Anda di halaman 1dari 31

HALAMAN JUDUL

PERANCANGAN FILM DOKUMENTER SENI RESIN BERJUDUL


"TRANSFORMASI LIMBAH KAYU“

Tugas akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : Aldi Wijaya


NPM : 201946500502

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TUGAS AKHIR

Nama :
NPM :
Fakultas :
Program Studi :
Judul Tugas Akhir :

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Nama Lengkap Nama Lengkap


NIDN NIDN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Nama :
NPM :
Fakultas :
Program Studi :
Judul Tugas Akhir :

Panitia Ujian

Ketua : Prof. Dr. Sumaryoto ________________________

Sekretaris : Dr. Supeno, M. Hum.


________________________

Anggota :
No. Nama Tanda Tangan
1. Penguji 1

2. Penguji 2

3. Penguji 3

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
NPM :
Program Studi :

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul ................. beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 25 ayat 2.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Yang menyatakan,

Meterai
10000

Nama Jelas

iv
ABSTRAK

A. Achmad Khan Hakim, NPM: 201446500001

B. Perancangan Film Animasi berjudul "Sistem Limbik si Pengatur


Emosi dan Perilaku“. Tugas Akhir; Jakarta; Fakultas Bahasa dan Seni;
Program Studi Desain Komunikasi Visual; Universitas Indraprasta Persatuan
Guru Republik Indonesia, April, 2021

C. vii + 5 Bab + 60 halaman

D. Kata Kunci: ........., ................, ............... (3-5 kata)

E. Tujuan penelitian untuk ............................................................(dst). Metode


Penelitian yang digunakan ………… (dst). Hasil yang
dicapai...............................................................................................................
(Jumlah kata yang digunakan 200 - 250).

F. Daftar Pustaka: 15 Buku (tahun 2008-2018)


4 artikel dalam Jurnal (tahun 2009-2010)
2 laporan penelitian akademik
6 sumber lain

G. Pembimbing: Dr. Dendi Pratama, S.Sn., M.M., M.Ds.


(Pembimbing Materi)
Santi Sidhartani, S.T., M.Ds.
(Pembimbing Teknik)

v
MOTO

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah


Swt. ............................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................... ...................................... menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. .................................................... selaku Dosen Pembimbing Materi.
2. .................................................... selaku Dosen Pembimbing Teknik.
3. .................................................... selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.
4. .................................................... selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI.
5. .................................................. selaku Ketua Program Studi Desain
Komunikasi Visual Unversitas Indraprasta PGRI.
6. .................................................. selaku Sekretaris Program Studi Desain
Komunikasi Visual Unversitas Indraprasta PGRI.
7. ................................................................ (dan seterusnya)

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TUGAS AKHIR............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
MOTO.....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................13
A. Latar Belakang....................................................................................13
B. Rumusan Masalah...............................................................................13
C. Tujuan Penelitian................................................................................14

BAB II PERANCANGAN.....................................................................................15
A. Objek Penelitian..................................................................................15
B. Konsep Dasar Perancangan.................................................................15
C. Perancangan Media.............................................................................18
D. Hasil Perancangan...............................................................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................23


A. Simpulan.............................................................................................23
B. Saran....................................................................................................23

viii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR NARASUMBER
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 4.1 Storyboard.............................................................................................60

x
DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 2.1 Sampul Buku ....................................................................................20

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Wawancara

Lampiran 2 Hasil Perancangan Media

xii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam industri pengolahan kayu, industri pengolahan kayu adalah

pengolahan kayu bulat mentah untuk digunakan sebagai produk setengah jadi

atau bahan baku yang kemudian diproses sampai menjadi produk jadi oleh

perusahaan pengolahan kayu. Konsumsi kayu gergajian dalam negeri terbesar

adalah untuk bahan baku industri dan kebutuhan perumahan serta untuk

furnitur, panel, dan keperluan struktural (konstruksi) dengan permintaan yang

terus meningkat bersamaan dengan pertumbuhan penduduk.

Kayu adalah bahan yang terdiri dari sel-sel. Struktur seluler memberi

kayu banyak kualitas dan sifat unik. Kepadatan kayu merupakan perbandingan

antara massa atau berat suatu benda dengan volumenya. Kepadatan kayu

berbanding lurus dengan porositasnya, yang merupakan fraksi volume pori.

(Koch, 1964).

Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan

sebesar 70 juta m3 per tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 14,2 % per

tahun. Sedangkan, produksi kayu bulat diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3

per tahun, dengan demikian terjadi defisit sebesar 45 juta m3 (Priyono 2001).

Hal ini menyatakan bahwa sebenarnya peran dukung hutan sudah tidak dapat

memenuhi kebutuhan kayu baik untuk kebutuhan individu (perumahan)

maupun kebutuhan industri.

13
14

Produksi kayu di Indonesia semakin disukai oleh negara lain, Namun,

sifat-sifat kayu alami lebih spesifik, termasuk kadar air tergantung iklim

masing-masing negara. Kadar air yang diinginkan mencapai kurang dari 10%.

Keadaan ini tidak dapat dicapai jika pengeringan terjadi secara alami, karena

memerlukan pengeringan buatan ( Budianto, 1996).

Kayu sering digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya karena

kayu mudah ditemukan, memiliki corak yang indah dan dapat diperbaharui.

Seiring bertambahnya populasi, permintaan kayu terus meningkat dan peluang

hutan terus menyusut, sehingga diperlukan penggunaan kayu yang efisien dan

bijaksana, seperti mengubah limbah serbuk gergaji menjadi produk yang

bermanfaat.

Indonesia memiliki tiga jenis industri kayu - penggergajian kayu, kayu

gelondongan/kayu lapis dan pulp/kertas, yang merupakan konsumen utama

kayu dalam jumlah yang relatif besar. Masalahnya, limbah penggergajian kayu

terus menumpuk, sebagian juga dibuang ke sungai sehingga menyebabkan

pencemaran air, atau dibakar langsung sehingga meningkatkan emisi CO2 ke

atmosfer. Total produksi kayu Indonesia adalah 2,6 juta meter kubik per tahun

(Statistik Kehutanan Indonesia 1997/1998).

Dengan adanya asumsi bahwa volume limbah menyumbang 54,24%

dari total produksi, 1,4 juta m3 limbah penggergajian akan dihasilkan setiap

tahun. Jumlah ini cukup tinggi karena menyumbang sekitar setengah dari

produksi kayu. Keberadaan limbah tersebut menyebabkan masalah

pembuangan seperti pembusukan, penumpukan dan pembakaran, yang


15

semuanya berdampak negatif terhadap lingkungan dan harus dipertimbangkan

untuk tindakan mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

Limbah utama dari industri kayu dibagi menjadi beberapa jenis, di

antaranya kulit kayu, potongan-potongan kecil dan serpihan-serpihan kayu

hasil penggergajian dan pemotongan, serta serbuk kayu dan debu. Limbah

tersebut sangat sulit dikurangi saat ini, produsen hanya memanfaatkan limbah

mereka seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis,

seperti kulit kayu untuk bahan kerajinan, potongan kayu untuk dijadikan

arang, serbuk kayu yang diolah menjadi briket, dan lain sebagainya.

Ribuan potong ukuran standar, ternyata masing-masing dari pabrik

juga menghasilkan limbah kayu yang tidak standar. Di beberapa tempat di

Pontianak, Kalimantan Barat, terdapat sampah yang berukuran besar, lebar,

sempit, panjang dan pendek sesuai dengan potongan gergajian pohon asli yang

masuk ke mesin gergaji otomatis yang menggerakan pabrik pengolahan kayu.

yang ada di beberapa tempat di Pontianak di Kalimantan Barat.

Limbah kayu ini hampir tidak berharga. Sampah yang dibuang begitu

saja di pabrik pengolahan, dan terkadang bisa menjadi limbah berbahaya

karena tidak ada yang menggunakannya, menumpuk secara liar di tempat

pembuangan akhir di sekitar pabrik atau tempat pembuangan sampah yang

semakin dipenuhi sampah sejenis. Dengan sentuhan kerajinan seni , bisa

mengubah kayu bekas menjadi benda seni yang bernilai jual. Saat ini limbah

seperti ini mulai, banyak dimanfaatkan untuk bahan baku kerajinan. Salah satu
16

pemanfaatan limbah kayu tersebut adalah sebagai bahan baku pembuatan seni

resin.

