Anda di halaman 1dari 17

05/12/2022

Keselamatan Kerja di Ketinggian

TOPIK-TOPIK
Topik 1: Pengantar Keselamatan Bekerja di Ketinggian
Topik 2: Peraturan dan Standar tentang Bekerja di
Ketinggian
Topik 3: Bahaya Jatuh, Pencegahan, dan Perlindungan
Jatuh
Topik 4: Inspeksi APD
Topik 5: Akses untuk Bekerja di Ketinggian
Topik 6: Rencana Penyelamatan dan Pemulihan

TOPIK 1: PENGANTAR KESELAMATAN BEKERJA DI KETINGGIAN

Insiden Jatuh dari Ketinggian

1
05/12/2022

Definisi Istilah

1. Alat Pelindung Jatuh 5. Drop Zone

2. Full Body Harness 6. Overhead Work

3. Lanyard 7. Anchor Point

4. Lifeline 8. Static Line

TOPIK 2: PERATURAN DAN STANDAR TENTANG BEKERJA DI KETINGGIAN

 UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja


 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
 PP No. 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi
 SKB Menaker dan Men PU No. 174/MEN/1986 &
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
 Permenaker No. 05/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

TOPIK 2: PERATURAN DAN STANDAR TENTANG BEKERJA DI KETINGGIAN

 Keppres No. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 Kep. Menkimpraswil No. 339/KPTS/2003 tentang Penilaian
Kualifikasi Penyedia Jasa Konstruksi
 Kep. Menteri PU No. 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa
Konstruksi Untuk Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
 Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
21/PRT/M/2019 Tahun 2019 Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi

2
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Klasifikasi Bahaya Jatuh

Ada dua tipe jatuh:

1. Jatuh pada tingkat yang sama,

2. Jatuh dari tingkat yang berbeda.

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Klasifikasi Bahaya Jatuh

Ada dua tipe jatuh:

1. Jatuh pada tingkat yang sama,

2. Jatuh dari tingkat yang berbeda.

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Penyebab insiden jatuh :

1. Posisi tubuh yang tidak seimbang

2. Platform yang tidak mampu menyangga beban berat

3. Pergerakan yang tiba-tiba

4. Tidak mematuhi prosedur

3
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Contoh Tindakan Tidak Selamat


Posisi yang tidak aman pada tangga di ketinggian lebih dari 2 meter –
Berpotensi Fatal.

10

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Contoh Tindakan Tidak Selamat

Bekerja di atas atap rumah Bekerja di pinggir lantai atau


tanpa pelindung jatuh atap di atas dua meter tanpa
guardrail atau static line

11

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Contoh Tindakan Tidak Selamat

Contoh dari suatu perencanaan yang buruk, bahaya tidak seluruhnya


diidentifikasi dan full body harness serta lanyard tidak akan melindungi
karyawan ini dari jatuh ke atas pekerjaan beton di bawahnya.

12

4
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Contoh Tindakan Tidak Selamat

Bekerja pada perancah di samping pekerjaan konstruksi tanpa decking,


guardrail, toe board atau handrail –Perencanaan yang buruk dan tidak
mengikuti prosedur.

13

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH


Terdapat lima tindakan untuk meminimalkan risiko “Bekerja di
Ketinggian”:
1. Eliminasi – Menghilangkan bahaya-bahaya yang ada seperti
batang besi yang menonjol, platform kerja yang licin dan
guardrail yang rusak.
2. Substitusi – Mengganti alat yang rusak seperti tangga yang tidak
stabil, handrail yang berkarat dan mid-rail yang rusak.
3. Kontrol rekayasa – Pasang guardrail, handrail, static line dan
jaga seluruh alat pelindung dalam kondisi baik.
4. Pengontrolan administrasi – Melaksanakan Identifikasi Bahaya
dan Penilaian Risiko (Hazard Identification & Risk Assessment
(HIRA)) yang benar, membuat prosedur kerja yang aman dan
menyediakan pelatihan berbasis kompetensi .
5. Memakai Alat Pelindung Diri – Memakai APD yang benar dan
memastikan APD tersebut dalam kondisi yang baik.

14

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Langkah-langkah pengontrolan yang tersedia untuk melindungi


karyawan dari risiko jatuh berdasarkan urutan kepentingan adalah:

1) Membangun penghalang fisik

2) Menyediakan alat pelindung diri

3) Memasang alat keselamatan (safety net, static line, dll.) untuk


menangkap karyawan jika jatuh ke tingkat bawah.

15

5
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

1) Penghalang Fisik

a. Sistem Perlindungan Tepi (Guardrail)

b. Penutup Pelindung Jatuh

c. Platform Kerja

16

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH


2) Alat Pelindung Diri
Sistem Personal Fall Arrest terdiri dari connector, dan body harness,
perangkat pengurang kecepatan ,lifeline, atau kombinasi lain.
Jika sistem personal fall arrest digunakan untuk pelindung jatuh, sistem
ini harus memenuhi kriteria berikut:
• Membatasi gaya menahan maksimum pada karyawan hingga 1800
pound (816,5 kilogram) ketika digunakan dengan body harness.
• Disetel dengan sesuai sehingga karyawan tidak dapat jatuh bebas
lebih dari dua (2) meter dan tidak mengenai level yang lebih
bawah.
• Menghentikan karyawan secara total dan membatasi jarak
pengurangan kecepatan maksimum pergerakan karyawan hingga
3,5 feet (1,07 meter).
• Mampu menahan minimal 5000 lbs (atau 2268 kg) muatan statis.

17

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian


• APD untuk Bekerja di Ketinggian terdiri dari full body harness
dan double lanyard.
• Pasang lanyard hanya ke titik tambatan yang aman, static line,
drop line atau connector-connector lain.
• Full body harness terbuat dari webbing strap nilon dan
polyester.
• Sistem personal fall arrest harus diinspeksi sebelum penggunaan
untuk keausan, kerusakan, atau deteriorasi lainnya.
• D-ring dan snap hook harus memiliki kekuatan tegangan (tensile
strength) minimal 5.000 pound (2267,95 kilogram).

18

6
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian


• Lifeline horisontal harus memenuhi minimal persyaratan berikut:
• Dirancang, dipasang dan digunakan dibawah pengawasan dari
orang yang berkualifikasi (misalnya Rigger yang berkualifikasi);
• Mempertahankan pada minimal 5000 lbs (atau 2268 kg)
muatan statis. Lifeline harus dilindungi dari terpotong atau
terabrasi.
• Rope, strap dan webbing yang digunakan pada lanyard,
lifeline, dan komponen-komponen kekuatan body harness harus
terbuat dari serat sintetis.

19

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian

20

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian

Lanyard dengan shock absorber

21

7
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian

22

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Alat Pelindung Diri untuk Bekerja di Ketinggian

23

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Penggunaan Full Body Harness dan Double Lanyard yang Selamat

1) Periksa harness atau lanyard dengan seksama untuk melihat


apakah terdapat bagian-bagian yang rusak. Jangan pernah
menggunakan harness atau lanyard yang rusak.

24

8
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

2) Gunakan harness dengan memasukkan kaki anda terlebih dahulu.


Gunakan harness dengan cara yang sama dengan menggunakan
jaket. Pastikan tidak ada strap yang terbelit.

25

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

3) Ikat dan kencangkan harness strap di bagian perut. Kencangkan


sedemikian rupa agar pas dengan ukuran perut anda dan harness
pas dengan tubuh anda.

26

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

4) Kencangkan strap-strap di sekeliling kaki anda untuk memastikan


kenyamanan anda. Jangan memakai harness strap terlalu kencang
atau terlalu longgar.

27

9
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

5) Kencangkan kedua shoulder strap sedemikian rupa agar pas


tanpa menekan bahu atau paha anda.

28

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

6) Kaitkan kedua lanyard ke D-Ring pada harness yang anda


pakai. Kedua lanyard dibutuhkan untuk memastikan anda
memakai alat pelindung jatuh 100% ketika bekerja di ketinggian.

29

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

3) Alat Keselamatan

Tingkat pengontrolan ke tiga terdiri dari alat keselamatan untuk


menangkap karyawan jika jatuh ke tingkat di bawahnya seperti :

a. Safety net

b. Titik tambatan

c. Static line

30

10
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH


a. Jaring Keselamatan
• Safety Net. Pasang safety net sedekat dan sepraktis mungkin di
bawah permukaan di mana karyawan bekerja dan jangan lebih
dari 30 kaki (9,1 meter) di bawah tingkat tersebut. Periksa
safety net sekurang-kurangnya sekali seminggu untuk memeriksa
adanya aus, kerusakan atau cacat-cacat lain.
• Jaring Material Jatuh (Debris Net) : jenis jaring yang digunakan
untuk menahan material, perkakas, benda dan kotoran yang
jatuh dan juga pekerja dan untuk melindungi orang yang
berada di bawah tempat kerja.

31

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH


b. Titik Tambatan (Anchorage Point)
• Anchorage harus dirancang, dipasang, dan digunakan dibawah
pengawasan orang yang berkualifikasi (Departemen
Engineering), sebagai bagian dari sistem personal fall arrest
yang lengkap.
• Anchorage yang digunakan untuk memasang sistem personal
fall arrest harus terpisah dari anchorage yang digunakan untuk
menopang atau menggantung platform dan harus mampu
menopang sedikitnya 5.000 pound (2268 kilogram) muatan
statis per orang yang dikaitkan.

32

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH


c. Static Line
Semua Static Line harus memenuhi standar/undang-undang:
• Sesuai untuk kondisi lingkungan yang ada, misalnya Stainless,
galvanisasi, dll.
• Hanya dipasang oleh orang yang kompeten dan berwenang.
• Diinspeksi pada interval yang teratur (maksimum setiap tiga (3)
bulan) dan segera sebelum digunakan
• Dikeluarkan dari pengoperasian dan diganti segera jika
ditemukan cacat.

33

11
05/12/2022

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Drop-line adalah lifeline vertikal yang dipasang pada suatu struktur


atau obyek yang kokoh, dan lanyard atau body harness dipasangkan
ke drop-line dengan menggunakan perangkat pencengkeram
(grabbing device).

34

TOPIK 3: BAHAYA JATUH, PENCEGAHAN, DAN PERLINDUNGAN JATUH

Retractable lifeline berfungsi sebagai lanyard dan akan memanjang


ketika pekerja bergerak menjauh dan akan memendek ketika
pekerja mendekat. Jika terjadi insiden jatuh, suatu perangkat
pengunci sentrifugal secara otomatis akan menghentikan pergerakan
dan mencegah karyawan jatuh.

35

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Inspeksi Visual

9. Pemasangan label (instruksi


1. Kerusakan fisik. keselamatan, dan lain-
2. Keausan. lain).
3. Korosi. 10. Persyaratan perundangan.
4. Distorsi dan perubahan 11. Stitching.
bentuk. 12. Buckle.
5. Metal fatigue. 13. Rivet.
6. Kemunduran kualitas. 14. Straps dan webbing.
7. Tanda-tanda identifikasi. 15. Lanyard.
8. Penyimpanan. 16. Sayatan dan sobekan.

36

12
05/12/2022

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Indikasi Kerusakan/Cacat:
• Abrasi permukaan umum
• Sayatan, goresan, terbakar
• Periksa tepian yang tajam, bagian-bagian yang berubah
warna, retak atau aus pada D-Ring
• Gerakan penguncian pada Snap Hook Latch
• Locking Hook
• Screw Gate Hook
• Static Line
• Turnbuckle
• Titik Tambatan

37

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Hal-hal yang penting diperhatikan selama inspeksi:
• Jangan mengaitkan lanyard di mana hook latch tidak
tertutup sepenuhnya

• Jangan memasang lanyard pada suatu tambatan atau


benda apa pun dengan tepian yang tajam

38

TOPIK 4: INSPEKSI
• Metode pengencangan dengan menggunakan Webbing

• Pendulum ini dapat mengayun ketika sistem tidak


dikencangkan atau dipasang langsung ke pengguna.
Pergerakan harus diminimalkan dengan mengencangkan
sistem sedemikian rupa sehingga sistem langsung berada di
atas posisi kerja pengguna

39

13
05/12/2022

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Pokok-pokok yang harus diinspeksi dan diperiksa:
• Apakah jahitan kuat dan tidak terurai.
• Apakah buckle utuh, tidak rusak, patah, berubah bentuk atau
berkarat.
• Apakah D-ring dan kait bebas dari distorsi, titik-titik keausan,
retakan atau korosi.
• Apakah rivet utuh dan tidak longgar.
• Straps dan webbing tidak boleh tersayat, terurai, berubah
warna, atau memperlihatkan keausan yang berlebihan.
• Lanyard dan lifeline tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda
aus, tersayat atau terurai.
• Semua alat pelindung jatuh harus memiliki label yang dapat
dibaca.
• Semua alat pelindung jatuh harus dinomori.

40

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Pembersihan
• Bersihkan restraint belt, line, worker body belt, dan harness
yang terbuat dari serat secara teratur.
• Bersihkan seluruh kotoran pada permukaan seperti debu,
lumpur, dll, dengan menggunakan spons karet busa basah. Bilas
dan gunakan air sabun untuk membersihkan permukaan luar
belt atau harness. Terakhir, bilas dengan menggunakan air
bersih dan lap dengan kain kering.
• Untuk membersihkan kotoran yang tebal seperti grease atau
oli, gunakan air sabun yang lebih kental dan sikat.
• Keringkan alat dengan menggantungnya di tempat yang tidak
terkena panas atau uap.

41

TOPIK 4: INSPEKSI APD


Penyimpanan
• Alat pelindung diri harus disimpan dalam area yang bersih,
sejuk dan kering yang bebas dari asap/uap atau uap bahan
kimia atau bahan kimia yang bersifat korosif.
• Jangan pernah menyimpan alat pelindung diri di tempat yang
langsung terkena sinar matahari. Simpan alat pelindung diri
seperti full body harness di tempat yang khusus dirancang
untuk menyimpannya.
• Jangan menyimpan alat pelindung diri di mana alat tersebut
dapat kontak dengan alat yang tajam yang dapat
merusaknya, alat yang korosif atau semua alat yang dapat
merusak APD tersebut.

42

14
05/12/2022

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


1. Tangga
a. Step Ladder
• Jangan berdiri di dua anak tangga teratas.
• Pastikan bahwa brace telah dipasang dengan benar
• Jangan menggunakan rantai atau tali sebagai brace
• Jangan menggunakan tangga sebagai bangku kerja
seperti untuk menggergaji material.

43

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


b. Straight Ladder dan Extension Ladder
• Jika tangga tidak dilengkapi dengan sistem pulley sebagai
perangkat untuk mengulur tangga, ulur tangga sebelum anda
mendirikannya.
• Kunci dan amankan ujung atas tangga di kedua tepiannya.
• Dudukkan tangga satu meter lebih tinggi dari penopang
atasnya.
• Jangan menggunakan tiga anak tangga teratas.
• Pastikan anak tangga tidak licin.
• Perkakas kerja harus digantung di sabuk atau pada posisi
dinaikkan atau diturunkan.
• Jangan pernah meninggalkan perkakas kerja di atas
tangga.

44

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


b. Straight Ladder dan Extension Ladder (lanjutan)
• Jangan menggunakan tangga dalam posisi horisontal
sebagai perancah atau tempat berjalan karena tangga
tidak dirancang untuk posisi seperti ini.
• Pasang tangga sedemikian rupa sehingga jarak antara ujung
kaki tangga dan bagian dasar dinding atau bangunan di
mana tangga disandarkan adalah ¼ dari tinggi titik
kontak/penopang atas (1:4).
• Jangan mengecat tangga karena cat membuat retakan atau
cacat-cacat lain pada tangga menjadi tidak terlihat.
• Tangga logam tidak boleh digunakan dalam ruang listrik,
atau kontak dengan sumber atau jalur listrik.
• Jangan menggunakan tangga di depan pintu. Jika keadaan
mengharuskan penggunaan tangga di depan pintu, pintu
harus dikunci dan dipasangi label peringatan yang jelas.

45

15
05/12/2022

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


2. Scaffold dan Bentuk-bentuk Platform Lain
• Hanya boleh didirikan oleh orang yang kompeten
• Tower frame scaffold bergerak boleh digunakan sebagai
platform kerja yang aman.
• Scaffold yang belum selesai dibangun atau scaffold yang
ditinggalkan tanpa dijaga harus dilengkapi dengan label
bahaya.
• Scaffold yang telah selesai dibangun harus diinspeksi dan
dipasangi label oleh orang yang kompeten sebelum digunakan
dan setelah beberapa perbaikan. Interval inspeksi harus tidak
boleh lebih dari 30 hari.
• Pijakan yang aman untuk naik dan turun harus tersedia.
• Tepi yang terbuka pada platform harus dipasangi dengan
guardrail atau fender board.

46

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


Orang yang bekerja dengan scaffold harus memahami prosedur berikut:
• Kaki scaffold harus rata dan kuat.
• Toe board, middle brace, top brace dan cross brace harus dipasang.
• Tanda-tanda peringatan harus dipasang
• Scaffold di jalan umum harus dilengkapi dengan barikade.
• Gunakan tangga ketika menaiki atau menuruni scaffold.
• Tangga harus dipasang dengan cara yang aman
• Platform harus berukuran benar, kencang, dalam kondisi yang baik
dan dipasang dengan lengkap.
• Perkakas kerja harus dinaikkan dan diturunkan dengan menggunakan
tali atau pulley atau hoist.
• Alat Pelindung Diri harus dipakai
• Semua pekerja harus memakai helm safety

47

TOPIK 5: AKSES UNTUK BEKERJA DI KETINGGIAN


3. Man Lift, Scissor Lift, dan Man Basket
Man-cage hanya boleh digunakan jika:
• Kondisi cuaca sesuai;
• Operator crane berlisensi
• Sertifikat/inspeksi pengetesan terkini;
• Semua personel mengetahui prosedur yang harus diikuti;
• Ada cara komunikasi yang efektif
• Operator crane tetap pada kontrol crane
• Jarak 3-8 m dari kabel listrik (tergantung voltase)
• Crane tidak bergerak
• Tidak ada pengangkatan lain
• Dikelilingi secara penuh/menggunakan APD

48

16
05/12/2022

TOPIK 6: RENCANA PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN

Setelah jatuh tergantung, harness bekerja dengan sangat efektif

untuk menahan orang dalam posisi tegak dan jika dibiarkan tidak

bergerak darah dapat menumpuk dalam kaki, yang

mengakibatkan berkurangnya jumlah darah dalam sirkulasi.

Trauma akibat tergantung (suspension trauma) dapat

mengakibatkan hilangnya kesadaran, yang diikuti dengan

kematian dalam waktu kurang dari 30 menit

49

TOPIK 6: RENCANA PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN


Faktor-faktor berikut mempengaruhi tingkat risiko:

• Kemampuan seseorang menggerakkan kaki mereka untuk


membantu sirkulasi,

• Dehidrasi,

• Hipotermia,

• Shock,

• Kelelahan,

• Tingkat kemiringan tubuh,

• Dan kesadaran.

50

TOPIK 6: RENCANA PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN


Rencana penyelamatan berikut perlu diterapkan:

• Tersedia alat komunikasi jika situasi darurat terjadi dan perlu


dilaporkan dengan segera.

• Memastikan setiap individu mengetahui nomor telepon darurat


perusahaan.

• Memberitahukan Tim Tanggap Darurat terdekat sebelumnya

• Tim Tanggap Darurat harus menentukan apakah personel yang


berjaga akan ditugaskan atau tidak selama pelaksanaan tugas.

51

17

Anda mungkin juga menyukai