Anda di halaman 1dari 2

SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation)

Pada tahun 2014, Joint Commision International (JCI) edisi 5 mengeluarkan pernyataan tentang
International Patient Safety Goal (IPSG) 2.2 yaitu menerapkan dan mengembangkan proses
komunikasi sebagai upaya dalam mengurangi dampak ketidaktepatan pemberian dan penerimaan
informasi dengan komunikasi metode SBAR.
SBAR merupakan kerangka informasi untuk komunikasi antar perawat yang memberikan urutan
logis dan terorganisir, mudah diingat serta berguna untuk membingkai setiap percakapan tentang
kondisi pasien dengan menciptakan pemahaman yang sama antar perawat sehingga keselamatan
pasien dapat tercapai.
Komunikasi dengan metode SBAR terdiri dari:
1. S (situation)
yang berisi salam, identitas pelapor dan asal ruang perawatan identitas pasien seperti
nama, umur, tanggal pasien masuk dan hari perawatan. alasan untuk melaporkan kondisi
pasien, secara subyektif dan obyektif.
2. B (background)
berisi riwayat pasien yang mendukung permasalahan seperti riwayat alergi, obat-obatan
dan menjelaskan informasi klinik yang mendukung terkait hasil laboratorium, alasan
pasien dirawat inap (bila rawat inap),pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”
3. A (assesment)
berisi hasil pengkajian kondisi pasien terhadap situation dan background yaitu hasil
pengkajian dari kondisi pasien.
4. R (recommendation)
berisi tindakan keperawatan yang sudah dan belum teratasi dan tindakan yang
diberhentikan, dilanjutkan atau modifikasi (Simamora, 2018)
Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.
Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat
telepon :

Situation (S) :
- Selamat pagi Dokter, saya Sr.W / usia ….dari RS pelni ruang ……
- "Melaporkan pasien nama Tn / Ny.A mengalami penurunan pengeluaran
urine 40 cc/ 24 jam, mengalami sesak napas, BB…..Kg, TB ….Cm

Background (B) :
- Diagnosa medis gagal gingal kronik, tanggal masuk ….. Januari 2022
- kesadaran composmentis, bunyi nafas rongki, pasien tampak gelisah, TD
150/80 mmhg, RR 30 X/menit, Nadi 100X/menit, oedema ekstremitas
Bawah dan asites
- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower
kateter, pemberian oksigen 3 liter/menit , 15 menit yang lalu, Saturasi
oksigen 88 %.
- Program sudah dapat injeksi lasik 3x1 amp IV. Produksi urine ……
- Hasil laboratorium terbaru tanggal … Januari 2022 : HB 9 mg/dl, albumin
3, ureum 237 mg/dl, hasil toraks……..

Assessment (A) :
- Gangguan pola nafas
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Recommendation (R) :
- Apakah perlu pemberian oksigen NRM? Mulai berapa liter/menit ?
- Perlu periksa AGD tidak dan pembatasan cairan ?
- Perlukah peningkatan anti diuretic dalam drip ?
- Apakah perlu pindah ICU dan HD inisiasi

Anda mungkin juga menyukai