Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GIRI MULYA
Jalan Transmigrasi Sebamban VI Desa Giri Mulya
Kecamatan Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu
Kode Pos : 72277, Email : puskesmas.girimulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PSN

(PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK)

I. PENDAHULUAN
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit
menular lainnya didasarkan pada usaha pemutusan rantai penularannya.
Pada penyakti DBD yang merupakan komponen epidemiologi adalah terdiri
dari virus dengue, nyamuk Aedes aegypti dan manusia. Belum adanya vaksin
untuk pencegahan penyakit DBD dan belum ada obat-obatan khusus untuk
penyembuhannya maka pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan
nyamuk Aedes aegypti. Penderita penyakit DBD diusahakan sembuh guna
menurunkan angka kematian, sedangkan yang sehat terutama pada
kelompok yang paling tinggi resiko terkena, diusahakan agar jangan
mendapatkan infeksi virus dengan cara memberantas vektornya (Dinkes,
2008).

II. LATAR BELAKANG


Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD) adalah
kegiatan memberantastelurdanjentiknyamukpenularpenyakitDBD
(Aedesaegypti) di tempat-tempatperkembangbiakannya.(DepkesRI, 2005).

Sampai saat ini pemberantasan vektor masih merupakan pilihan yang terbaik
untuk mengurangi jumlah penderita DBD. Strategi pemberantasan vektor ini
pada prinsipnya sama dengan strategi umum yang telah dianjurkan oleh
WHO dengan mengadakan penyesuaian tentang ekologi vektor penyakit di
Indonesia. Strategi tersebut terdiri atas perlindungan, pemberantasan vektor
dalam wabah dan pemberantasan vektor untuk pencegahan wabah, dan
pencegahan penyebaran penyakit DBD.

III. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
Tujuan diadakannya program PSN ini adalah untuk memutus mata rantai
penularan DBD melalui gerakan 3M Plus, yaitu singkatan dari Menguras,
Menutup, Mengubur, serta menghindari pertumbuhan vektor-vektor baru.

B. TUJUAN KHUSUS
Masyarakat tahu dan mengerti bagaimana cara memlakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan gerakan 3M Plus ( Menguras, Menutup, dan Mengubur) serta
abatisasi.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
PSN ini dilakukan dengan kunjungan kerumah atau tempat umum secara
teratur sekurang-kurangnya setiap tiga bulan untuk melakukan penyuluhan
dan pemeriksaan jentik agar keluarga dan pengelola wilayah sekitar tetap
melakukan PSN secara terus-menerus,sehingga rumah dan tempat umum
bebas dari jentik nyamuk Aedes aegypti.

Cara yang digunakan dalam PSN dikenal dengan sebutan “3M Plus”.
A. Pertama, yaitumengurasbakmandi/WCdan TPA lainnya secara teratur
sekurang-kurangnya seminggu sekali (perkembangan telur-larva-pupa-
nyamuk kurang lebih Sembilan hari), menggosok dinding bagian dalam
dari bak mandi, dan semua tempat penyimpanan air untuk menyingkirkan
telur nyamuk.
B. Kedua, menutup rapat TPA sehingga nyamuk tidak dapat masuk. Namun,
TPA tertutup lebih sering mengandung larva dibandingkan TPA yang
terbuka karena penutupnya jarang terpasang dengan baik dan sering
dibuka untuk mengambil air di dalamnya. Tempayan dengan penutup
yang longgar seperti itu lebih disukai nyamuk untuk tempat bertelur
karena ruangan didalamnya lebih gelap dari pada tempat air yang tidak
tertutup sama sekali.
C. Ketiga, mengubur barang-barang yang sudah tidak terpakai agar tidak
dijadikan tempat bersarang nyamuk. Barang-barang yang sudah tidak
dipakai dan berpotens iuntuk menampung air dapat menjadi tempat yang
cocok untuk nyamuk bersarang.
D. SASARAN

Pemantauan jentik secara berkala serta pelaksanaan ABATESASI seluruh


tempat/ tempat yang teridentifikasi di wilayah Puskesmas Giri Mulya ( 7
Desa).

VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


NO KEGIATAN JADWAL
1. Pelaksanaan PSN di sekolah Mei,Desember

Pelaksanaan PSN di desa Juni,Desember

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali saat
lokmin bulanan dan laporan dikirim ke Dinkes kabupaten. Pelaporan menggunakan
format laporan yang telah disediakan, meliputi ;
a. Pelaporan Rutin
1. Pelaporan dari unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)
Setiap unit pelayanan kesehatan yang menemukan tersangka atau
penderita DBD wajib segera melaporkannya ke dinas kesehatan
kabupaten /kota setempat selambat – lambatnya dalam 24 jam dengan
tembusan ke Puskesmas wilayah tempat tinggal penderita. Laporan
tersangka DBD merupakan laporan yang dipergunakan untuk tindakan
kewaspadaan dan tindak lanjut penanggulangannya juga merupakan
laporan yang dipergunakan sebagai laporan kasus yang diteruskan secara
berjenjang dari puskesmas sampai pusat. Formulir yang digunakan adalah
formulir kewaspadaan dini RS (KD/RS-DBD), dan formulir rekapitulasi
penderita DBDper bulan (DP-DBD/RS).
2. Pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten / kota
a. Menggunakan formulir KD/RS-DBD untuk pelaporan kasus DBD dalam
24 jam setelah diagnosis ditegakkan
b. Menggunakan formulir DP-DBD sebagai data dasar perorangan DBD
yang dilaporkan perbulan
c. Menggunakan formulir K-DBD sebagai laporan bulanan
d. Menggunakan formulir W2-DBD sebagai laporan mingguan KLB
e. Menggunakan formulir W1 bila terjadi KL

b. Pelaporan dalam situasi kejadian luar biasa


1. Pelaporan oleh unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)
a. Menggunakan formulir W1
b. Pelaporan dengan formulir DP-DBD ditingkatkan frekuensinya menjadi
mingguan atau harian
c. Pelaporan dengan formulir KD/RS-DBD tetap dilaksanakan
2. Pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten / kota
a. Menggunakan formulir W1
b. Menggunakan formulir KD/RS-DBD untuk pelaporan kasus DBD dalam
24 jam setelah diagnosis ditegakkan
c. Menggunakan formulir W2-DBD sebagai laporan mingguan KLB

1. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


a. Pencatatan kegiatan dilaksanakan oleh programmer/pelaksana kegiatan
dengan menggunakan komputer metode entri dan olah data.
b. Pelaporan dilakukan setiap bulan melalui lokmin Puskesmas, dan dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan secara berjenjang dengan menggunakan format yang
terstandar setiap bulan melalui EWARS setiap minggu dan laporan bulanan.
c. Evaluasi kegiatan meliputi evaluasi proses yakni cakupan per-bulan dan
evaluasi hasil dilakukan pada akhir tahun sebagai bentuk kinerja program.

Ditetapkan di Kuranji
tanggal 02 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS,

SUPARSONO.S, S.Sos
NIP.196508051986031023

Anda mungkin juga menyukai