Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Narasi Kasus
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan.
BAB 2 : PEMBAHASAN.
2.1 Definisi Surveilans Chikungunya.
2.2 Definisi Chikungunya.
2.3 Definisi Sistem Surveilans Chikungunya.
2.4 Ruang Lingkup Surveilans Chikungunya.
2.5 Metode Surveilans Chikungunya.
2.6 Persyaratan dan Teknik Pelaksanaan Surveilans Chikungunya.
2.7 Sumber dan Instrumen Pengumpulan Data Surveilans Chikungunya.
BAB 3 : PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang
berarti “posisi tubuh meliuk atau melengkung” (that which contorts or bends up),mengacu
pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi
ini, menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada,
terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki, persendian tangan dan kaki.
Chikungunya ialah sejenis demam dan boleh dikatakan ‘bersaudara’ dengan demam
berdarah, karena ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty maupun albopictus.Bedanya, jika
virus demam berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya
menyerang sendi dan tulang.
Virus chikungunya termasuk kelompok virus RNA yang mempunyai selubung,
merupakan salah satu anggota grup A dari arbovirus, yaitu alphavirus dari 2ndemi
Togaviridae. Vektor penular utamanya adalah Aedes aegypti, namun virus ini juga dapat
diisolasi dari dari nyamuk Aedes africanus, Culex fatigans dan Culex tritaeniorrhynchus.
Akan tetapi, nyamuk yang membawa darah bervirus didalam tubuhnya akan kekal
terjangkit sepanjang hayatnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan virus Chikungunya
dipindahkan oleh nyamuk betina kepada telurnya sebagaimana virus demam berdarah.
Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit 2ndemic.Wabah penyakit ini pertama
kali menyerang di Tanzania, Afrika pada tahun 1952. Kemudian berjangkit di Kuala Tungkal,
Martapura, Ternate, Yogyakarta, selanjutanya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Kasus
chikungunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat cukup meresahkan, karena sejak Januari 2010
hingga kini sudah menyerang warga di hampir seluruh kabupaten/kota di daerah ini. Menurut
laporan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit jumlah penderita
chikungunya sejak Januari-September 2010 mencapai 2.200 orang, meningkat dibandingkan
2009 sebanyak 814 orang.

1.2 Narasi Kasus


Pada tanggal 29 Agustus 2022, minggu ke 35, Bidan Desa melaporkan bahwa di
perumahan Arales Kelurahan Batukuning ada kasus dengan gejala demam, nyeri sendi
dan terdapat ruam di kulit yang merupakan gejala khas penyakit Chikungunya.
Mendapatkan laporan tersebut, pada tanggal 30 Agustus 2022, Tim TGC dan lintas
program melakukan penyelidikan Epidemiologi dengan hasil ada 12 kasus dengan gejala
diatas, dan berkolaborasi dengan dokter untuk diberikan tindakan pengobatan.
Dilakukan survey jentik dan survey lingkungan di sekitar rumah penderita sebanyak 20
rumah, dengan hasil 15 rumah (+) jentik, ABJ (15/20x100% = 75%).
Sudah dilakukan penyuluhan dan pemberian Abate.
Hasil survey lingkungan, Ventilasi kurang, kamar tidak ada jendela dan gelap, terdapat
banyak gantungan baju, SPAL mengalir lancer, tidak ada genangan air.
Lingkunga luar rumah banyak terdapat penampungan ari hujan.
Tanggal 06 September 2022 dilakukanpengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
Laboratorium sebanyak 5 sampel.
Tanggal 14 September 2022 didapat hasil Laboratorium Positif Chikungunya sebanyak 3
orang, Atas nama :
1. Susinarwati P 43 Tahun
2. Holila P 50 Tahun
3. M. Kansasi L 45 Tahun
Tanggal 15 September dilakukan kunjungan ulang kepada 3 pasien positif chikungunya
dengan hasil ketiga pasien sudah sembuh dan sehat, dan kunjungan kepada ke-9 pasien
lainnya, hasilnya ke 9 pasien sudah sembuh dan sehat.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) yaitu koordinasi dengan RT/RW setempat untuk
pelaksanaan penyuluhan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

1.3 Rumusan masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu pengertian,
penyebab, tanda & gejala, cara penularan, komplikasi, cara pengobatan, penatalaksanaan,cara
pencegahan dan asuhan penyakit Chikungunya.

1.4 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1.      Tujuan umum
a.       Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui apa penyebab,tanda dan gejala
serta Pencegahan dari Chikungunya.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mampu menjelaskan Pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi penyakit,
epidemiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan, pengobatan, dan pencegahan dari
penyakit Chikungunya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang
disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Sebagai penyebar penyakit adalah nyamuk
Aedes aegypti; juga dapat oleh nyamuk Aedes albopictus. (Sumarmo, 2002)
Nama penyakit berasal dari bahasa Swahili yang berarti “yang berubah bentuk atau
bungkuk”, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat
Masa inkubasi berkisar 1-4 hari, merupakan penyakit yang self-limiting dengan gejala akut
yang berlangsung 3-10 hari. (Sumarmo, 2002)
Nyeri sendi merupakan keluhan utama pasien, yang kadang-kadang berlangsung beberapa
minggu sampai bulan. Meskipun tidak pernah dilaporkan menyebabkan kematian,
masyarakat sempat dicemaskan karena penyebaran penyakit yang mewabah, disertai dengan
keluhan sendi yang mengakibatkan pasien lumpuh. Untuk memahami lebih mendalam,
dilakukan review terhadap penyakit ini.

2.2

Anda mungkin juga menyukai