Kerajinan berbahan dasar kayu cukup diminati oleh pasar, selain dari

motifnya yang alami, warnanya yang natural, juga bentuknya yang unik

menjadikannya sebagai barang kerajinan yang unik dan cantik. Pembuatan

seni resin ini sangat potensial untuk mengefektifkan pemanfaatan limbah kayu

karena, seni ini dibuat dari cuilan-cuilan kayu yang kecil-kecil, dan

dituangkan dengan cairan resin yang dapat menyatukan potongan- potongan

dari limbah kayu tersebut. Sehingga lebih banyak limbah kayu yang bisa

dimanfaatkan.

Seni resin dari limbah kayu ini mempunyai kelebihan, yaitu memiliki

sifat yang dapat mengeras dan kuat, resin umumnya digunakan sebagai bahan

perekat yang sangat baik karena, cairan ini juga tidak memiliki warna atau

transparan, dapat dicampurkan warna-warna yang menarik agar bisa menjadi

hiasan yang indah.

Resin merupakan polimer sintetik merupakan bahan kimia yang stabil

dan kuat, saat resin mengalami reaksi kimiawi, bentuk akhir dapat ditentukan

oleh cetakan yang digunakan. Sifat resin yang bening dan mudah dibentuk

cocok untuk penggunaan berbagai aksesoris seperti bros, gantungan kunci,

liontin dan berbagi kreativitas lainnya sebagai produk penjualan.

Berbagai pelatihan keterampilan teknis diajarkan untuk meningkatkan

motivasi berwirausaha, perkembangan produksi seni resin ini belum terlalu

populer di kalangan masyarakat, hal ini dapat menjadi salah satu alternatif
17

untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Mahalnya harga

barang kerajinan dari seni resin kayu tersebut menyebabkan konsumen yang

mampu membeli produk ini terbatas.

Memproduksi barang kerajinan dari seni resin berupa aksesoris dan

mebel atau perabot rumahan dengan harga yang terjangkau sampai tinggi

harganya. Produksi kerajinan seni resin ini bisa dipasarkan di kalangan

menengah ke bawah sampai menegah ke atas untuk akhirnya dikembangkan

menjadi industri rumahan atau usaha kecil menengah.

Kekurangan dalam produksi seni resin kayu, yaitu segi pembuatan

resin ini dalam proses pencampuran bahan resin dengan perbandingan yang

tidak seimbang menyebabkan bahan tersebut mudah pecah atau hancur,

memiliki kerugian didalam produksi ini, dengan kreativitas yang tinggi dalam

proses pembuatan, inovasi-inovasi dalam menghias dan mempercantik

kerajinan seni resin kayu tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah wawasan

baru, bagi masyarakat untuk bisa memanfaat limbah kayu, juga mampu

menarik pasar secara luas pada produksi ini.

Film dokumenter adalah film yang menceritakan sebuah kejadian nyata

dengan kekuatan ide kreatornya dalam merangkai gambar-gambar menarik

menjadi istimewa secara keseluruhan (Andi Fachruddin:2012).Bill Nichols

(2001) juga menyatakan bahwa film dokumenter adalah upaya untuk

menceritakan kembali suatu peristiwa atau kenyataan dengan menggunakan

fakta dan informasi. Dari Misbach, Yusa Biran mengatakan bahwa film

dokumenter diolah secara kreatif dan bertujuan untuk mempengaruhi


18

(meyakinkan) penonton. Film dokumenter memang masih jarang disukai oleh

seluruh masyarakat, namun jika dikemas dengan baik dan terinformasikan,

dapat menjadi tontonan yang menarik dan memahami apa yang

dikomunikasikan.

Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan realitas. konsep

utama dalam film dokumenter adalah penyajian fakta. Berbeda dengan film

layar lebar, film dokumenter tidak memiliki plot (serangkaian peristiwa dalam

film yang disajikan secara visual dan terdengar kepada penonton), tetapi

biasanya disusun berdasarkan tema atau argumen. Film dokumenter ini

berhubungan langsung dengan orang, karakter, peristiwa, dan tempat nyata.

Struktur naratif film dokumenter biasanya sederhana dan dimaksudkan agar

lebih mudah dipahami oleh penonton.

Minimnya informasi mengenai seni resin di masyarakat, membuat penulis

tertarik untuk mengangkat seni resin sebagai objek dalam media film

documenter, dalam proses film documenter ini melibat kan beberapa pengrajin

seni resin yaitu, seperti pembuatan aksesoris hingga furniture. Pemilihan

media Film dokumenter sebagai output dari perancangan ini didasarkan atas

karakteristik yang dimiliki oleh film dokumenter yakni mengandung unsur

audio visual dan cerita, sehingga film dokumenter diharapkan dapat

merepresentasikan bentuk, suara serta fakta-fakta menarik dan permasalahan

yang berhubungan dengan seni resin. Maka dari itu melalui film dokumenter

yang berjudul “Transfrmasi Limbah Kayu” diharapkan penonton dapat

melihat, dan tertarik tentang mengubah bentuk kayu sehingga menjadi barang
19

seni yang bernilai jual dan diharapkan dapat menginspirasi para audiens untuk

peduli terhadap lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Apa inovasi limbah kayu kepada masyarakat luas?

Bagaimana proses tranformasi limbah kayu?

Mengapa adanya transforamsi untuk limbah kayu?

C. Tujuan Penelitian

Pemanfaatan limbah kayu dengan teknik seni resin menjadi barang

yang bernilai jual seperti aksesores dan mebel atau perabot rumahan,serta

dapat dikenal oleh masyarakat luas, menambah wawasan baru bagi

masyarakat terhadap pemanfaatan limbah kayu disekitar lingkungan juga

memberikan informasi tentang limbah kayu yang diubah menjadi benda

bernilai seni dan nilai jual

Dengan media film dokumenter berharap audiens dapat tertarik dan

mencoba untuk membuat karya seni dari limbah kayu.


20

BAB II PERANCANGAN

PERANCANGAN

A. Objek Penelitian

Bagian ini menjelaskan deskripsi objek penelitian dapat dimulai dari

definisi, sejarah, jenis-jenis objek, perkembangan data (dahulu hingga

sekarang) atau cakupan pembahasan lain yang diperlukan. Deskripsi mengenai

objek tersebut didapatkan dari hasil studi pustaka, wawancara dan observasi

yang telah diolah untuk disajikan sebagai data. Penjelasan mengenai objek

penelitian ini harus dilengkapi dengan dokumentasi foto atau data visual

lainnya. Penyampaian deskripsi tersebut tidak perlu dipisahkan antara jenis

sumbernya melainkan disesuaikan dengan alur yang mudah dipahami dan

mencakup segala aspek yang perlu dijelaskan terkait dengan perancangan

yang akan dibuat.


21

B. Konsep Dasar Perancangan

Konsep dasar perancangan membahas dari awal hingga akhir dalam

mengonsep perancangan sebuah media. Hal-hal yang disampaikan meliputi

analisis khalayak, konsep media, dan konsep desain komunikasi visual

dengan menyertakan teori-teori pendukung.

1. Analisis khalayak

Penetapan kelompok masyarakat yang menjadi target pengguna

media dengan menentukan segmentation/ segmentasi, targeting/

menentukan target dan positioning/ posisi.

2. Konsep Media

Bagian ini membahas langkah-langkah dalam mengonsep media

utama mengacu pada suplemen tugas akhir (sampul lemon). Berikut

adalah deskripsi media tayang sebagai syarat minimal dalam perancangan

media utama, meliputi film dokumenter, film pendek, infografik dinamis,

film animasi 3D/2D, motion comic, komik, novel grafis, buku ilustrasi,

buku cerita bergambar, buku foto, buku informasi, buku pop up, media

interaktif.

a. Film Dokumenter dan Film Pendek

Film dokumenter durasi tayang minimal 8 menit, sedangkan film

pendek dengan durasi tayang minimal 6 menit.

b. Infografik Dinamis

Durasi tayang minimal 3 menit.

c. Film Animasi 3D/2D


22

Durasi tayang film animasi minimal 6 menit, storyboard sesuai

dengan capaian hasil perancangan dan membuat trailer berdurasi 30

detik

d. Komik Bergerak/Motion Comic

Durasi tayang minimal 7 menit.

e. Komik/Novel Grafis

1) Jumlah halaman minimal 40 dengan ukuran komik minimal 21 cm

x 29,7 cm (A4)

2) Jumlah halaman nimimal 60 dengan ukuran komik minimal 14,85

cm x 21 cm (A5)

f. Buku Ilustrasi

1) Jumlah karya ilustrasi digital (digital painting), minimal 40

ilustrasi.

