Pertempuran 5 Hari Di Semarang
Pertempuran 5 Hari Di Semarang
DISUSUN OLEH :
TIKA
KELAS : IX D
GURU MAPEL : IIN PERMATA SARI, S.Pd
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya makalah Pertempuran 5 hari dis Semarang selesai.
Kami selaku penyusun ingin mengucap banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung ataupun
tidak. Kami sadar makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat kami harapkan guna
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Perlawanan masyarakat Semarang terhadap tentara Jepang atau sering disebut dengan
istilah pertempuran lima hari di Semarang diawali dari terbunuhnya Dr. Kariadi seorang
dokter muda asal Semarang dan berbagai tindakan anarkis yang dilakukan oleh tentara
tahanan Jepang yang coba melarikan diri dari tahanan yang kemudian mengakibatkan
kekacauan di sekitar tempat tahanan tentara Jepang. Tentara tahanan Jepang mencoba untuk
mengambil alih kembali kota Semarang dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal tersebut
tentu mengundang amarah masyarakatmenimbulkan perlawanan rakyat Semarang terhadap
tentara Jepang di berbagai daerah Semarang.
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB,
pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil
Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan
merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan
kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang
bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota
polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota
Rumusan masalah
1. Jelaskan tentang pertempuran lima hari di semarang?
2. Jelaskan tentang kronologi pertempuran lima hari di semarang?
3. Siapa saja yang terlibat dalam pertempuran pertempuran lima hari di semarang?
BAB II
PEMBAHASAN
Proses/Kronologi Peristiwa
1. Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia
Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian,
tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang
2. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah
dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki.
Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut,
Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
3. Kaburnya tawanan Jepang
Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda
Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah jalan
mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral
Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan untuk maksud
mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.
4. Tewasnya Dr. Kariadi
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB,
pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil
Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan
merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang
dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan
Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan
anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga
Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama.
1. Dr. Karyadi
2. Mr. Wongsonegoro
3. dr. Sukaryo
4. Mayor Kido
6. Kasman Singodimedjo
7. Jenderal Nakamura
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertempuran lima hari di semarang, adalah pertempuran rakyat melawan pasukan –
pasukan Jepang, yang hendak meniadakan arti proklamasi kemerdekaaan Republik Indonesia.
Terutama di Semarang, telh ditanamkan benih – benih kebencian kepada Jepang sejak jepang
mendarat ke Nusantara, dan tentang propagandanya. Semarang, Rakyat Semarang tidak ingin
kembali terjajah oleh Jepang, karena Warga Semarang juga telah tersakiti akibat perlakuan
jepang yang menyakiti hati masyarakat Semarang Khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Penyebaran benih rasa tidak senang kepada jepang yang dilakukan secara sadar,
bersumber kepada tokoh – tokoh perjuangan, yang memang sejak zaman Hindia Belanda
dulu sudah mencita – citakan Indonesia Merdeka.
Oleh sebab itu, setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya maka mereka
menginginkan bangsa Indonesia benar – benar bersih dari para penjajah, terutama di
Semarang. Rakyat Indonesia mulai menyusun kekuatan untuk menghadapi penolakan Jepang
terhadap kemerdekaan Indonesia. Contohnya dengan pergerakan anti Jepang yang muncul
sejak Akhir 1942, namun pada saat itu kesatuan dan persatuan belum dimiliki masyarakat,
utamanya di tingkat daerah, mereka lebih mengutamakan daerahnya sendiri.
Saran
Saya menyarankan kepada generasi muda agar dapat meneruskan perjuangan dari
pahlawan-pahlawan yang telah rela mngorbankan nyawanya demi bangsa ini. Dan saya juga
menyarankan agar generasi muda dapat mengenang jasa-jasa pahlawan dan tidak melupakan
begitu saja jasa-jasa pahlawan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/356501357/Makalah-Pertempuran-5-Hari-Di-
Semarang#