Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Kelompok 1

Fatia Nabia M (21201241004)


Aldinda Masayu (21201241014)
Isnaryati (21201241018)
Adisya Fadilah (21201241021)
Ahmad Naufal (20201241031)

Penanya: Intan Latifah (21201241027)


Yang saya lihat disini banyak ciri yang tercantum pada teks, apakah itu artinya
wacana harus berbentuk teks? Atau wacana juga bisa berbentuk lisan? Jika bisa,
apakah syarat wacana lisan?
Penjawab: Fatia Nabila (21201241004)
wacana tidak harus berbentuk teks, tetapi juga bisa berbentuk wacana lisan. wacana
lisan sendiri sulit diulang/ dalam arti mengulang hal yang sama dari ujaran pertama
sehingga perlu daya simak yang tinggi dan dapat dilengkapi dengan gerakan
anggota tubuh untuk memperjelas makna yang dimaksud.
Penanya: Elisabeth Trinitas (21201241013)
Apakah memang wacana hanya bisa dianalisis melalui sarana komunikasi dan
media untuk menyampaikan informasi atau memang kita bisa menganalisis wacana
atau menerapkan wacana mungkin dari puisi, buku, atau karya ilmiah lainnya.
Penjawab: Isnaryati (21201241018)
Berdasarkan beberapa sumber yang sudah kelompok kami baca kemarin, manfaat
analisis wacana yaitu untuk memahami suatu bahasa yang bermanfaat dalam :
1. Proses belajar bahasa
2. Perilaku berbahasa, serta
3. Meningkatkan pemerolehan kompetensi komunikatif.
Jadi, dalam hal ini, kegiatan analisis wacana bisa dilakukan melalui sarana
komunikasi dan media sebagai bentuk penyampaian informasi.
Selain itu, analisis wacana juga memungkinkan kita melacak variasi atau cara yang
digunakan oleh komunikator dalam mencapai tujuan atau maksud tertentu melalui
pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan. Komunikator yang
dimaksudkan bisa penulis, pembicara dan sutradara. Oleh karena itu, melalui
manfaat wacana tersebut serta beberapa contoh topik penelitian wacana yang kami
temukan di internet, kelompok kami menyimpulkan bahwa analisis wacana juga
bisa diterapkan pada karya sastra atau tulisan ilmiah lainnya.
Misalnya dalam konteks nonformal, analisis wacana bisa diterapkan pada
komunikasi media sosial. Dalam karya sastra, bisa digunakan pada analisis wacana
cerpen atau novel. Kemudian bisa juga dalam poster atau film, pidato, artikel berita,
dan sebagainya.
Penanya: Ribka Abigail (21201241012)
Berikan contoh dari masing-masing tujuan dalam amanat tutur
Penjawab: Aldinda Masayu (21201241014)
contoh tujuan informatif: ada pertanyaan "apa itu wacana?" kan itu mengharapkan
jawaban informatif yaitu definisi
contoh tujuan interogatif: ada pertanyaan "kapan peristiwa pencurian itu terjadi?"
itu menghadirkan sebuah jawaban berupa waktu (jadi jawabannya itu
mengharapkan waktu, tempat, atau orang)
contoh tujuan imperatif: ada pertanyaan "sepatunya sudah dicuci?" itu merupakan
pertanyaan yang mengharapkan jawaban sebuah tindakan yakni menyuci sepatu
contoh tujuan vokatif: ada pertanyaan "kamu tau dimana beli omat maag?", maka
jawaban yang diharapakan adalah perhatian, biasanya lawan bicara atau lawan tutur
akan menanyakan keadaan sang penutur.
Penanya: Karisma Nur Fitria (21201241032)
Apa hubungan antara wacana dan pragmatik?
Penjawab: Ahmad Naufal (20201241031)
Jika analisis wacana menjelaskan interpretasi atas unsur-unsur wacana tanpa keluar
dari ranah bahasa, pragmatik berupaya menjelaskan lingkup lain dari aktivitas
manusia (keyakinan, perasaan, pengetahuan, maksud, dan lain- lain).
Penanya: Syahridan
Berikan contoh penerapan wacana dalam etika tutur
Penjawab: Adisya Fadilah (21201241021)
Etika tutur yang berkaitan dengan kesantunan berbahasa masuk dalam mata kuliah
pragmatik yang akan dipelajari lebih lanjut disana, adanya contoh kesantunan
bahasa yang tertera dalam sebuah teks wacana atau analisis dalam etika tutur pada
sebuah wacana

Anda mungkin juga menyukai