SAP Hipertensi (Nanda Mutia)
SAP Hipertensi (Nanda Mutia)
HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
Ns.ANNISA OKTARI ERFI,S.Kep
CI KLINIK
FITRI SUSILAWATI,S.KEP.Ns
HIPERTENSI
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan dewasa dan lansia
mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi.
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah
meningkat 140/90 mmHg atau lebih 140/90 mmHg.
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dengan tekanan darah
diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi. Darah tinggi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit
peningkatan jangka panjang dalam sirkulasi darah. Hal ini terjadi karena jantung memompa
darah lebih cepat untuk memenuhi permintaan oksigen dan nutrisi dalam tubuh (Koes Irianto,
2014).
B. Faktor Penyebab
Penyebab tekanan darah tinggi terbagi menjadi dua kategori, yaitu, hipertensi primer
dan sekunder. hipertensi primer sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, seperti pola makan
kesehatan, kurang olahraga, minum minuman beralkohol. Hipertensi sekunder disebabkan
oleh penyakit lain. Kondisi lain akibat tekanan darah tinggi termasuk penyakit ginjal, tiroid,
dan kelenjar paratiroid. Tetapi para ahli mengatakan bahwa setidaknya ada dua faktor yang
membuat seseorang lebih rentan hipertensi, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan dan
faktor yang dapat dikendalikan (Subarjo, 2008).
Meski demikian, risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengubah pola hidup dan
pola makan menjadi lebih sehat secara rutin. Penuhi asupan gizi tubuh seimbang, asupan
cairan harian tubuh, dan berolahraga secara teratur.
2. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya lebih mudah terserang hipertensi dibandingkan dengan
Wanita. Wanita diketahui memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah
dibandingkan dengan pria berusia 20 – 30 an yang dikarenakan faktor yang
mendorong terjadinya hipertensi seperti stress, kelelahan dan makan tidak
terkontrol. Namun, hal ini berlaku sebaliknya setelah usia 45 tahun ketika sebagian
wanita mengalami menopause, hipertensi akan lebih banyak dijumpai pada wanita.
3. Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di usia
20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara cepat. Sehingga,
semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah semakin meningkat. Jadi
seorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi dibandingkan
diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
1. Obesitas
2. Kurang Olahraga
Orang yang kurang aktif melakukan olahraga pada umumnya cenderung
mengalami kegemukan. Telah disinggung di atas bahwa kegemukan akan
menaikkan tekanan darah. Efek positif lain dari olahraga, selain dapat menurunkan
berat badan, juga dapat menghilangkan rasa stress. Menurut para ahli, stress
merupakan salah satu faktor yang menunjang terjadinya hipertensi.
Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).
Hipertensi adalah sebuah gangguan pada tekanan darah yang membuat tekanan darah
sangat tinggi. Jika tidak ditangani sesegera mungkin, hipertensi akan menyebabkan pembuluh
darah pecah dan bahkan mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Penyakit ini juga dikenal sebagai silent killer karena banyak orang yang tidak
menyadarinya hingga tekanan darahnya terlalu tinggi. Karena itu, tekanan darah tinggi harus
dicegah dalam jangka panjang sebelum kondisinya menjadi parah.
Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan tekanan darah tinggi yaitu:
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
Penderita hipertensi perlu memilih makanan dengan porsi dan kalori yang sesuai.
Memilih makanan dengan kalori yang rendah dapat membantu Anda menjaga berat badan
dan mencegah obesitas yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. Lakukan diet
Hipertensi seperti Diet DASH dengan memilih makanan rendah natrium (garam), lemak, dan
kolesterol, serta tinggi serat, kalium, kalsium, magnesium, dan protein untuk membantu
mengontrol tekanan darah.
Sayuran Hijau
Oatmeal
Yogurt
Kentang
Ikan
Kacang
Pisang
Tomat
Buah Bit
Kiwi
Lantas, ramuan apa yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tinggi? Salah
satunya adalah Buah mentimun : salah satunya. Berikut ini merupakan cara
meramunya.
1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
REFERENSI