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian atau
seluruh hak dan kewajiban berdasarkan PERJANJIAN SEWA ini kepada PIHAK manapun tanpa
persetujuan tertulis dari salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Antara KSO HKTS dengan [Badan Hukum/Perseorangan] Halaman 5 dari 5

Demikian PERJANJIAN SEWA ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan ditandatangani di atas meterai cukup oleh PARA PIHAK di Jakarta pada hari
dan tanggal tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KONSORSIUM Perseorangan
PT. HUTAMA KARYA (Persero) – PT. TIMAS SUPLINDO
Proyek Pengembangan Pipa CB III

Randy Riza Kurniawan MERLINA SUSANTI


Project Manager Pemilik

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai