Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PELAKSANA PEKERJAAN

DI KETINGGIAN
PT. PLN (PERSERO) UID S2JB

UNIT INDUK DISTRIBUSI SUMATERA SELATAN,


JAMBI & BENGKULU
Ada 3 Jenis Pekerjaan yang sering terjadinya
Kecelakaan Kerja..

1. Bekerja dalam keadaan Offline


(tidak bertegangan)

2. Bekerja dalam keadaan Online (bertegangan)

3. Bekerja dalam ketinggian

www.pln.co.id |
Apa itu bekerja di ketinggian?
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.9 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Bekerja di Ketinggian bab 1
Pasal 1 ayat 2, "Bekerja pada Ketinnggian adalah kegiatan atau aktivitas
pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja di
permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan
memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain
yang berada di Tempat Kerja cedera atau meninggal dunia atau
menyebabkan kerusakan harta benda."

www.pln.co.id |
Berdasarkan medan pekerjaannya yang tidak umum, bekerja di ketinggian juga
menyimpan potensi bahaya dan penyakit yang tidak main-main. Maka dari itu,
dalam setiap upaya bekerja di ketinggian, setiap perusahaan diwajibkan untuk
mampu mengimplementasikan 5 prosedur utama bekerja dengan aman di
ketinggian.
Apa saja itu? Yang dimaksud ini adalah seluruh bentuk perencanaan
terhadap keamanan dan keselamatan pekerja nantinya selama
mereka bekerja di ketinggian seperti beberapa faktor selama
bekerja, menyediakan penanggung jawab dan pengawas
selama bekerja, memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan
benar-benar tidak bisa dilakukan di bawah dan harus
diketinggian, merumuskan langkah-langkah pencegahan
kecelakaan kerja dan sebagainya.

www.pln.co.id |
Prosedur selanjutnya yang harus dipenuhi adalah bagaimana
perusahaan membuat prosedur kerja yang ideal bagi pekerja selama
melakukan pekerjaan di ketinggian.
Prosedur kerja ini secara umum dapat meliputi:
1. Teknik dan cara perlindungan jatuh.
2. Cara pengelolaan peralatan.
3. Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan.
4. Pengamanan Tempat Kerja.
5. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Selain itu, perusahaan juga harus membuat prosedur kerja dengan
mendefinisikan daerah berbahaya seperti pembagian antara wilayah
berbahaya, wilayah waspada, dan wilayah yang aman.
Pastikan seluruh prosedur yang dibuat telah tersosialisasikan kepada
seluruh pekerja sehingga pekerja dapat mengikuti instruksinya dan
bekerja secara aman.

www.pln.co.id |
Setelah perencanaan dan prosedur kerja,
Permen Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 ini
juga mengatur teknis bekerja yang aman.
Setidaknya ada 5 teknik bekerja yang aman
sesuai dengan yang disebutkan di ayat (1) yaitu:
1. Bekerja pada Lantai Kerja Tetap.
2. Bekerja pada Lantai Kerja Sementara.
3. Bergerak secara vertikal atau horizontal
menuju atau meninggalkan lantai kerja.
4. Bekerja pada posisi miring.
5. Bekerja dengan akses tali.

www.pln.co.id |
Karena memikul risiko yang cukup besar, setiap pekerja di ketinggian
wajib dilengkapi dengan alat pelindung diri atau APD.
Apa saja jenis APD yang dibutuhkan juga akan sangat tergantung dari
detail pekerjaan yang dijalani, apakah untuk gedung, bekerja di atas
kontainer, penggunaan crane, dan lain-lain.
Namun setidaknya ada 5 alat yang tidak boleh dilewatkan untuk setiap
jenis pekerjaan di ketinggian, alat-alat tersebut antara lain:

1. Sabuk/Tali Keselamatan
2. Helm Keselamatan
3. Sepatu Keselamatan
4. Kacamata Keselamatan
5. Sarung Tangan

www.pln.co.id |
Persyaratan terakhir yang diatur Permen
Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja
di Ketinggian adalah standar pekerja yang diizinkan
untuk bekerja di ketinggian.
Bekerja di ketinggian tidak bisa melibatkan pekerja
secara asal. Para pekerja yang akan bekerja di
ketinggian wajib memiliki skill atau kemampuan
dalam menggunakan alat-alat kerja dan juga
pengetahuan serta kesadaran untuk bekerja secara
aman bagi dirinya dan orang-orang di sekitar.
Dengan kata lain, pekerja di ketinggian wajib orang
yang kompeten dan berwenang karena mengerti
bidang K3 di Ketinggian
www.pln.co.id |
5 LANGKAH MENUJU SELAMAT

www.pln.co.id |
SAFETY BRIEFING DI LOKASI PEKERJAAN

SEBAGAI PENERAPAN 5 LMS DAN 11 KOMITMEN DISIPLIN K3:


1. Pengawas atau salah satu petugas memimpin safety briefing
2. Salam & Yel-Yel
3. Memastikan kondisi personil sehat jiwa & raga
4. Membacakan WO / WP / JSA / IBPPR
5. Membahas bahaya resiko di lokasi pekerjaan
6. Menjelaskan SOP pekerjaan
7. Membagi penugasan dengan jelas
Warning!! 8. Mengingatkan untuk saling mengawasi dan memberitahu rekan
1. Safety briefing wajib dilakukan di lokasi pekerjaan
2. Dalam kondisi tertentu, safety briefing dilakukan kerja yang berada dalam kondisi bahaya
minimal 2 orang 9. Memastikan APD lengkap dan kondisi baik
3. Saling mengawasi dan memberitahu rekan kerja
yang berada pada kondisi bahaya 10. Memastikan kelengkapan alker & material
11. Berdoa

www.pln.co.id |
PENGGUNAAN FULL BODY HARNESS
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. Periksa fisik dan fungsi full body harness
2. Kenakan tali pinggang berikut tali kaki
3. Kencangkan tali pinggang dan tali kaki senyaman
mungkin dan jangan sampai mengganggu pergerakan
4. Pasang tali dada
5. Kaitkan Konektor/Carabiner ke tali pinggang, kaitkan
pada bagian tali, jangan ke cincin D yang terbuat dari
logam
6. Kunci Konektor/Carabiner
7. Kencangkan tali dada senyaman mungkin
8. Pastikan tali double lanyard terpasang dengan benar

www.pln.co.id |
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN & SEPATU 20 KV

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?


1. Pastikan sarung dan sepatu 20 kV kondisi baik
2. Gulung dari pangkal ke ujung untuk memastikan bocor atau
tidaknya sarung tangan 20 kV
3. Gunakan ke dua sarung tangan 20 kV berikut sarung tangan
pelapisnya
4. Gunakan sepatu 20 kV
5. Pastikan setiap menggunakan sarung tangan 20 kV maka
wajib pula menggunakan sepatu 20 kV
6. Kegiatan penggunaan voltage detector, pemasangan ground
cluster, dan pengamanan short 3 fasa wajib menggunakan
sarung tangan dan sepatu 20 kV

Cara menggulung sarung tangan untuk memastikan


tidak ada kebocoran

www.pln.co.id |
PENGGUNAAN VOLTAGE DETECTOR
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. Voltage Detector wajib digunakan sebelum pekerjaan,
setelah jaringan dinyatakan bebas tegangan
2. Pasang voltage detector pada telescopic stick, kencangkan
bautnya
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON/OFF
4. Lakukan test alat dengan menekan tombol TEST, pastikan
led menyala dan mengeluarkan suara dengan ritme
terputus-putus
5. Tekan tombol HIGH (untuk pengecekan tegangan 20 kV)
6. Pakai helm dan sepatu 20 kV
7. Perpanjang telescopik stick sampai penghantar SUTM, saat
mendekati penghantar, pakai sarung tangan 20 kV
8. Cek ketiga fasa penghantar
9. Pendekkan telescopik stick
10. Laporkan hasil pengecekan tegangan www.pln.co.id |
PENGGUNAAN TANGGA DAN CARA MENAIKI TANGGA

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?


1. Pastikan tangga kondisi baik
2. Gunakan sarung tangan mekanik dan sepatu kerja
3. Dirikan dan sandarkan tangga ke tiang minimal oleh 2 Petugas
4. Tarik tali pengatur untuk tinggi rendahnya tangga lalu ikat tali
bawah tangga ke tiang
5. Pegang tangga oleh salah satu orang Petugas, “DILARANG
NAIK TURUN TANGGA TANPA ADA PETUGAS YANG
MEMEGANGI TANGGA”
6. Lakukan naik sembari mengaitkan kedua pengait lanyard ke
anak tangga, posisi pengait tidak boleh di bawah dada
7. Sampai di atas, ikatkan tali pengaman pinggang ke tiang
8. Ikat tangga ke tiang atas
9. Lilitkan kedua lanyard ke tiang untuk pekerjaan TR dan
JTR
Warning!! 10. Kaitkan kedua lanyard ke traves untuk pekerjaan JTM
1. Harus ada rekan yang memegangi tangga
2. Kedua kait lanyard harus dipakai
3. Dilarang mengaitkan lanyard pada posisi di
bawah dada www.pln.co.id |
PENGGUNAAN TANGGA DAN CARA MENURUNI TANGGA

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?


1. Pegang tangga oleh salah satu orang Petugas, “DILARANG
NAIK TURUN TANGGA TANPA ADA PETUGAS YANG
MEMEGANGI TANGGA”
2. Lepaskan tali pengikat tangga di tiang atas
3. Lepaskan kaitan/lilitan kedua lanyard (baik yang ke tiang
maupun ke traves)
4. Lepaskan ikatan tali pengaman pinggang di tiang
5. Lakukan turun sembari mengaitkan kedua pengait lanyard
ke anak tangga, posisi pengait tidak boleh di bawah dada
6. Setelah sampai di bawah lepaskan tali pengikat tangga di
tiang bawah
7. Turun tangga minimal oleh 2 Petugas
Warning!!
1. Harus ada rekan yang memegangi tangga
2. Kedua kait lanyard harus dipakai
3. Dilarang mengaitkan lanyard pada posisi di
bawah dada www.pln.co.id |
PEMASANGAN GROUND CLUSTER
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. Pastikan jaringan sudah bebas tegangan dengan
menggunakan voltage detector
2. Periksa kondisi ground cluster, pastikan tidak ada connector
yang kendor
3. Pasang ground rod dan pastikan tertanam pada tanah
4. Naik tangga dengan aman
5. Naikkan stick dengan tali katrol
6. Letakkan stick pada posisi aman, lepas ikatan, dan pastikan
tidak jatuh
7. Pastikan clamp kawat grounding pada ground rod sudah
terpasang
8. Kencangkan LLC satu per satu pada penghantar SUTM

Warning!! Pemasangan clamp kawat grounding yang tidak berisolasi dengan menggunakan sarung
pada ground rod harus lebih dahulu daripada tangan 20 kV
pemasangan LLC pada penghantar SUTM www.pln.co.id |
16
PELEPASAN GROUND CLUSTER

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?


1. Pastikan pekerjaan telah selesai, personil dan peralatan
aman
2. Lepas LLC satu per satu
3. Letakkan stick dengan aman, pastikan tidak jatuh
4. Setelah ketiganya terlepas, ikat stick dengan tali katrol,
pastikan kuat agar tidak jatuh
5. Turunkan stick dengan tali katrol
6. Lepas clamp kawat grounding pada ground rod
7. Cabut ground rod
8. Rapikan kembali ground cluster

Warning!! Pelepasan LLC pada penghantar SUTM harus lebih


dahulu daripada pelepasan clamp kawat grounding pada
ground rod

www.pln.co.id |
TAHAPAN PEKERJAAN TM
Pastikan 5 Tahapan Pekerjaan Pada JTM “DILAKSANAKAN”

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
“K3 penting, butuh komitmen tinggi
menjalankannya, sepenuh hati, bukan
sekedar memenuhi kewajiban.

Nilai-nilai K3 diterapkan setiap saat, setiap


waktu & setiap aktivitas.

K3 menjadi JIWA & NAFAS setiap


personil, tindakan & aktivitas yang ada”

www.pln.co.id |
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai