Banyak diantara kita mengaitkan terjadinya suatu kecelakaan kerja dengan tindakan tidak
aman dan kondisi tidak aman. Tindakan tidak aman adalah suatu perilaku yang dilakukan
oleh seseorang yang dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain dan
lingkungan sekitar. Sementara kondisi tidak aman adalah suatu keadaan di lingkungan yang
dapat membahayakan keadaan sekitarnya. Untuk itu, kita semua yang bekerja di sini adalah
safety officer untuk menghentikan pekerjaan jika tidak aman. Artinya adalah semua
karyawan di sini punya peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan keselamatan dan
kesehatan kerja. Setidaknya ada 2 (dua) hal yang kita perlu lakukan.
Pertama adalah, patuhilah peraturan/ instruksi/ prosedur kerja yang telah di tetapkan.
Karena sejatinya aturan tersebut dibuat untuk kebaikan kita bersama. Jika memang kondisi
tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, maka anda dapat mengusulkan
perbaikan agar kondisi tersebut diperbaiki.
Kedua adalah, tolong ingatkan atau tegur teman kita yang berperilaku tidak aman. Karena
perilaku tidak aman yang dilakukannya dapat membahayakan dirinya bahkan orang lain
juga. Jangan pernah takut untuk mengingatkan siapapun. Pilih dan renungkan, takut
menegur mereka atau pilih takut kehilangan mereka?
Untuk itu, sekali lagi bahwa kita semua adalah safety officer yang mempunyai peran dan
tanggung jawab setidaknya dua hal yaitu mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja serta yang kedua berani mengingatkan rekan kerja yang berperilaku tidak aman.
MATERI TOOLBOX MEETING
Housekeeping Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Kebersihan Tempat Kerja
Kebersihan tempat kerja sangat terkait dengan program penerapan 5R. Dengan tempat kerja
yang bersih berarti di lokasi kerja terbebas dari sampah-sampah, material berbahaya, lantai
kerja yang tidak aman, peralatan kerja yang berserakan, sehingga setiap pekerja aman untuk
bekerja dan merasa nyaman. Juga keselamatan kerja tidak terlepas dari tindakan atau
perilaku pekerja untuk berbudaya bekerja secara aman.
Berikut penjelasan tentang penerapan program 5R yang dikembangkan pertamakali oleh
Jepang.
1. Ringkas
Prinsip ringkas adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan
yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak
digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpannya supaya
dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi perusahaan.
2. Rapi
Prinsip rapi adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal
mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali
pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam
memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu dalam
memperoleh barang tersebut.
3. Resik
Prinsip resik adalah membersihkan tempat/ lingkungan kerja, mesin/ peralatan, dan
barangbarang agar tidak terdapat debu, kotoran dan bau. Kebersihan harus
dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang mulai dari pimpinan hingga pelaksana/
operator yang ada.
4. Rawat
Prinsip rawat adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada (Ringkas, Rapi,
Resik) sebelumnya dengan membakukannya (Standarisasi). Prinsip ini dapat berjalan
apabila dilaksanakan oleh semua karyawan yang ada di lingkungan kerja.
5. Rajin
Prinsip rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan
meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di tempat kerja berarti pengembangan
kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sudah baik harus selalu dalam keadaan
prima setiap saat. Prinsip rajin di tempat kerja adalah “lakukan apa yang harus
dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”.
MATERI TOOLBOX MEETING
Working Safety during Rainy Season Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Bekerja ketika musin penghujan
• Musim hujan bisa menjadi salah satu bulan tersulit bagi mereka yang bekerja di industri
konstruksi. Jangan biarkan musim hujan merusak program keselamatan Anda. Kecuali jika
hujan deras, mudah untuk melupakan betapa berbahayanya hujan. Bahkan gerimis ringan atau
pancuran selama 30 menit dapat menimbulkan potensi bahaya terpeleset dan jatuh serta
masalah jarak pandang yang membahayakan keselamatan pekerja. Ingatlah bahwa adalah
tanggung jawab organisasi Anda untuk melindungi pekerja dari bahaya terkait cuaca.
• Lindungi pekerja dari stres dingin. Seperti stres kepanasan, stres dingin dapat merambat pada
karyawan dengan cepat. Garis pertahanan pertama adalah pakaian pelindung dengan
memakai lapisan, dengan lapisan luar terdiri dari perlengkapan hujan. Mendirikan tempat
penampungan di mana para pekerja bisa beristirahat dari angin dan hujan.
• Dan juga melengkapi pekerja dengan tangan dan alas kaki yang sesuai. Sarung tangan harus
pas dan memiliki pegangan anti selip terutama saat bekerja dengan perkakas tangan. Dan
sepatu bot harus menutupi pergelangan kaki dengan tapak yang berat untuk mencegah
tergelincir.
• Visibilitas sangat penting untuk lingkungan kerja yang aman. Hanya beberapa tetes pada
kacamata keselamatan karyawan atau hari yang gelap, berawan atau berkabut sudah cukup
untuk mengganggu visibilitas yang jelas. Jika jarak pandang buruk, pekerja harus memiliki
pakaian luar yang cerah dan reflektif, terutama di area dengan lalu lintas kendaraan untuk
memastikan bahwa pekerja dapat dilihat dengan mudah.
• Jika kondisinya basah dan peralatan dirancang untuk penggunaan di luar ruangan, pastikan
pekerja menggunakan perkakas bertekstur, gagang anti selip.
• Beban kecelakaan selama musim hujan cukup besar, hentikan pekerjaan jika kondisi tidak
aman, hanya pekerjaan di dalam ruangan saja yang boleh dilakukan ketikan hujan berlangsung.
MATERI TOOLBOX MEETING
Trianggle of Fire Date:(sebutkan tanggal hari ini)
SEGITIGA API
Api yang tidak dapat dikendalikan sangat berbahaya untuk keselamatan kita. Untuk dapat
mengendalikan Api, kita harus memahami proses terbentuknya api melalui gambar segitiga
api di bawah.
Definisi Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur
yaitu: panas, udara dan bahan bakar yang menimbulkan atau menghasilkan panas dan
cahaya.
Segitiga api adalah elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran adalah panas, bahan
bakar dan oksigen. Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran belum terjadi
dan hanya menghasilkan pijar. Untuk berlangsungnya suatu pembakaran, diperlukan
komponen keempat, yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).
Pendinginan,
Menghilangkan unsur panas, Menggunakan media bahan dasar air.
Isolasi
Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan
api (Menggunakan media serbuk ataupun busa)
Dilusi
Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api (Menggunakan
media gas CO2)
Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api. Memindahkan bahan-bahan
mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
Pemutusan Rantai Reaksi
Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat
radikal bebas pemicu rantai reaksi api. Menggunakan bahan dasar Halon
(Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).
MATERI TOOLBOX MEETING
Fatigue Management Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Management Kelelahan
Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik
(physical Fatigue) dan kelelahan mental (Mental Fatigue). Kelelahan dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
- Kelelahan Otot (Muscular Fatigue)
- Kelelahan Umum (General Fatigue)
Sebagai kita ketahui, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kelelahan yang kita kenal
mempunyai beragam penyebab yang berbeda seperti:
1. Intensitas dan lamanya upaya fisik dan psikis dalam bekerja.
2. Masalah lingkungan kerja seperti: Kebisingan, penerangan
3. Masalah-masalah fisik seperti tanggung jawab, kecemasan dan komplikasih
Nyeri dan penyakit lainnya
4. Gizi / Nutris
Gambaran mengenai gejala kelelahan secara subjektif dan objektif antara lain:
1. Perasaan lesu, ngantuk dan pusing
2. Tidak / kurang mampu berkonsentrasi
3. Berkurangnya tingkat kewaspadaan
4. Persepsi yang buruk dan lambat
Kelelahan ini bisa menjadi penyebab kecelakaan saat bekerja, untuk itu jangan pakasakan
ketika tubuh kita sudah merasa lelah, itu adalah sinyal jika tubuh kita sedang tidak fit.
MATERI TOOLBOX MEETING
Hand & Power Tools Safety Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan oleh operator pada penggunaan gerinda.
• Operator tidak kompeten dalam menggunakan mesin gerinda.
• Operator tidak memahami spesifikasi kecepatan (rpm) yang tercantum dalam
cakram / batu gerinda dengan spesifikasi kecepatan mesin (rpm) gerinda.
• Operator tidak melakukan inspeksi terhadap kondisi mesin gerinda.
• Arus listrik tidak diputus saat mengganti batu gerinda atau setelah melakukan
pekerjaan.
• Operator tidak menggunakan APD yang sesuai.
• Melakukan gerinda dipermukaan yang licin atau posisi yang tidak tetap.
• Menggerinda dekat dengan area yang mudah terbakar.
Secara umum ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari kesalahan dalam
penggunaan mesin gerinda.
• Pastikan yang menggunakan mesin gerinda adalah orang yang kompeten untuk
mengoperasikannya.
• Pastikan pekerja telah memahami bahaya dan risiko dalam melakukan aktivitas
dengan mesin gerinda.
• Jika bahaya-bahaya dalam melakukan proses gerinda tidak dapat di hilangkan, maka
gunakan APD yang sesuai. Misalnya masker, safety glasess, face shield, ear plug dan
“gloves” (Note dibeberapa kondisi untuk alat berputar tidak direkomendasikan
menggunakan sarung tangan, namun saat ini ada teknologi baru yang proper untuk
kondisi tersebut).
• Pasang batu gerinda untuk ukuran yang dibutuhkan dengan memperhatikan batas
kecepatan maksimum/ maximum operation speed (MOS) yang tertera pada batu
gerinda dan pastikan MOS pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan maksimum
mesin yang akan digunakan.
• Pastikan bahwa pekerja memahami dengan betul kode spesifikasi batu gerinda.
Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut
dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
MATERI TOOLBOX MEETING
Drop Object Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Bekerja Di Ketinggian
Pekerja mungkin memerlukan untuk bekerja dalam situasi pengangkatan atau bekerja pada
ketingian lebih dari 1,8 meter. Pekerjaan tersebut membutuhkan proteksi untuk pekerja,
karena pekerjaan yang dilakukan berada pada tempat yang tinggi yang mempunyai resiko
JATUH.
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan 2015,
jumlah kecelakaan kerja mencapai 105.182 kasus. Dari total tersebut, kasus yang paling
banyak terjadi adalah kecelakaan pekerja jatuh dari ketinggian. Kasus ini menjaga angka
kecelakaan karena jatuh dari ketinggian selalu ‘juara’ nasional bahkan 3 tahun berturut-turut
menjadi yang tertinggi.