2) Jumlah karya ilustrasi manual (hand drawing), minimal 25

ilustrasi.

3) Ukuran buku minimal 18 cm untuk lebar dan 23 cm untuk panjang.

g. Buku Cerita Bergambar

1) Jumlah halaman minimal 45 dan dapat dibagi menjadi 2-3 seri.

2) Ukuran buku minimal 18 cm untuk lebar dan 23 cm untuk panjang

h. Buku Foto

Jumlah karya foto minimal 50 dengan ukuran buku minimal 18 cm

untuk lebar dan 23 cm untuk panjang

i. Buku Informasi
23

Jumlah halaman minimal 80 dengan ukuran buku minimal 20 cm x 25

cm.

j. Buku Pop Up

Jumlah struktur pop up minimal 15 dengan ukuran buku 20 cm x 25

cm

k. Media Interaktif

1) Media pembelajaran digital

Disesuaikan dengan kurikulum

2) Permainan fisik

Disesuaikan dengan bentuk, tata cara, dan kemasan

3) Permainan digital

Minimal memiliki 2 level

3. Konsep Desain Komunikasi Visual

Dalam konsep desain komunikasi visual perlu disampaikan proses

pemikiran yang didahului dengan pembuatan mind mapping dan

menampilkan moodboard yang menjadi dasar perancangan. Konsep desain

juga menjelaskan dasar pemilihan atau penentuan elemen-elemen

perancangan yang ditampilkan dalam media perancangan seperti gaya

ilustrasi, skema warna, logo (jika diperlukan), pemilihan huruf, aspek

lain yang digunakan. Dasar konsep elemen visual ini sebaiknya

dilengkapi dengan referensi karya yang menjadi acuan perancangan.


24

C. Perancangan Media

Pada bagian ini memberikan penjelasan deskriptif yang lengkap

mengenai setiap tahapan atau proses perancangan media. Selain penjelasan

deskriptif, proses tahapan perancangan (desain) harus dilengkapi dengan teori

pendukung yang berkaitan dengan kegunaaan dari proses tersebut. Berikut

merupakan tahapan dalam perancangan media:

a. Film Dokumenter dan Film Pendek

Storyboard, proses pengambilan gambar (shooting), proses editing

b. Infografik Dinamis

Storyboard dan kreasi ikon

c. Film Animasi

Desain judul film animasi, desain karakter, proses sketsa karakter, desain

latar dan suasana (environment), storyboard

d. Media Interaktif berupa Permainan Digital (Game) dan Visual Novel

Perancangan halaman pembuka, perancangan latar dan suasana

(environment), dan perancangan karakter tokoh.

e. Komik dan Novel Grafis

Komik dalam bentuk buku meliputi beberapa alternatif cover komik,

desain karakter, pemilihan panel, garis tegas. Komik bergerak dalam

perancangannya sama dengan komik buku ditambah dengan storyboard.

f. Buku Ilustrasi / Art book

Pembuatan ilustrasi, pewarnaan, sketsa manual tata letak, dan tata letak

final.
25

g. Buku Cerita Bergambar

Desain karakter, pewarnaan, sketsa manual tata letak

h. Buku Informasi

Sketsa manual tata letak dan alternatif desain digital

i. Buku Pop Up

Sketsa konsep, struktur 3 D, digitalisasi elemen pop up

D. Hasil Perancangan

Menjelaskan hasil akhir dari perancangan media dangan disertai

penjelasan tentang desain (tampilan visual) maupun distribusi atau

penggunaannya. Bagian ini juga menampilkan dan menjelaskan media

pendukung yang dibuat dan displai. Aspek yang harus dijelaskan dalam

deskripsi hasil perancangan meliputi:

1. Spesifikasi Teknis Media

Spesifikasi teknis media berisi ukuran, material, teknik cetak, dan

sebagainya.

2. Skala Gambar Hasil Perancangan

Bagian ini menampilkan hasil perancangan secara keseluruhan dilengkapi

keterangan skala perbandingan ukuran dengan hasil sebenarnya

3. Hasil Perancangan Media Utama

Bagian ini harus menampilkan printscreen yang mewakili bagian awal, isi,

dan penutup.

a. Bagian Awal
26

Menampilkan judul atau sampul media

b. Bagian Isi

Menampilkan beberapa bagian penting atau variasi tampilan visual

yang dihasilkan, misalnya:

1) Media film, menampilkan beberapa printscreen yang mewakili isi

cerita.

