Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PATIENT SAFETY

RINGKASAN SERAH TERIMA DENGAN TEKNIK ESBAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : NANDA MUTIA

KELAS : 1A KEPERAWATAN

NIM : PO72201211721

JURUSAN : DIII KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :

Dewi Pusparianda, SST., MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG

2021
Ringkasan Serah Terima dengan Menggunakan Teknik ESBAR

Komunikasi SBAR : Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah
komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation), metode komunikasi
ini digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien. Komunikasi SBAR adalah
kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan
kondisi pasien
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda.
Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien
termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara
anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.

PENGERTIAN :
Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien.

TUJUAN Tercapainya Keselamatan Pasien terutama sasaran mengenai


Komunikasi yang Efektif.

KEBIJAKAN : Komunikasi antar petugas kesehatan dilakukan dengan metode SBAR.

PROSEDUR : 
Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) dan
konfirmasi ulang.

1. Situation.
Sebutkan:
– salam,
– identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
– identitas pasien, dan
– alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.
Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya …. dari ruangan
… RS …, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An …. Saat ini kondisi pasien ….. dengan tanda-
tanda vital ….”

2. Background.
Sebutkan:
– latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
– alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
– pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
– terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”
3. Asessment.
Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ….”

4. Recommendation.
Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera datang”
Dengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis …. perawatan hari ke ….
Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


– Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan tanda tangan sebagai
bentuk pengesahan instruksi tersebut.
• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya,
terutama komunikasi verbal baik langsung maupun melalui sambungan telepon antar tenaga
kesehatan yaitu antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Unit Terkait :
1. Keperawatan.
2. Dokter.
3. Instalasi Rehabilitasi Medik.
4. Laboratorium.
5. Radiologi.
6. Instalasi Gizi.
7. Instalasi Gawat Darurat.

Contoh 1 Komunikasi Efektif SBAR dan TBaK antara Perawat dengan


Dokter Lewat Telepon
Situation (S) :

- Selamat pagi Dokter, saya Zr. W dari RSUD Muhammad Sani


- Melaporkan pasien nama Tn.A mengalami penurunan pengeluaran urine 40 cc/24 jam,
mengalami sesak napas.

Background (B) :
- Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 3 Februari 2022,
- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang DC, Pemberian oksigen
3 liter/menit 15 menit yang lalu, SaO2 88%.
- Program sudah dapat injeksi Lasik 3 x 1 amp IV.
- Hasil laboratorium terbaru tanggal XX-XX-XXXX : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 23
mg/dl.
- TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asites
- Kesadaran composmentis, bunyi nafas ronchi.

Assessment (A) :
- Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit lebih.
- Pasien tampak gelisah.

Recommendation (R) :
- Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM ? Mulai berapa liter/menit?
- Apa advice dokter?
- Perlukah peningkatan diuretic atau drip diuretic
- Apakah dokter akan memindahkan pasien ke HCU ?

Untuk TBaK (Tulis , Baca dan Konfirmasi).


Order/intruksi dari Dokter ditulis kemudian bacakan kembali untuk konfirmasi, agar tidak
salah intruksi.
Contoh : Baik dokter, saya ulangi kembali instruksinya, beri O2 NRM mulai 8 liter/menit,
ektra lasik 2 ampul, lanjut pasang drip lasik mulai jalan 5cc/jam, observasi respirasi rate,
tekanan darah dan pengeluaran urine.

- Terima kasih dokter selamat siang


Contoh 2

Situation (S) :

- Selamat pagi Dokter, saya Safna Oktafiani perawat RSUD Muhammad Sani
- Melaporkan pasien nama Tn A mengalami penurunan pengeluaran urine 40cc/24 jam,
mengalami sesak napas

Background (B) :

- Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 15 Februari 2022, program HD hari
Senin-Kamis.
- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter,
pemberian oksigen 3 liter/menit 15 menit yang lalu.
- Obat injeksi diuretic 3 x 1 amp
- TD 150/80mmHg, RR 30x/menit, Nadi 100x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asite
- Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
- Kesadaran composmentis, bunyi nafas rongki.

Assesment (A)

- Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit lebih
- Pasien tampak tidak stabil

Recommendation (R) :

- Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM


- Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau syringe pump?
- Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
-

CONTOH 3

 SITUATION : Laboran angel, saya Helen dari Ruangan Dahlia, Ny. Elya mengalami
penglihatan menurun dan infeksi saluran kemih
 BACKGROUND : Ny. Elya, 20 tahun yang keadaannya tidak bertenaga, badan lesuh
semakin menurun kondisinya
 ASSESSMENT : Sering buang air kecil terus menerus dan infeksi saluran kemih.
Kemungkinan Ny. Elya mengalami Diabetes. Tapi kita belum mengetahui pasien tersebut
mengalami kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah
(hipoglikemia).
 RECOMMENDATION : Menurut saya, Ny. Elya perlu melakukan Tes Darah Panel
Metabolik Dasar?

Anda mungkin juga menyukai