SK Penanggulangan TB
SK Penanggulangan TB
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIJEUNGJING
Jln. Raya Ciamis Banjar No.625 Cijeungjing
Telp.(0265) 7578885 Email : cijeungjingpuskesmas@gmail.com
Web. https://pkm-cijeungjing.ciamiskab.go.id/ Kode Pos 46271
Ditetapkan : Cijeungjing
di
Pada : Januari 2022
tanggal
CIJEUNGJING,
Hj HENI SUMARNI
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
CIJEUNGJING
NOMOR : 440/ / SK/ I/2022
TANGGAL :
TENTANG :PROGRAM
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia dan menimbulkan masalah yang kompleks baik dari segi
medis maupun sosial, ekonomi, dan budaya. Berdasarkan Global
TB Report WHO 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban
Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan
terdapat 845.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka
kematian mencapai 98.000 kasus atau setara dengan 11
kematian/jam. Penularan dan perkembangan penyakit TBC
semakin meluas karena dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
kemiskinan, urbanisasi, pola hidup yang kurang aktif, penggunaan
tembakau, dan alkohol (WHO, 2020).
TBC adalah tantangan untuk pembangunan Indonesia
karena 75 persen pasien TBC adalah kelompok usia produktif, 15-
54 tahun (Riskedas, 2018). Lebih dari 25 persen pasien TBC dan
50 persen pasien TBC resistan obat beresiko kehilangan pekerjaan
mereka karena penyakit ini (Subdirektorat Tuberkulosis
Kementerian Kesehatan RI, 2019). Menurunnya produktivitas atau
kehilangan pekerjaan akibat kecacatan, pengeluaran biaya medis,
dan biaya langsung non-medis seperti biaya transportasi dan
nutrisi berkontribusi pada beban ekonomi rumah tangga orang
dengan TBC.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Program Penanggulangan tuberculosis adalah untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan, mencegah resistensi obat dan
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat
Tubekulosis
B. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus program penanggulangan Tuberkulosis
meliputi :
1. Tercapainya indikator dan target kinerja penanggulangn
Tuberkulosis disertai capaian dan analisinya
2. Melakukan upaya-upaya promotif dan preventif dalam
rangka penanggulngan program TB sesuai dengan pedoman
3. Terciptanya koordinasi dan komunikasi program
penanggulangan Tb melalui strategi DOTS (Directly Observed
treatment, short course)
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan penganggulangan TB
baik manal maupun elektronik.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pelayanan pengguna layanan TB dilaksanakan melaui :
A. Pelayanan kasus TB Sensitif Obat (SO), terdiri dari ;
1. Penemuan kasus TB secara aktif maupun pasif
2. Diagnosa dilakukan sesuai standar dengan pemeriksaan tes
cepat molekuler, microskopis dan biakan
3. Pengobatan TB sesuai standar
4. Perbaikan pengguna layanan TB dilakukan melalui
pemeriksaan microskopis di ahir bulan 2 (dua), ahir bulan 5
(lima) dan ahir pengobatan.
B. Pelayanan kasus TB Resisten Obat (RO) dilakukan dengan
cara :
1. Penemuan kasus Tb secara aktif dan pasif
2. Puskesmas mampu melakukan penjaringan kasus TB RO
dan merujuk terduga untuk melakukan diagnosis jika
diperlukan
3. Puskesmas mampu melanjutkan pengobatan pengguna
layanan TB RO
4. Puskesmas mampu melakukan rujukan pemeriksaan
laboratorium, follow up bagi pengguna layanan TB RO
C. Pemberian pengobatan pencegahan TB pada anak dan ODHA
D. Pemberian edukasi tentang penularan , pencegahan penyakit TB
dan etika batuk kepada pengguna layanan dan keluarga.
E. Puskesmas memberikan pelayanan pengawasan menelan obat
(PMO) bagi pengguna layanan TB SO dan TB RO
F. Kewajiban melaporkan kasus TBC kepada program nasional
Penanggulangan TBC
G. Mengikuti pemantpn mutu lboratorium miscroskopis TBC
sesuai ketentuan program TBC
H. Dilakukan upaya-upaya promotive dan preventif dalam rangka
penenggulangan TB sesuai dengan pedoman
I. Program pengendalian TB melalui staregi DOTS (Directly
observed treatment, short course)
J. Pengukuran terhadap indikator indikator kinerja yang telah
ditetapkan