2) Media buku, menampilkan beberapa variasi gaya tata letak (layout)

yang ditampilkan dalam isi buku

c. Bagian penutup

1) Media film, menampilkan menampilkan screenshots keseluruhan/

pembukaan-awal, cerita-tengah, dan cerita-akhir film

2) Media buku, menampilkan layout keseluruhan buku/ Cover-Kata

Pengantar-Daftar isi-beberapa isi cerita-Penutup

3) Media lain menampilkan tampilan tiap sisi media dan bagian-

bagian pendukung media utama (Contoh: Catur, visual board dan

pion-pionnya)

4. Media pendukung

a. Perancangan Media Pendukung

Perancangan media pendukung minimal tiga (3) jenis media.

Dalam perancangan harus disertakan beberapa hal, seperti:

1) Konsep perancangan

2) Spesifikasi media

3) Penempatan atau Distribusi


27

b. Salah satu dari media pendukung tersebut ditentukan sebagai media

pendukung utama.

c. Penentuan media pendukung utama harus mempertimbangkan

keterkaitan dan kesesuaian dengan objek kajian.

d. Penentuan media pendukung utama dipertimbangkan berdasarkan

fungsinya yang dapat memberikan informasi terkait dengan

keberadaan media utama atau menunjang efektivitas komunikasi media

utama.

e. Media pendukung tidak berupa cendera mata (souvenir) atau

merchandise.

f. Apabila diperlukan, dapat dilengkapi dengan media lain berupa

cendera mata (souvenir) atau merchandise.

5. Tampilan pameran/ displai mencakup ukuran, dimensi, bahan

a. Konsep

b. Spesifikasi Media

c. Hasil Perancangan (mockup)


BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Simpulan

Hasil simpulan dapat ditampilkan secara deskriptif dalam bentuk

paragraf maupun dalam bentuk poin-poin yang sistematis.

1. Bagian ini menyimpulkan hasil perancangan yang dilakukan sebagai solusi

dari permasalahan yang terkait dengan objek, sehingga harus dapat

memberikan gambaran tentang proses kreatif dan pemecahan masalah

yang dilakukan dan menjawab rumusan masalah.

2. Simpulan merupakan implikasi teoretis yang menjelaskan kaitan bidang

DKV sebagai bidang keilmuan dengan objek penelitian.

B. Saran

Pada bagian ini disampaikan saran bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian terkait secara detail dan spesifik. Bagian ini menjelaskan

usulan mengenai alternatif perancangan media lain bagi peneliti selanjutnya

sebagai pengembangan proses perancangan yang sudah dilakukan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Burden, P.R., & Byrd, D.M. (2010). Methods for effective teaching. Boston:
Pearson.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998). Petunjuk pelaksanaan beasiswa


dan dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud.

Kotler, P., Adam, S., Brown, L., & Armstrong, G. (2003). Principles of
marketing. 2nd edn. Melbourne: Pearson Education Australia.

Listya, A., & Dawami, A. K. (2018). Perancangan logo Organisasi Forum


Komunikasi Masyarakat Peduli Difabel (FKMPD) Klaten. Jurnal Desain,
5(02), 61. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v5i02.219.

Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA:


Merriam-Webster.

Poole, M.E. (1976). Social class and language utilization at the tertiary level.
Brisbane: University of Queensland.

Pradipa, E. A. (2010, 8 Juni). Memaknai hasil gambar anak usia dini. Diakses dari
http://www.paud.int/gambar/komentar/Weblog/806.

Rakhman, A. (2008). Teacher and student’s code switching in English as a


foreign language (EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an EYL classroom.


Conaplin Journal: Indonesian Journal of Applied Linguistics, 1 (2), 176-
178.

Thomson, A. (1998). The adult and the curriculum. Diakses dari


http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PESYearbook/1998/thompson.htm.
DAFTAR NARASUMBER

1. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Waktu wawancara :
Tempat wawancara :
Kompetensi sesuai objek penelitian :

2. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Waktu wawancara :
Tempat wawancara :
Kompetensi sesuai objek penelitian :
3. dan seterusnya ...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Ahmad Bukhori, lahir di angkasa raya beserta seluruh


isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V
Pasal 25 ayat 2. (hanya contoh)

Anda mungkin juga menyukai