Anda di halaman 1dari 18

Assalamualaikumwarohmatullohiwabarokatuh

Sistem Perlindungan jatuh (Fall Protection


System yang dibandingkan dengan
PERMENAKER no 9 tahun 2016
OLEH
Nama :Mardiyahtul Husnah Ritonga
Kelas :C
NIM :R0220072
PENGERTIAN BEKERJA DIKETINGGIAN

ketika anda kehilangan keseimbangan dan jatuh itu adalah sebuah grafitasi yang bekerja
selama 10 tahun, brithis columbia menyebabkan jatuh dari ketinggian yang lebih parah
cedera dibanding kecelakaan industri lainnya seringkali para pekerja mengalami patah
tulang ,cidera tulang belakang dan kelumpuhan lainnya ,Dimana pengertian ini sesuai
dengan Pasal 1 ayat 2 yaitu :

Bekerja pada Ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh
Tenaga Kerja pada Tempat Kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat
perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau
orang lain yang berada ditempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan
kerusakan harta benda.
Rencana kerja perlindungan musim gugur adalah sederhana,Ini seperti analisis resiko
pekerjaan,Cetak biru untuk keselamatan pekerja di tempat yang lebih tingMeningkatkan
rencana kerja perlindungan musim gugur Akan mengenali bahaya jatuh tertentu Pada
pekerjaan tertentu menyediakan Metode perlindungan jatuh yang tepat untuk Digunakan
mengidentifikasi perakitan Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan. Sistem perlindungan
musim gugur dan menyediakan,Untuk pelatihan dan penyelamatan pekerja,Siapa yang akan
menggunakan,Hal ini sesuai dengan pasal 2 dan pasal 3 yaitu :

Pengusaha dan/atau Pengurus wajib menerapkan K3 dalam Bekerja Pada Ketinggian


Bekerja pada Ketinggian sebagaimana dimaksud dalam wajib memenuhi persyaratan K3
yang meliputi: a. perencanaan;b. prosedur kerja; c. teknik bekerja aman; d. APD, Perangkat
Pelindung Jatuh, dan Angkur; dan e. Tenaga Kerja.
perencanaan dimulai dengan perencanaan sebelumnya pekerja dimulai pada
ketinggian setiap lokasi kerja berbeda dan setiap solusi harus dibuat ke lokasi
kerja yang telah ditentukan ,hal ini sesuai dengan pasal 4 ayat 2 yaitu
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib memastikan bahwa Bekerja Pada
Ketinggian hanya dilakukan jika situasi dan kondisi kerja tidak membahayakan
keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja dan orang lain.

Tanggung jawab para majikan adalah tanggung jawab Untuk menyediakan


tempat kerja yang aman termasuk Rencana kerja perlindungan musim gugur
Pengawas sistem yang bertanggung jawaB Melatih pekerja dalam
persyaratan Rencana dan pekerja bertanggung jawab untuk Bekerja dengan
cara yang aman semua orang memiliki,hal ini sesuai dengan pasal 4 ayat 1
yaitu :Pengusaha dan /atau pengurus wajib memastikan semua kegiatan
bekerja pada ketinggian yang menjadi tanggung jawabnya telah
direncanakan dengan tepat ,dilakukan dengan cara yang tepat dan aman

Rencana kerja perlindungan musim gugur adalah sederhana,Ini seperti


analisis resiko pekerjaan Cetak biru untuk keselamatan pekerja di tempat
yang lebih tinggi,sesuai dengan pasal 5 ayat 1 yaitu :Pengusaha dan/atau
Pengurus wajib memperhatikan dan
melaksanakan penilaian risiko dalam kegiatan atau
aktifitas pekerjaan pada ketinggian.
Meningkatkan rencana kerja perlindungan musim
gugur Akan mengenali bahaya jatuh tertentu Pada
pekerjaan tertentu menyediakan Metode
perlindungan jatuh yang tepat untuk Digunakan
mengidentifikasi perakitan Prosedur pemeriksaan
dan pemeliharaan,hal ini sesuai dengan pasal 5
ayat 3 yaitu :Dalam hal pekerjaan dilakukan pada
ketinggian ,pengusaha dan /atau Pengurus wajib
melakukan langkah langkah yang tepat dan
memadai untuk mencegah kecelakaan kerja
Dalam video ini dijelaskan bahwa dalam pekrjaan diketinggian adanya prosedur kerja
seperti mengenali tingkat bahaya kerja dan mengetahui bagaimana cara
pengendaliannya ,dalam vidio ini dijelaskan juga bagaimana cara pengelolaan
peralatan seperti penahan jatuh,garis pengaman dan lainnya,selain itu Pengawas
sistem yang bertanggung jawab Melatih pekerja dalam persyaratan Rencana dan
pekerja bertanggung jawab untuk Bekerja dengan cara yang aman semua orang
memiliki dan dilindungi dengan alat terhadap ciderakecuali dimana kami
membutuhkan perlindungan paling tepat ditempat kerja sebagaimana hal ini sesuai
dengan pasal 6 ayat 2 yaitu :Prosedur kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:

a. teknik dan cara perlindungan jatuh;


b. cara pengelolaan peralatan;
c. teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan;
d. pengamanan Tempat Kerja; dan
e. kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Pada video tersebut dijelaskan bahwa dalam pencegahan jatuh dari ketinggian
,ditempat kerja disediakan proteksi atau alat yang digunakan untyk mencegah
kecelkaan atau alat yang funsinya menahan jatuh , yang dimana hal ini sesuai
dengan pasal 12 ayat 1,2,3 dan 4 yaitu
:(1) Upaya untuk mencegah jatuh dari Lantai Kerja Sementara dapat menggunakan
alat penahan jatuh
perorangan berupa:
a. tali ulur tarik otomatis (retractable lanyard); atau
b. tali ganda dengan pengait dan peredam kejut (double
lanyard with hook and absorber).
(2) Penggunaan tali ulur tarik otomatis (retractable lanyard)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a. harusdipastikan jarak dan ayunan jatuh yang aman.
(3) Penggunaan tali ganda dengan pengait dan peredam
kejut (double lanyard with hook and absorber)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, pengait
harus ditambatkan lebih tinggi dari kepala.
(4) Dalam hal Angkur untuk pengait sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) tidak tersedia, pengait dapat ditambatkan
pada ketinggian sejajar dada.
Dalam video ini juga dijelaskan bahwa mengenali Tidak seberapa banyak perjalanan horisontal itu Dibutuhkan berapa banyak
vertikal perjalanan di mana Apakah hambatan faktor lain itu Harus dianggap sebagai lingkungan Kondisinya seperti licin atau
basah,dimana hal ini berhubungan dengan pasal 13 yaitu :Lantai Kerja Sementara dan struktur pendukungnya tidak boleh
menimbulkan risiko runtuh atau terjadi perubahan bentuk atau dapat mempengaruhi keselamatan penggunaan .Dalam video
saya mengambil kesimpulan bahwa lantai yang licin atau basah merupakan adanya perubahan bentuk dan menimbulkan resiko
yang tinggi .

Dan video ini juga dijelaskan bahwa terkait alat pengekut jatuh terhadap pekrja yang dijelaskan didalam pasal 17 ayat 1,2 dan 3
yaitu :(1) Pengusaha dan/atau Pengurus wajib menyediakan alat
pengangkut orang untuk pergerakan Tenaga Kerja menuju atau meninggalkan lantai kerja. (2) Dalam hal jenis pekerjaan dan
kondisi tertentu tidak dapat dipasang alat pengangkut orang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pergerakan Tenaga Kerja dapat dilakukan dengan teknik bergerak sebagai berikut:
a. Perangkat Penahan Jatuh perorangan vertikal; b. Perangkat Penahan Jatuh perorangan horizontal;
c. alat penahan jatuh perorangan dengan tali ganda pengait dan peredam kejut;
d. Perangkat Penahan Jatuh perorangan dengan pemanjatan terpandu (lead climbing); dan
e. Perangkat Penahan Jatuh perorangan dengan tali ulur tarik otomatis.
(3) Teknik bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus dilengkapi dengan alat atau mekanisme peredam
kejut.
Di video tersebut dijelaskan bahwa Pilih angkur yang akan memberikan anda bergerak cukup untuk melakukan pekerjaan
anda ,periksa titik angkur menyeluruh sebelum mempercayakan hidup anda padanya ,titik angkur harus cukup kuat untuk
menahan kekuatan jatuh dan bebas dari setiap kerusakan ,cobalah untuk tetap dekat dengan titik angkur jika anda bergerak
terlalu jauh dari angkur anda dan jatuh anda beresiko berayun ke objek di bawah ini disebut bahaya ayunan jatuh semakin jauh
anda bergerak secara horizontal dari jangkar ,titik semakin besar sistem garis hidup bahaya ayunan jatuh bisa vertikal atau
horozontal mereka dirancang untuk melampaui batasan panjang lanyard menyediakan mobilitas dan perlindungan(dan
seterusnya ) ,hal ini sesuai dengan pasal 18 ayat 3 4 dan 5 yaitu :(3) Teknik bergerak dengan menggunakan alat penahan
jatuh perorangan dengan tali ganda pengait dan peredam kejut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c harus
dipastikan:
a. pengait harus ditambatkan lebih tinggi dari kepala atau ditambatkan pada ketinggian sejajar dada;
b. kedua pengait tidak ditambatkan pada struktur yang sama;
c. pengait tidak ditambatkan pada struktur yang dapat menambah jarak jatuh;
d. pengait ditambatkan secara bergantian ketika bergerak; dan
e. sling Angkur dapat digunakan apabila pengait tidak cukup lebar untuk dikaitkan langsung ke struktur.
(4) Teknik bergerak dengan menggunakan Perangkat Penahan Jatuh perorangan dengan pemanjatan terpandu
(lead climbing) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (2) huruf d harus dipastikan:
a. sling Angkur harus cukup kuat menahan bebanjatuh;
b. posisi sling Angkur terakhir harus lebih tinggi dari
kepala atau ditambatkan pada ketinggian sejajar dada;
c. tali keselamatan terhubung dengan alat pemegang tali yang mencengkeram secara otomatis apabila terbebani;
d. alat pemegang tali keselamatan terhubung langsung ke Angkur yang mampu menahan beban jatuh; dan
e. alat pemegang tali keselamatan dioperasikan oleh pemandu (bellayer) yang mengatur jarak jatuh seminimal mungkin tetapi
masih cukup nyaman untuk bergerak.
(5) Teknik bergerak dengan menggunakan Perangkat Penahan Jatuh perorangan dengan tali ulur Tarik otomatis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e harus dipastikan jarak dan ayunan jatuh yang aman.

Pasal 28 ayat 1 yaitu :


Angkur terdiri atas :
-Angkur permanen dan
-Angkur non pamanen

Dan terkait perangkat jatuh di video tersebut sesuai dengan pasal 24 yaitu :Perangkat Pencegah Jatuh kolektif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 huruf a harus memenuhi persyaratan:
a. dinding, tembok pembatas, atau pagar pengaman dengantinggi minimal 950 (sembilan ratus lima puluh) milimeter;
b. pagar pengaman harus mampu menahan beban minimal 0,9 (nol koma sembilan) kilonewton;
c. celah pagar memiliki jarak vertikal maksimal 470 (empat ratus tujuh puluh) milimeter; dan
d. tersedia pengaman lantai pencegah benda jatuh (toeboard) cukup dan memadai.
Pasal 25 Dalam hal Perangkat Pencegah Jatuh kolektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak tersedia, Tenaga Kerja
wajib menggunakan Perangkat Pencegah Jatuh perorangan yang paling sedikit terdiri atas:
a. sabuk tubuh (full body harness); dan
b. tali pembatas gerak (work restraint).
Pasal 26
(1) Perangkat Penahan Jatuh kolektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b berupa jala atau bantalan yang terpasang
pada arah jatuhan.
(2) Perangkat Penahan Jatuh kolektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. dipasang secara aman ke semua Angkur yang diperlukan; dan
b. mampu menahan beban minimal 15 (lima belas) kilonewton dan tidak mencederai Tenaga Kerja yang jatuh.
Pasal 27
(1) Perangkat Penahan Jatuh perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b harus mampu
menahan beban jatuh minimal 15 (lima belas) kilonewton.
(2) Perangkat Penahan Jatuh perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. bergerak vertikal;
b. bergerak horizontal;
c. tali ganda dengan pengait dan peredam kejut;
d. terpandu; dan
e. ulur tarik otomatis.
Dalam video ini juga dijelaskan bahwa Pekerjaan harus didukung oleh seorang Pekerja yang sudah diuji dan sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan ,Dimana hal itu dilakukan agar seorang pekerja bias memahami segala kejafian atau resiko yang
dihasilkan oleh pekerjaannya tersebut dan dengan adanya pekerja yang kompeten maka kemungkinan terjadinya keselakaan
akan minim terjadi .Dimaha hal diatas sesaui dengan pasal 31 yaitu :
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib menyediakan Tenaga
Kerja yang:
a. kompeten; dan
b. berwenang di bidang K3;
dalam pekerjaan pada ketinggian
Pasal 32
(1) Tenaga Kerja yang kompeten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf a harus mengacu pada standar
kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Tenaga Kerja yang kompeten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
(3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diperoleh melalui uji kompetensi oleh lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 33
(1) Tenaga Kerja yang berwenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 huruf b dibuktikan dengan Lisensi K3
yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal.
(2) Lisensi K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.
Selain Pekerja yang berkompeten tinggi ,dalam pekerjaan ketinggian ada juga dijelaskan tentang tingkatan pekrja dimana
sesuai dengan pasal 35 yaitu :Pasal 35
Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 meliputi:
a. Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu);
b. Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 2 (dua);
c. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu);
d. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 2 (dua); dan
e. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 3 (tiga).
Pasal 36
(1) Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf a merupakan Tenaga Kerja yang
bekerja pada Lantai Kerja Tetap dan/atau Lantai Kerja Sementara.
(2) Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas dan kewenangan:
a. bekerja pada Lantai Kerja Tetap dan/atau pada Lantai Kerja Sementara dengan alat pelindung jatuh berupa jala, bantalan,
atau tali pembatas gerak (work restraint); dan
b. bergerak menuju dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja Sementara dengan menggunakan tangga.
Dalam hal ini selain pekerja yang kompoten dan baik ,industry atau pihak pengusaha juga wajib memberika pengawasan yang
bertujuan untuk mementau cara kerja dan mengidentifikasi segala kekurangan atau kesalahan yang ada dimana hal ini sesuai
dengan pasal Pasal 39 yaitu :
Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 40
Dalam hal Pengawas Ketenagakerjaan menemukan pelanggaran terhadap syarat-syarat K3 yang diatur dalam Peraturan
Menteri ini, Pengawas Ketenagakerjaan dapat menghentikan sementara kegiatan sampai dipenuhinya syarat-syarat K3 oleh
Pengusaha dan/atau Pengurus.

