KOMUNIKASI EFEKTIF “ SBAR” Salah satu unsur utama dalam enam sasaran keselamatan pasien adalah “ Komunikasi efektif”.
Komunikasi yang tidak efektif akan menimbulkan
risiko kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Sebagai contoh kesalahan dalam pemberian obat ke
pasien, kesalahan melakukan prosedur tindakan perawatan, kesalahan interprestasi atau mis komunikasi. Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah komunikasi SBAR ; ( Situation, Background, Assessment, Recomm endation ).
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik
komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
“METODE SBAR SAMA DENGAN SOAP “. Metode komunikasi ini digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien.
Keuntungan dari penggunaan metode SBAR
adalah Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi pasien. Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien. SEBELUM MENELPON DOKTER : 1. Periksa pasien dengan teliti 2. Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelpon 3. Mengetahui diagnosis masuk pasien 4. Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru 5. Pegang RM pasien dan siap melaporkan ; alergi,pengobatan yang diberikan,maupun hasil tes laboratorium 6. Setiap laporan SBAR berbeda.Fokus pada permasalahan,hanya yang dibutuhkan dalam situasi saat tersebut METODE SBAR S : Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan? (nama,pasien,umur,dan tempat perawatan Masalah yang ingin disampaikan : saya hawatir pasien akan mengalami henti jantung/napas saya hawatir tentang ; TNSP B : Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi? Tanda-tanda vital terbaru Riwayat medis Temuan klinis terbaru Status mental pasien : sadar orientasi orang ,tempat,waktu baik A : Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat Apa analisis atau pertimbangan perawat Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan? Masalah yang saya pikirkan adalah pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk kita perlu melakukan sesuatu dok R : Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan? ( katakan apa yang ingin disarankan ) Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah? Dokter dapat melihat pasien sekarang? Pasien dapat ditransfer ke ruang ICU/NICU dok? Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien? Apakah dokter membutuhkan pemeriksaan seperti RO,AGD,EK Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi? Jika ada perubahan tatalaksana ,tanyakan seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke dokter? CONTOH KomunikasiPENERAPAN TEKHNIK SBAR Perawat dengan Dokter Skenario : Tn Dahlan pasien Interna dengan riwayat pneumothoraks spontan.Ia dirawat 2 hari lalu karena pneumonia,menggunakan O2 2 lpm dengan SpO2 95%.Tiba-tiba pasien mengalami sesak napas yang memburuk dengan penurunan saturasi menjadi 85% dengan pemberian O2 melalui sunkup NRM,pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya suara napas di paru kanan dengan pendorongan trakhea. S : “Selamat pagi dok saya zaenal dari perawatan interna melaporkan tn Dahlan kamar 2 makin sulit bernapas B : “ Beliau dirawat sejak 2 hari lalu,riwayat pneumothoraks spontan,SPO2 drop 95%,2 ltr/mnt menjadi 85% dengan O2 melalui sunkup NRM.Auskultasi suara napas berkurang di kanan dan pergeseran trakhea A :” Saya hawatir pasien mengalami tension pneumothoraks” R : “Bisakah dokter datang sekarang,tampaknya pasien membutuhkan intubasi KOMUNIKASI TBAK TBAK : TULIS ,BACA ,KONFIRMASI
T: Penerima pesan menuliskan pesan tersebut
( TULIS ) B :Isi pesan dibacakan kembaali secara lengkap oleh penerima pesan K :Penerima pesan menkonfermasi kembali isi pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan Bila pesan yang disampaikan telah sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemberi pesan SEKIAN DAN TERIMA KASIH