Bhan Persentase Bu Dwi
Bhan Persentase Bu Dwi
b. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah pengawasan yang ditujukan pada faktor lingkungan yang
dapat merupakan mata rantai penyakit. Sanitasi merupakan usaha pengawasan
yang ditujukan pada factor yang ada dalam lingkungan fisik yang memberi
pengaruh atau mungkin memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik,
mental dan kesejahteraan sosial.
c. Pengertian Makanan
Makanan adalah segala substansi atau semua substansi yang
diperlukan tubuh kecuali air dan obat-obatan dan substansi lain yang
digunakan untuk pengobatan (WHO).
Makanan adalah semua bahan baik alami maupun buatan yang
dimakan manusia kecuali obat-obatan (Depkes, 2003).
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia, yang
diperlukan oleh tubuh untuk hidup, tumbuh kembang biak serta berproduksi.
Manusia tidak akan hidup tanpa makanan dan manusia akan terganggu
pertumbuhannya kalau semasa hidupnya kekurangan makanan. Manusia juga
aan menjadi beban orang lain kalau tidak produktif atau tidak memberikan
nilai ekonomi dalam hidupnya.
Dilain pihak, makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh
adalah makanan dan minuman yang mengandung unsur gizi (nutrisi),
makanan yang aman dan utuh (wholesomeness) dan makanan yang terjamin
kebersihan dan sanitasinya (hygiene). Kalau salah atau tidak terpenuhi, maka
makanan dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan. (Depkes dan
Kesejahteraan Sosial, 2000)
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh kecuali air,
obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Makanan dan minuman yang dibutuhkan konsumen harus dalam keadaan
utuh, aman dan sehat dalam arti tidak mengandung bahan pencemar serta
harus hygiene. Makanan dan minuman yang baik harus mengandung zat-zat
gizi, seperti vitamin, protein,mineral, mempunyai bentuk yang menarik dan
enak rasanya. Untuk menghasilkan makanan yang sehat maka bahan makanan
yang dipilih untuk diolah harus berkualitas baik dan pengolahannya dengan
peralatan, kondisi pengolahan makanan (dapur) yang saniter serta hygiene
tenaga penjamah makanan.
Dalam penyelenggaraan makanan ada enam (6) prinsip yaitu :
pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan
makanan, penyimpanan makanan, pengangkutan makanan dan penyajian
makanan. Selain enam prinsip penyelenggaraan makanan, kualitas bahan
makanan, peralatan dalam pengolahan makanan, tempat pengolahan makanan,
penjamah makanan dan pengawasan selama proses penyelenggaraan
makanan.
Maka dari itu pelaksanaan pembinaan dan pengawasan tempat
pengolahan makanan (TPM) sangat diperlukan guna mencegah terjadinya
penyakit bawaan makanan.
e. Fasilitas Sanitasi
Fasilitas sanitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya
digunakan untuk memelihara kualitas lingkungan atau mengendalikan factor-
faktor lingkungan fisik yang dapat merugikan kesehatan manusia antara lain
sarana air bersih, jamban, peturasan, saluran limbah, tempat cuci tangan, bak
sampah, kamar mandi, lemari pakaian kerja (loker), peralatan pencegah
terhadap serangga dan tikus serta peralatan kebersihan.(Menkes RI, 2003)
Usaha-usaha sanitasi, yaitu :
1) Menjaga keamanan makanan minuman yang disediakan.
2) Memperhatikan hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan
makanan oleh karyawan yang bersangkutan.
3) Keamanan penyediaan air.
4) Pengolahan air limbah dan pengolahan kotoran.
5) Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan,
penyajian atu peragaan, penyimpanannya.
6) Pencucian, kebersihan, penyimpanan alat atau perlengkapan.
b). Bangunan
(1). Umum
(a). Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
(b). Terpisah dengan tempat tinggal
(2). Tata Ruang
(a). Pembagian ruang minimal terdiri dari dapur, gudang, ruang
makan, toilet, ruang karyawan dan ruang administrasi.
(b).Setiap ruangan mempunyai batas dinding serta ruangan satu
dan lainnya dihubungkan dengan pintu.
(c). Ruangan harus ditata sesuai dengan fungsinya, sehingga
memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus bahan makanan
dan makanan jadi serta barang-barang lainnya yang dapat
mencemari terhadap makanan.
c). Konstruksi
(1).Lantai
(a). Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
(b).Pertemuan lantai dengan dinding tidak boleh membuat sudut
mati.
(2).Dinding
(a). Permukaan dinding sebelah dalam harus rata, mudah
dibersihkan.
(b).Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangkap.
(c). Permukaan dinding yang terkena percikan air harus dibuat
kedap air atau dilapisi dengan bahan kedap air dan mudah
dibersihkan seperti porselin dan sejenisnya setinggi 2 (dua)
meter dari lantai.
d). Ventilasi
(1).Ventilasi alam harus memenuhi syarat sebagai berikut:
(a). Cukup menjamin peredaran udara deengan baik.
(b). Dapat menghilngkan uap, gas, asap, baud an debu dalam
ruangan.
(2).Ventilasi buatan diperlukan bila ventilasi alam tidak dapat
memenuhi persyaratan.
e). Pencahayaan/penerangan
(1). Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif dan
kegiatan pembersihan ruangan.
(2). Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci
peralatan dan tempat cucian tangan, intensitas pencahayaan
sedikitnya 10 foot condle.
(3). Pencahayaan/penerangan harus tidak menyilaukan dan tersebar
merata, sehingga sedapat mungkin tidak menimbulkan bayangan
nyata.
f). Atap
Tidak bocor, cukup lantai dan tidak menjadi Sarang tikus dan
serangga lainnya.
g). Langit-langit
(1).Permukaan rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan.
(2).Tidak terdapat lubang-lubang.
(3).Tinggi langit-langit dan lantai sekurang-kurangnya 2,4 meter.
h). Pintu
(1).Pintu dibuat dari bahan yang kuat dan mudah diberihkan.
(2).Pintu dapat dibuka dengan baik dan membuka kearah luar.
(3).Setiap bagian bawah pintu setinggi 36 cm dilapisi logam.
(4).Jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari 1 cm.
c). Toilet
(1).Letak tidak berhubungan langsung (terpisah dari) dengan dapur,
ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan.
(2).Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak air.
(3).Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria.
(4).Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet untuk pengunjung.
(5).Toilet dibersihkan dengan detergen dan alat pengering.
(6).Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok serta sabun.
(7).Luas lantai untuk memelihara kebersihan.
(8).Lantai dibuat kedap air, tidak licin mudah dibersihkan
kelandaiannya/kemiringannya cukup.
(9).Ventilasi dan penerangan baik.
(10). Air limbah dibuang ke septictank, roil atau lubang peresapan
yang tidak mencemari air limbah.
(11). Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
(12). Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak
penampung dan saluran pembuangan.
(13). Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
keadaan cukup.
(14). Peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir.
(15). Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa. Dan dilengkapi
dengan air penggelontor yang cukup serta sapu tangan kertas
(tissue).
1. Lingkungan Makanan
A. Pendahuluan
Hygiene karyawan atau kebersihan karyawan merupakan salah satu hal yang
penting untuk diperhatikan. Agar makanan dan minuman bermutu dan aman untuk
dikonsumsi.
Untuk melindungi kesehatan masyarakat, pemerintah melkukan pengawasan dan
pembinaan agar makanan yang beredar di masyarakat memenuhi persyaratan mutu
dan keamanan makanan, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut diatas penjamah
dan pengolah Rumah Makan dan Restoran merupakan prioritas untuk mendapatkan
pembinaan agar dapat menghasilkan makanan dan minuman yang memenuhi
persyaratan kesehatan sesuai dengan Peraturan Permenkes Nomor :
304/Menkes/Per/IV/1989 tentang persyaratan Rumah Makan dan restoran.
E. Kesehatan karyawan
1. Mempunyai Surat Keterangan Sehat dari dokter
2. Melakukan pemeriksaaan kesehatan secara rutin setiap 3
(tiga) bulan sekali