Selain hal diatas Pemakain APD juga merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh pekerja yang bekerja diketinggian dimana
hal itu kita dapat di Pasal 20
(1) Bekerja dengan akses tali dapat dilakukan dalam hal bekerja pada Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja Sementara tidak
dapat dilakukan atau pekerjaan mengharuskan Tenaga Kerja bekerja dengan akses tali.
(2) Dalam hal bekerja dengan akses tali tidak dapat dihindari, wajib memenuhi persyaratan:
a. mempunyai 2 (dua) tali (line) masing-masing tertambat pada minimal 2 (dua) titik tambat terpisah
berupa:
1) tali keselamatan, yang dilengkapi dengan perangkat perlindungan jatuh perorangan bergerak (mobile personal fall arrester)
yang mempunyai mekanisme terkunci sendiri mengikuti pergerakan Tenaga Kerja; dan
2) tali kerja, yang dilengkapi dengan alat untuk naik dan turun.
b. menggunakan sabuk tubuh (full body harness) yang sesuai.
Pasal 21
(1) Pengusaha dan/atau Pengurus wajib menyediakan APD secara cuma-cuma dan memastikan Tenaga Kerja
menggunakan APD yang sesuai dalam melakukan pekerjaan pada ketinggian.
(2) APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 22
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib memastikan Perangkat Pelindung Jatuh memenuhi persyaratan K3.
Pasal 23
Perangkat Pelindung Jatuh terdiri atas:
a. Perangkat Pencegah Jatuh kolektif dan Perangkat Pencegah Jatuh perorangan; dan
b. Perangkat Penahan Jatuh kolektif dan Perangkat Penahan Jatuh perorangan.
BERIKUT INI PENJELASAN BEBERAPA APD YANG SANGAT PENTING DALAM PEKRJAAN JATUH :
1.Safety Belt
Fungsi dari safety belt sebetulnya sama seperti full body harness, namun bedanya secara penggunaan alat pelindung jatuh ini
hanya dikaitkan ke bagian pinggang pekerja saja dan bagian lanyard dikaitkan ke anchor. Safety belt sebaiknya tidak
dipergunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan pekerjanya bisa terjatuh dari ketinggian.Sebab bila pekerja terjatuh, ia
masih bisa mengalami cedera pada bagian pinggang ataupun tulang belakangnya, meskipun pekerja yang terjatuh tidak
mengenai permukaan tanah atau dalam posisi tergantung. Pastikan memasang pagar pengaman jika Anda tetap ingin
menggunakan safety belt saat bekerja di ketinggian.
2.Full Body Harness
Penggunaan full body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal akibat terjatuh dari ketinggian. Full body
harnessdidesain untuk melindungi seluruh bagian tubuh pekerja seperti bahu, paha bagian atas, dada, dan panggul, sehingga
lebih aman saat bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness dilengkapi D-Ring yang terletak di belakang dan dapat
dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
3.Shock Absorber
Shock absorber (peredam kejut) didesain untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh.
Alat penahan jatuh ini memiliki tiga fungsi penting, di antaranya:Mengurangi kekuatan tekanan maksimal dalam menahan tubuh
pekerja saat terjatuhMengurangi atau mencegah kerusakan komponen fall arrest systems (sistem penahan jatuh)Mengurangi
kekuatan tekanan pada anchorShock absorber biasanya diproduksi terpisah atau dirancang menyatu dengan lanyard. Menurut
standar CSA Z259.11, shock absorberdapat meningkatkan panjang lanyard hingga 1,2 meter ketika menerima beban 100 kg dan
jatuh dari ketinggian 1,8 meter
4.Lanyard
Adalah tali pendek pengikat yang umumnya berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja bisa
menggunakan lanyard untuk membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter. Sebaiknya
pasang lanyard/ pasang hook di atas atau paling tidak sejajar dengan dada, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jarak vertikal
atau jarak jatuh tubuh pekerja. Sebuah lanyard selalu diposisikan antara anchor point dan body harness.
5.Anchor point (anchor)
Sebelum bekerja di ketinggian, pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline dan/atau lanyard harus
kuat, stabil, dan lokasinya sudah sesuai. Jika penggunaan anchor diperuntukkan sebagai pelindung/ penahan pekerja dari
kemungkinan terjatuh, anchor harus mampu menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setara dengan empat kali berat
pekerja. Sedangkan, jika penggunaan anchor sebagai penahan saat terjatuh, anchor harus mendukung setidaknya 22 kN (2,5
ton).
6.Fall arrestor (rope grab)
Perangkat ini digunakan bila pekerja membutuhkan perpindahan tempat atau bergerak secara vertikal, biasanya berjarak cukup
panjang. Bila pekerja bergerak ke atas, maka rope grab akan ikut bergerak naik mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja
tersebut tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.
7.LifelineLifeline
didefinisikan sebagai tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline ini biasanya dikaitkan
pada anchor point. Lifeline harus memiliki kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm.
Perangkat ini bisa dipasangkan secara vertikal ataupun horizontal, tergantung kebutuhan. Pastikan lifeline benar-benar
terpasang aman ke anchor point dan tidak mengalami kerusakan apapun.
8.Retractable lifeline
Cara kerja retractable lifeline hampir sama seperti cara kerja seat belt mobil. Ketika pekerja melakukan gerakan vertikal atau
horizontal, maka lifeline akan memanjang atau menarik kembali ke kondisi semula secara otomatis dan akan mengunci apabila
terjadi tarikan secara tiba-tiba (pekerja terjatuh). Hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan retractable
lifeline adalah pastikan perangkat ini dalam posisi tegak lurus dengan tubuh pekerja untuk menghindari pendulum effect.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai