Sop Ipal Industri Penyamakan Kulit Yogyakarta Kelompok 11
Sop Ipal Industri Penyamakan Kulit Yogyakarta Kelompok 11
Disusun Oleh :
Kelompok 11 :
Puji syukur kami panjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga senantiasa embimbing
kami dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan dan Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
Bimbingan Tuhan Yang Maha Esa, kinerja tim perencana serta peran aktif dari pihak-pihak
terkait sangat diperlukan untuk mewujudkan Pembangunan dan Pengelolaan IPAL,
Penyusunan Konsep Rancangan, Pra Rancangan, Pengembangan Rancangan, Rancangan
Detail, Proses Pembuatan IPAL dan Standar Operasional IPAL.
Sebagai tindak lanjut kemajuan (progres) dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pembangunan
dan Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan untuk memenuhi kewajiban
syarat-syarat di konrak dimana merupakan bagian dari Surat Perjanjian, dengan ini kami
sampaikan Laporan SOP.
Kami berharap laporan SOP dapat dijadikan sebagai informasi dan panduan dalam pengelolaan
IPAL serta pengelolaan lingkungan dalam pembangunan limah cair.
Kelompok 11
PEDOMAN PENGOPERASIAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
1) UMUM
Sebelum mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Kepala bagian IPAL yang
bertanggung jawab penuh atas instalasi, harus mengorganisir dan menginstruksikan tindakan-
tindakan yang tepat kepada personel-personel yang bertanggung jawab atas pegoperasian
instalasi tersebut.
b. DAF
Metode DAF berguna untuk memisahkan partikel yang berdiamater kecil, misalnya
gelembung-gelembung minyak yang terdispersi di dalam air. Prinsip kerja dari metode
ini adalah dengan cara mengalirkan udara ke dalam campuran air limbah dari dasar
wadah. Udara tersebut dialirkan melalui pipa atau selang dan dikeluarkan pada tekanan
atmosfer sehingga udara tersebut keluar berupa gelembung-gelembung udara
mikroskopis yang berukuran kecil. Akibat masa jenis udara yang jauh lebih kecil
daripada air, gelembung udara tersebut secara otomatis akan naik ke permukaan air.
Bersamaan dengan itu, partikel-partikel minyak yang berukuran halus ikut menempel
pada gelembung udara tersebut. Akibat pergerakan udara ke permukaan air, butiran
minyak yang halus pun ikut naik ke permukaan. Maka dari itu, proses penambahan
gelembung gelembung udara ke dalam air limbah yang tercampur dengan partikel
minyak yang terdispersi turut mempercepat proses naiknya minyak ke lapisan atas air.
Metode DAF ini dapat dikatakan bisa mempercepat proses pemisahan minyak dan air.
c. Bak Equalisasi
Bak equalisasi berfungsi untuk menstabilkan aliran limbah yang akan diproses secara
fisika-kimia dan dilanjutkan ke proses biologis. Hal ini untuk menjaga agar kondisi IPAL
tetap stabil dan tidak terjadi over loading yang dapat mengganggu proses kimia maupun
proses biologi yang ada.
d. Bak Koagulasi
Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel koloid dengan cara penambahan senyawa
kimia yang disebut koagulan. Penambahan bahan kimia pada air limbah ini dilakukan
agar partikel yang sukar mengendap dapat menggumpal menjadi besar dan berat
sehingga kecepatan pengendapannya lebih besar. Bak equalisasi ini juga berfungsi untuk
menampung air limbah sementara sehingga menghasilkan karakteristik air limbah yang
bersifat homogen, konsentrasi ang stabil, dan menstabilkan debit yang masuk ke IPAL
melalui pengaturan debit air pada pompa. Pada bak ini terpasang mesin pompa
submersible dengan sistem otomatis. Setelah ketinggian air mencapai ketinggan tertentu
dan menyentuh sensor, maka secara otomatis akan menghidupkan mesin pompa
submersible lalu mendorong air limbah ke bak flokulasi.
e. Bak Flokulasi
Pada bak flokulasi ini terjadi proses penggumpalan dari koloid yang tidak stabil menjadi
gumpalan partikel halus dan selanjutnya menjadi gumpalan partikel yang lebih besar dan
dapat diendapkan dengan cepat. Senyawa kimia lain yang diberikan agar pembentukan
flok menjadi lebih cepat atau lebih stabil dinamakan flokulan atau zat pembantu
flokulasi.
g. Bak Sedimentasi
Bak sedimentasi ini difungsikan untuk memisahkan padatan atau flok-flok yang
terbentuk akibat proses raksi biologis pada aerasi. Proses pengendapan dilakukan
menggunakan sistem gravitasi diendapkan pada bak sedimentasi.
Dari panel power supply ini, listrik akan masuk ke panel lsitrik utama. Panel listrik dan
perlengkapannya adalah untuk memudahkan komunikasi dan interaksi antara operator dengan
mesin yang dikelolanya. Semua peralatan mesin pada suatu plant IPAL dikontrol dan dimonitor
melalui panel listrik yang sudah diatur dan disetel sedemikian rupa, baik susunan peralatan
listrik dan masing-masing kapasitasnya serta kabel dan sambungannya.
a). Panel Listrik
1) Posisikan selektor pada posisi on sampai lampu indikator berwarna hijau yang
berarti panel sistem IPAL sudah teraliri listrik dari panel induk (PLN).
2) Pastikan seluruh MCB mesin (submersible, blower, jetpump) pada posisi on, yaitu
posisi ke atas
e). Sedimentasi
Pengecekan endapan lumpur yang terdapat pada bak pengendapan dilakukan setiap
hari, endapan lumpur yang terdapat pada bak sedimentasi dipompa dan dibersihkan
setiap hari. Pompa dapat menggunakan pompa lumpur atau jenis pompa angkat.
Gambar 6. Bak Sedimentasi
b. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi kinerja IPAL dilakukan melalui pendekatan sebagai berikut:
Membandingkan kualitas effluent air limbah dengan baku mutu air limbah.
Membandingkan kondisi sistem IPAL dengan standar teknis/kriteria desain IPAL.
Membandingkan kondisi dan fungsi peralatan IPAL dengan data teknis yang
tercantum dalam manual alat.
Analisis kecenderungan atas fluktuasi debit, efisiensi, beban cemaran dan satuan
produksi air limbah.
Hasil monitoring dan evaluasi di atas harus terdokumentasi dalam pelaporan tertulis
sebagai persyaratan pemenuhan sistem manajemen air limbah pada .