DI KETINGGIAN
PT. PLN (PERSERO) UID S2JB
www.pln.co.id |
Apa itu bekerja di ketinggian?
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.9 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Bekerja di Ketinggian bab 1
Pasal 1 ayat 2, "Bekerja pada Ketinnggian adalah kegiatan atau aktivitas
pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja di
permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan
memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain
yang berada di Tempat Kerja cedera atau meninggal dunia atau
menyebabkan kerusakan harta benda."
www.pln.co.id |
Berdasarkan medan pekerjaannya yang tidak umum, bekerja di ketinggian juga
menyimpan potensi bahaya dan penyakit yang tidak main-main. Maka dari itu,
dalam setiap upaya bekerja di ketinggian, setiap perusahaan diwajibkan untuk
mampu mengimplementasikan 5 prosedur utama bekerja dengan aman di
ketinggian.
Apa saja itu? Yang dimaksud ini adalah seluruh bentuk perencanaan
terhadap keamanan dan keselamatan pekerja nantinya selama
mereka bekerja di ketinggian seperti beberapa faktor selama
bekerja, menyediakan penanggung jawab dan pengawas
selama bekerja, memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan
benar-benar tidak bisa dilakukan di bawah dan harus
diketinggian, merumuskan langkah-langkah pencegahan
kecelakaan kerja dan sebagainya.
www.pln.co.id |
Prosedur selanjutnya yang harus dipenuhi adalah bagaimana
perusahaan membuat prosedur kerja yang ideal bagi pekerja selama
melakukan pekerjaan di ketinggian.
Prosedur kerja ini secara umum dapat meliputi:
1. Teknik dan cara perlindungan jatuh.
2. Cara pengelolaan peralatan.
3. Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan.
4. Pengamanan Tempat Kerja.
5. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Selain itu, perusahaan juga harus membuat prosedur kerja dengan
mendefinisikan daerah berbahaya seperti pembagian antara wilayah
berbahaya, wilayah waspada, dan wilayah yang aman.
Pastikan seluruh prosedur yang dibuat telah tersosialisasikan kepada
seluruh pekerja sehingga pekerja dapat mengikuti instruksinya dan
bekerja secara aman.
www.pln.co.id |
Setelah perencanaan dan prosedur kerja,
Permen Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 ini
juga mengatur teknis bekerja yang aman.
Setidaknya ada 5 teknik bekerja yang aman
sesuai dengan yang disebutkan di ayat (1) yaitu:
1. Bekerja pada Lantai Kerja Tetap.
2. Bekerja pada Lantai Kerja Sementara.
3. Bergerak secara vertikal atau horizontal
menuju atau meninggalkan lantai kerja.
4. Bekerja pada posisi miring.
5. Bekerja dengan akses tali.
www.pln.co.id |
Karena memikul risiko yang cukup besar, setiap pekerja di ketinggian
wajib dilengkapi dengan alat pelindung diri atau APD.
Apa saja jenis APD yang dibutuhkan juga akan sangat tergantung dari
detail pekerjaan yang dijalani, apakah untuk gedung, bekerja di atas
kontainer, penggunaan crane, dan lain-lain.
Namun setidaknya ada 5 alat yang tidak boleh dilewatkan untuk setiap
jenis pekerjaan di ketinggian, alat-alat tersebut antara lain:
1. Sabuk/Tali Keselamatan
2. Helm Keselamatan
3. Sepatu Keselamatan
4. Kacamata Keselamatan
5. Sarung Tangan
www.pln.co.id |
Persyaratan terakhir yang diatur Permen
Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja
di Ketinggian adalah standar pekerja yang diizinkan
untuk bekerja di ketinggian.
Bekerja di ketinggian tidak bisa melibatkan pekerja
secara asal. Para pekerja yang akan bekerja di
ketinggian wajib memiliki skill atau kemampuan
dalam menggunakan alat-alat kerja dan juga
pengetahuan serta kesadaran untuk bekerja secara
aman bagi dirinya dan orang-orang di sekitar.
Dengan kata lain, pekerja di ketinggian wajib orang
yang kompeten dan berwenang karena mengerti
bidang K3 di Ketinggian
www.pln.co.id |
5 LANGKAH MENUJU SELAMAT
www.pln.co.id |
SAFETY BRIEFING DI LOKASI PEKERJAAN
www.pln.co.id |
PENGGUNAAN FULL BODY HARNESS
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. Periksa fisik dan fungsi full body harness
2. Kenakan tali pinggang berikut tali kaki
3. Kencangkan tali pinggang dan tali kaki senyaman
mungkin dan jangan sampai mengganggu pergerakan
4. Pasang tali dada
5. Kaitkan Konektor/Carabiner ke tali pinggang, kaitkan
pada bagian tali, jangan ke cincin D yang terbuat dari
logam
6. Kunci Konektor/Carabiner
7. Kencangkan tali dada senyaman mungkin
8. Pastikan tali double lanyard terpasang dengan benar
www.pln.co.id |
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN & SEPATU 20 KV
www.pln.co.id |
PENGGUNAAN VOLTAGE DETECTOR
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. Voltage Detector wajib digunakan sebelum pekerjaan,
setelah jaringan dinyatakan bebas tegangan
2. Pasang voltage detector pada telescopic stick, kencangkan
bautnya
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON/OFF
4. Lakukan test alat dengan menekan tombol TEST, pastikan
led menyala dan mengeluarkan suara dengan ritme
terputus-putus
5. Tekan tombol HIGH (untuk pengecekan tegangan 20 kV)
6. Pakai helm dan sepatu 20 kV
7. Perpanjang telescopik stick sampai penghantar SUTM, saat
mendekati penghantar, pakai sarung tangan 20 kV
8. Cek ketiga fasa penghantar
9. Pendekkan telescopik stick
10. Laporkan hasil pengecekan tegangan www.pln.co.id |
PENGGUNAAN TANGGA DAN CARA MENAIKI TANGGA
Warning!! Pemasangan clamp kawat grounding yang tidak berisolasi dengan menggunakan sarung
pada ground rod harus lebih dahulu daripada tangan 20 kV
pemasangan LLC pada penghantar SUTM www.pln.co.id |
16
PELEPASAN GROUND CLUSTER
www.pln.co.id |
TAHAPAN PEKERJAAN TM
Pastikan 5 Tahapan Pekerjaan Pada JTM “DILAKSANAKAN”
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
“K3 penting, butuh komitmen tinggi
menjalankannya, sepenuh hati, bukan
sekedar memenuhi kewajiban.
www.pln.co.id |
TERIMA
KASIH