Kondisi Bahya yang dapat menimbulkan kecelakaan ketika bekerja pada ketinggian
1. Perpindahan dari satu permukaan ke permukaan yang lain.
2. Permukaan tidak mampu untuk menyangga beban.
3. Terlepas dari pegangan.
4. Tepian permukaan yang tidak diberi pengaman / handrail.
5. Permukaan / platform yang licin atau bergerak.
6. Kondisi cuaca yang buruk.
7. Lubang terbuka yang tidak diketahui atau terlindungi
8. Sistem penahan jatuh dan alat pencegah yang tidak digunakan dengan benar.
9. Perlengkapan, alat – alat kerja, sampah yang ada di area kerja.
10. Faktor lain yang mungkin disebabkan adanya bahan kimia atau listrik.
Sebelum anda melakukan pekerjaan di ketingian maka pastikan anda mengetahui tugas
tersebut dan mengetahui JSA dari pekerjaan tersebut serta pilihan
pengendalian/pengontrolan resiko yang tepat seperti:
1. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko: yaitu mengidentifikasi bahaya (misalnya
jatuh) dan menilai kemungkinan serta konsekuensi bahaya (misalnya
cedera/meninggal)
2. Eliminasi: yaitu menghilangkan kemungkinan untuk masuk ke area yang beresiko
jatuh, misalnya dengan memindahkan kegiatan yang memerlukan
pemeriksaan/perawatan ketempat yang tidak ada kemungkinan jatuh.
3. Subtitusi : yaitu menyiapkan perlengkapan alternatif untuk akses ke tempat yang
memang harus dilakukan denagn menghindari resiko jatuh misalnya tempat
berjalan.
4. Isolasi/Rekayasa Engineering: yaitu menutup/menghalangi tempat yang
mempunyai resiko jatuh.
5. Perlindungan Jatuh : Yaitu menyiapkan Alat Pelindung Diri yang dapat mencegah
bahaya jatuh atau mengurangi resiko jatuh yang lebih parah.
MATERI TOOLBOX MEETING
Heat Stress Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Heat Stress
Heat Stress, baik akibat proses metabolisme tubuh maupun paparan panas dari lingkungan
keria dapat menimbuIkan masalah kesehataņ dari yang ringan seperti heat cramps dan heat
exhaustion hingga yang serius. Yaitu heat stroke.
Heat Cramps adalah kejang atau kram pada otot bahkan bisa mengakibatkan pingsan pada
penderita. Hal ini disebabkan karena ketidak seimbangan cairan dan garam selama
melakukan keria fisik yang berat di lingkungan panas.
Heat Exhaustion teriadi akibat kurangan cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi
jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi dari air yang diminum selama
terpapaI panas.
Heat Stroke adalah efek heat stress paling serius / fatal karena jika dibiarkan tanpa
penanganan serius kondisi ini bisa mengakibatkan koma dan kematian. Penyebabnya
adalah, paparan panas, yang terus-menerus dan ekstrem serta kegagalan regulator suhu
tubuh.
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH HEAT STRESS?
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah heat stress adalah dengan mengganti
pakaian, minum air dingin, mengipasi diri, duduk di tempat teduh atau dingin atau
mengurangi tingkat kerja.
MATERI TOOLBOX MEETING
Manual Handling Date: (sebutkan tanggal hari ini)
Pengangkatan Secara Manual
Manual Handling adalah salah satu bentuk transportasi atau penyanggaan beban dengan
tangan dan tubuh yang termasuk didalamnya Pengangkatan, Memindahkan, Meletakkan,
Mendorong, Menarik, Menggeser, Penyanggaan.
• Untuk periode waktu yang lama dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan dan
Ketidak-nyamanan
• Mengakibatkan Cedera pada tulang belakang, pundak tangan , pergelangan tangan
dan bagian tubuh yang terpapar., kerusakan otot, tendons, saraf atau yang biasa
disebut MSDs (Musculoskeletal Disorders), Kerusakan pada sistim tulang (muscles,
tendons, ligaments, bones, joints, bursa, blood vessels and nerves) yang disebabkan
karena adanya aktivitas penyangahan beban secara terus –menerus.
• Patah, Memar dan Retaknya tulang
Risiko cedera punggung akan senantiasa meningkat selama jika beban tersebut Terlalu
berat, Terlalu Besar, Sulit untuk di genggam / di pegang , Tidak stabil / bergerak-gerak dan
.Sulit di gapai dan dilakukan secara berulang-ulang
Dehidrasi adalah istilah yang digunakan ketika tubuh kehilangan banyak air. Tubuh
membutuhkan sejumlah air untuk bekerja secara normal. Tubuh kita terdiri dari sekitar dua
pertiga air. Dehidrasi parah adalah keadaan darurat medis dan dapat mengancam jiwa.
Kematian karena dehidrasi dapat terjadi dalam tiga hari atau kurang. Tidak ada yang bisa
hidup lebih dari 5 hingga 6 hari tanpa air
Orang-orang yang mengonsumsi air minum lebih sedikit dibanding cairan yang dibutuhkan
tubuh umumnya mengalami dehidrasi. Dehidrasi ini tentunya dapat dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan yang kita lakukan, kondisi Lingkungan tempat kita bekerja dan juga usia.
Umumnya, orang yang bekerja di lingkungan yang panas akan sering mengalami dehidrasi.
Bahaya Dehidrasi
• Merasa pusing,
• Lemah atau bahkan ingin pingsan
• Warna urine anda berwarna gelap. Ketika anda mengalami kondisi tersebut maka
anda sudah harus waspada.
Penanggulangan
• Minum lebih banyak cairan terutama air atau minuman yang mengandung
elektrolit
• Cairan harus diminum sering, dalam jumlah kecil karena minum terlalu banyak,
terlalu cepat dapat menyebabkan muntah.
• Hindari minum cairan yang mengandung kafein karena dapat merangsang
kehilangan air lebih lanjut dengan meningkatkan buang air kecil
Pencegahan
• Konsumsilah banyak cairan dan makanan yang mengandung banyak air (buah-
buahan dan sayuran) secara teratur
• Minumlah cairan ekstra saat cuaca panas
Pelindung pendengaran, salah satunya earplug atau sumbat telinga dapat memberikan
anda perlindungan dari paparan kebisingan yang bisa mengakibatkan kerusakan pada
telinga. Dimana area kerja kita tingkat kebisingannya di atas ambang batas yaitu 70db
Fungsi earplug adalah menurunkan intensitas kebisingan yang masuk ke dalam telinga.
Umumnya earplug dapat mengurangi kebisingan sampai dengan 30 dB jika di pasang dengan
benar contoh gambar di atas.
Bahwa dalam kondisi normal (8 jam kerja) maksimal seseorang hanya boleh terpapar dengan
85 dBA.
Jika kita merujuk pada Permenaker No.5 tahun 2018 maka,
• Exposure 88 dBA = 3 jam -> Diperbolehkan (karena maksimal 4 jam)
• Exposure 91 dBA = 1 jam -> Diperbolehkan (karena maksimal 2 jam)
• Exposure 85 dBA = 4 jam -> Diperbolehkan (karena maksimal 8 jam)
Catatan:
Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan saat menggunakan earplug, di
antaranya:
• Pastikan earplug terpasang tepat menutupi telinga. Bila salah satu earplug tidak
terpasang tepat di telinga, lepaskan earplug dan masukkan kembali earplug dengan
benar.
• Untuk mengeluarkan earplug, gulung atau putar-putar earplug dengan lembut, lalu
tarik earplug secara perlahan.
• Lakukan pengecekan terhadap efektivitas earplug. Saat Anda berada di lingkungan
dengan paparan kebisingan dan posisi earplug sudah terpasang di telinga, cobalah
tutup telinga Anda menggunakan kedua tangan lalu lepaskan.
• Earplug yang sudah terpasang dengan baik seharusnya dapat meredam kebisingan
secara optimal.
• Pastikan tangan Anda bersih sebelum menggunakan earplug.
Paparan kebisingan di tempat kerja mungkin tidak dapat dihindari, namun risiko gangguan
pendengaran dapat Anda cegah secara optimal. Selain melakukan
pengendalian engineering atau rekayasa teknik di sumber suara, penggunaan pelindung
pendengaran sangat direkomendasikan sebagai upaya terakhir pengendalian risiko
kebisingan di tempat kerja.
MATERI TOOLBOX MEETING
Danger of H2S Toxic Gas Date: (sebutkan tanggal hari ini)